Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PERKULIAHAN

W312100011–
Manajemen
Perubahan
Judul Tugas
Tugas 1. Menganalisis Perubahan dan
Mengidentifikasi Analisis SWOT Sebuah Perusahaan.
Abstrak
Jenis Tugas
Individu
Nama Mahasiswa & NIM
1. JULIANA RAHMAN (43119010026)

Capaian Pembelajaran (CPMK)


1. Mahasiswa mampu memahami sumber terjadinya perubahan. (CPL-S6,P1,KU1,KU3,KK1)
2. Mahasiswa mampu memahami dan membuat analisa SWOT. (CPL-P1,KU1,KU3,KK1,KK2)
Durasi/Tempo (Minggu)
Diberikan: 17 September 2021
3 Minggu
Batas Akhir Pengumpulan: 6 Oktober 2021
Penilaian
Bobot Persentase Tugas
10%

Instruksi Pengumpulan Tugas  Setiap mahasiswa tidak boleh memiliki studi kasus perusahaan/organisasi yang sama (buat list di WAG agar tidak terjadi
persamaan).
 Kerjakan langsung di dalam lembar RTM ini. Jangan lupa tulis NAMA dan NIM (di bagian Abtsrak).
Jawaban di kerjakan di halaman selanjutnya setelah halaman pertanyaan, gunakan Font Arial 11, Spasi 1.5
 Wajib mencantumkan referensi yang digunakan pada daftar pustaka.
Gunakan format APA style untuk menulis referensi.
 Unggah tugas langsung pada menu UPLOAD TUGAS BESAR 1 di Pertemuan 5.
Nama File: TB1 Manajemen Perubahan – Nama Mahasiswa

Pernyataan
Saya/ kami yang bertanda tangan di bawah ini memahami bahwa saya/ kami telah membaca dan setuju untuk mematuhi peraturan UMB
tentang plagiarisme dan penjiplakan dan kebijakan dan prosedur di Program Studi. Saya/ kami menyetujui proses pengecekan laporan
sehingga tidak ada unsur plagiarisme atau penjiplakan akademik.

TTD,
Tanda tangan Tanda tangan Tanda tangan

...................................
Febrina Mahliza, S.E.,
................................... ................................... ...................................
Nama Lengkap Nama Lengkap Nama Lengkap
M.Si

Fakultas Program Studi Disusun Oleh


Ekonomi dan Bisnis S1 Manajemen Febrina Mahliza, S.E., M.Si.

Capaian Pembelajaran (CPMK):


1. Mahasiswa mampu memahami sumber terjadinya perubahan.
2. Mahasiswa mampu memahami dan membuat analisa SWOT.

Komponen Penilaian Nilai Maksimal Nilai Diberikan

1. Analisis manajemen perubahan sebuah perusahaan. 50


2. Identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman sebuah 50
perusahaan.

Pengumpulan Total Total

Tanda tangan Tanggal 100


Apakah ada penambahan waktu? Pengurangan keterlambatan Pengurangan: Nilai Akhir:
Kesepakatan pengumpulan: pengumpulan:

Tanda tangan

Koordinator Mata Kuliah/ Kelompok Bidang


Ilmu : Ya / Tidak

Bagian ini digunakan untuk memberi umpan balik atau informasi lain:
KRITERIA DAN SKALA PENILAIAN
PROGRAM SARJANA (S1)

No Nilai Skala Kriteria

Istimewa. Isi laporan (jawaban) menunjukkan orisinalitas


ide/argumen dan analisis yang baik. Jawaban komprehensif
A 80 - 100 dan lengkap yang dengan jelas menunjukkan pemahaman
yang mendalam tentang topik yang ditanyakan. Koherensi
ide dan struktur yang bagus dalam paragraf, penggunaan
1 sitasi sesuai dan relevan terhadap topik.
Sangat Baik. Penulisan baik disertai bukti (gambar,
diagram, tabel) yang relevan. Pengetahuan topik dan logika
B+ 74 - 79,99 pemahaman yang baik. Beberapa ide kurang dijelaskan
2 dengan tepat tapi kemampuan penggunaan bukti cukup,
didukung dengan sumber bacaan yang sesuai.
Baik. Menunjukkan kemampuan untuk memahami
isu/pertanyaan, didukung materi yang baik dari hasil bacaan
yang relevan. Isi disertai bukti (gambar, diagram, tabel) yang
B 68 - 73,99
relevan dengan pengetahuan aplikatif. Sekitar 50% isi tidak
3 dijelaskan secara detail atau pernyataan tidak didukung bukti
yang relevan dan kurangnya sitasi.

