Anda di halaman 1dari 4

MATERI : AGAMA DAN MASYARAKAT

DOSEN : KUSWATI, MA

SEKILAS TENTANG HUKUM MAWARIS


Secara etimologis Mawaris adalah bentuk jamak dari kata miras (‫)م وارث‬, yang
merupakan mashdar (infinitif) dari kata : warasa – yarisu – irsan – mirasan. Sedangkan
maknanya menurut istilah yang dikenal para ulama ialah, berpindahnya hak kepemilikan
dari orang yang meninggal kepada ahli warisnya yang masih hidup, baik yang ditinggalkan
itu berupa harta (uang), tanah, atau apa saja yang berupa hak milik yang legal secara syar’i.
Jadi yang dimaksudkan dengan mawaris dalam hukum Islam adalah pemindahan
hak milik dari seseorang yang telah meninggal kepada ahli waris yang masih hidup sesuai
dengan ketentuan dalam al-Quran dan al-Hadis.
Sedangkanm istilah Fiqih Mawaris dimaksudkan ilmu fiqih yang mempelajari siapa-
siapa ahli waris yang berhak menerima warisan, siapa yang tidak berhak menerima, serta
bagian-bagian tertentu yang diterimanya.

HUKUM KEWARISAN
Dalam hukum kewarisan terdapat dua hal, yaitu, hukum membagi harta warisan menurut
ketentuan syari’at Islam dan hukum mempelajari dan mengajarkannya.
1. Hukum membagi harta warisan menurut ketentuan syari’at Islam
Bagi umat Islam melaksanakan peraturan-peraturan syari’at yang telah ditentukan nash
yang sharih adalah suatu keharusan, selama peraturan tersebut tidak ditunjuk oleh dalil
nash yang lain yang menunjukkan ketidak-wajibannya.
Dalam hal ini kita dapat merujuk nash al-Quran maupun al-Hadis yang berkaitan dengan
hal tersebut, yaitu :
Surat an-Nisa’ ayat 13 dan 14 :
(Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barang siapa ta’at
kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga yang mengalir
di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya dan itulah kemenangan yang
besar. (QS. An-Nisa’ : 13).
Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-
ketentuan-Nya, Allah bakal memasukkannya ke dalam neraka sedang ia kekal di dalamnya
dan baginya siksa yang menghinakan. (Q.S. An-Nisa’ : 13-14).

2. Hadis Rasulullah SAW.


“Bagilah harta (warisan) antara ahli-ahli waris menurut kitabullah (al-Quran)”. (H.R.
Muslim dan Abu Dawud).

Hukum mempelajari dan mengajarkannya.


Dengan telah ditetapkannya pembagian harta warisan dalam Islam, maka harus ada
orang yang mempelajari dan mengajarkannya. Sehingga orang-orang yang telah
mempelajarinya dapat merealisasikan didalam pembagian harta warisan bagi umat Islam.
Para ulama berpendapat bahwa mempelajari dan mengajarkan fiqih mawaris adalah wajib
kifayah. Dalam artian apabila telah ada sebagian orang yang melakukannya
(memenuhinya) maka dapat menggugurkan kewajiban semua orang. Tetapi apabila tidak
ada seorang pun yang melaksanakan kewajiban tersebut, maka semua orang menanggung
dosa.

Rukun Dan Syarat Waris


Adapun rukun dan syarat yang harus ada dalam ilmu mawaris ada 3 hal utama yaitu:
1. Al-Muwaris (pewaris)
Orang yang memiliki harta warisan yang telah meninggal dunia dan mewariskannya
kepada ahli warisnya. Syaratnya adalah al-muwaris benar-benar telah dinyatakan
meninggal baik secara hukum maupun medis.
2. Al-Waris (Ahli Waris)
Al waris atau ahli waris adalah orang yang dinyatakan memiliki hubungan nasab atau
kekerabatan yang merupakan hubungan darah, hubungan akibat perkawinan, atau akibat
memerdekakan budak atau hamba sahayanya. Syarat, ahli waris adalah ia dalam keadaan
hidup pada saat al-muwaris Atau orang yang memiliki harta waris meninggal dunia.
Termasuk dalam hal ini adalah bayi yang masih berada dalam kandungan meskipun ia
masih menyerupai janin dan ia terkait nasab dengan al mawaris. Baik pria dan wanita
memiliki hak untuk memperoleh harta warisan. (baca kedudukan wanita dan peran wanita
dalam islam)
3. Tirkah
Tirkah adalah harta atau hak yang berpindah dari al muwaris atau pewaris kepada ahli
warisnya. Harta tersebut dapat dikatakan tirkah apabila harta peninggalan almuwaris
yang  telah dikurangi biaya perawatan, pengurusan jenazah, hutang dan wasiat yang sesuai
syariat agama islam untuk selanjutnya diberikan kepada ahli waris (baca keutamaan
bersedekah). Dari pengertian tersebut maka dapat diketahui perbedaan harta peninggalan
dengan harta warisan. Harta peninggalan adalah semua materi yang ditinggalkan oleh
pewaris yang telah meninggal dunia secara keseluruhan sedangkan harta waris atau tirkah
adalah harta peninggalan yang sesuai syara berhak diberikan kepada ahli waris setelah
dikurangi hak orang lain di dalamnya.

Sebab-Sebab Memperoleh Warisan


Adapun hal hal yang menyebabkan seseorang mendapatkan warisan disebutkan dalam tiga
perkara berikut ini
1. Adanya hubungan kekerabatan atau hubungan nasab
Kekerabatan artinya hubungan nasab (baca arti nasab dan muhrim dalam islam) antara
orang yang Memberi warisan atau almuwaris dengan orang yang diwarisi dan hal ini
disebabkan oleh kelahiran atau hubungan darah. Kekerabatan atau hubungan darah adalah
sebab yang paling utama dalam menerima warisan karena hubungan darah tidak dapat
dihilangkan. Allah swt berfirman dalam Qur’an Surat Al Anfal
“Orang-orang yang mempunyai hubungan Kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap
sesamanya (daripada yang bukan kerabat) di dalam kitab Allah. Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Anfal: 75)
2. Adanya hubungan pernikahan
Hubungan pernikahan dalam hal ini adalah sebab mendapatkan warisan dan hal ini terjadi
setelah akad nikah yang sah  dilakukan dan terjadi hubungan antara suami istri meskipun
belum terjadi persetubuhan (baca nikah siri). Adapun suami istri yang melakukan
pernikahan tidak sah tidak menyebabkan adanya hak waris (baca hukum pernikahan
dalam islam). Istri yang telah mendapatkan talak (baca hukum talak dalam
pernikahan dan perbedaan talak satu, dua dan tiga) tidak berhak menerima warisan dari
mantan suaminya.
3. Karena wala’
Wala’ adalah sebab memperoleh warisan akibat jasa seseorang yang telah memerdekakan
seorang hamba dikemudian hari budak atau hamba sahaya tersebut menjadi kaya. Jika
bekas hamba atau budak tersebut yang dimerdekakan meninggal dunia, maka orang yang
memerdekakannya berhak mendapatkan warisan.

Anda mungkin juga menyukai