Anda di halaman 1dari 17

NUR AMALIA

21530139
M3M15

Resume Materi Komunikasi Pemasaran


Komunikasi ialah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan baik secara
verbal maupun non verbal dengan menggunakan media tertentu dan memiliki efek atau pengaruh
tertentu. Sedangkan pemasaran yaitu dialog yang secara terus menerus terjadi di pasar antara
produsen dan konsumen untuk mempengaruhi, dan mengingatkan. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa Komunikasi pemasaran ialah cara untuk mengkomunikasikan produk kepada
konsumen dengan menggunakan unsur-unsur promosi untuk mencapai tujuan dan target
perusahaan.

Komunikasi pemasaran bertujuan untuk menyampaikan informasi (komunikasi informatif),


mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik konsumen (konsumen persuasif), dan
mengingatkan khalayak untuk melakukan pembelian ulang (komunikasi mengingatkan kembali).

 Di dalam komunikasi pemasaran, ada beberapa ruang lingkup, yakni :

1. Bagaimana berkomunikasi dengan pelanggan. Maksudnya disini adalah bagaimana cara


produsen dalam berkomunikasi untuk memasarkan produknya dengan para pelanggannya.
Misalnya, dengan memberikan pelayanan yang baik dan sesuai dengan keinginan konsumen,
serta mengarahkan konsumen bagaimana menggunakan produknya dengan benar agar konsumen
merasa puas.

2. Bagaimana berkomunikasi dengan klien. Maksudnya adalah, di dalam dunia pemasaran tentunya
sebuah perusahaan memiliki klien yang diajak untuk bekerja sama. Jadi di dalam komunikasi
pemasaran di pelajari bagaimana cara produsen dalam berkomunikasi dengan kliennya.

3.      Bagaimana berkomunikasi dengan pesaing. Ini juga menjadi ruang lingkup di dalam
komunikasi pemasaran. Karena sebuah perusahaan haruslah melihat dan memperhitungkan para
pesaingnya. Sebab dalam dunia bisnis, memiliki banyak pesaing adalah hal yang wajar, untuk itu
produsen haruslah bisa berkomunikasi dengan pesaing-pesaingnya untuk mengetahui strategi apa
saja yang dapat dilakukan dalam memasarkan produk kepada konsumen.
 Kebutuhan Manusia
Setiap manusia memiliki kebutuhan dan keinginan dalam hidupnya. Dimana keduanya saling
terkait dan beriringan. Dimana ketika seseorang menginginkan sesuatu maka dia akan berusaha
untuk memenuhi keinginan tersebut. Misal : lapar dan ingin makan nasi. Karena keinginan
tersebut, maka kita berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan memakan nasi.
      Keinginan       : abstrak => artinya tidak nyata atau tidak bisa dilihat. Bahwa keinginan itu
adalah suatu hal yang tidak bisa dilihat, diukur, dan tak berwujud. Misal : ingin memakan nasi.
    Kebutuhan      : konkrit => berarti nyata atau bisa dilihat. Karena yang namanya
kebutuhan itu adalah sesuatu hal yang nyata dan dapat dilihat. Misal : makanan, pakaian,dan
rumah, adalah contoh-contoh benda yang memiliki bentuk fisik yang nyata dan dapat dilihat.
Misal : manusia memenuhi kebutuhan untuk makan nasi.

 Abraham Maslow membagi kebutuhan menjadi :


1.      Kebutuhan dasar
Kebutuhan dasar ini harus segera dipenuhi karena ini merupakan kebutuhan mendasar dari
manusia demi kelangsungan hidupnya. Dan apabila tidak dipenuhi makan manusia akan sulit
bertahan hidup. Misal : kebutuhan untuk makan.
a.       Kebutuhan primer, yaitu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Misal : kebutuhan untuk
makan, pakaian, dan rumah.
b.      Kebutuhan sekunder, yaitu kebutuhan yang dapat dipenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi.
Misal : perabotan rumah tangga (dipenuhi jika sudah memiliki rumah).
c.       Kebutuhan tersier, yaitu kebutuhan mewah yang bisa ditunda, bisa dipenuhi jika kebutuhan
primer dan sekunder sudah terpenuhi. Misal : kebutuhan akan mobil mewah, kapal pesiar, dan
sebagainya.

2.      Kebutuhan keamanan
Kebutuhan manusia akan rasa aman atau kondisi yang bisa membuat manusia merasa aman.
Misal : bebas dari ancaman, bebas dari penjajahan, bebas dari teror, bebas dari segala macam
gangguan, dan lain sebagainya..

3.      Kebutuhan sosial
Kebutuhan ini menyangkut kehidupan sosial seseorang. Bahwa manusia adalah makhluk sosial
yang dalam kehidupannya juga membutuhkan orang lain. Karena manusia tidak dapat hidup
sendiri.

4.      Aktualisasi diri
Kebutuhan ini berkaitan erat dengan keinginan untuk mewujudkan dan mengembangkan potensi
diri. Bagaimana seseorang mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Sehingga dengan
aktualisasi diri, seseorang akan bisa memanfaatkan faktor potensialnya secara sempurna.

 Ada 4 bentuk komunikasi, antara lain :

1. Komunikasi personal, terbagi 2 :


   Komunikasi intrapersonal, yaitu proses komunikasi yang terjadi di dalam diri individu, atau
dengan kata lain proses berkomunikasi dengan diri sendiri. Sadar atau tidak, setiap detiknya kita
selalu melakukan komunikasi intrapersonal. Misalnya ketika kita ingin membeli baju di sebuah
toko, lalu kita bertanya di dalam hati, “kira-kira bagus nggak ya?” nah percakapan yang kita
lakukan di dalam hati itu merupakan salah satu contoh komunikasi intrapersonal, dimana kita
berkomunikasi dengan diri kita sendiri.
   Komunikasi interpersonal, yaitu proses penyampaian pesan antara seseorang dengan satu atau
dua orang lainnya secara tatap muka (langsung) dan ada umpan balik (feedback). Misalnya :
percakapan dua orang sahabat, percakapan suami isteri.

