DAN PENYETORAN
PNBP
Pelatihan
Bendahara Penerimaan
2020
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN
Hak Cipta
Diperbolehkan memperbanyak modul tanpa izin tertulis dari pemegang hak cipta
untuk proses pembelajaran tanpa mengambil keuntungan ekonomi
PELATIHAN
BENDAHARA PENERIMAAN
MODUL
Pemungutan dan
Penyetoran PNBP
Oleh:
Bambang Sancoko
Widyaiswara Ahli Madya
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah-Nya, penyusunan modul Pelatihan Bendahara Penerimaan dapat
diselesaikan dengan baik. Modul Pemungutan dan Penyetoran PNBP
merupakan salah satu modul yang digunakan dalam Pelatihan Bendahara
Penerimaan. Terima kasih kami sampaikan kepada para pihak yang telah
membantu proses penyusunan modul ini. Ucapan terima kasih kami sampaikan
kepada seluruh tim penyusunan perbaikan modul sesuai dengan Keputusan
Kuasa Pengguna Anggaran Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan Nomor:
KEP-441.4/PP.3/2019 tentang Pembentukan Tim Revisi Modul Diklat Bendahara
Penerimaan Tahun Anggaran 2020, terutama kepada Bapak Bambang Sancoko
yang telah menulis ulang dan memperbaiki Modul Pemungutan dan Penyetoran
PNBP. Modul ini berisi tentang aspek pengetahuan umum dan teknis dalam
mencapai kompetensi yang harus dimiliki seorang Bendahara Penerimaan/
calon Bendahara Penerimaan.
Modul ini tentunya masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kepada
semua pihak kami harap dapat menyampaikan kesalahan, memberikan kritik dan
saran guna perbaikan modul ini di masa mendatang.
Bogor,
Kepala Pusat,
Iqbal Islami
NIP 19631206 198403 1 001
KEGIATAN BELAJAR 1
KONSEPSI PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
KEGIATAN BELAJAR 2
PEMUNGUTAN DAN PENERIMAAN SETORAN PNBP DARI WAJIB BAYAR
Tarif PNBP................................................................................................ 30
Pemungutaan/Pembayaran PNBP Terutang............................................. 32
KEGIATAN BELAJAR 3
PENYETORAN PNBP KE KAS NEGARA
KEGIATAN BELAJAR 4
PENGELOLAAN REKENING BENDAHARA PENERIMAAN
KEGIATAN BELAJAR 5
SISTEM PENGARSIPAN DOKUMEN KEUANGAN NEGARA
KEGIATAN BELAJAR 6
SIMULASI PENYETORAN PNBP MELALUI APLIKASI SIMPONI
Petunjuk penggunaan modul ini memuat cara penggunaan modul dan tata
cara belajar yang tepat agar peserta diklat dapat mencapai kompetensi yang
diharapkan:
1. Langkah-langkah belajar yang perlu dilakukan
Pelajari setiap kegiatan belajar (KB) dengan seksama, tanyakan kepada
widyaiswara/tenaga pengajar jika ada bagian yang kurang jelas dan langkah
terakhir adalah review semua materi tiap kegiatan belajar dengan
menggunakan peta konsep di bagian awal modul.
2. Target waktu dan pencapaian dalam pembelajaran menggunakan modul
1. Konsepsi
Pengelolaan
Keuangan
Negara
2. Pemungutan
6. Simulasi dan
Penyetoran
Penerimaan
PNBP Melalui
Aplikasi Setoran PNBP
Simponi dari Wajib
Bayar
PEMUNGUTA
N DAN
PENYETORA
N PNBP
5. Sistem
Pengarsipan 3. Penyetoran
Dokumen PNBP ke Kas
Keuangan Negara
Negara
4. Pengelolaan
Rekening
Bendahara
Penerimaan
A. Deskripsi Singkat
B. Prasyarat Kompetensi
C. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
D. Relevansi Modul
A. Deskripsi Singkat
Modul Pemungutan dan Penyetoran PNBP merupakan satu modul
yang akan dipelajari dalam Diklat Bendahara Penerimaan. Modul ini akan
memberikan aspek pengetahuan umum dan teknis dalam mencapai
kompetensi yang harus dimiliki seorang Bendahara Penerimaan/ calon
Bendahara Penerimaan.
Modul ini dibagi menjadi enam bagian yaitu (1) Konsepsi Dasar
Pengelolaan Keuangan Negara, (2) Pemungutan dan Penerimaan Setoran
PNBP dari Wajib bayar, (3) Penyetoran PNBP Ke Kas Negara, (4)
Pengelolaan rekening Bendahara Penerimaan, (5) Sistem Pengarsipan
Dokumen Keuangan Negara, dan (6) Simulasi Penyetoran PNBP melalui
Aplikasi SIMPONI.
