Anda di halaman 1dari 10

Rangkuman

Geothermal merupakan energi panas yang dihasilkan dari dalam bumi,energi panas
bumi dapat dindalkan tidak seperti sepert pembangkit tenaga listril lain. Energi panas
bumi seperti air yang didihkan dalam ceret ,energi panas bumi meggunakan panas dari
dalam bumi magma, cara kerjanya panas alami bumi membentuk sumberdaya
geothermal, panas ini berasal dari magma yang terletak jauh dibawah
permukaan,kemudian selama ribuan tahun air hujan masuk atau merembes kedalam
bumi melalui rekahan di permukaan bumi kemudian terkumpul kedalam resevoar
bawah tanah diatas magma ,magma ini akan memanaskan air diatas 500 deajat
farennheit,kemudian sumur produksi di bor untuk membawa fluida panas ke
pengolahan fasilitas permukaan bumi ,kemudian air panas bumi disalurkan ke separator
untuk dilakukan pemisahan uap dan airnya ,air tadi di injeksikan kembali ke bawah
permukaan dipanaskan kembali oleh magma kemudian di manfaatkan kembali, nah uap
panas tadi yang digunakan dilakukan pemurnian kemudian uap panas yang telah di
proses dialirkan ke turbin yang mengubungkan ke pembangkit tenaga listrik
Berdasarkan asosiasi terhadap tatanan geologi, sistem panas bumi di Indonesia
dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu : 

vulkanik,
Sistem panas bumi vulkanik adalah sistem panas bumi yang berasosiasi dengan
gunungapi api Kuarter yang umumnya terletak pada busur vulkanik Kuarter yang
memanjang dari Sumatra, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, sebagian Maluku dan
Sulawesi Utara

vulkano – tektonik
Sistem panas bumi  vulkano – tektonik, sistem yang berasosisasi antara  graben
dan  kerucut vulkanik, umumnya ditemukan di daerah Sumatera pada jalur sistem sesar
sumatera (Sesar Semangko).

Non-vulkanik
Sistem panas bumi Non vulkanik adalah sistem panas bumi yang tidak berkaitan
langsung dengan vulkanisme dan umumnya berada di luar jalur vulkanik Kuarter.
Lingkungan non-vulkanik di Indonesia bagian barat pada umumnya tersebar di bagian
timur sundaland (paparan sunda) karena pada daerah tersebut didominasi oleh batuan
yang merupakan penyusun kerak benua Asia seperti batuan metamorf dan sedimen. Di
Indonesia bagian timur lingkungan non-vulkanik berada di daerah lengan dan kaki
Sulawesi serta daerah Kepulauan Maluku hingga Irian didominasi oleh batuan granitik,
metamorf dan sedimen laut

Non-volcanogenic system, ialah sistem hidrotermal yang sumber panasnya tidak


berkaitan dengan aktivitas vulkanisme. Nicholson (1993) menjelaskan bahwa panas
padasistem ini dapat dihasilkandari peristiwa upliftbasement rockyang masih panas,
atau bisa juga berasal dari sirkulasi air tanah dalam yang mengalami pemanasan akibat
adanya perlipatan atau patahan, serta adanya panas residual pada batuan beku pluton.
. Ada tiga jenis pembangkit listrik tenaga panas bumi ;

