Anda di halaman 1dari 13

Geometrik Jalan

Materi 6

Fakultas Teknik Jurusan Sipil


Universitas Semarang
Kriteria Perancangan Geometrik Jalan Raya
Persyaratan Geometrik Jalan
1. Persyaratan Umum :
• Karakteristik Pengendara (Persepsi Jarak Pandang)
• Kendaraan
• Lalin
• Kecepatan Rencana
• Kelandaian Jalan
2. Persyaratan Dasar :
• Tinjauan Lokasi
• Trase Jalan
• Topografi
• Geologi
• Tata Guna Lahan (TGL)
• Lingkungan
1. Tinjauan Lokasi dan Trase Jalan
Penentuan lokasi & perencanaan suatu trase jalan sampai pd batas2
tertentu sangat dipengaruhi oleh keadaan fisik & topografi, serta
peruntukan lahan yg dilaluinya :
a. Keadaan tanah dasar, dpt mempengaruhi lokasi & bentuk trase dari
suatu jalan.
b. Keadaan iklim jg dpt mempengaruhi penetapan lokasi serta btk
geometrik jalan.
c. Dlm kondisi normal, penentuan trase jln sekaligus pemetaannya di
lapangan tdk terlalu bnyk memerlukan perbaikan2 tanah
(soil improvement), shg hanya terbatas pd pekerjaan galian-timbunan
(cut & fill) saja.
2. Topografi
Keadaan topografi dlm penetapan trase jln memegang peranan yg
sangat penting, krn akan mempengaruhi penetapan alinyemen,
kelandaian jln, jarak pandangan, penampang melintang, saluran tepi, dsb.
Pd daerah datar pengaruhnya tdk begitu nyata, utk daerah perbukitan
atau pegunungan topografi sangat mempengaruhi pemilihan lokasi serta
penetapan bagian2 jln lainnya (penetapan tipe jln).
Sec.umum trase jln pd daerah perbukitan, selalu mengikuti kontur dr
topografi, shg bnyk berkelok-kelok krn utk mempertahankan kelandaian
memanjang (grade) jln. Namun yg paling utama adl grade disesuaikan
dgn persyaratan yg ada, agar kend.2 berat msh bisa melaluinya.
3. Geologi
Sprt daerah patahan atau daerah labil (bergerak) mrp daerah2 yg tdk
baik utk digunakan dlm pembuatan trase jln. Persyaratan utama dr faktor
geologi adl hindari daerah zona2 geologis yg berbahaya.
Trase jalan jgn dibuat melalui daerah2 rawan sprt patahan
(fault zone), amblesan, longsoran regional, dll.
Bila dana yg tersedia cukup & tdk ada pilihan lokasi lain, dpt dilakukan
perbaikan tnh & atau peninggian elv.tanah. Tentu dgn memperhatikan
design life jalan, faktor2 yg merugikan yg akan terjadi nanti misalnya
kelongsoran, secara dini diantisipasi dgn membangun struktur2
tambahan.
4. Tata Guna Lahan (TGL)
Dalam rencana tata ruang utk perencanaan wilayah atau daerah, TGL
merupakan hal yg paling mendasar dlm penentuan suatu trase jln.
Apakah jalan yg direncanakan tsb diperuntukkan utk daerah
permukiman, perindustrian, atau daerah ruang lain.
Kelas jln sangat banyak tergantung pd tata ruang yg dilalui jln. Daerah
permukiman akan mempunyai kelas jln yg lbh rendah dr jln yg melalui
ruang yg diperuntukkan utk daerah industri, demikian juga fungsi &
status jln akan berbeda.
Persyaratan teknis terkait kpd TGL adl jgn sampai tata ruang yg sudah
ada dirusak oleh keberadaan jln baru. Usahakan kehadiran jln menambah
keserasian ruang lahan yg sdh ada. Bila lahan blm mempunyai tata ruang,
jadikan jln sbg sarana pembentuk orientasi tata ruang dgn jln sbg koridor
penyangga ruang lahan tsb.
5. Lingkungan
Dalam era pembangunan saat ini, perlu dipikirkan pembangunan jln
yg berwawasan lingkungan yg berkelanjutan. Perencanaan dan
pembangunan jln akan menimbulkan dampak thd lingkungan sekitarnya
agar dianalisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) (misalnya : lokasi
jln yg selalu tergenang banjir).
Sehingga persyaratan utk faktor lingkungan ini dimunculkan utk
menjaga keserasian & kesinambungan ekosistem lingkungan. Jangan
sampai trase jln menyebabkan perubahan ekosistem sec.drastis.
6. Stationing (STA)
Tujuannya adl utk menetapkan titik2 lintasan suatu trase jln, sekaligus
utk menentukan panjang suatu trase jln atau jarak dr satu tempat ke
tempat yg lainnya pd suatu lokasi jln.
Titik2 penting/yg terdapat pd sepanjang jln tertentu dinamakan dgn
nama titik stasiun.
Jadi stasiun (sta) adl jarak langsung yg diukur dr mulai titik awal
berupa sta 0+000 sampai dengan titik yg akan dicari stasiunnya.
Titik2 awal yg penting & terletak pd trase jln ditetapkan atau dihitung
stasiunnya.
Kriteria menghitung stasiun di luar titik2 penting :
a. Daerah datar, dibuat jarak patok +/- 100 meter.
b. Daerah perbukitan, jarak patok +/- 50 meter.
c. Daerah pegunungan, jarak patok +/- 25 meter.
d. Daerah lengkung, jarak patoknya hrs dibuat lbh pendek menurut
keperluan yg berkaitan dgn faktor ketelitian.
7. Pot. Memanjang dan Melintang Jalan
a. Pot. Memanjang
Dibuat dgn skala horizontal 1:1000 atau 1:2000 & skala vertikal 1:100.
Digambarkan sec.langsung dr pengukuran lapangan, utk mengetahui
bagian yg hrs digali & ditimbun dlm arah memanjang trase jln. Gmbr
perencanaan pot.memanjang jln didasarkan pd hasil perhitungan
alinyemen vertikal serta standar2 yg digunakan.