2. Komunikasi kelompok
Yaitu komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok. Misalnya,
dalam rapat, pertemuan, diskusi, dan sebagainya.
Komunikasi kelompok terbagi atas :
   Small group communication, yaitu komunikasi kelompok kecil hanya terdiri dari beberapa
orang saja, lebih mudah menemukan solusi karena jumlah orang yang tidak besar. Misalnya
dalam ruang kuliah, ceramah, diskusi, rapat, dan lain-lain.
   Large group communication, yaitu komunikasi yang terjadi di dalam kelompok yang lebih besar
dan anggotanya lebih banyak daripada komunikasi kelompok kecil.

3. Komunikasi organisasi
Yaitu proses komunikasi dan hubungan timbal balik antar individu dalam konteks organisasi,
dimana adanya saling kebergantungan antara sesama anggota organisasi.

4. Komunikasi massa
Yaitu pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Komunikasi
massa bersifat satu arah, menjangkau khalayak yang banyak, dan membidik sasaran tertentu
(segmentasi). Misalnya, komunikasi melalui televisi, radio, surat kabar, dan lain-lain.

 Secara umum, komunikasi ada yang berbentuk verbal dan non verbal.
Komunikasi verbal ialah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan secara
lisan maupun tertulis dengan menggunakan media tertentu.
Sedangkan komunikasi non verbal yaitu penyampaian pesan tanpa kata-kata namun
menggunakan gerakan-gerakan tubuh (bahasa tubuh).
       
o Bentuk-bentuk komunikasi non verbal, antara lain :
a. Ekspresi wajah dan mata. Terkadang jika kita ingin melihat ekspresi seseorang
yang paling jujur maka lihatlah wajahnya terutama matanya. Karena mata tidak pernah bisa
berbohong. Melihat ke kedalaman mata seseorang juga bisa membuat kita mengerti apa yang
sedang ia rasakan. Dari eskpresi wajah dan mata kita bisa membaca ekspresi sedih, bahagia,
cemas, murung, ketakutan, dan lain sebagainya.

b.   Gerakan tubuh atau posisi tubuh. Hal ini juga merupakan bentuk komunikasi. Ketika seseorang
membalikkan badan saat sedang berbicara bisa dimaknai dengan marah atau tidak setuju.
c.   Karakteristik suara. Intonasi yang datar atau ada sedikit tekanan akan memiliki makna yang
berbeda. Adanya perubahan dari nada suara akan menimbulkan perubahan pada arti kalimat yang
diucapkan.

d.   Penampilan. Identitas seseorang biasanya terbaca dari penampilannya. Sehingga penampilan


terkadang akan memberikan kesan adanya perbedaan kelas sosial, kebiasaan, sikap, dan lain
sebagainya. Orang yang berpenampilan urakan tentu akan menimbulkan kesan yang berbeda
dengan orang yang berpenampilan bersih dan rapi.

e.   Sentuhan. Sentuhan juga merupakan salah satu dari bentuk komunikasi non verbal. Dari sentuhan
tangan misalnya, itu bisa bermakna persahabatan jika kita menjabat dengan sopan dan sentuhan
bisa menyebabkan permusuhan apabila kita menggunakan sentuhan tangan untuk menampar atau
memukul seseorang. Karena setiap sentuhan yang kita lakukan pada orang lain pasti memiliki
makna.

f.    Penggunaan jarak dan waktu. Kita berkomunikasi pada jarak jauh dengan jarak dekat tentu akan
berbeda komunikasi yang terjadi. Komunikasi melalui telepon, sms, video conference, atau
bertatap muka secara langsung juga akan memiliki makna yang berbeda.
Komunikasi intinya sama bahasa dan sama makna. Artinya, dalam berkomunikasi antara
komunikator dan komunikan haruslah terjalin kesepahaman dan saling memahami akan maksud
dari pesan yang ingin disampaikan. Sehingga pesan yang ingin disampaikan oleh komunikator
kepada komunikannya tidak di salah artikan atau terjadi kesalahpahaman makna.

 Konsep dasar pemasaran adalah bagaimana memberikan / menjaga kepuasan pelanggan


(konsumen). Artinya sebagai produsen, hal yang paling krusial adalah bagaimana menjaga
konsumennya agar tidak berpaling pada pesaing yang lain. Jadi penting bagi seorang produsen
memberikan pelayanan yang terbaik agar dapat memuaskan konsumennya. Dan apabila
konsumen sudah merasa puas, selanjutnya yang harus dilakukan produsen adalah menjaga agar
kepuasan tersebut terus dirasakan oleh konsumen.

    Bovee dan Thill (2003), untuk mendapatkan bagaimana kita mengetahui keadaan pelanggan
dengan menganalogikan :
A  =  Analize, yaitu menganalisis pelanggan. Misalnya, latar belakang pelanggan.
U  =  Understand, yaitu mengerti dan memahami apa yang diinginkan atau sedang   
         dibutuhkan oleh konsumen.
D  =  Demographies,yaitu menyangkut wilayah dan persebaran geografis tempat tinggl
konsumen.
I  =  Interest, yaitu melihat apa yang sedang dibutuhkan atau dianggap penting oleh konsumen.
E = Environment, yaitu dengan melihat keadaan atau kondisi lingkungan sekitar.
       Produsen atau pemasar haruslah melihat siapa yang akan menjadi pesaingnya.  
       Sehingga dapat menyusun strategi-strategi bagaimana cara menarik konsumen dan
       bisa bersaing dengan pesaing-pesaing yang lain.
N = Needs, yaitu kebutuhan konsumen. Produk jenis apa dan bagaimana yang
dibutuhkan  konsumen.
C = Customize
E = Expectation, yaitu produk seperti apa yang diharapkan oleh konsumen. Dengan
        mengetahui produk seperti apa yang diharapkan oleh konsumen, maka produsen
        akan dengan mudah memasarkan produk yang sesuai dengan keinginan dan
        kebutuhan konsumennya.

