Anda di halaman 1dari 4

BAB X

PENGUKURAN KINERJA PEMASARAN PARIWISATA


DAN RISET PEMASARAN PARIWISATA

10.1 Pengukuran Kinerja Pemasaran Pariwisata


Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan dengan sasaran dan
tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi
suatu organisasi. Pengukuran kinerja dimaksud merupakan hasil dari
suatu penilaian yang sistematis dan didasarkan pada kelompok
indikator kinerja, kegiatan yang meliputi indikator masukan, keluaran
dan hasil.
Pengukuran kinerja pemasaran pariwisata merupakan evaluasi
hasil atau tingkat keberhasilan perusahaan di bidang pariwisata, objek
wisata dan dinas pariwisata secara keseluruhan selama periode tertentu
di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai
kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau
kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan teiah disepakati
bersama. Pengukuran kinerja pemasaran pariwisata sangat penting,
karena dari pengukuran kinerja tersebut lembaga parirvisata dapat
mengetahui naik turunnya pengunjung setiap tahunnya.
Manfaat pengukuran kinerja pariwisata yaitu dapat mengetahui
tercapainya target pengunjung yang telah disepakati oleh para pengelola
tempat-tempat pariwisata. Selain itu, dapat mengetahui berjalan atau
tidaknya visi dan misi perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang
pariwisata.

10.2Riset Pemasaran Pariwisata


Penelitian Pemasaran (Market fury Research) merupakan salah
satu upaya yang sangat menentukan keberhasilan pemasaran
produkpariwisata. Research diartikan sebagai aktivitas mengumpulkan,
mencatat dan menganalisa data dan fakta, sedangkan yang dimaksudkan
dengan marketing research adalah penyelidikan yang dilakukan terhadap
aktivitas pembelian dan penjualan serta usaha-usaha penyampaian
barang-barang dan jasa-jasa dari produsen kepada konsumen. Riset

70
pasar dan pemasaran adalah kegiatan yang sistematis tentang
pengumpulan, pengolahan, dan analisis data tentang pasar dan
pemasaran hasil produksi. Kesimpulan penemuan kegiatan ini sangat
berguna dalam membantu memutuskan apa yang mesti dipecahkan
dalam menghadapi masalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
pemasaran. Di dalam kepariwisataan sebagai akibat dari bermacam-
macam faktor dan motivasi orang melakukan perjalanan, ada yang
rasional dan ada pula yang irrasional, maka suatu negara yang
mengharapkan kedatangan wisatawan (tourist receving countries), tidak
ada jalan lain baginya untuk mengatasi persaingan selain mengadakan
research sebagai alat bantu dalam kebijaksanaan perusahaan.
Pada dasarnya riset pemasaran pariwisata merupakan kegiatan
dalam usaha mengumpulkan data dan fakta, kemudian menganalisanya
untuk informasi yang akan dipakai dalam pengambilan keputusan
(Decision making). Selanjutya, hasil riset itu dapat digunakan untuk
menyusun dan mempertajam strategi pemasaran di waktu yang akan
datang. Jadi research pemasaran dapat dikatakan suatu pandangan jauh
ke depan, bagaimana perusahaan dapat berjalaan dengan baik dan bisa
mencapai tujuan yang sudah dirumuskan pada waktu pendiriannya.
Ada dua macam riset pemasaran pariwisata yang biasa dilakukan,
yaitu:
1. Original Research yaitu riset yang dilakukan oleh pengelola pariwisata,
lembaga pariwisata ataupun Dinas Pariwisata untuk mengetahui data-
data yang belum diketahui dan penelitian lapangan atau laboratorium
melalui percobaan atau survei terhadap konsumen dengan jalan
menganalisis data statistik.
2. Secondary Research yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan
mencari data dan fakta dari bahan-bahan yang sudah dikumpulkan
oleh orang atau pengelola pariwisata, lembaga pariwisata ataupun
Dinas Pariwisata yang hasilnya telah dipublikasikan untuk bermacam-
macam keperluan.

