NIM : 111180024
Mata Kuliah : Eksplorasi Bahan Galian Logam
Tugas :
- Data acquisition
- Data processing
- Interpreting anomalies
Airborne Geophysical survey merupakan proses pengukuran yang bervariasi terdiri dari
beberapa parameter fisik atau geokimia utama bumi. Parameter terpenting yang diukur dalam
survei ini adalah berupa konduktivitas, suseptibilitas magnetik, kerapatan batuan, konsentrasi
unsur radioaktif, dan spektrum reflektansi. Setiap perubahan yang terjadi di permukaan bumi yang
menakibatkan terjadinya perubahan terukur terhadap parameter untuk pengaplikasian potensial
terhadap Airborne Geophysical survey. Sistem yang digunakan untuk mengukur parameter ini
adalah elektromagnetik, spektrometri sinar gamma, magnetik, dan gravitasi.
Airborne Geophysical survey dapat mengukur perubahan kecil dalam sifat geofisika bumi
dengan instrumen sensitivitas tinggi dan platform survei. Proyek eksplorasi memanfaatkan
navigasi dan waktu GPS, laser dan radar altimeter, komunikasi satelit dan teknik pemrosesan data
yang inovatif.
1. Data Acquisition
Metodologi Pengambilan Data Airborne Geophysical survey menurut Horsfall 1997 dalam
Airborne magnetic and gamma-ray data acquisition.
• Paling umum menggunakan aircraft the AGSO Aero Commander survey( Gambar 1.)
• Survei diterbangkan di sepanjang serangkaian jalur penerbangan paralel yang berjarak
sama.
• Jalur penerbangan biasanya berorientasi utara-
selatan atau timur-barat.
• Tie-line diterbangkan pada sudut kanan ke set utama
dari jalur penerbangan.
• Jarak garis terbang di atas cekungan sedimen: 500 m.
• Jarak garis untuk eksplorasi mineral berkisar antara
50-200 m.
• Tinggi terbang tergantung pada jarak garis, dapat
Gambar 1. AGSO Aero Commander (from berkisar antara 60-150 m.
Horsfall 1997).
2. Data Processing
Pengolahan data aeromagnetik melibatkan delapan langkah utama dalam dua fase
(Luyendyk, 1997):
Fase 1: Pre-processing
- Memverifikasi dan mengedit data mentah;
- Menemukan data dalam x dan y.
Fase 2: Processing
- Koreksi paralaks;
- Menghapus diurnal;
- Menghapus komponen yang disebabkan oleh medan magnet regional Bumi;
- Meratakan data;
- Leveling mikro - penghapusan kesalahan leveling sisa;
- Gridding dan contouring.
Berbagai paket perangkat lunak tersedia untuk memproses data aeromagnetik
menggunakan langkah-langkah ini, untuk daftar singkat paket lihat Luyendyk
(1997).
3. Interpreting Anomalies
Karakteristik respon -respon terhadap survei magnetic
Bentuk dan amplitudo respon magnetik dari deposit mineral tergantung pada sejumlah
variabel, yakni:
- Konsentrasi mineral magnetik yang ada;
- Geometri dan kedalaman deposit;
- Orientasi mineral magnetik relatif terhadap utara magnet;
- Kemiringan medan magnet bumi di lokasi deposit.
Sebagai hasil dari variabel-variabel ini menyebabkan bentuk anomali yang dapat dianggap
memberikan respon standar untuk deposit mineral. Namun, upaya telah dilakukan untuk
secara luas mengkategorikan respons anomali magnetik umum dari berbagai jenis deposit
yang dijelaskan di bawah ini (Gunn & Dentith, 1997).
Contoh:
1. Massive Sulfide Deposits
Sumber: ESDM(2020)
Horsfall, K.R., 1997. Airborne magnetic and gamma-ray data acquisition. AGSO Journal
of Australian Geology & Geophysics, 17(2), 23-30.
Gunn, P.J. & Dentith, M.C., 1997. Magnetic responses associated with mineral deposits.
AGSO Journal of Australian Geology & Geophysics, 17(2), 145-158.
Nurmaliah. 2020. Survei Airborne Magnetik dan Radiometri Sebagai Data Dasar
Eksplorasi. Badan Geologi .Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral