Anda di halaman 1dari 21

AKHLAK TERCELA HASAD, DENDAM, GHIBAH,

FITNAH DAN NAMIMAH


MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Individual
pada Mata Kuliah Materi Aqidah Akhlak Mts/SMP

DOSEN PENGAMPU
Dr. Enang Supriadi, M.Ag

Oleh:
RIZAL MUHAMMAD HILMI
NPM : 21.2.153

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PERSIS GARUT
1443 H/2022 M
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat


rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul “Akhlak Tercela
Hasad, Dendam, Ghibah, Fitnah dan Namimah” dapat selesai.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas semester 2 dari Ustadz Dr.
Enang Supriadi, M.Ag pada mata kuliah Materi Aqidah Akhlaq Mts/SMP. Selain itu,
penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang akhlaq
tercela hasad, dendam, ghibah, fitnah dan namimah.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ustadz Dr. Enang


Supriadi, M.Ag selaku dosen mata kuliah Materi Aqidah Akhlaq Mts/SMP.
Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan
dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang
sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih


melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas
kesalahan dan ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini.
Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila
menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Samarang, 10 Mei 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Kehadiran islam dimuka bumi sebagai pedoman hidup manusia dan untuk
memberikan solusi yang tegas terhadap berbagai persoalan kemanusiaan. Salah
satu persoalan kemanusiaan yang perlu mendapat perhatian besar dari umat
islam adalah persoalaan akhlak. Akhlak adalah puncak keberagamaan seorang
muslim. Hal ini sejalam dengan hadist Nabi SAW Yang mengatakan bahwa
beliau di utus ke dunia tidak lain adalah untuk menyempurnakan akhlak.
Berislam yang tidak membuahkan akhlak adalah sesuatu yang sia-sia. Akhlak
atau tingkah laku menjadi sesuatu yang sangat sentral yang harus di miliki oleh
semua orang dalam menapaki kehidupannya. Masih banyak sekali orang-orang
yang belum mengetahui tentang pentingnya akhlak di dalam kehidupan,
sehingga masih banyak sekali orang-orang yang memiliki akhlak yang tidak baik
(Akhlak mazmumah). Akhlak yang baik merupakan salah satu modal
kebahagiaan manusia di dunia. Kedudukan akhlak di dalam islam sangat tinggi.
Nabi saw pernah di tanya tentang amalan yang paling banyak memasukan
seseorang kedalam syurga.
Beliau mengatakan :

‫تقوى هلال وحسن اخللق‬


“Bertaqwa kepada allah dan berakhlak yang baik” (HR.
Ahmad,Tirmidzi,Ibnu majah).
Sedangkan akhlak yang tidak baik akan membawa diri kita pada kesusahan
dan kesulitan dalam segala aspek kehidupan. Akhlak pada dasarnya melekat
dalam diri seseorang, telah bersatu dengan perilaku atau perbuatan. Jika perilaku
yang melekat itu buruk, maka disebut akhlak yang buruk atau akhlak
mazmumah. Sebaliknya, apabila perilaku tersebut baik disebut akhlak
mahmudah. Oleh karena itu untuk menciptakan dan memiliki akhlak yang baik
pada diri kita perlu adanya pendidkan sejak dini tentang bagaimana bertingkah
laku yang baik terutama terhadap Allah, sesama manusia, ataupun terhadap
makhluk allah lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu hasad, dendam, ghibah, fitnah dan namimah?
2. Bagaimana dampak negatif dari hasad, dendam, ghibah, fitnah dan
namimah?
3. Bagaimana cara menghindari hasad, dendam, ghibah, fitnah dan
namimah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu hasad, dendam, ghibah, fitnah dan namimah.
2. Untuk mengetahui dampah negatif dari hasad, dendam, ghibah, firnah,
dan namimah.
3. Untuk mengetahui cara menghindari hasad, dendam, ghibah, fitnah dan
namimah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. SILABUS
Satuan Pendidikan : SMP N 01 Konoha
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/Semester : VIII/2 (Genap)
Alokasi Waktu :
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Standar Kompetensi (KI) : KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual,konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata
KI-4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
1.1 Beriman kepada Rasul Pembiasaan penghayatan nilai-nilai keimanan kepada Rasul-Rasul Allah Swt  Penilaian diri 
Allah Swt  Penilaian Sejawat
1.2 Meyakini sifat-sifat Rasul Pembiasaan menyakini adanya sifat-sifat Rasul Alah Swt  Observasi
Allah Swt  Catatan Jurnal
2.1 Menampilkan perilaku yang Pembiasaan perilaku yang mencerminkan beriman kepada Rasul Allah dan
mencerminkan beriman meneladani sifat-sifatnya dalam kehidupan
kepada Rasul Allah
2.2 Meneladani sifat-sifatnya Pembimbingan pembiasakan diri meneladani sifat-sifat Rasul Allah Swt
dalam kehidupan
3.1 Memahami pengertian,  Iman kepada Rasul Allah Mengamati:  Penugasan 6 x 40  Buku pegangan
dalil, dan pentingnya Swt  Menyaksikan gambar, tayangan video peninggalan para Nabi dan yang  Tes menit siswa mata
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
beriman kepada Rasul berhubungan dengan kehidupan para Rasul Allah Swt - Tes tulis pelajaran Akidah
Allah Swt  Membaca dan menyimak ayat tentang iman kepada Rasul Allah Swt - Lisan Akhlak kelas VIII,
4.1 Menyajikan peta konsep Menanya:  Produk  Buku pedoman
pengertian, dalil dan  Secara bergantian melakukan tanya jawab tentang segala sesuatu yang  Unjuk kerja guru mata
pentingnya beriman kepada berhubungan dengan kehidupan para Rasul Allah Swt (yang  Portofolio pelajaran Akidah
Rasul Allah Swt tersurat/tersirat pada video/gambar)  proyek Akhlak kelas VIII,
Mengeksplorasi:  Buku Ensiklopedi
 Membaca buku siswa dan buku sumber materi tentang iman kepada Islam,
Rasul Allah Swt  Al-Quran dan
 Mengakses internet untuk mendapatkan informasi dan bahan bacaan Tafsir,
yang sesuai materi pembelajaran  Lingkungan alam
Mengasosiasi: yang mendukung
 Menelaah dan menghubungkan apa yang didapatkan (setelah tahapan  Akses internet
mengeksplorasi) dengan pengalaman pribadi yang berhubungan dengan yang mendukung
keberadaan para Rasul Allah Swt dan pentingnya beriman kepada para
Rasul Allah Swt
 Merumuskan kesimpulan makna dalil tentang keberadaan para Rasul
Allah Swt dan pentingnya beriman kepada para Rasul Allah Swt
 Membuat kesimpulan fenomena-fenomena tentang keberadaan para
Rasul Allah Swt
3.2 Menguraikan sifat-sifat  Sifat-sifat Rasul Allah Mengamati:  Penugasan 6 x 40  Buku pegangan
Rasul Allah Swt Swt  Menyaksikan gambar dan atau tayangan video tentang keteladanan sifat  Tes menit siswa mata
para Rasul Allah Swt - Tes tulis pelajaran Akidah
Menanya: - Lisan Akhlak kelas VII,
4.2 Menyajikan peta konsep  Secara bergantian melakukan tanya jawab tentang sifat-sifat Rasul Allah  Produk  Buku pedoman
sifat-sifat Rasul Allah SWT SSwtT  Unjuk kerja guru mata
 Menuliskan pertanyaan tentang sifat-sifat Rasul Allah Swt  Portofolio pelajaran Akidah
Mengeksplorasi:  Proyek Akhlak kelas VII,
 Membaca buku siswa dan buku sumber materi tentang sifat-sifat Rasul  Buku Ensiklopedi
Allah Swt Islam,
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
 Mengakses internet untuk mendapatkan informasi dan bahan bacaan  Al-Quran dan
yang sesuai materi pembelajaran Tafsir,
Mengasosiasi:  Lingkungan alam
 Menelaah dan menghubungkan apa yang didapatkan pada fase yang mendukung
eksplorasi dengan pengalaman yang dimiliki yang berhubungan dengan  Akses internet
keteladanan sifat para Rasul Allah Swt yang mendukung
 Merumuskan kesimpulan makna dalil, sifat-sifat Rasul Allah Swt
 Menyimpulkan hikmah meneladani sifat para Rasul Allah Swt
Mengkomunikasikan:
 Presentasi hasil diskusi dan analisis dalil tentang keberadaan para Rasul
Allah Swt dan pentingnya beriman kepada para Rasul Allah Swt
 Menyajikan peta konsep pengertian, dalil dan pentingnya beriman kepada
Rasul Allah Swt
Mengkomunikasikan:
 Presentasi hasil diskusi dan analisis dalil tentang sifat-sifat Rasul Allah
Swt serta hikmah-hikmah meneladani sifat-sifat Rasul Allah Swt
 Memaparkan peta konsep tentang sifat-sifat Rasul Allah Swt
1.3 Meyakini adanya mukjizat Pembiasaan meyakini adanya mukjizat serta kejadian luar biasa lainnya  Penilaian diri 4 x 40  Buku pegangan
serta kejadian luar biasa (karamah, ma‘unah, dan irhas)  Penilaian Sejawat menit siswa mata
lainnya (karamah, ma‘unah,  Observasi pelajaran Akidah
dan irhas)  Catatan Jurnal Akhlak kelas VII,
2.3 Menampilkan perilaku yang Pembimbingan pembiasakan diri meyakini adanya mukjizat serta kejadian luar  Buku pedoman
mencerminkan beriman biasa lainnya (karamah, ma‘unah, dan irhas) guru mata
pada mukjizat dan kejadian pelajaran Akidah
luar biasa selain mukjizat Akhlak kelas VII,
3.3 Memahami pengertian,  Mukjizat dan Kejadian Mengamati:  Penugasan  Buku Ensiklopedi
contoh dan hikmah Luar Biasa lainnya  Menyaksikan gambar, tayangan video mukjizat sert a kejadian luar biasa  Tes Islam,
mukjizat serta kejadian luar (karamah, ma‘unah, dan lainnya (karamah, ma‘unah, dan irhas) - Tes tulis  Al-Quran dan
biasa lainnya (karamah, irhas)  Membaca dan menyimak ayat tentang mukjizat serta kejadian luar biasa - Lisan Tafsir,
ma‘unah, dan irhas)
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
4.3 Menyajikan kisah-kisah dari lainnya (karamah, ma‘unah, dan irhas)  Produk  Lingkungan alam
berbagai sumber tentang Menanya:  Unjuk kerja yang mendukung
adanya mukjizat dan  Secara bergantian melakukan tanya jawab tentang mukjizat serta  Portofolio  Akses internet
kejadian luar biasa lainnya kejadian luar biasa lainnya (karamah, ma‘unah, dan irhas)  Proyek yang mendukung
(karamah, ma‘unah, dan Mengeksplorasi:
irhas)  Membaca buku siswa dan buku sumber materi tentang mukjizat serta
kejadian luar biasa lainnya (karamah, ma‘unah, dan irhas)
 Mengakses internet untuk mendapatkan informasi dan bahan bacaan
yang sesuai materi pembelajaran
Mengasosiasi:
 Menelaah dan menghubungkan apa yang didapatkan dengan
pengalaman yang dimiliki
 Merumuskan kesimpulan makna dalil tentang mukjizat serta kejadian luar
biasa lainnya (karamah, ma‘unah, dan irhas)
 Menganalisa perbedaan antara mukjizat dengan kejadian luar biasa
selain mukjizat
 Mendiskusikan kejadian luar biasa selain mukjizat dalam fenomena
kehidupan sehari-hari
Mengkomunikasikan:
 Presentasi hasil diskusi dan analisis dalil tentang mukjizat serta kejadian
luar biasa lainnya (karamah, ma‘unah, dan irhas),bukti adanya
mukjizat,serta kejadian luar biasa selaian mukjizat dalam fenomena
kehidupan
1.4 Menghayati sifat dampak Pembiasaan menghayati sifat dampak positif husnuzzan, tawaduk, tasamuh,  Penilaian diri 4 x 40  Buku pegangan
positif husnuzzan, dan ta’awun  Penilaian Sejawat menit siswa mata
tawaduk,tasamuh, dan  Observasi pelajaran Akidah
ta’awun  Catatan Jurnal Akhlak kelas VIII,
2.4 Terbiasa berperilaku Pembimbingan pembiasaan berperilakuhusnuzzan, tawaduk, tasamuh, dan  Buku pedoman
husnuzzan, tawaduk, ta’awun guru mata
tasamuh, dan ta’awun
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
dalam kehidupan sehari- pelajaran Akidah
hari Akhlak kelas VIII,
3.4 Memahami pengertian,  Akhlak Terpuji Pada Mengamati:  Penugasan  Buku Ensiklopedi
contoh, dan dampak Sesama (husnuzzan,  Menyaksikan gambar, taangan video husnuzzan, tawaduk, tasamuh, dan  Tes Islam,
positifnya sifat husnuzzan, tawaduk, tasamuh, dan ta’awun - Tes tulis  Al-Quran dan
tawaduk, tasamuh, dan ta’awun)  Membaca dan menyimak ayat tentang husnuzzan, tawaduk, tasamuh, - Lisan Tafsir,
ta’awun dan ta’awun  Lingkungan alam
4.4 Mensimulasikan dampak Menanya:  Produk yang mendukung
positif dari akhlak terpuji  Secara bergantian melakukan tanya jawab tentang husnuzzan, tawaduk,  Unjuk kerja  Akses internet
(husnuzzan, tawaduk, tasamuh, dan ta’awun  Portofolio yang mendukung
taswmuh, dan ta’awun)  Menuliskan pertanyaan tentang husnuzzan, tawaduk, tasamuh, dan  Proyek
ta’awun
Mengeksplorasi:
 Membaca buku siswa dan buku sumber materi tentang husnuzzan,
tawaduk, tasamuh, dan ta’awun
 Mengakses internet untuk mendapatkan informasi dan bahan bacaan
yang sesuai materi pembelajaran
Mengasosiasi:
 Menelaah dan menghubungkan apa yang didapatkan dengan
pengalaman yang dimiliki yang berhubungan dengan husnuzzan,
tawaduk, tasumuh, dan ta’awun
 Mendiskusikan dalil tentang husnuzzan, tawaduk, tasumuh, dan ta’awun
 Mengidentifikasi dampak positif tentang husnuzzan, tawaduk, tasumuh,
dan ta’awun dalam kehidupan sehari-hari
Mengkomunikasikan:
 Presentasi hasil diskusi dan analisis dalil, serta dampak positif
husnuzzan, tawaduk, tasamuh, dan ta’awun
1.5 Menolak sifat hasad, Pembiasaan menolak sifat hasad, dendam, gibah, fitnah, dan namimah  Penilaian diri 4 x 40  Buku pegangan
dendam, gibah, fitnah, dan  Penilaian Sejawat menit siswa mata
namimah
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
2.5 Terbiasa menghindari Pembiasaan menolak sifat hasad, dendam, gibah, fitnah, dan namimah  Observasi pelajaran Akidah
perilaku hasad, dendam,  Catatan Jurnal Akhlak kelas VII,
gibah, fitnah, dan namimah  Buku pedoman
dalam kehidupan sehari- guru mata
hari pelajaran Akidah
3.5 Memahami pengertian,  Akhlak tercela (hasad, Mengamati:  Penugasan Akhlak kelas VII,
contoh dan dampak dendam, gibah, fitnah,  Menyaksikan gambar dan atau tayangan video hasad, dendam, gibah,  Tes  Buku Ensiklopedi
negatifnya sifat hasad, dan namimah) fitnah, dan namimah - Tes tulis Islam,
dendam, gibah, fitnah, dan  Membaca dan menyimak ayat tentang hasad, dendam, gibah, fitnah, dan - Lisan  Al-Quran dan
namimah namimah Tafsir,
4.5 Mensimulasikan dampak Menanya:  Produk  Lingkungan alam
negatif dari akhlak tercela  Secara bergantian melakukan tanya jawab tentang hasad, dendam,  Unjuk kerja yang mendukung
(hasad, dendam, gibah, gibah, fitnah, dan namimah  Portofolio  Akses internet
dan namimah)  Menuliskan pertanyaan tentang hasad, dendam, gibah, fitnah, dan  Proyek yang mendukung
namimah
Mengeksplorasi:
 Membaca buku siswa dan buku sumber materi tentang hasad, dendam,
gibah, fitnah, dan namimah
 Mengakses internet untuk mendapatkan informasi dan bahan bacaan
yang sesuai materi pembelajaran
Mengasosiasi:
 Menelaah dan menghubungkan apa yang didapatkan dengan
pengalaman yang dimiliki
 Merumuskan kesimpulan makna dalil tentang hasad, dendam, gibah,
fitnah, dan namimah
 Mengidentifikasi dampak negatif hasad, dendam, gibah, fitnah, dan
namimah
Mengkomunikasikan:
 Mendemonstrasikan dampak negatif hasad, dendam, gibah, fitnah, dan
namimah
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
1.6 Menghayati adab kepada Pembiasaan menghayati adab kepada saudara dan teman  Penilaian diri 4 x 40  Buku pegangan
saudara dan teman  Penilaian Sejawat menit siswa mata
2.6 Terbiasa menerapakan Pembiasaan menghayati adab kepada saudara dan teman  Observasi pelajaran Akidah
adab islami kepada  Catatan Jurnal Akhlak kelas VII,
saudara dan teman  Buku pedoman
3.6 Memahami adab kepada  Adab kepada saudara Mengamati:  Penugasan guru mata
saudara dan teman dan teman  Menyaksikan gambar, tayangan video adab kepada saudara dan teman  Tes pelajaran Akidah
 Membaca dan menyimak ayat tentang adab kepada saudara dan teman - Tes tulis Akhlak kelas VII,
Menanya: - Lisan  Buku Ensiklopedi
4.6 Mensimulasikan adab  Secara bergantian melakukan tanya jawab tentang adab kepada saudara  Produk Islam,
kepada saudara, teman dan teman  Unjuk kerja  Al-Quran dan
 Menuliskan pertanyaan tentang adab kepada saudara dan teman  Portofoli Tafsir,
Mengeksplorasi:  Proyek  Lingkungan alam
 Membaca buku siswa dan buku sumber materi tentang adab kepada yang mendukung
saudara dan teman  Akses internet
 Mengakses internet untuk mendapatkan informasi dan bahan bacaan yang mendukung
yang sesuai materi pembelajaran
Mengasosiasi:
 Menelaah dan menghubungkan apa yang didapatkan dengan
pengalaman yang dimiliki
 Merumuskan kesimpulan makna dalil tentang adab kepada saudara dan
teman
 Membuat kesimpulan tentang adab kepada saudara dan teman
Mengkomunikasikan:
 Mensimulasikan adab kepada saudara dan teman
1.7 Menghayati kisah Pembiasaan menghayati kisah keteladanan sahabat Abu Bakar ra  Penilaian diri 4 x 40  Buku pegangan
keteladanan sahabat Abu  Penilaian Sejawat menit siswa mata
Bakar ra.  Observasi pelajaran Akidah
2.7 Meneladani sifat-sifat Pembiasaan Meneladani sifat-sifat utama sahabat Abu Bakar ra.  Catatan Jurnal Akhlak kelas VII,
utama sahabat Abu Bakar
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
ra.  Buku pedoman
3.7 Manganalisis kisah  Kisah keteladanan Mengamati:  Penugasan guru mata
keteladanan sahabat Abu sahabat Abu Bakar ra.  Menyaksikan gambar, tayangan video sahabat Abu Bakar ra.  Tes pelajaran Akidah
Bakar ra. Menanya: - Tes tulis Akhlak kelas VII,
 Secara bergantian melakukan tanya jawab tentang sifat-sifat utama - Lisan  Buku Ensiklopedi
4.7 Menceritakan kisah sahabat Abu Bakar ra.  Produk Islam,
keteladanan sahabat Abu Mengeksplorasi:  Unjuk kerja  Al-Quran dan
Bakar r.a  Membaca buku siswa dan buku sumber materi tentang keteladanan  Portofolio Tafsir,
sahabat Abu Bakar ra.  Proyek  Lingkungan alam
 Mengakses internet untuk mendapatkan informasi dan bahan bacaan yang mendukung
yang sesuai materi pembelajaran  Akses internet
Mengasosiasi: yang mendukung
 Menelaah dan menghubungkan apa yang didapatkan dengan
pengalaman yang dimiliki
 Mengidentifikasi keteladanan sifat sahabat Abu Bakar ra. dalam
kehidupan sehari-hari beserta hikmahnya (dihubungkan dengan
tokoh/pemimpin masa sekarang)
Mengkomunikasikan:
 Menceritakan kisah keteladanan sahabat Abu Bakar ra. beserta contoh
kisah tokoh/pemimpin masa sekarang yang meneladaninya

