Anda di halaman 1dari 7

Riwayat Hidup David Hume

Pada tanggal 26 April 1711 David Hume dilahirkan di Edinburgh, Skotlandia. Ia merupakan
tokoh filsafat yang berasal dari keluarga borjuasi yang terpandang. Ayahnya seorang tuan tanah
yang kaya raya bernama Yusuf Schrinside dan Ibunya adalah Khaterine Falcorner. Ketika David
Hume masih anak-anak, Ayahnya meninggal dunia dan ia dibesarkan oleh Ibunya seorang diri.

Pendidikan David Hume


David Hume belajar di Universitas Edinburgh untuk mempelajari studi klasik. Selain itu ia
secara mandiri mempelajari filsafat dan kesusasteraan meskipun hal ini bertentangan dengan
keinginan Ibunya yang menginginkan ia belajar tentang hukum.

Ketika kondisi finansial keluarganya tidak mencukupi untuk mendukung cita-citanya yang ingin
mendalami dunia sastra dan filsafat, ia memutuskan untuk beralih ke dunia bisnis meskipun pada
akhirnya ia mengalami kegagalan. Kemudian David Hume pergi ke Perancis dan disanalah ia
mendedikasikan dirinya untuk terjun ke dunia sastra.

Pemikiran David Hume


Didalam biografi David Hume, pemikirannya menjadi salah satu hal yang perlu Anda ketahui. Ia
tidak hanya dikenal sebagai tokoh filsafat, ia juga dikenal sebagai seorang sejarawan. Ia
merupakan salah satu tokoh penting dalam Pencerahan Skotlandia. Tokoh filsafat Empirisme ini
menegaskan bahwa pengalaman lebih memberi keyakinan daripada kesimpulan logika atau
sebab akibat.

Ia mengatakan bahwa hukum sebab akibat hanya hubungan yang saling berurutan seperti api
yang membuat air menjadi mendidih. Oleh sebab itu, kausalitas tidak bisa digunakan untuk
menetapkan peristiwa yang akan datang berdasarkan peristiwa-peristiwa terdahulu. Menurut
David Hume akal tidak dapat bekerja tanpa bantuan pengalaman.
Riwayat Hidup John Locke
John Locke lahir di Wrington, Somerset pada tanggal 28 Agustus 1632. Ia adalah seorang anak
dari pengacara dan Ayahnya juga menjabat sebagai kapten kavaleri selama terjadi Perang
Saudara di Inggris. Tokoh filsafat yang berasal dari Inggris ini merupakan salah satu tokoh yang
berpengaruh dari pendekatan Empirisme.

Ia merupakan salah satu tokoh filsafat pada abd ke-17 yang fokus dalam bidang kemasyarakatan
dan epistemologi. John Locke pernah tinggal di Perancis selama beberapa tahun, kemudian
kembali ke Inggris karena kesehatannya terganggu hingga pada tahun 1704 tepatnya tanggal 28
Oktober ia meninggal dunia.

Pendidikan John Locke


Pada tahun 1647 John Locke belajar di salah satu sekolah yang terkenal di Inggris, yaitu Sekolah
Wetminstar. Hal-hal yang dipelajarinya antara lain bahasa-bahasa kuno, seperti bahasa Latin,
Yunani, dan Ibrani. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Wetminstar, ia
mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan ke Sekolah Gereja Kristus, Oxford pada tahun 1652.

Anda perlu tahu bahwa ketika belajar di sekolah tersebut ternyata John Locke tidak menyukai
metafisika dan logika, ia juga kurang menyukai metode skolastik dalam berdebat. John Locke
sering menghabiskan waktunya untuk membaca berbagai karya sastra, seperti roman, drama, dan
sebagainya. Selain itu, sebagaimana yang tertulis dalam beberapa catatan pribadinya, ia juga
mulai menyukai bidang medis.

“I have always thought the actions of men the best interpreters of their thoughts.” ― John Locke

Pada tahun 1658 John Locke mulai tertarik dengan filsafat alam. Hal ini disebabkan oleh
minatnya dalam bidang medis. Robert Boyle menjadi bagian penting dalam biografi John Locke
karena ia menjadi salah satu orang yang mempengaruhinya, mereka bertemu pada awal tahun
1660. Setelah bertemu dengan Robert Boyle, John Locke mulai rajin membaca karya tokoh ini
dan karya-karya Rene Descartes.

