Anda di halaman 1dari 159

Sang Surya

DI EROPA
Dinamika Muhammadiyah
Cabang Istimewa Jerman 2007-2021

i
Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta

1. Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis
berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan da-lam
bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. (Pasal 1 ayat [1]).
2. Pencipta atau Pemegang Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
memiliki hak ekonomi untuk melakukan: a. Penerbitan ciptaan; b.
Penggandaan ciptaan dalam segala bentuknya; c. Penerjemahan ciptaan; d.
Pengadaptasian, pengaransemenan, atau pentransforma-sian ciptaan; e.
pendistribusian ciptaan atau salinannya; f. Pertunjukan Ciptaan; g.
Pengumuman ciptaan; h. Komunikasi ciptaan; dan i. Penye-waan ciptaan.
(Pasal 9 ayat [1]).
3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau
pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pen-cipta
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e,
dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipi-dana dengan
pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling
banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). (Pasal 113 ayat [3]).

4. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara
paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah). (Pasal 113 ayat [4]).

ii
Ridho Al-Hamdi

Sang Surya
DI EROPA
Dinamika Muhammadiyah
Cabang Istimewa Jerman 2007-2021

iii
Sang Surya di Eropa: Dinamika Muhammadiyah Cabang Istimewa
Jerman 2007-2021
© Ridho Al-Hamdi

xiv + 146 hlm; 14,8 x 21 cm


ISBN: 978-623-261-345-4

Hak cipta dilindungi oleh Undang-undang. Dilarang mengutip atau


memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun,
juga tanpa izin tertulis dari penerbit

Cetakan Pertama, Januari 2022

Penulis : Ridho Al-Hamdi


Editor : House of QueenZa
Design Cover : Turi
Layout : Huda

Diterbitkan oleh:
Penerbit Samudra Biru (Anggota IKAPI)
Jln. Jomblangan Gg. Ontoseno B.15 RT 12/30
Banguntapan Bantul DI Yogyakarta
Email: admin@samudrabiru.co.id
Website: www.samudrabiru.co.id
WA/Call: 0812-2607-5872

iv
PENGANTAR PENULIS

Alhamdulillah buku ini selesai juga dan terbit menjadi referensi


yang dapat dikonsumsi secara luas baik berupa e-book maupun
buku fisiknya. Tujuan diterbitkannya buku ini adalah untuk
memberikan informasi sekaligus mengenalkan perkembangan
program dan aktivitas Muhammadiyah Cabang Istimewa (PCIM) di
Jerman dan sekitarnya sejak kelahirannya pada tahun 2007 hingga
2021. Dengan begitu, semua aktivitas dapat terdokumentasikan
dengan baik dan dapat menjadi bahan refleksi terutama untuk para
pengurus dan kader di internal PCIM Jerman Raya. Tentunya,
penulisan buku ini merupakan kado pribadi penulis yang juga
pernah menjadi ketua PCIM Jerman Raya untuk para penerus PCIM
Jerman Raya agar tidak kehilangan jejak atas apa yang pernah
dilakukan oleh para pendahulu di PCIM Jerman Raya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Lembaga Riset dan
Inovasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LRI UMY) yang
telah mendanai program pengabdian ini dengan Surat Keputusan
Nomor 546/PEN-LP3M/2021 di mana buku ini bagian dari
program tersebut. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
para pengurus PCIM Jerman Raya yang telah mendukung program
pengabdian ini serta mensuplai data dan informasi sehingga bobot
isi buku ini menjadi lebih lengkap. Secara khusus beberapa nama
telah memberikan kontribusi naskah di beberapa bagian di buku ini

v
seperti Diyah Nahdiyati, Imam Rahmadi, Rachmat Adhi Wibowo,
dan lain sebagainya. Tentu terima kasih juga kepada sejumlah
media massa yang selalu mempublikasikan kegiatan-kegitan PCIM
Jerman Raya seperti Republika, Muhammadiyah.or.id, Suara
Muhammadiyah, Anak Panah, dan berbagai media lainnya.

Semoga buku ini bermanfaat untuk pengembangan Cabang


dan Ranting Istimewa Muhammadiyah di luar negeri serta
mendorong lahirnya buku-buku selanjutnya tentang
perkembangan PCIM LN agar terlihat syiar gerakan
Muhammadiyah di level internasional.

Nasrun minallah wa fathun qarib

Ridho Al-Hamdi
House of QueenZa Bantul, 05 Desember 2021

vi
DAFTAR ISI

PENGANTAR PENULIS ................................................................ v


DAFTAR ISI ................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................ xi
PANDAHULUAN: PCIM LUAR NEGERI DALAM DATA ......... 1

BAB I SEJARAH KELAHIRAN DAN PERKEMBANGAN .......... 9


A. Sejarah Kelahiran ............................................................. 9
B. Perluasan Area Dakwah: Dari “Jerman” menjadi
Jerman Raya” .................................................................... 11
C. Berdirinya “Muhammadiyah Deutschland e.V.” ..... 16

BAB II KEPEMIMPINAN DARI PERIODE KE PERIODE ...... 23


A. Struktur PCIM Jerman 2007-2015 ............................. 23
B. Struktur PCIM Jerman Raya 2015-2017 .................... 25
C. Struktur PCIM Jerman Raya 2017-2020 ................... 29
D. Struktur PCIM Jerman Raya 2020-2022 .................. 31

BAB III STRATEGI DAKWAH INTERNAL ............................... 37


A. Pengajian Bersama Prof. Dr. H.M.
Din Syamsuddin di Frankfurt 2016............................. 37
B. Pengajian di Frankfurt Bersama
Dr. H. Abdul Mu’thi, M.Ed, 2016 ..................................39

vii
C. Pengajian Virtual Ramadhan 2020............................ 40
D. Pelatihan Baitul Arqam bagi Pengurus PCIM
Jerman Raya 2021 ........................................................... 42
E. Pengajian-pengajian Lain untuk Internal
Pengurus...........................................................................46

BAB IV STRATEGI DAKWAH EKSTERNAL ............................49


A. Kajian Umum, Pengajian, dan Safari Dakwah .........49
1. PCIM Jerman Raya Hadirkan Dr Abdul Mu’ti di
Pengajian Umum Frankfrut .....................................49
2.PCIM Jerman Raya Gandeng Shamsi Ali untuk
Safari Dakwah di Eropa 2020 .................................. 52
3.Pengajian Online Uni-Eropa (PENNA)
2016-2021 ..................................................................... 57
4.PCIM Jerman Undang Fahmi Salim untuk
Safari Dakwah di Jerman dan Austria 2018..........68
5.Kajian Live Streaming bersama
Ustadz Bachtiar Nasir 2018 .................................... 69
6.Program ACTIVATE! Aktif Menjadi Katalisator
Transfer Pendidikan dan Pengetahuan ................. 71
7. Pengajian-pengajian Lain Kerjasama
PCIM Jerman Raya dan Komunitas Lokal
Jerman .......................................................................... 76
B. Jadi Amil Zakat dan Qurban Melalui Lazismu
Jerman ............................................................................... 78
1. Lazismu Jerman Berdiri Tahun 2016 ..................... 78
2.Zakat Fitrah Lazismu Jerman 2016
Kumpulkan 10,5 Juta.................................................. 81
3.Lazismu Jerman Serahkan Zakat Fitrah
20 Juta ke Anak Yatim Tahun 2017 ........................ 81
4.Lazismu Jerman Salurkan Zakat Fitrah
23 Juta ke Hargomulyo Kulonprogo 2018 ............ 84
5.Ramadhan 2019, Lazismu Jerman Salurkan
Zakat Fitrah ke Sierra Lione ....................................86
6.Lazismu Jerman Salurkan Zakat Fitrah

viii
20 Juta ke Hargomulyo Kulonprogo .....................88
7. Lazismu Jerman Salurkan Zakat Fitrah
32,6 Juta ke Desa Petir Gunungkidul 2021........... 91
8.Tahun 2018, Lazismu Jerman Salurkan
Qurban ke Sukabumi Jawa Barat ...........................95
C. Aksi Kemanusiaan Muhammadiyah Jerman ............98
1. Ajak Misi Kemanusiaan, Lazismu Jerman
Luncurkan GIRO ........................................................98
2.Lazismu Jerman Salurkan Donasi untuk
Gempa Aceh, Aleppo, dan Rohingya .................... 101
3.Pada 2017, LazisMu Jerman Salurkan Bantuan
ke Berbagai Lokasi Banjir ....................................... 103
4.PCIM Jerman Raya Serahkan Bantuan untuk
MBS Cilacap............................................................... 106
5.PCIM Jerman Raya Berdonasi untuk
Rehabilitasi Gempa Lombok dan Palu 2018....... 107
D. Silaturahim dan Membangun Sinergi ..................... 109
1. Silaturahim PCIM Jerman Raya dan PCINU
Jerman di Berlin 2016 .............................................. 109
2.Dengan Interfaith Dialogue, KBRI Berlin
Gandeng PCIM Jerman Raya Perkuat
Hubungan Bilateral Indonesia-Jerman ................ 111
3.Ketua PCIM Jerman Raya Khotbah Idul Fitri
di Kota Duisburg 2016 .............................................. 113
E. Mengenal Tapak Suci Jerman .................................... 116

BAB PCIM JERMAN RAYA DAN MEDIA ................................ 119


A. Akun Media Sosial PCIM Jerman Raya ..................... 119
B. Berita PCIM Jerman Raya di Media Massa............. 123

BAB V PENUTUP ....................................................................... 133

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................137


BIODATA PENULIS ................................................................... 141

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 0.1 Peta Persebaran PCIM Berdasarkan


Benua/Kawasan ........................................................... 2
Tabel 0.2 Jaringan dan Potensi Muhammadiyah
di Luar Negeri ............................................................... 7
Tabel 4.1 Jadwal Tayang PENNA sejak 2016 hingga 2021 .. 58
Tabel 4.2. Jadwal Live Streaming Ustadz Bachtiar Nasir . 69
Table 4.3. Daftar Pengajian yang pernah diadakan
kerjasama PCIM Jerman Raya dan Komunitas
Lokal di Jerman........................................................... 77

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Suasana Muscabis I Muhammadiyah


Jerman Raya di MMI Frankfurt am Main.............. 15
Gambar 1.2 Logo Muhammadiyah Deutschland e.V .......... 19
Gambar 2.1. Parap Pendiri sekaligus Pengurus Awal
PCIM Jerman 2007 ..................................................... 24
Gambar 2.2. Sebagian Pengurus PCIM Jerman Raya
Usai Muscabis I di Kota Frankfurt, 2015 ............... 28
Gambar 2.3 Pengurus PCIM Jerman Raya Usai
Pertemuan di Kota Dortmund, 2007 ..................... 31
Gambar 2.4. Warga Muhammadiyah Usai Mengadakan
Muscabis II di Kota Frankfurt, 2020...................... 35
Gambar 3.1. Prof Din Syamsuddin bersama Warga
Muhammadiyah Jerman dan Kaum Muslim ........38
Gambar 3.2. Warga Muhammadiyah Jerman bersama
Dr. H. Abdul Mu’ti ..................................................... 40
Gambar 3.3 Poster Kegiatan Ramadhan 2020 PCIM
Jerman Raya ................................................................ 42
Gambar 3.4. Peserta Baitul Arqam PCIM Jerman Raya
2021 ................................................................................ 44
Gambar 3.5 Prof Dr Haedar Nashir Menjadi Pembicara
Pertama BA PCIM Jerman Raya, 2021 ................... 45
Gambar 4.1 Suasana Pengajian di MMI bersama Dr. Abdul
Mu’ti, 2016 .................................................................... 51
Gambar 4.2 Kunjungan Shamsi Ali bersama Tim PCIM
Jerman Raya ke Kota Bonn, Jerman ...................... 52

xi
Gambar 4.3 Kunjungan Shamsi Ali bersama Tim PCIM
Jerman Raya ke Kota Brussels, Belgia ................... 54
Gambar 4.4 Kunjungan Shamsi Ali bersama Tim PCIM
Jerman Raya ke Kota Wina, Austria .......................56
Gambar 4.5 Poster Safari Dakwah Imam Shamsi Ali
di Eropa 2020 .............................................................. 57
Gambar 4.6 Poster PENNA dari tahun ke tahun
2016-2021 .....................................................................63
Gambar 4.7 Poster Safari Dakwah Eropa Ustadz
Fahmi Salim .................................................................68
Gambar 4.8 Poster-poster Kajian Bersama
Ustadz Bachtiar Nasir Cs ......................................... 70
Gambar 4.9 Poster-poster Pengajian yang Pernah
Diadakan PCIM Jerman Raya .................................. 78
Gambar 4.10 Logo Lazismu Jerman ...................................... 80
Gambar 4.11 Penyerahan Zakat Fitrah Lazismu Jerman
ke Panti Asuhan Asy-Syifa’ Muhammadiyah
Bantul ............................................................................ 82
Gambar 4.12 Bersama Anak Yatim, Orang Tuanya serta
Pengurus Panti ........................................................... 84
Gambar 4.13 Penyerahan Zakat Fitrah Lazismu Jerman
ke Anak Yatim Hargomulyo ..................................... 85
Gambar 4.14 Penyerahan Simbolik Zakat Fitrah ke
Warga Golongan Miskin Desa Hargomulyo ........86
Gambar 4.15 Penduduk Kota Freetown, Sierra Lione,
yang Menerima Zakat Fitrah Lazismu Jerman ... 87
Gambar 4.16 Jamaah Perempuan Kota Freetown yang
Menerima Zakat Fitrah Lazismu Jerman .............88
Gambar 4.17 Poster Zakat Fitrah Lazismu Jerman 2018 ....89
Gambar 4.18 Penyerahan Simbolik Zakat Fitrah
Lazismu Jerman ke PRM Petir, Gunungkidul...... 92
Gambar 4.19 Salah Satu Warga Desa Petir yang
Menerima Zakat Fitrah Lazismu Jerman .............94
Gambar 4.20 Perkembangan Zakat Fitrah Lazismu
Jerman 2016-2021 (Angka dalam Juta dan
Rupiah) ..........................................................................94

xii
Gambar 4.21 Hewan Ternak yang Menjadi Program
Qurban Lazismu Jerman di Sukabumi Tahun
2018............................................................................... 96
Gambar 4.22 Proses Pemotongan Hewan Qurban
yang Siap Diberikan kepada Warga Sekitar ........ 97
Gambar 4.23 Poster Gerakan Infaq Satu Euro (GIRO) ..... 99
Gambar 4.24 Poster dan Bukti Transfer Donasi Aleppo
dan Rohingya Lazismu Jerman ............................. 102
Gambar 4.25 Penyerahan Bantuan PCIM Jerman Raya
ke Korban Banjir di Magelang, Jawa Tengah..... 103
Gambar 4.26. Penyerahan Bantuan PCIM Jerman Raya
ke Korban Banjir Toli-Toli Sulawesi Tengah .... 105
Gambar 4.27 Penyerahan Bantuan PCIM Jerman Raya
untuk MBS Cilacap Jawa Tengah ......................... 107
Gambar 4.28 Poster Pengumpuan Bantuan Lazismu
Jerman untuk Korban Bencana Lombok
dan Palu 2018 ............................................................ 108
Gambar 4.29 Foto Bersama antara PCIM Jerman Raya
dan PCINU Jerman Seusai Pertemuan ................ 110
Gambar 4.30 Kunjungan PCIM Jerman Raya Disambut
Dubes RI untuk Jerman Fauzi Bowo, 2016 .......... 112
Gambar 4.31 Suasana Shalat Idul Fitri Kaum Muslim
di Kota Duisburg, NRW, Jerman ............................ 115
Gambar 4.32. Laman Website Tapak Suci Jerman ............ 117
Gambar 5.1 Laman Website Resmi PCIM Jerman Raya ... 120
Gambar 5.2 Channel Youtube PCIM Jerman Raya ........... 120
Gambar 5.3 Fanpage FB PCIM Jerman Raya ....................... 121
Gambar 5.4 Akun Instagram PCIM Jerman Raya .............. 122
Gambar 5.5 WA Group “Muhammadiyah Jerman Raya” . 122
Gambar 5.6 Pemberitaan PCIM Jerman Raya di Portal
Republika Online ...................................................... 123
Gambar 5.7 Pemberitaan PCIM Jerman Raya di Portal
Suara Muhammadiyah ............................................ 126
Gambar 5.8 Pemberitaan PCIM Jerman Raya di Portal
Anak Panah ................................................................ 128
Gambar 5.9 Pemberitaan PCIM Jerman Raya di Portal
PWM-Mu .................................................................... 129

xiii
Gambar 5.10 Pemberitaan PCIM Jerman Raya di Portal
muhammadiyah.or.id .............................................. 130
Gambar 5.11 Pemberitaan PCIM Jerman Raya di
Portal NU Online ...................................................... 130
Gambar 5.12 Pemberitaan PCIM Jerman Raya di Portal
Sang Pencerah ............................................................ 131
Gambar 5.13 Pemberitaan PCIM Jerman Raya di Portal
IB Times ....................................................................... 131
Gambar 5.14 Pemberitaan PCIM Jerman Raya di Portal
Lazismu....................................................................... 132

xiv
PANDAHULUAN:
PCIM LUAR NEGERI DALAM DATA

Cabang Istimewa merupakan kesatuan anggota


Muhammadiyah dan simpatisan yang berkedudukan di suatu kota
atau negara di luar negara Republik Indonesia yang ditetapkan oleh
Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Adapun fungsi Cabang Istimewa
adalah lima hal: 1) sebagai penyelenggara silaturahmi antar
anggota, warga, dan simpatisan Muhammadiyah; 2) mediator
antara Muhammadiyah dengan pemerintah dan lembaga lain
setempat; 3) forum peningkatan kualitas dan kuantitas anggota
dan simpatisan Muhammadiyah; 4) media pembinaan organisasi
dan ideologi Muhammadiyah; 5) pelaksanaan dakwah dan
pengembangan syiar Islam sesuai dengan faham agama dalam
Muhammadiyah (Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga
Muhammadiyah, 2019: 32).
Cabang Istimewa didirikan atas usul anggota dan/atau
simpatisan Muhammadiyah di suatu tempat di luar negara
Indonesia atau atas inisiatif Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan
ditetapkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pimpinan
Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) ditetapkan oleh dan
bertanggungjawab kepada PP Muhammadiyah berdasar hasil

1
Sang Surya di Eropa

Musyawarah Cabang Istimewa (Muscabis) atau atas dasar


penunjukan PP Muhammadiyah. Adapun masa jabatan PCIM
adalah dua tahun. Kemudian, Muscabis adalah permusyawaran
anggota Cabang Istimewa yang diselenggarakan oleh dan aas
tanggung jawab PCIM. Muscabis diadakan sekurang-kurangnya
satu kali dalam dua tahun dengan anggota seluruh anggota Cabang
Istimewa. Selain itu, hal penting lain adalah, bahwa PCIM
berkewajiban menyampaikan laporan ke PP Muhammadiyah
secara berkala tentang perkembangan organisasi, pengelolaan
keuangan dan kekayaan, serta kegiatan yang dilakukan. Dalam
keadaan tertentu, PCIM dapat mendirikan Ranting Istimewa atau
disebut juga Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah,
disingkat PRIM (Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga
Muhammadiyah, 2019: 32-33).
Tabel 0.1 Peta Persebaran PCIM Berdasarkan Benua/Kawasan
Benua/
No Jumlah Deskripsi
Kawasan
PCIM Kuala Malaysia, PCIM Jepang, PCIM
Pakistan, PCIM Taiwan, PCIM Turki, PCIM
1 Asia 9 Korea Selatan, PCIM Tiongkok, PCIM India,
PCIM Thailand

PCIM Kairo-Mesir, PCIM Republik Islam Iran,


Afrika-
PCIM Khartoum-Sudan, PCIM Libya, PCIM
2 Timur 9
Tunisia, PCIM Saudi Arabia, PCIM Maroko,
Tengah
PCIM Yordania, PCIM Yaman
PCIM Belanda, PCIM Jerman Raya, PCIM
3 Eropa 7 Inggris, PCIM Perancis, PCIM Rusia, PCIM
Spanyol, PCIM Hongaria
4 Australia 1 PCIM Australia
5 USA 1 PCIM Amerika
Jumlah 27 -

Sumber: Diolah oleh penulis, per 30 Juli 2021.


