Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN ANALISIS SHIFT-SHARE

WILAYAH KABUPATEN TRENGGALEK


PROVINSI JAWA TIMUR

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 9

Hesekyel Deon Saragih NIT 19283154


Muhammad Farhan NIT 19283168
Zahwa Putri Cahyani NIT 19283182

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV PERTANAHAN


SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
TAHUN AJARAN 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suatu pembangunan daerah merupakan motor dari pembangunan nasional, karena tanpa
dukungan dari daerah – daerah yang ada maka pembangunan nasional akan sulit untuk
tercapai. Sama halnya dengan motto yang diusung oleh pembangunan nasional, pembangunan
daerah pun juga dari, oleh, dan untuk daerah tersebut. Jadi pembangunan daerah adalah buah
dari inovasi dan kombinasi daerah itu sendiri untuk pencapaian kemajuan dan kesejahteraan
bersama. Salah satu indikator tercapainya suatu pembangunan daerah adalah pertumbuhan
ekonomi yang terus meningkat kearah signifikan. Artinya pertumbuhan ekonomi dapat terus
meningkat seiring dengan perbaikan - perbaikan yang ada pada sektor pendorong ekonomi.
Keberhasilan pembangunan daerah juga dinilai dari kemampuan daerah tersebut untuk
mencukupi kebutuhan masyarakatnya dan mengembangkan segala potensi yang ada. Setiap
daerah mempunyai potensi yang berbeda, ini dapat terlihat dari keunggulan masing - masing
sektor ekonomi. Tentu saja dengan keanekaragamankarakter daerah yang ada, maka berbeda
pula keunggulan dari sektor-sektor ekonomi tersebut. Dalam penelitian akan ditunjukkan
secara umum maupun rinci mengenai potensi dari daerah-daerah yang ada di Jawa Timur.
Metode analisis shift-share merupakan salah satu metode analisis ekonomi yang
digunakan untuk mengetahui pengembangan pada suatu wilayah, ditunjukkan berdasarkan
kondisi struktur perekonomian, pergeseran sektorsektor unggulan pada dua kurun waktu, dan
mengetahui posisi sektor perekonomian suatu wilayah terhadap wilayah yang lebih luas.
Metode analisis ini diperkenalkan oleh Perloff. et al. pada tahun 1960 (Lutfi Muta’ali, 2015).
Metode ini telah diuji dan dibuktikan dalam berbagai bidang di berbagai negara, (Wei Chen
dan Jiuping Xu, 2005).
Kabupaten Trenggalek yang berada di wilayah pesisir selatan ini mengalami dan sedang
menggencarkan perkembangan terus menerus. Mengingat hal tersebut, dalam melakukan
pembangunan wilayah haruslah dilihat dari berbagai sektor agar pembangunan tersebut
berjalan dengan baik. Perkembangan sektor tersebut dianalisis melalui PDRB Kabupaten
Trenggalek dari tahun ke tahun. Nilai PDRB Kabupaten Trenggalek atas dasar dasar harga
berlaku pada tahun 2020 mencapai 18,31 triliun rupiah. Secara nominal, nilai PDRB ini
mengalami penurunan sebesar 0,24 triliun rupiah dibandingkan dengan tahun 2019 yang
mencapai 18,55 triliun rupiah.
Pembanguna yang pesat di Kabupaten Trenggalek tentunya diikuti oleh perkembangan
kondisi ekonomi, selanjutnya dapat diprediksi perubahan penggunaan lahan yang akan terjadi,
dan pada gilirannya akan dapat diketahui apakah Kabupaten Trenggalek dapat berkembang
secara optimal. Metode analisis shift-share yang digunakan pada berbagai negara untuk
analisis ekonominya, membuktikan bahwa metode ini masih efektif dan dapat digunakan.
Penelitian ini bertujuan melakukan penerapan metode analisis shift-share untuk mengetahui
kondisi ekonomi pada suatu wilayah, dengan studi kasus Kabupaten Trenggalek.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pertumbuhan kinerja perekonomian di Kabupaten Trenggalek dilihat dari
beberapa sektor dalam kurun waktu 2 tahun?
2. Sektor apa saja yang mengalami perkembangan dan kemunduruan di Kabupaten
Trenggalek?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pertumbuhan kinerja perekonomian di Kabupaten Trenggalek dilihat
dari beberapa sektor dalam kurun waktu 2 tahun
2. Untuk mengetahui sektor-sektor yang mengalami perkembangan dan kemunduruan di
Kabupaten Trenggalek
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pertumbuhan Kinerja Perekonomian dengan Analisis Shift-Share