 Ada 6 tahapan untuk menjaga pelanggan / konsumen, yaitu :


1.   Tentukan siapa pelanggan kita. Seorang produsen haruslah melakukan riset pasar untuk dapat
menentukan siapa yang menjadi pelanggan nya. Dengan begitu produsen dapat menentukan
strategi-strategi apa saja yang dapat dilakukan untuk menarik konsumen dan dapat terus menjaga
konsumen tersebut agar tidak berpaling kepada pesaing yang lain.
2.   Siapa yang memiliki minat dan kemampuan. Konsumen yang sudah kita tentukan dan ketahui
tadi, harus kita cek lagi siapa yang berminat dan mampu untuk menjadi pelanggan atau
konsumen kita.
3.   Menjaga kepuasan si pembeli pertama. Pembeli yang pertama kali membeli produk kita haruslah
diutamakan dan dijaga perasaannya, serta dipenuhi apa yang menjadi keinginannya. Karena
biasanya seorang pembeli pertama apabila sudah merasa cocok dengan produk dan pelayanan
yang diberikan oleh penjualnya maka tidak akan mudah berpaling pada penjual atau pesaing
yang lain.
4.   Menjadikan  si pembeli pertama untuk membeli berulang-ulang. Penjual harus memastikan agar
si pembeli pertama merasa puas dan akan terus membeli produknya.
5.   Menjadikan si pembeli pertama untuk menjadi klien. Setelah si pembeli pertama tersebut
menjadi pelanggan setia kita, maka yang selanjutnya harus dilakukan adalah bagaimana
mengajak dan membujuk si pembeli pertama tersebut untuk mau menjadi klien kita.
6.   Menjadikan si pembeli pertama sebagai member atau anggota.

Segmentasi Pasar
Pride dan Ferrel (1995) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses pembagian
pasar keseluruhan menjadi kelompok-kelompok pasar yang terdiri dari orang-orang yang
secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa. Kita perlu mengidentifikasi dan
memanfaatkan peluang yang muncul di pasar. Segmentasi pasar sangatlah penting di dalam
sebuah bisnis dan pemasaran.

 Ada 4 segmen pasar, antara lain :


1.      Berdasarkan letak geografis. Segmentasi ini membagi pasar sesuai dengan letak geografisnya.
Seperti berdasarkan negara, provinsi, kabupaten, kota, wilayah, daerah ataupun kawasan. Dengan
segmentasi ini, para pemasar memperoleh kepastian kemana atau dimana produknya harus
dipasarkan.
2.      Berdasarkan letak demografis. Segmentasi ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada
siapa produknya harus ditawarkan. Untuk itu, para pemasar harus melihat letak demografis
konsumen. Misal umur, jenis kelamin, siklus kehidupan keluarga, tingkat penghasilan,
pendidikan, jenis pekerjaan, dan sebagainya.
3.      Berdasarkan faktor psikologis. Pada segmentasi ini, pembeli dibagi menjadi kelompok-
kelompok berdasarkan apa yang disukai konsumen. Misal warna kesukaan. Juga berdasarkan
status sosial (golongan elite, menengah, atau rendah), gaya hidup (modern, tradisional, boros,
hemat atau mewah), dan kepribadian (penggemar atau pemerhati suatu produk tertentu).
4.      Berdasarkan faktor kebiasaan. Segmentasi ini mengelompokkan pembeli berdasarkan pada
pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk.

        Manfaat melakukan segmentasi pasar, diantaranya :


-          Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-
kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
-          Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
-          Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
-          Mendapatkan input mengenai posisi kita sebagai produsen dan persaingan di pasar.
-          Merupakan basis bagi kita untuk mempersiapkan strategi pemasaran selanjutnya.
-          Dapat membedakan antara segmen yang satu dengan segmen yang lainnya.
-          Dapat digunakan untuk mengetahui sifat dari masing-masing segmen.
-          Dapat digunakan untuk memilih segmen manakah yang potensinya paling besar.

        Ada 3 sasaran dalam pemasaran, yaitu sasaran individu, kelompok, dan massa.

Merancang Komunikasi Pemasaran


Stimuli pemasaran, yaitu merangsang persepsi konsumen. Jadi stimuli ini dilakukan untuk
merangsang persepsi konsumen agar mau membeli produk yang dipasarkan.
        Ada 2 teori mengenai stimuli ini :
1.      S-R (Stimulus - Respon) => artinya begitu si pembeli mendapatkan stimulus untuk membeli
produk, langsung direspon. Pada teori ini, si pembeli yang mendapatkan stimulus langsung
merespon pesan tanpa di organisir terlebih dahulu.
2.      S-O-R (stimulus - Organizing - Respon ) => begitu si pembeli mendapatkan stimulu, di
organizing (dicerna) terlebih dahulu. Artinya tidak langsung diterima, dipikirkan dahulu baik dan
buruknya. Baru setelah itu di respon.
        Perilaku berubah disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
1.      Faktor genetik, yaitu faktor yang ada pada manusia. Ada yang bertahan dan ada juga yang
berkembang.
2.      Faktor kepribadian, yaitu faktor ini juga dapat menyebabkan perubahan perilaku. Misalnya
dulunya agak tomboy sekarang menjadi lebih feminine. Tentunya perilakunya juga akan
berubah.
3.      Faktor lingkungan, yaitu perubahan perilaku yang disebabkan oleh kondisi lingkungan sekitar.
Misalnya di lingkungan sekitar sedang ramai-ramainya menyukai style korea. Lama kelamaan
hal itu tentu akan tertular pada kita.
        Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pendapat konsumen :
-          Latar belakang
-          Faktor biologis
-          Faktor psikologis. Faktor ini dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia tinggal dan hidup pada
waktu sekarang tanpa mengabaikan pengaruh di masa lampau atau antisipasinya pada waktu
yang akan datang.
-          Faktor sosial. Bagaimana keadaan sosialnya juga akan mempengaruhi konsumen dalam
memutuskan membeli suatu produk.
-          Faktor isu/situasi
-          Faktor sikap

