Anda di halaman 1dari 6

“SMART”, MENJADI SOLUSI DALAM MENGEMBANGKAN ILMU FISIKA YANG

BERKARAKTER

ESAY

(Disusun sebagai syarat untuk mengikuti Putera Puteri Pendidikan Fisika yang diselenggarakan
oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Fisika Institut Pendidikan Indonesia Garut)

Oleh:

Yaya Cahya

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA GARUT


A. Pendahuluan

Sebagai pengembangan pendidikan, sangat diperlukan sebuah aspek yaitukegiatan pembelajaran.


Belajar merupakan sebuah proses yang terjadi pada manusia dengan berfikir untuk memahami
setiap kenyataan yang diinginkannya. Belajar bukan hanya menghafal dan bukan pula mengingat,
tetapi belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri peserta didik.
Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti
perubahan pengetahuanya, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapanya, kemampuannya,
daya reaksinya dan perubahan karakter pada diri peserta didik.

Jadi, secara garis besar. Pendidikan merupakan suatu hal yang pada umumnya untuk menambah
ilmu pengetahuan melalui kegiatan pembelajaran dan sangat ditekankan untuk membentuk
karakter diri peserta didik agarmenjadi lebih efektif. Lalu bagaimana cara membentuk karakter
diri yang baik pada era globalisasi yang serba instan seperti sekarang ini?Maka dari itu,
pendidikan karakter bagi para peserta didik melalui kegiatan pembelajaran perlu dilakukan. Pada
sisi lain, pembentukan karakter harus dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan yang
melibatkan aspek “knowledge, feeling, andaction”. Thomas Lickona (1991) mendefinisikan
orang yang berkarakter sebagai sifat alami seseorang dalam merespons situasi secara bermoral,
yang dimanifestasikan dalam tindakan nyata melalui tingkah laku yang baik, jujur, dan
bertanggung jawab.

B. Definisi Karakter

Kata karakter sudah sering disebutkan dan dipahami arti harfiahnya oleh orang banyak, namun
pada kenyataannya masih banyak diantara kita yang mengabaikannya (neglect).Secara
etimologis, kata karakter berasal dari bahasa inggis“character”, yang berarti watak atau sifat.
Karakter merupakan nilai-nilai yang khas, baik watak, akhlak atau kepribadian seseorang yang
terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebijakan yang diyakini dan dipergunakan sebagai cara
pandang, berpikir, bersikap, berucap dan bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.

Karakter itu perlu dengan sengaja dikembangkan, dibangun, dibentuk, ditempa, serta
dimantapkan. Dari pengertian diatas, kita pahami bahwa karakter harus diwujudkan melalui
nilai-nilai moral yang dipatrikan untuk menjadi semacam nilai intrinsik dalam diri kita dan
mewujud dalam suatu sistem daya juang yang akan melandasi pemikiran dan sikap perilaku kita.
Karakter tentu tidak akan datang dengan sendirinya, melainkan harus kita bentuk, kita tumbuh
kembangkan, dan kita bangun secara sadar dan sengaja.

Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan karakter itu sangat penting
bagi majunya masa depan generasi bangsa. Maka dari itu, mulai tahun ajaran 2011, seluruh
tingkat pendidikan di Indonesia harus menyisipkan pendidikan berkarakter dalam proses
pendidikan, yang dibuat oleh Kementrian Pendidikan, yaitu 18 nilai-nilai dalam pendidikan
karakter. Adapun18 nilai-nilai dalam pendidikan karakter yaitu, religius, jujur, toleransi, disiplin,
kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, dan tanggung jawab. karena itu, setiap peserta didik diharapkan mampu
membentuk karakter diri yang baik dalam kegiatan pembelajarannya. Hal ini dapat dilakukan
melalui metode-metode pembelajaran yang baik dan efektifbagi peserta didik.Dengan adanya
metode pembelajaran yang baik dan efektif, peserta didik mampu untuk membentuk karakter
yang baik pula.

C. Konsep Ilmu Fisika, Teori dan Aplikasinya

Kata fisika berasal dari bahasa Yunani "physic" yang artinya alam yang merupakan ilmu
pengetahuan didalamnya mempelajari tentang sifat dan fenomena alam atau gejala alam serta
seluruh interaksi yang ada didalamnya. Di dalam mempelajari fenomena atau gejala alam, fisika
menggunakan proses yang terdiri dari pengamatan, pengukuran, analisis, dan penarikan
kesimpulan. Kesimpulan yang diperoleh harus berdasarkan sikap yang ilmiah, yaitu objektif,
menghargai fakta-fakta, jujur, sabar, tidak mudah menyerah, ulet dan teliti dalam mengambil
suatu kesimpulan.

Saat pembelajaran fisika sebaiknya tidak hanya sekedar memberikan konsep atau teorinya saja,
tetapi bagaimana proses penemuan dari konsep tersebut juga dihadirkan di hadapan peserta didik,
seperti dikemukakan oleh Supriyono (2003) bahwa hakikat fisika yakni bukan hanya sekedar
kumpulan fakta dan prinsip tetapi lebih dari itu, fisika juga mengandung cara-cara bagaimana
memperoleh fakta dan prinsipnya. Proses pembelajaran fisika tidak akan menarik bagi peserta
didik apabila peserta didik hanya diberi konsep dan rumus-rumus yang dipelajari. Pembelajaran
fisika akan menarik dan lebih bermakana bagi diri peserta didik apabila fenomena dihadirkan
dihadapanmereka. Kejadian nyata yang dilihat peserta didik akan lebih memudahkan para
peserta didik ketika menghadapi kejadian yang sesungguhnya dalam kehidupan mereka .
Konsep-konsep fisika yang nyata dihadirkan dalam proses belajar mengajar, memudahkan
peserta

D. Aneka Pemanfaatan Ilmu Fisika dalam Pengembangan Teknologi

Ilmu pengetahuan pada hakikatnya bertujuan untuk menciptakan sebuah teknologi dan hal-hal
baru yang dapat berguna bagi bangsa dan negaranya. Ilmu Fisika juga sangat berperan dalam
pengembangan teknologi dari dulu hingga sekarang. Menurut Prof. Abdus Salam seorang
pemenang hadiah Nobel fisika pada tahun 1979 dan pendiri lembaga ICTP (International Centre
for TheoreticalPhysics), ada tiga buah penemuan ilmiah yang terbesar pada abad ke-20 dalam
bidang Fisika. Ketiga penemuan tersebut meliputi penemuan molekul dan atom, timbulnya panas
akibat gerakan atom, dan kesatuan antara listrik, magnet dan optik. Sebagai salah satu contoh
penemuan ilmu fisika, yang berperan dalam bidang industri yaitu pada penemuan mesin uap oleh
Thomas Severy. Awal mula sejarah mesin uap ini karena adanya salah satu tantangan bagi
industri yang sangat signifikan dari tahun 1700an adalah pemindahan air dari tambang. Oleh
karena itu digunakanlah uap untuk memopa air dari tambang. Tapi sekarang ini, hal itu
tampaknya memiliki sedikit sekali hubungan dengan pembangkit listrik tenaga uap modern.
Namun, salah satu prinsip dasar yang digunakan dalam pengembangan listrik berbasis uap
adalah bahwa prinsip kondensasi uap air yang dapat menciptakan ruang hampa.Lalu, pada tahun
1712, Thomas Newcomen bersama dengan John Calley membangun mesin uap pertama diatas
sebuah lubang tambang yang terisi air dimana mesin tersebut digunakan untuk memompa air
keluar tambang. Mesin Newcomen ini merupakan pendahulu mesin James Watt dan salah satu
bagian teknologi yang paling menarik yang berkembang selama abad ke-17.Perkembangan
mesin uap selanjutnya adalah mesin uap yang dikembangkan oleh James Watt. Pada saat itu,
James Watt sama sekali tidak pernah mengoperasikan mesin uap, tetapi dia tetap berusaha untuk
membuat satu model mesin. Dia kemudian secara terpisah menemukan pentingnya energi panas
yang ditimbulkan dan diserap oleh tiap-tiap obyek untuk mengerti lebih jauh tentang mesin. pada
tahun 1765 dia berhasil membuat sebuah model mesin yang dapat bekerja dengan baik.Sebagai
penghargaan atas jasa-jasanya atas pengembangan mesin uap yang memicu revolusi industri,
nama Watt diabadikan dan dijadikan sebagai satuan energi dengan symbol W oleh International
System of Units (SI).