Analisis shift-share Kabupaaten Trenggalek dilakukan dengan menggunakan data PDRB atas
dasar harga konstan tahun 2019 dan 2020. Sebagai benchmark region region dipilih Provinsi
Jawa Timur. Pada Tabel 1 menunjukkan perkembangan PDRB Kabupaten Trenggalek dan
Provinsi Jawa Timur serta tingkat pertumbuhan PDRB pada kedua wilayah tersebut.

Tabel 1. PDRB Kabupaten Trenggalek dan Provinsi Jawa Timur berdasarkan Harga
Konstan Tahun 2010
Tabel 2. Perhitungan KPN, KPP, KPPW, dan PB

Dari hasil perhitungan di atas, berdasarkan nilai KPP pada masing-masing lapangan usaha
diketahui bahwa terdapat 9 (sembilan) dari 17 (tujuh belas) lapangan usaha yaitu :
1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
2. Industri Pengolahan
3. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
4. Informasi dan Komunikasi
5. Jasa Keuangan dan Asuransi
6. Real Estate
7. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
8. Jasa Pendidikan
9. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
bertanda positif, artinya lapangan usaha tersebut mempunyai pertumbuhan pesat, dan
pengaruhnya pada pendapatan kabupaten positif. Dapat diduga bahwa pendapatan Kabupaten
Trenggalek akan tumbuh di atas pertumbuhan Provinsi Jawa Timur.
Selanjutnya menemukenali lapangan usaha pada perhitungan KPPW, hasilnya menunjukkan 9
(sembilan) dari 17 (tujuh belas) lapangan usaha bertanda positif yaitu :
1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
2. Industri Pengolahan
3. Pengadaan Listrik dan Gas
4. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
5. Informasi dan Komunikasi
6. Jasa Keuangan dan Asuransi
7. Real Estate
8. Jasa Pendidikan
9. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Langkah selanjutnya melakukan perhitungan pergeseran bersih (pergeseran netto atau net
shift) untuk menemukenali sektor sektor maju dan kurang maju (lihat tabel di atas), yang
dimbil dari nilai KPP + KPPW. Hasilnya menunjukkan 10 (sepuluh) dari 17 (tujuh belas)
lapangan usaha bertanda positif, artinya tidak seluruh lapangan usaha mengalami kemajuan.
Grafik lapangan usaha yang dibuat berdasarkan hasil perhitungan KPP dan KPPW
menunjukkan lapangan usaha yang berada pada posisi unggul antara lain :
1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
2. Industri Pengolahan
3. Pengadaan Listrik dan Gas
4. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
5. Informasi dan Komunikasi
6. Jasa Keuangan dan Asuransi
7. Real Estate
8. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
9. Jasa Pendidikan
10. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Dari hasil dari data tersebut dapat diketahu bahwa sektor yang mengalami perkembangan jika
dilihat dari hasil perhitungan KPN, KPP, KPPW, dan PB tidak jauh berbeda. Sektor yang
bernilai positif di perhitungan KPN hampir semuanya bernilai positif pada perhitungan PB.

