Menurut Jean Piaget kita menjalani 4 tahap sebagai berikut :
a. Tahap Sensoris – Motorik
Berlangsung sejak bayi dilahirkan sampai usia 2 tahun, bayi membangun pemahaman mengenai dunia dengan mengoordinasikan pengalaman sensoris dengan tindakan fisik. Bayi mengalami kemajuan dari perilaku reflektif dan intingsif pada awal dilahirkan menjadi pikiran yang lebih simbolis pada tahap ini. b. Tahap Praoperasional Terjadi pada usia 2 – 7 tahun anak-anak mulai mempresentasikan dunia dengan kata-kata dan gambaran. Kata-kata dan gambaran ini mencerminkan peningkatan pemikiran simbolis dan menelaah lebih jauh hubungan antaa informasi sensoris dan perilaku fisik. c. Tahap Konkret Operasional Berlangsung pada usia 7- 11 tahun anak-anak dapat berpikir logis mengenai kejadian-kejadian konkret dan mengklasifikasikan objek ke dalam berbagai peraturan yang berbeda. d. Tahap Formal Operasional Berlangsung pada usia 11 tahun hingga masa dewasa. Remaja mulai berpikir dengan cara yang lebih abstrak, idealistis, dan logis.
Elisabeth B. Hurlock (1978) dalam bukunya Development Psychology, memaparkan tahapan
perkembangan sebagai berikut : a. Prenatal (sebelum lahir) atau pralahir. Dimulai dari masa konsepsi sampai usia 9 bulan dalam kandungan ibu. b. Masa Natal Tahap ini meliputi infancy atau neonates (dari lahir samapi 14 hari), merupakan fase penyesuaian terhadap lingkungan. Pada masa bayi ini mengalami masa tenang dan tidak banyak terjadi perubahan. c. Masa bayi (2 minggu- 2 tahun). Pada fase ini bayi tidak berdaya dan sangat tergantung pada lingkungan. Lama kelamaan bayi mulai berusaha melepaskan diri dan mulai berdiri sendiri. Hal ini dimungkinkan karena tubuhnya semakin kuat dan dapat menguasai gerak-gerakan ototnya, misalnya: jalan sendiri, bicara, makan dan bermain. d. Masa anak (2-10/11 tahun) Anak masih immature, tanda-tandanya meliputi usaha menyesuikan diri dengan lingkungan, sehingga anak merasa bahwa dirinya merupakan bagian dari lingkungan. Penyesuian sosial melalui pergaulan dan berbagai pertanyaan. Strum und drang, yaitu pada usia 3 tahun anak mengalami situasi dimana segala hal ditanyakan dan diragukan. e. Masa remaja (11/12 – 20 – 21) Masa remaja adalah masa peralihan atau masa transisi dari anak menuju dewasa. Tahap ini meliputi: 1. Praremaja (11/12 – 13/14 tahun) merupakan fase yang pendek yaitu 1 tahun. Perempuan mulai pada usia 11/12 – 12/13 tahun, sedangkan laki-laki 12/13 – 13/14 tahun. Fase ini sering disebut fase sukar untuk anak dan orang tua. Perkembangan fungsi-fungsi tubuh dan seks juga terganggu. 2. Remaja awal (13/14 – 17 tahun) terjadi perubahan fisik yang sangat cepat dan mencapai puncaknya. Terjadi juga ketidakstabilan dalam banyak hal. Mecari indentitas diri dan hubungan sosial yang berubah. 3. Remaja lanjut (17- 20/21 tahun) ingin selalu jadi pusat perhatian, ingin menonjolkan diri, idealis, mempunyai energi besar, ingin mematahkan identitas diri dan ingin mencapai ketidaktergantungan emosional. f. Dewasa Tahap ini meliputi : 1. Dewasa awal (21- 40 tahun) penyesuaian terhadap pola-pola hidup baru, harapan mengembangkan nilai-nilai, sifat-sifat yang serba baru. Diharapkan menikah, mempunyai anak, mengurus kelurga, karier dan mencapai prestasi. 2. Dewasa menengah (40 – 60 tahun) merupakan masa transisi, masa penyesuian kembali, masa equilibrium- disequilibrum. Masa yang ditakuti karena mendekati masa tua, wanita kehilangan kemampuan reproduksi.
SUMBER BACAAN Fitri, A. F. (2020). Pengembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini. Gersik: Caramedia Communication. Laura, A. K. (2016). Psikologi Umum. Jagakarsa, Jakarta Selatan: Salemba Humanika.
Tahapan yang sudah di capai Si Bayi :
1. Sudah pandai merangkak dengan kedua tangan dan lututnya. 2. Sudah bisa duduk sendiri 3. Bisa berdiri sendiri dengan berpegangan pada dinding atau tepi perabotan 4. Merespon ketika di panggil namanya dengan melihat kearah orang yang memanggilnya 5. Sudah bisa melambaikan tangan, dada-dada, dan bertepuk tangan 6. Mulai mengeluarkan kata / bubbling seperti ma ma pa pa da da, 7. Sudah bisa meraih mainan dengan kedua tangannya 8. Sudah bisa menolak dengan cara menggelengkan kepala atau dengan cara menghindar 9. Merespon perintah , misalnya saat ibunya meminta untuk mencium pipi sang ibu Tahapan yang belum di capai Si Bayi pada usia 10 bulan tidak ada. Tahapan yang belum di capai Si Bayi pada usia 11 bulan : 1. Berani berdiri sendiri tanpa pegangan 2. Berani melangkah beberapa langkah sendiri