Anda di halaman 1dari 7

TUGAS RESUME

KEPERAWATAN KOMUNITAS

OLEH
NAMA : OKTAVIANUS B.LOLON
NIM : 143102719
KELAS :B
SEMESTER : V(lima)
PRODI :S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA


KUPANG
2021
1) Kebijakan program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat judul
artikel:Artikel promosi kesehatan dan pemberdayaan masyaraka
A. Pengertian Promosi kesehatan
merupakan bagian integral dari Pembangunan Kesehatan Nasional.
Hal ini dapat dilihat bahwa Promosi kesehatan merupakan salah satu
pilar dalam pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat melalui
peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat setinggitingginya
(Depkes, 2004). Program promosi kesehatan mencakup upaya promotif
dan preventif. Promosi kesehatan merupakan determinan penting dari
perilaku hidup sehat masyarakat (Depkes, 2007). Kebijakan nasional
promosi kesehatan untuk mendukung upaya peningkatan perilaku sehat
ditetapkan Visi Nasional Promosi Kesehatan sesuai Keputusan Menteri
Kesehatan RI. No. 1193/MENKES /SK/X/2004 yaitu “Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat(PHBS) 2012” dengan target minimal 70%. Berdasarkan
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2007), secara nasional penduduk yang
telah memenuhi kriteria PHBS baik sebesar 38,7%, belum sesuai target
yang ingin dicapai.
B. Contoh kebijakan
Memberikan penyuluhan di desa-desa dan sekolah-sekolah
mengenai perilaku  sehat(PHBS),cucintangan pakai sabu,mengonsumsi
makanan sehat seperti buah dan sayur,tidak membuang sampah
sembarangan dan lain lain.
2) Kebijakan program lingkungan sehat
Judul artikel: Program lingkungan sehat bebas sampah pada rw 10 desa
sayang kecamatan jatinangor.
A. Pengertian Program Lingkungan Sehat Bebas Sampah di RW 10 Desa
Sayang merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan
kepedulian, menambah pengetahuan, dan menambah pengalaman
masyarakat mengenai sampah serta tata cara pengelolaannya. Mengingat
penanganan sampah secara tidak tepat dapat memberikan dampak yang
merugikan. Kerugian tersebut biasanya disebabkan oleh timbunan
sampah maupun perilaku membuang sampah sembarangan yang dalam
kasus ini disebabkan oleh tidak adanya tempat pembuangan akhir dan
minimnya lahan pembakaran sampah. Untuk mewujudkan lingkungan
yang sehat dan terbebas dari sampah tersebut, dilaksanakan program
sosialisasi dan pendampingan mengenai tata cara pengolahan sampah
yang dilakukan pada 25 sampel rumah tangga di RW 10. Kemudian
diberikan 5 buah tempat pembakaran sampah yang dapat diletakan di
setiap RT di RW 10 Desa Sayang Kecamatan Jatinangor.
B. Contoh
Melakukan kerja bakti atau gotong royong membersihkan
lingkungan,membuat tempat sampah yang memisahkan sampah organic
dan sampah anorganik,membuang sampah pada tempatnya,menyelenggar
akan kegiatan penanaman pohon dan tumbuhan di lingkungan tempat
tinggal.
3) Kebijakan program upaya kesehatan
Judul artikel:Kesehatan ibu dan anak dalam upaya kesehatan masyarakat
A. Pengertian Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
berperan penting dalam upaya pembangunan kesehatan
masyarakat. Faktanya, KIA menjadi indikator utama dalam tujuan
pembangunan berkelanjutan atau dikenal dengan Sustainable
Development Goals (SDGs) (UNDP, 2015; UN, 2015). Tidak hanya
menjadi satu indikator, KIA termaktub di dalam beberapa tujuan dan
target SDGs, seperti tujuan kedua dan target kedua (SDGs 2.2) yaitu
“Mengakhiri segala macam bentuk malnutrisi, termasuk pada tahun 2025
mencapai target-target yang sudah disepakati secara internasional tentang
gizi buruk dan penelantaran pada anak balita dan mengatasi kebutuhan
nutrisi untuk remaja putri, ibu hamil dan menyusui, serta manula.”
Selanjutnya, pada tujuan ketiga (SDGs 3)—“Memastikan kehidupan
yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk semua,”
termaktub dua target, yaitu “Mengurangi rasio angka kematian ibu
menjadi kurang dari 70 per 100.000 kelahiran pada 2030,” (SDGs 3.1),
dan “Mengakhiri kematian yang dapat dicegah pada bayi baru lahir dan
balita, di mana setiap negara menargetkan untuk mengurangi kematian
neonatal setidaknya menjadi kurang dari 12 per 1.000 kelahiran dan
kematian balita menjadi serendah 25 per 1.000 kelahiran pada 2030.”
(SDGs 3.2).
B. Contoh
Program posyandu yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan
kesehatan ibu dan anak
4) Kebijakan program pelayanan kesehatan
Judul artikel:Penguatan pelayanan kesehatan dasar Di Puskesmas
A. Pengertian Penguatan upaya kesehatan dasar (primary health care) yang
berkualitas merupakan salah satu arah kebijakan kesehatan dalam
RPJMN 2015- 2019. Namun, akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar
saat ini masih belum menjangkau seluruh penduduk, terutama di daerah
tertinggal, terpencil, dan kepulauan. Pelayanan kesehatan dasar sangat
diperlukan untuk pencapaian target MDGs yang belum tercapai,
Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 dan Standar Pelayanan
Minimum (SPM). Keberhasilan pelayanan kesehatan dasar yang
utamanya promotif dan preventif akan mengurangi beban pelayanan
lanjutan.
B. Contoh:Pelayanan promosi kesehatan,pelayanan kesehatan lingkungan.

