W312100011–
Manajemen
Perubahan
Judul Tugas
Tugas 1. Menganalisis Perubahan dan
Mengidentifikasi Analisis SWOT Sebuah Perusahaan.
Abstrak
Jenis Tugas
Individu
Nama Mahasiswa & NIM
1. JULIANA RAHMAN (43119010026)
Instruksi Pengumpulan Tugas Setiap mahasiswa tidak boleh memiliki studi kasus perusahaan/organisasi yang sama (buat list di WAG agar tidak terjadi
persamaan).
Kerjakan langsung di dalam lembar RTM ini. Jangan lupa tulis NAMA dan NIM (di bagian Abtsrak).
Jawaban di kerjakan di halaman selanjutnya setelah halaman pertanyaan, gunakan Font Arial 11, Spasi 1.5
Wajib mencantumkan referensi yang digunakan pada daftar pustaka.
Gunakan format APA style untuk menulis referensi.
Unggah tugas langsung pada menu UPLOAD TUGAS BESAR 1 di Pertemuan 5.
Nama File: TB1 Manajemen Perubahan – Nama Mahasiswa
Pernyataan
Saya/ kami yang bertanda tangan di bawah ini memahami bahwa saya/ kami telah membaca dan setuju untuk mematuhi peraturan UMB
tentang plagiarisme dan penjiplakan dan kebijakan dan prosedur di Program Studi. Saya/ kami menyetujui proses pengecekan laporan
sehingga tidak ada unsur plagiarisme atau penjiplakan akademik.
TTD,
Tanda tangan Tanda tangan Tanda tangan
...................................
Febrina Mahliza, S.E.,
................................... ................................... ...................................
Nama Lengkap Nama Lengkap Nama Lengkap
M.Si
Tanda tangan
Bagian ini digunakan untuk memberi umpan balik atau informasi lain:
KRITERIA DAN SKALA PENILAIAN
PROGRAM SARJANA (S1)
Skenario
Semua perusahaan menghadapi lingkungan yang dinamis dan berubah. Lingkungan eksternal
organisasi cenderung merupakan kekuatan yang mendorong untuk terjadinya perubahan. Di
lain sisi, bagi perusahaan secara internal merasakan adanya kebutuhan akan perubahan.
Manajemen perubahan ditujukan untuk memberikan solusi bisnis yang diperlukan dengan
sukses dengan cara yang terorganisasi dan dengan metode melalui pengelolaan dampak
perubahan pada orang yang terlibat di dalamnya. Perusahaan dapat menggunakan Analisis
SWOT untuk merencanakan formulasi tujuan perubahan yang harus capai.
Pertanyaan Tugas
Dalam tugas 1 ini Mahasiswa diminta untuk menganalisis sebuah perusahaan yang melakukan
manajemen perubahan. Tugas dikerjakan secara individu.
Wabah Covid-19 pada Maret 2020 yang menginfeksi hampir seluruh Negara di dunia
termasuk Indonesia kasus positif covid pertanggal 15 Maret 2021 mencapai 1.430.458 kasus.
Akibat dampak dari wabah ini pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk dapat
menyelesaikan kasus Covid-19 salah satunya dengan mensosialisasikan gerakan social
distancing yang berarti menjaga jarak atau tidak berkerumun. Selain untuk dapat mengurangi
bahkan memutus mata rantai infeksi Covid-19, pemerintah membuat strategi dengan
menerbitkan PP Nomor 21 Tahun 2020 tentang kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala
Besar) sementara menurut kementrian kesehatan (Kemenkes) RI.
Dalam situasi saat ini usaha diberbagai sector ekonomi sedang menghadapi krisis
ekonomi yang dapat mengancam operasi dan kesehatan mereka terutama pada perusahaan
kecil. Banyak kalangan yang terdampak dari wabah yang mendunia ini mulai dari pedagang,
perusahaan sampai keperusahaan. Dan tidak sedik perusahaan yang akhirnya gulung tikar
akibat tidak bias bertahan di masa pandemic ini dan tidak sedikit juga perusahaan yang mau
tidak mau harus memutuskan hubungan kerja atau (PHK) terhadap karyawan agar perusahaan
dapat berjalan seperti biasa.
Sementara itu, dari segi layanan, kami memperluas diri ke ragam layanan sewa untuk
mengangkut logistik berupa pasokan medis dan barang bantuan dan repatriasi warga asing di
Indonesia serta warga Indonesia di negara asing, dan juga Charter dengan salah satu
Perusahaan yang bergerak dibidang Pertambangan. Perseroan juga terus berupaya
meyakinkan calon penumpang mengenai keamanan dan keselamatan penerbangan di masa
pandemi dengan memberlakukan protokol kesehatan yang ketat dan melakukan berbagai
penyesuaian layanan baik di bandara maupun pesawat. Sejalan dengan pemberlakuan
persyaratan perjalanan berupa surat keterangan bebas COVID-19, kami juga bekerja sama
dengan pihak ketiga dalam menyediakan fasilitas tes kesehatan di berbagai titik untuk
memudahkan para penumpang dan teknologi pemrosesan penumpang sehingga meminimalkan
kontak dengan petugas. Melalui segenap upaya kami, kami bertekad memperkenalkan
kenormalan baru dalam hal perjalanan udara.
Di sisi biaya, Perseroan telah mengambil langkah signifikan untuk merasionalisasi biaya
keseluruhan dan menjaga arus kas. Inisiatif utama yang telah dilakukan termasuk negosiasi
dengan lessor, kreditor, dan vendor terkait restrukturisasi ketentuan pembayaran, penundaan
pengiriman pesawat, penangguhan pengeluaran modal, pengurangan pengeluaran pemasaran,
dan penangguhan pengeluaran diskresioner, termasuk acara sosial. Melakukan advokasi di
tingkat nasional dengan pemerintah terkait, Pariwisata, perhubungan, kesehatan. Perseroan
juga melakukan advokasi di tingkat regional untuk kepentingan AirAsia secara Grup. Dengan
adanya representatif AirAsia sebagai Deputi Presiden Asosiasi Pariwisata ASEAN memberikan
akses di tingkat ASEAN.
Persiapan untuk penerbangan dilakukan secara teliti dan hati-hati untuk mengantisipasi
berbagai skenario yang mungkin terjadi seperti misalnya risiko penumpang yang dievakuasi dari
zona berisiko COVID-19 tidak diperbolehkan masuk ke negara yang menjadi lokasi cadangan
pendaratan jika terjadi pengalihan penerbangan akibat kendala teknis yang tidak terduga. Oleh
karenanya, penyusunan rencana penerbangan merupakan salah satu faktor penting, dan akan
kita bahas di artikel yang lain.
Mengenai standar keamanan dan keselamatan seluruh penumpang dan awak kabin
selama penerbangan, berikut beberapa langkah yang telah kami lakukan:
Mewajibkan jaga jarak sosial
Memeriksa kesehatan dan suhu tubuh sebelum penerbangan
Mendesinfeksi pesawat dan bagasi
Memberikan alat pelindung diri untuk semua awak kabin
Menerapkan SOP dan panduan keselamatan diri untuk pilot selama penerbangan
Memberikan alat pelindung diri bagi petugas yang memuat bagasi ke pesawat, dan
Memastikan keselamatan petugas saat menyediakan kebutuhan pesawat.
Prosedur desinfeksi dilakukan secara rutin terhadap seluruh pesawat kami, dan semakin
diintensifkan lagi di tengah situasi saat ini. Semua produk pembersih, sanitasi dan desinfektan
yang digunakan telah disetujui oleh otoritas kesehatan dan pihak pabrikan pesawat Airbus.
Seluruh prosedur dilakukan sesuai Pedoman Perawatan Pesawat Airbus (AMM). Setiap hari
setelah selesai penerbangan, pesawat menjalankan prosedur pembersihan menyeluruh selama
2 jam, sesuai dengan instruksi dari otoritas kesehatan. Desinfeksi pesawat biasanya dilakukan
oleh tim pemeliharaan pesawat yang terdiri dari 5-6 orang yang dikoordinasikan oleh
Maintenance Operation Controller (MOC). Berikut adalah prosedur desinfeksi pesawat yang
biasa kami lakukan:
Pintu-pintu pesawat harus dalam keadaan terbuka
Seluruh permukaan di pesawat dibersihkan lalu dikeringkan menggunakan kain bersih
dan air
Jika diperlukan, pesawat akan dihubungkan dengan alat ventilasi udara
Seluruh bagian pesawat di area kabin, kokpit, dapur, toilet dan kargo akan melalui tahap
desinfeksi menggunakan cairan khusus
Seluruh limbah klinis akan dikelola mengikuti prosedur penanganan limbah berbahaya
Cairan desinfeksi diaplikasikan menggunakan alat penyemprot
Situasi saat ini sudah membuat kehidupan kita berubah atau berada dalam keadaan ‘new
normal’, termasuk untuk aktivitas penerbangan. Untuk itu, AirAsia meningkatkan prosedur
keamanan dan kesehatan agar penumpang merasa aman dan nyaman ketika melakukan
perjalanan.
Tingkat keterisian setahun turun 15,4% dari 83,6% pada 2019 menjadi 68,2% pada
2020. Sementara itu, jumlah penumpang turun 73% dari 7,97 juta penumpang pada 2019
menjadi 2,15 juta penumpang pada 2020. Meskipun menurun, angka-angka yang kami capai
sesungguhnya memperlihatkan perbaikan dari kuartal ke kuartal. Pendapatan naik ke Rp215
miliar atau tumbuh 15,39% dari triwulan terdahulu dan penerbangan domestik mulai pulih
khususnya menjelang akhir tahun. Layanan sewa terbukti merupakan strategi jitu di tengah
masa pandemi; sejak dioperasikan pada bulan April, layanan ini mencatatkan pendapatan
sebesar Rp21 miliar, melayani rute domestik dan internasional dengan komposisi
masingmasing 62% dan 38%.
Sementara itu, program Unlimited Pass menghasilkan pendapatan sekitar Rp23 miliar. Strategi
pembukaan rute baru juga memberikan kontribusi peningkatan pendapatan yang signifikan
sebesar 300% serta peningkatan pangsa pasar pada triwulan IV dibandingkan triwulan
sebelumnya. Protokol kesehatan ketat yang kami jalankan juga mendapatkan pengakuan luas.
Hal ini menunjukkan bahwa kami mampu menjadi pemain yang superior, termasuk di masa
sulit. Selain itu, di AirAsia Group, AirAsia Indonesia menjadi salah satu dari tiga maskapai
dengan net promoter score (NPS) terbaik sebesar 53.
Secara keseluruhan, fokus dari pengembangan dan pengelolaan SDM kami adalah
peningkatan kompetensi karyawan, implementasi digitalisasi bidang SDM, dan peningkatan
engagement dengan karyawan. Kami juga mendorong penggunaan sistem daring pengelolaan
SDM, seperti AskPAC, sistem untuk rekrutmen, dan sistem untuk pembelajaran karyawan.
Patut disampaikan bahwa digitalisasi pengelolaan SDM telah kami rintis dalam tahun-tahun
terdahulu, hingga pada tahun 2020 Perseroan telah siap dengan tahap implementasi dan
perluasan pemanfaatan sistem. Pada tahun 2020, tidak terdapat perubahan pada komposisi
Direkksi Perseroan.
Pengembangan Teknologi Informasi, pada tahun 2020, dari sisi teknologi informasi (TI),
kami berupaya menjalankan program yang telah kami miliki dengan tujuan menjaga keandalan
sistem TI Perseroan. Selain itu, kami juga memastikan agar sistem yang kami miliki selalu
sejalan dengan visi dan misi Perseroan, bernilai strategis, dan berkontribusi terhadap
pencapaian tujuantujuan operasional. Hal tersebut terlihat dari beberapa kegiatan
pengembangan TI yang berhasil kami implementasikan pada tahun 2020. Sejumlah produk
pengembangan berkaitan dengan digitalisasi layanan, seperti implementasi Electronic Flight
Bag (EFB) yang menggantikan dokumentasi penerbangan manual untuk pilot, cetak label dan
boarding pass tanpa sentuhan yang menambah kenyamanan penumpang.
Untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19 pada saat pandemi, khusus untuk
Pilot dan awak pesawat, saat ini sudah menggunakan sistem aplikasi “e-Crew” yang fungsinya
adalah untuk sign-on sebelum para Pilot dan awak kabin melakukan penerbangan. Sebelum
adanya aplikasi tersebut, masih menggunakan PC yang tersedia di Bandara. Selain itu,
Perseroan juga mengimplementasi sistem “FassPos” untuk melayani para penumpang pesawat
yang tujuannya memudahkan dalam proses transaksi jual-beli selama penerbangan.