DI SUSUN OLEH :
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui
Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah memberi
rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Pada NY. N Dengan
Halusinasi Visual Ruang Dewaruci RSDJ Dr. Amino Gondohutomo Semarang
Jawa Tengah” tanpa ada suatu halangan apapun. Sholawat serta salam kita
haturkan kepada junjungan Nabi agung Muhammad SAW yang kita nantikan
syafaatnya di yaumul kiamah nanti, tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada
Pembimbing Lahan Praktik RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang Jawa
Tengah dan Pembimbing Akademik yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun supaya teman-teman serta diri kami sendiri dapat
mengetahui dan memahami lebih mendalam mengenai teori dan asuhan
keperawatan pada NY. N dengan Halusinasi Visual. Penyusunan makalah ini
masih banyak kekurangan, mohon kritik dan sarannya supaya menjadi lebih baik
lagi.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gangguan jiwa merupakan pola perilaku atau psikologis yang ditunjukkan
yang sering terjadi tanpa adanya rangsangan dari luar meliputi suara dan
gejala skizofrenia yang sering ditemukan pada klien dengan gangguan jiwa
(Fitria,2009).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa mampu memahami teori dan asuhan
keperawatan pada NY. N dengan Halusinasi visual
2. Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswa mampu:
a. Memahami konsep teori Halusinasi visual pada NY. M
b. Memahami dan mengetahui konsep asuhan keperawatan pada NY.
N meliputi:
1) Pengkajian
2) Diagnosa keperawatan
3) Intervensi
4) Implementasi
5) Evaluasi
BAB II
TINJAUAN TEORI
f. Halusinasi sinestetik
g. Halusinasi Viseral
b. Aspek emosi :
c. Aspek sosial
1) Duduk menyendiri
2) Selalu tunduk
3) Tampak melamun
4) Tidak peduli lingkungan
5) Menghindar dari orang lain
6) Tergantung dari orang lain
7) Aspek intelektual
8) Putus asa
9) Merasa sendiri, tidak ada sokongan
10) Kurang percaya diri
5. Akibat
Adanya gangguan persepsi sensori halusinasi dapat beresiko
mencederai diri sendiri orang lain dan lingkungan (Keliat, B.A, 2006).
Menurut townsend, M.C Suatu keadaan dimana seseorang melakukan
sesuatu tindakan yang yang dapat membahayakan secara fisik baik
pada diri sendiri atau orang lain. Seseorang yang dapat beresiko
melakukan tindakan kekerasan pada diri sendiri dan orang lain dapat
menunjukan perilaku :
1. Data Subjektif :
a. Mengungkapkan mendengar atau melihat objek yang
mengancam
b. Mengungkapkan perasaan takut , cemas dan khawatir
2. Data objektif :
a. Wajah tegang , merah
b. Mondar-mandir
c. Mata melotot rahang mengatup
d. Tangan mengepal
e. Keluar keringat banyak
f. Mata merah
6. Penatalaksanaan
a. Farmakoterapi
d. Terapi aktivitas
1) Terapi music
2) Terapi seni
3) Terapi menari
4) Terapi relaksasi
5) Terapi social
6) Terapi kelompok
a) Terapi group (kelompok terapeutik)
b) Terapi aktivitas kelompok (adjunctive group activity
therapy)
c) TAK Stimulus Persepsi; Halusinasi
- Sesi 1 : Mengenal halusinasi
- Sesi 2 ; Mengontrol halusinasi dengan menghardik
- Sesi 3 ; Mengontrol halusinasi dengan melakukan
kegiatan
- Sesi 4 ; Mencegah halusinasi dengan bercakap-
cakap
- Sesi 5 : mengontrol halusinasi dengan patuh minum
obat
d) Terapi lingkungan
Suasana rumah sakit dibuat seperti suasana didalam
keluarga (Home Like Atmosphere).(Prabowo,2014:
134- 136).
7. Pohon Masalah
Core Problem
Isolasi Sosial
Causa
8. Diagnosa Keperawatan
Pasien Keluarga
1. Dapat mengontrol halusinasi Mendiskusikan masalah yang
yang dialami oleh pasien dirasakan keluarga dalam merawat
pasien
2. Membina hubungan saling Menjelaskan pengertian, tanda dan
percaya dengan pasien gejala halusinasi, dan jenis halusinasi
yang dialami pasien beserta proses
terjadinya
3. Mengenali halusinasi pasien Menjelaskan cara-cara merawat pasien
halusinasi
4. Menjelaskan serta berdiskusi Melatih keluarga mempraktekkan cara
mengenai jenis jenis merawat pasien dengan halusinasi
halusinasi pada pasien
5. Melatih pasien cara kontrol Melatih keluarga melakukan cara
halusinasi dengan menghardik merawat langsung kepada pasien
halusinasi
6. Membimbing pasien Membantu keluarga membuat jadwal
memasukkan dalam jadwal aktivitas di rumah termasuk minum
kegiatan harian. obat (discharge planning)
7. Menjelaskan cara kontrol Menjelaskan follow up pasien setelah
halusinasi dengan teratur pulang
minum obat (prinsip 5 benar
minum obat).