Cukup Baik. Kualitas isi dan pemahaman tentang


isu/pertanyaan masih dalam level bisa diterima. Jawaban
C+ 62 - 67,99 menunjukkan pengetahuan mendasar dengan didukung bukti
(gambar, diagram, tabel) yang sesuai. Orisinalitas isi kurang
4
baik, susunan, struktur dan format laporan cukup baik.

Cukup. Pemahaman dan penguasaan materi yang ditulis


masuk akal sesuai isu/pertanyaan, tetapi kurang didukung
C 56 - 61,99 argumen yang relevan. Bukti material yang ditunjukkan ada
tapi sitasi tidak ditulis secara baik. Isi laporan berisi
5
penjelasan yang bersifat deskriptif dan kurang relevan.

Kurang. Struktur isi kurang baik dan beberapa bukti


D 45 - 55,99 (gambar, diagram, tabel) tidak relevan. Sebagian besar isi
diperoleh hanya dari bahan kuliah dan kurang dari sumber
6 bacaan lain. Sitasi tidak ditulis dengan baik.
Tidak Lulus. Kualitas isi pada level yang tidak bisa diterima.
Kurangnya kemampuan dalam menjelaskan topik/isu yang
ditanyakan. Struktur isi tidak terorganisasi dengan baik.
7 E < 45
Gambar, diagram dan tabel tidak relevan. Orisinalitas isi
sangat diragukan. Kemampuan komunikasi dan presentasi
yang tidak baik.

Skenario
Semua perusahaan menghadapi lingkungan yang dinamis dan berubah. Lingkungan eksternal
organisasi cenderung merupakan kekuatan yang mendorong untuk terjadinya perubahan. Di
lain sisi, bagi perusahaan secara internal merasakan adanya kebutuhan akan perubahan.
Manajemen perubahan ditujukan untuk memberikan solusi bisnis yang diperlukan dengan
sukses dengan cara yang terorganisasi dan dengan metode melalui pengelolaan dampak
perubahan pada orang yang terlibat di dalamnya. Perusahaan dapat menggunakan Analisis
SWOT untuk merencanakan formulasi tujuan perubahan yang harus capai.

Pertanyaan Tugas
Dalam tugas 1 ini Mahasiswa diminta untuk menganalisis sebuah perusahaan yang melakukan
manajemen perubahan. Tugas dikerjakan secara individu.

Pertanyaan 1. Analisis manajemen perubahan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.


(CPMK 2)(CPL-S6,P1,KU1,KU3,KK1) (Nilai 50)
a. Faktor pendorong perubahan (Nilai 25)
b. Tingkatan dalam perubahan (Nilai 25)

Pertanyaan 2. Identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan tersebut.


(CPMK 3)(CPL-P1,KU1,KU3,KK1,KK2) (Nilai 50)
a. Analisis SWOT (Nilai 25)
b. Matriks SWOT (Nilai 25)
Air Asia Indonesia

Latar Belakang dari Perubahan AirAsia Indonesia


Pandemi global Covid-19 membuat tahun 2020 menjadi tahun yang berat bagi seluruh
pelaku usaha di semua sektor industri. Mengingat virus ini menular antar manusia, mobilitas
dan kegiatan masyarakat terpaksa diturunkan ke tingkat paling minimal demi menekan angka
penularan. Dampak dari situasi ini tentu dirasakan oleh AirAsia Indonesia, sebagaimana akan
diuraikan pada tugas kali ini. Namun, pada masa ini pula perusahaan belajar untuk menjadi
lebih adaptif, inovatid, dan pantang menyerah dalam melayani kebutuhan para pelaku
perjalanan di seluruh nusantara dan dunia.