B. Prasyarat Kompetensi
Prasyarat kompetensi adalah pengetahuan yang perlu dimiliki peserta
sebelum mempelajari modul ini. Pengetahuan tersebut akan terkait dengan
pembahasan dalam bagian-bagian modul, tetapi tidak diuraikan dengan
detail dalam modul. Pengetahuan yang sebaiknya dimiliki oleh peserta
sebelum membaca modul ini adalah pemahaman umum tentang
pengelolaan keuangan di satuan kerja masing-masing.
D. Relevansi Modul
KONSEPSI PENGELOLAAN
KEUANGAN NEGARA
INDIKATOR PEMBELAJARAN
A. Menjabarkan Peraturan Perundang-undangan
Pengelolaan Keuangan Negara
B. Menjelaskan pengertian keuangan negara
C. Menjelaskan pejabat perbendaharaan
D. Menjelaskan pengertian PNBP
E. Menjelaskan jenis PNBP
Uraian dan Contoh
1. Keuangan Negara
2. Pendapatan Negara
C. Pejabat Perbendaharaan
1. Pejabat Perbendaharaan
1) Menyusun DIPA;
2) Menetapkan PPK dan PPSPM;
3) Menetapkan panitia/pejabat yang terlibat dalam pelaksanaan
kegiatan dan anggaran;
4) Menetapkan rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana
pencairan dana;
5) Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran
Belanja Negara;
6) Melakukan pengujian tagihan dan perintah pembayaran atas
beban anggaran negara;
7) Memberikan supervisi, konsultasi, dan pengendalian
pelaksanaan kegiatan dan anggaran;
8) Mengawasi penatausahaan dokumen dan transaksi yang
berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan dan anggaran; dan
9) Menyusun laporan keuangan dan kinerja sesuai dengan
Peraturan Perundang-undangan.
d. Bendahara Penerimaan
e. Bendahara Pengeluaran
1) Petugas Pungut
Dalam hal diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan
penerimaan, Kepala Kantor/Satker dapat menunjuk petugas
yang berfungsi untuk:
a) Menerima uang dari wajib bayar; dan
b) Menyampaikan uang yang diterimanya kepada
Bendahara Penerimaan atau langsung
menyetorkannya ke Kas Negara atas nama
Bendahara Penerimaan.
Penunjukkan petugas dapat dilakukan dalam hal:
a) Lokasi penerimaan berbeda dengan lokasi tempat
Bendahara Penerimaan berada; dan/atau
b) Beban kerja yang berat dan tidak memungkinkan
untuk dilakukan sendiri oleh Bendahara Penerimaan.
2) Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP)
D. Pengertian PNBP
Pengertian Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) menurut UU
No. 9 Tahun 2018 adalah pungutan yang dibayar oleh orang pribadi atau
badan dengan memperoleh manfaat langsung maupun tidak langsung atas
layanan atau pemanfaatan sumber daya dan hak yang diperoleh negara,
berdasarkan peraturan perundang-undangan, yang menjadi penerimaan
pemerintah pusat di luar penerimaan perpajakan dan hibah dan dikelola
dalam mekanisme anggaran pendapatan dan belanja negara. Subjek
PNBP meliputi:
1. orang pribadi; dan
2. Badan,
dari dalam negeri atau ruar negeri yang menggunakan, memperoleh
manfaat, dan/atau memiliki kaitan dengan objek PNBP. Subjek PNBP
merupakan wajib Bayar dalam hal memiliki kewajiban membayar PNBP
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PNBP pada prinsipnya memiliki dua fungsi, yaitu fungsi
penganggaran (budgetary) dan fungsi pengaturan (regulatory). Selaku
fungsi penganggaran (budgetary), PNBP merupakan salah satu pilar
pendapatan negara yang memiliki kontribusi cukup besar dalam
menunjang anggaran pendapatan dan belanja negara, melalui optimalisasi
penerimaan negara. Jumlah PNBP dalam APBN semakin meningkat dari
tahun ke tahun, ini menunjukkan PNBP memiliki arti dan peran yang sangat
penting dalam pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan Negara dan
pembangunan nasional (lihat Gambar 1.2).
