Anda di halaman 1dari 13

dan Sumatera Barat.

Rate tertinggi

berada di Provinsi Papua (14,34 kali) dari

angka Nasional. Rasio Kasus AIDS

antara laki-laki dengan perempuan

adalah 3:1

1)

Sedangkan kasus HIV positf

sampai dengan 30 Juni 2010 sejak

dilaporkan tahun1978 secara komulatif =

44.292. Daerah yang paling banyak

terjadi kasus HIV positf adalah DKI

Jakarta (9,804 kasus), Jawa Timur (5.973


kasus), Jawa Barat (3.798 kasus),

Sumatera Utara (3.391 kasus), Papua

(2,947 kasus), Bali (2,505 Kasus). Jumlah

ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS yang

masih dalam pengobatan Anti Retro

Virus tertinggi di DKI Jakarta (7.242

Kasus), Jawa Barat (2.001), Jawa Timur

(1.517 Kasus), Bali (984 Kasus), Papua

(685 Kasus), Jawa Tengah (575 Kasus),

Sumatera Utara (575 Kasus), Kalimantan

Barat (463 Kasus), Kepulauan Riau (426

kasus), Sulawesi Selatan (343 Kasus)


1)

Beberapa faktor resiko penularan

hiv/aids adalah melalui hubungan

seksual, melalui transfusi darah atau

produk darah yang sudah tercampur virus

hiv, melalui jarum suntik yang tidak steril,

transplantasi organ pengidap hiv dan

penularan dari ibu ke anaknya saat di

kandungan

2)

Hingga saat ini belum ada data


yang akurat tentang jumlah kasus, dan

faktor risiko yang mempengaruhi

berkembangnya penularan HIV

diberbagai wilayah di indonesia, termasuk

di Kota Medan. Oleh sebab itu perlu

dilakukan penelitian tentang “ Analisis

Faktor Resiko HIV/AIDS Di Kota Medan“.

Dengan diketahuinya faktor resiko

penularan HIV/AIDS secara jelas,

diharapkan dapat menjadi masukan

terhadap pemerintah untuk membuat

perioritas program penanggulangan HIV/


AIDS secara tepat, efektif sesuai dengan

sumber daya yang ada.

METODOLOGI

Penelitian ini dilakukan di ini

dilakukan di Rumah Sakit Umum Haji

Adam Malik Medan.Waktu penelitian

selama enam bulan (Mei - September

tahun 2010). Desain penelitian ini adalah

studi kasus kontrol (case control study).

Sampel dalam penelitian terdiri dari dua

kelompok yaitu satu kelompok kasus

(penderita HIV/AIDS), dan satu kelompok

kontrol (bukan penderita HIV/AIDS) yang


berdomisili di Kota Medan. Besar sampel

dalam penelitian ini ditentukan dengan

rumus sebagai berikut :

3), 4)

2Keterangan :

R = Perkiraan Odds Ratio = 2., = 0,05.,

Z=1,64., = 0,10., Z= 1,28

2
3

1,28.

1,64



n

0,16

0,82 0,89


n

n= 115 (jumlah sampel dalam

adalah 230, terdiri dari 115 kasus, dan

115 Kontrol). Pengambilan sampel

dilakukan secara porposif. dengan

menggunakan Angket, berupa kuesioner

yang diisi langsung oleh responden.

Bahan yang dianalisis dalam

penelitian ini berupa Data Primer Primer

yang dikumpulkan dengan menggunakan

Angket. Data dianalisis secara Deskriptif,

Analisis Bivariat (Uji Chi-Square),


dilakukan perhitungan terhadap Odds

Ratio (OR), dengan Confident Interval

95%. Analisis terhadap Odds Ratio

dilakukan dengan membandingkan Odds

pada kelompok kasus dengan Odds pada

kelompok Kontrol

4)

. Selanjutnya

dilakukan Analisis Multivariat (Uji

Regressi Logistik), melalui Program

SPSS For Windos 17 dengan metode

Stepwise

5)
.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel .1.

Distribusi Gambaran Karakteristik Sampel Kasus HIV/AIDS dan Kontrol di Kota Medan

Tahun 2010

No Variabel Kasus Kontrol Total

n%n%n%

1 Umur : 15-24 Tahun 15 13,0 13 11,3 28 12,2

25-34 Tahun 63 54,8 15 13,0 78 33,9

35-44 Tahun 27 23,5 32 27,8 59 25,7

45- 64 Tahun 10 8,7 55 47,8 65 28,3

Jumlah 115 100 115 100 230 100


2 Jenis Kelamin: Laki-laki 96 83,5 70 60,9 166 72,2

Perempuan 19 16,5 45 39,1 64 27,8

Jumlah 115 100 115 100 230 100

3 Pekerjaan: Tidak Bekerja 51 44,3 20 17,4 71 30,9

Wiraswasta 43 37,4 27 23,5 70 30,4

Pegawai Swasta 20 17,4 26 22,6 46 20,0

PNS 1 0,9 42 36,5 43 18,7

Jumlah 115 100 115 100 230 100

4 Pendidikan: SD 9 7,8 2 1,7 11 4,8

SLTP 39 33,9 25 21,7 64 27,8

SLTA 65 56,5 70 60,9 135 58,7

PT/Akademi 2 1,7 18 15,7 20 8,7

Jumlah 115 100 115 100 230 100

Anda mungkin juga menyukai