Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

PEMBAHASAN
Setelah kelompok melakukan Asuhan Keperawatan pada Ny.E Di ruang
InterneRSUD DrAchmadMoechtarBukittinggi dengan diagnosa Chronic Kidney Discare
(CKD), perlu kiranya dilakukan pembahasan untuk mengetahui kesenjangan antara tinjaun
kasus dengan tinjauan teori. Adapun pembahasan yang penulis pergunakan berdasarkan
pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan, implementasi dan evaluasi.
A. Pengkajian

Selama proses pengkajian kelompok tidak menemukan hambatan, pasien dan keluarga
kooperatif sehingga mempermudah penulis untuk mengumpulkan data. Penulis mengkaji
dari semua aspek meliputi: aspek bio-psiko-sosial-kultural-spiritual. Dari pengkajian pada
tanggal 22 november 2021 didapatkan data dari pengkajian aspek bio: .
1. Pemerikaan fisik
Dalam teori dijelaskan bahwa pada pasien Chronic Kidney Discare (CKD) akan
didapatan hasil pemeriksaan fisik sebagai berikut:
1. Oliguria/ anuria 100 cc/ hari, infeksi, urine (leucosit, erytrosit, WBC, RBC)
2. Cardiovaskuler: Oedema, hipertensi, tachicardi, aritmia, peningkatan kalium.
3. Kulit : pruritus, ekskortiasis, pucat kering.
4. Elektrolit: Peningkatan kalium, peningkatan H+, PO, Ca, Mg, penurunan HCO
5. Gastrointestinal : Halitosis, stomatitis, ginggivitis, pengecapan menurun, nausea,
ainoreksia, vomitus, hematomisis, melena, gadtritis, haus.
6. Metabolik : Urea berlebihan, creatinin meningkat.
7. Neurologis: Gangguan fungsi kognitif, tingkah laku, penurunan kesadaran, perubahan
fungsi motoric
8. Oculair : Mata merah, gangguan penglihatan
9. Reproduksi : Infertil, impoten, amenhorea, penurunan libido.
10. Respirasi : edema paru, hiperventilasi, pernafasan kusmau
11. Lain-lain : Penurunan berat badan

Dari hasil pemeriksaan fisik pada Ny. E didapatkan hasil pemeriksaan sebagai berikut:
1.Urin didapatkan hasil Leukosit: 4.480 µL (5000-10.000), Eritrosit: 1,72 jutaµL (W : 4.0-
5.0) Trombosit: 166.000µL (150.000-450.000).
2. Cardiovaskuler : P0asien mengalami hipertensi dan udem.
3. Kulit : tidak pucat dan tidak kering
4. Oculair : tidak terdapat gangguan pada mata
5. Respirasi : pasien sesak napas
6. Penurunan berat badan tidak ada.
B. Diagnosa Keperawatan

Menurut SDKI (2017) diagnosa keperawatan pada Chronic Kidney Discare (CKD),
yang mungkin muncul adalah:
1. Hypervolemia berhubungan dengan kelebihan asupan cairan.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen
3. Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif berhubungan dengan hipertensi (Peningkatan
Tekanan Darah).

Berdasarkan kasus Pada Ny.E dengan CKD diatas, kelompok mengemukakan tiga (3)
diagnosa keperawatan yaitu:
1. Hypervolemia berhubungan dengan kelebihan asupan cairan.
2. Intoleransi aktivitas berhubunan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan kekurangan atau kelebihan volume
cairan

Untuk mempermudah dalam memahami pada pembahasan ini maka penulis


menyusun sesuai dengan diagnosa keperawatan yang ada pada Ny. E dilanjutkan dengan
intervensi, rasional, implementasi, serta evaluasi dari masing-masing diagnosa.
1. Hypervolemia berhubungan dengan kelebihan asupan cairan.
a. Definisi
Peningkatan volume cairan intravaskuler, interstisial dan intraseluler
(SDKI, 2017. h. 62).
b. Alasan diagnosa ditegakkan
Diagnosa ini ditegakkan berdasarkan data-data sebagai berikut:Data subjektif:
Pasienmengatakan muka, tangan dan kaki sembab. Data objektif: Pasien tampak
sembab pada muka, tangan dan kaki, Tekanan darah 110/70 mmHg, nadi
80x/menit,pernapasan 28x/menit dan suhu 37,3 celsius.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen.
a. Definisi
Ketidakcukupan energi untuk melakukan aktifitas seharihari (SDKI, 2017. h.
180)
b. Alasan diagnose ditegakkan
Diagnosa ini ditegakkan berdasarkan data-data sebagai berikut:Data subjektif:
Pasienmengatakannafas terasa sesak,pasien merasa kelelahan.Dataobjektif:
Pasientampaksesak, pernapasan pasien 28x/menit.
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan kekurangan atau kelebihan volume
cairan ditandai dengan susah buang air kecil dan mual setelah makan.
a. Definisi
Kerusakan kulit dermis atau epidermis atau jaringan (membran
mukosa,kornea,fasia,otot, tendon, tlang, kartilago, kapsul sendi atau ligamen
(SDKI, 2017. h. 282)
b. Alasan diagnosa ditegakkan
Diagnosa ini ditegakkan berdasarkan data-data sebagai berikut: Datasubjektif:
Pasienmengatakansulit buang air kecil, Pasienmengatakan mual dan muntah
setelah makan. Data Objektif: Pasientampaklemah, pasien tampak menurun nafsu
makannya.

