KESEHATAN REPRODUKSI
PENANGANAN BAYI BARU
LAHIR (BBL)
•Melahirkan adalah suatu proses yang unik dan
sangat berkesan bagi seorang ibu. Setiap ibu
tentu menginginkan agar bayi yang dilahirkan
dalam keadaan sehat dan sempurna.
•Di dalam persalinan yang ditolong oleh tenaga
kesehatan, dokter atau bidan akan melakukan
pemeriksaan pada bayi yang baru saja lahir
untuk mengetahui apakah terdapat masalah
kesehatan pada bayi tersebut.
Hal-Hal yang dilakukan dalam 24 jam setelah
melahirkan
1. Sedot lendir
2. Tes APGAR
3. Pengukuran BB dan PB
4. Inisiasi menyusu dini
5. Dioleskan salep mata
6. Pemberian vitamin K1 dan vaksin hepatitis B
7. Dimandikan
8. Cap telapak kaki
1. Sedot lendir
• Saat bayi baru lahir, dokter atau tim medis akan segera
menyedot atau mengisap mulut serta hidungnya
menggunakan alat khusus untuk membersihkan lendir dan
cairan ketuban agar ia dapat bernapas sendiri.
• Setelah itu, tubuh bayi juga akan dibersihkan dari sisa-sisa
lendir yang menempel di tubuhnya dan dikeringkan
menggunakan kain lembut.
• Bayi yang baru lahir tidak memiliki kemampuan untuk
mengendalikan suhu tubuh mereka dengan baik, jadi sangat
penting untuk memastikan bayi tetap hangat dan kering.
2. Tes APGAR
• Bersamaan dengan proses pengisapan dan pengeringan bayi, dilakukan pula
tes APGAR. Tes ini dilakukan guna menilai keadaan bayi pada menit pertama
dan menit kelima setelah tali pusat dipotong.
• Penilaian dilakukan berdasarkan denyut jantung, pernapasan, tonus otot,
refleks gerak, dan warna kulit.
• Nilai APGAR berkisar dari 0 sampai 10.
• Bayi yang mendapatkan nilai di atas 7, umumnya bayi dianggap sehat. Sebagian
besar bayi mendapat nilai 8 atau 9.
• Jika bayi baik-baik saja, bayi akan ditunjukkan sebentar pada sang ibu dan
kemudian dokter akan melakukan perawatan lanjutan untuknya.
• Namun, jika bayi mendapatkan hasil tes APGAR yang rendah, dokter akan
segera mencari tahu penyebabnya dan akan segera dilakukan pengujian lebih
lanjut hingga masalah bisa teratasi.
• Warna
Tonus otot
1. Seluruh tubuh berwarna biru atau pucat. 1.Lemah.
2. Warna bagus pada tubuh tetapi tangan atau
kaki biru. 2.Lengan dan kaki sedikit
menekuk.
3. Seluruhnya berwarna merah muda (bagi bayi
berkulit gelap, warna merah muda pada 3.Bergerak aktif.
telapak tangan, telapak kaki, bibir, dan
mulut).jantung
Denyut Pernapasan
1.Tidak ada denyut jantung. 1.Tidak bernapas.
2.Kurang dari 100 kali per menit. 2.Menangis lemah atau pelan,
3.Lebih dari 100 kali per menit. bernapas tidak teratur.
3.Menangis kuat, bagus.
Respons refleks
1.Tidak ada respons ketika jalan napas
disedot dengan mesin.
2.Meringis saat disedot.
3.Meringis dan batuk atau bersin saat
2. Tes
disedot.
APGAR
Skor Apgar di bawah 5, misalnya bayi premature atau yang
dilahirkan
4. IMD
• IMD singkatan dari inisiasi menyusu dini, adalah usaha
aktif bayi untuk menyusu dalam satu jam pertama
kelahiran, baik persalinan normal maupun seksio sesaria
dengan difasilitasi oleh tenaga kesehatan (dokter/bidan
yang menolong persalinan).
• Bayi diletakkan di perut dan dada ibu segera setelah lahir
dan diberi kesempatan untuk mulai menyusu sendiri
dengan cara merangkak mencari payudara (the breast crawl) dan membiarkan
kontak kulit bayi dan ibu setidaknya selama satu jam bahkan lebih sampai bayi
menyusu sendiri.
• Jam pertama bayi menemukan payudara ibunya adalah awal suatu ”life-
sustaining between mother and child”
TUJUAN IMD
• Memperkenalkan “bonding attachment” dengan ibu sesegera mungkin
melalui inisiasi menyusu dini.
• Mempertahankan kondisi bayi baru lahir
dalam keadaan sehat secara optimal
• Mencegah hipotermi
• Mencegah perdarahan pasca persalinan
• Mempercepat produksi ASI
• Memberi perlindungan alamiah bagi bayi
SYARAT DAPAT DILAKUKANNYA IMD :
• Dilakukan pada bayi baru lahir cukup bulan, sehat dan bayi prematur
berisiko rendah yang lahir setelah kehamilan 35 minggu tanpa masalah
pernapasan (stabil).
