PENDAHULUAN
Sistem muskuloskeletal
muskuloskeletal manusia
manusia merupakan
merupakan jalinan berbagai jaringan,
jaringan,
baik itu jaringan pengikat, tulang maupun otot yang saling berhubungan, sangat
khusus,
khusus, dan kompleks.
kompleks. Fungsi
Fungsi utama sistem ini adalah sebagai
sebagai penyusun
penyusun bentuk
tubuh dan alat untuk bergerak. Oleh karena itu, jika terdapat kelainan pada sistem
ini maka
maka kedua
kedua fungsi
fungsi tersebu
tersebutt juga
juga akan
akan tergan
terganggu
ggu.. Infeks
Infeksii musku
muskulos
loskel
keletal
etal
merupakan penyakit yang umum terjadi; dapat melibatkan seluruh struktur dari
sistem muskuloskeletal dan dapat berkembang menjadi penyakit yang berbahaya
bahkan membahayakan jiwa.
Osteomy
Osteomyelit
elitis
is adalah
adalah suatu
suatu bentuk
bentuk proses
proses inflam
inflamasi
asi pada
pada tulang
tulang dan
struktur-struktur disekitarnya akibat infeksi dari kuman-kuman piogenik. Infeksi
muskul
muskulosk
oskelet
eletal
al merupa
merupakan
kan penyaki
penyakitt yang
yang umum
umum terjadi
terjadi;; dapat
dapat meliba
melibatka
tkan
n
seluruh
seluruh struktu
strukturr dari
dari sistem
sistem muskul
muskulosk
oskelet
eletal
al dan dapat
dapat berkem
berkemban
bang
g menjad
menjadii
penyakit yang berbahaya bahkan membahayakan jiwa. Dalam dua puluh tahun
terakhir ini telah banyak dikembangkan tentang bagaimana ara menatalaksana
penyakit ini dengan tepat. Seringkali usaha ini berupa suatu
s uatu tim yang terdiri
terdir i dari
ahli bedah ortopedi, ahli bedah plastik, ahli penyakit infeksi, ahli penyakit dalam,
ahli nutrisi, dan ahli fisioterapi yang berkolaborasi untuk menghasilkan perawatan
mult
multid
idis
isip
ipli
lin
n yang
yang opti
optima
mall bagi
bagi pend
pender
erit
ita.
a. Infe
Infeks
ksii dala
dalam
m suat
suatu
u sist
sistem
em
muskul
muskulosk
oskelet
eletal
al dapat
dapat berkem
berkemban
bang
g melalu
melaluii dua ara,
ara, baik
baik melalu
melaluii pereda
peredaran
ran
darah maupun akibat kontak dengan lingkunga
lingkungan
n luar tubuh. !eferat ini berusaha
meran
merangk
gkum
um meng
mengen
enai
ai pato
patoge
gene
nesis
sis,, diag
diagno
nosi
sis,
s, dan
dan tatal
tatalak
aksan
sanaa dari
dari infe
infeks
ksii
muskuloskeletal tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1
2.1 Anatomi dan Fisiologi Tulang
"ulang adalah suatu jaringan yang berubah seara aktif dan terus menerus
mengal
mengalami
ami peruba
perubahan
han bentuk
bentuk sement
sementara
ara menyesua
menyesuaika
ikan
n kembal
kembalii kandun
kandungan
gan
miner
mineral
al dan
dan matri
matriksn
ksnya
ya menu
menurut
rut stres
stres meka
mekani
niss yang
yang diala
dialami
miny
nya.
a. "ulan
ulang
g
memben
membentuk
tuk rangka
rangka penunj
penunjang
ang dan pelind
pelindung
ung bagi
bagi tubuh
tubuh dan tempat
tempat untuk
untuk
melekatnya otot-otot yang menggerakkan kerangka tubuh. "ulang juga merupakan
tempat primer untuk menyimpan dan mengatur kalsium dan fosfat.