Wabah Covid-19 pada Maret 2020 yang menginfeksi hampir seluruh Negara di dunia
termasuk Indonesia kasus positif covid pertanggal 15 Maret 2021 mencapai 1.430.458 kasus.
Akibat dampak dari wabah ini pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk dapat
menyelesaikan kasus Covid-19 salah satunya dengan mensosialisasikan gerakan social
distancing yang berarti menjaga jarak atau tidak berkerumun. Selain untuk dapat mengurangi
bahkan memutus mata rantai infeksi Covid-19, pemerintah membuat strategi dengan
menerbitkan PP Nomor 21 Tahun 2020 tentang kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala
Besar) sementara menurut kementrian kesehatan (Kemenkes) RI.

Terbatasnya mobilitas masyarakat di seluruh dunia membuat perekonomian berbagai


negara terguncang. Secara global, pertumbuhan dunia diproyeksikan terkontraksi antara 4%
hingga 4,3%, dengan negara-negara maju seperti Amerika Serikat, kawasan Uni Eropa, dan
Jepang turut mengalami perlambatan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia sendiri mengalami


pertumbuhan minus 2,07% sepanjang tahun 2020. Jika dihitung secara tahunan, pertumbuhan
pada triwulan IV tahun 2020 dibandingkan triwulan IV 2020 berada pada posisi minus 2,19%.
Hal ini adalah dampak langsung dari pembatasan kegiatan masyarakat di semua segi
kehidupan, baik pekerjaan, pendidikan, kegiatan rumah tangga sehari-hari, maupun kegiatan
rekreasi.

Dalam situasi saat ini usaha diberbagai sector ekonomi sedang menghadapi krisis
ekonomi yang dapat mengancam operasi dan kesehatan mereka terutama pada perusahaan
kecil. Banyak kalangan yang terdampak dari wabah yang mendunia ini mulai dari pedagang,
perusahaan sampai keperusahaan. Dan tidak sedik perusahaan yang akhirnya gulung tikar
akibat tidak bias bertahan di masa pandemic ini dan tidak sedikit juga perusahaan yang mau
tidak mau harus memutuskan hubungan kerja atau (PHK) terhadap karyawan agar perusahaan
dapat berjalan seperti biasa.

Faktor Pendorong Perubahan


Situasi luar biasa pada tahun 2020 perlu dihadapi dengan cara-cara yang juga tidak
biasa. Dalam hal ini, Perseroan harus mampu berinovasi dan memanfaatkan semua potensi
yang dimilikinya, serta tetap mendukung upaya bersama memutuskan rantai penularan COVID-
19. Respons Perseroan juga disesuaikan dengan perkembangan situasi. Pada masa awal
pandemi, kami menunjukkan komitmen kuat untuk memberikan pelayanan terbaik kepada
penumpang setia Perseroan dengan memberikan kemudahan penumpang untuk mengubah
jadwal perjalanan tanpa batas dan tanpa tambahan biaya dan pengembalian dana dalam
bentuk saldo akun kredit yang berlaku 2 tahun, dan melakukan kegiatan promosi seperti
Unlimited Pass.
Selain itu, kami turut menyempurnakan platform digital yang kami miliki, termasuk
penawaran yang diberikan untuk menyesuaikan dengan peralihan gaya hidup masyarakat ke
platform digital. Kami pun tidak hanya mempromosikan penerbangan dengan maskapai AirAsia,
tetapi juga penerbangan dengan maskapai lain, pemesanan hotel, paket SNAP yang
menggabungkan penerbangan dan penginapan, hingga aktivitas. Selanjutnya, pada Oktober
2020, sebagai bagian dari AirAsia Group, kami mendukung peluncuran logo dan identitas baru
situs grup airasia.com yang diperkenalkan kembali sebagai aplikasi super ASEAN. Hal ini
menegaskan posisi kami sebagai maskapai berbiaya rendah modern yang berbasis teknologi
digital. Dari segi rute, kami berfokus pada pasar dalam negeri dengan tiga strategi utama, yaitu
perluasan jangkauan ke destinasi domestik baru; pengembangan pangsa pasar di Sumatra dan
Kalimantan; dan penargetan pengguna layanan baru dan penguatan kesadaran pasar
mengenai Perseroan sebagai maskapai penerbangan domestik. Sebanyak enam rute baru
dibuka pada tahun 2020, yaitu Jakarta-Palembang, JakartaPontianak, Jakarta-Pekanbaru,
Jakarta-Padang, Jakarta-Medan dan Denpasar-Bandung. Kami juga menjalin kerja sama
dengan pemangku kepentingan di bidang pariwisata, seperti pemerintah daerah dan
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk mendongkrak pemulihan di bidang
ini.