1. Dry Steam Power Plants


Pembangkit tipe ini adalah yang pertama kali ada. Pada tipe ini uap panas
(steam) langsung diarahkan ke turbin dan mengaktifkan generator untuk bekerja
menghasilkan listrik. Sisa panas yang datang dari production well dialirkan
kembali ke dalam reservoir melalui injection well. Pembangkit tipe tertua ini per-
tama kali digunakan di Lardarello, Italia, pada 1904 dimana saat ini masih
berfungsi dengan baik. Di Amerika Serikat pun dry steam power masih
digunakan seperti yang ada di Geysers, California Utara.
2. Flash Steam Power Plants
Panas bumi yang berupa fluida misalnya air panas alam (hot spring) di
atas suhu 1750 C dapat digunakan sebagai sumber pembangkit Flash Steam
Power Plants. Fluida panas tersebut dialir-kan kedalam tangki flash yang
tekanannya lebih rendah sehingga terjadi uap panas secara cepat. Uap panas
yang disebut dengan flash inilah yang menggerakkan turbin untuk meng-aktifkan
generator yang kemudian menghasil-kan listrik. Sisa panas yang tidak terpakai
ma-suk kembali ke reservoir melalui injection well. Contoh dari Flash Steam
Power Plants adalah Cal-Energy Navy I flash geothermal power plants di Coso
Geothermal field, California, USA.
3. Binary Cycle Power Plants (BCPP)
BCPP menggunakan teknologi yang berbeda dengan kedua teknologi
sebelumnya yaitu dry steam dan flash steam. Pada BCPP air panas atau uap
panas yang berasal dari sumur produksi (production well) tidak pernah
menyentuh turbin. Air panas bumi digunakan untuk memanaskan apa yang
disebut dengan working fluid pada heat exchanger. Working fluid kemudian
menjadi panas dan menghasilkan uap berupa flash. Uap yang dihasilkan di heat
exchanger tadi lalu dialirkan untuk memutar turbin dan selanjutnya
menggerakkan generator untuk menghasilkan sumber daya listrik. Uap panas
yang dihasilkan di heat exchanger inilah yang disebut
sebagai secondary (binary) fluid. Binary Cycle Power Plants ini sebetulnya
merupakan sistem tertutup. Jadi tidak ada yang dilepas ke atmosfer.Keunggulan
dari BCPP ialah dapat dioperasikan pada suhu rendah

 Ada tiga jenis pembangkit listrik tenaga panas bumi ; uap kering, flash dan biner.
 Uap kering adalah bentuk tertua dari teknologi panas bumi dan mengeluarkan
uap dari tanah dan menggunakannya untuk menggerakkan turbin secara
langsung.
 Flash plant menggunakan air panas bertekanan tinggi menjadi air dingin
bertekanan rendah sementara
 plant biner melewatkan air panas melalui cairan sekunder dengan titik didih lebih
rendah, yang berubah menjadi uap untuk menggerakkan turbin.

 Hubungan Hidrogeologi dalam Geotermal

 Potensi panas bumi suatu daerah sangat didukung oleh ketersediaan


airtanah di daerah tersebut. Penelitian hidrogeologi dimaksudkan sebagai
penelitian geologi permukaan dengan menekankan pengamatan pada
batuan dan airtanah. Metode yang dilakukan adalah survei geologi
lapangan dilengkapi dengan pengamatan mataair dan sumur penduduk,
pengukuran infiltrasi, pengambilan contoh batuan serta airtanah.

 Potensi airtanah yang bagus ditunjukkan oleh akifer yang cukup


permeabel serta banyaknya mata air dan airtanah dangkal ini akan
mendukung potensi pamas bumi.

 Salah satu hal yang sangat penting dilakukan untuk mempertahankan


potensi panas bumi adalah menjaga ketersediaan airtanah. Airtanah
adalah sumber uap panas bumi yang mana uap itu akan dikonversi
menjadi energi listrik. Apabila airtanah habis, maka potensi panas bumi
tak dapat dipertahankan lagi, artinya sumber daya energi alternatif ini tak
dapat dihasilkan lagi. Panas bumi adalah sumber daya energi terbarukan,
yang dapat kita peroleh selama kita dapat mempertahankan potensi
airtanah di lapangan panas bumi.