#ompon
#omponen-
en-kom
kompon
ponen
en nonselu
nonselular
lar utama
utama dari
dari jaringa
jaringan
n tulang
tulang adalah
adalah
mineral-mineral dan matriks organik $kolagen dan proteoglikan%. #alsium dan
fosfat
fosfat memben
membentuk
tuk suatu
suatu garam
garam kristal
kristal $hidro
$hidroksi
ksiapa
apatit
tit%,
%, yang
yang tertimb
tertimbun
un pada
pada
matriks kolagen dan proteoglikan. &ineral-mineral ini memampatkan kekuatan
tulang. &atriks organik tulang disebut juga sebagai suatu osteoid. Sekitar '()
dari osteoid adalah kolagen tipe I yang kaku dan memberikan daya rentang tinggi
pada tulang. &ateri organik lain yang menyusun tulang berupa proteoglikan
seperti asam hialuronat. *aringan tulang dapat berbentuk anyaman atau lamelar.
"ulang yang berbentuk anyaman terlihat saat pertumbuhan epat, seperti sewaktu
perkembangan janin atau sesudah terjadinya patah tulang, selanjutnya
se lanjutnya keadaan ini
akan diganti oleh tulang yang lebih
le bih dewaa yang berbentuk lamelar.
Diafisis
Diafisis atau batang adalah bagian tengah tulang yang berbentuk
berbentuk silinder.
silinder.
+agian
+agian ini tersusu
tersusun
n dari
dari tulang
tulang kortik
kortikal
al yang
yang memilik
memilikii kekuat
kekuatan
an yang
yang besar,
besar,
dilapisi oleh selapis periosteum. &etafisis adalah bagian tulang yang melebar
didekat ujung akhir batang. Daerah ini terutama tersusun oleh tulang trabekular
atau tulang
tulang spong
spongiosa
iosa yang
yang mengan
mengandun
dung
g sel hemato
hematopoe
poetik
tik.. Sumsum
Sumsum merah
merah
terdapat dibagian epifisis dan diafisis tulang. ada dewasa aktiitas hematopoetik
menjadi terbatas hanya pada sternum dan krista iliaka. &etafisis juga menompang
sendi dan menyediakan daerah yang ukup luas untuk perlekatan tendon dan
ligamen pada epifisis. empeng epifisis adalah daerah pertumbuhan longitudinal
pada anak-anak, dan bagian ini akan menghilang pada tulang dewasa. +agian
epifisis langsung berbatasan dengan sendi tulang panjang yang bersatu dengan
metafis
metafisis
is sehing
sehingga
ga pertum
pertumbuh
buhan
an memanja
memanjang
ng tulang
tulang terhenti
terhenti.. Seluru
Seluruh
h tulang
tulang
diliputi oleh lapisan fibrosa yang disebut periosteum yang mengandung sel-sel
yang dapat berproliferasi dan berperan dalam proses pertumbuhan transersal
tulang panjang. #ebanyakan tulang panjang mempunyai arteria nutrisi khusus.
2
okasi dan keutuhan dari arteri-arteri inilah yang menentukan berhasil atau
tidaknya proses penyembuhan suatu tulang yang patah. apisan sel paling atas
yang letaknya dekat dengan epifisis disebut daerah sel istirahat. apisan
berikutnya adalah /ona proliferasi, pada /ona ini terjadi pembelahan aktif sel dan
disinilah mulainya pertumbuhan tulang panjang. Sel-sel yang aktif ini didoroh
kearah batang tulang kedalam daerah hipertrofi, tempat sel-sel ini membengkak,
menjadi lemah dan seara metabolik menjadi tidak aktif.