Sementara itu, dari segi layanan, kami memperluas diri ke ragam layanan sewa untuk
mengangkut logistik berupa pasokan medis dan barang bantuan dan repatriasi warga asing di
Indonesia serta warga Indonesia di negara asing, dan juga Charter dengan salah satu
Perusahaan yang bergerak dibidang Pertambangan. Perseroan juga terus berupaya
meyakinkan calon penumpang mengenai keamanan dan keselamatan penerbangan di masa
pandemi dengan memberlakukan protokol kesehatan yang ketat dan melakukan berbagai
penyesuaian layanan baik di bandara maupun pesawat. Sejalan dengan pemberlakuan
persyaratan perjalanan berupa surat keterangan bebas COVID-19, kami juga bekerja sama
dengan pihak ketiga dalam menyediakan fasilitas tes kesehatan di berbagai titik untuk
memudahkan para penumpang dan teknologi pemrosesan penumpang sehingga meminimalkan
kontak dengan petugas. Melalui segenap upaya kami, kami bertekad memperkenalkan
kenormalan baru dalam hal perjalanan udara.

Di sisi biaya, Perseroan telah mengambil langkah signifikan untuk merasionalisasi biaya
keseluruhan dan menjaga arus kas. Inisiatif utama yang telah dilakukan termasuk negosiasi
dengan lessor, kreditor, dan vendor terkait restrukturisasi ketentuan pembayaran, penundaan
pengiriman pesawat, penangguhan pengeluaran modal, pengurangan pengeluaran pemasaran,
dan penangguhan pengeluaran diskresioner, termasuk acara sosial. Melakukan advokasi di
tingkat nasional dengan pemerintah terkait, Pariwisata, perhubungan, kesehatan. Perseroan
juga melakukan advokasi di tingkat regional untuk kepentingan AirAsia secara Grup. Dengan
adanya representatif AirAsia sebagai Deputi Presiden Asosiasi Pariwisata ASEAN memberikan
akses di tingkat ASEAN.

AirAsia berupaya menerapkan standar keselamatan tertinggi terutama karena bisnis


penerbangan tersebut melibatkan penyediaan layanan konektivitas bagi masyarakat. Seluruh
maskapai anggota AirAsia Group menerapkan sistem manajemen keselamatan yang ketat dan
tersertifikasi oleh IATA Operational Safety Audit (kecuali AirAsia Japan yang sedang dalam
proses sertifikasi). IATA Operational Safety Audit (IOSA) adalah sistem evaluasi yang diakui
secara internasional untuk menilai manajemen operasional dan keselamatan maskapai
penerbangan.
AirAsia telah berpartisipasi dalam sejumlah misi kemanusiaan dan repatriasi dalam dua
bulan terakhir dari berbagai destinasi di China, India, Iran, Italia, Filipina, Turki, Kamboja,
Indonesia dan lainnya. Semua penerbangan tersebut dapat terlaksana atas kolaborasi AirAsia
dengan perwakilan atau kedutaan besar masing-masing negara. AirAsia dipercaya untuk
menyediakan penerbangan tersebut.

Persiapan untuk penerbangan dilakukan secara teliti dan hati-hati untuk mengantisipasi
berbagai skenario yang mungkin terjadi seperti misalnya risiko penumpang yang dievakuasi dari
zona berisiko COVID-19 tidak diperbolehkan masuk ke negara yang menjadi lokasi cadangan
pendaratan jika terjadi pengalihan penerbangan akibat kendala teknis yang tidak terduga. Oleh
karenanya, penyusunan rencana penerbangan merupakan salah satu faktor penting, dan akan
kita bahas di artikel yang lain.

