Anda di halaman 1dari 5

Nama : Faizal Rahman A

NIM : 17108040073

LAPORAN KEUANGAN DALAM MATA UANG ASING

1. Tujuan Translasi dan Konsep Mata Uang Fungsional


Tujuan translasi adalah untuk (a) menyediakan informasi yang umumnya
kompatibel dengan pengaruh ekonomi yang diharapkan dari perubahan kurs terhadap
arus kas dan ekuitas perubahan, dan (b) merefleksikan pada laporan konsolidasi hasil
keuangan serta hubungan setiap entitas konsolidasi seperti yang diukur dalam mata
uang fungsional sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum A.S
(FASB statement No. 52, paragraf 4).
Konsep Mata Uang Fungsional
Mata uang fungsional suatu entitas adalah mata uang yang digunakan dalam
lingkungan ekonomi utama dimana entitas tersebut beroperasi. Faktor-faktor lainnya
yang juga dipertimbangkan dalam mendefinisikan mata uang fungsional :
a. Jika harga jual produk entitas asing ditentukan oleh persaingan lokal atau regulasi
pemerintah lokal, dan bukan oleh perubahan kurs jangka pendek atau pasar
dunia,maka mata uang lokal entitas dapat menjadi mata uang fungsional.
b. Pasar penjualan (sales market) yang terutama berada dinegara perusahaan induk
atau kontrak penjualan yang biasanya didominasi dalam mata uang perusahaan
induk dapat mengindikasikan bahwa mata uang perusahaan induk merupakan
mata uang fungsional.
c. Beban seperti tenaga kerja dan bahan yang kebanyakan adalah biaya lokal
menyediakan sejumlah bukti bahwa mata uang lokal entitas asing merupakan mata
uang fungsional.
d. Jika pembiayaan terutama didominasi dalam mata uang lokal entitas asing dan
dana yang dihasilkan oleh operasinya sudah cukup untuk melunasi utang yang ada
dan diharapkan, maka uang lokal entitas asing tersebut dapat menjadi mata uang
fungsional.
e. Volume transaksi dan kesepakatan antarperusahaan yang tinggi menunjukkan
bahwa mata uang perusahaan induk dapat menjadi mata uang fungsional.

Beberapa definisi dari statement No. 52 berhubungan dengan konsep mata uang
fungsional. Mata uang/valuta asing (foreign currency) adalah mata uang selain mata
uang fungsional entitas. Mata uang lokal (local currency) adalah mata uang negara
yang menjadi referensi. Mata uang pelaporan (reporting currency) adalah mata uang
yang akan digunakan untuk menyusun laporan konsolidasi. Laporan dalam mata uang
asing(foreign currency statements) adalah laporan yang disusun dalam mata uang
yang bukan merupakan mata uang pelaporan bagi investor-perusahaan induk A.S..
Statement No. 52 memnungkinkan dua metode yang berbeda untuk mengonversi
laporan keuangan perusahaan anak diluar negeri dolar AS berdasarkan mata uang
fungsional entitas asing. Jika mata uang fungsional adalah dolar AS laporan keuangan
asing itu akan diukur kembali ke dalam dolar AS dengan menggunakan metode
temporal (temporal method). Jika mata uang fungsional adalah mata uang lokal dari
entitas asing, laporan keuangan entitas asing itu akan ditranslasi kedalam dolar AS
dengan menggunakan metode kurs saat ini (current rate method). Perusahaan harus
tahu mana dari dua metode tersebut yang baik dalam merefleksikan operasi asing atau
luar negerinya.