Konoha, 10 Mei 2022


Mengetahui,
Kepala Sekolah SMP N 01 Konoha Guru Kelas 8

............................................................ Rizal Muhammad Hilmi


NIP. ................................................... NIP. ...........................................
A. MATERI POKOK
1. Akhlak Tercela
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam islam.
Karena begitu pentingnya akhlak bagi kehidupan umat manusia, oleh karena
itu Allah SWT. Mengutus rasulnya Muhammad SAW salah satu tujuaannya
adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia. Sebagaimana Rasulallah
SAW bersabda :
......
“Sesungguhnya saya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.”
( HR. abu Hurairah 07/273)
Perhatian islam demikian dalam pembinaan akhlak ini dapat pula dilihat
dari perhatian islam terhadap pembinaan jiwa yang harus daripada
pembinaan fisik, karena dari jiwa yang baik inilah yang akan menghasilkan
kebaikan dan kebahagiaan pada seluruh kehidupan manusia, lahir dan batin.
Perhatiaan islam dalam pembinaan akhlak selanjutnya dapat di analisis pada
muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran islam. Ajaran amal
shaleh dan perbuatan terpuji. Iman yang tidak disertai amal shaleh dinilai
sebagai iman palsu,bahkan dianggap sebhagai kemunafikan.
a. Hasad
Hasad atau dengki adalah perasaan tidak senang , terhadap orang
yang mendapatkan nikmat dari Allah. Orang yang memiliki sifat hasad
selalu iri hati jika melihat orang lain hidup senang, merasa bahwa yang
berhak memiliki segala sesuatu itu hanyalah dirinya sendiri.
b. Dendam
Dendam adalah kemauan yang keras dari seseorang atau kelompok
untuk membalas kejahatan dari seseorang atau kelompok lain. Allah
Swt sangat membenci orang yang pendendam, karena sifat pendendam
sangat membahayakan dan merugikan orang lain. Sabda Rasulullah
Saw
Sifat dendam akan membuahkan sikap buruk bagi pelakunya
seperti hasud, merasa senang jika orang lain susah dan memutuskan tali
persaudaraan. Sekali itu di akhirat kelak tidak akan mendapat ampunan
dari Allah, sebagaimana disabdakan Rasulullah Saw :
Artinya : Dari Ibnu Abbas RA, katanya : Rasulullah SAW bersabda
: “Ada tiga hal, barang siapa yang tidak ada padanya satupun dari
ketiganya. Sungguh Allah akan mengampuni segala kesalahannya
(kecuali yang tiga hal tersebut) bagi orang yang dikehendaki-Nya, yaitu
(1) Seorang yang mati tanpa menyekutukan Allah dengan sesuatu
apapun, (2) Orang yang bukan tukang sihir, (3) Orang yang tidak
bersikap dendam pada saudaranya. (HR Thabrani)
Kebalikan sikap dendam adalah al-‘Afwu, yaitu sikap berlapang
dada dalam memberikan maaf kepada orang yang melakukan
kesalahan, tanpa disertai rasa benci di hati, apalagi merencanakan
pembalasan terhadap orang yang melakukan kesalahan, meskipun ia
sanggup melakukan pembalasan itu.
Di dalam Al Quran Allah Swt menyerukan supaya kita lebih suka
memaafkan orang yang menyakiti kita, dan membiarkanya, karena
Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
.......
Artinya : “… Maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka
sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik “ (Al
Maidah : 13)
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Islam lebih menganjurkan
penyelesaian masalah dengan jalan damai dan saling memaafkan.
Masalah itu harus diselesaikan secara terbuka sehingga tidak
menimbulkan rasa dendam, yang mana perasaan dendam itu hanya
merugikan diri sendri serta membahayakan bagi diri maupun orang lain.
Nabi Muhammad SAW sabagai suri teladan kita telah memberikan
beberapa contoh, betapa beliau sangat pemaaf dan bukan pendendam.
Ketika beliau akan dibunuh oleh Suraqah, dan kemudian beliau punya
kesempatan untuk membalasnya. Beliau tidak melakukannya, tapi
Beliau malah memaafkanya. Dan masih banyak contoh yang lainnya.
c. Ghibah
Ghibah artinya mengumpat atau menggunjing yaitu perbuatan atau
tindakan yang membicarakan aib orang lain. Pada zaman modern ini,
dengan berbagai macam alat informasi yang semakin canggih,
perbuatan ghibah pun dikemas sedemikian manisnya. Sehingga para
konsumen sebagai pengakses informasi itu menjadi tidak terasa kalau
dia sudah terlibat dalam perbuatan ghibah. Islam melarang perbuatan ini
