Anda di halaman 1dari 7

KARYA TULIS

(Disusun sebagai syarat untuk mengikuti Lomba Putera Puteri Fisika yang diselenggarakan oleh
HIMADIKSIKA i)

“SMART”, SEBAGAI SOLUSI DALAM MENGEMBANGKAN ILMU FISIKA YANG BERKARAKTER

Di susun Oleh:

Yaya Cahya
A. Pendahuluan

Sebagai salah satu wahana pembentuk karakter bangsa, sekolah adalah lokasi penting dimana
para "NationBuilders" Indonesia diharapkan dapat berjuang membawa negara bersaing di kancah global.
Seiring dengan derasnya tantangan global, tantangan dunia pendidikan pun menjadi semakin besar, hal
inilah yang menjadi pendorong para peserta didik untuk mendapatkan prestasi terbaik, sehingga dapat
memiliki generasi yang baik pula. Oleh karenanya, bangsa yang memiliki generasi penerus yang cerdas,
unggul, dan berdaya saing tinggi, sangat ditentukan oleh sistem pendidikan yang ada di negara itu
sendiri.Carter V. Good (1945),mengartikan pendidikan sebagai suatu proses perkembangan kecakapan
seseorang dalam bentuk sikap dan perilaku yang berlaku dalam masyarakat, proses dimana seseorang
dipengaruhi oleh lingkungan yang terpimpin, khususnya didalam lingkungan sekolah sehingga dapat
mencapai kecakapan sosial dan dapat mengembangkan kepribadiannya. Dengan adanya pendidikan,
maka akan timbul dalam diri seseorang untuk berlomba-lomba dan memotivasi diri untuk lebih baik
dalam segala aspek kehidupan. Pada intinya pendidikan itu bertujuan untuk membentuk karakter diri
peserta didik. Dengan adanya pembentukan karakter dalam pendidikan, maka akan terlihat bagaimana
cara seseorang dalammenggunakan ilmu pengetahuannya.

Sebagai pengembangan pendidikan, sangat diperlukan sebuah aspek yaitukegiatan pembelajaran.


Belajar merupakan sebuah proses yang terjadi pada manusia dengan berfikir untuk memahami setiap
kenyataan yang diinginkannya. Belajar bukan hanya menghafal dan bukan pula mengingat, tetapi belajar
adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri peserta didik. Perubahan sebagai
hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti perubahan pengetahuanya, sikap
dan tingkah laku, keterampilan, kecakapanya, kemampuannya, daya reaksinya dan perubahan karakter
pada diri peserta didik.

Jadi, secara garis besar. Pendidikan merupakan suatu hal yang pada umumnya untuk menambah
ilmu pengetahuan melalui kegiatan pembelajaran dan sangat ditekankan untuk membentuk karakter diri
peserta didik agarmenjadi lebih efektif. Lalu bagaimana cara membentuk karakter diri yang baik pada
era globalisasi yang serba instan seperti sekarang ini?Maka dari itu, pendidikan karakter bagi para
peserta didik melalui kegiatan pembelajaran perlu dilakukan. Pada sisi lain, pembentukan karakter harus
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan yang melibatkan aspek “knowledge, feeling,
andaction”. Thomas Lickona (1991) mendefinisikan orang yang berkarakter sebagai sifat alami seseorang
dalam merespons situasi secara bermoral, yang dimanifestasikan dalam tindakan nyata melalui tingkah
laku yang baik, jujur, dan bertanggung jawab.

B. Definisi Karakter
Kata karakter sudah sering disebutkan dan dipahami arti harfiahnya oleh orang banyak,
namun pada kenyataannya masih banyak diantara kita yang mengabaikannya (neglect).Secara
etimologis, kata karakter berasal dari bahasa inggis“character”, yang berarti watak atau sifat. Karakter
merupakan nilai-nilai yang khas, baik watak, akhlak atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil
internalisasi berbagai kebijakan yang diyakini dan dipergunakan sebagai cara pandang, berpikir,
bersikap, berucap dan bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.

