Anda di halaman 1dari 4

Peer Assesment

Mata Kuliah :Keperawatan Kesehatan Jiwa II Semester/ Kelas : IV / 5B Keperawatan


Tahun Ajaran : 2019-2021

Topik : Dimensia Alzheimer

Tanggal : Rabu, 03 November 2021

Kelompok Penilai :3

Kelompok yang dinilai :4

Aspek Penilaian*
Sikap &
Peran Dalam Kelompok Komentar aktif**
Perilaku
TOTAL
No Nama Mahasiswa
Argumentasi

Kedisiplinan
Komunikasi
Kolaborasi
Partisipasi

(Maks. Tuliskan apa yang sudah baik dan


Informasi
Berbagi

60) masih perlu ditingkatkan dari teman


anda

1 Rosalia Katili 9 9 9 8 9 9 53 Dalam segi berbagi informasi masih

sedikit kurang, perlu ditingkatkan


2 Olga Hairun 9 9 9 8 9 9 53 Dalam segi berbagi informasi masih

sedikit kurang, perlu ditingkatkan


3 Faria S. Polapa 9 9 9 8 9 9 53 Dalam segi berbagi informasi masih

sedikit kurang, perlu ditingkatkan


4 Mica A. Aku 9 9 9 8 9 9 53 Dalam segi berbagi informasi masih

sedikit kurang, perlu ditingkatkan

Berikan Penilaian antara 1 s.d 10 :

1-4 5–6 7-8 9 - 10


Sangat Buruk Buruk Baik Baik Sekali

Ket :

* Setiap Aspek Penilaian tetap mempertimbangkan aspek sopan santun


** Wajib diisi
Kesimpulan Presentasi Kelompok 3 :
Anggota Kelompok :
1. Sri Delviana Daud ( Penjawab pertanyaan)
2. Devina Triana Poneng0 ( Presenter )
3. Indria Putri Utina ( Pemberi Pertanyaan)
4. Yanti Tongka ( Penjawab Pertanyaan)

Tanya Jawab Kelompok


Pertanyaan dari kelompok 2 ke kelompok 3 :
Pemberi pertanyaan pertama
Cindy D. Mayulu : Bunyi Pertanyaan Apakah penyakit dimensia Alzheimer dapat di cegah ?
Penjawab pertanyaan pertama
Yanti Tongka : langkah - langkah tersebut benar - benar dapat mencegah penyakit Alzheimer,
Yaitu :
1. Menjaga tingkat kolesterol yang sehat
2. Berolahraga secara teratur
3. Mempelajari sesuatu yang baru (bukan mempelajari ulang sesuatu, tapi mempelajari
sesuatu yang benar - benar baru bagimu).
4. Melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda dari yang biasa kamu laukan (kamu
memaksa otakmu untuk bekerja di luar pola yang biasa).
5. Makan makanan yang sehat. Hindari stress.
6. Tetaplah terlibat secara sosial.
Referensi :
https://www.galena.co.id/q/apakah-penyakit-alzheimer-dapat-dicegah
Pemberi pertanyaan kedua
Mitha Fdhilah Al-Rasyid Bunyi Pertanyaan Apa yang biasanya dirasakan oleh pasien
penyakit Alzheimer sehari - hari?
Penjawab pertanyaan kedua
Sri Delviana Daud : hal tersebut tergantung dari stadium dementia, ringan, menengah, atau
parah yaitu :
1. Pada dementia ringan, rasanya sama seperti menjadi alkoholik fungsional dari segi
kesadaran. Kamu dapat melakukan hal - hal yang perlu kamu lakukan, tapi beberapa hal
kecil akan kacau, misalnay kamu terbalik memakai baju tapi tidak menyadarinya, atau
kamu tidak bisa menemukan mangkuk gula jadi kamu mulai membongkar lemari dan
akhirnya tidak jadi juga membuat kopi dan dapur menjadi berantakan.
2. Pada dementia menengah, setiap hari merupakab rangkaian kejadian dan rutinitas seperti
teman bagimu. Segala hal yang rutin dapat kamu lalui dengan lebih mudah. Sarapan pagi,
makan siang, makan malam, seperti itulah jadwal harianmu. Tetapi sesuatu yang tidak
biasa, misalnya janji temu dengan dokter dapat membuatkan bingung.
3. Pada dementia yang parah, setiap kejadian terjadi sendiri - sendiri, rutinitas sudah tidak
berarti lagi, karena tidak yang namanya masal lalu dan masa depan, yang ada hanya saat
ini. Lalu kamu akan mengalami dementia tingkat akhir dimana kamu akan tertidur selama
lebih dari 20 jam dalam sehari, bahkan ketika kamu terbangun, mungkin kamu masih
bermimpi.
Referensi :
https://www.galena.co.id/q/apa-yang-biasanya-dirasakan-oleh-pasien-penyakit-
alzheimer-sehari-hari
Pertanyaan Untuk kelompok 2 dari kelompok 3
Pemberi Pertanyaan pertama
Indria Putri Utina bunyi pertanyaan : Bagimana mengatasi gangguan somatic akibat trauma
psikis ?
Penjawab pertanyaan pertama
Rosalia Katili : gangguan somatis adalah gangguan psikologis yang menyebabkan munculnya
gejala fisik yang tidak tentu tetapi tidak ditemukan adanya kelainan pada pemeriksaan dokter.
Walaupun tidak ditemukan kelainan pada pemeriksaan dokter, tetapi penderitanya merasakan
gejala-gejala fisik yang sangat mengganggu. Untuk saat ini, silakan tetap menjaga kesehatan
dengan beristirahat dengan cukup setiap hari selama 7-9 jam, mengkonsumsi makanan
bergizi secara teratur, berolahraga dengan teratur, dan mengelola stres dengan baik. Anda
juga dapat mencoba berbagi cerita dengan orang terdekat Anda dan melakukan meditasi
untuk membantu mengatasi tekanan psikologis yang Anda alami.
Referensi :
https://www.alodokter.com/komunitas/topic/somatoform-disorder604489
Pemberi pertanyaan kedua
Faria Suparto Polapa bunyi pertanyaan : Jelaskan perbedaan psikosomatis dengan gangguan
somatis?
Penjawab pertanyaan kedua
Devina Triana Ponengo :
1. Psikosomatis merupakan keluhan-keluhan fisik yang muncul atau diperberat oleh
kondisi psikologis. Pada psikosomatis, terdapat bukti gangguan fisik dari hasil
pemeriksaan medis. Contohnya seseorang yang memiliki ulkus peptikum (luka pada
lambung atau duodenum) bisa semakin berat gejala-gejalanya saat orang tersebut
sedang stress, atau penderita darah tinggi bisa mengalami tekanan darah yang tidak
turun dengan pengobatan saat sedang stress.
2. gangguan somatisasi, yaitu bila seseorang mengeluhkan berbagai jenis gejala fisik
yang berbeda-beda dan tidak berkaitan di saat yang bersamaan, misalnya nyeri kepala,
nyeri perut, nyeri punggung, nyeri kaki, nyeri mata.
Referensi :
https://www.alodokter.com/komunitas/topic/somatoform-disorder604489

Anda mungkin juga menyukai