        Ada 5 faktor kegagalan dalam komunikasi pemasaran :


a.       Gagal mengenai sasaran. Kegagalan yang paling sering dialami oleh para pemasar adalah
produk yang ditawarkan kurang mengenai target pasar. Sehingga dapat dipastikan jika
penawaran yang disampaikan belum berhasil atau mampu menarik minat dan perhatian
konsumen. Untuk itu, sebelum mengkomunikasikan produk kita ke pasaran, lakukanlah riset
pasar terlebih dulu untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh konsumen agar dapat
menciptakan produk yang benar-benar berkualitas dan memenuhi tingkat kebutuhan pasar yang
telah ditentukan.
b.      Kurang dapat menyakinkan pasar. Konsumen bukanlah orang yang dengan mudahnya
mempercayai sebuah produk tanpa adanya bukti nyata. Oleh sebab itu, produsen atau pemasar
sebaiknya melampirkan data-data untuk memperkuat penawaran kepada konsumen. Misalnya
dengan melampirkan beberapa data konsumen atau klien yang pernah menggunakan produknya
dan merasa puas. Lengkapi juga dengan testimoni dari mereka agar konsumen semakin merasa
yakin dengan kualitas produk yang ditawarkan.
c.       Tidak memberikan solusi. Dalam memasarkan produk, para pelaku pasar cenderung lebih
fokus untuk menginformasikan jenis pelayanan atau produk apa saja yang ditawarkan dan
pemasar juga lebih senang menyampaikan kelebihan produk yang ditawarkan daripada
menyampaikan keuntungan yang didapatkan para konsumen. Sehingga banyak konsumen yang
tidak tertarik dengan penawaran yang disampaikan. Karena dari produk tersebut konsumen tidak
menemukan sebuah solusi yang mereka butuhkan. Jadi, sebaiknya berilah solusi bagi setiap
permasalahan konsumen.
d.      Jangan terlalu banyak berkomunikasi. Kegagalan bisa terjadi apabila pelaku pasar
menggunakan strategi pemasaran yang berlebihan. Komunikasi yang berlebihan hanya akan
membuat konsumen merasa bingung, sebenarnya apa inti pesan yang akan disampaikan. Sebab,
informasi yang berlebihan akan menyamarkan inti pesan yang ingin dikomunikasikan kepada
para konsumen. Jadi, lebih baik tawarkan produk dengan bahasa yang padat dan jelas, sehingga
konsumen dapat menyerap semua informasi yang disampaikan dan segera mengambil tindakan.
Misal dengan langsung membelinya.
e.       Pesan utama tidak tersampaikan. Artinya pesan utama yang ingin disampaikan oleh para
pemasar tidak tersampaikan dengan baik kepada konsumen. Dan bisa dipastikan konsumen
belum paham dengan informasi yang produsen atau pemasar berikan serta membutuhkan
penjelasan yang lebih rinci. KomunikasiBOLEH  singkat asalkan pesan utama yang ingin
disampaikan dapat dimengerti oleh para konsumen.

Hambatan-hambatan dalam komunikasi pemasaran


    Hambatan-hambatan komunikasi terbagi kepada 4 :
1.      Hambatan pada sumber. Biasanya terjadi pada perumusan-perumusan tujuan yang kurang jelas.
Hal ini terjadi karena kurangnya focus pada keuntungan yang ingin diraih.
2.      Hamabatan pada proses encoding. Hal ini bisa terlihat lebih kepada perancang iklan yang lebih
kepada iklan kreatif. Sehingga maksud dari pemasaran sebuah produk tidak tersampaikan.
3.      Hambatan dalam transmisi pesan. Salah satu yang menentukan sasaran konsumen dalam
memilih saluran media.
4.      Hambatan dalam proses decoding. Umumnya konsumen akan menolak iklan yang tidak
menarik minat. Ada juga faktor ketidakpercayaan (kredibel), juga karena terlalu sering, membuat
konsumen menjadi kesal.
      
3 Hal yang Mempengaruhi Strategi Pemasaran :
1.      Meningkatkan orientasi pada nilai
2.      Meningkatkan kebutuhan akan akses informasi
3.      Mendesain produk agar sesuai dengan konsumen

         Faktor yang turut berpengaruh pada efektivitas komunikasi pemasaran :


-          Semakin besar pengaruh sumber pada penerima, maka besar pula dampak dan perubahan si
penerima, sesuai dengan yang dikehendaki sumber pesan.
-          Komunikasi berdampak lebih kuat apabila pesan yang disampaikan cocok/sesuai dengan
opini dan keyakinan si penerima.
-          Komunikasi cenderung lebih efektif kalau sumber dianggap punya keahlian, status tinggi,
bersifat objektif/lebih disenangi, terlebih lagi kalau si sumber mempunyai kekuasaan.

Bauran Pemasaran
Baluran pemasaran ialah kumpulan dari variable-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan
dan digunakan oleh suatu badan usaha untuk mencapai tujuan pemasaran dalam
Menurut Kotler, baluran pemasaran yaitu sejumlah alat-alat pemasaran yang digunakan oleh
perusahaan untuk meyakinkan objek pemasaran / target pasar yang dituju.
Menurut William J.Stantan, baluran pemasaran (marketing mix) adalah kombinasi dari 4 variabel
/ kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan.
Ada banyak alat pemasaran, McCarthy mempopulerkan pembagian kiat pemasaran ke dalam
4  faktor yang disebut the four Ps: product, price, place, and promotion.

1.      Product
Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud maupun tidak berwujud) yang dapat
ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk.memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu.
Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan
dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang,
organisasi dan ide.

2.      Price
Sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk membeli produk atau mengganti hak
milik produk. Harga meliputi last price, discount, allowance, payment period, credit terms, and
retail price.

3.      Place
Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi yang memungkinkan
konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk. Tempatnya dapat berupa outlet
maupun yang non outlet (misal: rumah sakit).