Karakter itu perlu dengan sengaja dikembangkan, dibangun, dibentuk, ditempa, serta dimantapkan.
Dari pengertian diatas, kita pahami bahwa karakter harus diwujudkan melalui nilai-nilai moral yang
dipatrikan untuk menjadi semacam nilai intrinsik dalam diri kita dan mewujud dalam suatu sistem daya
juang yang akan melandasi pemikiran dan sikap perilaku kita. Karakter tentu tidak akan datang dengan
sendirinya, melainkan harus kita bentuk, kita tumbuh kembangkan, dan kita bangun secara sadar dan
sengaja.

Dengan demikian, tampilan-tampilan yang akan dilahirkan bergantung pada pemilkan karakter
seseorang, di mana seorang yang berkarakter berarti memanfaatkan nilai-nilai moral yang dimiliki
melalui daya juang ditampilkan atau dipancarkan sehingga mampu mewujudkan suatu tindakan nyata.
Dari pemahaman ini, seorang yang baik belum tentu berkarakter, tetapi seseorang yang berkarakter
pasti orang yang baik. Seperti juga pendapat Maxwell (2001) bahwa karakter yang baik lebih dari
sekedar perkataan, melainkan sebuah pilihan yang membawanya pada kesuksesan.

Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan karakter itu sangat penting bagi
majunya masa depan generasi bangsa. Maka dari itu, mulai tahun ajaran 2011, seluruh tingkat
pendidikan di Indonesia harus menyisipkan pendidikan berkarakter dalam proses pendidikan, yang
dibuat oleh Kementrian Pendidikan, yaitu 18 nilai-nilai dalam pendidikan karakter. Adapun18 nilai-nilai
dalam pendidikan karakter yaitu, religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung
jawab. karena itu, setiap peserta didik diharapkan mampu membentuk karakter diri yang baik dalam
kegiatan pembelajarannya. Hal ini dapat dilakukan melalui metode-metode pembelajaran yang baik dan
efektifbagi peserta didik.Dengan adanya metode pembelajaran yang baik dan efektif, peserta didik
mampu untuk membentuk karakter yang baik pula.

C. Konsep Ilmu Fisika, Teori dan Aplikasinya

Kata fisika berasal dari bahasa Yunani "physic" yang artinya alam yang merupakan ilmu
pengetahuan didalamnya mempelajari tentang sifat dan fenomena alam atau gejala alam serta seluruh
interaksi yang ada didalamnya. Di dalam mempelajari fenomena atau gejala alam, fisika menggunakan
proses yang terdiri dari pengamatan, pengukuran, analisis, dan penarikan kesimpulan. Kesimpulan yang
diperoleh harus berdasarkan sikap yang ilmiah, yaitu objektif, menghargai fakta-fakta, jujur, sabar, tidak
mudah menyerah, ulet dan teliti dalam mengambil suatu kesimpulan.

Saat pembelajaran fisika sebaiknya tidak hanya sekedar memberikan konsep atau teorinya saja,
tetapi bagaimana proses penemuan dari konsep tersebut juga dihadirkan di hadapan peserta didik,
seperti dikemukakan oleh Supriyono (2003) bahwa hakikat fisika yakni bukan hanya sekedar kumpulan
fakta dan prinsip tetapi lebih dari itu, fisika juga mengandung cara-cara bagaimana memperoleh fakta
dan prinsipnya. Proses pembelajaran fisika tidak akan menarik bagi peserta didik apabila peserta didik
hanya diberi konsep dan rumus-rumus yang dipelajari. Pembelajaran fisika akan menarik dan lebih
bermakana bagi diri peserta didik apabila fenomena dihadirkan dihadapanmereka. Kejadian nyata yang
dilihat peserta didik akan lebih memudahkan para peserta didik ketika menghadapi kejadian yang
sesungguhnya dalam kehidupan mereka . Konsep-konsep fisika yang nyata dihadirkan dalam proses
belajar mengajar, memudahkan peserta didik mengimplementasi konsep fisika dalam kehidupan sehari-
hari. Fisika juga merupakanilmu pengetahuan murni, dan teknologi/terapan/rekayasa merupakan hal
yang saling berhubungan satu sama lain. Oleh karenanya, teknologi tidak akan bisa berkembang tanpa
adanya ilmu pengetahuan murni, dan sebaliknya ilmu pengetahuan membutuhkan teknologi untuk
menyediakan fasilitas dan peralatan penelitian yang akurat. Sebagai contoh, mesin uap tidak akan
ditemukan tanpa adanya penelitian di bidang ilmu pengetahuan fisika.