 Penelitian hidrogeologi sangat penting dilakukan untuk mengetahui


potensi airtanah pada cekungan airtanah di lapangan panas bumi

 Karakteristik hidrogeologi di lapangan panas bumi ini perlu diketahui untuk


menjaga kestabilan kuantitas airtanah di daerah tersebut. Ketersediaan
airtanah dalam jumlah yang cukup akan menjadi penentu keberhasilan
eksploitasi panas bumi, karena pada dasarnya energi panas bumi
dihasilkan dari uap air yang ada dalam formasi batuan yang terpanasi
oleh sumber pemanas.
Contoh: Menurut Said & Sukrisno (1988), akifer di daerah
perbukitan yang termasuk Peta Hidrogeologi Lembar Semarang
digolongkan mempunyai produktivitas yang rendah. Daerah tersebut
ditutupi oleh batuan vlkanik dan sedimen padu berumur Miosen yang
mengandung sedikit celahan dan kecil kelulusannya. Dalam jumlah kecil
air dapat diperoleh melalui celahan dan rekahan, lapisan lapuk yang tebal
serta endapan sungai yang terdapat di sepanjang lembahnya. Dalam
kondisi yang serasi, airtanah muncul sebagai rembesan atau mataair,
tetapi karena debit air umumnya kecil, sebagian besar digunakan untuk
kebutuhan rumah tangga. Di daerah gunungapi strato keterdapatan
airtanah ditentukan oleh keadaan topografi dan hubungan hidrolika dalam
akifer melalui sistem antar butir dan celahan.

 Mempertahankan siklus airtanah yang baik adalah jawaban yang tepat


untukmendapatkan energi panas bumi yang optimal. Oleh karenanya,
penelitian inimutlak dilakukan apabila kita menginginkan energi panas
bumi di daerah Gedongsongo ini menjadi energi yang benar-benar
terbarukan karena energi alternatif ini dapat kita peroleh sepanjang masa,
selama kita dapat mempertahankan keberadaan airtanah.

 Metode Penelitian Penelitian diawali dengan studi pustaka untuk


memahami geologi regional daerah penelitian, termasuk di dalamnya yaitu
hidrogeologi regional.

 Data primer diambil melalui pemetaan geologi permukaan untuk melihat


karakteristik batuan akifer, mataair, serta kedudukan muka airtanah.

 Alat yang digunakan adalah peralatan standar geologi lapangan(palu,


kompas, loupe, GPS dan kamera) serta dilengkapi peralatan hidrogeologi
berupa alat pengukur infiltrasi dan botol sampel air.

 Bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa peta topografi dan
peta geologi regional.

 Model Hidrogeologi dalam geothermal


 Model konsptual sistem panasbumi dataran tinggi (high relief) merupakan sistem
yang banyak terdapat di Indonesia.
Sistem dataran tinggi diatas pada umumnya memiliki ciri-ciri gunungapi andesitik
dan topografi yang terjal, sistem ini mencegah fluida klorida untuk mencapai
permukaan karena kemampuan overboden dari batuan yang menahan fluida dan
hanya meloloskan uap yang kaya akan sulfat. Fluida klorida mengalir secara
lateral pada sistem dataran tinggi dan umumnya bergerak sangat luas dan jauh
(pada sistem dataran tinggi pergerakan lateral fluida klorida dapat terjadi sejauh
10 km). Jarak pergerakan yang jauh ini mengakibatkan fluida klorida terlarut
dengan air tanah dan air permukaan atau bercampur dengan air sulfat dan
keluar di zona outflow. Fumarol, tanah beruap dan mata air panas asam-sulfat
adalah ciri-ciri yang biasa keluar pada zona dekat upflow

 Pengaruh Kegiatan Geothermal


-Kekelebihan Atau Pro Geotermal

 Stabil, Panas bumi menyediakan sumber energi yang andal dibandingkan


dengan sumber daya terbarukan lainnya seperti angin dan tenaga surya. Ini
karena sumber daya selalu tersedia untuk dimanfaatkan, tidak seperti energi
angin atau matahari.