Mengenai standar keamanan dan keselamatan seluruh penumpang dan awak kabin
selama penerbangan, berikut beberapa langkah yang telah kami lakukan:
 Mewajibkan jaga jarak sosial
 Memeriksa kesehatan dan suhu tubuh sebelum penerbangan
 Mendesinfeksi pesawat dan bagasi
 Memberikan alat pelindung diri untuk semua awak kabin
 Menerapkan SOP dan panduan keselamatan diri untuk pilot selama penerbangan
 Memberikan alat pelindung diri bagi petugas yang memuat bagasi ke pesawat, dan
 Memastikan keselamatan petugas saat menyediakan kebutuhan pesawat.

Prosedur desinfeksi dilakukan secara rutin terhadap seluruh pesawat kami, dan semakin
diintensifkan lagi di tengah situasi saat ini. Semua produk pembersih, sanitasi dan desinfektan
yang digunakan telah disetujui oleh otoritas kesehatan dan pihak pabrikan pesawat Airbus.
Seluruh prosedur dilakukan sesuai Pedoman Perawatan Pesawat Airbus (AMM). Setiap hari
setelah selesai penerbangan, pesawat menjalankan prosedur pembersihan menyeluruh selama
2 jam, sesuai dengan instruksi dari otoritas kesehatan. Desinfeksi pesawat biasanya dilakukan
oleh tim pemeliharaan pesawat yang terdiri dari 5-6 orang yang dikoordinasikan oleh
Maintenance Operation Controller (MOC). Berikut adalah prosedur desinfeksi pesawat yang
biasa kami lakukan:
 Pintu-pintu pesawat harus dalam keadaan terbuka
 Seluruh permukaan di pesawat dibersihkan lalu dikeringkan menggunakan kain bersih
dan air
 Jika diperlukan, pesawat akan dihubungkan dengan alat ventilasi udara
 Seluruh bagian pesawat di area kabin, kokpit, dapur, toilet dan kargo akan melalui tahap
desinfeksi menggunakan cairan khusus
 Seluruh limbah klinis akan dikelola mengikuti prosedur penanganan limbah berbahaya
 Cairan desinfeksi diaplikasikan menggunakan alat penyemprot

Situasi saat ini sudah membuat kehidupan kita berubah atau berada dalam keadaan ‘new
normal’, termasuk untuk aktivitas penerbangan. Untuk itu, AirAsia meningkatkan prosedur
keamanan dan kesehatan agar penumpang merasa aman dan nyaman ketika melakukan
perjalanan.

Tingkatan dalam Perubahan


Sejalan dengan situasi tahun 2020, Perseroan mencatat penurunan pendapatan
sebesar 76% ke Rp1,6 triliun. Biaya operasional dapat dihemat sebesar 34% (YoY), dan
EBITDA tercatat negatif pada tingkat Rp1,2 triliun. Perseroan juga melaporkan kerugian
operasional senilai Rp2,8 triliun. Dari sisi operasional, ASK turun 71% (YoY) ke 3.615 pada
2020 dibandingkan 12.629 pada tahun 2019, mengingat Perseroan hanya melayani 17 rute
domestik dan 5 rute internasional, dibandingkan 17 rute domestik dan 24 rute internasional
pada tahun sebelumnya.

Tingkat keterisian setahun turun 15,4% dari 83,6% pada 2019 menjadi 68,2% pada
2020. Sementara itu, jumlah penumpang turun 73% dari 7,97 juta penumpang pada 2019
menjadi 2,15 juta penumpang pada 2020. Meskipun menurun, angka-angka yang kami capai
sesungguhnya memperlihatkan perbaikan dari kuartal ke kuartal. Pendapatan naik ke Rp215
miliar atau tumbuh 15,39% dari triwulan terdahulu dan penerbangan domestik mulai pulih
khususnya menjelang akhir tahun. Layanan sewa terbukti merupakan strategi jitu di tengah
masa pandemi; sejak dioperasikan pada bulan April, layanan ini mencatatkan pendapatan
sebesar Rp21 miliar, melayani rute domestik dan internasional dengan komposisi
masingmasing 62% dan 38%.

