Diagnosa Banding

Kategori Etiologi
Jantung Post-cardiac injury syndrome, post-myocardial infarction
syndrome (Dressler’s syndrome), postpericardiotomy
syndrome (postcommissurotomy syndrome)
Paparan Asbetosis
Gastrointestinal Inflammatory bowel disease (IBS), spontaneous bacterial
pleuritis
Genetik Familial Mediterranean fever
Hematologi/onkologi Keganasan, sickle cell disease
Infeksi Virus (ex: adenovirus, coxsackievirus, cytomegalovirus,
influenza, eipstein-barr virus, mumps, parainfluenza,
respiratory syncytial virus)
Bakteri (ex: mediterranean spotted fever, parapneumonic
atau pleuritis tb)
Parasit (ex: amoebiasis, paragonimiasis)
Inflamasi Reaktif eosinophil pleuritis
Renal Gagal ginjal kronis, renal capsular hematoma
Rematologi Lupus pleuritis, rheumatoid pleuritis, sjogren’s syndrome

Tatalaksana
Prinsip utama dalam menangani pleuritis yaitu:
1. Mengontrol nyeri dada pleuritis
Untuk mengontrol nyeri, bisa menggunakan NSAID (Non Steroid Anti Inflamation
Drugs) umumnya digunakan sebagai terapi awal. Namun apabila nyeri terlalu hebat dapat
menggunakan analgesik narkotik. NSAID tidak menekan sistem pernafasan dan
menyebabkan batuk. NSAID yang sering digunakan adalah indometasin (Indocin) dengan
dosis 50-100mg/oral 3 kali sehari.
2. Mengobati penyebab dari pleuritis tersebut
Bila telah diketahui penyebab dari pleuritis yang diderita, maka bisa diobati atau
dihentikan. Pasien yang diduga drug-induced pleuritis atau drug-induced lupus pleuritis
maka pengobatan sebaiknya dihentikan. Pada pasien pleuritis yang disebabkan oleh
asbestosis maka disarankan untuk berhenti merokok. Antibakteri dan antiparasit dipilih
berdasarkan organisme yang menginfeksi.
- Kolkisin (1,2 – 2 mg per oral 1x sehari atau 2x sehari dalam dosis terbagi digunakan
dalam mengobati Mediterranean fever
- NSAID merupakan pengobatan lini pertama dalam menangani pasien dengan post-
cardiac syndrome.
- Pasien yang tidak toleran atau tidak menghasilkan respons terhadap NSAID bisa
diberikan kortikosteroid