 Ramah Lingkungan, Energi panas bumi dikenal lebih ramah lingkungan


dibandingkan sumber bahan bakar konvensional seperti batu bara dan bahan
bakar fosil lainnya. Selain itu, jejak karbon pembangkit listrik tenaga panas bumi
rendah. Meskipun ada beberapa polusi yang terkait dengan energi panas bumi,
ini relatif minimal jika dibandingkan dengan bahan bakar fosil

 Memiliki Potensi Besar, Konsumsi energi di seluruh dunia saat ini sekitar 15
terawatt, yang jauh dari total energi potensial yang tersedia dari sumber panas
bumi. Meskipun saat ini kami tidak dapat menggunakan sebagian besar waduk,
ada harapan bahwa jumlah sumber daya panas bumi yang dapat dieksploitasi
akan meningkat dengan penelitian dan pengembangan yang sedang berlangsung
di industri ini. Saat ini diperkirakan pembangkit listrik tenaga panas bumi dapat
menyediakan daya antara 0,0035 dan 2 terawatt.
 Panas bumi (geothermal energy), dibandingkan dengan energi alternatif lainnya
seperti tenaga surya dan angin, bersifat konstan sepanjang musim. Di samping itu
energi listrik yang dihasilkan dari geothermal tidak memerlukan solusi penyimpanan
energi (energy storage) karena dapat dihasilkan sepanjang waktu.
 Untuk memproduksi energi geothermal membutuhkan lahan dan air yang minimal,
tidak seperti misalnya pada energi surya yang membutuhkan area yang luas dan
banyak air untuk pendinginan. Pembangkit panas bumi hanya memerlukan lahan
seluas 3,5 kilometer persegi per gigawatt produksi listrik. Air yang dibutuhkan hanya
sebesar 20 liter air tawar per MW / jam.

 Contoh kasus :
Efek Positif Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Panas Bumi terhadap
masyarakat

 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Panas Bumi (PLTP) merupakan salah satu
sumber energi yang ramah lingkungan karena menghasilkan limbah yang rendah,
salah satunya adalah limbah cair. Limbah cair ini berasal dari fluida panas bumi.
Fluida panas bumi yang tidak diinjeksikan kembali akan menjadi limbah cair. Salah
satu zat kimia yang terkandung dalam limbah cair adalah Arsen (As)

 Kekurangan Atau Kontra Geotermal


1. Biaya modal yang tinggi. Pembangunan pembangkit listrik geothermal
memerlukan biaya yang besar terutama pada eksploitasi dan pengeboran.
2. Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar lempeng
tektonik di mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia di dekat
permukaan.

3. Pembangunan pembangkit listrik geothermal diduga dapat mempengaruhi


kestabilan tanah di area sekitarnya.

 Contoh Kasus

Efek Negatif Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Panas Bumi terhadap
masyarakat

 Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi Arsen (As) pada limbah cair
PLTP Ulumbu yang dibuang ke sungai Waekoor masih dibawah baku mutu yang
ditetapkan oleh pemerintah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan juga bahwa
pembuangan limbah cair ini tidak memberikan dampak terhadap lingkungan
 Kegiatan Geothermal memepengaruhi Terhadap Keanekaragaman Ikan Di Aliran
Sungai Cikaro, Kabupaten Bandung

 Pembangunan sistem energi geothermal (panas bumi) di Banten dinilai sejumlah


LSM bisa membawa dampak negatif. Hal ini terungkap dari kajian yang dilakukan
oleh beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat di Jakarta seperti YLBHI, JATAM,
KruHA, JPIC, dan FNKSDA. 

 Salah satu metode yang mendapat kritik adalah fracking dalam melakukan


penambangan. Hal itu berbahaya karena potensi panas yang berada di perut bumi
dipaksa keluar dengan menyemburkan air dan zat kimia untuk membocori tanah.
Potensi panas yang keluar itu kemudian ditangkap dan disimpan untuk digunakan
sebagai energi.

 Penambangan energi dengan menggunakan fracking ini dinilai dapat menyebabkan


gempa bumi minor, pencemaran air, thermal pollution, dan juga amblesan
disejumlah titik.

