Anda di halaman 1dari 17

TAFSIR ATAS POLIGAMI DALAM AL-485·$1

Abd. Moqsith
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat, 15412 Indonesia
e-mail: moqsith@gmail.com

Abstrak:
Poligami tidak pernah usai diperbincangkan. Ia bisa dilihat dari berbagai per-
spektif, mulai dari perspektif sosial-budaya hingga dari perspektif teologi-tafsir.
Artikel ini fokus pada bagaimana ulama, dari dulu hingga sekarang, mem-
perbincangkan soal poligami. Bagaimana tafsir mereka terhadap QS. al-1LVk· > @
3 yang secara tekstual menyebut soal poligami. Menarik, setelah ditelusuri,
ternyata tidak ada pandangan tunggal tentang kebolehan poligami dalam
konteks sekarang. Ada yang pro tanpa syarat, bahkan boleh bagi seorang suami
untuk berpoligami hingga dengan sembilan istri secara sekaligus seperti di-
lakukan Nabi Muhammad Saw. Ada yang setuju poligami dengan persyaratan
yang ketat. Dikatakan, tidak setiap orang boleh berpoligami. Hanya dalam
kondisi da-ruratlah poligami bisa ditoleransi. Artinya, dalam suasana normal,
poligami tidak bisa dilakukan. Pertanyaannya, siapa yang punya otoritas
menentukan kondisi darurat itu? Di sinilah titik masalahnya. Karena kondisi
darurat itu bisa bias dan subyektif, maka muncul kelompok berikutnya yang
kontra poligami. Bagi kelompok terakhir ini jelas, zaman Nabi memang zaman
poligami, tapi zaman sekarang seharusnya adalah zaman monogami. Menurut
kelompok ini, yang dituju dari pembatasan poligami oleh Al-4XU·DQ adalah
monogami.

Abstract:
Polygamy is an unfinished talk. It could be discussed from any perspectives,
such as socio-cultural and theology-interpretation. The focus of the article would
be on how the ulama (Muslim scholars) past and present times discuss about
polygamy, how they interpret the verse of al-1LVk· > @ WKDW LV FRQWH[WXDOO\
states polygamy. The result has been interesting as a matter of fact there is no any
monotonous view on the polygamy permission from the context of present time.
Some ulama support it with loose and strict condition. Others say that polygamy
is tolerable only in emergency condition. It means men could not do that in a
normal situation. The question is who would be in charge to state the emergency
situation. This is the point of the problem. The emergency condition might be
bias and subjective. It invites other groups that are contra to polygamy. They
argue that polygamy was tolerable in the prophet time, today is the monogamy
time. Furthermore, they state that the objective of polygamy limitation by the
4XU·DQ LV PRQRJDP\

Kata Kunci:
Al-4XU·DQ, poligami, tradisional, modern-kontemporer

DOI: http://dx.doi.org/10.19105/karsa.v23i1.613
Tafsir atas Poligami dalam Al-4XU·DQ

Pendahuluan Dengan demikian, ayat itu menurut ke-


Beberapa tahun terakhir pro-kon- lompok yang kontra justru bukan untuk
tra poligami merebak kembali di negeri membolehkan poligami melainkan untuk
ini terutama dipicu oleh praktik poligami menegaskan ketidakmungkinan berpoli-
sejumlah dai kondang di Indonesia. Me- gami. Untuk mengukuhkan argumennya
narik, baik kelompok yang mendukung itu, pihak yang kontra poligami mengutip
maupun yang menolak poligami, sama- ayat lain, yaitu surah al-1LVk· > @
Ê Êüó¦ [º¥ ¦ Éó¾Ê àºÈ« ÀÌ È¢ ¦ à ØÊ ¬ÈÈ« úÈóÂ
Ì ÂÈ ·È Ì ÈóÂÈ ¢È
È Èç öÌ É¬Ï
sama bersandar pada dalil normatif Al-
4XU·DQ dan sejarah keluarga Nabi Mu- È Ë ÈÌÈ Ì É ÈÌ Ì È
hammad Saw. Jika ulama yang satu me- ¦ ¸É ÊôÐÌ É« ÀÌ Ê¤ÂÈ Ê̈ ìÈ ôàÈ øÌÉ ó¢ïÈ ¢ÿÂ
È °É ÀÈ È¬ºÈç òÊ Ì øÌÈ ó¦ òïÉ ¦ Éô ÊdÈ
ngutip suatu ayat untuk membolehkan ¢øÅ ·Ê°È ¦°Å èÉ Èã ÀÈ ¢ïÈ ÈM¦ ÀœÊÈç ¦ ìÉ º¬ºÈ«ÂÈ
poligami secara mutlak, maka datanglah
Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat
ulama lain juga membawa ayat yang sa-
berlaku adil di antara istri-istri kamu,
ma untuk menolak poligami. Tatkala satu walaupun kamu sangat ingin berbuat
tafsir yang menoleransi poligami dida- demikian. Karena itu, janganlah kamu
tangkan, maka pada saat yang bersamaan terlalu cenderung (kepada yang kamu
dihadirkan pula tafsir lain yang memus- cintai) sehingga kamu membiarkan yang
tahilkan poligami. lain terkatung-katung.2
Ayat yang sering dikutip sebagai Ayat itulah yang kerap menjadi
dalil kebolehan poligami adalah Al-4XU·- titik pijak ulama dalam membicarakan
an surah al-1LVk· > @ : poligami dalam perspektif Islam. Studi
ini menelisik argumen yang dipakai ula-
¢÷È ¦ ¸É ðÊ Ìû¢Èç ÷¢È ȬºÈÌó¦ ?Ê ¦ ÉØÈÊ ìÌ ºÉ« È¢ öÌ É¬èÌ »Ê ÀÌ Ê¤ÂÈ ma untuk menerima poligami secara
mutlak dan menerima poligami dengan
ÀÌ œÊÈç ¸ È ªÈ°ÉÂÈ ª È ÈÉ̄ÂÈ XÈ ºÌ°÷È Ê ¢È Ê Ê
È Ëüó¦ úÈ ÷ öÌ ðÉ Èó §¢ È È× sejumlah persyaratan, bahkan sampai ke-
öÌ ðÉ Éû¢È{ÈÌ ¢ ª Ê ºÈç ¦ Éó¾Ê àºÈ« È¢ ö¬èÌ »Ê
Ì ðÈ Èô÷È ¢÷È ÂÈÌ ¢ Å̈ ¾È ·¦ lompok yang menolak poligami secara
È Ì ÌÉ mutlak. Dalam konteks ini, penting dite-
¦ Éó ÉàºÈ« È¢ GÈ ®Ì È¢ îÈ Êóȯ laah secara kategoris pandangan ulama
Jika kamu (para pengasuh anak-anak klasik dan ulama modern perihal poli-
yatim) khawatir tidak bisa bertindak adil gami. Ini penting dicermati. Sebab, ulama
(manakala kamu ingin mengawini me- klasik hidup pada era keterbelakangan
reka), maka nikahilah perempuan-perem- kaum perempuan. Sementara ulama mo-
puan yang kamu senangi dari perempuan-
dern hidup di era di mana kebangkitan
perempuan (lain) sebanyak: dua, tiga,
atau empat. Lalu jika kamu takut tidak perempuan yang menuntut kesetaraan
dapat berlaku adil, maka seorang saja atau dan keadilan gender telah menjadi isu
budak-budak yang kamu miliki. Yang dunia. Namun, sebelum mengulas pan-
demikian itu lebih dekat kepada tidak dangan ulama itu, penting juga menelaah
berbuat aniaya.1 asbâb al-nuzûl QS. Al-1LVk· > @
Ayat itu diberi pemahaman lain
oleh kelompok yang kontra poligami bah- Konteks Ayat
wa betapa tidak mungkinnya seorang la- Ada beragam riwayat mengenai
ki-laki berbuat adil kepada banyak istri. sabab al-nuzûl (sebab turun) surah al-1LVk·
[4]: 3 tersebut. Pertama ULZD\DW ¶Ç·LV\DK
1 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terje-
mahnya (Jakarta: Proyek Pengadaan Kitab Suci al-
4XU·DQ 'HSW $JDPD 5, 2 Ibid.