8. Melatih pasien cara kontrol
halusinasi dengan berbincang
dengan orang lain
9. Melatih pasien cara kontrol
halusinasi dengan berbincang
dengan orang lain
10. Melatih pasien cara kontrol
halusinasi dengan kegiatan
yang terjadwal (yang biasa
dilakukan pasien).
ASUHAN KEPERAWATAN
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : NY.N
Umur : 37 Tahun
Tgl Pengkajian : 16 November 2021
RM No. : 00054561
Informan : Pasien dan Status Pasien
II. ALASAN MASUK
Pasien mengatakan marah-marah, sulit tidur dalam 3 hari 3 malam,
melihat bayangan menyeramkan.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
Pasien sebelumnya sudah pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu.
Namun pengobatan kurang berhasil sehingga pasien sudah 6x dirawat di
RSJ, klien tidak pernah mengalami trauma di masa lalu, klien juga tidak
pernah mengalami aniyaya fisik, pasien sangat diterima oleh keluarga.
Namun pasien pernah mengalami tindakan kriminal. Pada anggota
keluarga pasien ada yang mengalami gangguan jiwa seperti pasien yaitu
ibunya karena ekonomi hanya saja ibu pasien tidak di rawat di RSJ hanya
dengan pengobatan spiritual, pasien mengatakan tidak mempunyai
pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan.
IV. FISIK
1. Tanda Vital : TD : 140/90 S : 36,5 N : 115 RR : 20
2. Ukur : TB : 146 cm BB : 55 kg
3. Keluhan fisik : -
V. PSIKOSOSIAL
1. Pola Asuh
Pasien tinggal dengan orangtua.
2. Pola Komunikasi
Pola komunikasi pasien satu arah.
3. Pola Pengambilan Keputusan
Pasien tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan dalam keluarga.
4. Genogram
Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
5. Konsep Diri
a) Gambaran diri : senang dengan kondisi tubuhnya
b) Identitas : senang dengan kondisi sebagai perempuan/ ibu
c) Peran : masih mau bekerja
d) Ideal diri : ada keinginan untuk sembuh dari sakitnya
e) Harga diri : pasien merasa dirinya dihargai
6. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : keluarga terutama ibunya.
b. Peran serta dalam kelompok/masyarakat :
Klien mengikuti kegiatan masyarakat seperti fatayat.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien mengatakan hambatannya karena kondisinya.
7. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien beragama islam dan yakin dengan Allah.
b. Kegiatan ibadah
Klien melaksanakan solat 5 waktu setiap hari.
No DATA MASALAH
1 DS : Gangguan Persepsi
Pasien mengatakan sering melihat Sensori Halusinasi
bayangan menyeramkan. Visual
DO :
-Pasien tampak lesu
-Pasien terlihat gelisah
2 DS : Resiko Perilaku
Klien mengatakan suka marah ke teman Kekerasan
yang pasien tidak suka perilakunya
DO :
-Klien tampak sinis
-Klien menghindar
DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi Visual
2. Resiko Perilaku Kekerasan
POHON MASALAH
RENCANA KEPERAWATAN
No Daignosa Tujuan Intervensi
Keperawatan
1 Ganguan persepsi Mengajarkan klien Sp1p
sensori halusinasi mengontrol halusinasi 1.Bina hubungan
visual dengan cara menghardik saling percaya
2.Mengidentifikasi
jenis halusinasi
3.Mengidentifikasi
halusinasi pasien
4.Mengidentifikasi
waktu hakusinasi
pasien
5.Mengidentifikasi
frekuensi hakusinasi
pasien
6.Situasi yang
menimbulkan
halusinasi
7.Mengidentifikasi
respon klien
terhadap halusinasi
8.Mengajarkan klien
menghardik
halusinasi
9.Mengajarkan klien
untuk menghardik
masuk kedalam
kegiatan
2 Mengajarkan klien SP2P
mengontrol halusinasi 1.Mengevaluasi
dengan bercakap-cakap jadwal kegiatan
dengan orang lain harian pasien dan
SP1P
2.Melatih pasien
mengendalikan
halusinasi dengan
bercakap-cakap