Selaku fungsi pengaturan (regulatory), PNBP memegang peranan
PELATIHAN BENDAHARA PENERIMAAN 19
penting dan strategis dalam mendukung kebijakan Pemerintah untuk
pengendalian dan pengelolaan kekayaan negara termasuk pemanfaatan
sumber daya alam. Pengendalian dan pengelolaan tersebuf sangat
penting artinya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, kemandirian
bangsa, dan pembangunan nasional yang berkelanjutan dan berkeadilan.
PEMUNGUTAN DAN
PENERIMAAN SETORAN PNBP
DARI WAJIB BAYAR
INDIKATOR PEMBELAJARAN
A. Tarif PNBP
1. Jenis Tarif PNBP
Jumlah PNBP yang terutang yang dihitung dengan
menggunakan tarif dihitung dengan cara mengalikan tarif dengan
volume. Tarif atas PNBP disusun sesuai dengan klaster objek PNBP
dengan mempertimbangkan beberapa hal sebagaimana dalam Tabel
2.1.
Tabel 2.1. Penyusunan Tarif PNBP
Bentuk
No. Klaster PNBP Hal-hal Pertimbangan
Peraturan
1 Pemanfaatan a. nilai manfaat, kadar, atau UU, kontrak,
Sumber Daya kualitas sumber daya alam; dan/atau PP
Alam b. dampak pengenaan tarif
terhadap masyarakat, dunia
usaha, pelestarian alam dan
lingkungan, serta sosial
budaya;
c. aspek keadilan; dan/atau
d. kebijakan Pemerintah.
2 Pelayanan a. dampak pengenaan tarif PP dan/atau
terhadap masyarakat, dunia Peraturan
usaha, dan sosial budaya Menteri
b. biaya penyelenggaraan
layanan
c. aspek keadilan; dan/atau
d. kebijakan pemerintah
3 Pengelolaan a. kebutuhan investasi Badan UU dan/atau
Kekayaan b. kondisi keuangan Badan dalam RUPS
Negara c. operasional Badan; dan/atau
Dipisahkan d. kebijakan Pemerintah
4 Pengelolaan nilai guna aset tertinggi dan PP dan/atau
Barang Milik terbaik, serta kebijakan Peraturan
Negara pemerintah Menteri
5 Pengelolaan hasil dan manfaat terbaik serta Peraturan
Dana kebijakan pemerintah Menteri
6 Hak Negara a. dampak pengenaan tarif UU, PP dan/
Lainnya terhadap masyarakat, dunia atau
usaha, dan sosial budaya Peraturan
b. aspek keadilan; dan/atau Menteri
c. kebijakan Pemerintah
b. Tarif Advalorem
Tarif advalorem adalah tarif yang ditetapkan dengan persentase
dan formula.
Contoh: Tarif a = 10% x dasar perhitungan tertentu.
Dasar perhitungan tertentu antara lain harga patokan, harga
jual, indeks harga, atau keuntungan bersih.
4. Keringanan PNBP
Dalam hal tertentu, Wajib Bayar dapat mengajukan
permohonan keringanan PNBP Terutang kepada Instansi Pengelola
PNBP. Hal tertentu tersebut meliputi:
1. di luar kemampuan Wajib Bayar atau kondisi kahar;
2. kesulitan likuiditas; dan/atau
3. kebijakan Pemerintah.
Pimpinan Instansi Pengelola PNBP atau pejabat kuasa
pengelola PNBP dapat menerbitkan surat persetujuan atau
penolakan atas permohonan keringanan PNBP. Surat persetujuan
atas permohonan keringanan PNBP meliputi:
Sumber : www.tripadvisor.co.id
Sumber: http://www.tribunnews.com
2. Kuitansi
Kuitansi digunakan apabila PNBP nilai relatif besar dan tidak
langsung disetor ke kas negara tetapi dibayarkan kepada bendahara
penerimaan/petugas pungut. Dokumen ini digunakan apabila
frekuensi penerimaan tidak terlalu sering seperti model penerimaan
yang telah dijelaskan sebelumnya. Contoh PNBP yang
menggunakan kuitansi adalah penerimaan denda/biaya perkara
pada satker di lingkungan Kejaksaan Agung.
INDIKATOR PEMBELAJARAN
A. Menjelaskan waktu penyetoran PNBP
B. Menjelaskan mekanisme penyetoran PNBP
C. Menjelaskan pengesahan setoran PNBP
Uraian dan Contoh
1. Pendaftaran/Registrasi
2. Pembuatan/Create Billing
3. Pembayaran
PENGELOLAAN REKENING
BENDAHARA PENERIMAAN
INDIKATOR PEMBELAJARAN
A. Menjelaskan jenis rekening pada satker
B. Membuka rekening milik satker
C. Mengelola rekening milik satker
D. Mengelola dana pada rekening lainnya satker BLU
Uraian dan Contoh
3. Pembukaan Rekening
2. Contoh 2
Sebuah Rumah Sakit mendapatkan dropping dana Jamkesda dari
Pemerintah Daerah.