"ulang adalah suatu jaringan dinamis yang tersusun dari tiga jenis sel 0
osteoblas, osteosit dan osteoklas. Osteoblas membangun tulang dengan
membentuk kolagen tipe I dan proteoglikan sebagai matriks tulang atau jaringan
osteoid melalui suatu proses yang disebut osifikasi. #etika sedang aktif
menghasilkan jaringan osteoid, osteoblas dan mensekresikan sejumlah besar
fosfatase alkali, yang memegang perawan penting dalam mengendapkan kalsium
dan fosfat kedalam matriks tulang. Sebagian dari fosfat alkali akan memasuki
aliran darah dengan demikian kadar fosfatase alkali didalam darah dapat menjadi
indikator yang baik tentang tingkat pembentukan tulang setelah mengalami patah
tulang atau pada kasus metastasis kanker ke tulang.osteosit adalah sel-sel tulang
dewasa yang bertindak sebagai suatu lintasan untuk pertukaran kimiawi melalui
tulang yang padat. Osteoklas adalah sel-sel besar berinti banyak yang
memungkinkan mineral dan matriks tulang dapat diabsorpsi. Osteoklas mengikis
tulang, sel-sel ini menghasilkan en/im proteolitik yang memeahkan matris dan
beberapa asam yang melarutkan mineral tulang sehingga kalsium dan fosfat
terlepas kedalam aliran darah. &etabolisme tulang diatur oleh beberapa hormon.
Suatu peningkatan kadar hormon paratiroid $pth% mempunyai efek langsung dan
segera pada mineral tulang menyebabkan kalsium dan fosfat diabsorbsi dan
bergerak memasuki serum. eningkatan "1 seara perlahan-lahan menyebabkan
peningkatan jumlah dan aktiitas osteoklas sehingga terjadi demineralisasi.
2itamin D mempengaruhi deposisi dan absorbsi tulang. 2itamin D dalam
jumlah besar dapat menyebabkan absorbsi tulang seperti dapat menyebabkan
absorbsi tulang $kadar "1%. 2itamin D dalam jumlah yang sedikit membentuk
kalsifikasi tulang, antara lain dengan meningkatkan absorbsi kalsium dan fosfat
oleh usus halus.
3
Gama! 1. 3natomi tulang
2.2 D"#inisi
Osteomyelitis adalah suatu proses inflamasi akut maupun kronik pada
tulang dan struktur disekitarnya yang disebabkan oleh organisme pyogenik
$!andall, 4(55%. Dalam kepustakaan lain dinyatakan bahwa Osteomyelitis adalah
radang tulang yang disebabkan oleh organism piogenik, walaupun berbagai agen
infeksi lain juga dapat menyebabkannya. Ini dapat tetap terlokalisasi atau dapat
4
tersebar melalui tulang, melibatkan sumsum, korteks, jaringan kanselosa dan
periosteum. $Dorland, 4((4%.
2.$ Etiologi
&ikroorganisme dapat menginfeksi tulang melalui tiga ara yaitu melalui
pembuluh darah, langsung melalui area lokal infeksi $seperti selulitis% atau mel alui
trauma, termasuk iatrogenik seperti dislokasi sendi atau fiksasi internal.
ada balita, infeksi dapat menyebar ke sendi dan menyebabkan arthritis.
ada anak-anak yang biasanya terinfeksi adalah tulang panjang. 3bses
subperiosteal dapat terbentuk karena periosteum melekat longgar di permukaan
tulang, sedangkan pada orang dewasa tulang yang paling sering terinfeksi adalah
tulang belakang dan tulang panggul.
"ibia bagian distal, femur bagian distal, humerus, radius dan ulna bagian
proksimal dan distal, ertebra, maksila, dan mandibula merupakan tulang yang
paling beresiko untuk terkena Osteomyelitis karena merupakan tulang yang
banyak askularisasinya.
