Anda di halaman 1dari 4

Nama : Modestus Freizario Erdy Pinto

Nim : 18 420410 1265

Mekanisme pendorong reservoir didefinisikan sebagai tenaga yang dimiliki oleh reservoir secara


alamiah, sehingga menyebabkan dapat mengalirnya fluida hidrokarbon dari formasi menuju ke
lubang sumur dan selanjutnya ke permukaan pada saat produksi berlangsung. Sedangkan
besarnya tenaga pendorong ini tergantung dari kondisi P dan T formasi dimana reservoir tersebut
berada, dan pelepasan energinya dipengaruhi oleh proses dan sejarah produksi yang dilakukan.
Pada dasarnya ada empat sumber tenaga yang bekerja di reservoir, yaitu :
Tenaga dorong eksternal / tekanan hidrostatik, yang biasanya berupa perembesan air (baik dari
bawah maupun samping) dan pengembangan tudung gas.
Tenaga penggerak internal, yang terjadi karena adanya pembebasan gas terlarut dalam cairan.
Tenaga potensial, merupakan tenaga yang berasal dari formasi itu sendiri dan biasanya
dipengaruhi oleh adanya gravitasi dan perbedaan kerapatan antara fluida formasi.
Tenaga permukaan fluida, berasal dari gaya-gaya kapiler dalam pori-pori batuan.
Sedangkan jenis-jenis reservoir berdasarkan mekanisme pendorongnya dibedakan menjadi :
a) Depletion Drive Reservoir
b) Gas Cap Drive Reservoir
c) Water Drive Reservoir
d) Segregation Drive Reservoir
e) Combination Drive Reservoir
a. Depletion Reservoir
Reservoir dengan jenis mekanisme pendorong depletion drive memiliki karakteristik, yaitu : 
Penurunan tekanan reservoir yang cepat seiring berjalannya waktu produksi.
Tidak ada fluida ekstra atau tudung gas yang akan menempati ruang pori yang ditinggalkan oleh
minyak.
Tidak ada water drive, sehingga sedikit atau bahkan tidak ada air yang diproduksi bersama
minyak selama umur produksi.
Productivity Index juga turun dengan cepat.
Gas Oil Ratio mula-mula rendah, seiring waktu produksi GOR naik dengan cepat akibat
terbebaskannya sejumlah gas dari minyak sampai maksimum, kemudian setelah selang waktu
tertentu turun akibat adanya ekspansi gas dalam reservoir.
Recovery faktor rendah. Produksi minyak dengan solution gas drive biasanya
merupakan recovery yang tidak efisien, harga RF berkisar 5 % - 30 %.
b. Gas Cap Drive Reservoir
Reservoir gas cap drive memiliki karakteristik, yaitu :
Penurunan tekanan relatif cepat seiring waktu produksi serta tidak adanya fluida ekstra atau
tudung gas bebas yang akan menempati ruang pori yang dikosongkan oleh minyak yang
diproduksi.
Seiring dengan waktu produksi, GOR naik dengan cepat hingga maksimum kemudian turun
secara kontinyu.
Produksi air sangat kecil bahkan diabaikan.
Recovery sekitar 20 - 40 %.
Kumulatif produksi minyak mengalami penurunan dengan bertambahnya waktu produksi.

c. Water Drive Reservoir


Reservoir dengan jenis mekanisme pendorong water drive memiliki karakteristik, yaitu : 
Penurunan tekanan terhadap waktu sangat pelan atau relatif stabil. Penurunan tekanan yang
kecil pada reservoir adalah karena volume produksi yang ditinggalkan langsung digantikan oleh
sejumlah air yang masuk ke zone minyak.  
Perubahan GOR selama produksi kecil, sehingga dapat dikatakan bahwa GOR reservoir adalah
konstan terhadap waktu.
Dengan bertambahnya waktu produksi harga WOR naik tajam karena mobilitas air yang besar.
Perolehan minyak bisa mencapai 35%-75%.
d. Segregation Drive Reservoir
Karakteristik gravity drainage drive reservoir, yaitu :
Penurunan tekanan terhadap waktu kurang tajam dibandingkan dengan depletion drive.
Kenaikkan GOR cukup cepat, hal ini disebabkan karena mobilitas gas yang lebih lebih besar dari
mobilitas minyak sehingga produksi gas naik naik dengan cepat seiring berjalannya waktu
produksi.
Produksi air dianggap tidak ada atau diabaikan. 
e. Combination Drive Reservoir
Suatu reservoir dengan jenis mekanisme pendorong combination drive memiliki karakteristik,
yaitu : 
Penurunan tekanan terhadap waktu relatif cepat, karena perembesan air dan pengembangan gas
tidak cukup untuk mempertahankan tekanan reservoir. 
Perembesan air secara perlahan masuk dari bagian bawah reservoir, dampaknya WOR akan
naik. 
Apabila terdapat gas cap maka akan meningkatkan kenaikkan GOR.
Recovery faktor lebih besar daripada depletion drive, tetapi lebih rendah dari water drive dan gas
cap drive.