5) Kebijakan program upaya kesehatan perorangan


Judul artikel:Upaya kesehetan perorangan(UKP)
A. Pengertian Upaya Kesehatan Perorangan
adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau
masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan
kesehatan perorangan. Upaya Kesehatan Perorangan meliputi upaya‐
upaya promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan,
pengobatan rawat inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yang
ditujukan pada perorangan.
B. Contoh
Pelayanan pemeriksaan umum ,pelayanan anak,pelayanan UGD 24
jam ,pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
6) Kebijakan program pencegahan dan pemberantasan penyakit
Judul artikel:Pemberantasan penyakit menular(P2M) dan surveilans di
puskesmas II Denpasar selatan.
A. Pengertian Upaya-upaya tersebut berupa upaya kesehatan wajib dan
kesehatan pengembangan. Salah satu upaya yang wajib dilaksanakan
puskesmas ialah program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Menular (P2M), penelusuran KLB, dan Surveilans penyakit. Kedua
program ini sangat erat kaitannya dalam membangun kesehatan
masyarakat berbasis wilayah kerja yang merupakan tugas dan fungsi
pokok puskesmas. Program ini sangat penting di Indonesia mengingat
masih tingginya angka kejadian penyakit menular yang seharusnya dapat
dicegah.
B. Contoh:program 4M yaitu:man,money,materialis,method.
7) Kebijakan program perbaikan gizi masyarakat.
Judul:Permasalahan gizi masyarakat dan upaya perbaikannya.
A. Pengertian Gizi buruk
adalah keadaan kekurangan energi dan protein (KEP) tingkat berat akibat
kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi dan atau menderita sakit
dalam waktu lama.Ditandai dengan status gizi sangat kurus. Keadaan gizi
dan kesehatan masyarakat tergantung pada tingkat konsumsi, Dewasa ini
Indonesia menghadapi masalah gizi ganda, yakni masalah gizi kurang
dan masalah gizi lebih. Di satu pihak masalah gizi kurang yang pada
umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan,
kurang baiknya kualitas lingkungan, kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang gizi. Indikator masalah gizi dari sudut pandang sosial-budaya
antara lain stabilitas keluarga dengan ukuran frekuensi nikah-cerai-rujuk,
anak-anak yang dilahirkan di lingkungan keluarga yang tidak stabil akan
sangat rentan terhadap penyakit gizi kurang. Pemeriksaan klinis adalah
metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat.
Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang
dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Kurangnya pemberdayaan
wanita dan keluarga serta kurangnya pemanfaatan sumber daya
masyarakat terkait dengan meningkatnya pengangguran, inflasi dan
kemiskinan yang disebabkan oleh krisis ekonomi, politik dan keresahan
sosial yang menimpa Indonesia sejak tahun 1997. Mengembangkan
kemampuan (capacity building) dalam upaya penanggulangan masalah
gizi, baik kemampuan teknis maupun kemampuan manajemen. Gizi
