Anda di halaman 1dari 3

RESUME DAN ANALISIS MAKALAH PERUMUSAN KEBIJAKAN

PENNDIDIKAN

Salah satu indikator majunya sebuah negara adalah kualitas pendidikan warganya. Dan
berhasilnya pendidikan disuatu negara dipengaruhi oleh kebijakan yang diterapkan
pemerintahnya. Sehingga dalam hal ini kebijakan Pendidikan menjadi salah satu penentu
majunya suatu negara. Kebijakan sendiri adalah seperangkat aturan yang bersifat sebagai
pegangan, pedoman, bimbingan untuk mencapai kesefahaman. Sedangkan Pendidikan
menurut UU No. 20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa,
dan Negara. Dalam hal ini Pendidikan merupakan bidang atau fokus dari suatu kebijakan
tersebut.

Kebijakan Pendidikan sejatinya merupakan bagian dari kebijakan publik.

Kebijakan pemerintah di bidang Pendidikan memuat rencana umum jangka Panjang,


jangka menengah, dan jangka pendek serta Langkah-langkah strategis yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuan Pendidikan.

Penetapan tujuan merupakan langkah utama dalam sebuah proses lingkaran pembuatan
kebijakan. Penerapan tujuan juga merupakan kegiatan yang paling penting karena hanya
tujuanlah yang dapat memberikan arah dan alasan kepada pilihan-pilihan publik.

Berdasarkan pengertian uraian di atas dapat disimpulkan bahwa formulasi kebijakan


merupakan cara untuk memecahkan suatu masalah yang di bentuk oleh para aktor pembuat
kebijakan dalam menyelesaikan masalah yang ada dan dari sekian banyak alternatif
pemecahan yang ada maka dipilih alternatif kebijakan yang terbaik.

Adapun perumusan kebijakan menurut Pansons dalam Tresiana memaknainya sebagai


suatu proses yang dilakukan oleh perumus kebijakan terkait dalam menentukan masalah
faktual kedalam rumusan masalah formal dan menyusun rumusan program dari alternatif dari
yang mereka sediakan.

Kebijakan pendidikan diartikan sebagai keputusan yang diambil terkait dengan kegiatan
pendidikan baik yang menyangkut pembelajaran, kurikulum dan lain sebagainya, semata-
mata agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Jadi dapat disimpulkan
bahwa perumusan kebijakan pendidikan atau formulasi kebijakan pendidikan adalah
serangkaian cara untuk memecahkan suatu masalah yang dibentuk oleh para aktor pembuat
kebijakan dalam menyelesaikan masalah yang ada serta dari sekian banyak alternatif
pemecahan dipilih kebijakan yang terbaik.

Menurut Rohman yang dikutip oleh Rusdiana menyebutkan bahwa ada dua pendekatan
dalam perumusan kebijakan pendidikan antara lain yaitu:

1) Social Demand Approach ialah pendekatan yang mendasarkan pada tuntutan, aspirasi,
dan beragam kepentingan yang diutarakan oleh masyarakat. Pendekatan ini dapat
dikategorikan sebagai tipe perumusan pasif yang berarti bahwa kebijakan baru akan di
rumuskan apabila ada tuntutan terlebih dahulu.
2) Man-Power Approach ialah pendekatan yang menitikberatkan pada aspek rasional dalam
menciptakan ketersediaan sumber daya manusia yang memadai di masyarakat.
Pendekatan ini secara umum lebih bersifat otoriter dalam perumusan kebijakan
pendidikan, karena hal ini tidak diawali adanya aspirasi dan tuntutan masyarakat.

Kunci untuk dapat memecahkan suatu masalah harus dimulai dengan perumusan
masalah kebijakan yang benar dan tepat. Sebagaimana dikutip dari Asmad Hanisy (2013)
dalam Arwildayanto (2018). Proses perumusan kebijakan berkaitan erat dengan proses kerja
ilmiah yang meliputi:
1) Identifikasi dan formulasi masalah kebijakan.
2) Penentuan alternatif kebijakan untuk pemecahan masalah.
3) Pengkajian atau analisis kelayakan masing-masing alternatif kebijakan.
4) Pelaksanaan kebijakan dan menentukan standar kinerja minimal.
5) Evaluasi keberhasilan dengan ukuran ukuran kuantitatif seperti costbenefit analysis

Dalam bahasan perumusan kebijakan Pendidikan tentu saja tak terlepas dari siapa yang
merumuskan kebijakan itu sendiri. Pelaku perumusan masalah kebijakan sering disebut juga
sebagai aktor. Aktor adalah orang atau pelaku yang terlibat dalam proses perumusan
kebijakan yang akan memberikan dukungan maupun tuntutan serta menjadi sasaran dari
kebijakan yang dihasilkan oleh system kebijakan. para aktor juga merupakan penentu isi
kebijakan serta pemberi warna dinamika tahapan- tahapan proses kebijakan. Pelaku
perumusan kebijakan Pendidikan di Indonesia adalah Lembaga Legislatif, Eksekutif,
Administrator Pendidikan, Partai Politik, Organisasi Masyarakat, Tokoh Perorangan/Pakar
dan Perguruan Tinggi.
ANALISIS

Konten Makalah Perumusan Kebijakan Pendidikan sudah sesuai dengan silabus Mata
Kuliah Studii Kebijakan Pendidikan. Hanya saja tidak mencantumkan referensi dari jurnal
ilmiah, dalam catatan kaki pun tidak mencantumkan referensi jurnal kebanyakan catatan kaki
dari buku, kemudian tidak terdapat pula kutipan tidak langsung.
Dari segi struktur penulisan, secara keseluruhan makalah ini terdapat kekurangan dalam
penulisan catatan kaki dan daftar pustaka tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, akan
tetapi dari segi penguraian materi, sub-sub pembahasan makalah sudah cukup.

Anda mungkin juga menyukai