Anda di halaman 1dari 2

Bromin

Sejarah Brom

Brom ditemukan pada tahun 1826 oleh kimiawan Perancis Antoine-Jérôme Balard di residu (bitterns) dari
pembuatan garam laut di Montpellier. Dia membebaskan unsur brom dengan melewatkan klorin melalui larutan
residu, yang berisi magnesium bromida. Penyulingan bahan dengan mangan dioksida dan asam sulfat menghasilkan
uap berwarna merah, yang terkondensasi menjadi cairan kental berwarna gelap. Kesamaan prosedur ini untuk
membuat klorin menjadi inspirasi Balard untuk memperoleh elemen baru yang mirip dengan klorin. ( kimiawan
Jerman Justus von Liebig tampaknya telah memperoleh elemen sebelum Balard, tapi dia salah menganggap itu
sebagai yodium klorida.) Karena bau dari elemen, Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis mengusulkan nama bromin,
dari kata Yunani bromos, yang berarti "bau."

Sifat Fisika
Sifat kimia

Brom adalah satu-satunya unsur cair non logam. Sifatnya berat, mudah bergerak, cairan berwarna coklat
kemerahan, mudah menguap pada suhu kamar menjadi uap merah dengan bau yang sangat tajam., menyerupai
klor, dan memiliki efek iritasi pada mata dan tenggorokan. Brom mudah larut dalam air atau karbon disulfida,
membentuk larutan berwarna merah, tidak sekuat klor tapi lebih kuat dari iod. Dapat bersenyawa dengan banyak
unsur dan memiliki efek pemutih. Ketika brom tumpah ke kulit, akan menimbulkan rasa yang amat pedih. Brom
mengakibatkan bahaya kesehatan yang serius, dan peralatan keselamatan kerja harus diperhatikan selama
menanganinya.

Banyak brom yang dihasilkan Amerika Serikat digunakan dalam produksi etilen dibromida, komponen pembuatan
bensin bersenyawa timbal yang anti-ketukan. Namun karena timbal dalam bensin merusak lingkungan, berarti hal ini
akan mempenngaruhi produksi brom di masa yang akan datang.

Kegunaan

a. NaBr, sebagai obat penenang saraf.

b. AgBr, untuk film fotografi. AgBr dilarutkan dalam film gelatin, kemudian film dicuci dengan larutan
Na2S2O3 untuk menghilangkan kelebihan AgBr, sehingga perak akan tertinggal pada film sebagai bayangan
hitam.

c. CH3Br, sebagai bahan campuran zat pemadam kebakaran.

d. C2H4Br2, ditambahkan pada bensin agar timbal (Pb) dalam bensin tidak mengendap karena diubah
menjadi PbBr2

e. 1,2-dibromoetana digunakan sebagai agen anti-ketukan untuk menaikkan jumlah oktan bensin dan
memungkinkan mesin berjalan lebih lancar.

Selain bermanfaat bagi manusia, brom juga dapat berdampak negatif bagi kelangsungan hidup
manusia seperti:

a. Brom mempunyai sifat korosif. Pada bentuk cair dan uap, unsur bromin mampu mengiritasi mata dan
tenggorokan manusia. Sedangkan uap bromin beracun saat terhirup manusia. Manusia menyerap brom
organik melalui kulit, makanan, dan saat bernafas.

b. Brom organik sering digunakan sebagai bahan pembuatan obat semprot untuk membasmi serangga dan
hama, namun dapat berpotensi beracun bagi manusia. Unsur brom dapat merusak sistem saraf dan
gangguan materi genetik.

Anda mungkin juga menyukai