Materi Uas Tekfor
Materi Uas Tekfor
• Larutan : Sediaan cair yang mengandung bahan terlarut dalam cairan pembawanya
• Pelarut : Air (yang digunakan)
• Pelarut : Solven
• Terlarut : suatu zat/ bahan dicampur dengan suatu cairan, maka partikel –partikel zat
tsb terbagi menjadi molekul -molekulnya dalam cairan tersebut
• Zat Terlarut : solute
• Kelarutan : Jumlah zat terbanyak yang dapat larut dalam sejumlah tertentu pelarutnya
atau dapat juga berarti : jumlah pelarut paling sedikit yang dapat melarutkan sejumlah
tertentu zat terlarut
• Pernyataan sejumlah tertentu zat terlarut di atas berarti : 1 g zat padat atau 1 ml zat cair
5. Pembentukan kompleks
• Pembentukan kompleks = peristiwa interaksi antara dua zat yang membentuk molekul
kompleks → (ikatan intermolekul)
• Ketika suatu zat yang tidak larut dalam air berinteraksi dengan zat lain yang larut dlm air,
maka akan terbentuk molekul kompleks yang bersifat larut dalam air
• Sehingga, untuk membuat suatu zat menjadi larut dalam air, dapat ditambahkan zat lain
yang akan membentuk kompleks yang larut dalam air
• Contoh : Iodium (I2) dengan kalium iodida (KI), akan membentuk molekul komplek : KI3
KI + I2 → KI3
(larut) (tidak larut) (larut)
• Contoh lain : Coffein yang menjadi larut dalam larutan natrium benzoat
• Molekul kompleks ini bersifat reversibel, sehingga di dalam tubuh akan mudah berubah
menjadi molekul awalnya, dan memberi efek terapi
6. Bentuk garam
Suatu senyawa obat yang bersifat asam lemah atau basa lemah bersifat tidak larut dalam air
Namun ketika senyawa di atas diubah bentuk menjadi bentuk garamnya, maka sifat dari
bentuk garamnya ini menjadi larut dalam air
Contoh : luminal (asam barbiturat)
Asam barbiturat + NaOH → Na barbiturat
(tidak larut) (larut)
7. Ukuran partikel
• Ukuran partikel suatu zat berhubungan dengan luas permukaan kontak zat tersebut dengan
pelarut, serta berhubungan dengan kecepatan melarut zat tsb
• Semakin kecil ukuran partikel suatu zat, maka semakin besar luas permukaan kontak zat
tersebut dengan pelarut
• Bila luas permukaan kontak zat tersebut dengan pelarut adalah besar, maka zat tsb akan
lebih cepat terlarut
EMULSI
Campuran dari dua cairan yang biasanya tidak bergabung, seperti minyak dan air. Perlu ditambahkan zat
tertentu yang bertindak sebagai pengemulsi, yang dapat membantu dua cairan dapat bercampur secara
homogen dan stabil.
Stabilitas emulsi dapat dipertahankan dengan penambahan zat yang ketiga yang disebut dengan
emulgator.
Komponen Emulsi
1. Komponen dasar (Bahan Pembentuk)
1. Fase dispers/fase internal/fase discontinue Yaitu zat cair yang terbagi-bagi menjadi
butiran kecil kedalam zat cair lain.
2. Fase continue/fase external/fase luar Yaitu zat cair dalam emulsi yang berfungsi sebagai
bahan dasar (pendukung) dari emulsi tersebut.
3. Emulgator Adalah bagian dari emulsi yang berfungsi untuk menstabilkan emulsi.
Emulgator Alam seperti : Tumbuh-tumbuhan ( Gom Arab) Hewani ( kuning telur, dan
adeps lanae), Tanah dan mineral ( Veegum/ Magnesium Alumunium Silikat).
Emulgator Buatan: Sabun,
2. Komponen tambahan
1. Corrigen: Corigen actionis ( memperbaiki kerja obat), Corigen saporis (memperbaiki rasa
obat), corrigen odoris (memperbaiki bau obat), corrigen colouris ( memperbaiki warna
obat), corigen solubilis (memperbaiki kelarutan obat)
2. Preservative (pengawet) : Co, asam benzoat, asam sorbat.
3. Anti oksidan. Co : asam askorbat, a-tocopherol, asam sitrat,
Tipe emulsi :
1. Emulsi tipe O/W ( oil in water ) atau M/A ( minyak dalam air ).Adalah emulsi yang terdiri
dari butiran minyak yang tersebar ke dalam air. Minyak sebagai fase internal dan air sebagai
fase external.
2. Emulsi tipe W/O ( water in oil ) atau A/M ( air dalam Minyak ).Adalah emulsi yang terdiri
dari butiran yang tersebar kedalam minyak. Air sebagai fase internal dan minyak sebagai
fase external.
Syarat Emulgator
1. Dapat membentuk lapisan film yang kuat tetapi lunak.
2. Jumlahnya cukup untuk menutup semua permukaan partikel fase dispers.
3. Dapat membentuk lapisan film dengan cepat dan dapat menutup semua partikel dengan
segera.