Sementara itu, program Unlimited Pass menghasilkan pendapatan sekitar Rp23 miliar. Strategi
pembukaan rute baru juga memberikan kontribusi peningkatan pendapatan yang signifikan
sebesar 300% serta peningkatan pangsa pasar pada triwulan IV dibandingkan triwulan
sebelumnya. Protokol kesehatan ketat yang kami jalankan juga mendapatkan pengakuan luas.
Hal ini menunjukkan bahwa kami mampu menjadi pemain yang superior, termasuk di masa
sulit. Selain itu, di AirAsia Group, AirAsia Indonesia menjadi salah satu dari tiga maskapai
dengan net promoter score (NPS) terbaik sebesar 53.

Manajemen perubahan atau management of change adalah suatu proses dimana


organisasi tersebut berpindah dari keadaannya yang sekarang menuju kemasa depan yang
diinginkan untuk meningkatkan efektivitas organisasinya. Manajemen perubahan adalah
strategi untuk mempersiapkan, melengkapi, dan mendukung individu dalam organisas agar
berhasil mengadopsi perubahan untuk mendorong keberhasilan organisasi. Perubahan dapat
terjadi karena sebab-sebab yang berasal dari dalam maupun dari organisasi tersebut. Dalam
dunia yang terus berubah seperti halnya pasar yang mendunia dan teknologi baru, maka
sangatlah esensial dunia bisnis juga harus sanggup berubah agar terus sukses. Perusahaan
yang sukses adalah perusahaan yang mampu beradaptasi dengan baik secara dinamis
maupun inovatif terhadap setiap tantangan-tantangan baru. Perubahan yang berhasil diciptakan
tidak lahir begitu saja. Pihak manajemen membutuhkan pendekatan-pendekatan yang
terstruktur untuk perencanaan perubahan perilaku atau SDM karyawan. Tingkatan dalam
perubahan, yaitu :
1. Perubahan Individu
Tingkat paling dasar dari sebuah change management, dimana setiap inidvidu
memang selalu akan mengalami perubahan namun perubahan tersebut tidak secara
otomatis kearah yang diinginkan.
2. Perubahan Organisasi
Dalam organisasi berkaitan erat dengan manajemen proyek untuk memastikan
solusi dari proyek yang dirancang, maka manajemen perubahan berperan untuk
memastikan solusi tersebut dapat berjalan secara efektif. Manajer harus memastikan
SDM mana yang harus perlu diubah untuk kepentingan keberhasilan proyek dan
upaya perubahan seperti apa yang harus dilakukan unutk tujuan tersebut.
3. Perubahan kemampuan perusahaan
Manajemen perubahan berperan secara langsung untuk mengelola perusahaan
agar secara efektif mampu beradaptasi dengan perubahan dunia atau pasar.
Manajemen perubahan mencangkup segala aspek perusahaan, seperti manajer
memberikan perubahan terhadap metode pasaran sebelumnya yang dinilai tidak
memenuhi target perusahaan sehingga inisiatif seorang manjer sangat dibutuhkan
demi mencapai tujuan bersama.

Analisis SWOT dan Matriks SWOT

Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) Perseroan tetap berkomitmen melakukan


pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia dengan sebaik mungkin. Dengan
mengutamakan kesehatan dan keselamatan karyawan, kami turut memberlakukan sistem
bekerja jarak jauh sejak Maret 2020 hingga saat ini. Perseroan juga menerapkan rotasi
karyawan yang bekerja dari kantor dengan membagi karyawan menjadi tiga kelompok A, B, dan
C serta mengatur jadwal akses kantor. Dengan mengutamakan kesehatan dan keselamatan
karyawan, kami turut memberlakukan sistem bekerja jarak jauh untuk beberapa jenis posisi di
Perseroan. Sementara itu bagi karyawan yang harus bekerja di lapangan, kami memberlakukan
tes kesehatan secara teratur untuk mencegah penularan COVID-19 dan pemberlakuan protokol
kesehatan yang ketat.