D. Aneka Pemanfaatan Ilmu Fisika dalam Pengembangan Teknologi

Ilmu pengetahuan pada hakikatnya bertujuan untuk menciptakan sebuah teknologi dan hal-
hal baru yang dapat berguna bagi bangsa dan negaranya. Ilmu Fisika juga sangat berperan dalam
pengembangan teknologi dari dulu hingga sekarang. Menurut Prof. Abdus Salam seorang pemenang
hadiah Nobel fisika pada tahun 1979 dan pendiri lembaga ICTP (International Centre for
TheoreticalPhysics), ada tiga buah penemuan ilmiah yang terbesar pada abad ke-20 dalam bidang Fisika.
Ketiga penemuan tersebut meliputi penemuan molekul dan atom, timbulnya panas akibat gerakan
atom, dan kesatuan antara listrik, magnet dan optik. Sebagai salah satu contoh penemuan ilmu fisika,
yang berperan dalam bidang industri yaitu pada penemuan mesin uap oleh Thomas Severy. Awal mula
sejarah mesin uap ini karena adanya salah satu tantangan bagi industri yang sangat signifikan dari tahun
1700an adalah pemindahan air dari tambang. Oleh karena itu digunakanlah uap untuk memopa air dari
tambang. Tapi sekarang ini, hal itu tampaknya memiliki sedikit sekali hubungan dengan pembangkit
listrik tenaga uap modern. Namun, salah satu prinsip dasar yang digunakan dalam pengembangan listrik
berbasis uap adalah bahwa prinsip kondensasi uap air yang dapat menciptakan ruang hampa.Lalu, pada
tahun 1712, Thomas Newcomen bersama dengan John Calley membangun mesin uap pertama diatas
sebuah lubang tambang yang terisi air dimana mesin tersebut digunakan untuk memompa air keluar
tambang. Mesin Newcomen ini merupakan pendahulu mesin James Watt dan salah satu bagian
teknologi yang paling menarik yang berkembang selama abad ke-17.Perkembangan mesin uap
selanjutnya adalah mesin uap yang dikembangkan oleh James Watt. Pada saat itu, James Watt sama
sekali tidak pernah mengoperasikan mesin uap, tetapi dia tetap berusaha untuk membuat satu model
mesin. Dia kemudian secara terpisah menemukan pentingnya energi panas yang ditimbulkan dan
diserap oleh tiap-tiap obyek untuk mengerti lebih jauh tentang mesin. pada tahun 1765 dia berhasil
membuat sebuah model mesin yang dapat bekerja dengan baik.Sebagai penghargaan atas jasa-jasanya
atas pengembangan mesin uap yang memicu revolusi industri, nama Watt diabadikan dan dijadikan
sebagai satuan energi dengan symbol W oleh International System of Units (SI).

