HAKIKAT KURIKULUM
MATA KULIAH PENGEMBANGAN KURIKULUM DI SD
Dosen Pengampu D r . H j . R u s m i n H u s a i n , S . P d . , M . P d
Di susun Oleh :
(151420139)
KELAS 3 E
2021
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini dalam bentuk makalah.
Sholawat serta salam juga saya sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah
membebaskan umatnya dari alam kebodohan menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan
seperti sekarang ini.
Saya menyadari bahwa tanpa adanya ridho Allah SWT, saya tidak akan dapat
menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas Pengembangan Kurikulum dengan judul
“Pengembangan Kurikulum”. Untuk itu saya mengucap syukur yang sebesar-besarnya.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini, tentunya akan
ditemui kekurangan-kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Hal ini tidak lepas dari
keterbatasan pengetahuan dan keterampilan yang saya miliki. Namun, berkat bimbingan,
petunjuk, dan bantuan, serta arahan dari berbagai pihak dan beberapa sumber yang saya cari,
maka makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini bermanfaat. Adanya kritik dan saran sangat saya harapkan demi
perbaikan makalah ini. Dan semoga Allah melimpahkan pertolongan dan petunjuk-Nya. Aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................
1.1..............................................................................................................................Latar Belakang
1.2............................................................................................................................Rumusan Masalah
1.3....................................................................................................................................Tujuan
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................................
3.2. Saran…………………………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui peran pengembangan kurikulum sekolah
2. Untuk mengetahui fungsi kurikulum
3. Untuk tujuan pengembangan kurikulum
BAB II
PEMBAHASAN
2. Peran Kreatif
Ternyata tugas dan tanggung jawab sekolah tidak hanya sebatas mewariskan nilai-nilai
lama. Sekolah memiliki tanggung jawab dalam mengembangkan hal-hal baru sesuai dengan
tuntutan zaman. Sebab pada kenyataannya masyarakat tidak bersifat statis, akan tetapi
dinamis yang selalu mengalami perubahan. Dalam rangka inilah kurikulum memiliki peran
kreatif. Kurikulum harus mampu menjawab setiap tantangan sesuai dengan perkembangan
dan kebutuhan masyarakat yang cepat berubah.
Dalam peran kreatifnya, kurikulum harus mengandung hal-hal baru sehingga dapat
membantu siswa untuk dapat mengembangakan setiap potensi yang dimilikinya agar dapat
berperan aktif dalam kehidupan social masyarakat yang senantiasa bergerak maju secara
dinamis. Kurikulum harus berperan kreatif, sebab manakala kurikulum tidak mengandung
unsur-unsur baru maka pendidikan selamanya akan tertinggal, yang berarti apa yang
diberikan di sekolah pada akhirnya akan kurang bermakna, karena tidak relevan lagi dengan
kebutuhan dan tuntutan sosial masyarakat.
3. Peran Kritis dan Evaluatif
Tidak setiap nilai dan budaya lama harus tetap dipertahankan, sebab kadang-kadang
nilai dan budaya lama itu sudah tidak sesuai dengan tuntutan perkembangan masyarakat,
demikian juga adakalanya nilai dan budaya baru yang mana yang harus dimiliki anak didik.
Dalam rangka inilah peran kritis dan evaluatif kurikulum diperlukan. Kurikulum harus
berperan dalam menyeleksi dan mengevaluasi segala sesuatu yang dianggap bermanfaat
untuk kehidupan anak didik.
Dengan ini, masyarakat menjadi salah satu pengguna jasa pendidikan yang menaruh
harapan besar terhadap sekolah untuk dapat mengangkat derajat mereka pada tempat yang
lebih baik karena sekolah menjadikan masyarakat sebagai manusia terdidik.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh banyak ahli dapat disimpulkan bahwa
pengertian kurikulum dapat ditinjau dari dua sisi yang berbeda, yakni menurut pandangan
lama dan pandangan baru. Menurut pandangan lama kurikulum adalah sejumlah mata
pelajaran yang harus ditempuh murid untuk memperoleh ijazah. Dan menurut pandangan
baru kurikulum adalah bukan hanya terdiri atas mata pelajaran tetapi meliputi semua kegiatan
dan pengalaman yang menjadi tanggung jawab sekolah.Sedangkan, dalam Panduan
Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah
oleh Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 (BNSP) Kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
Kurikulum merupakan salah satu konsep sistematis yang disusun untuk mencapai satu
tujuan pendidikan. Akan tetapi, Di dalam kelas, kurikulum adalah benda hidup yang dinamis,
karena seorang guru harus menerjemahkan kurikulum itu dalam bentuk interaksi hidup antara
guru dan siswa.
Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan kurikulum agar menghasilkan
rencana kurikulum yang luas dan spesifik.Pengembangan kurikulum dilihat dari segi
Pengelolaannya dapat dibedakan menjadi beberapa bagian,
seperti Sentralisasi dan desentralisasi. Sentralisasi adalah kurikulum yang disusun oleh tim
khusus di tingkat pusat. Sedangkan, desentralisasi adalah kurikulum yang disusun oleh
sekolah ataupun kelompok sekolah tertentu dalam suatu wilayah atau daerah.Jadi, dalam
pengembangan kurikulum desentralisasi, sekolah mempunyai peran penting untuk
mengembangkan dan melaksanakan kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan anak dalam masyarakat, yang tentu memerlukan peserta lain diantaranya
adalah kepala sekolah, guru dan komite sekolah. Mereka berperan sebagai unsur yang setiap
hari terlibat dalam kurikulum.
1) Peran kepala sekolah sebagai educator (pendidik), memiliki beberapa aspek sebagai
berikut.
a. Aspek prestasi sebagai guru, yaitu menyusun program pembelajaran, melaksanakan
KBM, melaksanakan evaluasi, melaksanakan analisis hasil belajar, melaksanakan
program perbaikan dan pengayaan.
b. Aspek kemampuan membimbing guru, yaitu menyusun program pengajaran dan BK
(Bimbingan Konseling), melaksanakan program pengajaran dan BK, mengevaluasi
hasil belajar dan layanan BK, menganalisis hasil evaluasi belajar & layanan BK,
melaksanakan program pengayaan & perbaikan.
c. Aspek kemampuan membimbing karyawan, yaitu menyusun program kerja,
melaksanakan tugas sehari-hari, mengevaluasi dan mengendalikan kinerja karyawan
secara periodik.
d. Aspek kemampuan membimbing peserta didik, yaitu kegiatan ekstrakurikuler,
mengikuti lomba di luar sekolah (kesenian, olahraga, mata pelajaran).
e. Aspek kemampuan mengembangkan staf, yaitu melalui pendidikan/pelatihan tenaga
administrasi secara teratur, melalui pertemuan sejawat/KKG, melalui
seminar/diskusi/lokakarya,dll, melalui penyediaan bahan bacaan, memperhatikan
kenaikan pangkat, mengusulkan kenaikan jabatan melalui seleksi calon kepala sekolah,
pengawas.
f. Aspek kemampuan mengikuti perkembangan, yaitu melalui pendidikan/pelatihan,
melalui pertemuan profesi KKKS, melalui seminar/lokakarya/diskusi, melalui bahan
bacaan, melalui media elektronik.
g. Aspek kemampuan memberi contoh mengajar/BK yang baik, yaitu melalui jadwal
pelajaran 6 jam mengajar per minggu/BK, melalui AMP, Prota, Promes, RPRR dan
daftar nilai peserta didik/program layanan BK, memberi alternatif strategi pembelajaran
efektif (pemanfaatan komputer, OHP,TV/Video, tape recorder dan sebagainya sebagai
media pembelajaran).
2) Peran kepala sekolah sebagai manajer, memiliki beberapa aspek sebagai berikut :
a. Aspek kemampuan menyusun program, yaitu memiliki program jangka panjang (8
tahun) akademik/non akademik, jangka menengah (4 tahun) akademik/non akademik,
jangka pendek (1 tahun) akademik/non akademik dan RAPBS, mekanisme monitor dan
evaluasi pelaksanaan program secara sistematika dan periodik.
b. Aspek kemampuan menyusun organisasi kepegawaian di sekolah, yaitu memiliki
susunan kepegawaian sekolah, susunan kepegawaian pendukung antara lain pengelola
perpustakaan, menyusun kepanitiaan untuk kegiatan temporer, antara panitia ulangan
umum, panitia ujian, panitia peringatan hari besar keagamaan dan sebaginya.
c. Aspek kemampuan menggerakan staf (guru dan karyawan), yaitu memberi arahan yang
dinamis, mengkoordinasi staf yang sedang bertugas, memberikan penghargaan (reward)
dan hukuman (punishment).
d. Aspek kemampuan mengoptimalkan sumber daya sekolah, yaitu memanfaatkan SDM
secara optimal, sarana/prasarana sekolah secara optimal, merawat sarana/prasarana
milik sekolah, mempunyai cacatan kinerja SDM yang ada di sekolah, program
peningkatan mutu SDM.
