paling prevalen (banyak ditemukan) dalam benih. Disebabkan oleh sifat-sifat yang melekat pada benih (inherent).
dormansi endogenus menyangkut perubahan fisiologis benih (disebut dormansi fisiologis)
Tekben, Wiwik Indrawati, 2016
Dormansi Fisiologis disebabkan: Adanya pengatur tumbuh baik penghambat atau perangsang tumbuh.
Ketidakmasakan embrio (immaturity
embryo/rudimentary embryo).
Tekben, Wiwik Indrawati, 2016
Ketidakmasakan embrio • Ada beberapa sp tumbuhan yang benihnya terlepas sebelum matang fisiologis hal ini menyebabkan dormansi sebab embrio yang immatur tak mampu berkecambah. • Pemasakan embrio dapat berlangsung di tempat penyimpanan atau selama perkecambahan after ripening
Tekben, Wiwik Indrawati, 2016
Pengatur tumbuh yang menghambat atau merangsang pertumbuhan umumnya, dormansi benih tanaman tk tinggi diatur dengan keseimbangan antara perangsang dan penghambat endogenus. Karena itu dormansi dapat dianggap sebagai hasil adanya penghambat pertumbuhan tidak adanya perangsang pertumbuhan atau kombinasi keduanya Tekben, Wiwik Indrawati, 2016 Giberelin Sitokinin Inhibitor S BERKECAMBAH i t u - a s - i - - - h o - - r m - - DORMA o n - - N
-
Tekben, Wiwik Indrawati, 2016
Giberelin mempunyai fungsi perangsang primer untuk mengatur dormansi benih. Giberelin harus ada agar perkecambahan terjadi dan hanya inhibitor yang dapat mencegah ekpresi ini. Hormon sitokinin berperan permisif dengan secara selektif menghambat inhibitor kalau ada. Kalau hormon tdk aktif secara fisiologis, sitokinin tidak berperan dalam mematahkan dormansi karena peran ini dipegang giberelin Tekben, Wiwik Indrawati, 2016 Penghambatan metabolik • Senyawa tertentu yang ada dalam benih menghambat lintasan metabolik, e.g. sianida terdapat dalam benih apel dan peach menekan perkecambahan melalui pengaruhnya terhadap respirasi. • Senyawa fenolik menghambat perkecambahan menghambat O2 • Dormin (asam absisat = ABA)
Tekben, Wiwik Indrawati, 2016
ABA telah didokumentasikan: ♥ Berada secara luas dalam benih. ♥ Level ABA endogenus berkurang setelah benih mengalami stratifikasi. ♥ ABA menghambat sintesis enzim penting awal perkecambahan. ♥ ABA membalikan pengaruh tindakan perangsangan giberelin dan sitokinin.
Tekben, Wiwik Indrawati, 2016
Penghambat osmotis • Senyawa seperti gula dan garam pada konsentrasi tertentu dapat bersaing secara total dengan air sehingga benih tidak bisa sepenuhnya menghisap air tdk bisa berkecambah. • Banyak terdapat dalam buah atau kulit buah yang mengelilingi benih. Tekben, Wiwik Indrawati, 2016 Metode pematahan dormansi fisiologis 1. Benih dorman hambatan osmotis diberi air cukup sehingga dapat mengencerkan atau menghilangkan penghambat disekitar benih. 2. Benih dorman inhibitor dalam kulit skarifikasi (menghilangkan kulit benih), abrasif, perlakuan kimiawi. 3. Stratifikasi (perlakuan suhu)
Tekben, Wiwik Indrawati, 2016
DORMANSI SEKUNDER
• Merupakan kondisi benih yang pada
keadaan normal mampu berkecambah tetapi bila dikenakan pada suatu keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan selama beberapa waktu dapat menjadi kehilangan kemampuan untuk berkecambah.