Secara keseluruhan, fokus dari pengembangan dan pengelolaan SDM kami adalah
peningkatan kompetensi karyawan, implementasi digitalisasi bidang SDM, dan peningkatan
engagement dengan karyawan. Kami juga mendorong penggunaan sistem daring pengelolaan
SDM, seperti AskPAC, sistem untuk rekrutmen, dan sistem untuk pembelajaran karyawan.
Patut disampaikan bahwa digitalisasi pengelolaan SDM telah kami rintis dalam tahun-tahun
terdahulu, hingga pada tahun 2020 Perseroan telah siap dengan tahap implementasi dan
perluasan pemanfaatan sistem. Pada tahun 2020, tidak terdapat perubahan pada komposisi
Direkksi Perseroan.

Pengembangan Teknologi Informasi, pada tahun 2020, dari sisi teknologi informasi (TI),
kami berupaya menjalankan program yang telah kami miliki dengan tujuan menjaga keandalan
sistem TI Perseroan. Selain itu, kami juga memastikan agar sistem yang kami miliki selalu
sejalan dengan visi dan misi Perseroan, bernilai strategis, dan berkontribusi terhadap
pencapaian tujuantujuan operasional. Hal tersebut terlihat dari beberapa kegiatan
pengembangan TI yang berhasil kami implementasikan pada tahun 2020. Sejumlah produk
pengembangan berkaitan dengan digitalisasi layanan, seperti implementasi Electronic Flight
Bag (EFB) yang menggantikan dokumentasi penerbangan manual untuk pilot, cetak label dan
boarding pass tanpa sentuhan yang menambah kenyamanan penumpang.

Untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19 pada saat pandemi, khusus untuk
Pilot dan awak pesawat, saat ini sudah menggunakan sistem aplikasi “e-Crew” yang fungsinya
adalah untuk sign-on sebelum para Pilot dan awak kabin melakukan penerbangan. Sebelum
adanya aplikasi tersebut, masih menggunakan PC yang tersedia di Bandara. Selain itu,
Perseroan juga mengimplementasi sistem “FassPos” untuk melayani para penumpang pesawat
yang tujuannya memudahkan dalam proses transaksi jual-beli selama penerbangan.

Komitmen terhadap bidang sosial dan lingkungan diselaraskan dengan Tujuan


Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Secara grup, kami turut berkomitmen mewujudkan
Manifesto Keberlanjutan AirAsia yang mencakup delapan inisiatif utama di bidang Karbon,
Konsumsi Energi, Limbah, Konsumsi Air, Pariwisata Berkelanjutan, Barang & Jasa, Tata Kelola,
dan Budaya.
Di samping itu, kami juga menjalankan tanggung jawab terhadap hak-hak asasi
manusia, ketenagakerjaan dan kesehatan dan keselamatan kerja, operasi yang adil, dan hak-
hak konsumen. Lebih jauh mengenai hak-hak konsumen, selain memastikan kemudahan bagi
penumpang yang ingin mengganti jadwal penerbangan, kami juga memfasilitasi penumpang
yang perlu melakukan perjalanan udara. Untuk menjamin kesehatan penumpang, kami
menerapkan pemeriksaan temperatur dengan roving technology dan memastikan agar protokol
kesehatan dipatuhi setiap saat.
DAFTAR PUSTAKA

Air Asia. 2020. ”Laporan Direksi”. https://ir-id.aaid.co.id/bod_report.html, diakses pada 4


Oktober 2021 pukul 18.30.

Air Asia. 2020. “Terbang Aman di Tengah Perubahan Situasi”.


https://newsroom.airasia.com/stories/2020/4/24/terbang-aman-di-tengah-perubahan-situasi,
diakses pada 4 Oktober 2021 pukul 20.00.

Priharti, Sugi. 2019. “Metode Analisis SWOT”. https://cpssoft.com/blog/bisnis/pengertian-


analisis-swot/, diakses pada 1 Oktobe 2021 pukul 16.10.

Anda mungkin juga menyukai