Umu! %!ganism"
5
Osteomyelitis dapat juga disebabkan potongan besi yang mengenai tulang
pada saat pembedahan untuk memperbaiki fraktur. Spora bakteri dan jamur dapat
juga mengenai sendi tulang yang terlibat. Osteomyelitis juga dapat terjadi akibat
penyebaran infeksi jaringan lunak. Infeksi tersebut meyebar ke tulang dalam
beberapa hari sampai beberapa minggu. "ipe penyebaran ini biasa terjadi pada
orang yang lebih tua. Infeksi dapat dimulai dari kerusakan akibat trauma, terapi
radiasi, kanker, atau pada kulit yang luka yang disebabkan sedikitnya sedikit
sirkulasi darah pada tulang atau pada penyakit diabetes. Infeksi sinus, gusi atau
gigi dapat meyebar ke tulang-tulang kepala. enyebab Osteomyelitis biasanya
adalah Staphylococcus aureus, bakteri gram positif seperti Streptococcus
pyogenes atau S. Pneumoniae. ada anak dibawah 8 tahun bakteri gram negatif
Haemophilus influenzae $insiden berariasi dari <-<()%. +akteri gram negatif
lainnya 0 Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Proteus mirabilis dan
Bacteroides fragilis anaerobik biasanya menyebabkan infeksi tulang akut.
enyebab Osteomyelitis pada anak-anak adalah kuman Staphylococcus
aureus $=-=()%, Streptococcus $8-')%, Haemophilus influenza $4-8)%,
Salmonella typhii dan Eschericia coli $5-4)%. ada anak infeksi melalui aliran
darah berasal dari abrasi keil pada kulit, bisul, infeksi pada gigi atau pada saat
lahir dari infeksi tali pusat. ada dewasa sumber infeksi berasal dari kateter ureter,
jarum dan semprit arteri yang tidak pada tempatnya atau kotor.
Organisme lain ditemukan pada peandu heroin dan kelainan oportunistik
pada pasien dengan mekanisme immune defence compromised . asien dengan
sikle-ell disease mudah terinfeksi Salmonella.
2.& Pato#isiologi
Infeksi dalam sistem muskuloskeletal dapat berkembang melalui beberapa
ara. #uman dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka penetrasi langsung,
melalui penyebaran hematogen dari situs infeksi didekatnya ataupun dari struktur
lain yang jauh, atau selama pembedahan dimana jaringan tubuh terpapar dengan
lingkungan sekitarnya.
Osteomyelitis hematogen adalah penyakit masa kanak-kanak yang
biasanya timbul antara usia < dan 5< tahun. >jung metafisis tulang panjang
6
merupakan tempat predileksi untuk Osteomyelitis hematogen. End-artery dari
pembuluh darah yang menutrisinya bermuara pada ena-ena sinusoidal yang
berukuran jauh lebih besar, sehingga menyebabkan terjadinya aliran darah yang
lambat dan berturbulensi pada tempat ini. #ondisi ini mempredisposisikan bakteri
untuk bermigrasi melalu elah pada endotel dan melekat pada matriks tulang.
Selain itu, rendahnya tekanan oksigen pada daerah ini juga akan menurunkan
aktiitas fagositik dari sel darah putih. Dengan maturasi, ada osifikasi total
lempeng fiseal dan iri aliran darah yang lamban tidak ada lagi. Sehingga
Osteomyelitis hematogen pada orang dewasa merupakn suatu kejadian yang
jarang terjadi.
Infeksi hematogen ini akan menyebabkan terjadinya trombosis pembuluh
darah lokal yang pada akhirnya meniptakan suatu area nekrosis aaskular yang
kemudian berkembang menjadi abses. 3kumulasi pus dan peningkatan tekanan
lokal akan menyebarkan pus hingga ke korteks melalui sistem 1aers dan kanal
2olkmann hingga terkumpul dibawah periosteum menimbulkan rasa nyeri
lokalisata di atas daerah infeksi. 3bses subperiosteal kemudian akan menstimulasi
pembentukan inolukrum periosteal $fase kronis%. 3pabila pus keluar dari korteks,
pus tersebut akan dapat menembus soft tissues disekitarnya hingga ke permukaan
kulit, membentuk suatu sinus drainase. #uman bisa masuk tulang dengan berbagai
ara, termasuk beberapa ara dibawah ini 0
• &elalui aliran darah.
1al ini dapat terjadi jika terjadi fraktur sehingga terjadi kontak
langsung tulang yang fraktur dengan dunia luar sehingga dapat terjadi
7
kontaminasi langsung. Selain itu juga dapat terjadi selama operasi untuk
mengganti sendi atau memperbaiki fraktur. $anonym, 4(55%.