 Pengmbangan PLTB itu kerap kali membahayakan keselamatan bagi masyarakat


sekitar. Ia berkaca pada kasus ledakan pipa geothermal yang terjadi di Pangalengan
pada 2015 silam

 menyayangkan sikap pemerintah yang terkesan tidak melakukan perundingan jelas


dan mengabaikan partisipasi dengan masyarakat sekitar dalam proses
pembangunan. Sehingga, hal itu dinilai menimbulkan beragam aksi-aksi protes.

 Warga merasa dirugikan


Proses pembangunan proyek Geothermal di Padarincang, Banten dinilai akan
mengancam sektor pertanian masyarakat wilayah itu. Hingga kini bahkan,
masyarakat masih mempertanyakan kontribusi bagi masyarakat sekitar lewat
pembangunan proyek tersebut.

 Ia merasa masyarakat juga membutuhkan jaminan bahwa proyek yang sedang


dikerjakan di wilayahnya aman bagi masyarakat sekitar. Menurutnya, hal itu tidak
dapat dihadirkan oleh pemerintah maupun pengembang. Kami bukan anti
pembangunan. Tapi memang tidak ada apa pembangunan yang ramah ke semua
(tidak merugikan)

 Ancaman buruk yang mungkin akan ditimbulkan dari adanya pembangunan


pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Ngebel, Ponorogo.

 beberapa dampak negatif yang mungkin terjadi ketika proyek pembangunan ini
mulai dikerjakan. Beberapa dampak negatif lain diantaranya: terjadinya
pengerusakan ekosistem akibat pembukaan lahan, terjadinya gempa bumi minor
(kecil), pencemaran air, terjadinya amblesan tanah, longsor, adanya limbah B3
(Bahan berbahaya dan beracun), munculnya rekahan pada batuan bawah tanah dan
sampai yang terparah munculnya semburan lumpur panas seperti yang terjadi di
PLTP Mataloko. Beberapa kejadian tersebut bukan hanya sebatas wacana dan
kekhawatiran belaka. Tetapi beberapa kasus tersebut sudah pernah terjadi
dibeberapa titik kawasan pengembangan panas bumi baik di dalam maupun di luar
negeri. Beberapa dampak negatif tersebut diantaranya muncul akibat dari
aktifitas fracking.

 Teknik hydraulic fracturing atau fracking bukanlah teknik pengeboran, secara


umum, hydraulic fracturing diterapkan untuk meretakkan dinding-dinding batuan di
dalam sumur yang sudah digali, dan mengekstraksi minyak, gas atau panas bumi
yang terperangkap dalam lapisan batuan tersebut untuk kemudian disalurkan
melalui sumur yang telah digali dan dikeluarkan ke permukaan. Menyebutkan
istilah hydrolic pada namanya memberikan persepsi bahwa teknik ini melibatkan
fluida bertekanan. Ya! Memang menggunakan fluida bertekanan.

 Fracking hanyalah salah satu teknik yang sering dipakai untuk meningkatkan
permeabilitas. Kajian kritis menyebut hydraulic fracturing dengan sebutan
“fracking”. fracking bukan hanya digunakan dalam proses injeksi pada sistem
geothermal, tetapi juga dalam proses ekstraksi gas dari batuan sarangnya.

 salah satu ancaman tersebut timbul dari aktifitas yang disebut dengan
istilah fracking. Ancaman yang diakibatkan oleh aktifitas fracking tentu tidak bisa
dianggap sepele dan remeh. Tentu hal tersebut bukan tanpa alasan mengingat hasil
riset dari beberapa aktivis lingkungan hidup mencatat bahwa kasus
akibat fracking ini telah terjadi dibeberapa kawasan pertambangan. Beberapa kasus
tersebut diantara: kontaminasi air oleh bahan kimia, gempa bumi minor, amblesan
tanah dan zat rumah kaca.

