Disusun Oleh:
1.Agita Puspita Sari
2.Alpina Damayanti
3.Asa maulina putri f.
4.Desma Silvia
5.Ilyas Sefriyansyah H.
Penulis
2
Daftar Isi
Kata Pengantar
Bab 1 pendahuluan
Latar Belakang.........................................................................................4
Rumusan Masalah.................................................................................4
Bab 2 Pembahasan
PengertianJenazah.....................................................................5
Penyelenggaraan Jenazah.......................................................5
Memandikan Jenazah...............................................................6
Mengafani Jenazah.....................................................................7
Menyalatkan Jenazah................................................................7
Menguburkan Jenazah.............................................................11
Bab 3 Penutup
Kesimpulan..................................................................................11
Saran...............................................................................................12
Daftar Pustaka...........................................................................13
3
BAB I
Pendahuluan
4
BAB II
Pembahasan
5
2.3. Memandikan Jenazah
Jenazah dimandikan jika ia memiliki beberapa syarat, yaitu:
a. Orang Islam;
b. Tubuhnya masih ada walaupun hanya sebagian yang ditemukan, misalnya
karena peristiwa kecelakaan;
c. Tidak mati syahid (mati dalam peperangan membela agama Allah). Orang yang
mati syahid tidak disalatkan dan dimandikan.
6
2.4. Mengafani Jenazah
Setelah memandikan, kewajiban yang harus kita lakukan adalah mengafani. Hal-
hal yang harus diperhatikan dalam mengafani jenazah adalah sebagai berikut.
a. Kain kafan haurs dalam keadaan baik, tetapi tidak boleh berlebihan, tidak dari
jenis bahan yang mewah dan mahal harganya.
b. Kain kafan hendaknya bersih dan kering serta diberi minyak wangi.
c. Laki-laki dikafani dengan tiga lapis kain kafan, sedangkan perempuan dengan
lima lapis.
d. Orang yang meninggal dalam ihram, baik ihram haji maupun ihram umrah, tidak
boleh diberi harum-haruman dan tutup kepala.
7
2) Setelah berdiri tegak, kita mengucapkan niat shalat.
8
ْ اَل ٰلّ ُه َّم
َوارْ َح ْم ُه َو َعافِ ِه َواعْ فُ َع ْن ُه اغفِرْ لَ ُه
Artinya:
Ya Allah, ampunilah dia, kasihanilah dia, sejahterakanlah dia, dan
maafkanlah dia.
Doa yang lebih utama sebagaimana yang diriwayatkan oleh Auf bin Malik
adalah sebagai berikut.
اغسِ ْل ُه ِب ْال َما ِء ْ َو،ُ َو َوسِّعْ َم ْد َخلَه،ُ َوأَ ْك ِر ْم ُن ُزلَه،ُاغفِرْ َل ُه َوارْ َحمْ ُه َو َعافِ ِه َواعْ فُ َع ْنه ْ اَل ٰلّ ُه َّم
َوأَ ْبد ِْل ُه،س ِ الث ْوبُ اأْل َ ْب َيضُ م َِن ال َّد َن
َّ وال َخ َطا َيا َك َما ُي َن َّقى
ْ ب ُّ َو َن ِّق ِه م َِن،ِالث ْلج َو ْال َب َرد
ِ الذ ُنو ِ َو
َّ
َوقِ ِه فِ ْت َن َة ْال َقب ِْر،ِ َو َز ْوجً ا َخيْرً ا مِنْ َز ْو ِجه،ِ َواَهْ اًل َخيْرً ا مِنْ اَهْ لِه،َِارهِ دَارً ا َخيْرً ا مِنْ د
ب ال َّنار ِ َو َع َذا
Artinya:
Dari Auf bin Malik, ia berkata, “aku mendengar Nabi saw. Telah
menyalatkan jenazah beliau membaca. “Ya Allah, ampunilah dia,
kasihanilah dia, sejahterakanlah dia, maafkanlah kesalahannya,
hormatilah kedatangannya, dan luaskan tempar masuknya
(peristirahatannya) , bersihkanlah dia dari dosa, sebagaimana kain putih
yang dibersihkan dari kotoran, gantilah rumahnya dengan rumah yang
lebih baik daripada rumahnya dahulu, dan gantilah istrinya dengan yang
lebih baik daripada istrinya dahulu, dan periharalah dia dari fitnah kubur
dan siksa api neraka.” (H.R. Muslim: 1601)
9) Setelah membaca doa untuk mayat, lalu kita membaca takbir keempat.