bukan satu-satunya faktor yang berperan untuk pembangunan sumber
daya manusia, oleh karena itu diperlukan beberapa aspek yang saling
mendukung sehingga terjadi integrasi yang saling sinergi, misalnya
kesehatan, pertanian, pendidikan diintegrasikan dalam suatu kelompok
masyarakat yang paling membutuhkan. Meningkatkan upaya penggalian
dan mobilisasi sumber daya untuk melaksanakan upaya perbaikan gizi
yang lebih efektif melalui kemitraan dengan swasta, LSM dan
masyarakat.
B. Contoh:pemantauan status gizi balita,pemantauan konsumsi gizi dan
pemantauan penggunaan garam beryodium.
8) Kebijakan sumber daya kesehatan
Judul artikel:Sumber daya kesehatan
A. Pengertian: SDM kesehatan merupakan salah satu subsitem dalam Sistem
Kesehatan Nasional (SKN) yang berperanpenting dan strategis dalam
pelaksanaan upaya kesehatan dan pencapaian Universal Health Coverage
(UHC) serta Sustainable Development Goals (SDGs). Di samping itu,
Indonesia juga menghadapi tantangan lain yaitu transisi demografi
(penduduk menua) dan transisi epidemiologi yang mengakibatkan
Indonesia mengalami tiga beban penyakit (triple burden of disease) yaitu
gizi, penyakit menular yang belum terselesaikan dan meningkatnya
penyakit tidak menular (PTM) serta re-emerging dan emerging diseases.
Tantangan ini akan berdampak pada kebutuhan SDM kesehatan yang
lebih kompleks baik dalam jumlah, jenis maupun kompetensinya.
Meskipun produksi SDM kesehatan (tenaga medis dan tenaga kesehatan)
meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah dan jenis institusi
pendidikan tinggi bidang kesehatan, sampai saat ini, pemenuhan SDM
kesehatan baik dalam jumlah, kualitas dan distribusi masih merupakan
tantangan utama di Indonesia.
B. Contoh:melatih pelatihan kepada tenaga kesehatan agar dapat
meningkatkan sumber daya kesehatan.
9) Kebijakan program kebijakan dan manajemen pembangunan
Judul artikel:Manajemen pembangunan daerah
A. Pengertian: Pembangunan didefinisikan sebagai suatu usaha atau
rangkaian usaha pertumbuhan dan perobahan yang berencana yang
dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, Negara dan pemerintah,
menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation building)
(Siagian, 2005). Selanjutnya dikatakan bahwa pembangunan adalah
“suatu usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan dilakukan
secara sadar oleh suatu bangsa, negara, dan pemerintah menuju
modernitas dalam rangka pembinaan bangsa”. Pada dasarnya dalam
negara berkembang yang lepas landas dari suatu keadaan taraf rendah
menuju taraf yang tinggi yaitu modernisasi, di mana variable-variabel
dalam pembangunan dapat mengalami perubahan kearah yang lebih baik.
Oleh sebab itu dibutuhkan inisiatif, aktif, dan kritis bagi setiap warga
negaranya untuk dapat bertindak dengan arah yang tepat dan dengan
mampu menjadikan sumbersumber dalam pembuatan keputusan oleh
pemerintah dalam pembangunan
B. Contoh:proyek konstruksi dan proyek manufaktur.

Anda mungkin juga menyukai