Pengembangan ilmu pengetahuan juga dapat kita lakukan melalui adanya inspirasi-inspirasi dari
fenomena alam, contohnya adalah pesawat terbang. Siapa yang tidak tahu pesawat terbang.
Pesawat terbang saat ini telah menjadi salah satu moda transportasi yang paling digemari. Salah
satu keunggulan pesawat terbang adalah kemampuannya mengangkut barang atau orang dalam
rentang jarak yang jauh tapi tidak memakan waktu yang lama. Jika dibandingkan dengan alat
transportasi lainnya, boleh jadi pesawat terbanglah yang paling efektif soal waktu. Lalu, siapa
penemu pesawat terbang? Yaitu, Wright bersaudara, OrvilleWright dan WilburWright. Seperti
yang dilakukan oleh Wright bersaudara si penemu pesawat terbang. Mereka terinspirasi dengan
burung yang mampu terbang dengan memanfaatkan keseimbangan udara. Di dalam pesawat
terbang ini juga memanfaatkan ilmu fisika yaitu penerapan konsep Hukum Bernoulli pada sayap
pesawat terbang. Hukum Bernoulli menyatakan bahwa semakin besar kecepatan fluida, maka
semakin kecil tekanannya. Sebaliknya, semakin kecil kecepatan fluida, maka semakin besar
tekanannya.Pada sayap pesawat terbang menggunakan konsep bernoulli sehingga pesawat
tersebut dapat tebang mengangkasa. Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian
belakang yang lebih tajam dan sisi bagian yang atas lebih melengkung daripada sisi bagian
bawahnya. Bentuk ini menyebabkan aliran udara di bagian atas lebih besar daripada di bagian
bawah. Akibatnya terjadi gaya angkat pesawat dari hasil selisih antara tekanan diatas dan di
bawah dikali dengan luas efektif pesawat.

Melalui penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebuah teknologi yang ditemukan
selalu dapat dikembangkan kembali. Seperti mesin uap, yang dari masa kemasa selalu
berkembang efektifitas kerjanya. Oleh karena itu, dengan adanya eksperimen-eksperimen yang
diterapkan dalam kegiatan belajar, akan dapat melatih para peserta didik untuk mengembangkan
kembali teknologi-teknologi yang sudah ada, sehingga akan diperoleh efisiensi teknologi yang
lebih baik lagi dari sebelumnya.

E. Jadilah SMART Melalui Fisika

Banyak orang yang beranggapan bahwa fisika hanya sekedar ilmu biasa yang hanya mempelajari
ilmu alam tanpa ada penerapannya. Terutama masih banyak orang yang beranggapan bahwa
fisika hanya mempelajari rumus dan menghafalnya.Tidak sedikit pula yang menyadari bahwa,
banyak peristiwa bahkan hal-hal yang sangat dekat dengan kita melibatkan ilmu fisika. Bahkan
fisika merupakan ilmu dasar yang sangat dibutuhkan oleh cabang ilmu-ilmu lain. Mengapa fisika
sangat penting dalam kehidupan kita? Tentu, karena banyak peristiwa dalam kehidupan kita yang
melibatkan ilmu fisika baik kita sadari maupun tanpa kita sadari.Agar hal tersebut tidak terjadi
maka dalam pembelajarannya harus ada keseimbangan antara praktik dengan teori, sehingga
akan memudahkan peserta didik memahami isi dari apa yang diajarkan, karena sesuatu yang
diperoleh dengan usaha dan praktik langsung di lapangan akan lebih cepat diingat daripada
hanya dijejali dengan teori dan rumus saja. Metode pembelajaran eksperimental merupakan salah
satu metode yang pas untuk mengembangkan diri siwa melalu teori dan penerapan. Syah (2006)
mengatakan bahwa metode eksperimental adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan
percobaan. Dengan melakukan eksperimen, siswa akan menjadi lebih yakin atas suatu hal
daripada hanya menerima dari guru dan buku, dapat memperkaya pengalaman, mengembangkan
sikap ilmiah, dan hasil belajar akan bertahan lebih lama dalam ingatan peseta didik.