10) Setelah itu, kita membaca doa
9
ْ اَل ٰلّ ُه َّم اَل َتحْ ِر ْم َنا اَجْ َرهُ َواَل َت ْف ِت َّنا َبعْ َدهُ َو
اغفِرْ لَ َنا َولَ ُه
Artinya:
“Ya Allah, janganlah jadikan pahalanya tidak sampai kepada kami (janganlah Engkau
meluputkan kami akan pahalanya), dan janganlah Engkau memberi kami fitnah
sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia.”
ْ اَل ٰلّ ُه َّم اَل َتحْ ِر ْم َنا اَجْ َر ُه َواَل َت ْف ِت َّنا َبعْ َدهُ َو
ِ اغفِرْ لَ َنا َولَ ُه َواَل ِ ْخ َوا ِن َنا الَّ ِذي َْن َس َبقُ ْو َنا ِبااْل ِ ْي َم
ْان َواَل َتجْ َع ْل فِي
َ قُلُ ْو ِب َنا غِ اًّل لِّلَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْوا َر َّب َنا ِا َّن
ك َرؤُ فٌ رَّ ِح ْي ٌم
Artinya:
“Ya Allah, janganlah jadikan pahalanya tidak sampai kepada kami, dan janganlah
Engkau memberi kepada kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan juga
dia, dan bagi saudara-saudara kita yang sudah mendahului kita dengan iman, dan
janganlah Engkau jadikan gelisah pada hati kami dan bagi orang-orang yang
beriman. Wahai Tuhan kami, sesungguhnya Engkaulah Maha Pengampun dan Maha
Penyayang.”
11) Setelah selesai membaca doa, kita melakukan salam dengan menengok kanan
dan kiri dengan ucapan sebagai berikut ini.
10
2.6. Menguburkan Jenazah
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penguburan jenazah adalah sebagai
berikut.
11
BAB III
Penutup
3.1.Kesimpulan
Sepanjang uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwasanya manusia sebagi
makhluk yang mulia di sisi Allah SWT dan untuk menghormati kemuliannya itu perlu
mendapat perhatian khusus dalam hal penyelenggaraan jenazahnya.Dimana,
penyelengaraan jenazah seorang muslim itu hukumnya adalah fardhu kifayah. Artinya,
kewajiban ini dibebankan kepada seluruh mukallaf di tempat itu, tetapi jika telah
dilakukan oleh sebagian orang maka gugurlah kewajiban seluruh mukallaf.
Adapun 4 perkara yang menjadi kewajiban itu ialah:
a. Memandikan
b. Mengkafani
c. Menshalatkan
d. Menguburkan
Adapun hikmah yang dapat diambil dari tata cara pengurusan jenazah, antara lain:
a. Memperoleh pahala yang besar.
b. Menunjukkan rasa solidaritas yang tinggi diantara sesama manusia.
c. Membantu meringankan beban keluarga jenazah dan sebagai ungkapan
belasungkawa atas musibah yang dideritanya.
d. Mengingatkan dan menyadarkan manusia bahwa setiap manusia akan mati dan
masing-masing supaya mempersiapkan bekal untuk hidup setelah mati.
e. Sebagai bukti bahwa manusia adalah makhluk yang paling mulia, sehingga apabila
salah seorang manusia meninggal dihormati dan diurus dengan sebaik-baiknya
menurut aturan Allah SWT dan RasulNya.
3.2. Saran
Dengan adanya pembahasan tentang tata cara pengurusan jenazah ini, Kami berharap
kepada anda semua agar selalu ingat akan kematian dan mempersiapkan diri untuk
menyambut kematian itu. Selain itu, pembelajaran ini juga berharap agar pembahasan
ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita semua serta dapat
mengajarkannya dengan baik ketika telah menjadi seorang guru di masa yang akan
datang.
12
Daftar Pustaka
http://bersamadakwah.net/sholat-jenazah/
http://www.tigaserangkai.com
https://yasinan.com
Buku tiga serangkai
13