3) Peran kepala sekolah sebagai administrator memiliki beberapa aspek sebagai berikut.
a. Aspek kemampuan mengelola administrasi KBM dan BK, yaitu memiliki kelengkapan
data administrasi proses belajar mengajar, data administasi BK, data administrasi
praktekum/praktek, data administrasi belajar peserta didik di perpustakaan.
b. Aspek kemampuan mengelola administrasi kesiswaan, yaitu memiliki kelengkapan data
administrasi kesiswaan, kelengkapan data kegiatan ekstrakurikuler, kelengkan data
hubungan sekolah dan orang tua peserta didik.
c. Aspek kemampuan mengelola administrasi ketenagaan, yaitu memiliki kelengkapan
data administrasi tenaga guru, data karyawan
d. Aspek kemampuan mengelola administrasi keuangan, yaitu memiliki admintrasi
keuangan rutin, administrasi keuangan komite sekolah, administrasi sumber keuangan
lain DOP, BOS.
e. Aspek kemampuan mengelola administrasi sarana/prasarana, yaitu memiliki
kelengkapan data administrasi gedung/ruang, data administrasi meubiler, data
administrasi alat lab/bengkel, administrasi data administrasi buku/pustaka,data mesin
kantor.
f. Aspek kemampuan administrasi persuratan, yaitu memiliki kelengkapan data
administrasi surat masuk, data administrasi surat keluar, data administrasi surat
keputusan/surat edaran dan lain-lain.
4) Peran Kepala Sekolah sebagai supervisor memiliki beberapa aspek sebagai berikut :
a. Aspek kemampuan menyusun program supervisi pendidikan, yaitu memiliki program
supervisi kelas (KBM) dan BK, program supervisi untuk kegiatan ekstrakurikuler,
program supervisi kegiatan lainnya (perpustakaan, laboratorium, evaluasi dan
administrasi sekolah).
b. Aspek kemampuan melaksanakan program supervisi pendidikan, yaitu melaksanakan
program supervisi pendidikan kelas/akademik/klinis, program supervisi dadakan (non
klinis), program supervisi kegiatan ekstrakurikuler dan lain-lain.
5) Peran Kepala Sekolah sebagai leader (pemimpin), memiliki beberapa aspek sebagai
berikut :
a. Aspek memiliki kepribadian yang kuat, yaitu jujur, percaya diri, bertanggung jawab,
berani mengambil keputusan, berjiwa besar, dapat mengendalikan emosi, sebagai
panutan/teladan.
b. Aspek memahami kondisi guru, karyawan dan peserta didik dengan baik, yaitu
memahami kondisi guru, kondisi karyawan, kondisi peserta didik, program/upaya
memperbaiki kesejahteraan karyawan, upacara hari Senin dan upacara lain untuk
memahami kondisi peserta didik, guru dan karyawan secara keseluruhan, mau
mendengar/menerima usul/kritikan/saran dari guru/karyawan/peserta didik melalui
pertemuan.
6) Peran Kepala Sekolah sebagai inovator, memiliki beberapa aspek sebagai berikut :
a. Kemampuan mencari/memenukan gagasan baru untuk pembaharuan di sekolah, yaitu
mampu mencari/menemukan gagasan baru (proaktif), memilih gagasan baru yang
relevan, mengimplementasikan gagasan baru dengan baik (sinergis).
b. Aspek kemampuan melaksanakan pembaharuan di sekolah, yaitu mampu melaksanakan
pembaharuan di bidang KBM/BK, melaksanakan pembaharuan di bidang pengadaan &
pembinaan tenaga guru & karyawan, melaksanakan pembaharuan di bidang kegiatan
ekstrakurikuler, melaksanakan pembaharuan dalam menggali sumber daya dari komite
dan masyarakat.
7) Peran Kepala Sekolah sebagai motivator, memiliki beberapa aspek sebagai berikut :
a. Aspek kemampuan mengatur lingkungan kerja (fisik), yaitu mampu mengatur ruang
(KS, Wakil KS,TU) yang kondusif untuk bekerja, ruang kelas yang kondusif untuk
KBM,BK/UKS, perpustakaan yang kondusif untuk belajar, halaman lingkungan
sekolah yang sejuk, nyaman dan teratur.
b. Aspek kemampuan mengatur suasana kerja (non fisik), yaitu mampu menciptakan
hubungan kerja yang harmonis sesama guru, menciptakan hubungan kerja yang
harmonis sesama karyawan, menciptakan hubungan kerja yang harmonis antara guru
dan karyawan, menciptakan rasa aman di lingkungan sekolah.
c. Kemampuan menetapkan prinsip penghargaan dan hukuman, yaitu mampu menerapkan
prinsip penghargaan (reward), menerapkan prinsip hukuman (punishment),
menerapkan/mengembangkan motivasi internal dan eksternal bagi warga masyarakat.