10.3Proses Riset Pemasaran Pariwisata


Langkah 1 : Mendefinisikan Masalah: Tujuan utama langkah ini adalah
mengetahui dengan tegas dan jelas masalah apa
sebenarnya yang dihadapi pengelola pariwisata, lembaga
71
pariwisata ataupun Dinas Pariwisata. Pengelola pariwisata,
lembaga pariwisata ataupun Dinas Pariwisata dapat
membedakan masalah yang dihadapi dan gejala masalah
itu.
Langkah 2 : Menyusun Rencana Riset, Tahap kedua riset pemasaran
mengharuskan penyusunan rancangarl yang paling efisien
untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan. Manajer
pemasaran perlu mengetahui biaya rencana riset tersebut
sebelum menyetujuinya. Perancangan rencana riset di
bidang pariwisata membutuhkan keputusan tentang
sumber data, pendekatan riset, instrumen riset, rencana
pengambilan sampel, dan metode kontak. Periset dapat
mengumpulkan data sekunder, data primer, atau
keduanya. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan
untuk maksud lain dan data tersebut telah tersedia di
suatu tempat tertentu. Sedangkan data primer adalah data
segar yang dikumpulkan untuk maksud tertentu atau
untuk proyek riset tertentu.
Langkah 3 : Mengumpulkan Informasi, Tahap pengumpulan data
biasanya merupakan tahap yang rentan adanya kesalahan
dan kekeliruan. Langkah ketiga inilah dimana para peneliti
di bidang pariwisata harus bisa mendapatkan responden
yang dapat dipercaya untuk menggali informasi sedalam-
dalamnya demi kemajuan riset.
Langkah 4 : Menganalisis Informasi, Pada tahap ini para peneliti harus
dapat menyaring informasi yang berguna dari data yang
dikumpulkan lalu mengolahnya dengan berbagai cara
misalnya dengan teknik statistik agar bisa mencapai hasil
temuan yang berguna bagi pengelola pariwisata, lembaga
pariwisata ataupun Dinas Pariwisata.
Langkah 5 : Laporan Riset & Mengambil Keputusan, Pada tahap
terakhir ini peneliti harus bisa menyajikan temuan mereka
yang relevan dengan keputusan pemasaran utama yang
dihadapi oleh manajemen. Para pengelola pariwisata,
lembaga pariwisata ataupun Dinas Pariwisata yang

72
mengadakan riset perlu mempersiapkan bukti-bukti untuk
mernperkuat hasil temuarurya. Pada akhirnya bagian
pemasafan harus dapat memutuskan apakah temuan-
temuan itu dapat mendukung prakiraan mereka untuk
menjual suatu produk ataukah berdasarkan temuan
tersebut telnyata suatu produk masihbelum pantas untuk
dijual sehingga halus diadakan riset lagi.

10.4Manfaat Riset Pemasaran Wisata


Manfaat dari riset pemasaran wisata adalah:
1. Sebagai masukan dalam usaha memonitor pencapaian target
perencanaan yang telah ditetapkan perusahaan.
2. Sebagai dasar penilaian petugas pemasaran atas prestasi yang telah
dicapai dalam suatu periode tertentu.
3. Sebagai alat untuk melakukan evaluasi keberhasilan peluncuran suatu
produk atau jasa yang baru dikembangkan atau yang sudah lama ada.
4. Untuk mengetahui perubahan selera konsumen sebagai akibat adanya
kemajuan teknologi dan fashion.
5. Untuk mengetahui rahasia keberhasilan pesaing dengan mengetahui
strategi pemasaran yang diterapkan dalam perusahaan yang sama.
6. Untuk mengetahui pemilihan perantara oleh konsumen dalam
melakukan pembelian produk dan jasa yang kita tawarkan.

73

Anda mungkin juga menyukai