KARSA, Vol. 23 No. 1, Juni 2015 | 134


Tafsir atas Poligami dalam Al-4XU·DQ

menyebutkan bahwa ayat itu turun ber- jurkan untuk menikahi perempuan-
kaitan dengan seorang laki-laki yang perempuan lain saja.3
menjadi wali anak yatim yang kaya. Laki- Setelah menyuguhkan penjelasan
laki itu ingin mengawini anak yatim ter- ¶ÇLV\DK WHUVHEXW DO-Qurthubî menam-
sebut demi kekayaannya semata dan de- bahkan argumen lain:
ngan maskawin yang tidak standar bah- Sekiranya si wali itu menikahi anak
kan maskawinnya tidak dibayar. Tidak perempuan yatim tersebut lalu mem-
perlakukannya dengan perlakuan bu-
jarang, setelah menikah, perempuan ya-
ruk, karena si wali itu tahu bahwa
tim tersebut kerap mendapatkan perla-
anak perempuan itu tidak punya
kuan yang tidak wajar. Daripada mene- pembela yang bisa melindungi diri-
lantarkan perempuan yatim tersebut, nya dari kejahatan suami (wali)nya
maka Allah melalui ayat tersebut mem- itu, maka Allah seakan-akan berfir-
persilakan laki-laki untuk menikahi pe- PDQ ´-LND NDOLDQ VXGDK \DNLQ DNDQ
rempuan lain yang tidak yatim dan disu- berbuat zalim kepada anak-anak pe-
kai, bahkan sampai dengan empat orang rempuan yatim ketika dinikahi, maka
perempuan jika mampu untuk bertindak nikahilah perempuan lain yang halal
adil. Dalam realitasnya, tawaran poligami bagimu.4
itu lebih diminati dan anak-anak yatim Kedua, riwayat lain menyebutkan
dapat terselamatkan dari ketidakadilan. bahwa ayat itu diturunkan berkaitan de-
Pemberian konsesi dan kompensasi poli- ngan seorang laki-laki yang memiliki
gami itu tampaknya cukup berhasil sepululuh orang istri bahkan lebih. Di
melindungi perempuan yatim dari keza- samping sepuluh istri itu, dia juga memi-
liman sebagian laki-laki saat itu. lik beberapa anak yatim dalam perwa-
Alkisah, ketika ¶Urwah ibn al-Zu- liannya. Dikisahkan bahwa laki-laki terse-
bayr bertanya pada ¶ÇCisyah tentang ayat but kerap mengambil kekayaan anak
tersebut, maka Aisyah menjawab demi- yatim yang di bawah perwaliannya itu
kian: untuk kepentingan memberikan nafkah
Wahai keponakanku, ayat ini terkait kepada istri-istrinya yang banyak itu.5
dengan anak perempuan yatim yang
dalam pengampuan walinya, yang 3 Ibn Jarîr al-Thabarî, Jâmi` al-%D\kQ Iv 7D·ZvO DO-
mana harta anak itu telah bercampur 4XU·kQ, Jilid III (Beirut: Dâr al-Kutub al-`Ilmîyah,
dengan harta walinya. Harta dan ke- 1999), hlm. 574; Al-Qurthubî, Al-Jâmi` li Ahkâm al-
cantikan anak tersebut telah meme- 4XU·kQ, Jilid III (Kairo: Dâr al-Hadîts, 1995), hlm.
sonakan si wali tersebut. Lalu dia ber- 15; Ibnu Katsîr, Tafsîr al-4XU·kQ DO-`Azhîm, Juz I
maksud untuk menikahi anak perem- (Beirut: Dâr al-Fikr, 1999), hlm. 508; Jalâl al-Dîn al-
puan tersebut dengan tidak memba- Suyûthî, Al-Dur al-Mantsûr fî al-Tafsîr al-0D·WV€U,
Jilid II (Beirut: Dâr al-Fikr, 1993), hlm. 427; Ibn
yar mahar anak itu secara adil seba-
`Asyûr, Tafsîr al-Tahrîr wa al-Tanwîr, Jilid II, Juz IV
gaimana membayar mahar perem- (Tunisia: Dâr Suhnûn li al-Nasyr wa al-7DX]v·
puan lain. Dengan alasan itu, dia dila- 1997), hlm. 222.
rang untuk menikahi anak perem- 4 Fakhr al-Dîn al-Râzî, Al-Tafsîr al-Kabîr, Jilid V,

puan tersebut kecuali jika dia mem- Juz IX (Beirut: Dâr al-Fikr, 1995), hlm. 178; Jalâl al-
bayar maskawinnya secara adil seba- Dîn al-Suyûthî, Al-Dur al-Mantsûr fî al-Tafsîr al-
gaimana maskawin perempuan lain. 0D·WV€U, Jilid II, hlm. 427. Baca juga Nawawî al-
Jâwî, Marâh Labîdz (Indonesia: Dâr Ih\k· DO-Kutub
Jika tidak demikian, maka dia dian-
al-`Arabîyah, t. th.), hlm. 139.
5 Fakhr al-Dîn al-Râzî, Al-Tafsîr al-Kabîr, Jilid V,

hlm. 178-179; Ibn Jarîr al-Thabarî, -kPL· DO-Bayân fî


7D·ZvO DO-4XU·kQ, Juz III, hlm. 573-578; Jalâl al-Dîn

KARSA, Vol. 23 No. 1, Juni 2015 | 135


Tafsir atas Poligami dalam Al-4XU·DQ

Ketiga, riwayat yang menyebutkan bahwa butkan untuk menunjukkan bahwa laki-
ayat itu turun karena ada kecenderu- laki diperbolehkan menikah dengan ba-
ngan beberapa laki-laki menikahi pe- nyak perempuan. Karena itu, jika ada
rempuan yatim untuk mengambil har- hadis ahad yang membatasi jumlah pe-
tanya bukan untuk betul-betul meni- rempuan yang boleh dinikahi menjadi
kahinya.6 empat, itu tidak bisa diterima. Sebab, hu-
Dengan demikian, ayat ini turun kum Al-4XU·DQ tidak bisa dibatalkan oleh
sebagai teguran terhadap orang yang te- hadis ahad. ,EQX ¶$EG DO-Bar menam-
lah mengambil harta anak yatim secara bahkan bahwa hadis yang membatasi
zalim. Begitu juga, ayat ini menurut pernikahan dengan empat perempuan itu
Syekh Nawawî al-Jâwî merupakan tegu- mengandung catat walaupun ia diriwa-
ran terhadap laki-laki yang tidak bisa adil yatkan dari berbagai jalur.9
dalam pemberian nafkah kepada para Ditambahkan pula, menurut me-
istri sebagaimana mereka tidak bisa adil reka, jika benar Nabi pernah meminta
dalam pemenuhan hak anak-anak yatim. beberapa sahabatnya untuk menceraikan
Jika demikian kenyataannya, maka cu- istri-istrinya yang banyak dan menyisa-
kuplah baginya untuk menikahi satu pe- kan empat istri saja, maka itu harus dipa-
rempuan saja, karena itu yang paling hami konteksnya. Boleh jadi, menurut
memungkinkan bagi laki-laki untuk ter- mereka, Nabi meminta menceraikannya
hindar dari kezaliman.7 itu karena ada sebab V\DU·L, misalnya ka-
rena ada hubungan nasab dan hubungan
Ulama Pro-Poligami susuan yang menjadi penghalang untuk
Umumnya ulama klasik tidak menikahi perempuan-perempuan itu. Na-
mem-persoalkan kebolehan berpoligami. mun, mereka tidak menunjukkan bukti
Mereka berselisih misalnya mengenai tentang adanya sebab-sebab yang meng-
jumlah perempuan yang boleh dinikahi halangi pernikahan para sahabat Nabi de-
laki-laki dalam waktu bersamaan. Per- ngan banyak perempuan itu. Mereka
tama, ulama Zhahiriyah, Ibnu al-Shab- hanya berkata demikian:
bâgh, al-`Umrânî, al-Qâsim ibn Ibrâhîm, Boleh jadi Rasulullah Saw. menyuruh
dan sebagian kelompok Syiah yang ber- mengambil empat istri dan mencerai-
pendapat, poligami bisa dilakukan de- kan yang lainnya karena mengumpul-
ngan lebih dari empat perempuan. Pan- kan mereka secara keseluruhan tidak
dangan ini didasarkan pada surah al- dimungkinkan, karena adanya kesa-
maan nasab atau hubungan susuan.10
Nisâ`[4]: 3 di atas.
Bagi mereka, kata al-nisâ` dalam a-
Mereka pun menambahkan bahwa
yat tersebut merupakan kata umum yang
huruf waw yang mengantarai matsnâ,
tida bisa dispesifikasi dengan angka
tsulâstâ`, dan UXEk· menunjuk pada pen-
(matsnâ, tsulâtsâ`, UXEk·).8 Angka itu dise-
jumlahan (al-MDP· DO-muthlaq) bukan pada
pemilihan (al-takhyîr). Karena itu, menu-
al-Suyûthî, Al-Dur al-Mantsûr fî al-Tafsîr al-0D·- rut mereka, jumlah perempuan yang bo-
tsûr, Jilid II, hlm. 427; Nawawî al-Jâwî, Marâh leh dinikahi bukan hanya empat tapi bisa
Labîdz, hlm. 139; Ibn `Asyûr, Tafsîr al-Tahrîr wa al-
Tanwîr, Jilid II, Juz IV, hlm. 223.
6 al-Thabarî, -kPL· DO-Bayân, Juz III, hlm. 575-575. 9 Jamâl al-Dîn al-Qâsimî, Mahâsin al-7D·ZvO, Kairo:
7 Nawawî al-Jâwî, Marâh Labîdz, Juz I, hlm. 139. Dâr al-Hadîts, 2003, Jilid III, hlm. 18.
8al-Râzî, Al-Tafsîr al-Kabîr, Juz V, hlm. 181. 10 al-Râzî, Al-Tafsîr al-Kabîr, Juz V, hlm. 182.