Berdasarkan Tabel 0.1, jumlah PCIM hingga buku ini terbit
adalah 27 dengan jumlah terbanyak ada di Benua Asia dan Afrika-
Timur Tengah. Perlu perluasan PCIM lagi di sejumlah negara-
negara di Eropa. Begitu juga perlu didirikan PCIM di negara-negara

2
Ridho Al-Hamdi

Kawasan Amerika Latin. Berdasarkan data dari Sekretariat PP


Muhammadiyah yang dihimpun per Bulan Mei 2021, rincian data
pendirian 27 PCIM Luar Negeri berdasarkan Surat Keputusan (SK)
Pimpinan Pusat Muhammadiyah adalah sebagai berikut:
1. PCIM Kairo-Mesir (2002)
Ditetapkan dengan Surat Keputusan PP Muhammadiyah
Nomor 137/KEP/I.0/B/2002 tanggal 18 Ramadhan 1423 H
/23 November 2002 M.
2. PCIM Republik Islam Iran (2005)
Ditetapkan dengan Surat Keputusan PP Muhammadiyah
Nomor 83/KEP/I.0/B/2005 tanggal 07 Rajab 1426 H/10
Agustus 2005 M.
3. PCIM Khartoum-Sudan (2006)
Ditetapkan dengan Surat Keputusan PP Muhammadiyah
Nomor 26/KEP/I.0/B/2006 tanggal 07 Dzulhijjah 1426
H/07 Januari 2006 M.
4. PCIM Belanda (2006)
Ditetapkan dengan Surat Keputusan PP Muhammadiyah
Nomor 152/KEP/I.0/B/2006 tanggal 13 Zulqa’dah 1427
H/04 Desember 2006 M.
5. PCIM Jerman (2007)
Ditetapkan dengan Surat Keputusan PP Muhammadiyah
Nomor 07/KEP/I.0/B/2007 tanggal 03 Muharram 1428
H/22 Januari 2007 M
6. PCIM Inggris (2007)
Ditetapkan dengan Surat Keputusan PP Muhammadiyah
Nomor 34/KEP/I.0/B/2007 tanggal 04 Rabiul Awwal 1428
H/23 Maret 2007 M.
7. PCIM Libya (2007)
Ditetapkan dengan Surat Keputusan PP Muhammadiyah
Nomor 55/KEP/I.0/B/2007 tanggal 02 Jumadal Ula 1428
H/19 Mei 2007 M.
8. PCIM Malaysia (2007 dan 2015)
Ditetapkan dengan Surat Keputusan PP Muhammadiyah
Nomor 96/KEP/I.0/B/2007 Tanggal 03 Rajab 1428 H 18
Juli 2007 M. Ada perubahan nama dari PCIM Kuala Lumpur
menjadi PCIM Malaysia melalui Surat Keputusan PP

3
Sang Surya di Eropa

Muhammadiyah Nomor 219/KEP/I.0/B/2015 tanggal 10


Muharram 1437 H/23 Oktober 2015.
9. PCIM Perancis (2008)
Ditetapkan dengan Surat Keputusan PP Muhammadiyah
Nomor 41/KEP/I.0/B/2008 tanggal 02 Shafar 1429 H/09
Februari 2008 M.
10. PCIM Amerika Serikat (2008)
Ditetapkan dengan Surat Keputusan PP Muhammadiyah
Nomor 52/KEP/I.0/B/2008 tanggal 05 Rabi’ul Awwal 1429
H/13 Maret 2008 M.
11. PCIM Jepang (2008)
Ditetapkan dengan Surat Keputusan PP Muhammadiyah
Nomor 83/KEP/I.0/B/2008 tanggal 08 Jumadal Ula 1429
H/08 Mei 2008 M.
12. PCIM Islamabad Pakistan (2009)
Ditetapkan dengan Surat Keputusan PP Muhammadiyah
Nomor 75/KEP/I.0/B/2009 tanggal 01 Jumadil Akhir 1430
H/26 Mei 2009 M.
13. PCIM Australia (2010)
Ditetapkan dengan Surat Keputusan PP Muhammadiyah
Nomor 118/KEP/I.0/B/2010 tanggal 21 Jumadilakhir 1431
H/04 Juni 2010 M.
14. PCIM Rusia (2012)
Ditetapkan dengan Surat Keputusan PP Muhammadiyah
Nomor 262/KEP/I.0/B/2012 tanggal 23 Muharam 1434
H/07 Desember 2012 M.
15. PCIM Taiwan (2014)
Ditetapkan dengan Surat Keputusan PP Muhammadiyah
Nomor 39/KEP/I.0/B/2014 tanggal 25 Rabiul Awwal 1435
H/25 Februari 2014 M.
16. PCIM Tunisia (2015)
Ditetapkan dengan Surat Keputusan PP Muhammadiyah
Nomor 264/KEP/I.0/B/2015 pada tanggal 28 Safar 1437
H/10 Desember 2015 M.
17. PCIM Turki (2016)
Ditetapkan dengan Surat Keputusan PP Muhammadiyah
Nomor 57/KEP/I.0/B/2016 tanggal 03 Jumadil Awwal
1437 H/12 Februari 2016 M.
18. PCIM Korea Selatan (2016)

4
Ridho Al-Hamdi

Ditetapkan dengan Surat Keputusan PP Muhammadiyah


Nomor 211/KEP/I.0/B/2016 tanggal 05 Muharram 1438
H/06 Oktober 2016 M.
19. PCIM Tiongkok (2016)
Ditetapkan dengan Surat Keputusan PP Muhammadiyah
Nomor 290/KEP/I.0/B/2016 tanggal 01 Rabiul Awwal
1438 H/01 Desember 2016 M.
20. PCIM Kerajaan Saudi Arabia (2017)
Ditetapkan dengan Surat Keputusan PP Muhammadiyah
Nomor 81/KEP/I.0/B/2017 tanggal 21 Rajab 1438 H/18
April 2017 M.
21. PCIM India (2018)
Ditetapkan dengan Surat Keputusan PP Muhammadiyah
Nomor 92/KEP/I.0/B/2018 tanggal 02 Sya’ban 1439 H/18
April 2018 M.
22. PCIM Maroko (2018)
Ditetapkan dengan Surat Keputusan PP Muhammadiyah
Nomor 164/KEP/I.0/B/2018 tanggal 23 Syawal 1439 H/07
Juli 2018 M.
23. PCIM Yordania (2019)
Ditetapkan dengan Surat Keputusan PP Muhammadiyah
Nomor 2318/KEP/I.0/B/2019 tanggal 30 Rabiul Awwal
1441 H/27 November 2019 M.
24. PCIM Yaman (2020)
Ditetapkan dengan Surat Keputusan PP Muhammadiyah
Nomor 3113/KEP/I.0/B/2020 tanggal 23 Ramadhan 1441
H/16 Mei 2020 M.
25. Spanyol (2020)
Ditetapkan dengan Surat Keputusan PP Muhammadiyah
Nomor 4299/KEP/I.0/B/2020 tanggal 05 Rabiul Awwal
1442 H/22 Oktober 2020 M.
26. PCIM Hongaria (2021)
Ditetapkan dengan Surat Keputusan PP Muhammadiyah
Nomor 508/KEP/I.0/B/2021 tanggal 13 Rajab 1442 H/25
Maret 2021 M.
27. PCIM Thailand (2021)
Ditetapkan dengan Surat Keputusan PP Muhammadiyah
Nomor 1276/KEP/I.0/B/2021 pada tanggal 25 Ramdhan
1422 H/07 Mei 2021 M.

5
Sang Surya di Eropa

Dari 27 PCIM yang telah berdiri, PCIM Jerman Raya merupakan


PCIM kelima yang telah berdiri pada awal 2007. Masing-masing
PCIM tentu memiliki dinamika perkembangan masing-masing.
Namun, sejumlah PCIM memiliki perkembangan yang sangat pesat,
seperti PCIM Mesir, PCIM Malaysia, PCIM Taiwan, PCIM Australia,
dan PCIM Jerman Raya.
PCIM Mesir memiliki PCIA Mesir, Tapak Suci Mesir, dan
Lazismu Kantor Layanan Mesir. Amal usaha yang ada di Mesir
adalah MCIS (Muhammadiyah Center for Islamic Studies), TK ABA
Cairo, Majalah Sinar Muhammadiyah dan Shaffatul Aisyiyah,
Lembaga Pengelola Markaz Dakwah (LPMD) Muhammadiyah
Mesir, dan Mediator FUSTAT. Kemudian, PCIM Malaysia saat ini
memiliki tujuh PRIM (Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah)
dan lima PRIA (Pimpinan Ranting Istimewa Aisyiyah). Ketujuh PRIM
tersebut adalah PRIM Kampung Baru, PRIM Sungai Way, PRIM KL
Sentral, PRIM Klang Lama, PRIM Kepong, RIM Ampang, dan PRIM
Pandan. Sedangkan kelima PRIA itu adalah PRIA Kampung Baru,
PRIA Klang Lama, PRIA Kepong, PRIA Ampang, dan PRIA Pandan.
Selain itu, PCIM Malaysia memiliki sejumlah amal usaha, yaitu TPA
Prima Kampung Baru (di bawah asuhan PRIM/PRIA Kampung
Baru), TPA IMM Malaysia, PAUD Aisyiyah di bawah binaan PCIA
Malaysia, dan Surau Ar-Rihlah (Kampung Baru). Tentu, selain
memiliki PRIM, PRIA dan amal usaha, PCIM Malaysia memiliki
MDMC Malaysia, Lazismu Malaysia, dan PCI IMM Malayisa (Al-
Hamdi, 2019: 253).
PCIM Taiwan hingga saat ini memiliki empat PRIM: PRIM
Taiwan Utara, PRIM Taiwan Tengah, PRIM Taiwan Selatan, dan
PRIM Taiwan Timur). Di Taiwan juga sudah ada PCIA Taiwan, PCI
Tapak Suci Taiwan, Lazismu KL Taiwan. Sementara itu, amal usaha
yang ada di Taiwan adalah Radio Surya Formosa, TV Surya
Formosa, Surya Formosa Express (Remittance), Majalah Surya
Formosa, Pesantren Virtual Surya Formosa, Aksara Surya Formosa
(SF Publishing), PKBM Muhammadiyah Taiwan, dan Klinik All in

6
Ridho Al-Hamdi

One. Di Australia, PCIM juga memiliki PCIA Australia, PRIM


Queenslands, PRIM Adelaide, dan PRIM New South Wales. Saat ini,
PCIM Australia sedang merintis berdirinya Muhammadiyah
Australia College dan juga menjalankan aktivitas dakwah berupa
kajian bulanan, pengumpulan dana untuk Lazizmu dan lain
sebagainya di Pusat Dakwah Muhammadiyah Australia.
Muhammadiyah di Eropa juga berkembang pesat di Jerman. Saat
ini, PCIM Jerman Raya mengembangkan dakwahnya hingga di
negara-negara sekitar Jerman seperti Austria, Belgia, dan Polandia
sehingga PCIM Jerman menambahkan identitas “Raya” pada
dirinya sehingga menjadi PCIM Jerman Raya. Di Jerman, selain
PCIM aktif dalam mengembangkan dakwah seperti Pengajian
Online Uni-Eropa (PENNA) serta safari dakwah tokoh
internasional, juga ada Tapak Suci Jerman di bawah Binaan
Pendekar Joko Suseno dan Lazismu Jerman yang rutin mengelola
Gerakan Infaq Satu Euro (GIRO), zakat fitrah, qurban, serta
bantuan untuk mendukung misi kemanusian (Al-Hamdi, 2019: 253-
254).
Tabel 0.2 Jaringan dan Potensi Muhammadiyah di Luar Negeri
Nama Jaringan
No Deskripsi
PCIM dan Potensi
Ortom dan PCIA Mesir, Tapak Suci Mesir, Lazismu
Lembaga Kantor Layanan Mesir
MCIS (Muhammadiyah Center for Islamic
PCIM
1 Studies), TK ABA Cairo, Majalah Sinar
Mesir
AUM Muhammadiyah, Shaffatul Aisyiyah,
Lembaga Pengelola Markaz Dakwah (LPMD)
Muhammadiyah Mesir, Mediator FUSTAT
PRIM Kampung Baru, PRIM Sungai Way,
PRIM KL Sentral, PRIM Klang Lama, PRIM
8 PRIM
Kepong, RIM Ampang, PRIM Pandan, PRIM
Hulu Langat
PCIM PRIA Kampung Baru, PRIA Klang Lama, PRIA
2 5 PRIA
Malaysia Kepong, PRIA Ampang, PRIA Pandan
Ortom & PCIA Malaysia, PCI IMM Malaysia, MDMC
Lembaga Malaysia, Lazismu Malaysia
Restoran Warung Soto Lamongan, TPA
AUM
Prima Kampung Baru (di bawah asuhan

7
Sang Surya di Eropa

PRIM/PRIA Kampung Baru), TPA Baitu


Darwish (PRIM/PRIA Pandan), TPA IMM
Malaysia, PAUD Aisyiyah di bawah binaan
PCIA Malaysia, Surau Ar-Rahela (Kampung
Baru).
PRIM Taiwan Utara, PRIM Taiwan Tengah,
4 PRIM
PRIM Taiwan Selatan, PRIM Taiwan Timur
Ortom dan PCIA Taiwan, PCI Tapak Suci Taiwan,
Lembaga Lazismu KL Taiwan
PCIM Radio Surya Formosa, TV Surya Formosa,
3
Taiwan Surya Formosa Express (Remittance),
Majalah Surya Formosa, Pesantren Virtual
AUM
Surya Formosa, Aksara Surya Formosa (SF
Publishing), PKBM Muhammadiyah Taiwan,
Klinik All in One
PRIM Queenslands, PRIM Adelaide, PRIM
3 PRIM
New South Wales
PCIM Ortom dan
4 PCIA Australia, Lazizmu
Australia Lembaga
Muhammadiyah Australia College, kajian
AUM
bulanan
Ortom &
PCIM Tapak Suci Jerman, Lazismu Jerman
Lembaga
5 Jerman
Pengajian Online Uni-Eropa (PENNA),
Raya AUM
Gerakan Infaq Satu Euro (GIRO), Activate
PCIM Ortom PCIA Pakistan, Tapak Suci Paksitan
6
Pakistan AUM Buletin Sang Surya
Ortom & PCIA Sudan, Tapak Suci Sudan, Lazismu
PCIM Lembaga Sudan
7
Sudan Majalah Annaashi, Darul Fuqoha, Darul
AUM
Fushoha
PCIM
8 AUM Pengajian Mingguan dan Hari-hari Besar
Yordania
PCIM 2 PRIM PRIM Rabat, PRIM Kenitra
9
Maroko AUM PCIM Payment
3 PRIM PRIM Riyadh, PRIM Makkah, PRIM Madinah
PCIM Ortom Tapak Suci Saudi Arabia
10 Saudi Pusat Khidmah Haji dan Umroh, Kajian Islam
Arabia AUM Berkemajuan, EL-WAHAT (Lembaga
Kerjasama Beasiswa Studi)
Sister
Singapura, Malaysia, Thailand, Kamboja,
11 Organizat 7 Negara
Timor Leste, Vietnam, Mauritius
ion

Sumber: Diolah oleh penulis dari berbagai sumber.

8
BAB I
SEJARAH KELAHIRAN DAN PERKEMBANGAN

Bab ini menjelaskan tentang dua hal. Pertama, sejarah awal


kelahiran Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM)
Jerman Raya. Kedua, perkembangan Persyarikatan ini dari periode
ke periode.

A. Sejarah Kelahiran
Pendirian PCIM tidak bisa terlepas dari sepak terjang
perjuangan tokoh ahli bedah asal Yogyakarta yang kini tinggal dan
menetap di salah satu kota di Jerman, yaitu Kota Münster.
Namanya adalah Prof. Dr. dr. med. H. Rasjid Soeparwata, SpB,
SpB(K)V, SpBTKV(K). Dia biasa dipanggil Soeparwata. Kampung
halamannya adalah Danunegaran/Timuran, Kota Yogyakarta. Saat
muda dulu, Soeparwata pernah aktif di Pemuda Muhammadiyah
Masjid Timuran Yogyakarta serta ikut latihan seni beladiri Tapak
Suci di Kauman, Yogyakarta. Dia juga pernah menjadi dosen tamu
di dua kampus ternama di Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta (UMY) dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Dari
situlah, Soeparwata berkenalan dengan Prof. Dr. Din Syamsuddin,

9
Sang Surya di Eropa

di mana Prof Din memberikan saran tentang perlunya pendirian


PCIM di Jerman.
Meski PCIM Jerman belum terbentuk tahun 2005, Soeparwata
turut hadir di Muktamar Muhammadiyah ke-45 di Malang, Jawa
Timur, di mana Din Syamsuddin terpilih sebagai ketua umum. Dari
Muktamar inilah, Soeparwata semakin bersemangat untuk
mendirikan PCIM di Jerman. Menguatnya gerakan Partai Keadilan
Sejahtera (PKS) pasca-Pemilu 2004 di Jerman di mana para
pelajar/mahasiswa Indonesia yang studi di Jerman bergabung ke
partai dakwah ini, hal itu juga semakin meyakinkan Soeparwata
untuk segera mendirikan PCIM di Jerman. Kedatangan dua
mahasiswa doktor asal Solo Jawa Tengah, Ahmad-Norma Permata
dan Dewi Candraningrum, semakin mewujudkan kenyataan akan
pendirian PCIM Jerman. Dari cerita Norma, pada pertengahan era
2000-an terjadi perbedaan pemikiran dan pandangan di antara
sesama pelajar/mahasiswa Indonesia yang sedang studi di Jerman
yang mengarah pada perdebatan sengit yang tidak ada ujungnya.
Kelompok yang mengkalim diri mereka sebagai aktivis PKS dan
Hizbut Tahrir selalu menyerang pendapat orang lain yang tidak
sepaham dengan mereka. Salah satu sarana perdebatan itu terjadi
melalui yahoo mailing list, sebuah group email bersama sehingga
anggota yang tergabung di dalamnya bisa saling mengetahui isi
email anggota yang lain. Jika seseorang ingin bergabung ke yahoo
miling list, mereka harus mengajukan permohonan ke admin
terlebih dahulu. Situasi demikian ini mendorong
pelajar/mahasiswa yang tidak berafiliasi ke PKS maupun Hizbut
Tahrir untuk mencari afiliasi organisasi. Menariknya isu PKS ini
pula yang menyebabkan Norma menulis disertasi doktornya
tentang PKS.
Pada tahun 2006, Soeparwata bersama Norma dan Dewi
setuju untuk segera membentuk PCIM Jerman. Karena mereka
bertiga tinggal di kota yang sama, maka kantor PCIM Jerman saat
itu dialamatkan di rumah Soeparwata, tepatnya di Auf dem Draun

10
Ridho Al-Hamdi

17 B, 48149 Münster, North Rhine-Westphalia, Jerman. Surat


pengajuan pendirian pun dikirimkan oleh PCIM Jerman ke PP
Muhammadiyah. Secara resmi, PCIM Jerman lahir pada tanggal 22
Januari 2007 berdasarkan Surat Keputusan (SK) Pimpinan Pusat
Muhammadiyah dengan Nomor 26/KEP./I.0/B/2007 tertanggal
13 Zulqa’dah 1427 Hijriyah bertepatan dengan 22 Januari 2007
Masehi. SK tersebut ditandatangani oleh ketua umum Prof. Dr. H.
M. Din Syamsuddin, MA dan sekretaris umum Drs. H. A. Rosyad
Sholeh. Beberapa pendiri awal PCIM Jerman adalah Rasjid
Soeparwata, Dewi Candraningrum, dan Ahmad Norma Permata.
Soeparwata hingga kini masih menetap di Jerman meski sesekali
kembali ke Indonesia. Sementara itu, Dewi kembali mengabdi
sebagai dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan
Norma kembali mengabdi sebagai dosen di UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
Setelah kembalinya dua kader Muhammadiyah (Dewi dan
Norma) ke Indonesia pada 2008 serta kesibukan Soeparwata
sebagai wakil direktur di Depart. Thoracic and Vatdiovaskular
Surgery di Klinikum Münster (UKM), hal tersebut menyebabkan
PCIM Jerman menjadi vakum dan tidak ada kegiatan sama sekali
hingga datang kader muda Muhammadiyah bernama Ridho Al-
Hamdi ke Jerman (tujuan studi doktor) untuk mengaktifkan
kembali PCIM Jerman. Meskipun demikian, sebenarnya ada warga
Muhammadiyah yang sudah lama tinggal di Jerman, hanya saja
keberadaan mereka sebagai warga Muhammadiyah tidak diketahui
oleh Soeparwata dan tim awal PCIM Jerman.