+eberapa penyebab utama infeksi, seperti s.aureus, menempel pada tulang
dengan mengekspresikan reseptor $adhesins% untuk komponen tulang matriks
$fibronektin, laminin, kolagen, dan sialoglyoprotein tulang%; 9kspresi kolagen-
binding adhesin memungkinkan pelekatan patogen pada tulang rawan.
Fibronektin-binding adhesin dari S. ureus berperan dalam penempelan bakteri
untuk perangkat operasi yang akan dimasukan dalam tulang, baru-baru ini telah
dijelaskan
S. ureus yang telah dimasukan ke dalam kultur osteoblas dapat bertahan
hidup seara intraseluler. +akteri yang dapat bertahan hidup seara intraseluler
$kadang-kadang merubah diri dalam hal metabolisme, di mana mereka munul
sebagai apa yang disebut arian koloni keil% dapat menunjukan adanya infeksi
tulang persisten. #etika mikroorganisme melekat pada tulang pertama kali,
mereka akan mengekspresikan fenotip yang resiten terhadap pengobatan
antimikroba, dimana hal ini mungkin dapat menjelaskan tingginya angka
kegagalan dari terapi jangka pendek.
!emodeling ulang yang normal membutuhkan interaksi koordinasi yang
baik antara osteoblas dan osteoklas. Sitokin $seperti I-5, I-?, I-5<, I 55dan
"6F% yang dihasilkan seara lokal oleh sel inflamasi dan sel tulang merupakan
fator osteolitik yang kuat. eran dari faktor pertumbuhan tulang pada remodeling
tulang normal dan fungsinya sebagai terapi masih belum jelas. Selama terjadi
infeksi, fagosit menoba menyerang sel yang mengandung mikroorganisme dan,
dalam proses pembentukan radikal oksigen toksik dan melepaskan en/im
proteolitik yang melisiskan jaringan sekitarnya. +eberapa komponen bakteri
seara langsung atau tidak langsung digunakan sebagai fator-faktor yang
memodulasi tulang $bone modulating factors%.
#ehadiran metabolit asam arakidonat, seperti prostaglandin 9, yang
merupakan agonis osteoklas kuat dihasilkan sebagai respon terhadap patah tulang,
menurunkan jumlah dari inokulasi bakterial yang dibutuhkan untuk menghasilkan
infeksi. $Daniel,5=='%.
8
6anah menyebar ke dalam pembuluh darah, meningkatkan tekanan
intraosseus dan mengganggu aliran darah. 6ekrosis iskemik tulang pada hasil
pemisahan fragmen yang mengalami deaskularisasi, disebut se@uestra.
&ikroorganisme, infiltrasi neutrofil, dan ongesti atau thrombosis pembuluh
darah merupakan temuan histologis utama dalam Osteomyelitis akut. Salah satu
penampakan yang membedakan dari Osteomyelitis kronis adalah tulang yang
mengalami nekrotik, yang dapat diketahui dengan tidak adanya osteosit yang
hidup.
9
2.* P"n"ga(an Diagnosa
Bejala hematogenous osteomyelitis biasanya berajalan lambat namun
progresif. Diret Osteomyelitis umumnya lebih terlokalisasi dan jelas. Bejala
umum pada osteomyelitis adalah0
- Demam tinggi
- #elelahan dan &alaise
- "erbatasnya gerakan dan edema lokal yang disertai dengan erytem.
2.*.1 Anamn"sa
%st"om)"litis K!onis
10
- Demam $terdapat pada <() dari neonatus%
- 6yeri tekan
- Bangguan pergerakan sendi oleh karena pembengkakan sendi dan
gangguan akan bertambah berat bila terjadi spasme lokal.
- Ditemukan adanya sinus, fistel atau sikatriks bekas operasi dengan nyeri
tekan. $Osteomyelitis kronis%
- 9dema
- "eraba hangat
- Fluktuasi
- enurunan dalam penggunaan ekstremitas $misalnya ketidakmampuan
dalam berjalan jika tungkai bawah yang terlibat atau terdapat
pseudoparalisis anggota badan pada neonatus%.