B. Sektor-Sektor yang Mengalami Perkembangan dan Kemundurua


Dalam analisis Shift Share intinya agar kita dapat melihat pertumbuhan ekonomi lokal di
masingmasing sektor pada wilayah acuan. Pergeseran bersih pada hasil perhitungan diatas
terdapat pergeseran bersih yang menunjukkan bahwa pada sektor tertentu apakah mengalami
kemajuan atau kemunduran. Pergeseran Bersih didapatkan dari hasil jumlah komponen
pertumbuhan proposional dengan komponen pertumbuhan wilayah acuan. Untuk lebih jelas
dapat diuraikan dalam tabel dibawah:
Tabel 3. Interpretasi Pergeseran Bersih (PB) Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa
Timur

Untuk interpretasi nilai KPPW dapat dilihat dari tabel di atas, terdapat sector-sektor yang
memiliki atau mempunyai keunggulan komparatif sehingga dalam wilayah kabupaten tersebut
memiliki daya saing terhadap sector pada daerah acuan. Contoh sector yang memiliki daya
saing terhadap daerah acuan salah satunya adalah pada sector jasa kesehatan dan kegiatan
sosial memiliki interpretasi nilai KPPW 0,1131. selanjutnya pada sector yang tidak
mempunyai keunggulan komparatif adalah yang KPPWnya bernilai negative, artinya bahwa
pada sector tersebut tidak memiliki daya saing terhadap daerah acuan. Contoh sector yang
tidak mempunyai keunggulan komparatif atau yang tidak mempunyai daya saing adalah pada
sector pertambangan dan penggalian yang memiliki nilai KPPW -0,9761 itu menunjukkan
bahwa terdapat kemajuan dalam sector yang terkait. Mempunyai daya saing yang tinggi akan
meningkatkan kemajuan terhadap suatu sector. Tentunya dalam berbagai sektor di Kabupaten
Trenggalek berdasarkan hasil perhitungan KPPW masih banyak sector yang harus dibenahi
karena tidak memiliki daya saing yang tinggi terhadap sector wilayah acuan yaitu daerah
provinsi. Dalam berbagai sector di Kabupaten Trenggalek belum banyak yang mengalami
peningkatan, namun terdapat juga sector-sektor yang mengalami kemunduran karena tidak
ada daya saing yang cukup. Promblematika ini merupakan tugas utamayang perlu
diselesaikan demi menjamin kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat serta kemajuan
berbagai sector di Kabupaten Trenggalek
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Analisis shift-share dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi ekonomi pada suatu
wilayah, perbandingan pertumbuhan terhadap wilayah yang lebih luas, mengetahui sektor-
sektor yang mengalami kemajuan, identifikasi sektor-sektor yang unggul, agak unggul,
mundur, agak mundur. Dari hasil analisis shift-share di Kabupaten Trenggalek menunjukkan
sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Industri Pengolahan; Pengadaan Listrik dan Gas;
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang; Informasi dan Komunikasi;
Jasa Keuangan dan Asuransi; Real Estate; Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib; Jasa Pendidikan; Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial mengalami
perkembangan pesat, hal ini sesuai dengan kondisi Kabupaten Trenggalek pada masa kini
yang merupakan wilayah sedang dilakukan pembangunan gencar. Sedang dalam hal
konstruksi dan real estate dimulai dengan pembangunan vertikal sehingga mengurangi daerah
terbangun.
DAFTAR PUSTAKA

Basuki, M. (2017). Analisis Sektor Unggulan Kabupaten Sleman dengan Metode Shift Share dan
Location Quotient. Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, 15(1), 52-60.

Negara, A. K. K., & Putri, A. K. (2020). Analisis Sektor Unggulan Kecamatan Toboali dengan
Metode Shift Share dan Location Quotient. Equity: Jurnal Ekonomi, 8(1), 24-36.

Taniu, S., Yakup, A. P., & Novriansyah, M. A. (2020). Shift share analysis to determine regional
economic performance of Gorontalo. Gorontalo Development Review, 3(2), 102-113.

BPS, 2021. Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Jawa Timur Menurut Lapangan Usaha
2016-2020. BPS Provinsi Jawa Timur.

BPS, 2021. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha
TAHUN 2020. BPS Kabupaten Trenggalek.

Anda mungkin juga menyukai