Kelompok 1
Alecia Angelica R (10521080)
Aprillia Ayu M (10521225)
Ikrima Hafizha C (10521662)
M. Rizky R. (10521914)
Sheryl Adhi S (11521370)
What will discuss
Performance Appraisal
Psychological Appraisal
Apakah Performance Appraisal itu akurat dan penting?
Sisi negatif Performance Appraisal
Masalah-masalah Performance Appraisal
Performance Appraisal
Definisi
Penilian kerja yang dikenal juga dengan Tinjauan kinerja atau evaluasi kerja, Berisi tinjauan rutin dari kinerja
karyawan dalam organisasi. Satu penilaian kinerja adalah satu proses sistematik dan periodik untuk menaksir
kinerja pekerjaan dan produktivitas seorang karyawan individual.
Tujuan
A) Tujuan strategis : menghubungkan aktivitas karyawan dengan tujuan organisasi. Membantu mendiagnosis
masalah masalh organisasi seperti rendahnnya produktivitas sehingg aperlu dilakukan tindakan strategis dalam
menata orgnaisasi
B) Tujuan keputusan Administratif : contohnya seperti peningkatan gaji, promosi, mutasi, pemutusan kerja dan
pemberian penghargaan.
C) Tujuan pengembangan Karyawan : digunakan untuk mengembangkan karyawan apakah butuh coaching dan
konseling serta pelatihan bagi karyawan yang kinerjanya kurang maksimal.
Fungsi
A) Sebagai media ukur untuk menentukan kenaikan jabatan dari karyawan yang bersangkutan.
B) Mendorong motivasi karyawan
C) Menjadi Parameter Pengukuran Kenaikan Gaji
D) Menggali potensi diri karyawan
E) Menjadi bahan evaluasi
APA ITU PSYCHOLOGICAL APPRAISAL?
kegagalan karyawan serta penyebabnya tidak metode untuk menentukan seberapa besar
cukup efektif untuk perbaikan kinerja. Metode kenaikan gaji yang akan diterima atau berapa
komunikasi satu arah menempatkan bonus yang akan didapat karyawan. Ini akan
manajer/atasan hanya sebagai pihak yang menjadikan penilaian kinerja hanya sebagai
berbicara sementara staf mereka hanya sebagai rutinitas dalam pemberian imbalan, dan
pendengar. kehilangan tujuan untuk membantu karyawan
tumbuh dan berkembang lebih baik.
Performance appraisal yang hanya fokus pada reward,
2) Tidak berorientasi pada akan membuat karyawan kurang jujur dalam diskusi dan
hanya menyampaikan hal-hal positif. Akibatnya,
pengembangan karyawan masalah dan kendala tidak terungkap, dan umpan balik
yang diberikan kepada karyawan juga tidak berdampak
pada upaya perbaikan kinerja.
Penilaian kinerja yang hanya sebatas evaluasi
dan pemberian reward tidak akan mendorong 4) Periode penilaian kinerja yang
perbaikan kinerja secara optimal.
Performance appraisal seharusnya menjadi
terlalu lama
bagian dari strategi manajemen SDM yang Evaluasi yang paling umum dilakukan perusahaan
berorientasi pada peningkatan kualitas adalah tahunan. Periode penilaian kinerja ini terlalu
karyawan secara berkelanjutan. lama, sementara karyawan membutuhkan umpan
balik secara teratur, baik yang positif maupun
negatif.
Penilaian hanya tergantung pada kesan yang didapatkan dari perilaku untuk menetapkan
berapa rating secara keseluruhan dalam segi karakter atau perilakunya. Hal ini bisa
menyebabkan suatu penilaian tidak akurat karena hanya berdasarkan emosi, seharusnya
peniaian bisa memberikan rating berdasarkan fakta yang sebenarnya.
tinggi ataupun terlalu rendah tanpa melihat bagaimana proses karyawan bekerja. Masalah ini
akan menyebabkan kegagalan dalam proses penilaian dan akan sangat fatal bahkan tidak
akan menghasilkan hal positif untuk karyawan atau perusahaan..
3) Terlalu Subjektif
Penilai harus melakukan penilaian secara objektif agar bisa berlaku adil pada semua karyawan
dalam perusahaan..
4) Stereotip
Dengan pemikiran ini, seseorang akan menilai orang lainberdasarkan SARA atau hal
tertentu. Sehingga malah akan memberikan hasil yang tidak sesuai dengan fakta.