Dari pendapat diatas dapat diketahui bahwa metode pembelajaran eksperimental merupakansuatu
cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami
dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan
untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati
suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri objek yang
dipelajarinya.Dengan ini peserta tidak akan merasa bosan dalam belajarnya karena dengan
pengaplikasian, secara tidak langsung peserta didik akan mampu untuk menumbuhkan karakter-
karakter seperti yang telah kita bahas pada bab sebelumnya yaitu, SMART (Spirit, Morality,
Care, Responsible, andHonest). Dipilihnya karakter SMART ini, karena karakter-karakter
SMART sangat berkaitan langsung dalam kegiatan pembelajaran peserta didik.

1. Spirit, artinya semangat. Peserta didik diharapkan untuk bersemangat dalam melakukan
setiap penerapan dalam pembelajarannya.

2. Morality, artinya berbudi pekerti. Dengan adanya budi pekerti yang baik, maka peserta
didik akan selalu bersikap baik dalam menjalani kegiatannya.
3. Care, artinya peduli. Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang
lain, atau juga pada hal lainnya.

4. Responsible, artinya tanggung jawab. Sikap dan perilaku untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya dengan baik sehingga dapat berjalan dengan lancar.

5. Honestly, artinya jujur. Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai
orang yang dapat dipercaya dalam setiap hal yang dilakukannya

Seperti yang kita ketahui bersama, ternyata banyak sekali peran fisika dalam kehidupan sehari-
hari, baik dalam pemanfaatan skala kecil maupun skala besar. Masih ingatkah tentang bom atom
yang dijatuhkan Amerika di Jepang tepatnya di Hiroshima dan Nagasaki?Bom atom merupakan
contoh pemanfaatan ilmu pengetahuan skala besar atau dalam fisika dikenal dengan fisika nuklir.
Fisika nuklir memang dapat digunakan sebagai disiplin ilmu pengetahuan yang baik, karena bisa
kita manfaatkan untuk perkembangan-perkembangan teknologi yang baru. Tapi apabila fisika
nuklir ini disalahgunakan seperti pada bom atom, maka hal tersebut telah menyalahi aturan
tentang adanya ilmu pengetahuan. Karena ilmu pengetahuan merupakan objek pendukung
adanya perbaikan dan perkembangan dalam teknologi bukan untuk disalahgunakan, yang dapat
berakibat pada kerugian diri sendiri maupun negara. Oleh karena itu, pentingnya peran
pendidikan karakter dalam setiap pembelajaran sangat ditekankan, karena ilmu pengetahuan
yang baik akan bermanfaat baik apabila yang menggunakannya memiliki nilai karakter diri yang
baik pula.

F. Penutup

Pendidikan merupakan salah satu kunci sukses untuk memajukan bangsa dan negara. Untuk
mendukungnya, diperlukan kegiatan pembelajaran yang baik bagi para generasi muda melalui
metode-metode yang tidak hanya mengedepankan teori saja, namun juga terdapat penerapan-
penerapan yang dapat memacu timbulnya karakter diri peserta didik. Tetapi pada proses
pendidikan sekarang, lebih banyak mengedepankan teori dibanding penerapan. Seperti pada
pembelajaran fisika, ada baiknya diterapkan metode eksperimental yang dapat memacupeseta
didik memiliki karakter yang SMART, mampu untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang
dimilikinya, dan dapat menghindari penyalahgunaan pemanfaatan ilmu pengetahuan. Karena
apabila peserta didik mempunyai pengetahuan dan ilmu teori saja, tapi tidak tahu digunakan
untuk hal apa, dan tidak tahu dalam mengimplementasikannya, itu sama saja dengan siswa tidak
memiliki potensi apapun dalam aspek pembelajarannya. Dengan adanya penerapan dalam
pembelajaran, peserta didik akan diharapkan mampu untuk terus mengembangkan teknologi-
teknologi masa kini sehingga dapat memiliki daya saing yang tinggi dalam kancah era
globalisasi yang serba modern sekarang.

Anda mungkin juga menyukai