untuk dilakukan, karena kalaupun informasi atau berita yang
dilontarkan itu benar, tetap akan menyakiti hati orang lain. Apalagi
kalau berita itu salah, bisa menimbulkan fitnah.
......
Artinya : Dan orang-orang yang menyakiti orang mukmin dan
mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya
mereka itu telah memikul kebohongan dan yang nyata. (QS. Al-Ahzab
:58)
Dalam ayat-Nya yang lain Allah berfirman :
......
Artinya : Hai orang-orang yang beriman jauhilah kebanyakan
berburuksangka (kecurigaan) karena sebagaian dari berburuksangka itu
dosa. Dan janganlah mencaricari keburukan orang lain dan jangan
menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kaum suka
memakan daging saudaranya yang suda mati ? maka tentulah kaum
merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah seseungguhnya
Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang . (QS. Al-Hujurat :
12)
d. Fitnah
Fitnah artinya’: Perkataan yang bermaksud menjelekkan orang
seperti menodai nama baik, merugikan kehormatan orang lain.
Firman Allah QS Al-Baqarah 191
......
Artinya: “ Sedangkan fitnah lebih kejam dari pada pembunuhan”
Orang yang suka memfitnah biasanya orang yang pengecut, dia
tidak senang melihat orang lain hidup senang atau bahagia, ia berupaya
agar orang lain jatuh kedalam kebinasaan.
e. Namimah
Menurut bahasa namimah berasal dari bahasa arab yang artinya adu
domba. Adapun yang dimaksudkan dengan namimah menurut istilah
adalah menyampaiakan sesuatu yang tidak disenangi, baik yang tidak
senang itu orang yang diceritakan ataupun orang yang
mendengarnya.Cara menyampaikan sesuatu itu biasanya dengan ucapan
atau perkataan, tetapi adakalanya dengan tulisan, isyarat atau dengan
sindiran.
Namimah pada hakekatnya adalah menyampaikan atau
menceritakan rahasia orang lain sehingga merusak nama baik orang lain
tersebut, tentu saja orang yang diceritakan itu merasa tidak senang dan
dapat menimbulkan permusuhan.
Seringkali terjadi namimah dilakukan oleh orang yang sengaja
ingin menimbulkan permusuhan antara seseorang dengan orang lain
atau bahkan sifat seseorang yang ingin mencari popularitas diri sendiri
diatas penderitaan orang lain. Misalnya Abduh dan Asmat adalah dua
orang yang bersahabat.Darwin adalah orang yang banyak omong dan
akhlaknya kurang baik. Melihat persahabatan Abduh dan Asmat sangat
akrab, Darwin kemudian mencari-cari peluang untuk UJI PUBLIK 172
AKIDAH AKHLAK KELAS VIII mengadu domba antara Abduh dan
Asmat dengan berbagai cara Darwin lakukan, sehingga
persahabatannya bercerai berai bahkan terjadi perkelahian atau
permusuhan antara Abduh dan Asmat.
Namimah termasuk akhlak tercela yang dilarang dalam Agama
sesuai dengan firman Allah SWT sebagai berikut :
......
Artinya : “kecelakaanlah bagi Setiap pengumpat lagi pencela” (QS.
Al Humazah ayat 1)
2. Dampak Negatif Akhlak Tercela
a. Hasad
Dampak negatif dari hasad itu terbagi menjadi dua, bagi diri sendiri
dan bagi orang lain antara lain;
1) Bagi diri sendiri
a) Menimbulkan perasaan tidak tenang
b) Merusak amal kebaikan dan menjadi orang yang muflis
c) Memiliki banyak musuh dan sedikit teman
d) Banyak menyita waktu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.
2) Bagi Orang Lain
a) Akan menimbulkan permusuhan atau renggangnya
persaudaraan
b) Kehidupan di masyarakat kurang harmonis
c) Muncul rasa dendam antar masyarakat
d) Timbul tipu daya yang buruk terhadap sesama manusia
e) Melahirkan rasa tidak percaya terhadap orang lain
b. Dendam
1) Dapat menimbulkan retaknya hubungan persaudaraan.
2) Timbulnya rasa saling curiga diantara kedua belah pihak.
3) Menimbulkan pertikaian akibat kejahatan yang tidak dapat
selesai dengan balasan kejahatan.
4) Semakin menambah rumitnya masalah, sehingga dapat
menimbulkan masalah yang baru.
c. Fitnah
1) Mendapat ancaman Allah SWT. Akan siksa neraka yang sangat
pedih
2) Rusaknya kehidupan masyarakat karena adanya kecurigaan
antara yang satu dengan yang lain
3) Terpecahnya persatuan masyarakat yang dapat memicu
timbulnya beberapa kelompok yang mendukung maupun yang
menentang.
d. Namimah
1) Dapat menyebabkan terputusnya ikatan silaturahmi dan
ukhuwah
2) Menyulut api kebencian dan permusuhan antar sesama manusia.
3) Merusak tatanan dan ketentraman masyarakat.
