Anda di halaman 1dari 3

VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)

Defek septum ventrikel atau Ventricular Septal Defect (VSD) merupakan kelainan
berupa lubang atau celah pada septum di antara rongga ventrikal akibat kegagalan fusi atau
penyambungan sekat interventrikel. Defek ini merupakan defek yang paling sering dijumpai,
meliputi 20-30% pada penyakit jantung bawaan. Berdasarkan letak defek, VSD dibagi
menjadi 3 bagian, yaitu defek septum ventrikel perimembran, defek septum ventrikel
muskuler, defek subarterial.

ETIOLOGI
Penyebab terjadinya penyakit jantung bawaan belum dapat diketahui secara pasti, tetapi
ada beberapa faktor yang diduga mempunyai pengaruh pada peningkatan angka kejadian PJB
yaitu:
1. Faktor prenatal
 Ibu menderita penyakit infeksi : Rubela
 Ibu alkoholisme
 Umur ibu lebih dari 40 tahun
 Ibu menderita penyakit DM yang memerlukan insulin
 Ibu meminum obat-obatan penenang
2. Faktor genetik
 Anak yang lahir sebelumnya menderita PJB
 Ayah/ibu menderita PJB
 Kelainan kromosom misalnya sindrom down
 Lahir dengan kelainan bawaan yang lain

PATOFISIOLOGI
Defek septum ventricular ditandai dengan adanya hubungan septal yang memungkinkan
darah mengalir langsung antar ventrikel, biasanya dari kiri ke kanan. Diameter defek ini
bervariasi dari 0,5 – 3,0 cm. Perubahan fisiologi yang terjadi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Tekanan lebih tinggi pada ventrikel kiri dan meningklatkan
aliran darah kaya oksigen melalui defek tersebut ke ventrikel kanan.
2. Volume darah yang meningkat dipompa ke dalam paru, yang
akhirnya dipenuhi darah, dan dapat menyebabkan naiknya tahanan vascular pulmoner.
3. Jika tahanan pulmoner ini besar, tekanan ventrikel kanan
meningkat, menyebabkan piarau terbalik, mengalirkan darah miskin oksigen dari
ventrikel kanan ke kiri, menyebabkan sianosis.
Keseriusan gangguan ini tergantung pada ukuran dan derajat hipertensi pulmoner. Jika
anak asimptomatik, tidak diperlukan pengobatan; tetapi jika timbul gagal jantung kronik atau
anak beresiko mengalami perubahan vascular paru atau menunjukkan adanya pirau yang
hebat diindikasikan untuk penutupan defek tersebut. Resiko bedah kira-kira 3% dan usia
ideal untuk pembedahan adalah 3 sampai 5 tahun.

MANIFESTASI KLINIS
Gejala dan tanda yang ada pada defek septum ventrikel tergantung pada besar kecilnya
defek pada ventrikel.
a) Tanda khas adalah murmur pansistolik keras dan kasar, umumnya paling jelas
terdengar pada tepi kiri bawah sternum (sela iga 3-4 kiri), terdengar intensitas bunyi
jantung ke-2 yang meningkat dan murmur ejeksi sistolik pada daerah katup
pulmonal.
b) Beban yang terlalu berat dari ventrikel kanan menyebabkan hipertrofi dan
pembesaran jantung yang nyata.
c) Dengan meningkatnya resistensi vascular paru, sering terdapat dispneu dan infeksi
paru.
d) Mungkin terdapat tanda-tanda sianosis
e) Pertumbuhan terganggu
f) Kesulitan makan

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) Kateterisasi jantung menunjukkan adanya hubungan abnormal antar ventrikel
2) EKG dan foto thoraks menunjukkan adanya hipertrofi ventrikel kiri
3) Hitung darah lengkap untuk uji prabedah rutin
4) Uji masa protombin (PT) dan masa tromboplastin parsial (PTT) yang dialkukan
sebelum pembedahan dapat mengungkapkan kecenderungan perdarahan (biasanya
normal)

PROGNOSIS
Prognosis kelainan ini memang sangat ditentukan oleh besar kecilnya defek. Pada
defek yang kecil seringkali asimptomatis dan anak masih dapat tumbuh kembang secara
normal. Sedangkan pada defek baik sedang maupun besar pasien dapat mengalami gejala
sesak napas pada waktu minum, memerlukan waktu lama untuk menghabiskan makanannya,
seringkali menderita infeksi paru dan bahkan dapat terjadi gagal jantung. Terapi ditujukan
untuk mengendalikan gejala gagal jantung serta memelihara tumbuh kembang yang normal.
Jika terapi awal berhasil, maka defek akan menutup selama tahun pertama kehidupan.
Operasi dengan metode transkateter dapat dilakukan pada anak dengan risiko rendah (low
risk) setelah berusia 15 tahun.

Anda mungkin juga menyukai