Anda di halaman 1dari 3

DEDUKTIF DAN INDUKTIF

Wulan Maudina

2107.19.2259

Pengertian Paragraf Deduktif

Secara sederhana, paragraph deduktif dapat dipahami sebagai paragraf yang mempunyai
gagasan utama pada awal kalimat. Artinya, pola pengembangan paragraf ini berpola umum-
khusus, yaitu pernyataan yang bersifat umum diletakkan sebagai kalimat utama yang kemudian
diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas yang bersifat sebuah pernyataan khusus. Kalimat
penjelasnya ini dapat berupa contoh, perincian, uraian, dsb. Misalnya, jika kita menulis
pernyataan pada kalimat awal berupa “banjir Jakarta pada awal tahun 2020 disebabkan oleh
intensitas hujan yang ekstrem yang ditunjang dengan fasilitas pencegahan yang memadai”,
kalimat selanjutnya yang berupa kalimat penjelas haruslah menguraikannya secara terperinci.

Pada kalimat penjelas, kita akan menguraikan secara mendalam statistik data yang menyatakan
bahwa hujan pada awal tahun 2020 termasuk hujan esktrem berupa perbandingan hujan
selama sedekade terakhir ataupun berapa banyak debit air dan berapa lama rentang waktu
turunnya hujan. Selain itu, dalam kalimat penjelas kita juga menjelaskan fasilitas-fasilitas apa
saja yang belum siap digunakan sehingga tidak mampu menampung daya air hujan yang
membuat Jakarta ditelan banjir.

Ciri-Ciri Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Kalimat utamanya berada di awal.

2. Kalimat disusun yang diawali pernyataan umum dan diikuti oleh pernyataan-pernyataan
khusus.

3. Pola pengembangan paragraf berupa umum-khusus-khusus-khusus.

Contoh Paragraf Deduktif

1. Setiap orang dibesarkan dan dibesarkan di lingkungan keluarga . Tidak seorang pun di dunia
ini yang tidak mengalami kehidupan di dalam keluarga, meskipun keadaannya berbeda-beda.
Wujud cinta kasih orang tua adalah membina anaknya dengan baik. Sebab, secara alami, orang
tua memiliki rasa cinta anak. perhatian, orang tua tetap akan memelihara anaknya dengan
penuh kasih sayang.

2. Brokoli termasuk sayuran dengan kandungan antioksidan tinggi. Maka daripada itu, cara
memasaknya harus benar. Usahakan agar teksturnya matang, tetapi jangan sampai mengurangi
atau menghabiskan kandungan gizinya. Sayuran ini lebih tepat dimasak dengan jenis rebus
setengah matang sebelum dikonsumsi. Segera tiriskan dan siram dengan air dingin agar tetap
berwarna cantik dan bentuknya tidak hancur. Cara memotong brokoli juga harus benar yaitu
mengikuti tangkainya. Selain mempengaruhi kesegaran, tangkai brokoli juga berfungsi sebagai
hiasan untuk menambah selera makan.

3. Kebudayaan dibagi menjadi dua macam yaitu kebudayaan fisik dan kebudayaan nonfisik.
Kebudayaan fisik merujuk pada benda-benda, sedangkan kebudayaan nonfisik berupa
pemikiran dan tingkah laku. Contoh lain dari kebudayaan fisik adalah patung, lukisan, rumah,
mobil dan jembatan. Contoh kebudayaan pemikiran adalah filsafat, pengetahuan, ideologi,
etika dan estetika. Hasil kebudayaan berupa tingkah laku adalah adat istiadat, tidur, bertani dan
berkelahi.

Pengertian Paragraf Induktif

Kebalikan dari paragraf deduktif, paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya
berada pada akhir kalimat sehingga pola pengembangan paragrafnya menjadi khusus-umum.
Kalimat yang mengawali paragraf ini berupa data, uraian, ataupun contoh, yang kemudian
ditarik secara garis besar kesimpulannya atau digeneralisasikan ke dalam satu kalimat akhir. Jika
kita ingin menekankan pada penjelasan dibandingkan dengan pernyataan akhir, sebaiknya kita
menggunakan paragraph induktif. Misalnya, kita ingin mengkritik sepak bola tanah air yang kian
carut marut, tentunya untuk menekankan hal ini, kita menulis fakta-faktanya terlebih dahulu.
Kemudian, fakta-fakta ini diuraikan hingga berakhir pada kalimat akhir yang bergagasan
utamanya adalah sepak bola tanah air tengah tidak baik.

Ciri-ciri paragraf induktif

Paragraf induktif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Diawali dengan kalimat-kalimat penjelas yang disusun secara runtun dan tidak sumbang.

2. Kalimat akhir berupa pernyataan kesimpulan dari kalimat-kalimat penjelas yang telah
diuraikan.

Contoh paragraf induktif

1. Menjaga kebersihan di sekolah bukan hanya dilakukan petugas kebersihan sekolah saja.
Menjaga kebersihan juga harus dilakukan para siswa. Bapak/Ibu Guru juga bertanggung jawab
untuk menjaga kebersihan sekolah. Karyawan sekolah, mulai Tata Usaha, kantin, koperasi,
satpam, dan sebagainya juga harus sigap menjaga kebersihan sekolah. Semua warga sekolah
wajib menjaga kebersihan sekolah.

2. Danau ini terletak di Pulau Sumatra. Danau ini dikenal sebagai tempat pariwisata yang
cukup menarik hati. Di tengah danau ini ada sebuah pulau kecil yang menambah pemandangan
menjadi eksotis. Danau ini dicatat sebagai danau terluas di Indonesia. Menurut para sejarawan,
danau ini terbentuk akibat adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Danau ini
sebenarnya kawah gunung berapi yang sudah tidak aktif lagi setelah meletus. Danau ini adalah
Danau Toba.
3. Duri bunga ini bisa melukai pemetik yang tidak hati-hati. Bunga ini disukai banyak orang
karena bentuknya yang indah. Bunga ini sering dijumpai berwarna merah dan putih. Bunga ini
sering dijadikan hadiah sebagai bentuk ucapan terima kasih atau perhatian. Bunga ini mudah
ditanam di pot ataupun langsung di tanah atau taman. Hampir semua orang mengenal bunga
ini, yaitu bunga mawar.

4. Di kantor-kantor, jaringan internet sangat diperlukan untuk menunjang aktivitas kantor.


Di sekolah, internet dapat menjadi media penunjang dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Hingga di pelosok desa, kini internet sudah menjadi barang pokok yang dapat menunjang
aktivitas komunikasi. Di dunia perdagangan, internet seakan menjadi kebutuhan paling pokok
karena sekarang sedang menjamur toko dalam jaringan (toko online). Sekarang, di mana-mana
orang membutuhkan internet.

5. Daun pepaya dapat dijadikan jamu penambah nafsu makan. Daun pepaya juga dapat
dijadikan sayuran yang lezat. Bunga pepaya juga dapat dimasak menjadi oseng-oseng yang
membangkitkan selera makan. Apalagi buahnya, sangat manis dan bisa membantu
melancarkan pencernaan. Saat masih muda, buah pepaya juga dapat dijadikan bahan makanan.
Tidak hanya itu, biji buah pepaya juga mengandung suatu zat yang dapat mengobati cacingan
pada anak-anak. Ternyata di balik manisnya buah pepaya, terkandung banyak manfaat di
beberapa bagian dari tanaman pepaya.

Anda mungkin juga menyukai