2. Manfaat KB
PENYULUHAN
I. ANALISA DATA
A. LATAR BELAKANG
Program keluarga berencana merupakan salah satu program pembangunan
nasional yang sangat penting dalam rangka mewujudkan keluarga Indonesia yang
sejahtera. Sesuai dengan Undang–Undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, disebutkan
bahwa Program Keluarga Berencana (KB) adalah upaya peningkatan kepedulian dan
peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran,
pembinaan ketahanan keluarga serta peningkatan kesejahteraan keluarga untuk
mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera (UU 10/1992). Keluarga
berencana juga berarti mengontrol jumlah dan jarak kelahiran anak, untuk
menghindari kehamilan yang bersifat sementara dengan menggunakan kontrasepsi
sedangkan untuk menghindari kehamilan yang sifatnya menetap bisa dilakukan
dengan cara sterilisasi (Ekarini, 2008).
Peran program KB sangat besar pengaruhnya terhadap kesehatan reproduksi
seseorang, baik itu untuk kesehatan reproduksi wanita maupun kesehatan reproduksi
pria. Peran KB bagi kesehatan reproduksi wanita diantaranya yaitu menghindari dari
bahaya infeksi, eklamsia, abortus, emboli obstetri, komplikasi masa puerpureum
(nifas), serta terjadinya pendarahan yang disebabkan karena sering melakukan proses
persalinan (Depkes, 2007).
V. METODE
a. Ceramah
b. Diskusi
VII. MEDIA
a. PPT
b. Leaflet
VIII. SUMBER BAHAN
Saifudin, Abdul Bari. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:
YBP-SP
Sulistyawati, Ari. 2013. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Salemba Medika
IX. EVALUASI
X. PENGESAHAN
XI. LAMPIRAN
1. Pengertian KB
Suatu upaya menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan
menggunakan kontrasepsi (Sulistyawati,2013)
2. Manfaat KB
a. Untuk ibu : dengan jalan mengatur jumlah dan jarak kelahiran ibu mendapat manfaat
berupa :
Perbaikan kesehatan badan karena tercegahnya kehamilan yang berulang kali dalam
waktu yang terlalu pendek
Peningkatan kesehatan mental dan sosial untuk mengasuh anak dan beristirahat.
b. Untuk anak yang dilahirkan
Memberikan kesempatan dapat tumbuh secara wajar karena ibu yang mengandungnya
berda dalam keadaan sehat.
Sesudah lahir anak tersebut memperoleh perhatian, pemeliharaan dan makanan cukup
karena kehadirannya diinginkan dan direncanakan.
c. Untuk ayah :
Memberikan kesempatan untuk memperbaiki kesehatan mental dan sosial karena
kecemasan berkurang serta banyak waktu terluang untuk keluarga.
d. Untuk seluruh keluarga
Setiap anggota keluarga mempunyai kesempatan yang lebih banyak untuk
memperoleh perhatian dan pendidikan.
Saifudin, Abdul Bari. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:
YBP-SP
Sulistyawati, Ari. 2013. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Salemba Medika