Anda di halaman 1dari 4

ROLE PLAY DRK

Fasilitator(Karu) : Alwi Taufiqurahman

Ketua tim :Evi aisyah

Penyaji : Efina Lestari

Perawat 1 : Rizqa Primadita

Perawat 2 : Khalfia Khairin

Perawat 3 : Nada Luqyana

Perawat 4 : Shabira Afif Rahma

Pasien dengan diagnosa medis typoid hari ke lima demam masih naik turun dengan hasil TTV
110/90 mmHg. HR 70/menit, RR 20/menit, suhu 38,5C, hasil lab uji widal masih positif. Pasien
masih mengeluh mual dan muntah serta terlihat lemas. Berdasarkan keadaan tersebut perawat
melaksanakan DRK. Perawat mengutarakan keadaan pasien dan meminta persetujuan untuk
diadakan DRK kepada ketua tim.

Ketua tim : selamat pagi pak!

Karu : selamat pagi!

Ketua tim : pak, pasien kamar 10 bernama nns, pasien sudah 5 hari dirawat dan demam
masih naik turun, pasien juga masih tampak lemas hasil lab uji widal menunjukkan nilai positif.
Pasien belum menunjukkan adanya peningkatan yang berarti. Jadi saya bermaksud untuk
melakukan DRK terhadap pasien nns. Apakah bapak setuju?

Karu : ya saya setuju, bagaimana persiapannya dan kapan akan dilakukan?

Ketua tim : saya sudah menyiapkan tim untuk melakukan DRK. Sesuai dengan jadwal yang
ada, DRK dilakukan besok tanggal 27 oktober 2022, untuk waktunya masih menunggu
kesepakatan ketua tim.

Karu : baiklah silahkan dilanjutkan. Saya tunggu informasi selanjutnya.

Ketua Tim : baiklah pak saya permisi dulu.

DRK dilakukan pada tanggal 27 oktober 2022 di ruang perawat pukul 15:00 WIB dan dihadiri
seluruh anggota tim.
(diruang perawat)

Fasilitator (Karu) : Selamat sore, selamat datang di diskusi refleksi kasus yang sudah
rutin yang kita adakan setiap bulannya. Hari ini kita melakukan refleksi yang telah kita sepakati
sebelumnya yaitu tentang typhoid. Sebelumya kita sepakati terlebih dahulu waktu diskusi kita
hari ini. Bagaimana kalau diskusi kita laksanakan selama 60 menit?

Peserta : Setuju!

Fasilitator (Karu) : baiklah seperti biasa, diharapkan semua peserta dapat mengikuti
diskusi dengan baik dan mengikuti perjalanan diskusi dengan aktif. Untuk acara hari ini, materi
akan disajikan oleh perawat efina selama 15 menit, dilanjutkan diskusi selama 30 menit. Kepada
pengaji dipersilahkan untuk menyampaikan materi.

Penyaji(Efina) : Asslamuaalaikum. Pada diskusi kali ini, kita akan membahas


tentang typhoid nns. Nns sudah dirawat selama 5 hari, demam masih naik turun, mual dan
muntah, dan tampak lemas.

Typhoid adalah suatu penyakit yang diakibatkan oleh bakteri salmonella typhi. Salmonella
menginfeksi targetnya dengan berada pada aliran darah dan usus.

Diagnosa keperawatan yang di ambil adalah hipertermi dan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
Dari diagnosa tersebut intervensi adalah yang telah kita lakukan untuk hipertermi adalah.

1. Observasi TTV untuk mengetahui keadaan umum pasien


2. Berikan kompres hangat untuk membantu menurukan suhu tubuh
3. Anjurkan minum banyak (1500-2000 cc) untuk menganti cairan tubuh yang menguap
akibat hipertermi
4. Anjurkan pemakaian baju berbahan tipis dan menyerap keringat untuk menjaga agar
klien merasa nyaman dan mengurangi penguapan tubuh.
5. Kolaborasi dengan dokter dengan memberikan antikpirektik dan antikbiotik untuk
mengurangi panas dan infeksi.