Pada saat situasi politik di Inggris sedang bergejolak, John Locke mulai tertarik dengan bidang
politik. Situasi politik ini disebabkan karena Chromwell sebagai orang yang sebelumnya  telah
merubah sistem politik di Inggris meninggal pada tahun 1658. Setelah itu, di bawah kekuasaan
Charles II, sistem politik di Inggris kembali dirubah karena ia menginginkan pemerintahan untuk
menguasai negara dan Gereja.
Pemikiran dan Karya John Locke
Tahukah Anda bahwa pemikiran John Locke memberi pengaruh yang signifikan di Amerika. Ia
juga diposisikan sebagai Empiris Inggris bersama dua tokoh filsafat lainnya, yaitu David Hume
dan George Barkeley. Empirisme ini adalah suatu aliran filsafat yang menyatakan bahwa semua
pengetahuan itu berasal dari pengalaman manusia.

John Locke menolak bahwa manusia lahir dengan pengetahuan bawaan yang dibawa sejak lahir,
ia menganggap bahwa ketika lahir manusia itu seperti kertas putih yang masih kosong dan
bersih. Kertas kosong itu nantinya akan terisi oleh pengalaman-pengalaman yang baik maupun
buruk, inilah yang disebut dengan teori Tabula Rasa.

Biografi John Locke dilengkapi dengan beberapa hasil karyanya yang terkenal seperti Essay
Concerning Human Understanding, Some Thought Concerning Education, A Letter Concerning
Toleration, dan The First and Second Treatises of Government. Karya-karya ini membuat tokoh
tersebut tetap abadi hingga masa kini.
Riwayat Hidup Rene Descartes
Rene Descartes adalah seorang filosof yang menjadi pioner dari munculnya filsafat modern.
Filosofi  yang Ia munculkan terkenal dengan sebuatan Carito Ergo Sum atau filosofi keraguanya.
Filosofi tersebut membangkitkan kembali pemikiran rasionalisme dari abad Yeunani kuno yang
tergerus pengaruh gereja di abad pertengahan (Kristen).

Descartes lahir pada tanggal 31 Maret tahun 1596  di Distrik Touraine, Perancis. Saat ini kota
kelahiranya tersebut diberi nama yaitu Haye-lah untuk menghormati jasanya. Ia wafat pada tahun
1650.  Ia diasuh oleh neneknya hingga berusia 10 tahun karena Ibunya meninggal  karena Ibunya
meninggal saat Ia masih kecil.

“If you would be a real seeker after truth, it is necessary that at least once in your life you doubt,
as far as possible, all things.”

René Descartes

Descartes menempuh pendidikanya di sekolah jasuit di La Fleche, dekat dengan Le Mans dan
lulus pada tahun tahun 1614. Ia pun melanjutkan sekolah di Universitas Politiers di bidang
hukum dan lulus dua tahun kemudian. Kehidupan Desvartes terbilang berkecukupan sehingga
membuatnya mudah berkelana di daratan Eropa.

Pemikiran Rene Descartes


Rene Descartes pernah  mengecam pendidikan Matematika yang diajarkan di Universitas.
Descartes  mempunyai pemikiran bahwa tidak ada ilmu apapun yang bisa dipercaya tanpa ilmu
matematika. Bahkan pada masa mudanya ia mengalami fluktasi sehingga akhirnya tertarik
menjadi seorang serdadu. Ia pun memasuki militer di tiga dinas berbeda yaitu Belanda, Bavaria,
dan Hongaria.

“I suppose therefore that all things I see are illusions; I believe that nothing has ever existed of
everything my lying memory tells me. I think I have no senses. I believe that body, shape,
extension, motion, location are functions. What is there then that can be taken as true? Perhaps
only this one thing, that nothing at all is certain.”

René Descartes

Dari kegiatanya tersebut ia berusaha  menerapkan metode kebenaran. Hingga akhirnya pada usia
32 tahun, ia memutuskan metode membangun gambaran dunia sesungguhnya. Karya terkenal
yang pernah dibuat oleh Descartes yaitu Discourse de la Methode dan Meditationes de prima
philosophia.  Di dalam karya tersebut termuat tiga bagian dapat diragukan.