- #egagalan pada anak-anak untuk berdiri seara normal.
Kultu!
#ultur dari luka superfiial atau saluran sinus sering tidak berkorelasi
dengan bakteri yang menyebabkan Osteomyelitis dan memiliki penggunaan
yang terbatas. Darah hasil kultur, positif pada sekitar <() pasien dengan
Osteomyelitis hematogen. +agaimanapun, kultur darah positif mungkin
menghalangi kebutuhan untuk prosedur inasif lebih lanjut untuk mengisolasi
organisme. #ultur tulang dari biopsi atau aspirasi memiliki hasil diagnostik
sekitar '') pada semua studi.
11
adiologi
- Foto polos
ada Osteomyelitis awal, tidak ditemukan kelainan pada
pemerikSosaan radiograf. Setelah '-5( hari, dapat ditemukan adanya area
osteopeni, yang mengawali destruksi cancellous bone.
- >ltrasound
+erguna untuk mengidentifikasi efusi sendi dan menguntungkan
untuk mengealuasi pasien pediatrik dengan suspek infeksi sendi panggul.
"eknik sederhana dan murah telah menjanjikan, terutama pada anak
dengan Osteomyelitis akut. >ltrasonografi dapat menunjukkan perubahan
sejak 5-4 hari setelah timbulnya gejala. #elainan termasuk abses jaringan
lunak atau kumpulan airan dan eleasi periosteal. >ltrasonografi
memungkinkan untuk petunjuk ultrasound aspirasi. "idak memungkinkan
untuk ealuasi korteks tulang.
- !adionuklir
*arang dipakai untuk mendeteksi Osteomyelitis akut. enitraan ini
sangat sensitif namun tidak spesifik untuk mendeteksi infeksi tulang.
>mumnya, infeksi tidak bisa dibedakan dari neoplasma, infark, trauma,
gout, stress frature, infeksi jaringan lunak, dan artritis. 6amun,
radionuklir dapat membantu untuk mendeteksi adanya proses infeksi
sebelum dilakukan prosedur inasif dilakukan.
- " San
" san dengan potongan koronal dan sagital berguna untuk
menidentifikasi se@uestra pada Osteomyelitis kronik. Se@uestra akan
tampak lebih radiodense dibanding inolukrum disekelilingnya.
- &!I
&!I efektif dalam deteksi dini dan lokalisasi operasi osteomyelitis.
enelitian telah menunjukkan keunggulannya dibandingkan dengan
radiografi polos, ", dan sanning radionuklida dan dianggap sebagai
penitraan pilihan. Sensitiitas berkisar antara =(-5((). "omografi emisi
positron $9"% sanning memiliki akurasi yang mirip dengan &!I.
- !adionuklida sanning tulang
12
"iga fase san tulang, san gallium dan san sel darah putih
menjadi pertimbangan pada pasien yang tidak mampu melakukan
penitraan &!I.
Gama! 2. royeksi lateral pada tibia terlihat gambaran sklerotik di diametafisis tibia
13
Gama! $. royeksi 3 tibia terlihat gambaran sklerotik di lateral diametafisis tibia.
Gama! &. "ampak destruksi tulang tibia dengan pembentukan tulang subperiosteal.
14
Gambar 5. Ultrasound image of the left hip shows a large joint eusion
Gama! *. radiologik dari abses +rodie yang dapat ditemukan pada Osteomyelitis sub
akutCkronik. ada gambar terlihat kaitas yang dikelilingi oleh daerah slerosis.
15
%st"om)"litis K!onis
Gama! /. royeksi 3 wrist terlihat gambaran lesi osteolitik dan slerosis eEtensie
dibagian distal metafisis pada radius
Gama! 0. Osteomyelitis lanjut pada seluruh tibia dan fibula kanan. Ditandai dengan
adanya gambaran sekuestrum $panah%.