Metode Pembuatan
Metode gom kering atau metode continental
Zat pengemulsi ( gom arab ) dicampur dengan minyak, kemudian tambahkan air untuk
pembentukan corpus emulsi, baru di encerkan dengan sisa air yang tersedia.
Metode gom basah atau metode Inggris
Zat pengemulsi ditambahkan ke dalam air ( zat pengemulsi umumnya larut ) agar
membentuk suatu mucillago, kemudian perlahan-lahan minyak dicampurkan untuk
membentuk emulsi, setelah itu baru diencerkan dengan sisa air.
Metode botol atau metode botol forbes
Digunakan untuk minyak menguap dan zat-zat yang bersifat minyak dan mempunyai
viskositas rendah ( kurang kental ). Minyak dan serbuk gom dimasukkan ke dalam botol
kering, kemudian ditambahkan 2 bagian air, tutup botol kemudian campuran tersebut
dikocok kuat. Tambahkan sisa air sedikit demi sedikit sabil dikocok
Membedakan Type Emulsi
1. Dengan pengenceran fase Setiap emulsi dapat diencerkan dengan fase externalnya. Dengan
prinsip tersebut, emulsi tipe o/w dapat diencerkan dengan air sedangkan emulsi tipe w/o
dapat diencerkan dengan minyak.
2. Dengan pemberian warna. Zat warna akan tersebar dalam emulsi apabila zat tersebut larut
dalam fase external dari emulsi tersebut. Emulsi + larutan Sudan III dapat memberi warna
merah emulsi tipe w/o, karena Sudan III larut dalam minyak. Emulsi + larutan metilen blue
dapat memberi warna biru pada emulsi tipe o/w karena metilen blue larut dalam air.
3. Dengan kertas saring. Bila emulsi diteteskan pada kertas saring, kertas saring menjadi
basah maka tipe emulsi o/w,dan bila timbul noda minyak pada kertas berarti emulsi tipe w/o.
4. Dengan konduktivitas listrik. Alat yang dipakai adalah kawat dan stop kontak, kawat
dengan tahanan 10 K ½ watt , lampu neon ¼ watt, dihubungkan secara seri. Elektroda
dicelupkan dalam cairan emulsi. Lampu neon akan menyala bila elektroda dicelupkan dalam
cairan emulsi tipe o/w, dan akan mati bila dicelupkan pada emulsi tipe w/o.
Emulgator Tumbuhan
a. Gom Arab : Sangat baik untuk elmugator tipe o/w dan untuk obat minum, emulsi
terbentuk sangat stabil dan tidak terlalu kental
b. Tragakan : Tragakan dalam air sangat kental sehingga untuk memperoleh emulsi
dengan viksositas yang baik hanya diperlukan tragakan 1/10 kali gom arab saja, emulgator
ini hanya bekerja optimum pada Ph 4,5-6. Tragakan dibuat korpus emulsi dengan
menambahkan air sekaligus sebanyak 20x berat tragakan
c. Agar Agar : kurang efektif jika digunakan sendiri, umumnya zat ini ditambahkan untuk
menambahkan viksositas dari emulsi dengan gom arab, sebelum dipakai dilarutkan dulu
dgn air mendidih kemudian didinginkan pelan pelan sampai suhu tak kurang dari 45 0 C
(jika kurang dari suhu tersebut maka agar agar akan berubah menjadi gel)
d. Chondrus : Sangat baik dipakai untk emulsi minyak ikan karena dapat menutupi rasa
dan bau pada minyak ikan tersebut, cara mempersiapkannya sama seperti agar agar.
Emulgator Hewan
a. Kuning telur, mengandung lesitin (golongan protein atau asam amino) dan kolesterol.
Lesitin adalah emulgator tipe o/w, sedangkan kolesterol adalah tipe w/o.
b. Adeps Lanae, mengandung kolesterol, merupakan emulgator tipe o/w dan banyak
dipergunakan untuk pemakain luar.
Emulgator Mineral
• Magnesium Alumunium Silikat (Veegum) /Emulsi ini khusus untuk pemakain luar
terdiri atas garamMg dan Al, dengan emulgator ini, emulsi yang terbentuk adalah emulsi
tipe o/w, sedangkan pemakain yang lazim adalah sebanyak 1%.
• Bentonit, Tanah liat terdiri atas senyawa alumunium silikat yang dapat mngabsorbsikan
sejumlah besar air sehingga membentuk massa seperti gel, untuk tujuan sebagai
emuigator dipakai sebanyak 3%.
Emulgator Sintetis
Sabun, dipakai untuk tujuan luar sangat peka terhadap elektrolit, dapat digunakan sebagai
emulsi tipe o/w maupun w/o, tergantung pada valensinya, sabun bervalensi satu,misalnya
sabun kalium,merupakan emulgator tipe o/w,sedangakan sabun bervalensi dua,misalnya
sabun kalsium,merupakan emulgator tipe w/o.