KARSA, Vol. 23 No. 1, Juni 2015 | 136


Tafsir atas Poligami dalam Al-4XU·DQ

sembilan perempuan. Al-Râzî menyebut maan itu sebagai kekhususan bagi Nabi
satu pendapat yang menyatakan bahwa Muhammad. Mereka berkata, wa da`wah
batas maksimal perempuan yang boleh al-khushûshîyah muftaqirah ilâ dalîl (klaim
dinikahi adalah 18. Ini didasarkan pada adanya kekhususan bagi Nabi Muham-
analisa kata matsnâ, tsulâstâ`, dan rubâ`. mad Saw. [untuk menikah lebih dari
Menurut mereka, kata matsnâ dalam ayat empat] itu membutuhkan sebuah dalil).
itu tidak menunjuk pada makna itsnaini Padahal, tidak ada hukum Islam yang
yang bermakna dua melainkan itsnaini tidak didasarkan pada dalil yang sahih.14
itsnaini yang bermakna dua-dua yang Ka-rena tidak ada dalil yang menjelaskan
berarti 4. Begitu juga, kata tsulâtsâ` dalam bahwa kebolehan menikahi 9 perempuan
ayat itu bukan bermakna tiga (tsalâtsah), itu khusus bagi Nabi Muhammad Saw.,
melainkan tiga-tiga (tsalâtsah tsalâtsah) maka mereka tetap kukuh pada pendirian
yang jika digabung berjumlah 6. Selanjut- awalnya; sebagaimana Nabi boleh meni-
nya, kata rubk· bermakna empat-empat kah dengan sembilan perempuan, maka
(arba`ah arba`ah) yang berarti 8. Dengan demikian juga umatnya.
demikian, 4 + 6 + 8 =18.11 Mereka mengutip argumen seja-
Mereka memperkuat argumennya rah. Setelah Khadîjah binti Khuwaylid
bahwa Nabi menikahi lebih dari empat wafat, Nabi Muhammad Saw. menikah
orang perempuan. Nabi wafat dengan dengan banyak perempuan; Saudah binti
meninggalkan 9 orang istri.12 Dengan =DP·DK 15 ¶Ç`isyah binti Abû Bakar, Haf-
merujuk pada argumen bahwa Nabi Mu- VKDK ELQWL ¶8PDU LEQ DO-Khaththâb,16
hammad Saw. merupakan suri teladan Zainab binti Khuzaimah,17 Ramlah binti
yang baik, maka mereka membolehkan
sekiranya seorang laki-laki Muslim hen-
dak menikahi 9 perempuan dalam waktu
yang bersamaan. Mereka merujuk pada 14 Ibid.
ayat Al-4XU·DQ surah al-Hasyr [59] ´wa 15 Sawdah adalah perempuan janda. Suaminya
mâ âtâkum al-rasûl fakhudzûhuµ DSD \DQJ meninggal dunia dalam perjalanan pulang dari
Habsyah. Ia perempuan Islam, sementara ke-
dibawa Rasul pada kalian, ambillah); Al- luarga besarnya masih banyak yang kafir. Se-
4XU·DQ surah al-Ahzâb [33] ´laqad andainya mereka pulang ke keluarga besarnya,
kâna lakum fî rasûli Allâh uswatun hasanahµ maka dikhawatirkan Saudah akan mengalami
(Sesungguhnya pada diri Rasulullah ter- kekerasan dan pemaksaan untuk kembali kafir.
Al-7KDEDCWKDEk·î, Al-Mîzân fî Tafsîr al-4XU·kQ, Jilid
dapat suri teladan yang baik buat kalian); IV (Beirut: Mu`assasah al-¶ÇODPî li al-0DWKE€·kW
Al-4XU·DQ VXUDK ÇOL ¶,PUkQ [3] ´Qul 1991), hlm. 202.
in kuntum tuhibbûna Allâh fattabi`ûnî yuh- 16 Hafshah adalah perempuan janda. Suaminya

bibkum Allâhµ Jika kalian mencintai Al- bernama Khunays ibn Hadzaqah yang meninggal
dunia pada perang Badar. Al-Thaba`thabâ`î, Al-
lah, maka ikutilah aku niscaya Allah akan Mîzân fî Tafsîr al-4XU·kQ, hlm. 203.
mencintai kalian).13 17 Zainab adalah perempuan janda. Suaminya ber-

Mereka juga menolak pendapat QDPD ¶$EGXOOkK LEQ -Dhsyi meninggal dunia da-
yang menyatakan bahwa pernikahan Na- lam peperangan Uhud. Menurut Hamka, suami-
Q\D EHUQDPD ¶8EDLGDK LEQ 1DULWV =DLQDE GLVHEXW
bi dengan sembilan istri secara bersa-
umm al-masâkîn karena ketekunannya membantu
orang-orang miskin. Nabi menikahinya hanya 8
11 Ibid., hlm. 182. bulan, setelah itu Zainab meninggal dunia dalam
12 Ibid.; al-Qâsimî, Mahâsin al-7D·ZvO, Jilid III, hlm. usia 30 tahun. Al-Thaba`thabâ`î, Al-Mîzân fî Tafsîr
16. al-4XU·kQ, hlm. 203; Hamka, Tafsir al-Azhar, Juz IV
13 Ibid., hlm. 18. (Jakarta: t.p., 1971), hlm. 321.

KARSA, Vol. 23 No. 1, Juni 2015 | 137


Tafsir atas Poligami dalam Al-4XU·DQ

Abû Sufyân alias Ummu Habîbah,18 yan,24 Asmâ` binti al-1X·PkQ 8PUDK
Ummu Salamah Hindun binti Abû Uma- binti Yazîd. Dalam sejarah disebutkan,
yah,19 Zainab binti Jahsy,20 Juwairîyah Nabi menikah dengan 15 perempuan,
binti al-Hârits ibn Abû Dhirar,21 Shafîyah yang digauli 13 orang, yang hidup ber-
binti Huyay ibn Akhthab,22 Maimûnah sama Nabi 11 orang. Dua istrinya dikem-
binti al-Hârits,23 al-¶$Ov\DK ELQWL =hab- balikan ke keluarganya, masing-masing
adalah Umrah binti Yazîd al-Ghifarîyah,
18 Ummu HDEvEDK DGDODK MDQGD ¶8EDydullâh ibn
Asmâ` binti al-Nu`mân al-Kindîyah dike-
JahV\L .HWLND PHUHND KLMUDK NH +DEDV\DK ¶8EDy- nal dengan sebutan al-6\DQED· .HWLND
dullâh masuk Kristen sementara sang istri tetap wafat, Nabi meninggalkan 9 orang istri.25
bertahan dalam Islam. Ia kemudian dinikahi dan Kedua, jumhur ulama yang berpan-
dilindungi oleh Nabi Muhammad Saw. Al-Tha-
dangan bahwa poligami dapat diperbo-
ba`thabâ`î, Al-Mîzân fî Tafsîr al-4XU·kQ, hlm. 203.
19 Nama kecilnya, Hindun. Ia janda. Suaminya lehkan dalam batas maksimal 4 istri. Di
EHUQDPD ¶$EGXOOkK $E€ 6DODPDK ¶$EGXOOkK VHQ- samping merujuk pada kata UXEk· dalam
diri adalah saudara sepersusuan dengan Nabi. Ia surah al-1LVk· GL DWDV MXJD EHUODQGDVNDQ
termasuk para sahabat Nabi yang melakukan hij-
hadis Nabi yang menginstruksikan Ghay-
rah pertama ke Habsyah. Ketika sang suami me-
ninggal dunia, Ummu Salamah sudah tua semen- lân ibn Salamah al-Tsaqafî al-Dimasyqî
tara ia memiliki banyak anak yatim. Lalu Nabi untuk menceraikan 6 orang istrinya dan
menikahi Ummu Salamah. Al-Thaba`thabâ`î, Al- hanya mengambil 4 perempuan sebagai
Mîzân fî Tafsîr al-4XU·kQ, hlm. 203.
20 Zaynab binti Jahsy adalah janda dari Zayd ibn
istrinya. Nabi juga meminta Nawfal ibn
Hâritsah (anak angkat Nabi Muhammad). Ketika 0X·kwîyah yang memiliki 5 orang istri
dinikahi Nabi, Zainab berusia 35 tahun. Zainab untuk menceraikan satu istrinya dan ha-
adalah sepupu Nabi, karena ibunda Zainab ber- nya mengambil empat istri saja. Qais ibn
QDPD 8PDLPDK ELQWL ¶$EG DO-Muthallib adalah al-Hârits ketika baru masuk Islam memi-
VDXGDUL SHUHPSXDQ ¶$EGXOOkK LEQ ¶$EG DO-Mu-
thallib. Hamka, Tafsir al-Azhar, Juz IV, hlm. 324. liki 8 istri. Dia juga diminta Nabi untuk
21 Nama asli Juwairîyah adalah Barrah binti al- tetap dengan 4 istri dan menceraikan
Hârits. Sang ayah sendiri, al-Hârits, merupakan yang lain.26 Di samping surah al-1LVk·
pimpinan Bani al-Mushthaliq. Usai perang umat ayat 3, tiga hadis itu juga dijadikan dasar
Islam dengan Bani al-Mushthaliq, umat Islam
menahan 200 perempuan termasuk Juwayrîyah. jumhur ulama untuk membatasi jumlah
Lalu Juwayrîyah dinikahi oleh Nabi. Seluruh maksimal istri menjadi empat.
tahanan perang dari Bani al-Mushthaliq dibe-
baskan umat Islam sebagai bentuk penghormatan
terhadap keluarga Juwayrîyah dan ayahnya. Di ¶$EG DO-¶8]]k %HUGDVDUNDQ SHWXQMXN ZDK\X 1D-
luar perkiaraan, setelah dibebaskan, mereka ma- bi kemudian menikah Maimûnah. Al-Thaba`tha-
suk Islam. Al-Thaba`thabâ`î, Al-Mîzân fî Tafsîr al- bâ`î, Al-Mîzân fî Tafsîr al-4XU·kQ, hlm. 203.
4XU·kQ, hlm. 203. 24 Nama lengkapnya, al-`Aliyah binti Zhabyan ibn
22 Shafîyah adalah anak dari Huyay ibn Akhthab, `Amr dari Bani Bakr ibn Kilâb. Menurut al-Zuhrî,
kepala suku Bani Nadlîr. Suami Shafîyah mening- Nabi menikahinya bahkan sempat menggaulinya
gal dunia dalam perang di Khaibar, sedangkan lalu menceraikannya. Ada riwayat yang menye-
ayahnya meninggal dunia dalam perang dengan butkan bahwa Nabi hidup serumah dengannya
Bani Quraizhah. Shafîyah menjadi tahanan dalam hingga satu tahun. Yang lain berkata, Nabi meni-
perang Khaibar. Ia dijadikan budak kemudian di- kahinya tapi tidak sempat menggaulinya karena
merdekakan oleh Nabi lalu dinikahinya. Al-Tha- keburu diceraikannya. Ibn Katsîr, Al-Bidâyah wa
ba`thabâ`î, Al-Mîzân fî Tafsîr al-4XU·kQ, hlm. 203. al-Nihâyah, Jilid III (Kairo: Dâr al-Hadîts, 2005),
23 Sebelum diubah Nabi Muhammad Saw. Menja- hlm. 280.
di Maimûnah, namanya adalah Barrah binti al- 25Ibid., hlm. 277; Al-Thaba`thabâ`î, Al-Mîzân fî

Hârits. Ia menyerahkan dirinya kepada Nabi un- Tafsîr al-4XU·kQ, hlm. 202-203.
tuk dinikahi setelah suami yang kedua meninggal 26 al-Suyûthî, Al-Dur al-Mantsûr fî al-Tafsîr al-

dunia. Nama suaminya itu adalah Abû Rahm ibn 0D·WV€U, Jilid II, hlm. 429.

