Anda di halaman 1dari 2

1.

Prinsip dasar filosofis, psikologis dan pedagogis, yuridis, ideologis, historis-kultural dan teknologi
informasi sangat berkaitan dengan program merdeka belajar terbukti menghasilkan Kebijakan yang
diantaranya :

-Adanya penyederhanaan RPP dan penghapusan atau penggantian UN, bapak, ibu guru tidak
terbebani dengan administrasi yang begitu banyak, bisa menuangkan ide-ide kreatif dan inovatifnya
dalam pembelajaran. Kemudian, siswa belajar menjadi lebih menyenangkan, mereka lebih merdeka
belajar

-Kampus Merdeka, Kemendikbud melakukan penyesuaian di lingkup pendidikan tinggi, di antaranya


pembukaan program studi baru, sistem akreditasi perguruan tinggi, Perguruan Tinggi Negeri Badan
Hukum, dan hak belajar tiga semester di luar program studi.

-Kemendikbud mengubah mekanisme dana bantuan operasional sekolah (BOS) untuk tahun
anggaran 2020. Mendikbud mengatakan, salah satu prinsip penggunaan dana BOS pada tahun 2020
adalah fleksibilitas. Peningkatan fleksibilitas dan otonomi penggunaan dana BOS bertujuan untuk
menyesuaikan dengan kebutuhan sekolah, terutama untuk peningkatan kesejahteraan guru
honorer.

-Program Organisasi Penggerak (POP). Paket kebijakan ini bertujuan untuk semakin memberdayakan
organisasi masyarakat dalam membangun Sekolah Penggerak. Mendikbud berharap POP menjadi
elemen penting terciptanya Sekolah Penggerak, tempat menuangkan seluruh konsep Merdeka
Belajar. Kemendikbud berkomitmen akan menciptakan Sekolah Penggerak dengan berbagai macam
metode yang sesuai dengan kondisi masyarakat namun tetap menjunjung toleransi atas
keberagaman.

-Guru Penggerak. Arah program Guru Penggerak berfokus pada pedagogi, serta berpusat pada murid
dan pengembangan holistik, pelatihan yang menekankan pada kepemimpinan instruksional
melalui on-the-job coaching.

-Transformasi Dana Pemerintah untuk Pendidikan Tinggi yang diresmikan Presiden Republik
Indonesia Joko Widodo. Kebijakan ini diluncurkan dalam rangka mendukung visi Presiden Joko
Widodo dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, salah satunya melalui
transformasi pendidikan tinggi agar mampu mencetak lebih banyak lagi talenta-talenta yang mampu
bersaing di tingkat dunia.

2. Kebijakan DI tempat saya mengajar selalu mengikuti perintah dari pusat, dan sudah melaksanakan
program-program yg digelontorkan oleh kemendikbud-ristek diantaranya :

- USBN dilaksanakan di masing-masing sekolah untuk menguji kompetensi murid

- UN dihapus dan digantikan dengan Asesmen Nasional Berbasis Komputer untuk mengukur mutu
pendidikan pada satuan pendidikan.

- disederhanakannya RPP hanya menjadi tiga komponen yakni : Tujuan Pembelajaran, langkah-
langkah pembelajaran dan penilaian yang bertujuan meringankan beban administrasi guru agar guru
lebih maksimal dalam pembelajaran.

- diterapkannya sisitem zonasi untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), agar tidak ada lagi cap
sekolah unggulan yang didalamnya hanya siswa-siswa berprestasi, tujuannya yakni penyetaraan
pendidikan di setiap lingkungan masyarakat.
3. Semboyan “tut wuri andayani” yang sekarang menjadi ”Tutwuri Handayani” yang di dalamnya
mengandung pengertian-pengertian: kemerdekaan, kesukarelaan, demokrasi, toleransi, ketertiban,
kedamaian, kesesuaian dengan keadaan dan suasana, dan sebagainya.

Dari pengertian diatas maka saya dapat berpendapat bahwa pelaksanaan pembelajaran daring
belakangan ini tidak sepenuhnya memenuhi syarat dari semboyan tersebut dikarenakan masih
banyaknya warga sekolah serta warga setempat yang terkendala dalam menggelar pembelajaran
daring belum maksimal dengan berbagai macam faktor yang mempengaruhi sehinga banyak murid
dan orang tua mengeluh dan merasa terpaksa mengikuti pembelajaran daring ini.

Anda mungkin juga menyukai