b. Pot. Melintang
Merupakan pot.melintang tegak lurus sumbu jln. Dari pot.melintang
jln dpt dilihat komponen2 dan elemen dr jln, meliputi :
1) Komponen yg langsung berguna utk lalin
(Jalur lalin, Lajur lalin, Bahu jln, Trotoar, Median jln, dsb)
2) Komponen yg berguna utk drainase jln
(Saluran samping, Kemiringan melintang jalur lalin, Kemiringan
melintang bahu jln, Kemiringan lereng jln, Gorong-gorong)
3) Komponen pelengkap jln
(Jembatan, Kerb, DPT, Patok kilometer dan hektometer,
Guideblock & Guidepost, dll)
4) Komponen struktur jln
(Lap.perkerasan jln, Lap.pondasi atas, Lap.pondasi bwh, Lap.tanah
dasar)
5) Komponen road furniture
(Lampu penerangan jln, Papan nama jln, Papan legenda wil.kota,
Traffic sign, Fasilitas fisik landscape)
6) Marka jln
(Tanda pembatas areal jalan; Sumbu/as jln; Batas tepi; Zebracross,
Chevron, Simbol lalin, dsb)
Penetapan dan Pemetaan Trase Jalan
1. Survey Awal (Reconnaisance Survey)
Tujuannya adl utk mendapatkan peta dasar dr suatu daerah dlm batas
koridor rencana jln, shg dpt digambarkan rencana trase jln. Data2 yg
dikumpulkan meliputi : peta topography, kadaster, TGL, dsb

2. Survey Pendahuluan (Preliminary Survey)


Jalur trase terpilh, selanjutnya dipetakan & diukur kembali sec.teliti
utk mendapatkan renc.penentuan trase jln yg pasti.

3. Survey Lokasi (Location Survey)


Setelah diperoleh data2 mengenai batas2 penguasaan tanah yg akan
digunakan dlm pembuatan jln raya, mk dilakukan pengukuran utk
pembebasan tanah dgn menggunakan alat2 ukur, peta, dsb.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai