Pada dasarnya, penyebab gagal ginjal kronik adalah penurunan laju filtrasi glomerulus atau yang
disebut juga penurunan glomerulus filtration rate (GFR).
Gangguan pembuluh darah : berkurangnya Infeksi : bakteri E.Coli yang berasal dari
aliran darah pada ginjal berbagai jenis lesi kontaminasi tinja pada traktus urinarius
vaskuler dapat menyebabkan iskemik ginjal bakteri. Bakteri ini mencapai ginjal melalui
dan kematian jaringan ginjal. aliran darah
Terjadi ketidakseimbangan antara filtrasi dan reabsorpsi disertai dengan hilangnya kemampuan
pemekatan urin. Perjalanan gagal ginjal kronik dibagi menjadi 3 stadium, yaitu
Stadium I Stadium II
Stadium pertama merupakan sebuah proses Tahap ini merupakan insufisiensi ginjal
penurunan cadangan ginjal. Selama stadium dimana lebih dari 75% jaringan yang berfungsi
ini kreatinin serum dan kadar BUN normal telah rusak dan GFR (Glomerulus Filtration Rate)
dan pasien asimptomatik. besarnya hanya 25% dari normal.
Stadium III
Stadium ini merupakan stadium akhir dimana 90 % dari
massa nefron telah hacur Klien akan mulai merasakan
gejala yang lebih parah karena ginjal tidak lagi dapat
mempertahankan homeostasis cairan dan elektrolit
dalam tubuh.
Manifestasi Klinis Gagal
Ginjal Kronis
Gangguan muskuluskeletal
Resiles leg sindrom (pegal pada kakinya Gangguan kardiovaskuler
sehingga selalu digerakkan), burning feet Hipertensi, nyeri dada, dan sesak nafas akibat
syndrom (rasa kesemutan dan terbakar, perikarditis, effusi perikardiac dan gagal jantung
terutama ditelapak kaki), tremor, miopati akibat penimbunan cairan, gangguan irama jantung
(kelemahan dan hipertropi otot-otot dan edema.
ekstremitas.
Konservatif
Dilakukan pemeriksaan lab.darah dan urin Operasi
Observasi balance cairan Pengambilan batu
Observasi adanya odema Transplantasi ginjal
Batasi cairan yang masuk
Timbang BB tiap hari
Hemodialisis
Yaitu dialisis yang dilakukan melalui tindakan infasif di vena dengan menggunakan
mesin. Pada awalnya hemodiliasis dilakukan melalui daerah femoralis namun untuk
mempermudah maka dilakukan :
AV fistule : menggabungkan vena dan arteri
Double lumen : langsung pada daerah jantung ( vaskularisasi ke jantung )
Pemeriksaan Penunjang
Radiologi EKG
Pemeriksaan Pielografi Retrograd
Renogram
Komplikasi
Hipertensi akibat retensi cairan dan Penyakit tulang serta kalsifikasi akibat
natrium serta malfungsi sistem retensi fosfat, kadar kalsium serum
reninangiotensin-aldosteron. rendah, metabolisme vitamin D dan
peningkatan kadar aluminium.
ASUHAN
KEPERAWATAN
Tanggal pasien masuk : 14 Desember 2021
Tanggal pengkajian : 16 Desember 2021
Jam masuk pasien : 06.43 WIB
Jam pengkajian : 08.00 WIB
Diagnosa keperawatan : CKD
DATA UMUM Biodata penanggung jawab
Biodata pasien Nama : Ny.L
Nama pasien : Ny. E Umur : 16 tahun
Umur : 41 tahun Jenis kelamin : Perempuan
Jenis kelamin : Perempuan Pekerjaan : pelajar
Pekerjaan : Swasta Agama : islam
Agama : Islam Alamat : Tugurejo kec.
Status perkawinan : Menikah semarang
Alamat : Tugurejo kec. semarang Hub.dengan pasien : Anak Pasien
RIWAYAT KESEHATAN
Keluhan utama :
Sesak nafas
Riwayat kesehatan sekarang :
Pasien mengatakan datang ke rumahsakit pada tanggal 14 desember 2021
pada pukul 06.43 WIB dengan keluhan sesak nafas, pusing dan lemas. pada
pengkajian tanggal 15 desember 2021 pasien mengeluh BAK sehari hanya
satu kali (setetes-setetes) dan pasien menjalani terapi hemodialisa selama
1 tahun. Dirinya mengatakan minumnya dalam sehari mencakup sampai
1200 ml pasien tampak terpasang terpasang infus RL 10 TPM dan oksigen
dengan nasal kanul 5 LPM
TD : 223/113 , N : 90 , RR : 22 ,S : 36,8 ,SPO2 : 96
Keluhan - Mual
Pola eliminasi
Pola Persepsi Diri dan Konsep Diri :
Klien berharap ingin segera pulih ,tidak lemas dan berkeinginann untuk sembuh dan bisa
melakukan tugas sebagai istri dan ibu dirumah dan merasa bersyukur sudah mendapatkan
penanganan dari rumah sakit selama klien sakit
Status emosi: mudah panik dan stress
Citra diri : klien mengatakan bersyukur dengan anggota tubuhnya dan bersyukur masih
diberikan anggota tubuh yang lengkap dan kuat menjalani dirinya yang berjuang untuk
sembuh.
Peran diri: klien mengatakan sebagai istri dan ibu bagi anak anaknya
Ideal diri : klien ingin segera sembuh dan berkumpul kembali Bersama keluarga anak dan
suaminya
Harga diri : klien selalu merasa rendah diri atas kondisinya saat ini yang tidak seperti
layaknya seorang istri bagi suaminya .
Pola Hubungan dan Peran Dengan Orang Lain:
Pasien mengatakan mampu berkomunikasi dengan baik
pasien mengatakan tidak percaya dengan saudaranya , setiap ada sesuatu pasien
selalu bercerita pada anak – anaknya ,pasien mengatakan selama sakit anaknnya dan
suaminya jarang menjenguk karena keterbatasan kendaraan yang dimiliki
keluarganya
Keperawatan
Pola nafas tidak Setelah dilakukan O:
efektif b.d tindakan keperawatan - Identifikasi etiologi atau factor
hambatan selama 3x24 jam pencetus sesak nafas
upaya nafas diharapkan pola nafas - Kaji pola nafas pasien
klien efektif dengan KH: - Kaji frekuensi nafas pasien
- Pola nafas stabil
- Hambatan (secret) nafas N:
bersih - Posisikan pasien semi fowler
- Dipsnea menurun
E:
- Ajarkan teknik batuk efektif
K:
pasang oksigen
Hypervolemia b.d Setelah dilakukan Manajemen hypervolemia
gangguan tindakan O
mekanisme keperawatan - Periksa Tanda Dan Gejala Hipervolemia
regulasi selama 3x24 jam (Edema, Dypsnea , suara nafas tambahan )
diharapkan volue - Monitor vital sign
cairan seimbang - Monitor intake dan output cairan
dengan kriteria
hasil : T
-tekanan darah kembali - Batasi asupan cairan dan garam
normal - Tinggikan kepala tempat tidur 30-40
Mampu membatasi dan - Lakukan prosedur hemodialisa
memonitor asupan - Mengevaluasi prosedur hemodialisa
cairan E
- Anjurkan melapor jika bb bertambah
K
- Kolaborasi pemberian deuretik jika perlu
Penurunan Setelah dilakukan O
curah jantung tindakan keperawatan - Identifikasi Tanda Dan Gejala primer
b.d perubahan selama 3x24 jam penurunan curah jantung
afterload diharapkan ketidak - Monitor vital sign
(dypsnea) adekuatan jantung - Monitor saturasi oksigen
memompa darah T
menigkat dengan - Posisikan pasien semi fowler
kriteria hasil - berikan terapi relaksasi untuk
- Tekanan darah dalam mengurangi stress
nilai normal - berikan dukungan emosianal dan
- Palpitasi menurun spiritual
- Lemas berkurang E
- ajarkan pasien mengukur berat badan
harian
- anjurkan beraktivitas fisik sesuai
toleransi
K
- kolaborasi pemberian antiaritmia jika
perlu
Implementasi
Tgl/jam No. Dx Implementasi Respon klien
16 -12- 1 mengkaji pola nafas pasien Ds: klien mengatakan nafasnya terasa sesak
2021/ Do: klien tampak kooperatif dengan
09.00 - TD: 223/113 mmHg
- N : 100 x/menit
- RR :25x/menit
- S: 36,8’C
Spo2 : 92
memberikan Terapi Oksigen Ds: klien mengatakan bersedia dipasang oksigen
dengan nasal kanul 5 LPM Do: klien setelah terpasang oksigen dengan nasal
kanul 5 liter tampak kooperatif Dengan
- TD: 223/113 mmHg
- N : 89 x/menit
- RR :22x/menit
- S: 36,8’C
Spo2 : 97
09.15 2 memeriksa adanya Ds : klien mengatakan tangan dan perutnya
tanda dan gejala membesar
hypervolemia Do : tidak terdapat odema , tampak
terdapat asites pada bagian perut
meninggikan Ds : pasien mengatakan posisi tidurnya
kepala tempat tidur sudah nyaman saat ini
pasien Do : klien tampak tenang dan nyaman
Ds : klien mengatakan mudah haus namun
Memonitor intake bak klien sediikit setetes setetes , minum
dan output cairan klien dalam sehari minum sampai 1200 ml