Pengembangan ilmu pengetahuan juga dapat kita lakukan melalui adanya inspirasi-inspirasi dari
fenomena alam, contohnya adalah pesawat terbang. Siapa yang tidak tahu pesawat terbang. Pesawat
terbang saat ini telah menjadi salah satu moda transportasi yang paling digemari. Salah satu keunggulan
pesawat terbang adalah kemampuannya mengangkut barang atau orang dalam rentang jarak yang jauh
tapi tidak memakan waktu yang lama. Jika dibandingkan dengan alat transportasi lainnya, boleh jadi
pesawat terbanglah yang paling efektif soal waktu. Lalu, siapa penemu pesawat terbang? Yaitu, Wright
bersaudara, OrvilleWright dan WilburWright. Seperti yang dilakukan oleh Wright bersaudara si penemu
pesawat terbang. Mereka terinspirasi dengan burung yang mampu terbang dengan memanfaatkan
keseimbangan udara. Di dalam pesawat terbang ini juga memanfaatkan ilmu fisika yaitu penerapan
konsep Hukum Bernoulli pada sayap pesawat terbang. Hukum Bernoulli menyatakan bahwa semakin
besar kecepatan fluida, maka semakin kecil tekanannya. Sebaliknya, semakin kecil kecepatan fluida,
maka semakin besar tekanannya.Pada sayap pesawat terbang menggunakan konsep bernoulli sehingga
pesawat tersebut dapat tebang mengangkasa. Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian
belakang yang lebih tajam dan sisi bagian yang atas lebih melengkung daripada sisi bagian bawahnya.
Bentuk ini menyebabkan aliran udara di bagian atas lebih besar daripada di bagian bawah. Akibatnya
terjadi gaya angkat pesawat dari hasil selisih antara tekanan diatas dan di bawah dikali dengan luas
efektif pesawat.

Melalui penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebuah teknologi yang ditemukan selalu
dapat dikembangkan kembali. Seperti mesin uap, yang dari masa kemasa selalu berkembang efektifitas
kerjanya. Oleh karena itu, dengan adanya eksperimen-eksperimen yang diterapkan dalam kegiatan
belajar, akan dapat melatih para peserta didik untuk mengembangkan kembali teknologi-teknologi yang
sudah ada, sehingga akan diperoleh efisiensi teknologi yang lebih baik lagi dari sebelumnya.

E. Jadilah SMART Melalui Fisika

Banyak orang yang beranggapan bahwa fisika hanya sekedar ilmu biasa yang hanya mempelajari ilmu
alam tanpa ada penerapannya. Terutama masih banyak orang yang beranggapan bahwa fisika hanya
mempelajari rumus dan menghafalnya.Tidak sedikit pula yang menyadari bahwa, banyak peristiwa
bahkan hal-hal yang sangat dekat dengan kita melibatkan ilmu fisika. Bahkan fisika merupakan ilmu
dasar yang sangat dibutuhkan oleh cabang ilmu-ilmu lain. Mengapa fisika sangat penting dalam
kehidupan kita? Tentu, karena banyak peristiwa dalam kehidupan kita yang melibatkan ilmu fisika baik
kita sadari maupun tanpa kita sadari.Agar hal tersebut tidak terjadi maka dalam pembelajarannya harus
ada keseimbangan antara praktik dengan teori, sehingga akan memudahkan peserta didik memahami isi
dari apa yang diajarkan, karena sesuatu yang diperoleh dengan usaha dan praktik langsung di lapangan
akan lebih cepat diingat daripada hanya dijejali dengan teori dan rumus saja. Metode pembelajaran
eksperimental merupakan salah satu metode yang pas untuk mengembangkan diri siwa melalu teori dan
penerapan. Syah (2006) mengatakan bahwa metode eksperimental adalah cara penyajian pelajaran
dengan menggunakan percobaan. Dengan melakukan eksperimen, siswa akan menjadi lebih yakin atas
suatu hal daripada hanya menerima dari guru dan buku, dapat memperkaya pengalaman,
mengembangkan sikap ilmiah, dan hasil belajar akan bertahan lebih lama dalam ingatan peseta didik.