dengan orang lain
3.Menganjurkan
klien memasukkan
ke jadwal harian
3 Melatih klien 1.Mengevaluasi
mengendalikan halusinasi jadwal kegiatan
dengan cara melakukan harian klien
kegiatan /aktivitas 2.Melatih
mengendalikan
halusinasi dengan
melakukan
kegitana/aktivitas
3.Menganjurkan
klien memasukkan
de dalam jadwal
harian
4 Memberikan pendidikan SP4P
kesehatan tentang 1.Mengevaluasi
pengunaan minum obat jadwal kegiatan klien
secara teratur 2.Memberikan
pendidikan
kesehatan tentang
penggunaan/minum
obat secara teratur
3.Menganjurkan
klien memasukkan
kedalan jadwal
harian
IMPLEMENTASI
DIAGNOSA TGL IMPLEMENTASI RESPON
HALUSINAS 17- SP1P Ds : klien
I VISUAL 11- 1.Bina hubungan saling menjawab salam
2021 percaya DO : klien tampak
Rabu -memberi memperhatikan
salam,memperkenalkan diri
dan menjelaskan tujuan
-menanyakan nama dan DS : Klien
nama panggilan kesukaan mengatakan nama
klien panjang dan
panggilan “Nur”
DO : Klien
-Menanyakan perasaan dan kooperatif
masalah yang dihadapi klien DS : Klien
mengatakan
perasaan nya biasa
tapi juga sedih
DO : Klien
-Menanyakan pada klien bercerita tentang
tentang halusinasi yang perasaan dan
dirasakan masalahnya
DS : Klien
mengatakan seperti
-Menanyakan pada klien melihat ada sosok
tentang isi,waktu,frekuensi, yang menyeramkan
situasi dan kondisi yang DO : Klien tampak
menimbulkan halusinasi biasa
DS : Klien
mengatakan hampir
setiap hari melihat
sosok
menyeramkan
setiap tidur malam
-Melakukan kontrak untuk lewat jam 12.00
pertemuan berikutnya DO : Klien
SP1P bercerita tentang
-Mengajarkan klien sosok
mengontrol halusinasi menyeramkan yang
dengan cara menghardik sering ada
halusinasi DS : Klien setuju
-Mengevaluasi cara yang DO : Klientampak
telah diajarkan setuju
DS : Klien
mengatakan iya
DO : Klien tampak
-Memberikan pujian setelah memperhatikan
klien mampu melakukan DS : klien
mengatakan lupa
DO : Klien tampak
bingung
-Melakukan kontrak untuk
pertemuan selanjutnya DS : Klien
mengatakan sudah
ingat
DO : Klien mampu
melakukan degan
baik
18- SP2P
11- -Mengevaluasi SP1 DS : Klien
2021 mengatakan setuju
Kamis -Mengajarkan klien DO : Klien tampak
mengontrol halusinasi setuju
dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain DS : Klien
menjelaskan dan
-Mengevaluasi cara yang mempraktekan cara
telah diajarkan dan memberi menghardik
pujian kepada klien apabila DO : Klien tampak
dapat melakukan dengan masih bisa dan
baik hafal
mempraktekkannya
-Melakukan kontrak untuk DS : Klien
pertemuan selanjutnya mengatakan ingin
mengetahui cara
yang kedua
DO : Klien
kooperatif
19- SP3 DS : Klien bisa
11- -Mengajarkan klien melakukan
2021 mengendalikan halusinasi DO : Klien tampak
Jumat dengan melakukan senang
kegiatan/aktivitas
DS : Klien
20- SP4 mengatakan mau
11- -Evaluasi kegiatan (SP1, belajar dan
2021 SP2, Sp 3 ) melakukan
Sabtu DO : Klien tampak
antusias
-Menanyakan program
pengobatan DS : Klien
mengatakan setuju
DO : Klien
kooperatif
DS : Klien
mengatakan masih
ingat
DO : Klien mampu
melakukan kembali
DS : Klien
mengatakan sudah
rehabilitas dan
minum obat secara
teratur
DO : Sesuai catatan
medis
EVALUASI
DIAGNOS TGL EVALUASI
A
Halusinasi 17- S : -Klien memperkenalkan nama, umur, dan
Visual 11- alamatnya
2021 -Klien mengatakan perasaannya biasa
Rabu -Klien mengatakan mau belajar cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik
O : Klien tampak antusias
A : Halusinasi visual
P:
-Perawat : Menganjurkan pasien untuk latihan
mengontrol halusinasi dengan menghardik sehari-hari
setiap jam 10.00
-Pasien : Anjurkan klien membuat jadwal harian