Sedangkan intervensi untuk masalah nutrisi yaitu:

1. Jelaskan pada pasien dan keluarganya tentang manfaat makanan dan nutrisi untuk
meningkatkan motivasi makan.
2. Beri nutiris dengan diet lunak, tidak mengandung banyak serat, tidak merangsang
maupun menimbulkan banyak gas dan hidangkan saat masih panas untuk meningkatkan
asupan makanan karena mudah di telan.
3. Berikan makanan bervariasi agar pasien tidak merasa bosan dan nafsu makan meningkat
4. Sajikan makanan dengan sedikit tapi sering untuk menghindari mual/muntah
5. Anjurkan menjaga kebersihan mulut untuk menghilangkan rasa tidak enak pada mulut
dan meningkatkan nafsu makanan
6. Kolaborasi dengan dokter dengan pemberian antasida untuk mengurangi rasa
mual/muntah.

Dari apa yang telah kita lakukan sesuai intervensi yang ada, tetapi pasien tidak menunjukkan
adanya peningkatkan yang berarti.

Fasilitator (Alwi) : baik, langsung saja jika ada yang ingin bertanya/di
sampaikan dari teman-teman, silahkan untuk menyampaikan satu-persatu.

Perawat 1(Rizka bosi) : bagaimana dengan demamnya pasiennya tersebut ?


apakah demamnya seluruh tubuh atau bagian atas saja atau bagaimana? Pasien dengan
demam yang tidak kunjung turun kita harus waspada dan hati-hati. Apalagi pasiennya
demam dari leher ke atas.

Perawat 2( Ririn) : ketika demam seperti, kita harus mengecek di dahi.


Jangan hanya mengecek di aksila saja. Di aksila hasilnya sudah tinggi, bisa saja di dahi itu
lebih tinggi dengan kriteria demam semacam itu. Masalah yang bisa timbul ketika kita tidak
melakukan itu, panas yang tinggi mulai dari leher ke atas itu bisa menyebabkan penurunan
kesadaran jika kita terlewatkan.

Perawat3(Nada) : yaitu benar. Saya juga pernah menemukan pasien sperti


itu. Kemudian ketikan pasien demam, sudahkah kita mengkompres dengan benar kompres
dengan benar adalah menggunakan air hangat dan di kompres di lipatan-lipatan tubuh.

Perawat4(Sabira) : sebgaian besar keluraganya psien hanya megnkompres di


bagian dahi saja sehingga kita harus memberikan contoh dan memberikan tau kepada
keluarga untuk melakukan kompres yang benar

Penyaji(Efina) : Oh iya, termometer kita yang di luar hanya termometer


aksila kita yang ada buat di dahi, tapi masih di dalam lemari penyimpanan alat. Kita
menggunakan untuk memonitor suhu. Bisa dilanjutkan ke masalah lain.

Perawat 3 (Nada) : Permasalahan yang biasa muncul itu pasien tidak mau
makan, keluarga tidak bisa memaksa pasien dengan baik. Kita meminta kepada keluarga
untuk selalu memberikan makanan sedikit-sedikit. Pasien yang sulit makan, kita harus
menanyakan makanan kesukaannya apa. Tetapi keluarga harus tau makanan yang seperti apa
yang baik untuk pasien tipoid.

Perawat 1 (Rizka) : Ada yang mengatakan juga makanan rendah serat dan
rendah sisa. Maksudnya rendah sisa bertujuan untuk memberikan makanan sesuai kebutuhan
gizi yang sedikit mugkin meninggalkan sisa sehingga dapat membatasi volume feses dan
tidak merangsang saluran cerna.

Perawat 2( Ririn) : Untuk makanan-makanan yang dianjurkan bagaimana?


Perawat 3 ( Nada) : Untuk buah buahan dan minumannya adalah

A. Buahan buahan yang tidak banyak menimbulkan gas dan tidak dimakan beserta kulit dan
bijinya seperti pepaya, pisang jeruk. Buah yang menimbulkan gas seperti nagka dan durian

B. Minumannya the encer boleh, tapi lebih bak air putih

Perawat 2 (Ririn) : Ohya makanannya tidak boleh pedas ya?

Penyaji (Efina) : Iya benar

Fasilitator(Alwi) : Ada yang ingin disampaikan atau sudah cukup?

Peserta (Rizka, Ririn, Nada, Shabira) : Cukup

Failitator (Alwi) : Alhamdulillah, diskusi kita hari ini telah berakhir. Dapat
saya simpulkan bahwa pasien tipoid harus dilakukan pemantauan suhu dengan benar. Diet
makanannya adalah diet lunak dan rendah serat.

Baik karena diskusi telah selesai, kitaberi tepuk tangan untuk kita semua. Jangan lupa
mengisi daftar hadir di lembar yang sudah disediakan.

Saya akhiri diskusi kali ini. Selamat siang.

Anda mungkin juga menyukai