Melihat peran kepala sekolah di atas memperlihatkan bahwa kepala sekolah
mempunyai kedudukan strategis dalam pengembangan kurikulum dan berbeda di garis
depan perubahan kurikulum. Sebagai pemimpin profesional ia menerjemahkan perubahan
masyarakat dan kebudayaan ke dalam kurikulum. Ia sendiri harus mempunyai latar belakang
yang mendalam tentang teori dan praktik kurikulum. Perubahan kurikulum hanya akan
berjalan dengan dukungan dan dorongan kepala sekolah. Ia dapat membangkitkan atau
mematikan perubahan kurikulum di sekolahnya. Dialah tokoh utama yang mendorong guru
agar senantiasa melakukan upaya-upaya pengembangan, baik bagi diri guru maupun tugas
keguruannya.
Fungsi kurikulum dalam proses pendidikan yaitu sebagai sarana dalam mengukur
kemampuan pribadi dan konsumsi pendidikan.Kurikulum tidak bisa lepas dengan pengejaran
target yang membuat peserta didik dapat memahami berbagai materi dengan mudah. Selain itu
juga peserta didik bisa melaksanakan proses pembelajaran setiap harinya.Dilansir dari
Universitas Pendidikan Indonesia, fungsi kurikukulum secara lengkap diartikan sebagai
kegunaan atau manfaat kurikulum bagi pihak-pihak yang terlibat dalam aktivitas pendidikan
sebagai berikut:
3) Untuk Siswa
Fungsi kurikulum untuk siswa adalah sebagian acuan belajar. Dengan adanya kurikulum,
siswa mengetahui materi apa saja yang harus dipelajari dan juga dipahami. Sehingga siswa
dapat mempersiapkan ujian dengan lebih baik.
Keberadaan kurikulum bagi siswa juga menyetarakan atau membentuj standar pendidikan
di Indonesia. Dengan adanya kurikulum, semua daerah di Indonesia memiliki standar
pelajaran yang sama. Hal tersebut sangat penting bagi pemerataan pendidikan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dikaitkan dengan era globalisasi sebagai akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi, yang memungkinkan mudahnya pengaruh budaya asing menggerogoti budaya
lokal, maka peran konservatif dalam kurikulum memiliki arti yang sangat penting. Melalui peran
konservatifnya, kurikulum berperan dalam menangkal berbagai pengaruh yang dapat merusak
nilai-nilai luhur masyarakat, sehingga keajegan dan identitas masyarakat akan terpelihara dengan
baik.
Tidak setiap nilai dan budaya lama harus tetap dipertahankan, sebab kadang-kadang nilai
dan budaya lama itu sudah tidak sesuai dengan tuntutan perkembangan masyarakat, demikian
juga adakalanya nilai dan budaya baru yang mana yang harus dimiliki anak didik. Dalam rangka
inilah peran kritis dan evaluatif kurikulum diperlukan. Kurikulum harus berperan dalam
menyeleksi dan mengevaluasi segala sesuatu yang dianggap bermanfaat untuk kehidupan anak
didik. Dengan ini, masyarakat menjadi salah satu pengguna jasa pendidikan yang menaruh
harapan besar terhadap sekolah untuk dapat mengangkat derajat mereka pada tempat yang lebih
baik karena sekolah menjadikan masyarakat sebagai manusia terdidik.
3.2 Saran
Kita sebagai calon pendidik harus mengetahui peran pengembangan kurikulum, karena
kurikulum mempunyai peranan penting dalam keberhasilan pendidikan. Pendidikan akan
berhasil jika kurikulum yang disajikan bagus dan dapat memenuhi kebutuhan peserta didik guna
mencapai Tujuan Nasional.
DAFTAR PUSTAKA
https://noerdiandana.wordpress.com/2013/10/19/peran-pengembangan-kurikulum/
https://www.kompas.com/skola/read/2021/07/02/101008069/kurikulum-pengertian-fungsi-
tujuan-dan-komponennya
https://repository.uin-suska.ac.id/5735/3/BAB%20II.pdf