Pengelolaan Dana:
• Dropping dana ditempatkan pada Rekening Dana Kelolaan
BLU.
• Setelah melalui proses verifikasi atas bukti-bukti kegiatan
pelayanan, dana yang telah menjadi hak satker BLU
ditransfer ke rekening operasional.
3. Contoh 3
Suatu Universitas (BLU) mendapat dana hibah tunai. Dalam
ketentuan di perjanjian, sisa dana harus dikembalikan ke pemberi
hibah.
Pengelolaan dana:
• Dana hibah ditempatkan pada rekening Dana Kelolaan.
• Belanja dana hibah dilakukan melalui rekening operasional.
• Sisa dana hibah di rekening dana kelolaan dikembalikan ke
pemberi hibah.
SISTEM PENGARSIPAN
DOKUMEN KEUANGAN NEGARA
INDIKATOR PEMBELAJARAN
A. Menjelaskan tanggung jawab atas dokumen keuangan
negara
B. Menjabarkan jenis arsip negara
C. Menjelaskan prinsip pengelolaan arsip
Uraian dan Contoh
1. Penciptaan Arsip
Penciptaan arsip meliputi kegiatan pembuatan arsip dan
penerimaan arsip. Pembuatan dan penerimaan arsip dilaksanakan
berdasarkan tata naskah dinas, klasifikasi arsip, serta sistem
klasifikasi keamanan dan akses arsip. Pembuatan arsip harus
diregistrasi. Pembuatan dan penerimaan arsip harus dijaga
autentisitasnya berdasarkan tata naskah dinas.
2. Penggunaan Arsip
Penggunaan arsip dinamis diperuntukkan bagi kepentingan
pemerintahan dan masyarakat. Ketersediaan dan autentisitas arsip
dinamis menjadi tanggung jawab pencipta arsip. Dalam rangka
ketersediaan arsip untuk kepentingan akses, arsip dinamis dapat
dilakukan alih media. Penggunaan arsip dinamis dilaksanakan
berdasarkan sistem klasifikasi keamanan dan akses arsip.
3. Pemeliharaan Arsip
Pemeliharaan arsip dinamis dilakukan untuk menjaga
keautentikan, keutuhan, keamanan, dan keselamatan arsip.
Pemeliharaan arsip dinamis dilakukan melalui kegiatan:
pemberkasan arsip aktif, penataan arsip inaktif, penyimpanan arsip,
dan alih media arsip.
4. Penyusutan Arsip
Penyusutan arsip dilakukan oleh pencipta arsip berdasarkan
Jadwal Retensi Arsip (JRA). JRA adalah daftar yang berisi sekurang-
kurangnya jangka waktu penyimpanan atau retensi, jenis arsip, dan
keterangan yang berisi rekomendasi tentang penetapan suatu jenis
arsip dimusnahkan, dinilai kembali, atau dipermanenkan yang
dipergunakan sebagai pedoman penyusutan dan penyelamatan
arsip. JRA ditetapkan oleh pimpinan lembaga negara, pemerintahan
daerah, perguruan tinggi negeri, BUMN dan BUMD setelah mendapat
INDIKATOR PEMBELAJARAN
A. Menjalankan Aplikasi Simponi
B. Mengisi form pembuatan kode billing
Uraian dan Contoh
2. Pembuatan/Create Billing
Kembali ke portal billing PNBP, seperti pada awal saat
pendaftaran, masukkan Username dan password yang pernah dibuat
pada waktu pendaftaran, pada isian yang bertanda lingkaran merah,
lalu klik tombol ‘Masuk’.
Gambar 6.7. Menu Utama Simponi
Keterangan Menu :
1) Menu Billing berisi menu pembuatan billing dan history
billing.
2) Menu Manajemen User berisi menu “Change Password”
dan “Edit Profile”.
3) Menu Manajemen Report berisi Laporan Pembayaran
PNBP dalam bentuk rekap.
4) Tanda (?) untuk menanyakan kepada admin SIMPONI
apabila terdapat permasalahan terkait SIMPONI.
5) Tanda (x) digunakan untuk keluar atau logout dari SIMPONI.
Sumber: Simponi
Sumber: Simponi
Gambar 6.13. Bukti Penerimaan Negara
Kementerian/Lembaga :
Unit Eselon I :
Satuan Kerja :