16
ada pemeriksaan " dan &!I bermanfaat untuk membuat
renana pengobatan serta melihat sejauh mana kerusakan tulang terjadi.
Gama! . " image pada Osteomyelitis kronik. $3% In this tibia, hroni
osteomyelitis is assoiated with a radiodense sharply marginatedfous within a luent
aity $arro!%. $+% oronal reformatted image.$ D% "ransaEialimages. " sanning
an be used to identify se@uestered bone as in these tibiae
17
Gama! 1. "-S36 kepala pada pasien dengan Osteomyelitis "uberkulosis.
b. &andibula
+iasanya terjadi akibat komplikasi fraktur, abses gigi, atau
ekstraksi gigi. 6amun, infeksi Osteomyelitis juga dapat
menyebabkan fraktur pada mulut. Infeksi terjadi melalui kanal
pulpa merupakan yang paling sering dan diikuti hygiene oral yang
buruk dan kerusakan gigi.
18
. elis
Osteomyelitis pada tulang pelis paling sering terjadi pada
bagian sayap tulang ilium dan dapat meluas ke sendi sakroiliaka.
Sendi sakroiliaka jarang terjadi. ada foto terlihat gambaran
destruksi tulang yang luas, bentuk tak teratur, biasanya dengan
sekuester yang multipel. Sering terlihat sklerosis pada tepi lesi.
Seara klinis sering disertai abses dan fistula. +edanya dengan
tuberkulosis, ialah destruksi berlangsung lebih epat, dan pada
tuberkulosis abses sering mengalami kalsifikasi. Dalam diagnosis
diferensial perlu dipikirkan kemungkinan keganasan.
19
2ertebra adalah tempat yang paling umum pada orang dewasa
terjadi Osteomyelitis seara hematogen. Organisme menapai badan
ertebra yang memiliki perfusi yang baik melalui arteri tulang belakang
dan menyebar dengan epat dari ujung pelat ke ruang diskus dan kemudian
ke badan ertebra. Sumber bakteremia termasuk dari saluran kemih
$terutama di kalangan pria di atas usia <(%, abses gigi, infeksi jaringan
lunak, dan suntikan I2 yang terkontaminasi, tapi sumber bakteremia
tersebut tidak tampak pada lebih dari setengah pasien.
+anyak pasien memiliki riwayat penyakit sendi degeneratif yang
melibatkan tulang belakang, dan beberapa melaporkan terjadinya trauma
yang mendahului onset dari infeksi. uka tembus dan prosedur bedah yang
melibatkan tulang belakang dapat menyebabkan Osteomyelitis ertebral
nonhematogeno atau infeksi lokal pada diskus ertebra.
20
+iasanya, gambaran radiografi osteomyelitis sangat karakteristik dan
diagnosis mudah dibuat sesuai dengan riwayat klinis, dan pemeriksaan radiologis
tambahan. 6amun demikian, osteomyelitis dapat juga meniru kondisi lainnya
seperti tumor tulang.
• %st"o Sa!(oma
&erupakan tumor ganas primer tulang yang paling sering dengan
prognosis yang buruk. #ebanyakan penderita berumur antara 5(-4< tahun.
aling sering ditemukan sekitar lutut, yaitu lebih dari <( ). "ulang A tulang
yang sering terkena adalah femur distal, tibia proksimal, humerus proksimal,
dan pelis. ada tulang panjang, tumor biasanya mengenai bagian metafisis.
Baris epifisier merupakan barrier dan tumor jarang menembusnya.
Bambaran radiologik 0 tampak destruksi tulang yang berawal pada
medula dan terlihat sebagai daerah yang radiolusen dengan batas yang tidak
tegas. ada stadium dini terlihat reaksi periosteal seperti garis A garis tegak
$Sunray appearane%. Dengan membesarnya tumor, selain korteks juga tulang
subperiosteal akan dirusak oleh tumor yang meluas ke luar tulang, berbentuk
segitiga $segitiga odman%. ada stadium dini Bambaran tumor ini sukar
dibedakan dengan Osteomyelitis.