4.      Promotion
Berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada
pasar sasaran. Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu iklan, promosi penjualan,
penjualan tatap muka dan hubungan masyarakat. Menggambarkan berbagai macam cara yang
ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk ke konsumen.

    Variabel promosi / bauran komunikasi pemasaran :


a.       Advertising, yaitu semua bentuk presentasi non personal dan promosi ide, barang, atau jasa
oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran.
b.      Sales promotion, yaitu insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau
pembelian produk dan jasa. Biasanya promosi ini dilakukan di mall atau tempat-tempat umum.
c.       Public relations and publicity, yaitu berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan
dan melindungi citra perusahaan atau produk individual yang dihasilkan.
d.      Personal selling, yaitu interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan
melakukan penjualan. Interaksi dilakukan dengan door to door. Meskipun sekarang, promosi
seperti ini sudah kurang berhasil, dikarenakan banyak konsumen yang merasa terganggu jika
didatangi ke rumah.
e.       Direct marketing, yaitu melakukan komunikasi pemasaran secara langsung untuk
mendapatkan respon dari pelanggan dan calon tertentu, yang dapat dilakukan dengan
menggunakan surat, telepon, dan alat penghubung non personal lainnya.
Selanjutnya, bauran pemasaran terbagi lagi menjadi 8 Ps , yaitu :

1.      Process
Kualitas sebuah perusahaan sangat bergantung kepada proses penyampaian jasa kepada
konsumen. Seluruh operasional perusahaan harus dijalankan dengan sistem dan prosedur yang
baik, sehingga proses penyampaian nantinya kepada konsumen dapat berjalan sesuai dengan apa
yang diharapkan.
2.      People
Yaitu orang yang memegang peranan penting dalam sebuah perusahaan, khususnya yang
bergerak dibidang pelayanan jasa karena terlibat langsung dengan pelayanan konsumen. People
menentukan loyalitas konsumen karena dapat melakukan interaksi secara langsung dan
memberikan penilaian tentang profesionalitas, pemenuhan kepuasan konsumen, dan lain-lain.

3.      Policy
Kebijakan di suatu negara, atau wilayah yang dapat menghambat atau justru memperlancar
pemasaran yang dilakukan oleh produsen atau pemasar. Misalnya ada kebijakan pemerintah yang
melarang konsumsi rokok. Tentunya kebijakan tersebut akan sangat merugikan para produsen
dan pemasar rokok tersebut.

4.      Physical evidance (bukti fisik)


Pemasaran melalui media internet tidak secara fisik tampak, baik produk atau jasa, sehingga
bukti fisik diperlukan untuk menumbuhkan kepercayaan konsumen. Bukti fisik dapat berupa
bangunan perusahaan, produk fisik yang ditawarkan, cat nya yang bagus, dan sebagainya.

Media Massa dan Pemasaran


Menurut Dennis Mc Quail, media massa sebagai :
         Jendela
Artinya media membuka cakrawala dengan menyajikan realitas dalam berita yang apa adanya.
Ketika kita melihat media sama hal nya dengan ketika kita membuka jendela kamar. Apapun
yang ada di depan maka akan terlihat dengan jelas dan apa adanya.
         Cermin
Artinya apapun yang terjadi di masyarakat maka akan diberitakan di media massa. Makanya
media massa diibaratkan seperti kita melihat cermin. Apa yang ada dihadapan cermin itulah yang
terlihat. Begitu pula dengan media massa yang diibaratkan seperti cermin.
         Kiper
Artinya media massa tidak secara mentah menerima segala informasi yang ada, namun
informasi-informasi tersebut di saring terlebih dahulu, dan informasi yang di anggap pentinglah
yang akan di beritakan di media.
         Penunjuk arah
Disini media massa sebagai penerjemah (guide) atau pembimbing. Media mengkonstruksi
realitas sesuai dengan kebutuhan khalayak.
         Forum untuk mempresentasikan berbagai informasi / ide-ide kepada khalayak
Media berperan untuk menyampaikan berbagai informasi maupun ide-ide kepada khalayak yang
dapat menambah wawasan dan pengetahuan khalayak.
         Interlukator
Media disini berperan sebagai teman bicara. Yang menemani khalayak apabila sedang merasa
bosan dan dapat menghibur khalayak dengan tayangan-tayangan yang menarik.

        Pentingnya komunikasi pemasaran lintas budaya


1.      Etnosentrisme, yaitu memaksa budaya lain untuk memahami apa yang kita percayai dan
menganggap budaya kita lebih baik daripada budaya lain. Sebenarnya etnosentrisme ini baik jika
sewajarnya saja, karena sikap ini bagaimana kita mencintai budaya sendiri. Namun jika
berlebihan justru dapat memicu konflik budaya.

2.      Stereotipe, yaitu prasangka/dugaan-dugaan positif atau negatif tentang budaya lain. Stereotipe
ini menggeneralkan suatu budaya karena pengalaman masa lalu atau karena mendengar dari
orang lain. Misalnya, orang bilang kalau orang batak itu kasar atau banyak yang bilang kalau
orang Padang itu pelit, atau orang Jawa itu lembut.

Cultural Imperialisme
Yaitu penjajahan dilakukan melalui budaya. Misalnya orang barat yang mencoba menjajah
bangsa Indonesi melaluia teknologi, makanan, dan sumber daya yang lainnya. Sehingga kita
bergantung kepada mereka dan sedikit banyak budaya kita mengalami pergeseran dan
terpengaruh oleh budaya mereka.

Menurut Hariani, untuk menghindari aksi etnosentrisme dalam komunikasi dapat dipergunakan
beberapa hal sebagai berikut :
1.      Menerapkan azas kesamaan, “tidak ada budaya yang imperior dan superior” atau “tidak ada
budaya yang salah / budaya yang benar.”
2.      Menerapkan kaidah emas, yaitu memperlakukan orang lain seperti apa yang ingin kita
diperlakukan. Artinya kita harus memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin orang lain
memperlakukan kita. Mencoba menempatkan posisi pada diri kita sendiri.
3.      Menerapkan kaidah timah, yaitu memperlakukan orang lain sebagaimana orang lain ingin
diperlakukan. Artinya kita harus memperlakukan orang lain sebagaimana mereka ingin
diperlakukan. Kita mencoba menempatkan diri pada posisi orang lain.

