Disusun Oleh :
Kelompok 4
Dosen Pengampu :
Fakultas Teknik
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang............................................................................................1
B.Rumusan Masalah.......................................................................................1
C.Tujuan Penulisan.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. ALIRAN PRAGMATISME………….................………….………….…4
B. ALIRAN EKSISTENSIALISME……….………................…………….5
C. ALIRAN PROGRESIVISME…………………..…................…………..8
BAB III PENUTUP
Kesimpulan...................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Filsafat pendidikan adalah filsafat yang diterapkan dalam dunia pendidikan. Hal ini
mengandung pengertian bahwa filsafat pendidikan pada dasarnya menggunakan cara kerja
filsafat dan akan menggunakan hasil – hasil dari kerja filsafat, yaitu berupa hasil pemikiran
manusia tentang realitas, pengetahuan dan nilai.
Dalam filsafat terdapat berbagai aliran, seperti aliran eksistensialisme, pragmatisme dan
progesivisme. Karena filsafat ilmu merupakan terapan dari filsafat sedangkan filsafat
memiliki berbagai macam aliran maka dalam filsafat ilmu akan kita temukan juga berbagai
macam aliran. Adapun aliran eksistensialisme, pragmatisme dan progresivisme dalam filsafat
ilmu akan kita bahas pada makalah ini.
Rumusan Masalah
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat :
- Pragmatisme
- Eksistensialisme
- Progressivisme
2. Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan di
atas (no.1)!
3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat
eksistensialisme?
1.2Tujuan Penulisan
Dapat mendeskripsikan, menganalisis dan memverifikasi konsep Aliran Filsafat Prahmatisme.
Eksistensialisme, dan Progresivisme.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A.ALIRAN PRAGMATISME
Istilah pragmatisme berasal dari kata Yunani “pragma” yang artinya perbuatan atau
tindakan, “Isme” di sini sama artinya yaitu aliran atau ajaran atau paham dengan demikian,
pragmatisme berarti ajaran yang menekankan bahwa pemikiran itu menuruti tindakan,
kriteria kebenarannya adalah “faedah” atau “manfaat”, suatu teori atau hipotesis dianggap
oleh pragmatisme benar apabila membawa suatu hasil.
Menurut John Dewey, pendidikan perlu didasarkan pada tiga pokok pemikiran, yakni;
a. Pendidikan merupakan kebutuhan untuk hidup
b. Pendidikan sebagai pertumbuhan
c. Pendidikan sebagai fungsi sosial
B.ALIRAN EKSISTENSIALISME
Dari sudut etimologi eksistensi berasal dari kata “eks” yang berarti diluar dan “sistensi” yang
berarti berdiri atau menempatkan, jadi secara luas eksistensi dapat di artikan sebagai berdiri
sendiri sebagai dirinya sekaligus keluar dari dirinya.
Adapun eksistensialisme menurut pengertian terminologinya adalah suatu aliran dalam ilmu
filsafat yang menekankan segala sesuatu terhadap manusia dan segala sesuatu yang
mengiringinya, dan dimana manusia di pandang sebagai suatu makhluk yang harus
bereksistensi atau aktif dengan sesuatu yang ada di sekelilingnya, serta mengkaji cara kerja
manusia ketika berada di alam dunia ini dengan kesadaran.
Filsafat ini memfokuskan pada pengalaman-pengalaman individu. Eksistensi adalah cara
manusia ada di dunia. Cara berada manusia berbeda dengan cara beradanya benda benda
materi. Cara beradanya manusia adalah hidup bersama dengan manusia lainnya, ada
kerjasama dan komunikasi dan dengan penuh kesadaran, sedangkan benda benda materi
keberadaannya berdasarkan ketidaksadaran akan dirinya sendiri dan tidak dapat
berkomunikasi antara satu dengan lainnya. Benda benda materi, alam fisik, dunia yang
berada di luar manusia tidak akan bermakna dan tidak memiliki tujuan apa-apa kalau terpisah
dari manusia. Jadi, dunia bermakna karena manusia.
Ada beberapa pandangan penganut filsafat ini sehubungan dengan eksistensi, yaitu;
a. Eksistensi adalah cara manusia berada. Hanya manusialah yang bereksistensi;
manusialah sebagai pusat perhatian, sehingga bersifat humanistis.
b. Bereksistensi tidak statis tetapi dinamis, yang berarti menciptakan dirinya secara aktif,
merencanakan, berbuat dan menjadi.
c. Manusia dipandang selalu dalam proses menjadi belum selesai dan terbuka serta
realistis. Namun demikian manusia terikat dengan dunia sekitarnya terutama sesama
manusia.