B. Perluasan Area Dakwah: Dari “Jerman” menjadi “Jerman


Raya”
Pada tahun 2014, ada inisiasi dari salah satu kader muda
Muhammadiyah bernama Ridho Al-Hamdi (dosen Fisipol UMY)
yang mengambil studi doktor di Universitas TU Dortmund, Jerman,
untuk mengaktifkan kembali PCIM Jerman yang vakum. Inisiasi
yang dilakukan Ridho ini merupakan hasil diskusi di sejumlah

11
Sang Surya di Eropa

kesempatan bersama Dr. phil. Ahmad Norma Permata yang saat itu
sama-sama aktif di Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting
(LPCR). Kebetulan Norma sebagai ketua dan Ridho sebagai
sekretarisnya. Norma menjelaskan, bahwa PCIM Jerman vakum
karena kurangnya suplai kader ke sana. Itulah modal awal bagi
Ridho untuk kemudian mulai bergerilya perlahan-lahan, mencari
warga Muhammadiyah yang tinggal di Jerman, untuk kemudian
menggerakan PCIM Jerman. Saat itu, Ridho belum terhubung
dengan Prof Soeparwata meskipun secara geografis, Dortmund
dan Mün ster hanya berjarak satu jam dengan menggunakan kereta
api. Norma sendiri terputus kontak dengan Prof Soeparwata
sehingga, baik Ridho maupun Norma, tidak terhubung dengan
pendiri PCIM Jerman ini.
Ridho mulai mencari data siapa saja dosen yang berasal dari
Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM), mahasiswa lulusan PTM,
maupun anggota dan kader Muhammadiyah yang studi di Jerman.
Pencarian dilakukan melalui data penerima beasiswa DIKTI, lalu ke
media sosial seperti facebook, dan cara-cara manual bertanya
melalui email dan WhatsApp (WA). Dari cara inilah, Ridho
kemudian bertemu dengan Hamzah Hasyim (dosen Univesitas
Sriwijaya, Palembang) yang studi S3 di Frankfurt. Lalu bertemu
Chatila Maharani (studi S3 di Heidelberg) besarta suaminya Adi
Nur Cahyono (studi S3 di Frankfurt), juga dengan Ihsan Gumilar,
ilmuwan muda yang sedang menjadi research fellow saat itu dalam
jangka waktu tertentu di Kota Gent, Belgia. Dari Hamzah pula,
Ridho terhubung dengan Diyah Nahdiyati yang sudah menetap
lama di Frankfurt karena menikah dengan seorang Muslim Jerman.
Melalui facebook pula, Ridho kemudian berjumpa secara virtual
dengan Andri Hutari (dosen Uhamka yang studi S3 di Berlin)
meskipun harus menunggu persetujuan facebooknya cukup lama,
hampir setahun. Dari kenalan teman di Indonesia, saya juga
berkenalan dengan Adhi Rachmat Wibowo, ilmuwan di Kota Wina
Austria, yang juga pernah aktif di IMM Kampus UI Jakarta. Dari
mereka inilah, Ridho terhubung dengan warga dan anggota

12
Ridho Al-Hamdi

Muhammadiyah yang lainnya termasuk dengan Bapak Mudzakir


(diplomat RI di KJRI Frankfurt) yang juga merupakan dari keluarga
Muhammadiyah di Purworejo, Jawa Tengah.
Sekitar bulan Maret 2015, Ridho membuat WA Group (WAG)
bernama “Muhammadiyah Jerman” sebagai inisiasi awal
pengaktivan kembali PCIM Jerman yang terdiri tidak lebih dari
sepuluh orang. Melalui WAG inilah, ide-ide awal untuk
mengonsolidasikan PCIM Jerman yang telah lama vakum Kembali
dimulai. Meskipun seringkali ide-ide itu hanya sekadar curhat,
secara perlahan-lahan anggota grup yang ada di WAG tersebut
membicarakan perlunya untuk mengaktifkan PCIM Jerman. Jumlah
anggota pun mulai bertambah satu demi satu karena jaringan
pertemanan anggota WAG. Ternyata, warga Muhammadiyah yang
tinggal di Jerman sudah agak lumayan sehingga mereka tertarik
untuk bergabung. Dalam perjalanannya, diskusi berkembang
tentang perlunya perluasan cakupan wilayah dakwah PCIM Jerman
yang tidak hanya di negara Jerman saja mengingat di negara sekitar
belum ada juga PCIM. Karena itu, sebagian anggota WAG sepakat
untuk merubah nama dari sekedar “Jerman” menjadi “Jerman
Raya”. Hal ini didasarkan pada kenyataan akan minimnya
sumberdaya manusia yang dimiliki oleh PCIM Jerman sehingga
perlu memperluas area dakwahnya ke beberapa negara tetangga,
seperti Austria, Belgia, Luxemburg, Switzerland, Poland, dan
Liechtenstein. Ada dua alasan pemekaran ini dilakukan:
1. Minimnya warga Muhammadiyah yang tinggal di negara
Jerman.
2. Mengakomodir kader dan warga Muhammadiyah di
negara-negara sekitar Jerman (dan berbasis bahasa
Jerman) yang belum memiliki PCIM.
Dari situlah, nama WAG juga berubah menjadi
“Muhammadiyah Jerman Raya”. Sebagian besar negara yang
disebutkan di atas juga merupakan bagian dari sejarah panjang

13
Sang Surya di Eropa

Kerajaan Prussia yang kemudian pecah menjadi negara-negara


sesuai perkembangan zaman modern.

Ridho Al-Hamdi merupakan ketua caretaker (orang yang


ditugaskan untuk mengurus segala hal) terkait PCIM Jerman Raya
dan mempersiapkan acara Musyawarah Cabang Istimewa
(Muscabis) Pertama yang akan diselenggarakan di Kota Frankfurt
am Main pada hari Ahad, 06 Desember 2015. Sebenarnya tidak ada
kesepakatan dan penunjukkan khusus terhadap Ridho sebagai
ketua caretaker ini, tetapi hal itu terjadi secara alamiah karena
memang tidak ada yang mau mengurus ini dan Ridho dianggap
oleh anggota WAG lainnya yang telah menjalakan fungsi care-taker
ini sejak sebelum dibentuk WAG tersebut. Dari situlah persiapan
secara pelan-pelan dilakukan. Sebelum penyelenggaraan
Muscabis, Ridho meminta izin anggota WAG untuk mewakili PCIM
Jerman menjadi utusan pada Muktamar Muhammadiyah ke-47 di
Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Bulan Agustus 2015. Di
arena muktamar ini, Ridho bertemu dengan ketua-ketua PCIM
lainnya dan saling sharing satu sama lain tentang pengalaman
mengelola persyarikatan di luar negeri. Dari sinilah, Ridho semakin
mantab untuk terus mengaktifkan PCIM Jerman Raya.
Persiapan demi persiapan menuju Muscabis Pertama
dilakukan, mulai dari peminjaman lokasi, penyusunan agenda,
surat undangan hingga hal-hal teknis lainnya. Acara Muscabis
Pertama ini diadakan di Masjid Muslim Indonesia (MMI) Frankfurt
pada hari Ahad, 06 Desember 2015. Mengapa pilihan lokasi
Muscabis Pertama di Kota Frankfurt? Alasannya cukup sederhana,
bahwa mayoritas calon pengurus awal PCIM Jerman Raya banyak
tinggal di kota ini dan kota-kota sekitarnya. Alhamdulillah,
Muscabis Pertama berjalan dengan lancar di salah satu ruangan
masjid sejak pagi hingga sore. Agendanya cukup sederhana:
perkenalan anggota PCIM Jerman Raya satu sama lain, penjelasan
tentang perlunya pertemuan ini, tausiah singkat dari salah satu
pendiri PCIM Jerman yaitu Dr. phil. Ahmad Norma Permata melalui

14
Ridho Al-Hamdi

aplikasi sykpe, pemilihan ketua PCIM Jerman Raya, dan


penambahan kepengurusan PCIM Jerman Raya.
Gambar 1.1. Suasana Muscabis I Muhammadiyah Jerman Raya di MMI
Frankfurt am Main

Sumber Foto: Dok PCIM Jerman Raya.


Ada kurang lebih 17 warga Muhammadiyah yang hadir pada
acara Muscabis Pertama ini. Gambar 2.1 adalah warga
Muhammadiyah yang tersisa hingga akhir acara, karena sebagian
dari mereka ada yang pulang terlebih dahulu karena harus
menghadiri acara lain. Setelah dilakukan musyawarah, terpilihlah
jajaran pengurus baru yang terdiri dari ketua Ridho Al-Hamdi,
sekretaris Hamzah Hasyim dan Andri Hutari, Bendahara Diyah
Nahdiyati serta beberapa koordinator negara bagian-negara
tentangga dan koordinator bidang. Kepengurusan tersebut
kemudian diusulkan kepada PP Muhammadiyah untuk
mendapatkan pengesahan. PP Muhammadiyah secara resmi
mengeluarkan surat keputusan pada tanggal 15 Januari 2016
dengan Nomor 28/Kep/I.0/D/2016 yang ditandatangani oleh
ketua umum dan sekretaris umum PP Muhammadiyah, Dr. H.
Haedar Nashir, M.Si dan Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed.

15
Sang Surya di Eropa

Sejak pasca-Muscabis Pertama tahun 2015 inilah, aktivitas


PCIM Jerman Raya berkembang dari waktu ke waktu, mulai dari
pelaksanaan pengajian-pengajian, program rutin bulanan berupa
PENNA, koordinasi dan konsolidasi internal, pelatihan kaderisasi
Baitul Arqam untuk pengurus, kunjungan dan silaturahmi ke
berbagai komunitas lokal Indonesia di Jerman termasuk KBRI dan
KJRI di Jerman. Diskusi-diskusi pun dilakukan bekerjasama dengan
berbagai pihak. Para pengurus dan warga Muhammadiyah terus
berkembang dan semakin semarak. Berbagai tokoh di Indonesia
pun sering berkunjung dan dijamu oleh PCIM Jerman. Terkait
dengan program dan kegiatan PCIM Jerman Raya dibahas pada
bab-bab selanjutnya.

C. Berdirinya “Muhammadiyah Deutschland e.V.”


Di Jerman terdapat lebih dari 590 ribu perkumpulan organisasi
non-profit dari berbagai bidang. Suatu perkumpulan agar diakui
kegiatannya oleh pemerintah Jerman dan memiliki hak sebagai
organisasi resmi, maka perkumpulan tersebut harus mengajukan
kepada kantor pengadilan setempat untuk didaftarkan sebagai
organisasi berbadan hukum dengan mengajukan AD/ART yang
sesuai dengan ketentuan suatu organisasi non-profit menurut SGB
(Sozialgesetzbuch atau buku undangan-undang sosial), dan juga
mengajukan kepada Kantor Keuangan (Finanzamt) apabila
kegiatan organisasi tersebut non-profit. Berbagai keuntungan bisa
didapat apabila suatu organisasi kemasyarakatan (Ormas)
didaftarkan sebagai organisasi non-profit, beberapa di antaranya
adalah organisasi tersebut tidak perlu membayar pajak (dalam
jumlah kapital tertentu dibebaskan membayar pajak), dan juga
organisasi tersebut bisa memberikan keterangan pengembalian
pajak kepada para donatur yang memberikan donasinya kepada
organisasi non-profit tersebut sehingga donatur di akhir tahun
bisa mendapatkan uang pengembalian pajak dari donasi yang
diberikan, serta bila organisasi tersebut memiliki kapital, maka
nama organisasi tersebut tercantum sebagai pemilik kapital

16
Ridho Al-Hamdi

tersebut. Keuntungan yang lainnya adalah organisasi non-profit di


Jerman yang terdaftar sebagai e.V (eingetragene Verein) bisa
mengajukan proposal proyek/hibah yang ditawarkan oleh
lembaga-lembaga resmi pemerintahan Jerman dan mitranya.
Mengingat pentingnya keberadaan PCIM Jerman sebagai
suatu organisasi non-profit yang terdaftar secara resmi di kantor
pengadilan setempat, maka pada akhir tahun 2016 saat kunjungan
Prof. Din Syamsudin ke Frankfurt dan diadakan temu kangen
keluarga PCIM JR di Restauran Nur Kuala Lumpur, Frankfurt, ketua
PCIM Jerman Raya saat itu yaitu Ridho Al-Hamdi menyampaikan
pertama kalinya kepada pengurus PCIM Jerman Korwil Frankfurt
yg saat itu menjadi bendahara PCIM JR yaitu Diyah Nahdiyati
sebagai mukimin yang telah tinggal di Jerman lebih dari 10 tahun
dan aktif di beberapa organisasi non-profit di Jerman, untuk
membantu menjadikan PCIM JR sebagai organisasi non-profit
resmi di Jerman. Saat itu Diyah tidak langsung menyanggupi
karena berdasarkan pengalaman pribadinya, untuk mengajukan
suatu perkumpulan menjadi organisasi resmi e.V, hal itu memakan
waktu yang cukup lama juga. Setelah menjadi suatu e.V, maka perlu
kerja ekstra para pengurus untuk keberlangsungan organisasi
non-profit tersebut dan juga diperlukan strategi ke depan agar e.V
tersebut terus berkembang, dan melalukan kegiatan-kegiatannya
sesuai dengan AD/ART. Sebagai organisasi resmi e.V, organisasi
tersebut juga memiliki kewajian untuk melaporkan kegiatan
organisasi dan laporan keuangan organisasi tersebut kepada
kantor keuangan dan pajak setempat. Karena mempertimbangkan
alasan-alasan tersebut di atas juga saat itu kader Muhammadiyah
di Jerman terutama para mukimin yang masih bisa dihitung dengan
jari dan yang aktif di Muhammadiyah juga masih sangat jarang,
maka ide pendirian PCIM JR sebagai e.V pada tahun 2016 belum
bisa dieksekusi hingga masa kepemimpinan Ridho Al-Hamdi
berakhir.
Setelah kepengurusan berpindah dari Ridho Al-Hamdi ke

17
Sang Surya di Eropa

Muktaf Haifani, ide pendirian PCIM Jerman Raya (JR) sebagai e.V
belum ditindaklanjuti karena kepengurusan yang ada lebih fokus
untuk mengenalkan keberadaan PCIM JR lebih luas untuk dikenal
di luar terutama di organisasi masyarakat Indonesia Muslim dan
non-Muslim di Jerman serta di kalangan akademik di Jerman dan
sekitarnya. Karena itu, di saat kepengurusan ini, PCIM JR memiliki
agenda besar, salah satunya dengan mengadakan Peace Mission
2020 dengan mengundang Ustadz Dr. Shamsi Ali (dai Muslim asal
Sulawesi Selatan yang tinggal di Kota New York) sebagai pembicara
tunggal untuk mengenalkan Islam rahmatalil alamiin kepada
masyarakat di Jerman dan negara Eropa dengan berkeliling ke
sembilan negara (dijelakan pada bagian lain di buku ini) dan juga
beberapa universitas di Jerman dan Austria serta kerjasama
dengan pemerintah Indonesia di negara-negara Eropa yang
disinggahi dan Ormas-Ormas setempat.
Rencana dan keinginan menjadikan PCIM JR sebagai suatu e.V
menguat setelah para pengurus semakin yakin dan berhasil
menjaring beberapa kader Muhammadiyah mukimin di Jerman.
Saat Muscabis PCIM JR pada bulan September 2020 dan
kepengurusan 2020-2022 terbentuk, maka salah satu
program/target besar selama dua tahun kepengurusan di bawah
ketua Muhammad Rokib adalah menjadikan PCIM JR sebagai
organisasi resmi e.V. Setelah Diyah Nahdiyati merevisi draft
AD/ART yang disusun awal oleh Ridho Al-Hamdi, maka pada
tanggal 27 Desember 2020 di saat masih diberlakukan lockdown
masa pandemi Corona, diadakan pertemuan anggota PCIM JR
secara daring agar mendiskusikan pendirian organisasi
Muhammadiyah secara resmi. Rapat dihadiri oleh 15 pengurus dan
anggota. Di rapat tersebut, diputuskan nama resmi
Muhammadiyah untuk diajukan sebagai organisasi resmi dengan
nama “Muhammadiyah Deutschland e.V.”. Di rapat tersebut
diputuskan nama yang didaftarkan resmi sebagai pengurus e.V
adalah Mohammad Rokib, Diyah Nahdiyati, Septi Panca Saki, dan
Prihatini Apriana Engel. Keempat pengurus ini didaftarkan sebagai

18
Ridho Al-Hamdi

pengurus resmi yang mewakili Muhammadiyah Deutschland e.V.,


terutama urusan keluar yang terkait dengan pemerintah Jerman
maupun organisasi lokal resmi di Jerman. Masa jabatan
kepengurusan ini sesuai dengan AD/ART adalah dua tahun sesuai
dengan AR/ART di PCIM JR, hanya sesuai dengan ketentuan disini
maka kepengurusan resmi suatu e.V. minimal terdiri dari tiga
pengurus yang berfungsi sebagai ketua, sekretaris, dan bendahara.
Untuk efisiensi dan efektifitas suatu e.V., maka diputuskan dalam
AD/ART yang diajukan sebagai pengurus resmi e.V adalah empat
orang dengan fungsi sebagai ketua I, ketua II, sekretaris, dan
bendahara. Keempat pengurus ini memiliki kedudukan yang sama
sebagai pengurus dan setiap pengurus memiliki hak yang sama dan
bisa mewakili keluar sebagai anggota pengurus.
Gambar 1.2 Logo Muhammadiyah Deutschland e.V

Sumber: Dok PCIM Jerman Raya.

Pengusulan Muhammadiyah Deutschland e.V memakan waktu


dua bulan setelah rapat pembentukan organisasi karena

19
Sang Surya di Eropa

mengingat persiapan pengajuan yang membutuhkan tanda tangan


resmi dari keempat pengurus yang akan didaftarkan secara resmi
sebagai pengurus membutuhkan waktu untuk mengumpulkan
keempat pengurus tersebut dalam siatuasi pandemi Covid.
Sebelum mendaftar resmi sebagai e.V ke kantor pengadilan
(Gerichtsamt), keempat pengurus tersebut harus pergi ke kantor
pengadilan local (Ortsgericht) untuk melegalisir tanda tangan
mereka (tanda tangan bersertifikat) agar tanda tangan mereka
dikenal dan dicatat resmi di kantor pengadilan dan kantor pajak
tempat e.V tersebut didaftarkan (dalam hal ini di Kota Frankfurt).
Bulan Maret 2021, Diyah Nahdiyati mengajukan secara resmi
pendirian Muhammadiyah Deutschland e.V. sebagai ormas resmi di
Jerman dengan mendaftarkannya di kantor pengadilan Kota
Frankfurt. Mengingat sejak awal Muhammadiyah Deustchland e.V
diajukan sebagai organisasi non-profit yang dalam melaksanakan
kegiatannya sejak awal tidak berorientasi profit, maka setelah
mendapaat nomor resmi registrasi sebagai ormas terdaftar
(Verein), maka kantor pengadilan menginformasikan karena
Muhammadiyah Deutschland e.V sejak awal didaftarkan sebagai
organisasi resmi non-profit, maka pengakuan dari kantor
keuangan sangat penting bagi kantor pengadilan untuk
menyelesaikan semua dokumen resmi Muhammadiyah
Deutschland e.V.

Pengusulan Muhammadiyah Deustchland e.V. untuk


pengakuan resmi sebagai ormas non-profit ke kantor keuangan
(Finanzamt Frankfurt), diajukan pada tanggal 01 April 2021. Proses
pengakuan dari Finanzamt menghabiskan waktu lama dan cukup
menguras energi dan pikiran karena kantor keuangan mengoreksi
setiap kalimat yang dicantumkan dalam AD/ART PCIM JR dan
harus sesuai dengan ketentuan suatu e.V di Jerman (berdasarkan
SGB atau bukun undang-undang sosial menegnai e.V). Setelah
melalui koreksi tiga kali, maka pada tanggal 30 Juni 2021,

20
Ridho Al-Hamdi

Muhammadiyah Deutschland e.V telah resmi diakui sebagai


organisasi non-profit di Jerman dengan mendapat nomor register
resmi dari kantor pengadilan dan mendapat nomor pajak dari
kantor keuangan Kota Frankfurt.

Muhammadiyah Deutschland e.V berfungsi sebagai payung


resmi semua kegiatan PCIM Jerman Raya sehingga peran dan
tanggung jawab ke dalam semua pengurus harian PCIM JR tetap
sama sesuai fungsi mereka masing-masing seperti yang telah
ditetapkan dengan SK dari PP Muhammadiyah.

21
Sang Surya di Eropa

22
BAB II
KEPEMIMPINAN DARI PERIODE KE PERIODE

Sejak awal kelahirannya pada tahun 2007 hingga 2020, PCIM


Jerman Raya telah mengalami pergantian periode
kepemimpimpinan sebanyak empat kali. Pertama, periode 2007-
2015 dengan ketua Prof. Dr. dr. med. H. Rasjid Soeparwata. Kedua,
periode 2015-2017 dengan ketua Dr. phil. Ridho Al-Hamdi, MA.
Ketiga, periode 2017-2020 dengan ketua Ahmad Muktaf Haifani,
M.Sc. Keempat, periode 2020-2022 dengan ketua Mohammad
Rokib, MA. Sebenarnya periodisasi kepemimpinan PCIM adalah
dua tahun, tetapi dinamika internal organisasi menyebabkan
periodisasi mengalami perpanjangan karena sejumlah hal
dijelaskan berikut ini.