Peranan Komunikasi Persuasif dalam Pemasaran


Istilah komunikasi persuasive bersumber pada perkataan latin yaitu persuasion yang kata
kerjanya adalah persuaderen yang berarti membujuk, mengajak, atau merayu.
 
Ada 4 prinsip dasar dalam komunikasi persuasif yang dapat menentukan efektivitas dan
keberhasilan komunikasi pemasaran :
1.      Prinsip pemaparan yang selektif, yaitu produsen selektif dalam memilih media massa mana
yang ingin dipakai untuk memasarkan produknya. Misalnya memilih media massa yang banyak
diminati konsumen.
2.      Prinsip partisipasi audiens, yaitu berusaha mencari partisipasi konsumen.
3.      Prinsip suntikan, yaitu memasarkan produknya dengan terus menyuntikkan iklan kepada
konsumen hingga terpengaruh untuk membeli produk tersebut.
4.      Prinsip perubahan yang besa
MIRFAT
21530095
M3M15

Resume Materi Komunikasi Pemasaran


Untuk pemahaman awal, lima tulisan dalam bagian ini akan memaparkan dinamika komunikasi, yaitu :
1.    Komunikasi Pemasaran Millenium Baru
2.    Integrasi Komunikasi dan Pemasaran
3.    Tujuh Tahap Rencana Komunikasi Pemasaran
4.    Aspek Makro Komunikasi Pemasaran
5.    10 Pilar Pemasaran Terpadu Untuk Milenium Baru
1.   Komunikasi Pemasaran Milenium Baru
Sedikitnya ada 3 sisi menarik dari perkembangan terbaru komunikasi pemasaran. Pertama, strategi yang
ditawarkan begitu segar, menyodorkan terobosan baru yang mengkombinasikan iklan, promosi, dan
kehumasan sebagai alternatif ketimbang paradigma lama yang lebih mengedepankan iklan dan promosi
sebagai bintang. Kedua, pendekatannya bersifat holistik (menyeluruh), tidak melihat satu persoalan
secara terpisah-pisah, tetapi merangkai berbagai pihak terkait (stakebolders) baik di internasional
organisasi maupun semua pihak luar yang berkepentingan atau terkena dampak. Ketiga, keluwesannya
dalam memadukan berbagai disiplin ilmu dan jenjang personil yang menjalankan fungsi yang berbeda-
beda kutuk menghasilkan sinergi.
Konsep inti yang  cukup populer adalah Komunikasi Pemasaran Terpadu atau Integrated Marketting
Communications (IMC) dari Don Schultz, serta Tom Duncan yg mengulas aspek makro IMC dan
pemasaran terpadu. Bentuk programnya cukup beragam, mulai dari sumbangan kepedulian, menyisihkan
sebagian dari hasil penjualan untuk sumbangan kepedulian.

Esensi Marketing Public Relations dan pemasaran persahabatan adalah sama, yaitu komunikasi antar
pribadi dan kembali kepada hal-hal yang paling mendasar yaitu sentuhan kemanusiaan berbasis
persahabatan yang langgeng dengan berbagai pihak terkait.

Promosi penjualan dan kehumasan pada saatnya juga terpadu. Di satu sisi untuk mendongkrak
penjualan, dan di sisi lain untuk menarik simpatik khalayak. Kecakapan khusus para pelaku komunikasi
pemasaran sangat dibutuhkan, mulai dari gaya berpikir strategis dan holistik, merancang isi pesan yang
memungkinkan keseragaman untuk setiap segmen sasaran, kejelian memilih media dan memanfaatkan
media, serta penerapan gaya pendekatan komunikasi.

Kombinasi itu antara lain berupa kecermatan dalam mengemas keharuman citra atau reputasi merek
produk dengan merek korporat.

2.   INTEGRASI KOMUNIKASI DAN PEMASARAN


Selain unsur edukasinya sangat tinggi, program ini juga memperlihatkan konsistensi isi pesan yang
disampaikan sebagaimana dilakukan sejak awal kampanye. Betapa pentingnya menjaga konsistensi
pesan kampanye dan pencermatan memilih media. Kenyataannya yang sering terjadi adalah perusahaan
memaki biro iklan untuk kampanye iklannya, namun menggunakan pihak yang berbeda untuk program
pemasaran lainnya : perusahaan design grafis untuk menciptakan logo, desain kemasan produk atau
materi promosi; aktivitas promosi penjualan dan pameran memanfaatkan jasa organizer.

Komunikasi Pemasaran Terpadu


Kerisauan dan kesulitan para praktisi komunikasi dan pemasaran untuk memadukan kampanye yang
mereka rancang itu rupanya dipahami oleh sejumlah akademisi. Fenomena ini bertambah menarik
karena berbagai teknik dan taktik promosi atau pemasaran dianggap berjalan sendiri-sendiri tanpa
integrasi dan keterpautan mulai dari tujuan, isi pesan, khalayak sasaran sampai media yang digunakan.
Pemasaran adalah komunikasi dan komunikasi adalah pemasaran/ keduanya menyatu dan tak
terpisahkan. Dengan kata lain, kita perlu mengubah semua bentuk pemasaran menjadi komunikasi dan
semua bentuk komunikasi menjadi pemasaran, hingga kita memiliki integrasi dalam pesan dan tujuan
suatu integrasi total.

Esensi Integrasi
Integrasi strategi tetap menjadi arah komunikasi bagi merek produk atau jasa, karena akan membawa
bagian pemasaran ke arah yang sama. Setiap orang harus mengacu pada siapa pelanggannya, apa
yang mereka inginkan, serta bagaimana produk disampaikan.

Integrasi Media
Penerapan IMC harus dilakukan mulai dari pimpinan puncak dengan orientasi pada pelanggan,
menjadikan komunikasi sebagai sumber keunggulan daya saing, dan bersifat sentralisasi atau
konsolidasi. Dengan mengubah semua bentuk pemasaran menjadi komunikasi dan komunikasi menjadi
pemasaran, kita memiliki pesan dan tujuan yang terintegrasi.

3.   TUJUH TAHAP RENCANA KOMUNIKASI PEMASARAN


1.    Klasifikasi dan segmentasi pelanggan dari bank data.
2.   Menemukan titik kontak konsumen.
3.   Menetapkan sasaran dan strategi komunikasi.
4.   Menemukan dan memetakan jejaring merek (Brand Network).
5.   Menentukan sasaran pemasaran
6.   Meramu berbagai teknik komunikasi pemasaran yang paling sesuai.
7.   Memilih taktik komunikasi pemasaran

4.   ASPEK MAKRO KOMUNIKASI PEMASARAN


Kini muncul kesadaran baru akan perlunya konsistensi pesan kampanye pemasaran disertai keterkaitan
media komunikasi yang digunakan untuk menghasilkan konsistensi reputasi antara Citra merek(produk)
dengan citra perusahaan (korporat). Pemunculan model baru ini disebabkan lima alasan dasar :
1.    Keterpaduan (integrasi) adalah proses yang tak terbatas dan tak berujung karena mencakup berbagai
jenjang.
2.    IMC bukan hanya pekerjaan satu fungsi, melainkan Multifungsi.
3.    Semua pihak yang terkait dengan perusahaan(stakebolders) perlu ditangani secara proporsional, tidak
hanya terfokus pada pelanggan.
4.    Perusahaan perlu mendengar masukan dari semua pihak, termasuk para pelanggan.
5.    Setiap titik kontak dengan khalayak menyebarkan pesan komunikasi. Titik kontak itu mulai dari kemasan
produk, logo perusahaan, pengalaman menggunakan produk, iklan, pelayanan konsumen, berita di
media massa, hingga humor yang menyebar secara berantai.

                                                    IMC versus IMC Makro

IMC Elemen IMC Makro

Lebih menekankan pada sisi Misi yang Memadukan sisi sosial dan
komersial diemban komersial

Konsumen atau pelanggan Khalayak Semua pihak terkait


sasaran (stakebolders)

Fungsi pemasaran (dan Fungsi yang Multifungsi (Cross-funcitional)


komunikasi) terlibat

Aspek pemasaran Cakupan kerja Beragam aspek perusahaan


(korporasi)

Pesan terencana Penanganan Pesan terencana dan pesan tak


pesan terencana yang menyebar

Merek produk Penangan Merek produk dan merek


citra/ reputasi korporat (Corporate Band)

Wawasan makro memang perlu, namun harus tetap berpijak di bumi. Kini saatnya untuk berpikir makro
dan bertindak mikro.

5.  SEPULUH PILAR PEMASARAN TERPADU


Pemasaran terpadu diartikan sebagai proses antar fungsi dalam mengelola hubungan merek yang
menguntungkan dengan mengarahkan integrasi antara sumber daya manusia dan pengalaman
perusahaan untuk memelihara konsistensi strategis dalam komunikasi merek, disertai dialog yang
memberikan manfaat timbal balik dengan pelanggan dan semua pihak terkait, serta memasarkan misi
korporat yang  memperkuat kepercayaan terhadap merek.
Pemasaran terpadu menawarkan banyak manfaat seperti menciptakan keunggulan kompetitif pada
produk agar tidak menjadi komoditas, menguatkan loyalitas merek, mengurangi pemberitaan negatif di
media massa, menghubungkan khalayak di seluruh dunia melalui saluran komunikasi dan bank data  on-
line, memperkecil  tolakan konsumen atas pesan komersial, mengangkat merek lokal menjadi merek
global, memperkuat kepercayaan publik terhadap perusahaan.

Sepuluh Pilar Utama


Ada sepuluh pilar utama pemasaran terpadu yang membedakannya dengan pemasaran tradisional atau
konvensional.
Pilar pertama, mengelola jalinan hubungan jangka panjang, bukan hanya sekedar menghasilkan
transaksi penjualan.
Pilar kedua, fokus perhatian pada semua pihak terkait yang lebih luas ketimbang hanya pemegang
saham dan pelanggan.
Pilar ketiga, mengupayakan konsistensi strategis, bukan Cuma sekedar pesan kampanye merek. Perlu
diingat, konsistensi ini terdiri dari enam lapis: nilai-nilai kunci atau visi korporat, filosofi bisnis tentang
pelanggan, tampilan atau identitas merek/produk, pesan kampanye produk atau jasa, positioning merek,
dan konsistensi eksekusi untuk tiap segmen khalayak guna mencerminkan keseragaman.
Pilar keempat, menawarkan dialog interaktif dengan manfaat timbal balik, bukan hanya mengandalkan
komunikasi monolog lewat media massa.
Pilar kelima, memasarkan misi korporat ketimbang hanya menjejali konsumen dengan klaim produk.
Pilar keenam, menerapkan perencanaan berbasis-nol, ketimbang sekedar melakukan penyesuaian dari
tahun lalu untuk alokasi dan penerapan program.
Pilar ketujuh, menekankan integrasi antar fungsi, bukan hanya perencanaan dan pemantauan secara
departemental.
Pilar kedelapan, mengandalkan kompetensi inti, bukan cuma dukungan dari para spesialis dan keahlian
komunikasi.
Pilar kesembilan, membangun dan mengelola bank data untuk memelihara pelanggan, ketimbang hanya
mencari pelanggan baru.
Pilar kesepuluh, bermitra dengan konsultan  komunikasi terpadu ketimbang hanya menggunakan
konsultan komunikasi spesialis untuk eksekusi program.
KOMUNIKASI PEMASARAN KONTEMPORER
Bab ini membahas konsep-konsep komunikasi pemasaran kontemporer tersebut.
1.    Maxi Marketting : gaya baru pemasaran yang luwes
2.    Langkah Simpatik Humas Pemasaran
3.    Lima Tema Pemasaran Persahabatan
4.    Gaya Baru Kemitraan Pemasaran
5.    Siasat Pemasaran Citra
6.    Gaya Komunikasi Pemasaran Sosial Aa Gym
7.    Kampanye Pemasaran Sosial Pemilu 1999
8.    Political PR Pemilu 2004