C. Intervensi
Adapun tujuan dan kriteria hasil: Setalah dilakukan intervensi keperawatan 3x24
jam maka keseimbangan cairan meningkat dengan kriteria hasil diharapkan asupan
cairan meningkat, kelembaban membran mukosa meningkat,edema menurun, dehidrasi
menurun, tekanan darah membaik, turgor kuit membaik, berat badan membaik.
Intervensi:Menajemen hiperkalemia periksa tanda dan gejala hipervolemia,monitor
status hemodinamik,monitor tanda peningkatan tekanan onkotik plasma,menimbang
berat badan setiap hari dengan waktu yang sama,tinggikan kepala tempat tidur.
Adapun tujuan dan kriteria hasil: Setalah dilakukan intervensi keperawatan 3x24
jam diharapkan toleransi aktivitas meningkat dengan kriteria hasil: frekuensi nadi
meningkat, saturasi oksigen meningkat, kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari-
hari meningkat, keluhan lelah menurun, dyspnea saat aktivitas menurun, dyspnea setelah
aktivitas menurun, perasaan lemah menurun, warna kulit membaik, tekanan darah
membaik, frekuensi napas membaik. Intervensi: Manajemen energy, identifikasi
gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan, monitor pola dan jam tidur,
sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus, anjurkan tirah baring, anjurkan
melakukan aktivitas secara bertahap
Adapun tujuan dan kriteria Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x 24 jam
diharapkan integritaskulit/jaringan meningkat dengan kriteria hasil : elastic meningkat,
hidrasi meningkat, perfusi jaringan meningkat, kerusakan jaringan menurun, kerusakan
lapisan kulit menurun, nyeri menurun, perdarahan menurun,suhu kulit membaik, tekstur
membaik. Intervensi: perawatan integritas kulit, identifikasi penyebab gangguan
integritas kulit, mengubah posisi tiap 2 jam tirah baring, anjurkan menggunakan
pelembap, anjurkan minum air yang cukup , anjurkan meningkatkan asupan nutrisi,
anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayuran.
Implementasi
Implementasi yang dilakukan kelompok dari tanggal 22 november 2021 sampai
tanggal 26 November 2021 yaitu:: implementasi yang diberikan selama 3 (tiga) hari
pada diagnosa pertama yaitu:memeriksa tanda dan gejala hipervolemia, memonitor
status hemodinamik, memonitor tanda peningkatan tekanan onkotik plasma, menimbang
berat badan setiap hari dengan waktu yang sama,meninggikankepala tempat tidur.
Implementasi yang dilakukan kelompok dari tanggal 22 november 2021 sampai
tanggal 26 November 2021 yaitu: implementasi yang diberikan selama 3 (tiga) hari
pada diagnosa kedua yaitu: mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang
mengakibatkan kelelahan, memonitor pola dan jam tidur, menyediakan lingkungan
nyaman dan rendah stimulus, menganjurkan tirah baring, meanjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap
Implementasi yang dilakukan kelompok dari tanggal 22 november 2021 sampai
tanggal 26 November 2021 yaitu: implementasi yang diberikan selama 3 (tiga) hari pada
diagnosa ketiga yaitu: mengidentifikasi penyebab gangguan integritas kulit, mengubah
posisi tiap 2 jam tirah baring, menganjurkan menggunakan pelembap, menganjurkan
minum air yang cukup , menganjurkan meningkatkan asupan nutrisi, menganjurkan
meningkatkan asupan buah dan sayuran.
D. Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan kelompok selama tindakan keperawatan dari 22
november 2021 sampai tanggal 26 November 2021:Evaluasi yang dilakukan kelompok
selama tiga hari melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan kriteria hasil yang
dicapai yaitu setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan
keseimbangan cairan meningkat dapat teratasi, ditemukan data: S: Pasien mengatakan
minum sebanyak 750 ml, Pasien mengatakan BAK sedikitO: Pasien tampak sembab
pada muka, tangan dan kaki A: Masalah hypervolemia belum teratasi, P: intervensi
dilanjutkan.
Evaluasi yang dilakukan kelompok selama tiga hari melakukan tindakan
keperawatan sesuai dengan kriteria hasil yang dicapai yaitu setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam diharapkan toleransi aktivitas dapat teratasi, pada tanggal
23 november 2021 ditemukan data: S: pasien masih mengeluh nafas terasa sesak, O:
sesak (-), lemah (-), letih (-), A: masalah intoleransiaktivitasteratasi, P: Intervensi
dihentikan.
Evaluasi yang dilakukan kelompok selama tiga hari melakukan tindakan
keperawatan sesuai dengan kriteria hasil yang dicapai yaitu setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam diharapkan masalah gangguan integritas kulit/jaringan
dapat teratasi, pada tanggal 26 november 2021 ditemukan data: S, O ,A, P

Anda mungkin juga menyukai