Anda di halaman 1dari 21

Analisis Squeeze Cementing

Menggunakan Data Log CBL Pada


Sumur RA-1 dan RA-2
Oleh : Rian Anugerah Halim
Jurusan Teknik Perminyakan
Universitas Trisakti
2016
Latar Belakang Masalah
Latar Belakang Masalah
Metodologi
Metodologi
Tinjauan Umum Lapangan
Tinjauan Umum Lapangan
OUTLINE Teori Dasar
OUTLINE Teori Dasar
Analisis & Perhitungan
Analisis & Perhitungan
Kesimpulan
Kesimpulan
LATAR BELAKANG
Masalah
 Pada Saat Dilakukan Squeeze Cementing Sumur RA-1 dan

RA-2 Merupakan Sumur Baru dan Belum Diproduksikan.


 Terdapat bonding yang kurang baik pada hampir seluruh

casing 7 inch.

 Direkomendasikan untuk melakukan squeeze cementing.


Start

Good Bonding Selesai


Tinjauan Studi
Pustaka &
Pengumpulan
Data Sekunder
dan Primer
Evaluasi Hasil
Pengolahan Data Primer Primary
(Pf, Sak Semen, Cementing
Phidrostatis dkk) Menggunakan
Log CBL

Bad Bonding

Analisa Perencanaan
Kegiatan Squeeze
Cementing

Analisa Log CBL


Sesudah Squeeze
Cementing

Membandingkan Log CBL Sesudah dan


Sebelum Job Squeeze Cementing
TINJAUAN UMUM
LAPANGAN

Lapangan RA terletak pada Cekungan Sumatera Tengah yang


terletak di Provinsi Riau di Indonesia bagian Barat.
TEORI DASAR

• Squeeze Cementing adalah proses pemompaan slurry cement


ke dalam lubang sumur dan diberikan tekanan atau injeksi agar
dapat mengisi zona yang diinginkan (Perbaikan Cement).
• Tekanan Pemompaan
• High Pressure Squeeze
• Low Pressure Squeeze
• Metode Squeeze Cementing
• Bullhead Cementing
• Bradenhead Cementing

Bradenhead Bullhead
Annular

Squeeze
Pipe
Ram
Cement Bond Log (CBL)
RUMUS DALAM PERHITUNGAN

𝑰 𝑫 𝟐 
 Capasity 𝑪=
𝟏𝟎𝟐𝟗 , 𝟒
𝑰 𝑫 𝟐 
 Volume 𝑽= 𝐱𝒉
𝟏𝟎𝟐𝟗 , 𝟒

  𝐕
 Sak Cement 𝐒 𝐚𝐤 𝐂𝐞𝐦𝐞𝐧𝐭=
𝐘𝐢𝐞𝐥𝐝

 Tekanan Hidrostatis  𝑷𝒉=𝟎 , 𝟎𝟓𝟐 𝐱 𝐡 𝐱 𝛒


Identifikasi Kerapatan Bonding Pada
Primary Cementing Menggunakan Log
CBL
Pada Sumur RA-1

Interval, Harga CBL,


ft mV

1450-1500 15-35

1500-1550 19-32

1550-1600 18-30

1600-1650 21-25

1650-1700 16-37

1700-1750 18-37

1750-1800 7-12

1800-1850 25-29

1850-1900 13-33

1900-1950 18-35

1950-2000 9-36

2000-2050 20-38

2050-2106 16-38
Identifikasi Kerapatan Bonding Pada
Primary Cementing Menggunakan Log
CBL
Pada Sumur RA-2
Interval Harga CBL

250-300 55-90

300-350 53-100

350-400 45-83

400-450 49-81
450-500 22-65

500-542 09-51
Analisa Program Kerja Squeeze
Cementing Sumur RA-1
Data Sumur RA-1 :
OE Tubing : OD = 3.5’, ID = 2.992’
Casing : Volume Squeeze Cementing
 7” : ID = 6.366, K-55, 23 Ppf Keterangan Hasil Satuan
Data Cement : 1598 - 2039 439 ft
Kapasitas Casing 7
 Cement Kelas “G” = Anti Foam = 3.45 Galon
Inci 0.0394 bbl/ft
Retarder = 2.01 Galon Kapasitas OE Tubing 0.0087 bbl/ft
Fluid Loss = 32.35 Galon Kapasitas OD 3.5 - 7 0.0362 Bbl/ft
Volume semen 20 bbl
Yield 1.15 cuft/sak
 Slurry Density = 15.8 Ppg (Tingkat 1) Sak Cement 96 sal
= 15.8 Ppg (Tingkat 2)
- Yield Cement = 1.15 cuft/sak Tekanan Pada Squeeze cementing Sumur RA-1
Jenis Tekanan Jumlah Tekanan, Psi
- Fracture Gradient = 0.7 Psi/ft
Tekanan Rekah Formasi 1358.7
- Perforation Interval = 2030 – 2032
Tekanan Max Squeeze 1187.7
1980 – 1982
Tekanan displacement fluid 252.8
1914 – 1916
Tekanan Cement 417.06
1848 – 1850
Tekanan pompa max 517.7
1716 – 1718
Tekanan Pompa max yang diberikan 380
1648 – 1650
- Perforation Tools = HSD Ultrajet HMX, 6 SPF, 0.2 Cuft/Shot Hasil Injectivity Tes Sumur RA-1
- Water Head = 5 Bbl
- Displacement = 13 Bbl (Tingkat Pertama) Injectivity Test Sumur RA-1
- = 10 Bbl (Tingkat Kedua)
BPM PRESSURE (PSI) TOTAL Bbl
0.2 400 3
Skema Squeeze Cementing Sumur RA-1