21
Gama! 1&. Bambaran !adiologik osteosarkoma
Sa!(oma E3ing
"umor ganas primer ini paling sering mengenai tulang panjang.
#ebanyakan diafisis. "ulang yang juga sering terkena adalah pelis dan tulang
iga. '<) dari penderita dibawah umur 4( tahun, paling sering antara <-5<
tahun.
22
Bambaran radiologik 0 tampak lesi destruksi yang bersifat infiltrat
yang berawal dimedula, pada foto terlihat sebagai daerah A daerah radiolusen.
"umor epat merusak korteks dan tampak reaksi periosteal, sebagai garis A
garis yang berlapis A lapis menyerupai kulit bawang $onion peel appearane%.
"umor membesar dengan epat, biasanya dalam beberapa minggu tampak
destruksi tulang yang luas dan pembengkakan jaringan lunak yang besar
karena infiltrasi tumor ke jaringan sekitar tulang.
23
• %st"om)"litis Tu"!(ulosa
Gama! 1'. Bambaran radiologis sendi kaki kanan 0 terdapat plebaran sendi dan
penebalan jaringan lunak
2.0 P"natala(sanaan
Setelah mendiagnosa Osteomyelitis, mengklasifikasikan dan mengetahui
penyebabnya, pengobatan yang dilakukan terdiri dari antibakteri, debridement dan
jika perlu dilakukan penstabilan tulang. #ebanyakan pasien dengan Osteomyelitis
berhasil diobati dengan terapi antibiotik. 3ntibakteri harus diberikan selama
minimum 8 minggu $sebenarnya, ? minggu% untuk menapai penyembuhan.
>ntuk mengurangi biaya pengobatan, antibiotik parenteral untuk pasien rawat
jalan dapat diganti dengan antibiotik oral.
24
+eberapa penelitian telah membuktikan pengobatan untuk Osteomyelitis.
3da yang menemukan bahwa hanya < penelitian yang menakup 5<8 pasien
dengan infeksi tulang. erenanaan pengobatan sulit dilakukan karena beberapa
alasan0 debridement tidak seara jelas mempengaruhi kerja antibiotik, keadaan
klinis dan mikroorganisme patogen yang heterogen dan ealuasi bertahun-tahun
diperlukan untuk menentukan ada atau tidak adanya remisi. +anyak penelitian
yang tidak seara aak, tidak mempunyai grup sebagai kontrol dan hanya
menatat sejumlah keil pasien.
• "erapi 3ntibiotik
25
jangka waktu lama $ontohnya 0 kateter 1ikman% akan menurunkan masa
rawat pasien di rumah sakit.
"erapi seara oral menggunakan antibiotik fluoro@uinolone untuk
organisme gram negatif sekarang ini digunakan pada orang dewasa dengan
Osteomyelitis. "idak ada fluoro@uinolone yang tersedia digunakan sebagai
antistaphyloous yang optimal, keuntungan yang penting dari insidensi
kebalnya infeksi nosokomial yang didapat dengan bakteri staphyloous.
>ntuk lebih lanjutnya, sekarang ini @uinolone tidak menyediakan
pengobatan terhadap patogen yang anaerob.
• Debridement
2. P!ognosis
Setelah mendapatkan terapi, umumnya Osteomyelitis akut menunjukkan
hasil yang memuaskan. rognosis Osteomyelitis kronik umumnya buruk
walaupun dengan pembedahan, abses dapat terjadi sampai beberapa minggu,
bulan atau tahun setelahnya. 3mputasi mungkin dibutuhkan, khususnya pada
pasien dengan diabetes atau berkurangnya sirkulasi darah. ada penderita yang
mendapatkan infeksi dengan penggunaan alat bantu prostetik perlu dilakukan
monitoring lebih lanjut. &ereka perlu mendapatkan terapi antibiotik profilaksis
sebelum dilakukan operasi karena memiliki resiko yang lebih tinggi untuk
mendapatkan Osteomyelitis.
26
BAB III
PENUTUP
27
DAFTA PUSTAKA
28