• Kondisi ibu juga dalam keadaan stabil yaitu ibu tanpa komplikasi
kehamilan/persalinan seperti preeklampsi berat/eklampsi, anemia berat
(pendarahan pasca persalinan), diabetes melitus yang tidak terkontrol,
penyakir jantung, asma dan penyakit-penyakit khusus lain seperti
penyakit autoimun dll.
• Tersedianya sarana dan prasarana penanganan untuk bayi baru lahir.
• Tersedianya tenaga medis dan paramedis terlatih.
KEUNTUNGAN IMD BAGI IBU
• Merangsang produksi oksitosin dan prolaktin pada ibu Oksitosin
berfungsi:
– Membantu kontraksi uterus sehingga dapat mencegah perdarahan pasca persalinan
– Merangsang pengeluaran kolostrum (air susu pertama yang banyak mengandung
antibodi)
– Penting untuk bonding (kelekatan) hubungan ibu dan bayi (oksitosin disebut “love
hormone”)
– Ibu lebih tenang dan lebih tidak merasa nyeri saat plasenta lahir dan prosedur paska
persalinan lainnya
Prolaktin berfungsi:
– Meningkatkan produksi ASI
– Membantu ibu mengatasi stress
– Mendorong ibu untuk tidur dan relaksasi setelah bayi selesai menyusu – Menunda
ovulasi
KEUNTUNGAN IMD BAGI BAYI
• Merangsang kolostrum segera keluar
• ASI/kolostrum merupakan makanan dengan kualitas dan
kuantitas yang optimal sesuai dengan kebutuhan bayi
• Memberikan kesehatan bayi dengan kekebalan pasif yang
segera kepada bayi; kolostrum adalah imunisasi pertama
bagi bayi
• Meningkatkan kecerdasan
• Membantu bayi mengkoordinasikan hisap, telan, dan
napas
• Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu-bayi
• Mencegah kehilangan panas
Prosedur IMD:
• Setelah tali pusat dipotong dan diikat, tengkurapkan bayi di atas perut ibu dengan kepala bayi
menghadap kearah kepala ibunya (bila sectio,bayi diletakkan diatas dada) dan keringkan bayi mulai dari
muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya kecuali kedua tangannya.
• Bau cairan amnion pada tangan bayi akan membantunya mencari puting ibu yang mempunyai bau yang
sama. Maka agar baunya tetap ada, dada ibu juga tidak boleh dibersihkan. Mengeringkan tubuh bayi
tidak perlu sampai menghilangkan verniks (lapisan tebal putih) karena verniks dapat berfungsi sebagai
penahan panas pada bayi.
• Jika ruang bersalin dingin, berikan selimut yang akan menyelimuti ibu dan bayinya, dan kenakan topi
pada kepala bayi.
• Apabila bayi dibiarkan tengkurap di perut ibu, selama beberapa waktu bayi akan diam saja tetapi tetap
waspada melihat kesekelilingnya.
• Setelah 12-44 menit bayi akan mulai bergerak dengan menendang, menggerakkan kaki, bahu dan
lengannya. Meskipun kemampuan melihatnya terbatas, bayi dapat melihat areola mammae yang
berwarna lebih gelap dan bergerak menuju ke sana. Bayi akan membentur-benturkan kepalanya ke dada
ibu.
• Bayi kemudian mencapai puting dengan mengandalkan indera penciuman dan dipandu oleh bau pada
kedua tangannya.
• Bayi akan mengangkat kepala, mulai mengulum puting, dan mulai menyusu. Hal tersebut dapat tercapai
antara 27 - 71 menit.
• Pada saat bayi siap untuk menyusu, menyusu pertama berlangsung sebentar, sekitar 15 menit, dan
setelah selesai, selama 2 - 2,5 jam berikutnya tidak ada keinginan bayi untuk menyusu.
• Selama menyusu bayi akan mengkoordinasi gerakkan menghisap, menelan, dan bernapas.
5. Salep Mata
• Pemberian salep antibiotik mata.
• Karena bayi baru saja lahir, maka
ada kemungkinan ia mendapat
infeksi mata dari bakteri di dalam
vagina yang dilewatinya saat
persalinan.
• Untuk itu, ia akan diberikan salep
atau tetes mata yang
mengandung antibiotik.
6. Pemberian vitamin K1
dan vaksin hepatitis B
• Setelah Inisiasi Menyusu, semua bayi baru
lahir harus diberikan Vitamin K1 1mg
suntikan intramuskuler untuk mencegah
perdarahan BBL akibat defisiensi vitamin k1
yang dapat dialami oleh sebagian BBL
• Imunisasi Hepatitis B bermanfaat untuk
mencegah Infeksi hepatitis B terhadap bayi,
terutama jalur penularan ibu ke bayi.