KARSA, Vol. 23 No. 1, Juni 2015 | 138


Tafsir atas Poligami dalam Al-4XU·DQ

Untuk menangkis argumen ulama rempuan dalam satu waktu, maka de-
pertama tersebut, kelompok kedua ini QJDQ PHQJDUWLNDQ ´wawµ VHEDJDL li al-
mengemukakan beberapa hal. Pertama, takhyîr berarti batas maksimal poligami
Pernikahan Nabi yang lebih dari empat adalah empat perempuan.28
orang perempuan dianggap sebagai salah Tampaknya pendapat ini paling
satu kekhususan bagi Nabi Muhammad masyhur dan paling banyak dipraktikkan
Saw. (khushûsîyât al-nabîy). Artinya, perni- para sahabat sepeninggal Nabi Muham-
kahan Nabi dengan lebih dari empat mad Saw. Tidak terdengar, ada sahabat
perempuan itu tidak bisa diteladani oleh Nabi yang memiliki istri lebih dari empat
umat Islam. Itu tidak mengikat bagi umat perempuan dalam waktu bersamaan.
Islam. Sebab, ada beberapa hal yang me- Yang terjadi, jika salah satu dari empat
ngikat kepada Nabi Muhammad Saw. istri itu ada yang meninggal dunia atau
secara terbatas tapi tidak mengikat kepa- yang diceraikan, maka sebagian sahabat
da umat Islam secara luas. Ibn Katsîr mencari perempuan lain untuk dinikahi
mengutip pendapat al-6\kIL·v EHUNDWD sehingga jumlahnya tetap empat istri.
Al-6\kIL·v EHUNDWD VXQDK 5DVXOXOODK Misalnya, agak mirip dengan Nabi, ketika
yang bersumber dari Allah menun- Fâthimah binti Muhammad masih hidup,
jukkan bahwa selain Rasulullah tidak VDQJ VXDPL ¶$Ov ibn Abû Thâlib tidak per-
dibolehkan bagi seorang laki-laki me- nah memadunya dengan perempuan lain.
ngumpulkan empat perempuan da-
Namun, setelah Fâthimah wafat, menurut
lam satu ikatan pernikahan. Inilah
al-7KDEDUv ¶$Ov LEQ $E€ 7KkOLE PHQLNDKL
yang dikatakan al-6\kIL·v \DQJ NHPX-
dian menjadi konsensus di kalangan 8 orang perempuan dalam waktu yang
ulama.27 berlainan. Istri-LVWUL ¶$Ov ibn Abû Thâlib
itu adalah .KDZODK ELQWL -D·IDU ibn Qays,
Kedua, kelompok ini tidak mengar- Ummul Banîn binti Hizam, Lailâ binti
tikan kata matsnâ GHQJDQ ´GXD-GXDµ \DQJ 0DV·€G ibn Khâlid, Asmâ` binti Umais,
dijumlahkan menjadi empat, melainkan Ash-Shabba` Ummu HDEvE ELQWL 5DEv·DK
PHQXQMXN SDGD PDNQD ´GXDµ VDMD %HJLWX Amamah binti Abû al-¶ÇVK 8PPX 6D·DG
juga dengan kata tsulâtsâ` dan UXEk·. ELQWL ¶8UZDK LEQ 0DV·€G DO-Tsaqafî,
Dengan ini, maka tertutup kemungkinan 0XKD\\DK ELQWL ,VPk·vO 4Dys bin Uday.
untuk membuka kran poligami hingga 'DUL SHUQLNDKDQQ\D LWX ¶$Ov GLNDUXQLD
dengan 18 perempuan dalam waktu ber- anak; 14 laki-laki dan 17 perem-puan.
samaan. Demikian juga dengan huruf Muhammad al-Hanafîyah yang dikenal
´wawµ \DQJ PHQJDQWDUDL ´matsnâ wa tsu- FHUGDV DGDODK DQDN KDVLO SHUNDZLQDQ ¶$Ov
OkWVkC ZD UXEk·µ %HUEHGD GHQJDQ NHORP- ibn Abû Thâlib dengan Khawlah.29
pok pertama yang mengartikan huruf
´ZDZµ VHEDJDL li muthlaq al-jam`i, maka 28 al-Râzî, Al-Tafsîr al-Kabîr, Jilid V, Juz IX, hlm.
jumhur ulama mengartikannya sebagai li 183.
29 %XNDQ KDQ\D ¶$Oî ibn Abû Thâlib, sahabat besar
al-takhyir (pemilihan). Ini jelas punya
ODLQ VHSHUWL $E€ %DNDU ¶8PDU GDQ ¶8WVPkQ SXQ
konsekwHQVL KXNXP EHUEHGD -LND ´wawµ memilih hidup berpoligami. Abû Bakar al-Shiddîq
diartikan sebagai li muthlaq al-MDP·L ber- memiliki 4 orang istri; dua yang pertama dinikahi
akibat pada kebolehan menikahi 18 pe- pra-Islam dan dua yang terakhir pada zaman Is-
lam. Masing-masing adalah Qatilah bintL ¶$EG DO-
¶8]]k 8PPX 5XPPkQ ELQWL $PLU LEXQGD ¶ÇL-
27Ibn Katsîr, Tafsîr al-4XU·kQ DO-¶$]KvP, Juz I, hlm. syah, istri Nabi), Asmâ` binti Umais, Habîbah bin-
508. ti Khârijah bin Zaid (pada waktu Abû Bakar me-

KARSA, Vol. 23 No. 1, Juni 2015 | 139


Tafsir atas Poligami dalam Al-4XU·DQ

Kelompok kedua ini masih memi- poligami, melainkan bagaimana poligami


liki kemiripan pendapat dengan kelom- itu dijalankan dengan adil. Alih-alih me-
pok pertama menyangkut dimungkin- QRODN SROLJDPL ,EQ ¶ÇV\€U PHQMHODVNDQ
kannya dan dibolehkannya laki-laki (sua- sejumlah kemaslahatan poligami yang
mi) menikah lebih dari satu orang istri dilakukan dengan keadilan. Pertama, poli-
dengan catatan mampu dan dapat berla- gami membantu memperbanyak jumlah
ku adil. Demikian pentingnya keadilan umat Islam. Kedua, karena jumlah perem-
ditegakkan dalam keluarga poligami, puan lebih banyak dari laki-laki, maka
Muhammad Thâhir ibn ¶ÇV\€U EHUNDWD poligami bisa membantu perempuan-pe-
Jika poligami tidak tegak di atas fon- rempuan yang potensial tidak kebagian
dasi keadilan, maka bangunan keluar- suami bisa mempunyai suami. Kelang-
ga akan rusak, fitnah dalam keluarga kaan laki-laki ini terjadi, menurut Ibn
tidak terelakkan. Istri-istri akan mem- ¶ÇV\€U NDUHQD EDQ\DNQ\D ODNL-laki yang
bangkang pada suaminya. Anak-anak
menjadi korban perang. Terlebih, demi-
akan mendurhakai ayahnya dengan
NLDQ ,EQ ¶ÇV\€U XVLD SHUHPSXDQ GLWDN-
menyakiti istri-istri dan anak-anak
ayahnya yang lain.30 dirkan Allah lebih panjang dari usia laki-
Dengan pernyataannya itu, Ibn laki. Ketiga, karena Allah telah mengha-
¶ÇV\€U tidak menuntut dihapuskannya ramkan zina begitu rupa, maka kebole-
han berpoligami ini akan ikut mengerem
laju pertumbuhan perzinaan di masya-
QLQJJDO LD GDODP NHDGDDQ KDPLO 6HPHQWDUD ¶8-
mar ibn al-Khaththâb menikah dengan 9 perem- rakat. Keempat, poligami dipandang Ibn
puan dalam waktu tidak bersamaan; Zainab binti ¶ÇV\€U VHEDJDL MHPEDWDQ XQWXN PHPLQL-
0D]K·€Q ELQ HDEvE 8PPX .XOWV€P ELQWL ¶$Oî ibn malkan terjadi perceraian.31
Abû Thâlib, Ummu Kultsûm binti Jarwal ibn Mungkin tidak seluruh argumen
Mâlik, Jamîlah binti Tsâbit ibn Abû al-Aflah,
seorang budah bernama Lahiyyah yang melahir- ,EQ ¶ÇV\€U XQWXN PHQHULPD SROLJDPL LWX
kan Abû al-Mujbir, seorang budak yang mela- valid jika diuji dengan kenyataan empirik
hirkaQ ¶$EGXUUDhmân al-Shaghîr, Ummu Hakim di lapangan. Namun, argumen itu telah
binti al-Hârits ibn Hisyâm, seorang budak berna- menjadi argumen umum di kalangan u-
ma Fakihah yang melahirkan Zainab, Aikah binti
Zaid ibn Amrû ibn Nafil. mat Islam untuk menerima poligami. Itu
6HGDQJNDQ ¶8WVPDQ ibn ¶$IIkQ PHPLOLNL RUDQJ sebabnya, tidak mudah untuk menolak
istri; Ruqayyah binti Muhammad SAW, Ummu poligami, bukan hanya karena poligami
Kultsûm binti Muhammad SAW, Fâthimah binti tercantum dalam Al-4XU·DQ dan diprak-
Ghazwân, Ummu Amrû binti Jundud, Fâthimah
binti al-Walîd ibn ¶$EG DO-Syams, Ummul Banîn
tikkan Nabi, melainkan juga karena da-
¶8\DLQDK ibn Hishan, Ramla binti Syaybah ibn lam pandangan banyak kalangan poliga-
5DEv·DK 1DLODK ELQWL DO-Farafishah bin al-Ahwash. mi telah dianggap sebagai solusi yang
3DGD VDDW ¶8WVPkQ PDWL WHUEXQXK LD VHGang be- mengandung banyak kemaslahatan.
ristrikan Ramlah, Nailah, dan Ummul Banîn, dan
seorang budak bernama Fakhitah. Alkisah, tatkala
WHUNHSXQJ PXVXK ¶8WVPkQ VHPSDW PHQFHUDLNDQ Pandangan Pemikir Modern-Kontem-
Ummul Banîn. Lihat al-Thabarî, Târîkh al-Rusul wa porer
al-Mulûk, Juz I (Kairo: Dâr al-0D·kULI KOP Sejauh yang bisa dipantau, tidak
425 & Juz V, hlm. 153-154; Abû al-Faraj al-Jawzî, ada ulama di zaman klasik yang berkata
7kUvNK ¶8PDU LEQ DO-Khaththâb (Mesir: Maktabah al-
Salâm al-¶ÇODPv\DK . Bandingkan dengan secara tegas bahwa poligami terlarang.
.KDOvO ¶$EG DO-Karîm, Al-Judzûr al-Târîkhîyah li al- Ini karena poligami bukan hanya terkait
6\DUv·DK DO-Islâmîyah (Mesir: Sina, 1997), hlm. 36-38.
30 ,EQ ¶ÇV\ûr, Tafsîr al-Tahrîr wa al-Tanwîr, Jilid II,

