Pendidikan Pancasila
Disiusun Oleh :
FAKULTAS SASTRA
PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS PAMULANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah
memberikan banyak nikmatnya kepada kami. Sehingga kami mampu
menyelesaikan Makalah Pendidikan Pancasila sebagai Ideologi Negara ini sesuai
dengan waktu yang kami rencanakan. Makalah ini kami buat dalam rangka
memenuhi salah satu syarat penilaian mata kuliah Pembelajaran Pendidikan
Kewargangaraan. Yang meliputi nilai tugas, nilai kelompok, nilai individu, dan
nilai keaktifan.
Penyusunan makalah ini tidak berniat untuk mengubah materi yang sudah
tersusun. Namun, hanya lebih pendekatan pada study banding atau
membandingkan beberapa materi yang sama dari berbagai referensi. Yang semoga
bisa member tambahan pada hal yang terkait dengan Kepentingan Pendidikan
Pancasila dalam perkembangan Negara Indonesia di Era Reformasi.
Kami sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu pula
dalam penyusunan makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena
itu, kami mohon maaf atas segala kekurangannya.
Penyusun
Daftar Isi
Pertemuan 4&5:
Pancasila sebagai sistem filsafat
A. Pembahansan
Pengertian Filsafat
Filsafat adalah merupakan bidang ilmu yang rumit, kompleks dan sulit dipahami secara
definitif. Secara etimologis istilah “filsafat” berasal dari bahasa Yunani “philein” yag
artinya “cinta” dan “sophos” yang artinya “hikmah” atau kebijaksanaan” atau “wishdom‟
(Nasution, 1973).
1. Susunan Kesatuan Sila-sila Pancasila yang Bersifat Organis
Isi sila-sila Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan. Dasar filsafat negara
Indonesia terdiri atas lima sila yang masing-masing meruupakan suatu asas peradaban.
3. Rumusan Hubungan Kesatuan Sila-sila Pancasila yang Saling Mengisi dan Saling
Mengkualifikasi
Kesatuan sila-sila pancasila yang „Majemuk Tunggal’, ‘hierarkhis piramidal’ juga
memiliki sifat saling mengisi dan saling mengkualifikasi.
Pertemuan 6&7:
Pancasila sebagai etika politik
A. Pembahansan
Pengertian etika
Etika termasuk kelompok filsafat praktis dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu etika
umum dan etika khusus. Etika adalah suatu ilmu yang membahasas tentang bagaimana dan
mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral terntentu atau bagaimana kita harus mengambil
sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan berbagai ajaran moral
Pengertian Politik
Pengertian politik berasal dari kata politics yang memiliki makna bermacam-macam
kegiatan dalam suatu sistem politik atau negara yang menyangkut proses tujuan penentuan-
penentuan tujuan dari sistem itu dan diikuti dengan pelaksanaan tujuan-tujuan itu.
Pengambilan keputusan mengenai apakah yang menjadi tujuan dari sistem politik itu yang
menyangkut seleksi antara beberapa alternatif dan penyusunan skala prioritas dari tujuan-
tujuan yang dipilih.
Demokrasi
Demokrasi berdasarkan kesadaran bahwa mereka yang dipimpin berhak
menentukan siapa yang memimpin mereka dan kemana mereka mau dipimpin. Jadi
demokrasi memerlukan sebuah system penerjemah kehendak masyarakat ke dalam
tindakan politik.
Keadilan sosial
Keadilan merupakan norma moral paling dasar dalam kehidupan masyarakat.
Moralitas masyarakat mulai dengan penolakan terhadap ketidakadilan.
Dimensi Politisi Manusia
• Manusia sebagai makhluk individu – sosial
Paham individualisme yang merupakan cikal bakal paham liberalisme, memandan
manusia sebagai makhluk individu yang bebas. Segala hak dan kewajiban dalam
kehidupan bersama senantiasa diukur berdasarkan kepentingan dan tujuan berdasarkan
paradigma sifat kodrat manusia sebagai individu. Kalangan kolektivisme merupakan
cikal bakal sosialisme dan komunisme memandang sifat kodrat manusia sebagai
makhluk sosial saja. Manusia di pandang sebagai sekedar sarana bagi masyarakat. Segala
hak dan kewajiban baik moral maupun hukum, dalam hubungan
• Manusia sebagai makhluk yang berbudaya,
kebebasan sebagai individu dan segala aktivitas dan kreativitas dalam hidupnya
senantiasa tergantung pada orang lain, hal ini di karenakan manusia sebagai warga
masyrakat atau sebagai makhluk sosial. Manusia di dalam hidupnya mampu bereksistensi
karena orang lain dan ia hanya dapat hidup dan berkembang karena dalam hubungannya
dengan orang lain. Segala keterampilan yang dibutuhkannya agar berhasil dalam segala
kehidupannya serta berpartisipasi dalam kebudayaan diperolehnya dari masyarakat.
Pertemuan 8&9:
Pancasila sebagai Ideologi Nasional
A. Pembahasan
Pengertian Ideologi
Ideologi adalah gabungan dari dua kata majemuk, yaitu idea dan logus, yang berasal dari
bahasa Yunani eidos dan logos. Secara sederhana, Ideologi berarti suatu gagasan yang
berdasarkan pemikiran sedalam-dalamnya dan merupakan pemikiran filsafat.
Penerapan Ideologi
Penerapan Ideologi dalam kehidupan kenegaraan disebut “Politik” . karena itu sering
terjadi bahwa ideologi dimanfaatkan untuk tujuan tertentu, misalnya : merebut kekuasaan
Ideologi dalam kehidupan kenegaraan dapat diartikalan sebagai suatu kosensus mayoritas
warga negara tentang nilai-nilai dasar yang ingin diwujudkan dengan mendirikan negara.
Pancasila merupakan sumber hukum materiil. Oleh karena itu, setiap isi peraturan
perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengannya.
Pokok pikiran yang terkandung dalam pancasila merupakan cita-cita hukum bangsa
Indonesia yang mendasari hukum dasar negara yang terkandung dalam pembukaan UUD
1945. Pokok pikiran tersebut adalah :
Pokok pikiran pertama “Negara” yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia .
Pokok pikiran kedua “Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat”. Hal ini menimbulkan kesadaran bahwa manusia Indonesia mempunyai hak
dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan
masyarakat. Pokok pikiran ketiga “negara berkedaulatan rakyat berdasarkan atas
kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan”.
Pokok pikiran keempat “Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esamenurut
dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
Pancasila bersumber dari apa yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri yaitu
nilai-nilai yang merupakan pandangan hidup sehari-hari bangsa Indonesia.
Nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan adalah secara
objektif dan melekat pada bangsa Indonesia yang merupakan pandangan dalam
kehidupan bangsa sehari-hari.
Sistem politik dikembangkan ke arah sistem “Birokratik Otororitarian”dan suatu
sistem “Ksrporatik”(Nasikun, 1998:5).
Aktualisasi Pancasila
Pancasila sebagai filsafat negara, pandangan hidup angsa serta ideologi bangsa dan
negara.
Aktualisasi Pancasila dapat dibedakan atas dua macam yaitu :