Pertama, ia menyebut bahwa pengetahuan berasal dari pengalaman indramawi dapat diragukan.
Selain itu, fakta umum misalnya api itu panas juga bisa diragukan. Bahkan, prinsip logika dan
Matematika juga Ia ragukan.
Berdasarkan metode yang diciptakan oleh Descartes tersebut, maka muncul pemikiran bahwa
segala sesuatu harus dipecahkan secara rasional. Suatu hal harus diselesaikan dengan logika,
pembuktian dan analisis berdasarkan fakta dibanding melalui iman atau ajaran agama. Jadi,
berdasarkan metode Descartes, semua permasalahan harus di pandang secara realistis.

“It is only prudent never to place complete confidence in that by which we have even once been
deceived.”

René Descartes, Meditations on First Philosophy

Penemuan-Penemuan Rene Descartes


Dari adanya penyelidikan dan metode-metode yang di kemukakan oleh Descartes, Ia akhirnya
menyimpulkan jika Matematika adalah sarana pengembangan kebenaran di segala bidang.
Beberapa penemuanya di bidang Matematika adalah sebagai berikut.

 Penemuan Tentang Geometri Analitis

Biografi Rene Descartes memang sangat menarik diketahui terutama bagi anak muda saat ini.
Bagimana tidak? Tokoh yang satu ini terkenal dengan penemuan-penemuanya yang hebat. Salah
satunya yaitu tentang geometri analitis.  Berkat penemuan tersebut, Descartes akhirnya dikenal
sebagai pencipta dari Sistem Koordinat Cartesius.

Ilmu ini sangat berpengaruh pada perkembangan kalkulus modern bahkan diterapkan pada ilmu
Matematika hingga kini. Kontribusinya yang besar di bidang Matematika, bahkan mebuat
Cartesius disebut sebagai   “ Bapak Matematika Modern”.

 “Kemiringan” Pada Persaman Garis Lurus

Penemuan lain yang pernah diperkenalkan oleh Descartes yaitu mengenai  “kemiringan” pada
persamaan garis lurus. Ia adalah orang pertama yang memberikan gambaran mengenai
penyelesaian kemiringan dan persamaan linear. Menurutnya kemiringan  menentukan posisi
suatu garis terhadap koordinat x dan koordinat y. Penemuan ini tercatat dalam biografi Rene
Descartes yang sangat bermanfaat dan banyak diterapkan di masa kini.
Riwayat Hidup George Barkeley
George Barkeley merupakan tokoh filsafat yang lahir pada tanggal 12 Maret 1685 di County
Kilkenny, Irlandia. Ia meninggal di Oxford pada usia 67 tahun, tepatnya pada tanggal 14 Januari
1753. Ia merupakan anak dari seorang petani bernama William Barkeley dan Ibunya bernama
Elisabeth Southerne yang merupakan seorang puteri dari pembuat bir dari Dublin.

Semasa hidupnya, tokoh ini pernah menempuh pendidikan di Kilkenny School, Trinity College
dan Universitas Oxford. George Barkeley adalah seorang Katolik Anglikan, tetapi tetap
menerapkan kebijakan toleransinya terhadap para penganut Katolik Roma di Irlandia.

Pemikiran dan Karya George Barkeley


Sejak masih muda, George Berkeley sudah memiliki keyakinan bahwa ilmu dan filsafat
dibebaskan dari abstraksi-abstraksi tanpa arti dan kata-kata yang kabur, sehingga dapat diakhiri
dengan pertengkaran antara keyakinan dan pengetahuan manusia. Ia juga berusaha keras untuk
menyadarkan manusia kembali pada pengalaman langsung dan intuisi.

George Barkeley mengatakan bahwa pengalaman adalah hal yang inheren dalam diri
subjek,karena masing-masing dari kita menyadari secara langsung keberadaan kita sebagai
subjek yang memiliki pengalaman. Pemikiran dari George Barkeley ini sekilas seperti
Rasionalisme karena memutlakkan subjek. Jika Anda perhatikan lebih dalam, pemikirannya
termasuk dalam Empirisme.

Hal ini dikarenakan pengetahuan subjek itu bukan didapat dari prinsip-prinsp dalam rasio,
melainkan melalui pengalaman meskipun pengalaman itu adalah pengalaman batin. Selain itu, ia
juga menegaskan adanya sesuatu yang sama dengan pengertiannya dalam diri subjek, dan
beranggapan bahwa dunia adalah ide-ide dalam pikiran.

Pemikiran George Berkeley telah mampu mempengaruhi beberapa tokoh filosof, diantaranya
Immanuel Kant, David Hume, Ernest Mach, serta masih banyak tokoh lainnya. Ia tertarik pada
persoalan persepsi, metafisika, epistemologi, matematika, bahasa, dan kekristenan.

Karya utama yang menjadi bagian dari biografi George Berkeley adalah Treatise Concerning
The Principles of Human Knowledge dan Essay Toward a New Theory of Vision. Diterbitkan
pada (1709) di mana batasan-batasan penglihatan manusia dibahas. Ia juga mengemukakan teori
yang menyatakan bahwa benda tidak hanya dilihat oleh mata manusia berdasarkan materinya,
tetapi juga cahaya dan warnanya. George Berkeley juga menyangkal gagasan tentang materi
sebagai sesuatu yang metafisik, tetapi tidak pernah menyangkal keberadaan benda-benda
material seperti buku, pintu, dan meja. Klaim dasar dari ide-idenya ini sering disebut sebagai
Immaterialisme.

Dalam Principles , dia menulis “esse is percipi”  (menjadi adalah untuk dipersepsi). Frasa ini
mengandung makna segala sesuatu yang kita ketahui atau pikirkan hadir melalui indera kita dari
satu wujud yang menstimuluskanya, penglihatan, penciuman, sentuhan, pendengaran dan
pengecapan. Sehingga, jika seseorang tidak bisa merasakannya, bagaimana ia bisa meyakini akan
eksistensinya?

Berkeley memegang keyakinan bahwa sesuatu mungkin ada jika tidak benar-benar dirasakan
pada saat ini, tetapi dapat dirasakan jika langkah-langkah yang tepat diambil untuk itu.
Pandangan ini bertentangan dengan teori Materialis, yang menyatakan bahwa segala sesuatu
hanya ada ketika dirasakan dan kemudian menyerah pada ketiadaan ketika tidak terlihat oleh
indra. Jadi sebuah buku hanya tergeletak di atas meja jika seseorang melihat dan menyentuhnya,
dan tidak ada lagi saat tidak terlihat dan disentuh. Berkeley menentangnya dengan mengatakan
bahwa buku itu masih ada, dan masih dapat dipahami, bahkan jika saat ini tidak dipersepsikan
oleh individu.

Selain kontribusinya pada filsafat, Berkeley juga sangat berpengaruh dalam perkembangan
matematika dan filsafat fisika. Dalam karyanya  De Motu  (1721), dia menolak teori Sir Isaac
Newton tentang ruang, waktu, dan gerak absolut, dan berpendapat bahwa gaya dan gravitasi,
seperti yang didefinisikan oleh Newton, merupakan “kualitas okultisme” yang tidak
mengungkapkan apa pun secara jelas.

Sebagai orang yang sangat percaya pada agama Kristen dan sebagai seorang uskup, Berkeley
percaya bahwa Tuhan hadir sebagai penyebab langsung dari semua pengalaman kita.

Hubungan antara imaterialisme dan agama tradisional cukup jelas. Materialisme mengarah pada
ateisme, keraguan, dan skeptisisme, karena ia menyebarkan gagasan bahwa segala sesuatu
mungkin tidak ada di luar persepsi kita tentang mereka. Di sisi lain, imaterialisme memulihkan
iman kepada Tuhan dengan membuat keberadaannya menjadi bukti. Pengalaman persepsi sehari-
hari menyimpulkan bahwa gagasan indrawi manusia pasti disebabkan oleh makhluk yang lebih
besar, dengan mempertimbangkan kompleksitas persepsi dan indera, dan wujud yang penuh
belas kasih dan lebih agung itu adalah Tuhan.

Karya filosofis utama terakhir Uskup Berkeley,  Siris  (1744), menganjurkan penggunaan air tar
untuk pengobatan, dan selanjutnya membahas berbagai topik termasuk filsafat, sains dan teologi.

Anda mungkin juga menyukai