Juz IV, hlm. 227. 31 Ibid., hlm. 226.

KARSA, Vol. 23 No. 1, Juni 2015 | 140


Tafsir atas Poligami dalam Al-4XU·DQ

dengan doktrin melainkan juga terkait adil terhadap istri-istri kamu dalam
dengan tradisi yang berkembang saat itu. jumlah itu sebagaimana kamu takut ti-
Jauh dari era di mana perempuan menun- dak bisa adil dalam jumlah yang lebih
tut kesetaraan dan keadilan gender, maka dari itu, maka cukuplah dengan satu
istri saja. Artinya, perteguhlah dan pi-
agak susah membayangkan lahirnya satu
lihlah satu istri dan segeralah ting-
pandangan yang menolak poligami. Yang
galkan menikah dengan banyak istri.
maksimal bisa mereka katakan adalah ke- Sebab, segala sesuatu akan diukur de-
mungkinan untuk meminimalkan jumlah ngan neraca keadilan. Di mana saja
perempuan yang dipoligami.32 Poligami kamu menjumpai keadilan, maka ka-
yang tidak bersendikan keadilan harus mu harus tunduk pada hukum kea-
ditinggalkan. Ini misalnya dikatakan GLODQ LWX µ33
MahP€G LEQ ¶8PDU DO-Zamakhsyarî da-
lam tafsir al-Kasysyâf: Apa yang dikatakan al-Zamakh-
Ketika ayat tentang anak-anak yatim syarî itu ditegaskan kembali oleh al-Bay-
turun termasuk ayat yang melarang dlâwî. Menurut al-Baydlâwî, ayat itu hen-
memakan harta anak yatim, maka pa- GDN PHQ\DWDNDQ ´Jika kamu tidak bisa
ra pengampu anak yatim itu takut jika berbuat adil, maka lebih baik untuk meni-
dirinya disebut sebagai pelaku kejaha-
NDK GHQJDQ VDWX SHUHPSXDQµ fain khif-
tan misalnya karena zalim tidak me-
tum an lâ ta`dilû fa al-ahsan antankihû
menuhi hak-hak anak yatim sehingga
mereka terjebak dalam dosa. Tidak ja-
wâhidahµ 34 Apa yang dikemukakan dua
rang laki-laki saat itu memiliki enam, ulama tersebut seperti modal awal bagi
delapan, dan sepuluh istri. Padahal, ulama modern untuk terus menekan ang-
mereka tidak bisa mememuhi hak is- ka laki-laki berpoligami. Muhammad
tri-istri mereka. Mereka pun tidak bisa ¶$EGXK VHEDJDLPDQD GLNXWLS 0Xham-
bertindak adil di antara istri-istri me- mad Rasyîd Ridlâ dalam Tafsîr al-Manâr,
reka. Dalam konteks itu, Al-4XU·DQ se- adalah ulama modern yang keras meno-
perti hendak mengatakan kepada me- lak poligami. Sebab, menurutnya, di da-
reka, jika kamu takut tidak bisa ber- lam poligami terkandung kemafsadatan.
buat adil terhadap hak-hak anak-anak
Poligami bisa dibolehkan jika kondisinya
yatim itu dan karena itu kamu ber-
sudah sangat darurat, tapi tetap dijalan-
dosa, maka seharusnya kamu juga ta-
kut tidak bisa berbuat adil terhadap kan dengan prinsip keadilan. Muham-
perempuan-perempuan yang kamu PDG ¶$EGXK VHEDJDLPDQD GLNXWLS 0X-
poligami itu. Karena itu, perkecillah hammad Rasyîd Ridlâ, menyatakan de-
jumlah perempuan yang kamu nikahi. mikian:
« -LND NDPX WDNXW WLGDN ELVD EHUEXDW Siapa yang merenungkan dua ayat
tersebut (QS. Al-1LVk· > @
maka ia akan tahu bahwa ruang kebo-
32 Agak mirip dengan pendapat Fazlur Rahman lehan berpoligami dalam Islam adalah
tentang poligami. Menurutnya, ideal moral yang
ruang sempit. Seakan-akan ia merupa-
dituju Al-4XU·DQ adalah monogami. Sedangkan
penerimaan Al-4XU·DQ terhadap pranata-pranata
poligami itu harus dilihat dari ketidakmungkinan 33 Al-Zamakhsyarî, Al-Kasysyâf `an HDTk·LT DO-
untuk menghapuskan poligami saat itu juga, me- 7DQ]vO ZD ¶8\€Q DO-Aqâwîl fî Wujûh al-Ta`wîl, Juz I
ngingat poligami telah berakar kuat dalam struk- (Mesir: Maktabah Mishr, t. th.), hlm. 409. Ban-
tur sosial Arab di masa Nabi. Taufik Adnan Amal, dingkan dengan al-Baydlâwî, Anwâr al-Tanzîl wa
Islam dan Tantangan Modernitas: Studi atas Pemiki- Asrâr al-7D·ZvO, Jilid II (Beirut: Dâr al-Fikr, 1996),
ran Hukum Fazlur Rahman (Bandung: Mizan, 1996), hlm. 144.
hlm. 190. 34 Ibid.

KARSA, Vol. 23 No. 1, Juni 2015 | 141


Tafsir atas Poligami dalam Al-4XU·DQ

kan suatu darurat yang hanya bisa para pengikutnya. Qâsim Amîn adalah
dibolehkan bagi yang membutuhkan- VDODK VDWX SHQJLNXW ¶$EGXK \DQJ FXNXS
nya dengan syarat yang bersangku- tegas menolak poligami. Ia berkata
tan diyakini bisa menegakkan keadi- demikian:
lan dan tidak mungkin melakukan ke- Cukup jelas, poligami sangat merendah-
zaliman. Jika setiap orang merenung- kan perempuan. Anda tidak akan men-
kan kemafsadatan yang ditimbulkan jumpai seorang perempuan yang rela ber-
dari poligami, maka jelas; tidak seo- bagi suami dengan perempuan lain, seba-
rang pun bisa mendidik masyarakat gaimana anda tidak akan menjumpai
yang di dalamnya telah menyebar seorang laki-laki yang rela berbagi istri
praktik poligami. Betapa satu rumah dengan laki-laki lain... Dalam kondisi
yang dihuni satu suami dengan dua bagaimana pun, setiap perempuan yang
menghargai dirinya sendiri pasti akan sa-
istri, kondisinya tidak akan stabil.
kit hati ketika melihat suaminya punya
Aturan pun tidak akan berjalan. Sua- ´KXEXQJDQ NKXVXVµ GHQJDQ SHUHPSXDQ
mi bahu-membahu dengan para istri- lain. Dari Al-4XU·DQ (al-1LVk· 4]: 3) jelas
nya menghancurkan rumah tangga bahwa Allah mengaitkan wajibnya meng-
itu. Setiap anggota dalam rumah tang- ambil satu istri dengan alasan; suami
ga itu akan menjadi musuh bagi ang- tidak bisa berbuat adil kepada istri-istri-
gota yang lain. Anak-anak juga akan nya. Lalu ditegaskan (melalui QS. Al-
saling bermusuhan, satu dengan yang 1LVk· [4]: 129) bahwa keadilan dimaksud
lain. Kemafsadatan poligami akan ber- di luar kemampuan manusia. Maka siapa-
pindah dari individu ke individu lain kah yang bisa berbuat adil ketika sudah
ditetapkan bahwa keadilan itu tidak akan
dalam rumah tangga. Dari rumah
bisa dicapai. Seandainya orang yang me-
tangga yang rapuh itu kemafsadatan renungkan dua ayat itu mengambil hu-
terus menjalar dan bergerak memben- kum tentang keharaman poligami, maka
tuk masyarakat yang juga rapuh. hukum itu tidak akan jauh dari substansi
Itulah yang dikatakan Muhammad dua ayat itu sekalipun hadis dan dan apa
¶$EGXK GDODP Selajaran pertama ter- yang dipraktikkan Nabi telah datang de-
kait tafsir ayat itu. Sedangkan pada ngan membuka kemungkinan bolehnya
pelajaran kedua, ia menegaskan lagi berpoligami.36
bahwa ruang kebolehan berpoligami Apa yang dikemukakan Qâsim
itu adalah ruang sempit. Persyaratan- Amîn tersebut paralel dengan apa yang
persyaratan yang ditetapkan di da- GLNHPXNDNDQ ¶$EGXK 3ROLJDPL KDUXV GL-
lamnya akan sulit untuk dipenuhi. Ji- jadikan sebagai pintu darurat. Qâsim
ka demikian kondisinya, seakan-akan Amîn memberikan dua contoh yang me-
poligami itu memang terlarang. Juga nyebabkan laki-laki boleh melakukan po-
telah dikatakan sebelumnya, haram
ligami. Pertama, ketika perempuan (istri
bagi seorang laki-laki untuk berpoli-
pertama) mengidap satu penyakit yang
gami jika ia tahu bahwa dirinya tidak
bisa berbuat adil buat istri-istrinya.35 menyebabkan yang bersangkutan tidak
bisa menjalankan tugas-tugasnya sebagai
&XNXS MHODV SDQGDQJDQ ¶$EGXK seorang istri. Kedua, ketika istri pertama
tentang poligami. Dalam perkembangan- mandul, tidak bisa memiliki anak. Dalam
Q\D DSD \DQJ GLNHPXNDNDQ ¶$EGXK kondisi ini, menurut Qâsim Amîn, pilihan
tersebut diikuti oleh murid-murid dan yang tersedia hanya ada dua, yaitu ber-

35Muhammad Rasyîd Ridlâ, Tafsîr al-4XU·kQ DO- 36 Qâsim Amîn, Tahrîr al-0DU·DK ZD DO-0DU·DK DO-
Hakîm, Juz IV (Beirut: Dâr al-Kutub al-¶,OPv\DK Jadîdah (Kairo: Al-Markaz al-¶$UDEî li al-Bahts wa
1999), hlm. 284-285. al-Nasyr, 1984), hlm. 152-153 & 108-109.

KARSA, Vol. 23 No. 1, Juni 2015 | 142


Tafsir atas Poligami dalam Al-4XU·DQ

tahan dengan istri lama sambil meng- tentu. Bagi al-Marâghî, kondisi tertentu
ambil istri baru atau menceraikan istri yang menyebabkan ditoleransinya poliga-
lama dan mengambil istri baru. Selain mi adalah sebagai berikut. Pertama, jika
dua alasan itu, Qâsim Amîn berkata seorang suami memiliki istri yang man-
demikian: dul padahal si suami berharap akan me-
Selain dua kondisi itu (mengidap pe- miliki anak. Dalam kondisi de-mikian,
nyakit dan mandul), saya tidak me- maka yang paling maslahat bagi kedua-
lihat kemanfaatan poligami kecuali nya adalah poligami terlebih jika si suami
sebagai penyaluran nafsu kebinata- adalah orang yang memiliki kedudukan
ngan dengan memanipulasi syariat.
mulia seperti raja atau kepala negara.
Ini menunjukkan telah terjadinya ke-
Kedua, jika istri sudah memasuki masa
rusakan akhlak, tidak berfungsinya
panca indera, menempuh cara buruk menopause sementara si suami masih
dalam memperoleh kenikmatan.37 berkeinginan untuk menyalurkan kebutu-
Satu tarikan nafas dengan penda- han biologisnya. Sekiranya suami itu
pat dua pemikir Mesir itu adalah penda- mampu memberi nafkah kepada lebih
pat yang dikemukakan Ahmad Musthafâ dari satu istri dan mampu juga menang-
al-Marâghî, dengan bahasa sedikit lebih gung biaya hidup banyak anak, maka si
halus. Menurut al-Marâghî, pernikahan suami diperbolehkan untuk berpoligami.
monogami adalah pernikahan paling ide- Ketiga, kemampuan seksual suami cukup
al yang harus diterima umat manusia. Al- tinggi, sementara si istri kebalikannya.
Marâghî menyatakan demikian: Ditambah lagi masa menstruasi istrinya
Kebahagiaan keluarga itu tercapai jika cukup lama. Dalam kondisi demikian,
di dalam keluarga hanya ada satu istri menurut al-Marâghî, pilihan hanya ada
bagi satu suami. Itulah puncak kesem- dua, yaitu berpoligami atau berzina. Ten-
purnaan yang perlu diedukasikan ke tu pilihan yang terbaik adalah menikah
masyarakat dan yang perlu diterima lagi. Keempat, meningkatnya jumlah dan
oleh seluruh manusia. Namun, karena populasi perempuan bukanlah sesuatu
sejumlah alasan terkait kehidupan yang baik bagi sebuah komunitas-masya-
suami istri, maka seseorang diperbo-
rakat. Ada potensi bagi terjadinya keme-
lehkan untuk keluar dari yang ideal
rosotan moral. Dalam konteks itu, poli-
tersebut.38
gami harus dimungkinkan.39
Pernyataan di atas menunjukkan
Hal yang sama dikemukakan M.
bahwa al-Marâghî tetap memandang per-
Quraish Shihab. Menurutnya, poligami
nikahan monogami sebagai pernikahan
adalah pintu kecil yang hanya dapat
ideal yang akan mengantarkan seluruh
dilalui oleh yang sangat membutuhkan
anggota keluarga pada kebahagiaan, se-
dan dengan syarat yang tidak ringan.
mentara pernikahan poligami dianggap
Seperti al-Marâghî, Shihab menjelaskan
sebagai kekecualian. Dengan perkataan
hal-hal yang menyebabkan dibukanya
lain, monogami adalah hukum ¶D]vPDK,
pintu poligami, seperti istri mandul atau
sedangkan poligami sebagai rukhshah
terkena penyakit yang memustahilkan
yang bisa dilakukan dalam kondisi ter-
istri menjalankan tugas-tugas sebagai is-
tri. Dalam kondisi istri sakit itu, yang di-
37Ibid., hlm. 157. pikirkan Shihab adalah bagaimana sang
38Ahmad Musthafâ al-Marâghî, Tafsîr al-Marâghî,
Juz IV, V, VI (Beirut: Dâr al-Kutub al-¶,OPv\DK
1998), hlm. 151. 39 Ibid.

KARSA, Vol. 23 No. 1, Juni 2015 | 143


Tafsir atas Poligami dalam Al-4XU·DQ

suami menyalurkan kebutuhan biologis- tanyaan ini wajar muncul sekiranya poli-
nya. Bahkan, sebagaimana al-Maraghi, gami dilihat dari perspektif perempuan.
Shihab mengukuhkan argumennya de- Menghadapi pendapat-pendapat
ngan pertanyaan-pertanyaan yang menu- demikian itu, Faqihuddin Abdul Kodir
rut dugaannya mungkin sulit untuk di- menyatakan bahwa pendapat yang meno-
bantah. Menurut Shihab, bukankah ke- leransi poligami itu muncul dari satu
nyataan menunjukkan bahwa jumlah perspektif di mana perempuan selalu di-
lelaki bahkan binatang jantan lebih sedi- posisikan sebagai obyek dan bukan sub-
kit daripada jumlah wanita atau betina- yek. Karena itu, menurut Abdul Kodir,
nya? Bukankah rata-rata usia perempuan menempatkan perempuan sebagai sub-
lebih panjang dari usia laki-laki, sedang yek dalam poligami adalah penting teru-
potensi membuahi bagi laki-laki lebih tama untuk memenuhi tuntutan prinsip
lama daripada potensi perempuan, bukan keadilan yang diamanatkan Al-4XU·DQ.
saja karena perempuan mengalami masa Sebab, demikian Abdul Kodir, yang me-
haid melainkan juga karena perempuan nerima akibat langsung dari poligami
mengalami menopause sedang pria tidak adalah perempuan.41 Abdul Kodir me-
mengalami keduanya?40 minta adanya perubahan terjemahan ter-
Dua alasan pertama al-Marâghî hadap QS. Al-1LVk· > @ \DQJ GLDQJJDS-
dan Shihab mirip dengan apa yang dike- nya sangat bias laki-laki. Jika terjemahan
mukakan Qâsim Amîn dalam menole- Kementerian Agama RI berbunyi demi-
ransi poligami. Namun, alasan ketiga dan NLDQ ´Jika kamu (para pengasuh anak-anak
keempat al-Marâghî potensial bermasalah yatim) khawatir tidak bisa bertindak adil
jika dilihat dari perspektif keadilan bagi (manakala kamu ingin mengawini mereka),
perempuan. Misalnya, apa yang harus di- maka nikahilah perempuan-perempuan yang
lakukan seorang istri jika menghadapi kamu senangi dari perempuan-perempuan
kenyataan-kenyataan berikut: suami (lain) sebanyak; dua-dua, tiga-tiga, atau
mandul yang menyebabkan tidak lahir- empat-empat. Lalu jika kamu takut tidak
nya anak atau keturunan; suami memiliki dapat berlaku adil, maka seorang saja atau
penyakit yang menyebabkan si suami ti- budak-budak yang kamu miliki. Yang
dak mampu memberi nafkah batin ke- demikian itu lebih dekat kepada tidak berbuat
pada sang istri; atau kemampuan seksual aniayaµ PDND $EGXO .RGLU PHQJDMXNDQ
istrinya sangat tinggi sementara sang sua- WHUMHPDKDQ GHPLNLDQ ´jika kamu takut
mi kemampuannya sangat rendah. Apa tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-
yang harus dilakukan istri usia muda ke- hak) perempuan yatim (bilamana kamu
tika menghadapi suaminya yang sudah mengawininya), maka kawinilah perempuan-
andropause? Bagaimana jika dalam satu perempuan (lain) yang suka kepada kamu;
dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu
kondisi, jumlah laki-laki lebih banyak ke-
takut tidak akan dapat berlaku adil, maka
timbang jumlah perempuan, maka apa-
(kawinilah) satu saja, atau budak-budak yang
kah harus dibuka pintu poliandri, satu is-
tri dengan banyak suami. Pertanyaan per-

41 Faqihuddin Abdul Kodir, Memilih Monogami:


40 M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah: Pesan, Pembacaan atas Al-4XU·DQ dan Hadits Nabi
Kesan, dan Keserasian Al-4XU·DQ, Volume 2 (Jakarta: (Yogyakarta: LKiS-Fahmina Institute, 2005), hlm.
Lentera Hati, 2002), hlm. 410-411. 93.