A. Struktur PCIM Jerman 2007-2015


Dokumen resmi SK pengurus pertama PCIM Jerman tidak
dimiliki oleh siapapun. Sekretariat PP Muhammadiyah maupun
pengurus awal PCIM Jerman pun tidak memiliki salinan dokumen
resminya. Namun, setelah dikonfirmasi ke Soeparwata dan Norma
Permata, pengurus pertama PCIM Jerman sejak 2007 adalah
sebagai berikut:

23
Sang Surya di Eropa

Ketua : Prof. Dr. dr. med. H. Rasjid Soeparwata, SpB,


SpB(K)V, SpBTKV(K)
Sekretaris : Dewi Candraningrum
Bendahara : Ahmad Norma Permata, MA
Anggota : Lutfi Mufreni

Gambar 2.1. Parap Pendiri sekaligus Pengurus Awal PCIM Jerman 2007

Sumber Foto: Dari berbagai sumber di internet. Ket foto: Prof. Rasjid Soeparwata (kiri),
Dewi Candraningrum (kanan atas), Ahmad Norma Permata (kanan bawah)

Pada fase ini, program PCIM Jerman lebih mengandalkan pada


kekuatan jaringan individu para pengurusnya. Sebagai contoh,

24
Ridho Al-Hamdi

Dewi dan Norma dekat dengan aktivis-aktivis Indonesia yang


tinggal di Jerman seperti Arif Harsana yang merupakan mantan
aktivis Partai Komunis Indonesia (PKI) asal Sleman yang dapat
beasiswa dari Bung Karno ke Uni Soviet tetapi lari ke Jerman
karena kehilangan kewarganegaraan. Norma yang mendapat
beasiswa KAAD Münster mengajak kerjasama antara KAAD dan
komunitas Indonesia. Pengajian atau seminar yang
diselenggarakan PCIM Jerman pernah dihadiri oleh orang-orang
Indonesia apapun agamanya. Salah satu kegiatan tersebut adalah
seminar di Gereja Katolik Jerman bersama salah satu tokoh
Jaringan Islam Liberal (JIL) Lutfhi Syaukani. Acara tersebut pernah
diunggah ke Youtube dan sempat viral di kalangan internal
Muhammadiyah.
Dalam menggerakkan organisasi, Norma adalah satu satu
pengurus yang aktif mendesain program dan berkomunikasi
dengan PP Muhammadiyah serta PCIM lainnya. Pada tahun 2007,
Norma yang mewakili PCIM Jerman menghadiri acara Tanwir
Muhammadiyah di Hotel Inna Garuda Yogyakarta. Pada awal-awal
kepengurusan PCIM Jerman ini pula, sejumlah tokoh
Muhammadiyah (Haedar Nashir dan Muhadjir Effendy) juga pernah
berkunjung ke Jerman dan menginap di kediaman Soeparwata di
Kota Münster, Jerman.

B. Struktur PCIM Jerman Raya 2015-2017


PCIM Jerman Raya berhasil menyelenggarakan Musyawarah
Cabang Istimewa (Muscabis) Pertama di Masjid Muslim Indonesia
(MMI) Frankfurt pada 06 Desember 2015. Muscabis I berhasil
menyepakati Ridho Al-Hamdi sebagai ketua terpilih periode 2015-
207 yang bertugas Menyusun kepengurusan secara lengkap.
Setelah nama-nama pengurus berhasil dikumpulkan, PCIM Jerman
Raya berkirim surat permohonan SK ke PP Muhammadiyah.
Berdasarkan SK PP Muhammadiyah dengan Nomor
28/Kep/I.0/D/2016, ditandatangani oleh ketua umum dan
sekretaris umum PP Muhammadiyah, Dr. H. Haedar Nashir, M.Si

25
Sang Surya di Eropa

dan Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed pada tanggal 15 Januari 2016, maka
struktur kepengurusan PCIM Jerman Raya Periode 2015-2017
adalah sebagai berikut:
PENASIHAT : Pimpinan Pusat Muhammadiyah
PELINDUNG : Dr.-Ing. Fauzi Bowo, Dubes RI untuk Jerman
Wahyu Hersetiati, KJRI di Frankfurt am Main
Sylvia Arifin, KJRI di Hamburg

KETUA : Ridho Al-Hamdi, MA


SEKRETARIS : Hamzah Hasyim, S.KM, M.KM
SEKRETARIS : Andri Hutari, M.Sc
BENDAHARA : dr. Diyah Nahdiyati, M.Kes, Sp.A

Bidang-Bidang
Bidang Seni Budaya dan Olahraga
Koordinator : Joko Suseno
Anggota : Renny Oksyanti, Zuhdayanti Yufna Yunan

Bidang Kajian dan Dakwah Islam


Koordinator : Zahraini Yumna, M.Soc.Sc
Anggota : Septi Panca Sakti, SS., BA, Jamal Habibie

Bidang IT dan Publikasi


Koordinator : Adi Nur Cahyono, S.Pd., M.Pd
Anggota : Ahmad Yousuf Kurniawan, SP., M.Si,
Chatila Maharani, ST., M.Kes

Koordinator Negara Bagian & Negara Tetangga


Berlin, Brandenburg, Mecklenburg-Vorpommern
Koordinator : Akhmad Muktaf Haifani, ST,. M.Sc, M.Si.
Anggota : Zainal Syamsi, Zainal Fatichin

Hamburg, Bremen, Schleswig-Holstein


Koordinator : Khairul Faiz, S.ST
Anggota : Dr. Ferizal Ramli

Hessen, Rheinland Pfalz, Saarland


Koordinator : Drs. Mudzakir, MA

26
Ridho Al-Hamdi

Anggota : Mustamir Ghazali, Kurnia Putra Wijaya, M.Si,


Azzahra Humairrah, Ria Tristya Amalia, M.Sc,
Yunita Turissiana Dwi

Bayern, Baden-Württemberg
Koordinator : Khanif Rifqi, ST
Anggota : Muarrifuzzulfa

Nordhein-Westfalen, Niedersachsen
Koordinator : dr. Ahmad Ghiffari, M.Kes
Anggota : Chusnul Septina Ari, Amd. Keb., S.Sn

Thüringen, Sachsen, Aachsen Anhalt


Koordinator : Mahran Afina Ghassani Sasmaja
Anggota :-

Austria dan Switzerland


Koordinator : Rachmat Adhi Wibowo
Anggota : Nuri Ari Efiana, S.F., M.Sc. Apt

Belgia dan Luxemburg


Koordinator : Lufki Kartika Sari, M.Pd
Anggota : Ihshan Gumilar, B.H.Sc., MA

27
Sang Surya di Eropa

Gambar 2.2. Sebagian Pengurus PCIM Jerman Raya Usai Muscabis I di


Kota Frankfurt, 2015

Sumber Foto: Dok PCIM Jerman Raya. Lokasi foto di MMI Frankfurt am
Main. Ket foto depan kiri-kanan: Chatila Maharani, Dia, Dila, Yunita,
Diyah Nahdiyati, Andri Hutara. Ket foto belakang kiri-kanan: Jamal, Adi
Nur Cahyono, Ridho Al-Hamdi, Hamzah Hasyim, Mudzakkir, Ahmad
Muktaf Haifani, Khanif Rifqi, Iqbal (tamu dari PCIM Turki).

Alhamdulillah jumlah kepengurusan PCIM Jerman Raya


periode 2015-2017 sudah tergolong banyak dari periode
sebelumnya. Meskipun nama-nama yang tercantum dalam
kepengurusan sangat banyak, hanya sedikit dari mereka yang mau
aktif dan terlibat dalam kegiatan PCIM Jerman Raya. Karena itu,
soliditas tim kecil di dalam sebuah tim yang besar diperlukan agar
saling dukung satu sama lain guna kesuksesan dan kelancaran
setiap program yang dijalankan. Pada periode ini pun, pengurus
belum bisa terhubung dengan Prof. Soeparwata. Sejumlah kegiatan
secara perlahan-lahan mulai digerakkan meski belum tertata
dengan baik.

28
Ridho Al-Hamdi

C. Struktur PCIM Jerman Raya 2017-2020


Karena Ridho Al-Hamdi telah menyelesaikan studi doktornya
dan kembali ke Indonesia pada 04 September 2017, maka dilakukan
pertemuan pengurus terbatas di Kota Dortmund untuk serah
terima dari ketua lama ke ketua baru. Pada pertemuan yang
diadakan di salah ruangan di Apartemen WIHOGA Dortmund,
peserta yang hadir menyepakati Akhmad Muktaf Haifani yang
menggantikan Ridho Al-Hamdi meski setelah melalui diskusi
panjang. Karena banyak pengurus yang kurang aktif, maka
sekaligus dilakukan pergantian pengurus juga sehingga
menghasilkan struktur sebagai berikut. Periode ini tidak sempat
mengadakan Muscabis Kedua karena kendala banyak hal.
PENASIHAT : Prof. Dr. dr. med. H. Rasjid Soeparwata,
SpB, SpB(K)V, SpBTKV(K)
Dr. phil. Ridho Al-Hamdi, MA

PELINDUNG : Dr. Arif Havas Oegroseno, SH, MH


(Dubes RI untuk Jerman)
Toferry Primanda Soetikno (Konjen KJRI
Frankfurt am Main)
Dr. Bambang Susanto (Konjen KJRI
Hamburg)

KETUA : Akhmad Muktaf Haifani, ST,.M.Sc, M.Si.


Wakil Ketua : dr. Diyah Nahdiyati, M.Kes, Sp.A
SEKRETARIS : Andri Hutari, M.Sc.
Wakil Sekretaris : Gilang
Wakil Sekretaris : Mohammad Rokib, MA
BENDAHARA : Muhammad Burhan Muhadi
Wakil Bendahara : Bayuarti Wahyu Kusumaningrum, SIP

BIDANG DAN LEMBAGA


Bidang Seni Budaya dan Olahraga
Koordinator : Joko Suseno
Anggota : Renny Oksyanti, Masri Effendi

29
Sang Surya di Eropa

Bidang Kajian dan Dakwah Islam


Koordinator : Zahraini Yumna, M.Soc.Sc
Anggota : Septi Panca Sakti, SS., BA., Jamal Habibie,
Satria Wanamba, Rafika Azriwati,
Devi Permatasari, Syaiful Rahman

Bidang IT dan Publikasi


Koordinator : Ahmad Yousuf Kurniawan, SP., M.Si
Anggota : Luqman Roihan, Muarrifuzzulfa,
Khanif Rifqi

LazisMu Jerman
Ketua : Ria Tristya Amalia, M.Sc
Sekretaris : Chatila Maharani, ST., M.Kes
Wakil Sekretaris : Maulana Permana Ajie

Koordinator Kota di Jerman


Koord Berlin : Rio Yulendra DP, Zainal Fatichin,
Zainal Syamsi
Koord Franfkurt : Mustamir Ghazali
Koord Bonn-Köln : Anang Widhi
Koord München : Hanson Aronggiyar BSc
Koord Leipzig : Ari Fakhriyandi
Koord Aachen : Indar Surahmat
Koord Koblenz : Kurnia Putra Wijaya
Koord Hamburg : Anwar Kholid
Koord Greiswald : Ahmad Ghiffari
Koord Kiel : Wulan Widyasari
Koord Thüringen : Mahran Afina Ghassani Sasmaja

Koordinator Kota di Sekitar Jerman


Koord Brussels, Belgia : Lufi Kartika Sari
Koord Praha, Ceko : Toha Ardi Nugraha
Koord Wina, Austria : Rachmat Adhi Wibowo
Koord Innsburg, Austria : Nuri Ari Erfiani

30
Ridho Al-Hamdi

Gambar 2.3 Pengurus PCIM Jerman Raya Usai Pertemuan di Kota


Dortmund, 2007

Sumber Foto: Dok PCIM Jerman Raya. Lokasi di depan kantor WIHOGA Dortmund.

Pada periode ini, sejumlah wajah baru hadir sebagai pengurus


karena kehadiran mereka sebagai mahasiswa di Jerman. Jika pada
periode sebelumnya, penasihat adalah PP Muhammadiyah, pada
periode 2017-2019, Prof. Soeparwata dan Dr. phil. Ridho Al-Hamdi
diminta oleh pengurus sebagai penasihat. Pada periode ini pula,
PCIM Jerman akhirnya terhubung dengan Prof. Soeparwata karena
Ridho berhasil mendapatkan kontaknya dan sempat bersilaturahmi
saat Prof. Soeparwata ada di Yogyakarta. Akhirnya Prof.
Soeparwata pun bergabung dengan WAG “Muhammadiyah Jerman
Raya”. Pada periode ini, sejumlah kegiatan sudah mulai tertata
dengan baik. Kepengurusan PCIM Jerman yang seharunya hanya
dua tahun terpaksa harus bertambah menjadi tiga tahun (2017-
2020) akibat sulitnya koordinasi di antara sesama pengurus.

D. Struktur PCIM Jerman Raya 2020-2022


Pada tanggal 21 September 2020, PCIM Jerman Raya berhasil
menyelenggarakan Muscabis Kedua di Kota Frankfurt. Pada forum
ini, terpilih Mohammad Rokib, MA sebagai ketua PCIM Jerman

31
Sang Surya di Eropa

Raya periode 2020-2022 beserta pengurus lainnya. Proses


penyusunan kepengurusan ini termasuk lama memakan waktu
kurang lebih lima bulanan sejak September 2020 hingga Februari
2021. Saat pengajuan SK ke PP Muhammadiyah, ada kendala teknis
administratif sehingga SK bisa diterbitkan awal Maret 2021.
Dengan demikian, berdasarkan SK PP Muhammadiyah dengan
Nomor 564/KEP/I.0/D/2021 tertanggal 05 Maret 2021
ditandatangani oleh ketua umum dan sekretaris umum PP
Muhammadiyah (Prof. Dr. H. Haedar Nashir dan Prof Dr. H. Abdul
Mu’ti), pengurus PCIM Jerman Raya 2020-2021 adalah sebagai
berikut:

PENASEHAT : Prof. Dr. dr. med. H. Rasjid Soeparwata,


SpB, SpB(K)V, SpBTKV(K)
Dr. phil. Ahmad Norma Permata, M.A
Dr. phil. Ridho Al-Hamdi, MA
Akhmad Muktaf Haifani, M.Sc, M.Si
PELINDUNG : Dr. Arif Havas Oegroseno, SH., MH (Dubes
RI untuk Jerman)
Acep Soemantri, SIP., MBA. (Konsul KJRI
Frankfurt am Main, Jerman)
Adrian Wicaksono (Konsul KJRI Hamburg,
Jerman)

Ketua : Mohammad Rokib, MA


Wakil Ketua I : Defny Holidin S.Sos., MPM
Wakil Ketua II : dr. Diyah Nahdiyati, M.Kes., Sp.A

Sekretaris : Anang Widhi Nirwansyah, S.Pd., M.Sc


Wakil Sekretaris I : Luqman Roihan
Wakil Sekretaris II : Rio Yulendra Dwi Permadi

Bendahara : dr. Supriyatiningsih, M.Kes., Sp.OG


Wakil Bendahara : Hanson Arronggiyar, BSc

32
Ridho Al-Hamdi

MAJELIS-MAJELIS DAN LEMBAGA


Majelis Pendidikan Kader
Ketua : Ust. Hazim Hamid, S.Sos., M.Si
Anggota : Mohammad Ridwan, S.Kom., MT
Anggota : Ahmad Hidayatullah, S.Pd., M.Pd

Majelis Pendidikan dan Pengembangan IPTEK (PIPTEK)


Ketua : Dr. Rahmat Adhi Wibowo
Anggota : Siti Julaiha Grübner, M.Sc
Anggota : Imam Fitri Rahmadi, S.Pd.I., M.Pd
Anggota : Listyani, M.Pd
Anggota : Ilham Afandi

Majelis Dakwah dan Pengkajian Islam


Ketua : Karimi Albanjari
Anggota : Indar Surahmat, ST., M.T.,IPM
Anggota : Alif Cahya Setiyadi, M.A
Anggota : Naufal Dhiya

Majelis Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat


Ketua : Irma Aulia Ramadhani Kasri, BA., M.A
Anggota : Yosi Ayu Aulia, M.Sc
Anggota : Naufal Alif

Majelis Pembina Kesehatan Umum


Ketua : Septi Panca Sakti, S.S., B.A., M.Sc
Anggota : Afriza Umami, M.PH
Anggota : Wahyu Cahyani
Anggota : dr. Jamal

Majelis Seni, Budaya dan Olahraga


Ketua : Hamzah Fansuri, M.A.

33
Sang Surya di Eropa

Anggota : Irmawati Ahmad


Anggota : Ahmad Fadli
Anggota : Renny Oksyanti Fischer

Majelis Pustaka dan Informasi


Ketua : Fiddinul Hayat Dasmar, B.Sc
Anggota : Nita Andrianti, SIP., M.A.
Anggota : Muhammad Juffalyono, B.Sc
Anggota : Kevin Hernanda Pratama, B.Sc
Anggota : Mahran Sasmaja B.Sc

Majelis Lingkungan Hidup


Ketua : Dr. Kurnia Putra Wijaya
Anggota : Pelita Oktorina, S.PI., M.SI
Anggota : Thoha Adi Nugraha, M.S
Anggota : Gilang Maulana Madjid, M.A

Majelis Hukum dan Kebijakan Publik


Ketua : Tanto Lailam, SH., LLM
Anggota : Fajar Mujaddid, S.E., MM

LAZISMU Jerman
Ketua : Ria Tristya Amalia, M.Sc
: Dwi Maryatni
: Prihatini Apriana Engel

Tapak Suci Jerman : Joko Suseno


Tapak Suci Ceko : Ahmad Fadli

Koordinator Negara Austria : Dr. Rahmat Adhi Wibowo


Koordinator Negara Belgia : Ismail Siregar

34
Ridho Al-Hamdi

Koordinator Negara Hongaria : Hazim Hamid, S.Sos., M.Si


Koordinator Negara Polandia : Ilham Afandi
Koordinator Negara Ceko : Ahmad Fadli
Gambar 2.4. Warga Muhammadiyah Usai Mengadakan Muscabis II di

Kota Frankfurt, 2020


Sumber Foto: Dok PCIM Jerman Raya. Lokasi di rumah dr. Diyah
Nahdiyati, Frankfurt am Main, Jerman.
Pada periode ini, wajah-wajah baru bermunculan sangat
banyak sekali. Struktur kepengurusan juga mengalami perubahan.
Nama-nama bidang berubah menjadi majelis dan lembaga,
menyesuaikan dengan struktur Muhammadiyah di Indonesia.
Nama-nama penasihat pun bertambah. Sepertinya muncul tradisi,
bahwa mantan ketua PCIM Jerman akan menjadi penasihat.
Sejumlah perkembangan pun juga terlihat pada periode ini. Salah
satunya adalah peresmian PCIM Jerman menjadi organisasi resmi
berbadan hukum yang diakui pemerintahan Jerman dengan nama
“Muhammadiyah Deutschland e.V.”. Dengan nama ini, PCIM
Jerman bisa bergerak lebih leluasa di bawah wilayah negara
Jerman. Selain itu, PCIM Jerman Raya juga menjadi salah satu pihak

35
Sang Surya di Eropa

yang mendorong berdirinya PCIM Hongaria pada tahun 2021.


Semoga pendirian PCIM di Eropa disusul oleh negara-negara lain.

36
BAB III
STRATEGI DAKWAH INTERNAL

Bab ini menjelaskan program dan kegiatan dakwah PCIM


Jerman Raya yang ditujukan untuk internal warga Muhammadiyah
Jerman. Sejumlah kegiatan bekerjasama dengan pihak lain dan
tentunya diikuti oleh pihak eksternal juga. Berikut ini kegiatan-
kegiatan untuk tujuan internal warga Muhammadiyah Jerman Raya
yang pernah dilakukan oleh PCIM Jerman Raya.

A. Pengajian Bersama Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin di


Frankfurt 2016
Pada Sabtu, 26 November 2016, sore hari CET, Prof. Dr. KH. M.
Din Syamsuddin (ketua umum PP Muhammadiyah 2005-2015)
bersilaturahim dengan warga Muhammadiyah Jerman dan juga
warga Muslim. Acara ini berlokasi di Nur Kuala Lumpur (NKL)
Restaurant Frankfurt am Main. Dalam kesempatan itu, Din
Syamsuddin menyampaikan beberapa hal poin penting. Pertama,
pesan kepada warga Indonesia yang ada di Jerman adalah bahwa
keberadaan kalian di Jerman ini adalah sebuah anugerah yang
harus disyukuri karena tidak semua anak bangsa dapat tinggal di
Jerman baik untuk keperluan studi ataupun kerja. Jerman terkenal
dengan kemajuan intelektualnya. “Karena diakui oleh dunia akan

37
Sang Surya di Eropa

kehebatan Jerman, maka ada istilah berotak Jerman dan berhati


Mekah,” tutur Din.
Gambar 3.1. Prof Din Syamsuddin bersama Warga Muhammadiyah
Jerman dan Kaum Muslim

Sumber Foto: Dok PCIM Jerman Raya. Lokasi di NKL Frankfurt.


Kedua, kondisi tanah air saat ini sedang dalam situasi yang
tidak seimbang dimana kekayaan alam dan ekonomi masih dimiliki
oleh segelintir orang, sedangkan mayoritas rakyat berada dalam
kondisi ekonomi yang tidak stabil. Ini tidak baik bagi stabilitas
ekonomi dalam negeri. Ketiga, kasus penistaan agama yang
dilakukan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sudah melukai hati
mayoritas umat Muslim tidak hanya di Indonesia tetapi juga di
tingkat internasional. Yang dipersoalkan adalah bukan tafsir Surat
Al-Maidah 51, tetapi soal ucapanya terkait dibohongi pakai Surat
Al-Maidah 51 tersebut, karena Ahok adalah non-Muslim dan tidak
punya hak untuk bicara tentang agama Islam.
Dengan ketiga poin di atas, mantan ketua umum PP
Muhammadiyah ini berharap bahwa jalur hukum adalah jalan tepat

38
Ridho Al-Hamdi

untuk menyelesaikan kasus penistaan agama tersebut. Din juga


meminta kepada aparat penegak hukum untuk tidak
mengecewakan umat Muslim dimana peran para ulama dan
pejuang Islam tidak bisa dilepaskan sejak perjuangan kemerdekaan
Indonesia. Selain warga Muhammadiyah dan masyarakat umum,
hadir pula dalam forum ini adalah utusan dari Masjid Indonesia
Frankfurt, Mahasiswa Pascasarjana Frankfurt (PERMIAN) dan
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Frankfurt dan sekitarnya.
Silaturahim ini ditutup dengan jamuan makan malam ala masakan
Malaysia dan Palembang.