Interval Perforasi 1

Interval Perforasi 2

Interval Perforasi 3

Interval Perforasi 4

Interval Perforasi 5

Interval Perforasi 6

OE Tubing

Kondisi awal saat proses Rise up tubing pada saat Peletakan tubing saat Fluida semen telah masuk,
squeeze cementing proses squeeze cementing squeeze stage ke dua dilakukan rise up tubing dan
stage pertama dan injeksi akan diinjeksikan displace
displacement fluid lalu di fluid
reverse circulation
Analisa Program Kerja Squeeze Cementing
Sumur RA-2
Data Sumur RA-2 :
OE Tubing : OD = 3.5’, ID = 2.992’
Volume Squeeze Cementing
Keterangan Hasil Satuan
Casing : 464 - 278 186 Ft
Kapasitas Casing 7 inci 0.0394 bbl/ft
 7” : ID = 6.366, K-55, 23 Ppf Kapasitas OE Tubing 0.0087 bbl/ft
Kapasitas OD 3.5 - 7 0.0362 Bbl/ft
Data Cement : Volume Semen 15 Bbl bbl
Yield 1.15 cuft/sak
 Cement Kelas “G” = Anti Foam = 16.28 Galon Sak Cement 74 sak
Dispersant = 5.92 Galon
Fluid Loss = 2.59 Galon
Tekanan Pada Squeeze cementing Sumur RA-2
 Slurry Density = 15.8 Ppg Jenis Tekanan Jumlah Tekanan, Psi
Tekanan Rekah Formasi 211.4
 Yield Cement = 1.15 cuft/sak Tekanan Max Squeeze 143.13
- Fracture Gradient = 0.7 Psi/ft Tekanan displacement fluid 11
Tekanan Cement 380.715
- Perforation Interval = 328 – 330 Tekanan pompa max -248.585
462 - 464 Tekanan Pompa max yang diberikan 223
Perforation Tools = 34-JL Explosive, 5 SPF, 0.2 Cuft/Shot
Water Head = 5 Bbl Hasil Injectivity Tes Sumur RA-2
Displacement = 1 Bbl Injectivity Test Sumur RA-2
Interval BPM Pressure Total Bbl
328-330 0.2 81
1.4 126 7
462-464 0.2 91
1 141 6
Skema Squeeze Cementing Sumur RA-2

Kondisi semen yang


Kondisi awal saat proses telah diinjeksikan
squeeze cementing dan telah dilakukan
rise up tubing untuk
injeksi displacement
Perbandingan Log CBL Sebelum dan Sesudah
Squeeze Cementing Pada Sumur RA-1

Primary
  Data Log Cementing Data Log Squeeze cementing
Interval, ft Harga CBL, mV   Interval, ft Harga CBL, mV Keterangan
1450-1500 15-35   1450-1500 10-52 Memburuk
1500-1550 19-32   1500-1550 25-51 Memburuk
1550-1600 18-30   1550-1600 08-38 Memburuk
1600-1650 21-25   1600-1650 11-42 Memburuk
1650-1700 16-37   1650-1700 08-32 Membaik
1700-1750 18-37   1700-1750 09-21 Membaik
1750-1800 07-12   1750-1800 07-37 Memburuk
1800-1850 25-29   1800-1850 14-49 Memburuk
1850-1900 13-33   1850-1900 08-30 Membaik
1900-1950 18-35   1900-1950 08-30 Membaik
1950-2000 09-36   1950-2000 08-21 Membaik
2000-2050 20-38   2000-2050 05-18 Membaik
2050-2106 16-38   2050-2106 02-23 Membaik
Perbandingan Log CBL Sebelum dan Sesudah
Squeeze Cementing Pada Sumur RA-2