KARSA, Vol. 23 No. 1, Juni 2015 | 144


Tafsir atas Poligami dalam Al-4XU·DQ

kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih mi secara sekaligus. Yang dilakukan Al-
GHNDW NHSDGD WLGDN EHUEXDW DQLD\Dµ 42 4XU·DQ adalah membatasi ruang gerak
Menyetuji pendapat Abdul Kodir, poligami dan meminimalkan jumlah pe-
Husein Muhammad menyerukan hal rempuan yang dipoligami, dari yang tan-
yang sama, yaitu pentingnya menghargai pa batas menjadi terbatas. Menurut Hu-
hak-hak perempuan dalam poligami. Hu- sein Muhammad, keputusan reduksi dan
sein Muhammad berang ketika yang dija- minimalisasi poligami itu bukan tanpa
dikan alasan kebolehan poligami itu agar maksud dan alasan penting. Kemung-
laki-laki yang tinggi libidonya tidak jatuh kinan paling kuat, demikian Husein Mu-
dalam perzinaan. Argumen tersebut de- hammad, adalah poligami sesungguhnya
ngan kata lain, menurut Husein Muham- merupakan tindakan yang merugikan pe-
mad, ingin menegaskan bahwa poligami rempuan. Poligami membuat penderita-
dimaksudkan sebagai wahana menyalur- an batin bagi para istri, baik yang menjadi
kan hasrat seksual laki-laki yang tidak madunya maupun bagi istri pertamanya.
bisa dicukupi oleh satu istri. Jika ini Poligami juga dinyatakan seringkali me-
alasannya, maka apakah alasan ini dapat nimbulkan kesulitan lain yang mengan-
dihubungkan dengan poligami Nabi? De- tarkan pada kondisi disharmoni dalam
ngan tegas Husein Muhammad menam- keluarga. Jika ini terjadi, menurut Husein
pik; poligami Nabi tidak didorong oleh Muhammad, jelas hal tersebut tidak seja-
kebutuhan libidonya. Menurut Husein lan dengan misi perkawinan yang diga-
Muhammad, poligami Nabi bukan dida- riskan Al-4XU·DQ, yaitu menciptakan ke-
sarkan pada kepentingan biologis melain- hidupan sakînah, mawaddah dan rahmah.44
kan perlindungan terhadap orang-orang Jauh sebelum Husein Muhammad
yang dilemahkan.43 berpendapat seperti di atas, pendapat se-
Dengan sejumlah argumen, Hu- rupa telah dikemukakan Fazlur Rahman.
sein Muhammad lalu memberikan tole- Menurut Rahman, ideal moral yang ditu-
ransi terhadap poligami zaman dulu tapi ju Al-4XU·DQ adalah monogami. Sedang-
tidak mudah menoleransi poligami za- kan penerimaan Al-4XU·DQ terhadap pra-
man sekarang. Untuk poligami Nabi, Hu- nata poligami harus dilihat dari ketidak-
sein Muhammad cenderung memaklu- mungkinan untuk menghapuskan poliga-
mi. Beda dengan sebagian orientalis yang mi saat itu juga, mengingat poligami
kerap mengkritik poligami Nabi Muham- telah berakar kuat dalam struktur sosial
mad, sebagai orang beriman Husein Mu- Arab di masa Nabi. Yang dituju Al-
hammad tidak punya nyali dan stamina 4XU·DQ dengan memperketat aturan poli-
untuk melakukan hal yang sama. Alih- gami itu, menurut Rahman, adalah pela-
alih mengkritik poligami Nabi Muham- rangan poligami. Menurut Rahman, jika
mad, Husein Muhammad justru memak- lingkungan sosial telah memungkinkan
lumi poligami sebagai sebuah kenyataan untuk melarang poligami, maka pelara-
umum saat Al-4XU·DQ diturunkan. Kare- ngan itu perlu dilakukan.45 Dengan per-
na itu, demikian Husein Muhammad, ti-
dak mungkin Al-4XU·DQ melarang poliga-
44 0XKDPPDG ´6HEDLNQ\D 0HPDQJ 7LGDN 3ROL-
42Abdul Kodir, Memilih Monogami, hlm. 89. JDPLµ GDODP $EGXO .RGLU Memilih Monogami,
43 +XVHLQ 0XKDPPDG ´6HEDLNQ\D 0HPDQJ 7L- hlm. xii-xiii.
GDN 3ROLJDPLµ GDODP $EGXO .RGLU Memilih Mono- 45 Fazlur Rahman, Islam (Bandung: Penerbit

gami, hlm. xxvii. Pustaka, 2000), hlm. 44; Taufik Adnan Amal, Islam

KARSA, Vol. 23 No. 1, Juni 2015 | 145


Tafsir atas Poligami dalam Al-4XU·DQ

kataan lain, dalam pandangan Rahman, hammad yang memberi kata pengantar
dibukanya pintu poligami walau dengan dalam buku Abdul Kodir itu memberi
syarat yang ketat itu merupakan keputu- MXGXO WXOLVDQ SHQJDQWDUQ\D GHQJDQ ´6H-
san sementara Al-4XU·DQ karena situa- baiknya memang TLGDN 3ROLJDPLµ 3HQJ-
VLQ\D VDQJDW WLGDN NRQGXVLI XQWXN ´PHOD- gunaan diksi yang halus untuk menolak
UDQJµ SROLJDPL VHFDUD PXWODk. poligami ini bisa dipahami karena kedua-
Dengan paparan itu jelas, baik nya hidup dalam masyarakat Musim In-
Rahman, Husein Muhammad maupun donesia yang arus utamanya menerima
Abdul Kodir, memberikan toleransi ter- poligami.
hadap poligami yang terjadi pada zaman Namun, lepas dari itu, secara legal
Nabi, tapi tidak pada zaman sekarang. formalistik, Indonesia sesungguhnya ter-
BerbeGD GHQJDQ ¶$EGXK 4kVLP $PvQ DO- masuk negara yang mengatur secara ke-
Marâghî, dan Shihab yang membuka tat penyelenggaraan poligami. Menyada-
kran poligami ketika darurat, maka Rah- ri bahwa poligami tidak bisa dihapus-
man, Husein Muhammad, dan Abdul Ko- kan, maka pemerintah RI membuat pera-
dir tidak melihat dalam dunia modern turan atau undang-undang yang di da-
sekarang satu titik darurat yang me- lamnya mengatur soal poligami. Dalam
mungkinkan dibolehkannya kembali kaitan itu, lahirlah UU No. 1 Tahun 1974
praktik poligami. Tiga pemikir Muslim tentang pokok perkawinan dan juga da-
terakhir tersebut sama sekali tidak mem- lam Inpres No. 1 Tahun 1991 tentang
perFDNDSNDQ NRQGLVL ´GDUXUDWµ \DQJ PH- Kompilasi Hukum Islam (KHI) yang me-
nyebabkan kran poligami bisa dibuka ngatur secara ketat praktek poligami di
kembali. Dengan perkataan lain, pintu Indonesia. Dalam pasal 57 disebutkan,
poligami hanya dibuka pada zaman kla- ´3HQJDGLODQ $JDPD KDQ\D PHPEHULNDQ L-
sik, tapi tidak pada zaman modern. zin kepada seorang suami yang akan ber-
Tidak sekeras Rahman, penolakan istri lebih dari seorang apabila: pertama,
Husein Muhammad dan Abdul Kodir ter- istri tidak dapat menjalankan kewajiban
hadap poligami dibungkus dengan diksi seba-gai istri; kedua, istri mendapat catat
yang santun agar tidak menimbulkan badan atau penyakit yang tidak dapat
kontroversi di tengah masyarakat. Ke- disembuhkan; ketiga, istri tidak melahir-
duanya tidak eksplisit mengharamkan NDQ NHWXUXQDQµ ,QL VHEDJDL SHQHJDVDQ
poligami.46 Alih-alih mengharamkan poli- dari UU Pokok Perkawinan Pasal 4 yang
gami, Abdul Kodir memberi judul buku- mempersyaratkan hal yang sama.
Q\D ´0HPLOLK 3ROLJDPLµ +XVHLQ 0X- Selanjutnya, ketika dinyatakan
bahwa seorang suami yang hendak ber-
istri lebih dari seorang wajib mengajukan
dan Tantangan Modernitas: Studi atas Pemikiran
Hukum Fazlur Rahman, hlm. 190.
permohonan kepada pengadilan, maka
46 Dahulu pernah muncul ide dari team CLD KHI dalam pasal 5 ayat (1) UU Pokok Per-
untuk mengharamkan poligami, yaitu haram li NDZLQDQ GLVHEXWNDQ ´XQWXN GDSDW PH-
ghairihi bukan haram li dzâtihi. Baca Team Peng- ngajukan permohonan kepada Pengadi-
arusutamaan Gender Departemen Agama RI,
Pembaharuan Hukum Islam: Counter Legal Draft
lan, sebagaimana dimaksud dalam pasal
Kompilasi Hukum Islam, Jakarta: 2004, hlm. 2; 4 ayat (1) Undang-Undang ini harus dipe-
Marzuki Wahid, Fiqh Indonesia: Kompilasi Hukum nuhi syarat-syarat berikut: a. adanya per-
Islam dan Counter Legal Draft Kompilasi Hukum setujuan dari istri; b. adanya kepastian
Islam dalam Bingkai Politik Hukum Indonesia
bahwa suami mampu menjamin keperlu-
(Cirebon: ISIF, 2014), hlm. 223.