B. Pengajian di Frankfurt Bersama Dr. H. Abdul Mu’thi,


M.Ed, 2016
Pengajian untuk menguatkan soliditas internal PCIM Jerman
Raya yang diisi oleh Dr. H. Abdul Mu’thi, M.Ed (sekretaris umum PP
Muhammadiyah) pada 17 September 2016 di Masjid Muslim
Indonesia Frankfurt. Kehadiran beliau ke Kota Frankfurt
merupakan bagian dari perjalanannya menuju Itali untuk
menghadiri pertemuan dialog agar agama atas undangan Vatikan.
Karena itu, beliau menyempatkan diri untuk singgah ke Frankfurt
dan bertemu dengan warga Muhammadiyah dan kaum Muslim
Frankfurt.

39
Sang Surya di Eropa

Gambar 3.2. Warga Muhammadiyah Jerman bersama Dr. H. Abdul Mu’ti

Sumber Foto: Dok PCIM Jerman Raya. Lokasi di MMI Frankfurt, 17


September 2016.

C. Pengajian Virtual Ramadhan 2020


Pada Bulan Ramadhan tahun 2020, PCIM Jerman Raya berhasil
mengadakan kegiatan Pengajian Ramadhan secara virtual.
Pengajian ini disiarkan langsung melalui Channel Youtube PCIM
Jerman Raya, diperuntukan terutama untuk internal warga
Muhammadiyah tetapi terbuka juga disaksikan oleh masyarakat
luas. Secara spesifik, Tabel 3.1 menyajikan jadwal pembicara dan
materinya.

40
Ridho Al-Hamdi

Tabel 3.1. Jadwal Pengajian Ramadhan 2020 PCIM Jerman Raya


NO WAKTU TEMA PEMBICARA
24 April Kajian Ramadhan Jerman Dr. H Abdul Mu’ti.,
1
2020 Raya M.Ed.
Tantangan Puasa Ramadhan
26 April
2 di Tengah Pandemi Covid- Diyah Puspitarini
2020
19 Bagi Keluarga
29 April
2020, 6 Mei
-Musibah, Nutrisi Fahmi Salim Zubair,
2020, 13
3 Kehidupan
Mei 2020, Lc., MA
-Ayat-ayat Anti Galau
20 Mei
2020
30 April Puasa bagi Musimah Hamil dr. Supriyatiningsih,
4
2020 dan Menyusui M.Kes.Sp.OG
5 2 Mei 2020 - Sunanto (Cak Nanto)
Optimisme Ditengah
6 3 Mei 2020 Dr. Imam Shamsi Ali
Tantangan Hidup
Penguatan Iman dan Ilmu
Pengetahuan dalam H.E., Dr. Hajriyanto Y.
7 7 Mei 2020 Menjalankan Pusa
Tohari
Ramadhan bagi Diaspora
Indonesia Jerman
H. Habiburrahman el
8 9 Mei 2020 Dakwah dengan Pena
Shirazy, Lc., Pg.D
9 14 Mei 2020 Ramadhan Bulan Ikhlas KH. Bachtiar Nasir
Sukses Tanpa Ekses Pasca Prof. Hilman Latief,
10 16 Mei 2020
Ramadhan MA., Ph.D
Optimasi Peran Diaspora
Muhammadiyah Bagi Drs. M.Afnan
11 17 Mei 2020
Pembangunan Daerah Hadikusumo
Indonesia
09 dan 23 Menggesa Kesalihan Ust. Risyan Nurhakim,
12
Mei 2020 Berkelanjutan Lc

Sumber: Dioleh oleh penulis.

Ada 12 kali pengajian selama bulan Ramadhan 2020 dengan


topik beragam. Jika dilihat dari latar belakang pembicara,
mayoritas adalah aktivis Muhammadiyah yang berlatarbelakang
dosen, aktivis, politisi, dubes, ustadz, dan sastrawan.

41
Sang Surya di Eropa

Gambar 3.3 Poster Kegiatan Ramadhan 2020 PCIM Jerman Raya

Sumber Poster: Dok PCIM Jerman Raya.

D. Pelatihan Baitul Arqam bagi Pengurus PCIM Jerman


Raya 2021
Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Raya (PCIM)
Jerman bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta (UMY) telah sukses menyelenggarakan forum
perkaderan Baitul Arqam dengan tema “Peneguhan Ideologi
Muhammadiyah untuk Peningkatan Kualitas Kader”. Acara Baitul
Arqam ini merupakan bagian dari Program Pengabdian Masyarakat
(PPM) Internasional yang digagas oleh dosen UMY, yaitu Dr. phil.
Ridho Al-Hamdi dan Indar Surahmat, ST., MT., IPM. Acara ini

42
Ridho Al-Hamdi

diselenggarakan secara virtual melalui Zoom platform dalam dua


tahap waktu: tahap pertama terjadi pada hari Sabtu, 20 Maret 2021
dan tahap kedua terjadi pada hari Ahad, 28 Maret 2021. Adapun
peserta yang hadir kurang lebih 50-an peserta terdiri dari
mayoritas anggota dan pengurus PCIM Jerman Raya serta tamu
undangan dari PCIM Hongaria, PCIM Spanyol, dan PCIM Turki.
Tahap pertama (20 Maret 2021) terdiri dari dua sesi materi.
Materi pertama yaitu tentang pengenalan ideologi Muhammadiyah
yang disampaikan oleh Prof. Dr. KH. Haedar Nashir, M.Si., Ketua
Umum PP Muhammadiyah. Haedar menjelaskan kerangka ideologi
Muhammadiyah sebagai mata rantai yang panjang serta posisinya
sebagai bagian dari bangsa Indonesia dan peradaban dunia.
Ideologi Muhammadiyah, lanjut Haedar, ketika dibawa ke ranah
global harus melihat urgensi dan relevansi yang bersifat inklusif.
Disamping itu, Haedar mengatakan, bahwa anggota PCIM harus
memahami terlebih dahulu wawasan tentang Islam alternatif,
berkemajuan, bagaimana wajah Islam yang ramah tidak seperti
wacana Islamopobia yang dihembuskan oleh kalangan lain sebelum
mendialogkannya dengan komunitas Barat. Pada sesi kedua,
materi tentang “tujuh falsafah ajaran Kyai Dahlan”, disampaikan
oleh Dr. Ahmad Muttaqin, Wakil Bendahara Majelis Diktilitbang PP
Muhammadiyah. Dalam materi tersebut, pembicara menegaskan,
bahwa salah satu implementasi dari falsafah ajaran kyai Ahmad
Dahlan adalah kemunculan amal usaha Muhammadiyah dalam
bidang pendidikan yang meliputi ratusan universitas dan ribuan
sekolah serta dalam bidang kesehatan meliputi ratusan rumah
sakit dan poliklinik.

43
Sang Surya di Eropa

Gambar 3.4. Peserta Baitul Arqam PCIM Jerman Raya, 2021

Sumber Foto: Dok PCIM Jerman Raya.


Tahap kedua (28 Maret 2021) juga terdiri dari dua sesi materi.
Materi pertama tentang paham keagamaan dalam pandangan
Muhammadiyah, disampaikan oleh Dr. H. Hamim Ilyas, wakil ketua
Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam
kesempatan tersebut, Dr. Hamim menegaskan bahwa pandangan
keagamaan Muhammadiyah sebenarnya dapat tercermin pada
Muqoddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah (MADM), Matan
Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah (MKCH),
Kepribadian Muhammadiyah, dan Pedoman Hidup Islami Warga
Muhammadiyah (PHIWM). Sementara itu, materi sesi terakhir
bertema “Tata Kelola Keorganisasian di Muhammadiyah” dengan
pembicara Dr. H. Agung Danarto, M.Ag., sekretaris Pimpinan Pusat
Muhammadiyah. Materi terakhir ini lebih menegaskan tentang
sejumlah managerial keorganisasian yang berlaku di
Muhammadiyah termasuk juga di dalamnya terkait tentang
hubungan kerja antar struktur organisasi yang ada di Persyarikatan
Muhammadiyah.
Selaku koordinator acara ini, Dr. phil. Ridho Al-Hamdi
menyampaikan, bahwa dengan diselenggarakannya acara ini,

44
Ridho Al-Hamdi

diharapkan para pengurus baru PCIM Jerman Raya termasuk


warga Muhammadiyah yang tinggal di Eropa semakin bisa
memahami tentang Muhammadiyah secara komprehensif baik itu
meliputi ideologi, paham Keislaman ala Muhammadiyah, dan tata
kelola organisasi yang ada di Muhammadiyah. “Dengan begitu,
semangat berdakwah warga Muhammadiyah di Eropa semakin
kuat untuk menggerakkan roda organisasi PCIM,” tambah Ridho.
Ketua PCIM Jerman Raya, Muhammad Rokib, MA., juga
menyatakan, bahwa diharapkan setelah acara Baitul Arqam ini,
para pengurus PCIM Jerman Raya semakin semangat dalam
membuat program dan kegiatan-kegiatan selanjutnya. “Apalagi
PCIM Jerman Raya akan segera menjadi e.V atau organisasi resmi
yang diakui oleh pemerintah, maka para pengurus harus lebih
bersemangat lagi untuk bekerjasama dengan pemerintah Jerman,”
terang Rokib yang juga mahasiswa doktor di Universitas Goethe
Frankfurt.
Gambar 3.5 Prof Dr Haedar Nashir Menjadi Pembicara Pertama BA PCIM
Jerman Raya, 2021

Sumber Foto: Dok PCIM Jerman Raya.

Selain pemaparan materi dari para pembicara, antusiasme


para peserta terlihat dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan
oleh peserta baik melalui suara maupun teks di chat room. Selain

45
Sang Surya di Eropa

itu, ada juga break session di mana para peserta dibagi per
kelompok sehingga ada diskusi virtual kecil setelah penyampaian
materi dan sesi tanya jawab dengan pembicara selesai. Indar
Surahmat, salah satu panitia acara ini, menyampaikan, bahwa break
session sangat membantu peserta dalam menyampaikan unek-
unek yang tidak sempat diluapkan saat tanya jawab dengan
pembicara karena keterbatasan waktu. Di akhir acara, diadakan
sesi penyampaian kesan dan pesan dari para peserta. Hampir
mayoritas peserta menyampaikan kepuasan mereka terhadap
materi Baitul Arqam yang sangat menambah wawasan mereka
tentang Muhammadiyah dan tentunya semakin meningkatkan
semangat mereka dalam berdakwah di PCIM. Bahkan ada sejumlah
usulan untuk diadakan kajian detail setiap satu bulan sekali pasca-
BA tersebut. Semangat berdakwah, para aktivis PCIM di Jerman
Raya dan sekitarnya.

E. Pengajian-pengajian Lain untuk Internal Pengurus


Secara insidental, PCIM Jerman Raya mengadakan pengajian
tentang studi keislaman untuk internal pengurus terutama yang
dipusatkan di dua kota, yaitu Berlin dan Frankfurt. Berikut ini
daftar pengajian internal untuk pengurus yang pernah dilakukan.
1. Tausiah tentang sejarah berdirinya PCIM Jerman oleh Dr.
phil. Ahmad Norma Permata (pengurus PCIM Jerman
pertama) pada saat awal pembukaan Muscabis I
Muhammadiyah Jerman, 06 Desember 2015 melalui
aplikasi skype.

2. Pengajian tentang Kemuhammadiyah yang diisi oleh Dr. H.


Agung Danarto (sekretaris PP Muhammadiyah) pada
tahun 2016 secara virtual melalui aplikasi skype. Materi
yang disampaikan dalam forum ini adalah seputar Islam
dalam pandangan Muhammadiyah.
3. Pengajian oleh Ustadz Muhbib Abdul Wahab (dosen
Fakultas Adab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) untuk

46
Ridho Al-Hamdi

internal warga Muhammadiyah di Berlin pada tahun 2018.


Kehadiran Ustadz Muhbib ke Kota Berlin karena beliau
sedang ada kunjungan akademik ke Kota Leipzig (Jerman
Bagian Timur). Karena itu, PCIM Jerman Raya
mengundang beliau dari Leipzig ke Berlin untuk beberapa
hari, berdiskusi tentang banyak hal terutama untuk
perkaderan di internal PCIM Jerman Raya.
4. Pengajian tentang Muhammadiyah dan Surat Ali Imran 104
oleh Dr. phil. Ridho Al-Hamdi pada 20 Juni 2021 jam 13.30
WIB pada saat rapat koordinasi internal pengurus PCIM
Jerman Raya.

47
Sang Surya di Eropa

48
BAB IV
STRATEGI DAKWAH EKSTERNAL

Bab ini menjelaskan tentang strategi dakwah eksternal yang


dilakukan oleh PCIM Jerman Raya. Dari berbagai dokumen yang
diperoleh, setidaknya ada empat strategi dakwah yang telah
dilakukan untuk mensyiarkan dakwah Muhammadiyah di Eropa.
Pertama, kajian, pengajian, dan safari dakwah yang dikerjasamakan
dengan berbagai pihak di Eropa. Kedua, menjadi amil zakat pada
Bulan Ramadhan serta menyalurkannya melalui Lazismu Jerman.
Ketiga, menjadi penyalur qurban melalui Lazismu Jerman.
Keempat, mendukung misi kemanusiaan dengan penyaluran
donasi ke berbagai negara. Kelima, strategi dakwah melalui seni
beladiri Tapak Suci.

A. Kajian Umum, Pengajian, dan Safari Dakwah


1. PCIM Jerman Raya Hadirkan Dr Abdul Mu’ti di Pengajian
Umum Frankfrut

PCIM Jerman Raya dan Indonesisch Moslemische Gemeinde


(IMG e.V.) telah sukses mengadakan pengajian umum bulanan pada
Hari Sabtu, 17 September 2016 di Masjid Indonesia Frankfurt,
Strahlenberger Weg 16 (2. OG) 60599 Frankfurt am Main. Acara ini

49
Sang Surya di Eropa

dimulai pada pukul 14.00 hingga 16.00 waktu Jerman (CEST atau
Central European Summer Time). Pengajian yang dihadiri kurang
lebih seratusan orang ini menghadirkan pembicara yaitu sekretaris
umum PP Muhammadiyah, KH. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed yang
menyampaikan materi tentang Islam dan peran perdamaian dunia.
Dalam ceramahnya, Abdul Mu’ti menyampaikan tentang
pentingnya Islam sebagai agama yang rahmatan lil’ alamain untuk
menjaga persatuan umat Islam di seluruh dunia termasuk d i dunia
Barat. Menurutnya, konflik-konflik yang dialami oleh kaum Muslim
seperti konflik di Timur Tengah yang tidak berkesudahan, sunni
versus shiah, Saudi versus Iran termasuk Muhammadiyah versus
NU di Indonesia akan merugikan umat Muslim itu sendiri. Karena
itulah, kita harus menghargai perbedaan orang lain termasuk
perbedaan agama. “Saat dulu kuliah di Australia, saya takut sekali
dengan anjing. Tapi ketika saya bertemu dengan orang lokal yang
bawa anjing, saya mengatakan kepadanya bahwa your dog is
beautiful meskipun jantung saya dag dig dug karena ketakutan
sekali,” terangnya disambut tawa jamaah.
Sebagai Muslim yang tinggal di Jerman dan Eropa pada
umumnya, lanjut dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, kita
harus melihat perbedaan itu bukanlah sebagai sesuatu yang
menakutkan, tapi harus disikapi dengan normal karena perbedaan
itu sebuah keniscayaan umat manusia. “Al-Qur’an tidak hanya
mengatakan lakum dinukum wa liyadin tapi al-haqqu min robbik.
Artinya Islam pun juga menghargai keyakinan dari Tuhan agama
lain,” tambahnya. Ketua PCIM Jerman Raya, Ridho Al-Hamdi,
mengatakan bahwa jamaah yang hadir berasal dari berbagai kota
di Jerman dengan latar belakang yang berbeda-beda. “Mereka
sangat antusias mendengarkan materi dari awal hingga akhir serta
bertanya tentang berbagai hal setelah forum pengajian selesai,
bahkan ada jamaah yang mengatakan waktunya kurang meski
sudah dua jam-an. Hal ini terlihat beberapa jamaah yang ingin
bertanya gak ada waktu lagi,” terang Ridho.

50
Ridho Al-Hamdi

Di akhir acara, selain mengadakan santap hidangan ala


Indonesia, ada potong tumpeng juga sebagai bentuk penghargaan
buat pasangan yang baru saja menikah yang keduanya sama-sama
sedang kuliah di Jerman, yaitu Jamal dan Endang. “Kedua pasangan
tersebut merasa mendapatkan surprise dan itu ide dari salah satu
pengurus kami, Diyah Nahdiyati,” tambah Ridho.
Gambar 4.1 Suasana Pengajian di MMI bersama Dr. Abdul Mu’ti, 2016

Sumber Foto: Dok PCIM Jerman Raya.

51
Sang Surya di Eropa

2. PCIM Jerman Raya Gandeng Shamsi Ali untuk Safari


Dakwah di Eropa 2020
Dalam rangka Milad PCIM Jerman Raya ke-13 dan menyambut
Muktamar Muhammadiyah 2020, PCIM Jerman Raya memiliki
agenda yang cukup besar. PCIM Jerman Raya mendatangkan Imam
Shamsi Ali dari New York, Amerika, untuk bersafari di Europa dan
negara-negara kawasan Balkan untuk memperkenalkan wajah
Islam Indonesia yang damai dan berkemajuan. Safari yang dimulai
dari 9 Februari hingga 24 Februari 2020 diadakan di enam negara
dan 10 kota di Eropa. Negara-negara dan kota-kota tersebut yaitu
Jerman (kota Frankfurt, Bonn, Berlin, Hamburg), Belgia (Kota
Brüssel), Belanda (Utrecht dan Den Haag), Austria (kota Vienna),
Slovakia (kota Bratislava), dan Montenegro (kota Beograd).
Muhammadiyah sebagai organisasi yang membawa Islam yang
berkemajuan selalu mengedepankan dialog dan diskusi dalam
segala hal dan masalah yang mencakup kemaslahatan umum dialog
adalah sangat penting.
Gambar 4.2 Kunjungan Shamsi Ali bersama Tim PCIM Jerman Raya ke
Kota Bonn, Jerman

Sumber Foto: Dok PCIM Jerman Raya.


Dr Shamsi Ali merupakan Imam Besar Masjid Jamaica Kota
New York dan Presiden Nusantara Foundation yang memiliki latar

52
Ridho Al-Hamdi

belakang pendidikan Muhammadiyah. Dia dikenal sebagai salah


satu tokoh Islam yang sangat berpengaruh di Amerika. Beliau
membawa wajah Islam yang damai dan ramah dari Indonesia di
negara Paman Sam. Tema yang diusung dalam Safari ini adalah an
Indonesian Muslim on Peace Tour to Europe atau Muslim warga
Indonesia membawa misi perdamaian ke Eropa. "Karena tema yang
diusung adalah perdamaian dan persatuan antar umat Islam dan
beragama, maka PCIM Jerman Raya menggandeng beberapa ormas
lain," ujar PCIM Jerman Raya dalam keterangan pers tertulis
kepada Republika.co.id, Sabtu (15/2).
Beberapa ormas Islam yang diundang adalah Masyarakat
Muslim Indonesia di kota setempat, kelompok masyarakat,
kelompok pengajian, kelompok pelajar (PPI), dan PCINU Jerman.
Selain itu, program ini didukung penuh oleh perwakilan-
perwakilan resmi RI di Eropa. Dalam safari dakwahnya, Imam
Shamsi Ali ingin menyampaikan beberapa tema penting. Pertama,
bahwa misi dasar Islam adalah peace (perdamaian). Bertujuan
untuk membalik stigma yang dikembangkan selama ini seolah di
mana ada Islam di situ akan terjadi konflik sehingga Islam
dipersepsikan sebagai sumber konflik dan kekerasan. Kedua,
bahwa ketika berbicara tentang Islam yang berkarakter damai dan
kemajuan itu, dunia harus menengok ke negara Muslim terbesar
dunia saat ini, Indonesia. Di negeri inilah Islam dan nilai-nilai
modernitas, demokrasi, inklusifitas, serta penghormatan HAM dan
wanita senyawa dan saling bergandengan tangan.