• Imunisasi hepatitis B pertama diberikan
sekitar 1-2 jam setelah pemberian vitamin
K1
7. Memandikan Bayi
• Saat lahir, bayi belum perlu dimandikan.
• Bayi masih memiliki lapisan pelindung yang terlihat seperti lemak berwarna
keputihan yang berfungsi untuk menjaga suhu bayi.
• Setelah 6 jam bayi dapat dibersihkan dengan lap, handuk dengan air hangat.
• Sebelum tali pusat lepas, bayi dapat dimandikan dengan kain lap atau spon.
• Setelah tali pusat lepas bayi dapat dimandikan dengan dimasukkan ke dalam air
dengan mengunakan air hangat-hangat kuku, sabun dan sampo khusus bayi.
• Sebaiknya tidak memandikan bayi terlalu pagi maupun terlalu sore.
• Saat melakukan perawatan kulit bayi, prinsipnya menggunakan seminimal
mungkin zat-zat yang berkontak dengan kulit, karena kulit bayi masih sangat
sensitif.
Bayi tidur
• Dalam sehari bayi dapat tidur sampai total 20 jam, yang
terpecah dalam periode-periode tidur 20 menit hingga 4 jam.
• Usahakan kamar bersuhu sejuk, tidak terlalu dingin dan tidak
terlalu panas, dan mendapat cahaya serta ventilasi cukup.
• Posisi tidur yang dianjurkan adalah posisi terlentang karena
dapat mencegah terjadinya sindrom kematian mendadak bayi
atau sudden infant death syndrome (SIDS).
• Tempat tidur bayi sebaiknya menggunakan alas yang rata dan
tidak terlalu lembut. Hindari menggunakan benda-benda yang
dapat menutupi kepala bayi.
Merawat tali pusat
• Setelah dipotong, tali pusat mungkin akan diolesi cairan antiseptik klorheksidin
atau antiseptik lain.
• Setelah itu tali pusat dibiarkan terbuka dan kering dan tidak perlu dikompres
dengan kasa yang mengandung cairan antiseptik.
• Saat ingin merawat tali pusat, cuci tangan terlebih dahulu, jangan oleskan
apapun pada tali pusat, tidak perlu ditutup dengan kasa dan jangan ditutup
dengan popok maupun gurita.
• Usahakan agar tali pusat tidak basah, tidak terkena air seni maupun tinja bayi.
• Jika tali pusat kotor, segera cuci bersih dengan air yang bersih dan sabun lalu
keringkan dengan kain bersih.
• Biarkan tali pusat terlepas sendiri.
• Jika terdapat tanda infeksi seperti kemerahan dan atau bengkak pada pusat
ataupun kulit disekitarnya, berbau busuk dan terlihat nanah, segera kontrol ke
tenaga kesehatan terdekat.
Pakaian Bayi
• Pilih pakaian dari bahan yang lembut, menyerap air dan tidak kaku.
• Bayi hanya perlu memakai atasan, popok atau celana, selimut dan topi jika
bayi kedinginan.
• Tidak dianjurkan untuk membedong karena membatasi gerak bayi. Selain
itu, tidak dianjurkan pula untuk terus menggunakan sarung tangan
maupun kaos kaki karena terdapat indera peraba yang merupakan alat
untuk belajar pada bayi.
• Jangan gunakan gurita karena bayi bernafas lebih banyak menggunakan
otot-otot perut.
Penglihatan bayi
• Kemampuan melihat bayi terbatas kisaran jarak 20-30 cm.
Kolik pada bayi
• Jika bayi menangis terus menerus dan tidak dapat dihentikan mungkin saja bayi
mengalami kolik.
• Bayi pada umumnya sering mengalami kolik pada pagi dan sore hari. Biasanya tidak
membaik dengan gendongan dan perut dapat terlihat tegang.
• Jika hal ini terjadi, gendong bayi dengan lembut dan posisikan dalam posisi
tengkurap. Apabila bayi memang mengalami kolik, hal ini akan berhenti dengan
sendirinya.
Gumoh
• Gumoh biasanya terjadi secara pasif, dan keluar dengan sendirinya. Untuk
mencegah terjadinya gumoh sendawakan bayi, letakkan dalam posisi tegak pada
bahu atau pangkuan kemudian tepuk-tepuk ringan punggung bayi setiap bayi selesai
menyusu.
Tanda bahaya
• Bawa segera bayi ke petugas kesehatan terdekat jika bayi demam atau suhu >36,5
disertai muntah disertai kembung atau tidak ada BAB, kejang, sesak napas, terdapat
nanah di mata, malas menyusu dan lebih banyak tertidur, kuning sampai berusia 2
minggu, tali pusat berbau, kemerahan, atau berdarah, dan BAB mencret.
Terima kasih