2. Aplikasi Konsep Mata Uang Fungsional


Menurut tujuan konsep mata uang fungsional, aktiva, kewajiban, dan operasi
suatu entitas asing harus diukur dalam mata uang fungsionalnya. Selanjutnya, neraca
dan laporan laba rugi entitas asing itu dikonsolidasi dengan milik perusahaan induk
dalam mata uang pelaporan perusahaan. Prosedur akuntansi yang diperlukan untuk
mengonversi laporan keuangan entitas asing ke dalam mata uang perusahaan induk
tergantung pada mata uang fungsional perusahaan anak diluar negeri atau asing itu.
Karena pembukuan entitas asing diselenggarakan dalam mata uang lokal yang
mungkin meruapakan mata uang fungsional atau mata uang yang berbeda dari mata
uang fungsional., penggabungan atau pengkonsolidasian tersebut mungkin
memerlukan translasi, pemgukuran ulang atau keduanya.
Translasi dan Pengukuran Kembali Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing
Dalam kasus 2, pembukuan Regal diselenggarakan dalam pound, tetapi mata
uang fungsionalnya adalah dolar AS. Menurut statement No. 52, akun milik Regal
akan diukur kembali ke dalam mata uang fungsional, yaitu dolar. Dalam kasus ini,
tidak ada translasi yang harus dilakukan karena dolar juga merupakan mata uang
pelaporan utama. Tujuan dari pengukuran kembali adalah untuk mencapai hasil yang
akan diperoleh jika pembukuan Regal diselenggarakan dalam mata uang fungsional.
Jadi, penggukuran kembali mengharuskan penggunaan kurs historis bagi sejumlah
item dan kurs saat ini bagi item lainnya, serta pengakuan dalam laba semua
keuntungan dan kerugian kurs akibat pengukuran semua aktiva serta kewajiban
moneter yang tidak didenominasi dalam mata uang fungsional (dolar AS).
Transaksi Antarperusahaan
Pembayaran uang muka tanpa bunga (non-interest bearing advance) sebesar
$84.000 (£56.000) oleh Star kepada Pat yang dilakukan pada tanggal 4 januari 2007,
ketika kurs masih $1,50. Uang muka tersebut didenominasi dalam dolar A.S dengan
asumsi bahwa mata uang fungsional Star ditentukan sebagai pound Inghris, uang
muka kepada Pat merupakan transaksi dalam valuta asing dari prespektif Star tetapi
bukan bagi Pat karena hal itu didenomonasi dalam dolar. Star menyesuaikan akun
uang muka kepada Pat pada akhir tahun 2007 untuk merefleksikan kurs saat ini
sebesar $1,40. Star mencatat keuntungan kurs karena tidak ada bukti bahwa uang
muka tersebut merupakan investasi jangka panjang. Ayat jurnal pada pembukuan Star
adalah sebagai berikut :
Uang Muka kepada Pat £4.000
Keuntungan kurs £4.000
Untuk menyesuaikan piutang yang didenominasi dalam dolar {($84.000+$1,40)-
£56.000}
Neraca saldo yang disesuaikan milik Star per 31 Desember 2007 merefleksikan uang
muka kepada Pat sebesar £60.000 dan keuntungan kurs sebesar £4.000.
3. Mentranslasi Neraca Saldo yang Disesuaikan Perusahaan Anak di Luar Negeri
Pat mentranslasi neraca saldo yang disesuaikan milik Star per 31 Desember
2007 ke dalam dolar A.S sebelum memperhitungkan investasinya menurut metode
ekuitas dan mengonsolidasi laporan keuangannya dengan milik Star. Perusahaan anak
diluar negeri yang mata uang fungsionalnya bukan merupakan mata uang pelaporan
perusahaan induk, yang dalam kasus ini adalah dolar A.S akan memerlukan metode
kurs saat ini. Semua aktiva dan kewajiban ditranslasikan pada kurs yang berlaku pada
tanggal neraca. Semua pos laporan laba rugi ditranslasikan pada kurs rata-rata periode
akuntansi. Sebagai contoh, Pat mencatat investasi dalam Star pada harga pokoknya