53
Sang Surya di Eropa

Gambar 4.3 Kunjungan Shamsi Ali bersama Tim PCIM Jerman Raya ke
Kota Brussels, Belgia

Sumber Foto: Dok PCIM Jerman Raya


Ketiga, bahwa Islam sebagai agama yang mengedepankan
ta’aawun atau partnership dapat menjadi jembatan bagi
terbangunnya kerjasama antara Barat dan dunia Islam. Dalam
dunia yang terpolarisasi (terpecah) justru Islam harus tampil
sebagai pemersatu di tengah keragaman manusia. Keempat, bahwa
safari ini akan membuka mata dunia, khususnya dunia Barat, jika
Islam jangan lagi dipersepsikan sebagai agama Timur Tengah saja
yang dianggap antitesis dari kemajuan, demokrasi, kebebasan, dan
penghormatan kepada wanita dan HAM. Tapi justru Islam adalah
agama paling global untuk semua manusia. Indonesia harus tampil
sebagai salah satu pusat peradaban Islam dunia itu. Kelima, safari
ini juga hendaknya membangun kesadaran umat Islam di Indonesia
akan tanggung jawab dakwah global. Sebagai negara dengan
penduduk Muslim terbesar dunia, Indonesia harus sadar dan
berada di garda terdepan untuk menampilkan Islam

54
Ridho Al-Hamdi

yang wasathan (moderat dan berkemajuan).


Keenam, safari ini juga membawa pesan kepada Eropa bahwa
Islam harusnya tidak dicurigai apalagi dilihat sebagai ancaman dan
musuh. Islam justru selalu hadir di mana saja sebagai kontribusi
dan healing (obat) untuk berbagai penyakit sosial (social illness),
termasuk penyakit rasisme yang saat ini meninggi di dunia Barat.
Ketujuh, safari ini juga mengingatkan pemerintah Indonesia untuk
mengambil Islam sebagai bagian terpenting dari diplomasi
publiknya (public diplomacy). Agar dalam mengampanyekan wajah
Indonesia, Islam tetap harus menjadi salah satu karakter
terpenting bangsa dan negara ini. "Kita harus bangga dan mampu
mengampanyekan jika Islam dan Indonesia adalah dua entitas yang
menyatu dan senyawa. Bersatunya komitmen keagamaan dan
kebangsaan menjadikan Indonesia kuat dan unik di antara negara-
negara dunia," ujar Diyah Nahdiyati, wakil ketua PCIM Jerman
Raya.

55
Sang Surya di Eropa

Gambar 4.4 Kunjungan Shamsi Ali bersama Tim PCIM Jerman Raya ke
Kota Wina, Austria

Sumber Foto: Dok PCIM Jerman Raya.

Menurut Imam Shamsi Ali, apa yang disampaikannya di atas


adalah mimpi besar. Tapi ia yakin tiada sesuatu yang besar tanpa
dimulai dari mimpi besar. "Tanpa langkah kecil pertama tak akan
ada langkah-langkah besar selanjutnya," tuturnya.

56
Ridho Al-Hamdi

Gambar 4.5 Poster Safari Dakwah Imam Shamsi Ali di Eropa 2020

Sumber Poster: Dok PCIM Jerman Raya.

3. Pengajian Online Uni-Eropa (PENNA) 2016-2021


Ide program “Pengajian Online Uni-Eropa” atau disingkat
PENNA muncul sesaat setelah Muscabis I pada Desember 2015 dari
beberapa pengurus PCIM Jerman Raya. Koordinator Bidang
Dakwah sekaligus PENNA awal adalah Zahraini Yumna, tinggal di
Berlin. Tujuan dari PENNA adalah usaha untuk mensyiarkan situasi
tentang Eropa, Islam, dan isu-isu mutakhir ke masyarakat luas
terutama warga Indonesia di manapun mereka berada sehingga
bahasa yang digunakan dalam acara PENNA selalu menggunakan

57
Sang Surya di Eropa

Bahasa Indonesia. Melalui PENNA juga, publik mengetahui


kegiatan dan eksistensi PCIM Jerman Raya. Acara ini dilakukan
secara virtual dan konsisten selalu disiarkan oleh Radio PPI Dunia.
Di awal-awal penayangan, PENNA pernah juga disiarkan oleh
RadioMu dan radio PCIM Turki meski kemudian tidak aktif lagi.
Dari segi waktu, PENNA selalu diadakan setiap satu bulan sekali
pada akhir bulan sehingga setiap tahun ada 12 edisi. Pembicara
PENNA edisi awal adalah ketua PCIM Jerman Raya (Ridho Al-
Hamdi) sebagai pembuka untuk edisi PENNA berikutnya. Berikut
ini adalah link mitra yang pernah menyiarkan PENNA.
1. Radio PPI Dunia : www.radioppidunia.org (aktif selalu
menyiarkan)
2. RadioMu : www.radiomu.web.id (tidak aktif lagi)
3. Radio PCIM Turki : www.pcimturki.com (tidak aktif lagi)
Tabel 4.1 Jadwal Tayang PENNA sejak 2016 hingga 2021
No Edisi Tema Pembicara Live Streaming
31
Islamophobia di Eropa Ridho Al-Hamdi, Radio PPI dunia,
1 Januari
dan Peran Penting Islam M.A RadioMu
2016
28 Peran Dakwah Ilmuwan Dr. Rachmat
Radio PPI dunia,
2 Februari Muslim di Atmosfer Adhi Wibowo,
RadioMu
2016 Penelitian Eropa S.T., M.S.
Islam Dan Diplomasi
27 Maret Implementasi Nilai-Nilai Drs. Mudzakir, Radio PPI dunia,
3
2016 Islam Dalam Diplomasi MA RadioMu
Budaya di Eropa
Sistem Pelayanan
Dr. Diyah
24 April Kesehatan di Jerman: Radio PPI dunia,
4 Nahdiyati,
2016 Kebijakan dan RadioMu
M.Kes., Sp.A
Pengalaman
Pembelajaran Kebijakan Achmad Faris Radio PPI dunia,
29 Mei
5 Transportasi Jerman Saffan, S.T., RadioMu; PCIM
2016
untuk Indonesia M.Sc. Turki
26 Juni Islam dan Pemilu Dr. Muhammad Radio PPI dunia,
6
2016 Amerika 2016 Shamsi Ali RadioMu
31 Juli
Radio PPI dunia,
7 2016 Study in Germany Ade Septiandi
RadioMu

28
Dakwah Di Tengah Prof. Dr. M. Radio PPI dunia,
8 Agustus
Masyarakat Sekuler Yunan Yusuf RadioMu
2016

58
Ridho Al-Hamdi

25 Geliat Dakwah Islamiyah Akhmad Muktaf


Radio PPI dunia,
9 Septemb di Ibu Kota Negara Haifani, S.T.,
RadioMu
er 2016 Jerman M.Sc., M.Si.
30
Hubungan Bilateral Dr. ing. Fauzi
10 Oktober Radio PPI dunia
Indonesia Jerman Bowo
2016
27 • Khanif Rifqi, S.T.,
Lika-Liku Kuliah S2 di M.Eng.
11 Novemb Radio PPI dunia
Jerman • Septi Panca
er 2016
Sakti, SS., B.A
25
Studi S3 di Jerman, Radio PPI dunia,
12 Desemb Roni Susman
warum nicht? RadioMu
er 2016
22 Assoc. Prof.
13 Januari Islam di Amerika Muhammad Ali, Radio PPI dunia
2017 PhD.
26 Herlan
14 Februari Berburu Beasiswa DAAD Darmawan, Radio PPI dunia
2017 M.Sc.
26 Maret Kiprah Forkom Bagi Haikal Akbar
15 Radio PPI dunia
2017 Masyarakat di Jerman Sulaiman
Atdikbud dan Peran
30 April Dr.rer.nat.
16 Pelajar Indonesia di Radio PPI dunia
2017 Ahmad Saufi
Jerman
Ramadhan Fasting in
Summer Germany Result
from research on Dr.rer.biol.hum.
28 Mei
17 pathophysiology and Boya Radio PPI dunia
2017
health related quality of Nugraha,M.S.
life in young healthy
male.
Nikmatnya Idul Fitri
25 Juni Ust. Endang
18 Meskipun Bukan di Radio PPI dunia
2017 Hendra, Lc.M.E
Negeri Sendiri
Matematika, Islam, dan
Jerman (Membahas
tentang diktatik
matematika & trennya di
30 Juli Dr.rer.nat. Adi
19 Jerman, terapan Radio PPI dunia
2017 Nur Cahyono
matematika dalam Islam
& perkembangan
islamische mathematic
di Jerman).
Pemilu Jerman 2017:
27
Jelang Pemilu Nasional Dr. phil. Ridho
20 Agustus Radio PPI dunia
Jerman 24.09.2017 dan Al-Hamdi, MA
2017
Isu-Isu Strateginya

59
Sang Surya di Eropa

24
Fisika, Jerman, dan Dr. Muhandis
21 Septemb Radio PPI dunia
Einstein Shiddiq,M.Sc.
er 2017
29 Benarkah Islam Bagian
Drs. H. Ibrahim
22 Oktober Dari Tradisi dan Radio PPI dunia
Omar, M.A.
2017 Identitas Jerman
26
23 Novemb Islam di United Kingdom Zain Maulana Radio PPI dunia
er 2017
Kiprah Muhammadiyah
24 Akhmad Mukhtaf
Jerman Raya dan
24 Desemb Haifani, M.Si., Radio PPI dunia
Sinergitas dalam Dakwah
er 2017 M.Sc.
Islam di Jerman
Januari
25
2018
24
Islam dan Ilmu Idris Eko Putro,
26 Februari Radio PPI dunia
Pengetahuan M.Sc
2018
Maret Muslim Scholar With Rachmat Adhi
27 Radio PPI dunia
2018 Impact Wibowo, Ph.D
28 April
28 Ilmu Hayat Andri Hutari Radio PPI dunia
2018
26 Mei Optimalisasi Prestasi di Dr. Muhibudin,
29 Radio PPI dunia
2018 Bulan Ramadhan M.A
30 Juni 2018 No Data
31 Juli 2018 No Data
Agustus
32 No Data
2018
Septemb
33 No Data
er 2018
Oktober
34 No Data
2018
24 Pemilu 2019, Media
Dr. Phil. Ridho
35 Novemb Sosial dan Pemilih Radio PPI dunia
Al-Hamdi, M.A
er 2018 Milenial di Indonesia
Memanfaatkan Teknologi
29 Meraih Ridho Ilahi,
36 Desemb Belajar Alquran Bersama Yumilda Hanifah Radio PPI dunia
er 2018 Rumah Tajwid Luar
Negeri
Januari
37 No Data
2019
Februari
38 No Data
2019
Maret
39 No Data
2019
April
40 No Data
2019

60
Ridho Al-Hamdi

41 Mei 2019 No Data


22 Juni
42 Why Good News Matters? Wahyu Aji Radio PPI dunia
2019
43 Juli 2019 No Data
Agustus
44 No Data
2019
Septemb
45 No Data
er 2019
Prospek Bisnis
Oktober Rendra Panca Di
46 Peternakan di Era Radio PPI dunia
2019 Putra
Milenial
Novemb
47 No Data
er 2019
Diabetes: Permasalahan
28 dan Perkembangan
Dr.rer.nat. Aulia
48 Desemb Teknologi Deteksinya Radio PPI dunia
M.T. Nasution
er 2019 (Non Invasive dan
Minimally Invasive)
25 Tantangan
Yudi Purnomo
49 Januari Pemberantasan Korupsi Radio PPI dunia
Harahap
2020 Tahun 2020
22
Wabah Virus Corona dan Dr. Tri Ani
50 Februari Radio PPI dunia
Upaya Pencegahannya Marwati, M.Kes
2020
Menyambut dan
28 Maret Menjalankan Ramadhan Ustadz H. Budi
51 Radio PPI dunia
2020 Di Tengah Pandemik Prayitno, S.Psi.
Virus Corona
Ustadz H. Abdul
25 April Jihad Puasa di Tengah
52 Mun’im, S.H., Radio PPI dunia
2020 Pandemik Corona
M.H.
Malam Takbiran Di
Ust. Wahyudi
23 Mei Rumah
53 Ibrahim, Lc., Radio PPI dunia
2020 Menyambut Hari
MM.
Kemenangan
• Dr. H. Sandiaga
Salahudin Uno
27 Juni UKM Indonesia Go • Syamsul Ibad
54 Radio PPI dunia
2020 Global B.Sc., MBA.
• Dipl. Ing. Indra
Kesuma, PhD.
Potensi Qurban Dalam
• Dr. Rahmatina
Menjembatani
55 Juli 2020 A.Kasri Radio PPI dunia
Ketidaksetaraan
• Dr. Suprehatin
Ekonomi
22
“Front Line Hearoes”: • Fefi Fitriani Dipl.,
56 Agustus Radio PPI dunia
Mendengar Lebih Dekat PFA
2020

61
Sang Surya di Eropa

Perjuangan Melawan • dr. Corona


Covid-19 Rintawan S.Pem
• Dr. Joharsyah
Cipto Kusumo
26 Bedah Kebijakan Publik
• Dr.Ing. Suhendra
57 Septemb Mengapa Jerman Efektif Radio PPI dunia
• Defny Holidin
er 2020 Melawan Covid-19?
Semangat Sumpah • Mohammad
24 Rokib
Pemuda 1928. Peran
58 Oktober • Muhammad Radio PPI dunia
Strategis Dakwah
2020 Abiyyu Mufti
Pemuda Indonesia
Hanif

Sumber: Diolah oleh penulis.


Dari Tabel 4.1 terlihat bahwa di sejumlah edisi, data PENNA
hilang karena tidak terdokumentasi dengan baik. Selain itu, di
sejumlah edisi, topik-topik PENNA membicarakan isu-isu umum
yang tidak jauh berbeda dengan isu-isu yang ada di Indonesia
sehingga tidak ada yang membedakan antara PENNA dan program
pengajian yang ada di Indonesia. Karena itu, topik-topik PENNA
bisa diarahkan pada isu yang tidak terlepas dari Islam, Eropa, dan
isu mutakhir yang ada di Eropa agar membedakan dengan
pengajian-pengajian di Indonesia.
Setiap edisi PENNA tayang, panitia selalu mempersiapkan
segalanya, mulai dari pencarian pembicara, moderator, koordinasi
dengan Radio PPI Dunia, dan tentunya poster sebagai media
promosi dan sosialisasi ke publik. Hanya saja, enam poster pada
edisi tahun 2018 tidak ditemukan dokumentasinya, baik di arsip
pengurus PCIM Jerman Raya maupun postingan/status di media
sosial PCIM Jerman Raya. Pada tahun 2019, malah hanya ada dua
poster yang ditemukan. Sisanya (10 poster/edisi) entah ada di
mana, padahal selalu diumumkan posternya via WA Group. Hal ini
menunjukkan, dokumentasi foto dan kegiatan PCIM Jerman Raya
masih tergolong lemah dan perlu ditingkatkan lagi kesadaran di
internal para pengurusnya. Poster-poster tersebut dapat di lihat di
bawah ini.

62
Ridho Al-Hamdi

Gambar 4.6 Poster PENNA dari tahun ke tahun, 2016-2021

63
Sang Surya di Eropa

64
Ridho Al-Hamdi

65
Sang Surya di Eropa

66
Ridho Al-Hamdi

67
Sang Surya di Eropa

4. PCIM Jerman Undang Fahmi Salim untuk Safari Dakwah


di Jerman dan Austria 2018
Antara tanggal 9 hingga 18 November 2018, PCIM Jerman Raya
mengundang wakil ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Ust
Fahmi Salim, Lc., MA untuk program Safari Dakwah Eropa di dua
negara berbasis Bahasa Jerman, yaitu Jerman dan Austria. Tema
safari dakwah ini adalah “Islam Moderat dalam Konteks
Kebudayaan Indonesia” yang bertujuan mengenalkan Islam
moderat yang telah dipraktikkan di Indonesia melalui budaya-
budaya yang beragam yang dimiliki oleh Indonesia. Di tingkat lokal
Jerman, PCIM Jerman Raya bekerjasama dengan dua komunitas
Muslim Indonesia, yaitu Masjid Muslim Indonesia Frankfurt dan
IWKZ e.V. Berlin. Acara ini alhamdulillah berjalan lancar dan pihak-
pihak terkait mendapatkan manfaat dari safari karena dapat ilmu
keagamaan yang luas.
Gambar 4.7 Poster Safari Dakwah Eropa Ustadz Fahmi Salim

Sumber Poster: Dok PCIM Jerman Raya.


Secara rinci, safari tersebut diawali dengan mengunjungi Kota

68
Ridho Al-Hamdi

Wina, Austria antara 09 hingga 12 November 2018, tepatnya di


Masjid As-Salam Wina. Kemudian, Ustadz Fahmi bertandang ke
Kota Frankfrut, Jerman pada tanggal 13-14 November 2018,
tepatnya di Masjid Muslim Indonesia, Frankfurt. Safari ini diakhiri
di Kota Berlin, Jerman pada tanggal 15-18 November 2018, dijamu
oleh pengurus Masjid Al-Falah Berlin. Safari ini disponsori oleh
Majelis Ulama Indonesia (MUI), karena Ustadz Fahmi juga menjadi
wakil ketua Majelis Dakwah MUI Pusat periode 2015-2020.
Koordinator lokal PCIM Jerman Raya di tiga kota tersebut adalah
Rahmat Adhi Wibowo (Wina), Diyah Nahdiyati (Frankfurt), dan
Akhmad Muktaf Haifani (Berlin).

5. Kajian Live Streaming bersama Ustadz Bachtiar Nasir 2018


Pada April 2020, PCIM Jerman Raya mengadakan kajian secara
daring melalui Channel Youtube PCIM Jerman Raya sebanyak
empat kali bersama Ustadz Bachtiar Nasir. Kajian ini bekerjasama
dengan mitra AQL Islamic Center, lembaga milik Ustaadz Bachtiar.
Adapun kajian empat kali ini adalah seperti jadwal pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Jadwal Live Streaming Ustadz Bachtiar Nasir
No Tanggal Judul Kajian Narasumber Mitra
1. KH. Bachtiar Nasir
15 April AQL Islamic
1 Iman Bil Ghaib 2. Dr. Amir Faishol Fath
2020 Center
3. Syaikh Ali Jaber
Iqamatushsholah &
Infaq fii Sabilillah 1. KH. Bachtiar Nasir
16 April AQL Islamic
2 serta kaitannya 2. Dr. Amir Faishol Fath
2020 Center
dengan Iman bil 3. Syaikh Ali Jaber
Ghaib
18 April Nasihat Anak 1. KH. Bachtiar Nasir AQL Islamic
3
2020 untuk Orang Tua 2. Arie Untung Center
1. KH. Bachtiar Nasir
19 April Beriman Kepada AQL Islamic
4 2. DR. Amir Faishol
2020 Al-Quran Center
Fath

Sumber: Dioleh oleh penulis.

69
Sang Surya di Eropa

Gambar 4.8 Poster-poster Kajian Bersama Ustadz Bachtiar Nasir Cs

70
Ridho Al-Hamdi

6. Program ACTIVATE! Aktif Menjadi Katalisator Transfer


Pendidikan dan Pengetahuan
Memulai awal tahun 2020, PCIM Jerman Raya
memperkenalkan sebuah majelis baru yang berfokus pada
pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan; Majelis
Pendidikan dan Pengembangan IPTEK, disingkat PIPTEK. Seakan
tidak ingin kehilangan akar kompetensi Persyarikatan
Muhammadiyah yang sangat kuat di bidang pendidikan, terutama
di pendidikan tinggi, PCIM Jerman Raya ingin memperkaya
kegiatannya yang berbasis pada pendidikan dan penelitian. Namun
jika menilik pada kata Pendidikan dan Pengembangan IPTEK, maka
sejatinya wilayah garapan bidang ini sangat luas. Semua yang
terkait dengan aktivitas pendidikan dan yang berhubungan dengan
penelitian dan teknologi, bisa menjadi lahan aktualisasi program-
program Majelis PIPTEK.
Membentuk visi sebuah program dalam mengarahkan
kegiatan yang cakupannya luas pada awalnya sangat menantang.
Di satu sisi, Majelis PIPTEK mengimpikan adanya kegiatan-
kegiatan yang menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang diperoleh
oleh warga Muhammadiyah di Jerman ke Tanah Air melalui kuliah-
kuliah tamu. Di sisi lain, sebagai bagian dari komunitas Muslim di
Jerman, Majelis PIPTEK berupaya keras untuk merintis jejaring
pendidikan dan penelitian dengan kalangan akademisi di
universitas dan profesional di Jerman. Ditambah lagi, Majelis
PIPTEK juga menyadari bahwa potensi besar dari SDM PCIM
Jerman Raya yang berlatarbelakang profesional, ilmuwan, pelajar
hingga ibu rumah tangga mutlak membutuhkan sebuah wadah
untuk mengelola energinya. Wadah yang dapat dikembangkan
sebagai pintu masuk komunitas Muslim di Jerman untuk
menggerakkan dakwah bilhal Muhammadiyah. Majelis PIPTEK juga
tidak mengesampingkan adanya kebutuhan mendasar regenerasi
dan kaderisasi sehingga mencoba mencari celah dalam
mendatangkan kader intelektual yang dapat memperkuat kiprah

71
Sang Surya di Eropa

Muhammadiyah Jerman dengan memanfaatkan jalur beasiswa


yang kompetitif.
Dilatarbelakangi oleh die-ide di atas, Majelis PIPTEK
menelurkan sebuah model program kerja yang mengadopsi sebuah
pengembangan dan manajemen proyek (project development &
management) yang mencoba mengakomodir letupan-letupan visi
dan ide anggota Majelis dalam merumuskan program dan strategi
mewujudkannya. Di sinilah sebuah team work yang cukup baik
mulai berjalan, yakni adanya perspektif yang lebih luas yang dapat
memandang semua ide-ide di atas sebagai sebuah kesatuan
kegiatan yang saling memperkuat alih-alih terpisah. Perspektif
tersebut ialah perspektif sebuah pusat belajar atau learning center
di mana di dalamnya memiliki keberagaman aktivitas program atau
kegiatan yang memayungi transfer pengetahuan. Learning center
ini oleh Majelis PIPTEK dinamakan sebagai Active Learning Center
Europe, yang memiliki akronim ACTIVATE! Tanda seru
menandakan dinamika dan keaktifan yang mendasari
pembentukannya.