2. Metode produksi adalah salah satu proses pengangkatan crude oil(Minyak dan gas)dari
subsurface (bawah permukaan) ke surface(permukaan).
Metode produksi terbagi menjadi tiga, yakni:
a. Primary Recovery, adalah suatu keadaan laju alir yang masih memanfaatkan tekanan alami 
(Natural flow) dari suatu formasi reservoir. Biasanya metode ini terjadi saat pertama kali suatu
sumur di produksi sehingga tekanan pada sautu formasi masih sangat memungkinkan untuk
mengangkat suatu minyak dan gas bumi kepermukan dengan memanfaatkan tekanan dari suatu
formasi reservoir dalam jangka waktu tertentu. Primary recovery terbagi menjadi dua yaitu :
Natural flow dan artificial lift.
b. Secondary Recovery adalah suatu keadaan dimana tekanan suatu formasi reservoir tidak lagi
memungkinkan untuk mengakat minyak dan gas bumi ke permukaan biasanya dalam keadaan ini
petroleum engineer akan melakukan sesuatu untuk  membantu mengakat minyak dan gas bumi
ke permukaan tanpa mengubah keadaan fisik minyak dan gas bumi dan keadaan fisik suatu
formasi. Secondary recevory ada beberapa jenis diantaranya :
- Water atau gas injeksi, merupakan suatu metode pengangkatan minyak dan gas bumi ke
permukaan dengan menginjeksikan air atau gas kedalam suatu formasi reservoir melalui sumur
injeksi (sumur bantuan). Metode ini memanfaatkan air atau gas  sebagai media untuk
mempertahankan tekanan di suatu formasi reservoir minyak dan gas bumi.
c. Tertiary recovery adalah suatu metode pengankatan minyak dan gas bumi ketika metode
primary dan secondary tidak lagi memungkinkan untuk mengakatan minyak dan gas bumi
kerpemukaan. Pada metode ini kita memanfaatkan suatu zat yang dapat merubahan keadaan
fisik suatu crude oil pada formasi reservoir atau yang biasa disebut dengan Enhaced Oil
recovery.  Contohnya adalah sebagai berikut :
- Steam injeksi, menginjeksikan uap panas pada formasi reservoir.
- injeksi, menginjeksikan zat kimia pada suatu formasi reservoir.
3. Enhanced Oil Recovery (EOR) adalah salah satu metode eksploitasi minyak di industri perminyakan
yang secara umum bisa diartikan sebagai proses optimisasi pada sumur – sumur minyak agar minyak yang
kental, berat, poor permeability, dan irregular faultlines dapat diangkat ke permukaan dan diproduksi.
EOR merupakan satu dari tiga metode dalam proses eksploitasi minyak di industri perminyakan.

Ada 4 macam teknik EOR yang umum:

a. Teknik Thermal, Menginjeksi fluida yang mempunyai temperatur tinggi ke dalam

formasi untuk menurunkan viskositas fluida, sehingga minyak akan mudah mengalir

ke permukaan. Umumnya yang digunakan adalah uap panas atau air panas.

b. Teknik Chemical, menginjeksikan bahan kimia berupa surfactan atau bahan polimer

untuk mengubah properti fluida atau minyak, sehingga lebih mudah untuk dialirkan

ke atas permukaan.

c. Proses Miscible, menginjeksikan fluida pendorong yang akan bercampur dengan

minyak untuk diproduksi. Fluida yang digunakan misalnya gas hidrocarbon, CO2

atau gas N2.

d. MEOR, Microbial Enhanced Oil Recovery, menginjeksikan mikroba yang mempunyai

kemampunan mensekresikan enzim ke dalam fluida sehingga akan merubah sifat dari

fluida sehingga akan mudah diproduksi. Tentunya mikroba ini harus bisa

beradaptasi pada lingkungan sumur

Anda mungkin juga menyukai