Anda di halaman 1dari 1

Nama : Dinda Fajar Sukmawati

Kelas : MIK-5B

NIM : 1905665

Referensi Kasus: https://mediaindonesia.com/ekonomi/423203/kesenjangan-gender-dalam-


dunia-kerja-masih-kerap-terjadi

“Kesenjangan Gender dalam Dunia Kerja Masih Kerja Kerap Terjadi”

Berdasarkan kasus yang saya baca, masih banyak stigma bahwa perempuan lebih tidak
priduktif dibandingkan dengan laki-laki. Lalu, berdasarkan Data Organisasi Buruh Internasional
atau ILO pada 2018 menunjukkan bahwa hanya setengah dari populasi perempuan Indonesia yang
memiliki pekerjaan dan jumlahnya tidak pernah bertambah. Sedangkan pada laki-laki, tingkat
ketenagakerjaan mencapai hampir 80% populasi.

Dapat diasumsikan bahwa tenaga kerja perempuan dianggap lemah. Contoh kasusnya
ketika harus mengurus anak, dianggap beban pekerjaannya harus dikurangi, dan bisa juga
kepercayaan saat rekrutmen berkurang karena sering kali dianggap sering tidak masuk kerja untuk
urusan keluarga. Saat ini, juga sering ditemukan kasus banyak perusahaan yang lalai menjamin
keselamatan buruh perempuan, akibatnya mereka rentan mengalami pelecehan dan kekerasan
seksual. Selain itu, berdasarkan pengalaman saudara saya, pekerja kesehatan seperti perawat di
salah satu Rumah Sakit di Bandung banyak membutuhkan perawat laki-laki dibandingkan perawat
perempuan, karena dianggap laki-laki lebih mampu bekerja lebih keras dan fleksibel, salah satunya
shift malam. Padahal, baik perawat perempuan maupun laki-laki memiliki potensi dan juga
kompetensi masing-masing, tidak selalu laki-laki yang dapat diandalkan di rumah sakit. Jadi,
menurut pandangan saya, sebagai pekerja terutama sebagai pemilik usaha yang memiliki pekerja
sangat perlu dilakukan beberapa upaya untuk mendorong kesetaraan gender. Diantaranya adalah
laki-laki maupun perempuan memiliki kesempatan yang sama dalam menempatkan suatu jabatan,
suatu jabatan dapat diraih berdasarkan kompetensi pekerja (bukan jenis kelamin tertentu, laki-laki
maupun perempuan menerima upah yang setara, dan juga perlu diketahui bahwa setiap orang
memiliki HAM, jadi sepatutnya kasus-kasus yang berkaitan dengan kesenjangan gender ini tidak
lagi terjadi.

Anda mungkin juga menyukai