c. Tujuan pembahasan
Setelah mengetahui batasan masalah di atas, penulis memiliki beberapa tujuan
yaitu untuk mengetahui hasil dari analisis faktor internal dan faktor eksternal.
Selain itu, untuk memberikan saran untuk meminimalisasi bencana banjir di
Indonesia.
d. Sistematika penulisan
Pola penyusunan dan penulisan makalah ini tetap mengikuti kaidah umum yang
lazim digunakan dalam menyusun sebuah karya tulis. Yaitu dimulai dengan pendahuluan,
pembahasan dan analisis, serta penutup yang memuat kesimpulan dan saran yang bisa
diberikan berdasarkan hasil pembahasan di makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
Peluang
10
II I
Kelemahan Kekuatan
15
III IV
Ancaman
Dengan melihat diagram kartesius diatas, point berada di kuartal I yang artinya banjir di
Kalimantan seharusnya masih dapat dibenahi melihat faktor – faktor yang ada
MATRIX SWOT
Rating Kekuatan (S) Rating Kelemahan (W)
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penanggulangan bencana banjir yang dilaksanakan oleh pemerintah belum
sepenuhnya optimal, hal ini dapat terlihat dari paparan pembahasan SWOT di atas.
Masih maraknya kasus kebakaran hutan yang membuat lahan kosong meluas untuk
tujuan perkebunan tentu menjadi pemicu utama belum optimalnya penanggulangan
banjir ini. Area perkebunan meluas sampai dengan hampir 250.000 hektare. Diperlukan
adanya perencanaan penataan lahan yang visioner dan bertanggungjawab atas
kemugkinan masalah yang timbul kedepannya, terutama kemungkinan adanya banjir dan
hilangnya rumah bagi satwa.
Perencanaan atas penanggulangan banjir dan kemungkinan buruk lainnya seperti
hilangnya mata pencarian sebagian warga, hilangnya rumah bagi satwa yang tinggal di
hutan ini harus melibatkan berbagai pihak yang terkait agar dapat dikoordinasikan
dengan baik dan optimal. Penanggulangan terjadinya banjir harus dipersiapkan secara
matang sehingga nantinya warga tetap tercukupi setiap kebutuhannya.
B. Saran
Peran pemerintah setempat terutama instansi terkait sangat diperlukan dalam
rangka minimalisasi kasus kerusakan hutan dan lahan. Pemerintah Provinsi Kalimantan
Selatan bersama instansi sekitar maupun LSM yang terkait diharapkan untuk
memberikan tanggapan berupa sikap yang pro aktif, kolaboratif dan kredibel untuk terus
membuka kesempatan bagi pihak luar baik instansi pemerintah maupun swasta dalam
upaya terus menyusun strategi pembangunan untuk menghadapi berbagai kemungkinan
bencana yang dapat terjadi. Pemerintah juga hendaknya memberikan edukasi kepada
sejumlah pihak terkait dengan pembukaan lahan perkebunan supaya sebagaimana
mestinya membuat perencanaan antisipasi atas kemungkinan datangnya banjir supaya
tidak terjadi kemungkinan yang lebih buruk.