 ontaminasi air, aktifitas fracking tidak hanya menggunakan air bersih yang cukup


banyak tetapi airnya mengandung bahan kimia dan sangat beracun. Kontaminasi
bahan kimia tersebut sangat parah sehingga airnya tidak bisa dibersihkan di
pengolahan air. Walaupun bahannya diketahui dan dapat dikelola secara teori
namun kontaminasi air akibat fracking ini cukup berbahaya. Sebagai semisal di AS,
terdapat sumber air minum yang terkontaminasi bahan kimia yang terdapat didalam
cairan fracking sehingga airnya tidak bisa dikonsumsi akibat kelalaian. Belum ada
yang tau bagaimana dampak kontaminasi air tersebut bagi keberlangsungan hidup
di masa depan. Sejauh ini belum ada studi jangka panjang mengenai hal tersebut.

 kontaminasi air, aktifitas fracking tidak hanya menggunakan air bersih yang cukup


banyak tetapi airnya mengandung bahan kimia dan sangat beracun. Kontaminasi
bahan kimia tersebut sangat parah sehingga airnya tidak bisa dibersihkan di
pengolahan air. Walaupun bahannya diketahui dan dapat dikelola secara teori
namun kontaminasi air akibat fracking ini cukup berbahaya. Sebagai semisal di AS,
terdapat sumber air minum yang terkontaminasi bahan kimia yang terdapat didalam
cairan fracking sehingga airnya tidak bisa dikonsumsi akibat kelalaian. Belum ada
yang tau bagaimana dampak kontaminasi air tersebut bagi keberlangsungan hidup
di masa depan. Sejauh ini belum ada studi jangka panjang mengenai hal tersebut.

 Gempa bumi minor, aktifitas fracking berarti penurunan kohesivitas (daya ikat) pada


batuan. Bayangkan saja sebuah batuan yang keras dan kompak kemudian ditkan
agar timbul rekahan. Tentu saja kekuatan si batu akan berkurang. Dalam kasus
sistem geothermal, pertambahan fluida dalam reservoir menyebabkan kenaikan
tekanan yang lebih jauh akan membuat reservoir terfasilitasi untuk mengalami
pergerakan (slip) karena gaya gesek statis (static friction)nya terlampaui.
Terjadinya slip pada batuan adalah salah satu kunci terjadinya gempa bumi. Pada
pirinsipnya gempa bumi hampir selalu berasosiasi dengan patahan yang aktif
bergerak (slip) dan melepaskan energi pada kulit bumi. Faktual, bagi orang yang
melakukan studi tentang patahan, maka rasanya tidak ada satu titik pun di
permukaan bumi kita ini yang tidak ada patahan di bawahnya. Hanya saja yang
menjadi pembeda adalah dimensi dan aktivitas patahan terkait: seberapa panjang,
seberapa lebar, serta seberapa aktif (sering, jauh, dan dekat) pergerakannya.

 Dalam kasus di Indonesia, perlu dilakukan penelitian yang sistematis untuk


mengetahui apakah aktivitas pengeboran geothermal menyebabkan terjadinya
gempa bumi. Namun, narasi yang muncul dari kalangan warga menunjukkan bahwa
hal ini sudah menjadi kekhawatiran. Warga lereng Gunung Salak menyatakan
bahwa di daerah mereka sudah terjadi beberapa kali gempa bumi. Warga merasa
gempa bumi itu terjadi karena aktivitas geothermal, namun mereka tidak bisa
menjelaskan hubungannya.

 Jadi bagaimana fracking dan manfaat yang diamati saat keuntungan diseimbangkan


dengan kerugian? Saat dilakukan dengan benar, tekhnik ini menawarkan suatu cara
secara jangka pendek dan sedang untuk memenuhi permintaan energi lebih murah.
Namun konsekuensi jangka panjang fracking tidak dapat diduga dan sangat
beresiko terhadap sumber air minum, maka jangan diremehkan!!!

Anda mungkin juga menyukai