4
Sikun pribadi. 1971, Mengemukakan bahwa eksistensialisme dengan pendidikan sangat
berhubungan erat, karena kedua-duanya sama-sama membahas masalah yang sama yaitu
manusia, hubungan antar manusia, hidup, hakikat kepribadian, dan kebebasan.
Pendidikan, proses pembelajaran, harus berlangsung sesuai dengan minat dan kebutuhan
peserta didik, tidak ada pemaksaan penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan,
melainkan di tawarkan.
C.ALIRAN PROGRESIVISME
Progresivisme merupakan aliran filsafat pendidikan modern yang menghendaki
adanya perubahan pelaksanaan pendidikan menjadi lebih maju. Aliran progresivisme ini
mengutamakan penyelenggaraan pendidikan di sekolah berpusat pada anak dan menjadikan
pendidik hanya sebatas sebagai fasilitator, pembimbing, dan pengarah bagi peserta didik.
Adapun tujuan dari aliran progresivisme dalam pendidikan ialah ingin merubah praktik
pendidikan yang selama ini terkesan otiriter menjadi demokratis dan lebih menghargai
potensi dan kemampuan anak, serta mendorong untuk dilaksanakannya pembelajaran yang
lebih banyak melibatkan peserta didik.
Menurut Gutek (1974:138) progresivisme modern menekankan pada konsep ‘progress’; yang
menyatakan bahwa manusia memiliki kemampuan untuk mengembangkan dan
menyempurnakan lingkungannya dengan menerapkan kecerdasan yang dimilikinya dan
metode ilmiah untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul baik dalam kehidupan
personal manusia itu sendiri maupun kehidupan sosial.
5
Tujuan Pendidikan Progresivisme
Berkaitan dengan tujuan pendidikan, maka aliran progresivisme lebih menekankan pada
memberikan pengalaman empiris kepada peserta didik, sehingga terbentuk pribadi yang
selalu belajar dan berbuat. Maksudnya pendidikan dimaksudkan untuk memberikan banyak
pengalaman kepada peserta didik dalam upaya pemecahan masalah yang dihadapi di
lingkungan sehari-hari. Dalam hal ini, pengalaman yang dipelajari harus bersifat riil atau
sesuai dengan kehidupan nyata. Oleh karenanya, seorang pendidik harus dapat melatih anak
didiknya untuk mampu memecahkan problem-problem yang ada dalam kehidupan.\
Menurut Ahmad Ma’ruf (2012), Ada beberapa prinsip pendidikan yang ditekankan dalam
aliran progresivisme, di antaranya:
a. Proses pendidikan berawal dan berakhir pada anak.
b. Subjek didik adalah aktif, bukan pasif.
c. Peran guru hanya sebagai fasilitator, pembimbing atau pengarah.
d. Sekolah harus kooperatif dan demokratis.
e. Aktivitas lebih fokus pada pemecahan masalah, bukan untuk pengajaran materi kajian
BAB III
KESIMPULAN
Pragmatisme adalah aliran filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar adalah segala
sesuatu yang membuktikan dirinya sebagai benar dengan melihat kepada akibat-akibat atau
hasilnya yang bermanfaat secara praktis.Pragmatisme di Amerika berkembang melalui tiga
tokohnya, yaitu Charles Sandre Peirce, William James, John Dewey. Peirce dipandang
sebagai penggagas pragmatisme, James sebagai pengembangnya dan Dewey sebagai orang
yang menerapkan pragmatisme dalam pelbagai bidang kehidupan.
Mazhab filsafat eksistensialisme teistis lebih berbobot daripada mazhab ateistis, karena
mazhab teistis mengandung pengertian adanya pengakuan di luar subjek yang dapat
merupakan penggerak dalam usaha manusia bereksistensi.Terdapat relevansi atau signifikansi
antara ajaran filsafat eksistensialisme teistis dengan tujuanpendidikan di Indonesia terlebih
dalam mendorong terwujudnya tujuan pendidikan di ranah afektif yang selama ini nampak
terabaikan.
Aliran Progresivisme adalah salah satu aliran dalam filsafat pendidikan yang memandang
bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk menghadapi dan memecahkan masalah.
Pendidikan menurut aliran ini adalah pendidikan yang membina dan mengembangkan minat
belajar yang mencakup seluruh pengalaman
sosial anak maupun orang dewasa. Aliran ini tidak menghendaki pendidikan yang otoriter
dan absolut dalam segala bentuk seperti yang terdapat dalam agama, moral, dan ilmu
pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/abdulmuchith/54f7c4b8a33311641e8b4a99/aliran-
eksistensialisme-dalam-filsafat
http://ejournal.upi.edu/index.php/jassi/article/download/4066/2929
https://www.researchgate.net/publication/329518878_ALIRAN-
ALIRAN_DALAM_FILSAFAT_ILMU_MAHBUB_20170702051032