KARSA, Vol. 23 No. 1, Juni 2015 | 146


Tafsir atas Poligami dalam Al-4XU·DQ

an-keperluan hidup istri-istri dan anak- ka Nabi meminta sejumlah sahabat yang
anak mereka; c. adanya jaminan bahwa menikahi banyak perempuan itu untuk
suami akan berlaku adil terhadap istri- menceraikan hingga tersisa empat istri.
istri dan anak-DQDN PHUHNDµ Ulama yang berpendapat demikian, di
Dengan terbitnya Inpres dan Un- antaranya, adalah Zhahiriyah, Ibn al-
dang-Undang Pokok Perkawinan terse- Shabbâgh, al-`Umrânî, al-Qâsim ibn Ibrâ-
but, maka pengetatan poligami sudah hîm, dan sebagian kelompok Syiah.
dilakukan pemerintah. Hanya masalah- Kedua, ulama yang menoleransi
nya, apa yang tercantum dalam undang- praktik poligami dalam kondisi darurat.
undang tersebut tidak sepenuhnya bisa Darurat yang dimaksud, di antaranya,
terlaksana dengan baik. Ini terkait dengan adalah: istri mandul sehingga tidak bisa
cara pandang sebagian ulama yang me- melahirkan keturunan, istri mengidap pe-
nolak campur tangan negara dalam pe- nyakit permanen yang menyebabkan istri
nyelenggaraan poligami. Tidak ayal lagi, tidak bisa menjalankan kewajibannya se-
sebagian besar poligami di Indonesia ti- EDJDL LVWUL 0HQXUXW ¶$EGXK GDQ 4kVLP
dak dicatatkan ke pemerintah, sebagian Amîn, dua darurat itu bisa menjadi ala-
juga tidak mendapatkan izin dari istri san suami untuk berpoligami. Sementara
pertama. Dengan perkataan lain, memin- al-Marâghî dan Shihab menambahkan
jam bahasa yang populer di masyarakat daftar darurat tersebut, seperti libido sua-
Islam Indonesia, poligami banyak dilaku- mi tinggi sementara libido istri rendah, is-
kan secara sirri (sembunyi-sembunyi)47 tri menopause sementara suami masih
ketimbang secara ¶DOkQv\DK (dicatatkan ke ´VHJDUµ MXPODK SHUHPSXDQ OHELK EDQ\DN
pemerintah). dari jumlah laki-laki. Namun, ulama ini
tidak berpikir jika kondisi sebaliknya
Kesimpulan yang terjadi; suami mandul, suami meng-
Dari paparan di atas, maka bisa idap sakit permanen, suami mengalami
disimpulkan bahwa ada tiga pandangan andropause, jumlah laki-laki lebih banyak
ulama terkait poligami. Pertama, ulama dari jumlah perempuan.
yang membolehkan poligami dengan ba- Ketiga, para pemikir Islam yang
tas maksimal sembilan istri sebagaimana hanya menoleransi poligami pada zaman
dicontohkan Nabi Muhammad Saw. Nabi. Toleransi ini diberikan bukan ka-
Hadis yang melarang sejumlah sahabat rena kondisi saat itu adalah darurat
Nabi untuk menikah lebih dari empat is- melainkan karena ketidakmungkinan Al-
tri harus dilihat dalam satu konteks. 4XU·DQ untuk menghapuskan praktik po-
Mungkin karena hubungan nasab, hu- ligami secara sekaligus. Poligami telah
bungan susuan, dan sebab syar`i lain, ma- menjadi tradisi di berbagai belahan du-
nia. Yang paling strategis dilakukan Al-
47 ,VWLODK ´QLNDK VLUULµ GLSDNDL XPDW Muslim untuk 4XU·DQ melalui Nabi bukan menghapus
sebuah pernikahan yang tidak dicatatkan ke ne- poligami sampai tuntas melainkan mem-
gara, baik pernikahan monogami maupun perni- batasi jumlah poligami dengan syarat-
kahan poligami. Istilah ini sebenarnya tidak
dikenal dalam literatur fiqih Islam. Sebab, dalam
syarat yang sulit untuk dijalankan. Me-
fiqih Islam, seluruh pernikahan harus dilakukan nurut kelompok ketiga ini, yang dituju
dengan memenuhi syarat dan rukun nikah. Mi- dari syariat pernikahan adalah monogami
salnya, harus ada wali, saksi, mempelai laki-laki, bukan poligami. Yang masuk dalam ke-
dan shighat (ijab dan kabul). Dengan demikian,
tidak ada istilah nikah sembunyi-sembunyi.

KARSA, Vol. 23 No. 1, Juni 2015 | 147


Tafsir atas Poligami dalam Al-4XU·DQ

lompok ketiga ini adalah Rahman, Hu- Kodir, Faqihuddin Abdul. Memilih Mono-
sein Muhammad, dan Abdul Kodir. gami: Pembacaan atas Al-4XU·DQ dan
Namun, dalam konteks Indonesia, Hadits Nabi. Yogyakarta: LKiS-Fah-
poligami tidak dianggap sebagai barang mina Institute, 2005.
haram. Undang-Undang Pokok Perkawi- Marâghî, Ahmad Musthafâ al-. Tafsîr al-
nan No. 1 Tahun 1974 yang dirinci kem- Marâghî. Beirut: Dâr al-Kutub al-
bali dalam Inpres No. 1 Tahun 1991 ten- ¶,OPv\DK
tang Kompilasi Hukum Islam (KHI) Nawawî al-Jâwî. Marâh Labîdz. Indonesia:
masih membuka kemungkinan dilaku- Dâr Ihyâ` al-Kutub al-¶$UDEv\DK W
kannya poligami, dengan sejumlah per- th.
syaratan seperti yang dikehendaki kelom- Qâsimî, Jamâl al-Dîn al-. Mahâsin al-Ta`-
pok kedua di atas. Jika istri mandul, istri wîl. Kairo: Dâr al-Hadîts, 2003.
mendapat penyakit badan atau penyakit Qurthubî, al-. Al--kPL· OL $hkâm al-4XU·kQ.
yang tidak dapat disembuhkan, istri tidak Kairo: Dâr al-Hadîts, 1995.
dapat menjalankan kewajibannya sebagai Rahman, Fazlur. Islam. Bandung: Penerbit
istri, maka Pengadilan Agama bisa mem- Pustaka, 2000.
beri ijin kepada seorang suami untuk Râzî, Fakhr al-Dîn al-. Al-Tafsîr al-Kabîr.
berpoligami. [] Beirut: Dâr al-Fikr, 1995.
Ridlâ, Muhammad Rasyîd. Tafsîr al-4XU·-
Daftar Pustaka ân al-Hakîm. Beirut: Dâr al-Kutub
Amal, Taufik Adnan. Islam dan Tantangan al-¶,OPv\DK
Modernitas: Studi atas Pemikiran Hu- Shihab, M. Quraish. Tafsir al-Mishbah: Pe-
kum Fazlur Rahman. Bandung: Mi- san, Kesan, dan Keserasian Al-4XU·-
zan, 1996. an. Jakarta: Lentera Hati, 2002.
Amîn, Qâsim. Tahrîr al-0DU·DK ZD DO-0DU·- Suyûthî, Jalâl al-Dîn al-. Al-Dur al-Man-
ah al-Jadîdah. Kairo: Al-Markaz al- tsûr fî al-Tafsîr al-0D·WV€U. Beirut:
¶$UDEv OL DO-Bahts wa al-Nasyr, Dâr al-Fikr, 1993.
1984. Team Pengarusutamaan Gender Depar-
¶$V\XU 0Xhammad Thâhir ibn. Tafsîr al- temen Agama RI. Pembaharuan Hu-
Tahrîr wa al-Tanwîr. Tunis: Dâr kum Islam: Counter Legal Draft Kom-
Suh-nûn li al-Nasyr wa al-7DX]v· pilasi Hukum Islam. Jakarta: 2004.
1997. Thabarî, Ibn Jarîr al-. -kPL· DO-Bayân fî Ta`-
Baydlâwî, al-. Anwâr al-Tanzîl wa Asrâr al- wîl al-4XU·kQ. Beirut: Dâr al-Kutub
Ta`wîl. Beirut: Dâr al-Fikr, 1996. al-¶,OPv\DK
Hamka. Tafsir al-Azhar. Jakarta: t.p., 1971. -----. Târîkh al-Rusul wa al-Mulûk. Kairo:
Jawzî, Abû al-Faraj al-. 7kUvNK ¶8PDU LEQ Dâr al-0D·kULI
al-Khaththâb. Mesir: Maktabah al- Thabathabâ`î, al-. Al-Mîzân fî Tafsîr al-
Salâm al-¶ÇODPv\DK + 4XU·kQ. Beirut: Mu`assasah al-¶ÇOD-
.DUvP .KDOvO ¶$EG Al-Judzûr al-Târîkhî- mî li al-0DWKE€·kW
yah li al-6\DUv·DK DO-Islâmîyah. Mesir: Wahid, Marzuki. Fiqh Indonesia: Kompilasi
Sina, 1997. Hukum Islam dan Counter Legal
Katsîr, Ibn. Tafsîr al-4XU·kQ DO-¶$]KvP. Bei- Draft Kompilasi Hukum Islam dalam
rut: Dâr al-Fikr, 1999. Bingkai Politik Hukum Indonesia. Ci-
_________. Al-Bidâyah wa al-Nihâyah. Kai- rebon: ISIF, 2014.
ro: Dâr al-Hadîts, 2005.

KARSA, Vol. 23 No. 1, Juni 2015 | 148


Tafsir atas Poligami dalam Al-4XU·DQ

Zamakhsyarî, al-. Al-.DV\V\kI ¶DQ HDTv·LT Wujûh al-Ta`wîl. Mesir: Maktabah


al-7DQ]vO ZD ¶8\€Q DO-Aqâwîl fî Mishr, t. th.

ÐÐÐ

KARSA, Vol. 23 No. 1, Juni 2015 | 149

Anda mungkin juga menyukai