sebesar $525.000 per 31 Desember 2006 dan selanjutnya menggunakan metode
ekuitas untuk memperhitungkan perusahaan anak diluar negeri miliknya. Laporan
keuangan yang translasi milik Star akan digunakan oleh Pat ketika menerapkan
metode ekuitas. Ayat jurnal untuk mencatat penerimaan sebesar £30.000 atau
$42.600, yaitu dividen dari Star pada tanggal 1 Desember 2007, adalah sbb :
Kas $42.600
Investasi dalam Star $42.600
Pat menerima dividen tersebut ketika kurs adalah $1,42 sehingga dividen yang
dibayar oleh Star juga harus ditranslasikan ke dalam dolar pada kurs saat ini yang
berlaku ketika dividen dibayarkan, yaitu $1,42. Pat mengakui ekuitasnya dalam laba
Star dari tahun 2007 dengan membuat ayat jurnal yang juga mengakui kerugian yang
belum diakui Star atas translasi. Ayat jurnal sbb :
Investasi dalam Star $93.200
Laba komprehensif lainnya penyesuaian
ekuitas atas translasi $28.600
Laba dari Star $121.800
Ayat jurnal ini tidak mengakui 100% laba bersih tahun 2007 yang diperoleh
Star sebagai laba investasi, tetapi juga memasukkan kerugian translasi sebesar
$28.600 pada pembukuan Pat dalam laba komprehensif lainnya. Jadi, laba yang
dilaporkan sebesar $121.800 dikurangi kerugian atas translasi sebesar $28.600 sama
dengan kenaikan investasi dari operasi Star sebesar $93.200.
Pengukuran Kembali
Apabila mata uang fungsional entitas asing adalah dolar A.S akun entitas asing
akan diukur kembali ke dalam mata uang fungsional dolar A.S dan keuntungan atau
kerugian kurs bersih yang berasal dari pengukuran kembali diakui sebagai laba saat
ini. Tujuan dari pengakuan kembali, adalah untuk mencapai hasil yang sama seolah-
olah pembukuan diselenggarakan dalam dolar A.S..
Agar dapat membandingkan prosedur pengkuran kembali (metode temporal)
dengan translasi (metode kurs saat ini), prosedur pengukur kembali atau ulang akan
diterapkan pada contoh Pat-Star dengan mengasumsikan bahwa mata uang fungsional
Star adalah dolar A.S dan catatan pembukuannya diselenggarakan dalam pound
Inggris.
Aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham Star ketika akuisisi dilakukan pada
tanggal 31 Desember 2006 semuanya diukur kembali pada saat akuisis persis sama
dengan translasi pada saat akuisi. Biaya investasi Pat sebesar $525.000 melibihi
aktiva bersih Star yang diperoleh senilai $375.000 sehingga selisihnya sejumlah
$150.000 harus dibebankan ke paten. Tidak seperti translasi, menurut prosedur
pengukuran kembali, nilai paten tidak akan disesuaikan dengan perubahan kurs yang
terjadi selanjutnya. Akibatnya, amortisasi paten tahun selama periode 10 tahun adalah
$15.000. uang muka kepada Pat sebesar £56.000 ($84.000) bukan merupakan
transaksi dalam valas baik bagi Pat maupun Star, karena uang muka adalah dolar A.S.
akibatnya, Star tidak menyesuaiakan uang muka kepada Pat untuk merefleksikan
ekuivalen sebesar £60.000 dan tidak melaporkan keuntungan kurs sebesar £4.000. jadi
uang muka kepada Pat sebesar £56.000 diukur kembali sesuai dengan jumlah
resiprokalnya sebesar $84.000 pada pembukuan Pat. Ayat jurnal sebagai berikut:
Investasi dalam Star $525.000
Kas $525.000
Untuk mencatat akuisisi pada tanggal 31 Desember 2006.
Kas $42.600
Investasi dalam Star $42.600
Untuk mencatat dividen yang diterima pada tanggal 1 Desember 2007.
Investasi dalam Star $87.600
Laba dari Star $87.600
Untuk mencatat laba investasi tahun 2007 yang sama dengan laba bersih Star sebesar
$102.600 dikurangi amortisasi paten sebesar $15.000.

Anda mungkin juga menyukai