Do : klien tampak kooperatif mukosa bibir
kering
09.20 3 mengidentifikasi Ds : klien mengatakan mempunyai riwayat penyakit hipertensi
tanda dan gejala klien mengatakan sering terasa lemas dan pusing
primer penurunan Do : klien tampak kooperatif da terasang o2 dengan nasal kanul
curah jantung - TD: 223/113 mmHg
- N :90x/menit
- RR :22x/menit
- S: 36,8’C
Spo2 : 96
Ds : klien mengatakan bersedia dilakukan pemantauan tanda tanda
vital
Do : pasien tampak kooperatif
Memonitor vital sign Dengan
pre hd QB : 170 ,UF rate : 780 ,TD : 223/153 ,N : 90 ,S : 36,9
BB : 71
Intra hd
QB : 170 ,UF rate : 780 , TD : 219/134 ,N : 98 ,S : 36
BB : 71
Post hd
QB : 170 ,UF rate : 780 ,TD : 211/110 ,N : 96 ,S : 36 ,BB : 73,6
17- 1 mengatur posisi Ds : klien bersedia diatur posisinya
12- nyaman semi semi fowler pasien mengatakan
202 fowler nyaman dengan posisinya saat ini
1/ Do : pasien tampak nyaman dan
10.0 kooperatif
0
mengkaji Ds : klien mengatakan setelah
frekuensi nafas terpasang o2 dengan nasal kanul
klien pola nafasnya jauh lebih membaik
dan sedikit teratasi
Do : pasien tampak nyaman
terpasang o2 nasal kanul 5 lpm
dengan
N : 89
RR : 20
SPO2 : 97
10.30 2 membatasi asupan Ds : klien mengatakan setelah diberikan penjelasan klien
cairan dan garam semakin paham untuk membatasi asupan cairannya klien
paham untuk memonitor minumnya dan cairan infus klien
Do : klien tampak kooperatif dan memhami Batasan cairan
nya
meninggikan kepala Ds : klien bersedia diatur posisinya pasien mengatakan
tempat tidur 30-40 nyaman dengan posisinya saat ini
Do : pasien tampak nyaman dan kooperatif
Melakukan prosedur Ds : klien tampak siap dan rutin mengikuti terapi
hemodialisa hemodialisa setiap hari selasa dan kamis
Do : klien tampak kooperatif dan tidak cemas
Mengevaluasi prosedur Ds : klien mengatakan setelah dilakukan terapi hemodialisa
hemodialisa klien mengatakn badan terasa lebih enakan dan enteng
Do : klien tampak nyaman dan kooperatif
10.20 3 Mengubah Posisi pasien Ds : klien bersedia diatur posisinya semi fowler
menjadi posisi semi fowler pasien mengatakan nyaman dengan posisinya
saat ini
Do : pasien tampak nyaman dan kooperatif
memberikan terapi relaksasi Ds : klien mengatakan bersedia setelah dilakukan
nafas dalam untuk relaksasi nafas dalam klien mengatakn jauh lebih
mengurangi stress tenang
Do : klien tampak nyaman dan kooperatif
memberikan dukungan Ds : klien mengatakan setelah diberikan dukungan
emosianal dan spiritual dan ada yang mendengarkan keluh nya klien
terasa lega dan pikiran sedikit berkurang
Do : klien tampak nyaman saat didengarkan dan
diberi dukungan
Mengajarkan pasien rajian Ds : klien mengatakan selalu mengukur berat
menimbang berat badan badanya saat sebelum dan sesdudah hemodialisa
harian Ds : pasien tampak kooperatif
18- 1 mengkaji Ds : klien mengatakan setelah terpasang o2 dengan nasal kanul
12- frekuensi pola nafasnya jauh lebih membaik dan klien mengatakan mencoba
2021/ nafas melatih dengan melepas nasal kanul nya
09.00 pasien Do : pasien tampak nyaman dan semnagat berlatih memonitor pola
nafasnya tanpa o2 nasal kanul lepas pasang dengan N : 90 ,RR : 20
SPO2 : 98 ,Terpasang o2 nasal kanul
Memposisi Ds : klien bersedia diatur posisinya semi fowler pasien
kan pasien mengatakan nyaman dengan posisinya saat ini
semi fowler Do : pasien tampak nyaman dan kooperatif