Data Log Primary Cementing   Data Log Squeeze cementing


Interval, ft Harga CBL, mV   Interval, ft Harga CBL, mV Keterangan
200-250 58-100   200-250 38-63 Membaik
250-300 55-90   250-300 38-66 Membaik
300-350 53-100   300-350 07-64 Membaik
350-400 45-83   350-400 04-33 Membaik
400-450 49-81   400-450 2-11 Membaik
450-500 22-65   450-500 04-38 Membaik
500-542 09-51   500-542 11-33 Membaik
Kesimpulan
Kegiatan squeeze cementing ini dilakukan untuk memperbaiki hasil bonding dari primary cementing yang
telah dilakukan sebelumnya pada sumur RA-1 dan RA-2 dimana terjadi ketidak sempurnaan dan
menimbulkan keretakan dengan indikasi harga mV paling besar berjumlah sebesar 100 mV.
Injectivity test yang dilakukan pada sumur RA-1 menandakan bahwa sumur RA-1 mempunyai retakan
bonding yang cukup rapat dikarenakan injeksi air dengan menggunakan tekanan yang cukup tinggi yaitu
400 PSI hanya menghasilkan 3 Bbl, sedangkan injeksi air pada sumur RA-2 diinjeksi dengan tekanan
maksimal sebesar 141 PSI menghasilkan laju injeksi sebesar 13 Bbl, ini menandakan retakan bonding pada
sumur RA-2 cukup besar.
Pada analisa kegiatan squeeze cementing yang telah dilakukan ini metode bull head dinilai lebih efektif
dalam meningkatkan bonding semen dikarenakan metode bull head dapat mendistribusikan semen lebih
baik dengan packer sebagai penahan dari tekanan dibandingkan dengan metode Braden Head yang tidak
menggunakan packer.
Hasil analisa menunjukan bahwa bonding semen yang diperbaiki pada sumur RA-2 lebih efektif karena
menghasilkan harga amplitude terendah yang lebih rendah sebesar 2 mV sampai dengan 11 mV
dibandingkan dengan sumur RA-1 yang mempunyai amplitudo terendah sebesar 8 mV sampai dengan 18
mV.
Tekanan pada pekerjaan squeeze cementing sumur RA-1 belum mencapai tekanan yang maksimal,
dikarenakan tekanan yang diberikan hanya sebesar 797 Psi dari 1187.7 Psi tekanan maksimal squeeze,
dibandingkan dengan tekanan sumur RA-2 dimana tekanan yang diberikan sebesar 614.715 Psi dari
tekanan maksimal squeeze sebesar 143.13 maka dari itu squeeze cementing pada sumur RA-2 dapat
dikategorikan sebagai high pressure squeeze cementing.
TERIMAKASIH
 

-Raise Up Tubing
=
=
Berat Bubur Semen = 118.2 pcf
= 15.8 ppg
- Slurry Gradient
=
= 118.2 pcf x 0.007 psi/ft
= 0.83 ppf
Kelas A : Semen kelas A ini digunakan dari kedalaman 0 (permukaan) sampai 6.000 ft. semen ini terdapat dalam
tipe biasa (ordinary type) saja, dan mirip dengan semen ASTM C-150 tipe I.
Kelas B : Semen kelas B digunakan dari kedalaman 0 sampai 6.000 ft, dan tersedia dalam jenis yang tahan
terhadap kandungan sulfat menengah dan tinggi (moderate and high sulfate resistant).
Kelas C : Semen kelas C digunakan dari kedalaman 0 sampai 6.000 ft, dan mempunyai sifat high-early strength
(proses pengerasannya cepat). Semen ini tersedia dalam jenis moderate and high sulfate resistant.
Kelas D : Semen kelas D digunakan untuk kedalaman dari 6.000 ft sampai 12.000 ft, dan untuk kondisi sumur
yang mempunyai tekanan dan temperature tinggi. Semen ini tersedia juga dalam jenis moderate and high sulfate
resistant.
Kelas E : Semen kelas E digunakan untuk kedalaman dari 6.000 ft sampai 14.000 ft, dan untuk kondisi sumur
yang mempunyai tekanan dan temperature tinggi. Semen ini tersedia dalam moderate and high sulfate resistant.
Kelas F : Semen kelas F digunakan dari kedalaman 10.000 ft sampai 16.000 ft, dan untuk kondisi sumur yang
mempunyai tekanan dan temperature sangat tinggi. Semen ini tersedia dalam jenis high sulfate resistant.
Kelas G : Semen kelas G digunakan dari kedalaman 0 sampai kedalaman 4.000 ft, dan merupakan semen dasar.
Bila ditambahkan retarder semen ini dapat dipakai untuk sumur yang dalam dan range temperature yang cukup
besar. Semen ini tersedia dalam jenis moderate and high sulfate resistant.
Kelas H :Semen kelas H digunakan dari kedalaman 0 sampai kedalaman 4.000 ft, dan merupakan semen dasar.
Dengan penambahan accelerator dan retarder, semen ini dapat digunakan pada range kedalaman dan temperature
yang besar. Semen ini hanya tersedia dalam jenis moderate sulfate resistant.

Anda mungkin juga menyukai