Anda di halaman 1dari 4

Nama : Risyad Fikri

Nim : 190503124

Mata Kuliah : Etika Bisnis & Profesi

Teori Etika

1. Teori Utilitarianisme
Teori ini mengatakan bahwa suatu kegiatan bisnis adalah baik dilakukan jika bisa
memberikan manfaat kepada sebagian besar konsumen atau masyarakat.
Teori utilitarianisme sebagai teori etika kegunaan suatu tindakan ekonomis, sesuai sekali
dengan prinsip prinsip ekonomis. Teori ini cukup jelas dengan dijelaskan melalui
teori cost benefit analysis yang dipakai dalam konteks ekonomi. Manfaat utilitarianisme
mampu menghitung keuntungan dan kerugian atau kredit dan debet dalam
bisnis. Banyak penganut utilitarianisme mengusahakan melaksanakan perhitungan etis
ekonomis tersebut.
Contoh :
Pada surat kabar Jawa Pos, 2 Mei 2013, ada salah satu artikel yang menurut saya
melanggar etika terkait dengan teori utilitarianisme,yaitu artikel yang berjudul “Tanpa
Izin, Tiga Pabrik Nekat Beraktivitas” Ketiga industri tersebut berada di Gresik yaitu PT.
BKP (Produsen Minyak Goreng), PT. IDM (Pengolahan Ikan), dan PT. HNF (Industri
Alat Berat).Industri-industri tersebut dianggap melanggar Etika Bisnis dalam Corporate
Social Responsibility (CSR) karena ketiganya berpotensi mengeluarkan limbah
berbahaya. Bukan hanya itu, mereka juga tidak memiliki perizinan dokumen analisis
mengenai dampak lingkungan (amdal), mereka hanya mendompleng dengan amdal
pendirian milik Kawasan Industri Gresik (KIG).Perusahaan lain yang melanggar etika
bisnis dalam CSR yaitu PT. BKP (produsen minyak goreng) yang izinnya belum jelas dan
berkali-kali perusahaan ini dilaporkan warga sekitar karena kerap mencemari lingkungan.

2. Teori Deontologi
Deontologi merupakan teori etika yang menyatakan bahwa yang menjadi dasar bagi baik
buruknya suatu perbuatan adalah kewajiban seseorang untuk berbuat baik kepada sesama
manusia. Merupakan teori etika yang memberi jawaban atas pertanyaan “mengapa suatu
perbuatan adalah baik dan perbuatan itu harus ditolak sebagai buruk”, deontologi
menjawab: “karena perbuatan pertama menjadi kewajiban seseorang untuk berbuat baik
pada orang lain dan karena perbuatan kedua dilarang untuk dilakukan”.
Contoh :
CT CORP merupakan perusahaan multinasional yang bergerak di berbagai bidang.
Sebagai perusahaan yang historinya cukup panjang sudah menjadi suatu keharusan bagi
perusahaan untuk melaksanakan CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial. Yang
terbaru CT CORP mengadakan kegiatan vaksin massal sebagai andil mereka dalam
melaksanakan kewajiban moral mereka terkait dengan teori deontologi

3. Teori Hak
Teori hak ini merupakan pendekatan yang relatif banyak dipakai untuk mengevaluasi baik
buruknya suatu perbuatan atau perilaku seseorang atau sekelompok orang. Teori hak
merupakan aspek dari teori deontologi, karena hak berhubungan dengan kewajiban.
Bahkan hak dan kewajiban seperti dua sisi mata uang logam yang saling melengkapi.
Seseorang biasanya memiliki hak sekaligus kewajiban untuk berlaku sesuatu kepada
orang lain.
Contoh :
PB Djarum, perusahaan rokok mendapatkan peringatan keras sebab terdapat indikasi
bahwa perusahaan ini menggunakan buruh anak-anak untuk melakukan kegiatan di dalam
pabrik rokok yang sebagaimana kita ketahui rokok mengandung bahan-bahan kimia
berbahaya. Padahal hak anak-anak adalah untuk mendapat pendidikan dan memperoleh
kesehatan yang layak, sehingga hal ini perlu diusut kembali.

4. Teori Keutamaan
Jika dipandang dari aspek keprofesian dan bisnis maka hal yang utama adalah
keberlangsungan perusahaan. Namun, Keutamaan di sini didefinisikan sebagai
penggambaran watak menganai perilaku seseorang dan memungkinkannya bertingkah
laku baik secara moral. Kebijaksanaan, merupakan suatu keutamaan seseorang sehingga
bermodal hal tersebut seseorang mampu mengambil keputusan tepat dalam berbagai
kondisi.
Contoh :
Pelanggaran etika bisnis yang dilakukan oleh media sosial Facebook terjadi ketika data-
data yang dimiliki oleh berjuta-juta pengguna justru teretas dan membuat privasi para
pengguna menjadi tidak aman lagi. Hal tersebut tentu saja membuat nama baiknya
menjadi begitu buruk di kalangan masyarakat dan banyak yang mulai meragukan
kredibilitas Facebook. Hal ini tentu bertentangan dengan teori keutamaan

5. Teori Relativisme
Bila selalu dalam kondisi perilaku normal, maka pada dasarnya setiap orang cenderung
bersedia berperilaku utama atau baik. Mereka yakin bahwa adat-istiadat, agama atau
kepercayaan yang dianutnya dari daerah di mana ia dibesarkan diyakini merupakan adat
istiadat terbaik dibanding lain-lainnya. Dengan keadaan ini, maka setiap orang berkondisi
kejiwaan normal tidak dapat membantah peristiwa serupa. Banyak fakta menunjukkan
bahwa hal tersebut merupakan perilaku atau pendapat umum dan menjadi adat istiadat
turun temurun suatu daerah.
Contoh :
PT. Tirta Freshindo Jaya yang berencana untuk membangun gudang di daerah
Pandeglang dan Serang yang memakan lahan sekitar 32 hektar. Meskipun mereka telah
mendapatkan izin dari dinas setempat untuk melakukan hal tersebut, pada praktiknya
mereka justru menjadikan tempat itu untuk memproduksi minuman kemasan. Tentu saja
hal ini tidak sesuai dengan kesepakatan yang sudah mereka lakukan sebelumnya.
Masyarakat pun berubah menjadi jengkel sebab mereka melanggar banyak hal dan
membawa kerugian terhadap kehidupan mereka. Pabrik ini telah mengambil sumber mata
air yang seharusnya digunakan oleh masyarakat untuk kehidupan sehari-hari. Selain itu,
karena limbah yang dihasilkan oleh kegiatan produksi dari pabrik membawa banyak
pencemaran di lingkungan sekitar, amarah masyarakat pun menjadi tidak terbendung.
Contoh pelanggaran etika bisnis yang dilakukan oleh perusahaan ini tidak hanya
membawa keresahan bagi masyarakat saja, namun juga memberi dampak yang buruk bagi
lingkungan sekitarnya. Dari sudut pandan teori relativisme sebenarnya tidak ada yang
salah dari tindakan PT. Tirta Freshindo Jaya, karena secara legalitas mereka telah
memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku, namun jika dilihat dari aspek yang lain
maka PT. Tirta Freshindo Jaya secara moril telah melakukan sejumlah pelanggaran.

Anda mungkin juga menyukai