4) Hilangnya ridla Allah Swt dan mendapat murka-Nya.
3. Menghindari Akhlak Tercela
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menghindari akhlak tercela
hasad, dendam, ghibah, fitnah dan namimah.
a. Hasad
Sifat hasad dapat dihindari dengan cara membiasakan sikap atau
perilaku, antara lain :
1) senantiasa bersyukur terhadap nikmat Allah.
2) berusaha menyenangkan orang lain
3) bersikap rendah hati memperkuat persaudaraan dengan didasari
rasa saling percaya
4) memohon pada Allah agar terhindar dari sifat hasad
5) mengembangkan sifat qana’ah dalam arti menerima apa yang
menjadi haknya dan mencukupkan untuk kebutuhannya
6) menyadari bahwa kelak kenikmatan itu akan
dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.
b. Dendam
1) Berusaha untuk selalu memiliki sikap sabar dan berjiwa besar
dalam menghadapi masalah.
2) Tidak membalas suatu kejahatan dengan kejahatan yang lain.
3) Menyadari sepenuhnya bahwa setiap manusia berpeluang untuk
berbuat kesalahan maupun kejahatan.
4) Menyadari bahwa dirinya sendiri suatu saat mungkin akan
berbuat jahat sebagaimana yang telah dilakukan orang lain.
c. Fitnah
1) Bergaul dengan baik kepada semua orang dan tidak pilih-pilih.
2) Saling mengingatkan apabila pembicaraan sudah mengarah
kepada perbuatan fitnah.
3) Mau menyampaikan dan menerima kritik dengan cara langsung
dan jelas, kepada yang bersangkutan dan tidak menyebarkannya
kepada orang lain yang tidak ada kaitannya.
4) Waspada terhadap informasi dan mencari kejelasan dan
kebenaran informasi supaya kita tidak salah dalam mengambil
sikap dan keputusan.
5) Harus hati-hati karena fitnah itu sangat berbahaya dan bisa
mengakibatkan pertikaian dan kesalah pahaman, yang akhirnya
menimbulkan perpecahan.
d. Namimah
Langkah–langkah atau cara mengatasi perilaku namimah :
1) Bagi orang yang mendengar atau menerima kabar, jangan
langsung percaya dengan perkataan tersebut.
2) Berusaha untuk menghentikan pemberitaannya. Karena hal itu
termasuk kemunkaran, cara mencegahnya dapat melalui lisan,
tulisan maupun dalam bentuk yang lain.
3) Membenci perilaku namimah, dan membencinya karena Allah
SWT, bukan karena hawa nafsu.
4) Dalam batasan tertentu tidak perlu mengadakan klarifikasi yang
akan menimbulkan permasalahan baru.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia. Kata Akhlak diartikan sebagai budi
pekerti atau kelakuan. Kata akhlak walaupum terambil dari Bahasa arab (yang
bisa berartikan tabiat, kebiasaan, bahkan agama), namun kata seperti itu tidak di
temukan dalam Al-Quran. Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian
pertama dalam islam. Karena begitu pentingnya akhlak bagi kehidupan umat
manusia, oleh karena itu Allah SWT.
Hasad atau dengki adalah perasaan tidak senang , terhadap orang yang
mendapatkan nikmat dari Allah. Orang yang memiliki sifat hasad selalu iri hati
jika melihat orang lain hidup senang, merasa bahwa yang berhak memiliki
segala sesuatu itu hanyalah dirinya sendiri.
Dendam adalah kemauan yang keras dari seseorang atau kelompok untuk
membalas kejahatan dari seseorang atau kelompok lain. Allah Swt sangat
membenci orang yang pendendam, karena sifat pendendam sangat
membahayakan dan merugikan orang lain.
Ghibah artinya mengumpat atau menggunjing yaitu perbuatan atau tindakan
yang membicarakan aib orang lain. Pada zaman modern ini, dengan berbagai
macam alat informasi yang semakin canggih, perbuatan ghibah pun dikemas
sedemikian manisnya. Sehingga para konsumen sebagai pengakses informasi itu
menjadi tidak terasa kalau dia sudah terlibat dalam perbuatan ghibah.
Fitnah artinya’: Perkataan yang bermaksud menjelekkan orang seperti
menodai nama baik, merugikan kehormatan orang lain.
Namimah pada hakekatnya adalah menyampaikan atau menceritakan
rahasia orang lain sehingga merusak nama baik orang lain tersebut, tentu saja
orang yang diceritakan itu merasa tidak senang dan dapat menimbulkan
permusuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Imam S. 2009. Tuntunan Akhlakul Karimah. Jakarta: Lekdis.
Yusuf Hasyim, S.Ag, M.Si. 2019. Akidah Akhlak. Jakarta: Kementrian Agama
https://carihadis.com/Arbain_Nawawi_II/=AKHLAK%20TERCELA (diakses
pada Senin, 9 Mei 2022 pukul 20.06)

Anda mungkin juga menyukai