1.    MaxiMarketting : GAYA BARU PEMASARAN YANG LUWES


Maxi Marketting diartikan sebagai upaya berkesinambungan untuk memaksimalkan penjualan dan laba
dengan cara mengubah calon konsumen menjadi pelanggan jangka panjang. Untuk memaksimalkan
langkah dari tiap tahap, yakni pemilihan sasaran pelanggan, eksplorasi media, tanggung jawab iklan,
dampak periklanan, hasil promosi, keterlibatan pelanggan, serta jalinan hubungan pelanggan.
2.   LANGKAH SIMPATIK HUMAS PEMASARAN
Humas memang cukup sulit dipisahkan dari pemasaran, terutama dalam perusahaan yang memiliki
banyak produk. Oleh karena itu muncul istilah humas pemasaran (marketting public relations) untuk
aktivitas humas yang digunakan dalam pemasaran produk.
Sudah saatnya praktisi pemasaran bergandengan tangan dengan praktisi humas untuk memasarkan
serta membangun citra produk dan perusahaan.
3.   LIMA TEMA PEMASARAN PERSAHABATAN
Menurut McKenna mengemukakan lima tema penting pemasaran persahabatan.
1. Pemasaran adalah laksana perjalanan menuju bulan.
2. Pemasaran adalah penciptaan pasar, bukan membagi pasar.
3. Pemasaran adalah proses, bukan taktik promosional.
4. Pemasaran bersifat kualitatif, bukan kuantitatif.
5. Pemasaran adalah tugas setiap orang.
4.   HUMAS PEMASARAN PERSAHABATAN
Humas pemasaran tidak hanya menonjolkan unsur nilai berita dari program sehingga muncul dalam
publikasi media massa dan menarik simpati publik, tetapi juga mengundang keterlibatan masyarakat
untuk peduli.
Sisi penting lain yang membedakan pemasaran persahabatan dari pemasaran konvensional adalah ide
mengenai pemasaran berbasis pengetahuan (knowledge-basic) yang melihat aspek internal dan
pemasaran berbasis pengalaman (experience-basic) yang memantau keluar.
5.   GAYA BARU KEMITRAAN PEMASARAN
Ada 6 pola kemitraan pemasaran :
1. Kemitraan iklan (cooperative da)
2. Kemitraan promosi (promotion partnering)
3. Kemitraan bank data ( database partnering)
4. Kemitraan jaringan distribusi (Networks partnering)
5. Kemitraan pelanggan (Customer partnering)
6. Kemitraan merek (co-branding)

Kemitraan Iklan, merupakan wujud kerja sama pemasaran konvensional. Kemitraan ini bisa terjadi antara
sesama pemasar atau sesama media, serta antara pemasar dan media. Kemitraan promosi, disebut juga
promosi silang atau promosi bersama. Prinsipnya, produsen pemasar yang bermitra, baik dalam satu
kelompok, mereka saling mendapatkan kemudahan promosi dan penjualan. Lebih maju dari kemitraan
promosi adalah kemitraan bank data (database partnering) yang umumnya berupa pemanfaatan akses
on-line.
Kemitraan pemasaran dibutuhkan dalam situasi apa pun : pada masa krisis, pemulihan, ataupun situasi
normal.
6.   SIASAT PEMASARAN CITRA
Pemasaran citra (image marketing) bukan sekedar tampil manis dalam iklan atau menyatakan diri
sebagai terbesar atau terbaik. Lebih dari itu, pemasaran citra mengupayakan agar nama dan reputasi
(perusahaan atau produk) serta persepsi publik makin positif, sehingga memperluas pengenalan
perusahaan atau produk yang ujung-ujungnya mendongkrak Perolehan pangsa pasar.
Siasat yang cukup efektif untuk mendorong pembentukan citra, selain pantulan kekuatan citra para
bintang dan sponsor, adalah melalui publikasi.
7.   GAYA KOMUIKASI PEMASARAN SOSIAL AA GYM
Apa yang dilakukan kiai muda ini sebenarnya adalah memasarkan ide atau gagasan (Idea marketing). Inti
pesan dakwah kiai wirausahawan ini berasal dari  akumulasi pengalaman Aa yang dirangkum dalam tiga
kata : Zikir, pikir, dan ikhtiar. Pesan-pesan moral itu dipercaya karena disampaikan dengan daya bertutur
yang sederhana, lugas, dan seperti dinyatakan Aa Gym sendiri, apa yang ia sampaikan diupayakan telah
dilakukan dan dialaminya, karena ia takut dengan teguran al-quran.
8.   POLITICAL PR PEMILU
Dari sisi perkembangan politik, banyak pengamat yang menilai pemilu kali ini merupakan pendidikan
politik dan kemajuan demokrasi yang luar biasa setelah terkungkung selama tiga dasawarsa masa orde
baru. Koutler menyebut lima pasar dalam kampanye politik untuk memasarkan kandidat yakni: media,
pemilih, partai politik, aktivis atau kelompok kepentingan, dan penyandang dana (donatur).
Selain citra diri (personal image), citra produk(Brand image), dan citra korporat atau institut(Corporate
image) ada citra yang lebih luas yang terkait dengan Sektor industri bisa juga asosiasi, perhimpunan, era,
rezim, dinasti sehingga dapat dikelompokkan menjadi industrial image.
Citra bangsa penting untuk dikelola  karena citra kota dan citra bangsa yang terpuruk akan mempersulit
pemasaran dan memperburuk citra personal warga negaranya. Sebaliknya, citra personal yang kuat bisa
mewarnai citra produk, korporat(juga partai), bahkan citra sektor industri dan citra bangsa karena identik
atau diasosiasikan dengan individu tertentu.

Anda mungkin juga menyukai