Dari pendapat diatas dapat diketahui bahwa metode pembelajaran eksperimental merupakansuatu
cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan
membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk
mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek,
menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri objek yang dipelajarinya.Dengan ini peserta
tidak akan merasa bosan dalam belajarnya karena dengan pengaplikasian, secara tidak langsung peserta
didik akan mampu untuk menumbuhkan karakter-karakter seperti yang telah kita bahas pada bab
sebelumnya yaitu, SMART (Spirit, Morality, Care, Responsible, andHonest). Dipilihnya karakter SMART
ini, karena karakter-karakter SMART sangat berkaitan langsung dalam kegiatan pembelajaran peserta
didik.

1. Spirit, artinya semangat. Peserta didik diharapkan untuk bersemangat dalam melakukan setiap
penerapan dalam pembelajarannya.

2. Morality, artinya berbudi pekerti. Dengan adanya budi pekerti yang baik, maka peserta didik akan
selalu bersikap baik dalam menjalani kegiatannya.

3. Care, artinya peduli. Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain, atau
juga pada hal lainnya.

4. Responsible, artinya tanggung jawab. Sikap dan perilaku untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya dengan baik sehingga dapat berjalan dengan lancar.

5. Honestly, artinya jujur. Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang
yang dapat dipercaya dalam setiap hal yang dilakukannya

Seperti yang kita ketahui bersama, ternyata banyak sekali peran fisika dalam kehidupan sehari-hari,
baik dalam pemanfaatan skala kecil maupun skala besar. Masih ingatkah tentang bom atom yang
dijatuhkan Amerika di Jepang tepatnya di Hiroshima dan Nagasaki?Bom atom merupakan contoh
pemanfaatan ilmu pengetahuan skala besar atau dalam fisika dikenal dengan fisika nuklir. Fisika nuklir
memang dapat digunakan sebagai disiplin ilmu pengetahuan yang baik, karena bisa kita manfaatkan
untuk perkembangan-perkembangan teknologi yang baru. Tapi apabila fisika nuklir ini disalahgunakan
seperti pada bom atom, maka hal tersebut telah menyalahi aturan tentang adanya ilmu pengetahuan.
Karena ilmu pengetahuan merupakan objek pendukung adanya perbaikan dan perkembangan dalam
teknologi bukan untuk disalahgunakan, yang dapat berakibat pada kerugian diri sendiri maupun negara.
Oleh karena itu, pentingnya peran pendidikan karakter dalam setiap pembelajaran sangat ditekankan,
karena ilmu pengetahuan yang baik akan bermanfaat baik apabila yang menggunakannya memiliki nilai
karakter diri yang baik pula.

F. Penutup

Pendidikan merupakan salah satu kunci sukses untuk memajukan bangsa dan negara. Untuk
mendukungnya, diperlukan kegiatan pembelajaran yang baik bagi para generasi muda melalui metode-
metode yang tidak hanya mengedepankan teori saja, namun juga terdapat penerapan-penerapan yang
dapat memacu timbulnya karakter diri peserta didik. Tetapi pada proses pendidikan sekarang, lebih
banyak mengedepankan teori dibanding penerapan. Seperti pada pembelajaran fisika, ada baiknya
diterapkan metode eksperimental yang dapat memacupeseta didik memiliki karakter yang SMART,
mampu untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya, dan dapat menghindari
penyalahgunaan pemanfaatan ilmu pengetahuan. Karena apabila peserta didik mempunyai
pengetahuan dan ilmu teori saja, tapi tidak tahu digunakan untuk hal apa, dan tidak tahu dalam
mengimplementasikannya, itu sama saja dengan siswa tidak memiliki potensi apapun dalam aspek
pembelajarannya. Dengan adanya penerapan dalam pembelajaran, peserta didik akan diharapkan
mampu untuk terus mengembangkan teknologi-teknologi masa kini sehingga dapat memiliki daya saing
yang tinggi dalam kancah era globalisasi yang serba modern sekarang.

Anda mungkin juga menyukai