Visi dan Misi. ACTIVATE! sejatinya sebuah program kerja yang


ditargetkan menjelma sebagai sebuah pusat belajar dan
pembelajaran yang berperan aktif dalam memfasilitasi diseminasi
ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru melalui berbagai media.
Diseminasi yang dilakukan juga meliputi penyebaran informasi
terkait kesempatan menempuh pendidikan dan mengembangkan
karir di luar negeri. ACTIVATE! mendorong terwujudnya
pembelajaran sepanjang hayat bagi warga Muhammadiyah dan
masyarakat Indonesia secara umum yang berada di Eropa dan
Indonesia.
Ada lima misi yang dibawa oleh ACTIVATE! antara lain; (1)
Mendiseminasikan ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru; (2)
Menyebarkan informasi kesempatan menempuh pendidikan dan
mengembangkan karir di luar negeri; (3) Merangsang kreativitas

72
Ridho Al-Hamdi

mahasiswa dalam inovasi pengetahuan dan teknologi; (4)


Mengakomodasi internasionalisasi Muhammadiyah ke kancah
global; dan (5) Mendorong pengembangan profesi dan akademik
anggota PCIM Jerman Raya, warga, dan simpatisan
Muhammadiyah, serta masyarakat Indonesia. Kelima misi ini
diejawantahkan ke dalam lima kegiatan utama atau sub-program
sebagaimana dirangkum berikut ini.

1. Master Class – Virtual Guest Lecture. Yakni seri kuliah


tamu dan pelatihan yang diisi oleh anggota PCIM Jerman
Raya sesuai dengan keahlian, profesi, studi dan minat
penelitian. Program ini ditujukan ke Perguruan Tinggi
Muhammadiyah (PTM), Mualimin, dan perguruan tinggi
lain serta instansi pemerintah daerah atau pusat.
Pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan dalam bentuk
kuliah tamu atau diintegrasikan dengan perkuliahan
reguler yang sedang berjalan.

2. Horizon Europe atau Hi!Europe – Pendampingan


pencarian beasiswa. Yakni program membahas strategi
melanjutkan studi dengan beasiswa ke Jerman, Austria,
Polandia, Hungaria, dan negara Eropa lainnya. Kegiatan
diisi oleh para aktivis dakwah PCIM Jerman Raya yang
sedang menempuh studi dengan beasiswa.

3. Science in Spotlight – Student Poster Competition, yakni


lomba poster bagi mahasiswa yang dilakukan secara
daring dengan tujuan menstimulus kreativitas dalam
bidang tertentu. Target peserta khususnya berasal dari
PTM dan secara umum dari perguruan tinggi lain di
Indonesia. Tema perlombaan dapat disesuaikan
kemudian.

4. International Conference, yakni konferensi internasional


yang diadakan untuk mengakomodasi internasionalisasi
Muhammadiyah dengan memperkenalkan para ulama dan

73
Sang Surya di Eropa

cendekiawan di lingkungan Muhammadiyah ke


lingkungan yang lebih global.

5. PEARL – Professional and Research Cluster. Yakni wadah


atau gugus pengayaan profesi dan akademis yang beperan
mendorong pengembangan profesi dan akademik para
anggota PCIM Jerman Raya, warga dan simpatisan
Muhammadiyah, serta masyarakat Indonesia secara
umum yang berada di Eropa dan Indonesia.

Pencapaian sementara. Perjalanan ACTIVATE! memang baru


dalam tahap memulai mengingat kepengurusan pada saat tulisan
ini disusun baru berjalan 10 bulan. Namun jika komitmen Majelis
PIPTEK pada khususnya dan PCIM Jerman Raya pada umumnya
tetap berjalan dengan tinggi, maka ada beberapa tolok ukur yang
sangat sangat menjanjikan dari program Activate! ini.

Pertama ialah, ACTIVATE! dengan sub-program Master Class-


nya seakan tengah menyambut momentum kelas daring yang
marak di kala pandemik global Covid-19. Kuliah tamu yang dicoba
digagas secara lebih sistematis, disambut cukup baik. Penerapan
awal Master Class salah satunya ialah dengan bekerja sama dengan
Universitas Muhammadiyah Palembang, melalui topik
kewirausahaan dan teknologi. Master Class ini juga berhasil
membangun jaringan PCIM Jerman Raya dengan Universitas
Muhammadiyah Palembang yang ditandai dengan
penandatanganan MoU antardua institusi.
Kedua, sub-program PEARL berhasil diterapkan melalui
beberapa webinar yang berkaitan dengan literasi halal dan
transportasi masa depan. Khusus untuk kedua webinar ini,
ACTIVATE! pro-aktif bekerja sama dengan pihak-pihak eksternal
semisal pengajian kota di Jerman dan Masyarakat Transportasi
Indonesia Cabang Jakarta. Belajar dari kolaborasi dengan mitra luar
inilah gema dan muatan positif kegiatan PEARL dapat
didiseminasikan. Di sisi lain, ini juga menyadarkan bahwa dunia

74
Ridho Al-Hamdi

lebih mengarah pada saling kerjasama dalam membahas sebuah


topik yang berkaitan dengan kemashalahatan ummat.
Ketiga, program khusus pendampingan beasiswa Hi!Europe
berhasil menghantarkan satu orang peserta program meraih
beasiswa bergengsi dan sangat komptitif Ernst Mach Grant dari
Austrian Exchange Program. Hal ini memicu semangat program
Hi!Europe karena model yang tengah dikembangkan memiliki
success story atau teladan yang dapat dievaluasi kekuatan dan
kelemahannya. Misalnya, program Hi!Europe langsung mendorong
pesertanya memulai persiapan proposal penelitian dan wawancara
dalam sebuah proses bimbingan yang rutin, tanpa penuh dengan
materi teori, tips atau trik bagaimana mendapatkan beasiswa. Jelas
ini merupakan sebuah model yang jauh lebih efektif dari sisi waktu
karena dijalankan melalui sharing experiencepembimbing yang
lebih berpengalaman.
Outlook. Masih banyak pekerjaan rumah yang belum
direalisasikan oleh ACTIVATE! semisal konferensi internasional
(diagendakan Januari-Februari 2022) dan kompetisi mahasiswa
(pertengahan 2022) yang membutuhkan sumber daya yang lebih
banyak. Namun patut disyukuri bahwa status ACTIVATE! saat
tulisan ini disiapkan ialah tengah dalam rangka penjajakan dengan
Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah dan PTMA agar Activate!
ini dapat memperkaya transfer pengetahuan dari Jerman ke Tanah
Air dan sebaliknya dalam memperkaya literasi mengenai Islam dan
muslim berkemajuan ke Jerman.
Kesempatan memperkuat program ACTIVATE! dapat terus
meminjam momentum era digitalisasi pendidikan. Hal ini setelah
mencermati di masa krisis pandemi Covid-19 di Eropa, terdapat
kecenderungan untuk semakin lebih memaksimalkan penggunaan
kelas online atau kelas jarak jauh dalam aktifitas pendidikan
secatra umum. Beberapa program ACTIVATE! berpotensi
dilakukan secara berkala tanpa perlu mengeluarkan biaya ekstra

75
Sang Surya di Eropa

dikarenakan sifat kegiatannya yang online. Konferensi


internasional saat ini sudah sangat lumrah diadakan melalui
platform online, baik yang berbiaya maupun yang cuma-cuma.
Sehingga, visi mendekatkan Gerakan Muhammadiyah dengan
Islam Berkemajuannya ke tengah-tengah komunitas Jerman
terbuka untuk segera direalisasikan.
Potensi yang juga dapat menghambat akselerasi program
ACTIVATE! tentu saja berkaitan dengan kaderisasi dan regenerasi
kepengurusan ke depan. Model-model yang berhasil direalisasikan
dalam program pusat belajar ini masih bertumpu pada aliran
mahasiswa yang datang ke Jerman dari Pergutruan Tinggi
Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA). Ke depannya, ada baiknya jika
ACTIVATE! dimotori oleh para mukimin (Mulsim Indonesia yang
bermukim di Jerman) dan diperkuat oleh para mahasiswa S1-S3
yang tengah menimba ilmu.

7. Pengajian-pengajian Lain Kerjasama PCIM Jerman Raya


dan Komunitas Lokal Jerman
Selain kajian atau pengajian yang telah dilakukan di atas baik
secara luring maupun daring, berikut ini adalah pengajian-
pengajian lain yang pernah diadakan oleh PCIM Jerman Raya
bekerjasama dengan komunitas lokal Indonesia yang ada di
Jerman.

76
Ridho Al-Hamdi

Table 4.3. Daftar Pengajian yang pernah diadakan kerjasama PCIM


Jerman Raya dan Komunitas Lokal di Jerman
NO TANGGAL NAMA KEGIATAN KOTA MITRA
Pengajian dalam Rangka
25
Pengenala PCIM Jerman
1 Novemb Munchen
Raya bersama Akhmad
er 2017
Muktaf
Berlin Bershalawat dalam
Rangka Peringatan Maulid
Nabi Muhammad SAW
26 1439 H “Revitalisasi
IWKZ, NU
2 November Khazanah Tradisi untuk Berlin
Jerman
2017 Kemandirian dan
Pengembangan Umat”
Narasumber: Prof. Abdul
A’la
Seminar post-Truth &
Workshop CDA
PPI Berlin,
3 4 April 2018 Narasumber: Dr. J. Berlin
NU Jerman
Haryatmoko, SJ.
Moderator: Zacky Umam
Stay or Return? Diskusi
21 Januari
4 bersama Prof. Dr. med. Frankfurt Mer-C
2018
Rasjid Soeparwata
Kajian Tafsir Qur’an Masjid
13 Agustus
5 Bersama Prof. Yunan Frankfurt Indonesia
2018
Yusuf Frankfurt
Pengajian Akbar Islam
Berkemajuan dalam
rangka Ukhuwah PM3
24 Agustus
6 Islamiyah Munchen Indonesia
2019
Narasumber: 1. Dr. Haedar Munchen
Nashir, M.Si
2. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed.
Indonesisch
Hamburg,
es
Safari Ramadhan 1440 H Bremen,
Islamiches
Ustadz dan Ustadzah Hannover,
Centrum
Narasumber: Ustadz Leipzig
Ramadhan Hamburg,
7 Lukman Nur Hakim, LC., Hale,
1440 H KMIB, KMH,
MA. dan Ustadzah Karlsruhe,
Rumah Kita,
Fatimah Chairi, SHI., Munchen,
IKMIK, PM3
M.Phil. Muhlheim
Indonesia-
a.d. Ruhr
Munchen

Sumber: Diolah oleh penulis.

77
Sang Surya di Eropa

Gambar 4.9 Poster-poster Pengajian yang Pernah Diadakan PCIM Jerman


Raya

B. Jadi Amil Zakat dan Qurban Melalui Lazismu Jerman


1. Lazismu Jerman Berdiri Tahun 2016
Pada Hari Sabtu, 17 September 2016, PCIM Jerman Raya
mengadakan rapat koordinasi dan evaluasi organisasi. Salah satu
keputusan penting dari forum ini adalah peresmian sekaligus
peluncuran lembaga baru PCIM Jerman Raya, yaitu Lembaga Amil
Zakat Infaq Shadaqah Muhammadiyah (LazisMu) Jerman. Latar
belakang didirikannya LazisMu Jerman adalah kesuksesan PCIM
Jerman Raya sebagai amil zakat fitrah dan fidyah pada Ramadhan

78
Ridho Al-Hamdi

tahun 2016. Antusias warga Muslim Jerman melebihi harapan


pengurus PCIM. “Awalnya saya dan tim pelaksana zakat
menargetkan terkumpul hanya sekitar 300 Euro saja, karena ini
baru awal. Tapi dana yang terkumpul justru malah hampir 800
Euro atau sekitar lebih dari 10 Juta Rupiah. Subhanallah, ini di luar
dugaan,” ungkap Ridho Al-Hamdi, ketua PCIM Jerman Raya.
Atas dasar itulah, PCIM Jerman Raya mendiskusikan perlunya
pendirian LazisMu Jerman. Lebih lanjut Ridho menjelaskan, bahwa
fungsi keberadaan LazisMu di Jerman ini adalah sebagai institusi
sosial yang akan menghimpun potensi-potensi kedermawanan
orang-orang Jerman, baik mereka orang lokal Jerman maupun
warga Indonesia yang tinggal di Jerman. “Jika kita mendekati orang
Jerman dengan cara agama, dipastikan sulit karena sekitar 34
persen penduduk Jerman adalah atheis, malas ngomongin agama.
Tapi jika kita mendekati mereka melalui jalur sosial, akan lebih
mudah. Karena itu, kita berharap LazisMu Jerman dapat menarik
minat orang Jerman untuk berbagi rasa kedermawanan, karena
manusia itu pada dasarnya suka memberi, apapun agamanya
bahkan yang tak beragama sekalipun,” terang Ridho.
Rapat ini dihadiri juga oleh sekretaris umum PP
Muhammadiyah, Dr. H. Abdul Mu’ti, yang memberikan motivasi
berorganisasi kepada para pengurus PCIM. Terpilihlah Ria Tristya
Amalia dan Zuhdayanti Yufna Yunan sebagai ketua dan sekretaris
LazisMu Jerman. Ria adalah mahasiswi S3 di Kota Koblenz dan
Zuhdayanti adalah mahasiswi S2 di Kota Mainz. Ada tiga fungsi
LazisMu Jerman: amil zakat fitrah tiap bulan Ramadhan, amil Idhul
Qurban dan amil shadaqah dan infaq. “Saat rapat, ada usulan dari
temen-temen perlunya gerakan infaq 1 Euro per orang per bulan.
Jika tiap bulan ada seratus orang saja, maka terkumpul 100 Euro.
Jika setahun, sudah terkumpul 1.200 Euro. Jika dirupiahkan, hampir
20 juta. Cukup besar jika dimanfaatkan untuk bantuan pendidikan,
kesehatan atau bencana di tanah air atau daerah konflik/bencana,”
tambah Ridho.

79
Sang Surya di Eropa

Gambar 4.10 Logo Lazismu Jerman

Sumber Logo: Dok PCIM Jerman Raya.


Selain pembentukan pengurus LazisMu Jerman, perubahan
dan penambahan pengurus pada posisi yang lain juga dilakukan,
seperti Kurnia Putra Wijaya sebagai koordinator salah satu negara
bagian, Yunita Turissiana Dwi sebagai wakil bendahara dan
Luqman Roihan sebagai anggota bidang IT dan publikasi.
Selengkapnya, pengurus hasil perubahan dapat dilihat di link
http://jerman-raya.muhammadiyah.or.id/content-7-sdet-
pengurus.html. Sukses selalu PCIM Jerman Raya dan LazisMu
Jerman untuk menebar dakwah di daratan Eropa.
Sejak 2016 PCIM Jerman Raya telah memiliki Lazismu Jerman
yang berkantor secara operasional di Jerman. Sejak 2016 pula
Lazismu Jerman sudah menyalurkan zakat fitrah sekaligus fidyah,
shadaqah, dan zakat maal. Selanjutnya cukup disingkat zakat fitrah
saja. Pada tahun 2016, zakat fitrah Lazismu Jerman disalurkan
melalui Lazismu Pusat di Jakarta. Pada 2017, zakat fitrah disalurkan
ke Pondok Pesantren Asy-Syifa Bambanglipuro Bantul. Pada 2018,
zakat fitrah disalurkan ke warga Desa Hargomulyo, Kokap,

80
Ridho Al-Hamdi

Kulonprogo. Pada 2019, zakat fitrah disalurkan ke warga Sierre


Lione, Afrika. Pada 2020, zakat fitrah disalurkan Kembali ke warga
Desa Hargomulyo, Kokap, Kulonprogo. Pada 2021, zakat fitrah
disalurkan ke warga Desa Petir, Rongkop, Gunungkidul. Secara
detail, berikut ini informasinya.

2. Zakat Fitrah Lazismu Jerman 2016 Kumpulkan 10,5 Juta1


Pada Ramadhan 1437 H atau 2016 M, PCIM Jerman Raya
menyelenggarakan pengumpulan zakat fitrah dan fidyah. Sebanyak
83 muzakki mempercayakan zakatnya pada PCIM Jerman Raya.
Ketua panitia pengumpulan zakat, Akhmad Muktaf Haifani,
mengonfirmasi bahwa total dana yang terkumpul adalah 713 Euro
atau senilai dengan Rp. 10.524.637. “Dana tersebut lalu kami
transfer ke rekening Lazismu PP Muhammadiyah di Jakarta dalam
tiga kali termin dengan menggunakan rekening Indonesia milik
beberapa pengurus PCIM Jerman Raya,” jelasnya.
Para muzakki tersebut tidak hanya warga Muslim Indonesia,
tetapi juga Muslim lokal Jerman. Mereka tidak hanya yang tinggal
di Jerman, tetapi ada beberapa yang berasal dari Austria. Meski ini
merupakan program perdana PCIM Jerman Raya sebagai amil
zakat, respon masyarakat Jerman sangat positif. Jumlah dana zakat
yang terkumpul pun melampaui harapan. Selaku ketua panitia,
Muktaf mengatakan bahwa dirinya tidak menyangka kalau
masyarakat Jerman mempercayakan zakatnya kepada kami. “Ini
amanah yang harus ditunaikan dan berikan kepada para mustahiq,”
lanjut mahasiswa doktor TU Berlin ini.

3. Lazismu Jerman Serahkan Zakat Fitrah 20 Juta ke Anak


Yatim Tahun 2017
Pada Hari Senin, 19 Juni 2017 pukul 13.00 WIB, Lazismu Jerman
telah menyerahkan dana zakat fitrah, fidyah dan zakat maal kepada
Panti Asuhan Asy-Syifa’ Muhammadiyah Bantul Yogyakarta

1
Berita ini pernah dimuat oleh Suara Muhammadiyah (2016a).

81
Sang Surya di Eropa

sebesar lebih dari Rp. 20 Juta. Jumlah ini sudah hasil konversi dari
1.350 Euro sesuai dengan kurs yang berlaku saat itu. Proses
pengumpulan zakat tersebut dikoordinir oleh LazisMu Jerman. Ria
Tristya Amalia, selaku ketua LazisMu Jerman, sudah melakukan
koordinasi internal tim untuk persiapan segala hal mulai dari
penentuan besaran nilai zakat fitrah dan fidyah, persiapan poster,
penentuan target mustahiq zakat, sosialisasi pengumpulan zakat,
hingga pada akhirnya terkumpul dana tersebut. “Setelah disepakati
internal pengurus, pada tahun 2017 ini, besaran nilai zakat fitrah
untuk negara Jerman dan sekitarnya adalah 6 Euro per jiwa dan
fidyah adalah 4 Euro per jiwa per hari,” jelas Ria.
Gambar 4.11 Penyerahan Zakat Fitrah Lazismu Jerman ke Panti Asuhan
Asy-Syifa’ Muhammadiyah Bantul

Sumber Foto: Dok PCIM Jerman Raya. Ket: Ini penyerahan tahap pertama
secara simbolik sejumlah Rp 12 Juta. Sisanya Rp 6 Juta diserahkan
beberapa hari kemudian via transfer.
Sementara itu, lokasi yang menjadi target penyerahan zakat
fitrah adalah panti asuhan. Setelah ketua PCIM Jerman Raya Ridho
Al-Hamdi melakukan kunjungan ke lokasi panti yang beralamat di
Jogodayo, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta,
diputuskan panti tersebut menjadi target penyerahan zakat fitrah.
“Peninjauan lokasi dilakukan sekitar di minggu kedua Ramadhan,
bertemu pengurus panti, cek lokasi asrama dan bangunan lain

82
Ridho Al-Hamdi

hingga mendata jumlah anak yatim dan dhu’afa yang berhak


mendapatkan zakat fitrah,” terang Ridho yang kebetulan sedang
ada di Yogyakarta. Pada tahun ini, selain ada penerimaan zakat
fitrah dan fidyah, LazisMu Jerman juga menerima penyerahan
zakat maal. Kemudian, setelah berdiskusi dengan pengurus panti,
disepakati penyerahan zakat fitrah dilakukan pada tanggal 19 Juni
2017 di Masjid At-Tanwir yang berlokasi di dalam panti.
Pada saat penyerahan zakat, anak-anak panti baik yang tinggal
di asrama serta anak-anak dhu’afa yang tidak tinggal di asrama
diundang untuk hadir pada forum penyerahan zakat serta uang
santunan kepada mereka. Dari total dana tersebut, dana sebesar
Rp. 3.800.000,- diberikan langsung kepada 38 anak panti yang
hadir. Per anak mendapatkan uang santunan sebesar seratus ribu
rupiah. Dana selebihnya masuk ke kas panti untuk pembelian
logistik dapur serta perbaikan gedung panti. Pada saat penyerahan
zakat tersebut, hadir sejumlah pengurus panti antara lain ketua
pengurus panti H. Suwandi Danu Subrata, sekretaris panti Sena,
S.Pd.I., bendahara panti Drs. Mugiyanta, M.Si. dan pengurus panti
lainnya Sigit Hadriyanto, S.Pd. Sebagai perwakilan PCIM Jerman
Raya hadir ketuanya Ridho Al-Hamdi beserta istri dan anak-
anaknya. Selain penyerahan zakat, ada bingkisan tiga buku novel
motivasi untuk tiga anak panti yang berprestasi. Alhamdulillah,
sebagai amil zakat, LazisMu Jerman telah menunaikan amanah
untuk menyalurkan salah satu rukun Islam kepada kaum Muslim
yang berhak mendapatkannya. Semoga amal ibadah bapak ibu yang
telah mempercayakan zakat dan fidyahnya kepada LazisMu Jerman
diterima di sisi Allah serta senantiasa mendapatkan rezeki yang
barokah.

83
Sang Surya di Eropa

Gambar 4.12 Bersama Anak Yatim, Orang Tuanya serta Pengurus Panti

Sumber Foto: Dok PCIM Jerman Raya. Lokasi Foto di Masjid Panti Asuhan
Asy-Syifa’ Muhammadiyah Bantul.

4. Lazismu Jerman Salurkan Zakat Fitrah 23 Juta ke


Hargomulyo Kulonprogo 20182
PCIM Jerman Raya menyantuni 400-an anak yatim dan duafa
se-Desa Hargomulyo, Kecamatan Kokap, Kulonprogo, Senin
(11/6/2018). Dalam aksi sosial itu, mereka menyalurkan zakat,
infaq, sodaqoh, dan juga fidyah. Perwakilan PCIM Jerman Raya
Ridho Alhamdi mengatakan, organisasinya merupakan salah satu
dari 22 cabang Muhammadiyah yang ada di luar negeri. Dia
menjelaskan, penamanan Jerman Raya, karena beranggotakan
warga yang tidak hanya tinggal di Jerman. Namun di negara seperti
Luxembourg, Swiss, Austria, dan beberapa negara lain yang
menggunakan bahasa Jerman. “Di Jerman, umat muslim hanya 4,5
persen dari sekitar 85 juta penduduk. Tetapi jumlah kami terus
berkembang. Kami baru saja membangun masjid yang cukup
besar,” ujar Ridho.
Dia melanjutkan, pentaasyarufan atau penyaluran zakat ini
sudah memasuki tahun ketiga. Muzaki berasal dari orang muslim

2
Berita ini pernah dimuat oleh website PCIM Jerman Raya (2018a).

84
Ridho Al-Hamdi

Indonesia yang tinggal di sana, atau menikah dan menjadi warga


Jerman. Namun ada juga dari warga muslim Jerman yang setiap
tahun jumlahnya terus bertambah. Pemilihan Hargomulyo sebagai
lokasi penyaluran karena banyak warga yang menjadi penyandang
masalah sosial, sehingga bantuan dinilai tepat dan sangat
membantu warga untuk menghadapi lebaran.
Gambar 4.13 Penyerahan Zakat Fitrah Lazismu Jerman ke Anak Yatim
Hargomulyo

Sumber Foto: Dok PCIM Jerman Raya


Selain zakat, dalam bakti sosial (baksos) yang dilaksanakan di
SD Muhammadiyah Tlogolelo, Hargomulyo, juga disalurkan infaq,
sodaqoh, serta fidyah. Bantuan diberikan kepada 400 orang duafa
dan yatim piatu, dalam bentuk beras, minyak goreng, dan gula
pasir. Selain menyalurkan bantuan, juga diadakan pasar murah
sembako dan pakaian lantas pakai. Kepala Desa Hargomulyo,
Burhani Arwin mengatakan, pentasyarufan zakat, infaq dan
sodaqoh ini sebanyak beras 1,8 ton, minyak goreng 564 liter.
Sejumlah anak yatim juga diberikan bantuan uang senilai Rp.
200.000. Salah seorang warga Mbah Giyem mengaku sangat
senang dan bersyukur dengan bantuan yang diterimanya. “Sangat
bersyukur dan bantuan ini gratis. Tetapi kalau mau beli ada juga di

85
Sang Surya di Eropa

pasar murah,” katanya.


Gambar 4.14 Penyerahan Simbolik Zakat Fitrah ke Warga Golongan
Miskin Desa Hargomulyo

Sumber Foto: Dok PCIM Jerman Raya

5. Ramadhan 2019, Lazismu Jerman Salurkan Zakat Fitrah ke


Sierra Lione3
Ramadan 1440 H atau 2019 H, LazisMu Jerman menyalurkan
proram Zakat, Fidyah dan Sedekah ke negara Sierra Leone, negara
termiskin di dunia yang terletak di Afrika Barat. Penduduk dengan
sekitar 80% Muslim hidup di bawah garis kemiskinan. Pendapat
rata-rata penduduk Sierra Leone dibawah 1 Dollar
US/hari. Dengan mempertimbangkan alasan tersebut, maka
Lazismu Jerman tahun 2019 menyalurkan program Zakat Ramadan
1440 H tidak hanya ke tanah air namun juga ke negara Sierra Leone.
Kontak person Lazismu Jerman di Sierra Leone adalah Dr. Hamid
A. Kanneh, ketua organisasi IIYL (International Islamic Youth
League) yang melaksanakan penyaluran fidyah dan zakat dan

3
Berita ini pernah dimuat oleh website PCIM Jerman Raya (2019)

86
Ridho Al-Hamdi

sadaqa dari LazisMu Jerman di beberapa daerah di sekitar kota


Freetown, Sierra Lione.
Gambar 4.15 Penduduk Kota Freetown, Sierra Lione, yang Menerima
Zakat Fitrah Lazismu Jerman

Sumber Foto: Dok PCIM Jerman Raya.


Total penerimaan program Zakat fitrah, fidyah Lazismu
Jerman tahun ini adalah sebesar 1.745,00 Euro atau sekitar kurang
lebih 30 juta Rupiah. Muzzaki (pembayar zakat fitrah) yang
membayar melalui LazisMu Jerman sangat bervariasi dilihat dari
domisili maupun latar belakang muzzaki. Para muzzaki tidak hanya
berasal dari negara Jerman, juga berasal dari negara tetangga
seperti Belanda dan Austria. Latar belakang para muzzaki pun
sangat beragam, ada yang berstatus mahasiswa, ada WNI mukimin
yang tinggal di Jerman dan sekitarnya juga sebagian muzakki
adalah WNA yang sebelumnya belum mengenal Lazismu Jerman.

87
Sang Surya di Eropa

Gambar 4.16 Jamaah Perempuan Kota Freetown yang Menerima Zakat


Fitrah Lazismu Jerman

Sumber Foto: Dok PCIM Jerman Raya


Penyaluran program ini dilakukan dua kali yaitu penyaluran
fidyah yang telah dilaksanakan di sepuluh terakhir bulan Ramadan
di Lungi, daerah di sekitar bandara Internasional Sierra Leone yang
masih banyak fakir miskin dan terbelakang daerahnya. Di sini
LazisMu memberikan makan 159 fakir miskin Muslim (sesuai
jumlah pembayar fidyah dan bilangan hari puasa yang
ditinggalkan). Penyaluran kedua adalah penyaluran Zakat fitrah
dan sadaqa yang dilakukan hari Rabu, 05 Juni 2019 pagi sebelum
dilaksanakan solat Idul Fitri. Pada bulan Ramadhan 2019, LazisMu
Jerman menyalurkan zakat fitrah kepada 495 Muslim dan 110 anak
yatim piatu, serta 36 orang penerima fidyah di kota Port Loko,
Sierra Leone. Barakallahu fiekum atas kepercayaan yang diberikan
Bapak-Ibu, Sdr/Sdri kepada LazisMu Jerman.

6. Lazismu Jerman Salurkan Zakat Fitrah 20 Juta ke


Hargomulyo Kulonprogo4
Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Jerman
Raya kembali bekerjasama dengan Pimpinan Ranting

4
Berita ini pernah dimuat oleh Suara Muhammadiyah (2020).

88
Ridho Al-Hamdi

Muhammadiyah (PRM) Hargomulyo mengadakan bakti sosial di


Kalurahan Hargomulyo. Kegiatan lintas benua yang
diselenggarakan mulai hari Sabtu s.d. Senin, 16-18 Mei 2020 ini
melibatkan banyak unsur diantaranya PCIM Jerman Raya, PRM
Hargomulyo, PRA Hargomulyo, Lazismu, dan MCCC Hargomulyo.
Menurut Drs. H. Suyasman, M.A., Ketua PRM Hargomulyo
baksos kali ini sekaligus sebagai respon tanggap bencana dampak
wabah Covid-19 yang melumpuhkan ekonomi masyarakat
kebanyakan. Dia menambahkan bahwa dengan tidak pastinya
kapan pandemi ini akan berakhir menyebabkan ketidakpastian
pula pencaharian masyarakat akan pulih. Saat ini banyak warga
kehilangan pekerjaan serta transaksi ekonomi relatif berkurang
sehingga menimbulkan dampak kerawanan sosial.
Gambar 4.17 Poster Zakat Fitrah Lazismu Jerman 2018

Sumber Poster: Dok PCIM Jerman Raya.

89
Sang Surya di Eropa

Sedangkan Ketua Panitia Baksos, Cholis Hajar mengungkapkan


bahwa baksos kali ini mentasyarufkan zakat fitrah, fidyah &
sedekah dari warga PCIM Jerman Raya yang dihimpun oleh
Lazismu PCIM Jerman Raya disalurkan melalui Lazismu PRM
Hargomulyo bekerjasama dengan Muhammadiyah Covid-19
Command Center (MCCC) Hargomulyo. Selain zakat, infak dan
shodaqoh dari warga Muhammadiyah Jerman Raya, ada juga infak
dan shodaqoh dari masyarakat dan warga Muhammadiyah di
Hargomulyo. Bakti sosial diwujudkan dalam bentuk pemberian
paket sembako kepada 200 orang dhuafa berisi beras 10 kg, gula
jawa 1 kg, minyak goreng 1 liter ditambah dengan hand sanitizer
dan sabun cair.
Selain itu juga, diberikan tali asih kepada 30 tenaga pendidik
dan kependidikan non PNS di lingkup Amal Usaha
Muhammadiyah-‘Aisyiyah Hargomulyo serta santunan kepada
anak yatim-piatu yang ada di Kalurahan Hargomulyo. Cholis
berharap melalui bantuan ini sedikit meringankan beban warga
miskin terdampak covid-19. Adapun MCCC Hargomulyo
sebelumnya juga telah mengadakan kegiatan penyemprotan
disinfektan di sekolah Muhammadiyah-‘Aisyiyah Hargomulyo,
tempat ibadah serta rumah-rumah penduduk, demikian
disampaikan Koordinator MCCC Hargomulyo, Burhani Arwin.
Selain itu juga telah melakukan edukasi kepada masyarakat utk
tetap tinggal di rumah, menjauhi berkerumun, jaga jarak, memakai
masker dan rajin mencuci tangan.
Menurut Burhani, guna menghindari berkerumun maka
mekanisme pembagian paket sembako kali ini adalah dengan
diantar ke rumah masing-masing dengan tetap menerapkan
protokol keamanan Covid-19. Dia menambahkan, masyarakat terus
dihimbau utk mematuhi anjuran pemerintah, MUI, dan Ormas
keagamaan dalam rangka memutus penyebaran virus Covid-19.
Perwakilan PCIM Jerman Raya, Dr. phil. Ridho Al-Hamdi, MA
mengungkapkan bahwa pentasyarufan zakat, infak, shodaqoh

90
Ridho Al-Hamdi

warga Muhammadiyah Jerman Raya tahun ini kembali diadakan di


Indonesia setelah tahun kemarin diselenggarakan di Afrika
tepatnya di negara Sierra Leone. Sedangkan dua tahun
sebelumnya, 2018 penyaluran juga dilakukan di Hargomulyo.
Menurut Ridho pencapaian penggalangan zakat, infak
shodaqoh kali ini tidak bisa sebanyak seperti tahun-tahun
sebelumnya dikarenakan dampak Covid-19 yang melanda dunia
termasuk Jerman dan sekitarnya. Meskipun demikian dia berharap
bahwa kegiatan ini tetap membawa manfaat bagi muzaki maupun
mustahiq serta berbagai pihak yang terlibat. Dapat memupuk
silaturahmi, menyuburkan empati serta rasa kebersamaan dan
sosial bagi aghniya’ kepada mustadh’afin, imbuhnya. Ridho juga
menyampaikan bahwa selain dari warga Indonesia yang
berdomisili di Jerman, zakat, infak, shodaqoh juga disampaikan
oleh warga negara muslim asli Jerman dan sekitarnya. Disebut
Jerman Raya karena tidak saja dari negara Jerman melainkan
meliputi negara-negara di sekitarnya seperti Hongaria, Polandia,
Austria, Rep. Ceko, Slovakia dan lainnya.

7. Lazismu Jerman Salurkan Zakat Fitrah 32,6 Juta ke Desa


Petir Gunungkidul 20215
Lazismu Jerman telah menunaikan amanah menjadi lembaga
amil zakat dengan menyalurkan total dana senilai Rp. 32.664.989
yang terdiri dari zakat fitri, zakat maal, fidyah, infaq, dan shadaqah.
Para pemberi zakat tersebut adalah warga Muslim yang tersebar di
kota-kota yang ada di Jerman, Austria, Polandia, dan Belanda.
Secara terperinci, dana zakat fitrah, fidyah, infaq, dan shadaqah
senilai Rp. 15.780.000 yang dibelanjakan beras secara keseluruhan
dan dibagikan ke warga yang sangat membutuhkan yang tersebar
di 13 padukuhan di Desa Petir, Kecamatan Rongkop, Gunungkidul,
Yogyakarta. Sementara itu, dana zakat maal senilai Rp. 16.884.989
dan diberikan berupa uang tunai ke delapan asnaf/golongan sesuai

5
Berita ini pernah dimuat oleh Suara Muhammadiyah (2021).

91
Sang Surya di Eropa

ketentuan yang berlaku.


Lazismu Jerman memilih Desa Petir sebagai lokasi penyerahan
zakat karena desa tersebut merupakan salah satu desa yang masih
terbelakang secara ekonomi dan warganya sangat membutuhkan
sekali bahan makanan pokok serta santunan bagi warga yang
tergolong fakir dan miskin. Dr. phil Ridho Al-Hamdi, mantan ketua
PCIM Jerman Raya, yang juga selaku koordinator di Indonesia
untuk penyerahan zakat fitrah tersebut mengatakan, bahwa untuk
sampai ke lokasi acara, dirinya beserta rombongan harus naik
turun bukit dan melewati sejumlah kawasan hutan yang tidak ada
penduduk. “Perjalanan dari Jogja ke Desa Petir menghabiskan
waktu kurang lebih 2,5 jam-an lah. Lumayan jauh juga,” jelasnya
pada Selasa, 11 Mei 2021. Secara simbolis, penyerahan zakat fitrah
tersebut dilakukan di Masjid Al-Ikhlas yang ada di Desa Petir dan
dihadiri oleh para pengurus Pimpinan Ranting Muhammadiyah
(PRM) Petir, takmir masjid se-Desa Petir, dukuh setempat, dan
muda-mudi penggerak dakwah Desa Petir.
Gambar 4.18 Penyerahan Simbolik Zakat Fitrah Lazismu Jerman ke PRM
Petir, Gunungkidul

Sumber Foto: Dok PCIM Jerman Raya. Ket Kiri-Kanan: Timbul Suroyo
(ketua PRM Petir), Ridho Al-Hamdi (penasihat PCIM Jerman Raya), Diyah
Puspitarini (ketum PP NA, warga Gunungkidul).

92
Ridho Al-Hamdi

Dwi Maryatni selaku PIC pengumpulan Zakat Fitri Lazismu


Jerman 2021 mengatakan, bahwa warga Muslim di Eropa sangat
antusias dengan promosi zakat fitrah yang dilakukan oleh Lazismu
Jerman sehingga jumlah dana zakat fitrah mengalami peningkatan
dari 20 jutaan rupiah di tahun 2020 menjadi 32,6 juta rupiah di
tahun 202 1 ini. “Kami bahkan sampai empat tahap pengiriman
dana dengan jasa TransferWise ke rekening Mas Ridho di
Indonesia karena masih saja ada warga yang mengirimkan dananya
melalui rekening kami,” terang Dwi. Timbul Suroyo selaku ketua
PRM Desa Petir mengucapkan terima kasih sekali atas bantuan
zakat fitrah dari Lazismu Jerman dan berharap kegiatan ini
semakin mensyiarkan dakwah Muhammadiyah dan Islam di Desa
Petir mengingat kondisi perekonomian warganya melemah
terutama akibat pandemi Covid-19. Dalam acara ini, hadir juga
ketua umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah, Diyah Puspitarini,
dan kepala sekolah SMP Al-Mujahidin Gunungkidul, Agus Suroyo,
yang turut serta membantu kelancaran kegiatan tersebut.

93
Sang Surya di Eropa

Gambar 4.19 Salah Satu Warga Desa Petir yang Menerima Zakat Fitrah
Lazismu Jerman

Sumber Foto: Dok PCIM Jerman Raya.

Gambar 4.20 Perkembangan Zakat Fitrah Lazismu Jerman 2016-2021


(Angka dalam Juta dan Rupiah)

32,6
30

23
20 20

10,5

2016 2017 2018 2019 2020 2021


Sumber: Diolah oleh penulis.

94
Ridho Al-Hamdi

Gambar 4.20 menunjukkan, bahwa perkembangan


perolehan zakat fitrah yang dilakukan oleh Lazismu Jerman
selama enam tahun mengalami peningkatan yang baik meskipun
sempat anjlok pada tahun 2020 dari 30 juta rupiah ke 20 juta
rupiah. Hal ini tidak terlepas karena situasi pandemi Covid-19
sehingga berdampak pada kemampuan para muzakki dalam
memberikan besaran zakat fitrah, fidyah, zakat maal maupun
shadaqah kepada Lazismu Jerman.

8. Tahun 2018, Lazismu Jerman Salurkan Qurban ke


Sukabumi Jawa Barat6
Untuk pertama kalinya, Lazismu Jerman menyalurkan qurban
di Hari raya Idul Adha 1439 H dari Eropa ke Tanah Air. Kegiatan
qurban yang diberi nama dengan Projekt-Q (dibaca dengan fonetik
bahasa Jerman; „Proyek Ku“) berusaha memfokuskan penyaluran
qurban ke daerah terpencil yakni di Desa Buniwangi, Pelabuhan
Ratu, Sukabumi, Jawa Barat. Projekt-Q yang merupakan pilot
project Lazismu Jerman yang diprakarsai oleh pegiat-pegiat PCIM
Jerman Raya ini dilakukan dengan menghimpun dana qurban dari
sohibul qurban warga Muslim di Jerman. Sampai batas waktu yang
diumumkan menjelang Idul Adha 1439 H, terkumpul uang qurban
dari jamaah Muslim Jerman dan Austria yang setara dengan 14 ekor
domba jantan. Tidak Hanya warga PCIM Jerman Raya yang
mempercayakan qurbannya kepada Lazismu Jerman, namun juga
warga Muslim Indonesia lainnya secara umum.

6
Berita ini pernah dimuat oleh website PCIM Jerman Raya (2018b).

95
Sang Surya di Eropa

Gambar 4.21 Hewan Ternak yang Menjadi Program Qurban Lazismu


Jerman di Sukabumi Tahun 2018

Sumber Foto: Dok PCIM Jerman Raya.


Penyaluran hewan qurban dilakukan di Kampung Babakan
Sirna, RT 15 RW 3, Desa Buniwangi dengan bekerja sama dengan
pegiat-pegiat Masjid Jamie Al Akbar. Untuk kegiatan di lapangan
ini, Lazismu menjalin kerjasama dengan saudara-saudara dari
Rumah Aqiqah-Qurban Hidayah untuk pelaksanaan
penyembelihan qurbah di tempat. Dari 14 ekor domba Qurban
tersebut, terdapat lebih dari 110 kantung daging Qurban yang
berhasil didistribusikan ke warga desa setempat dengan berat
masing-masing sekitar satu kilogram.

96
Ridho Al-Hamdi

Gambar 4.22 Proses Pemotongan Hewan Qurban yang Siap Diberikan


kepada Warga Sekitar

Sumber Foto: Dok PCIM Jerman Raya.


Dalam menunaikan amanah mendistribusikan qurban ke desa
Buniwangi, Lazismu Jerman banyak melakukan beberapa
terobosan. Pertama, hewan qurban diberi name-tag sesuai dengan
nama sohibul qurbannya. Kedua, mendokumentasikan
penyembelihan qurban dengan mengabadikannya dengan foto.
Ketiga, mengabadikan proses pembagian dan penyaluran daging
qurban ke warga desa. Dokumentasi berupa foto-foto tersebut
kemudian dikirim ke para sohibul qurban di Jerman dan Austria
sebagai informasi bahwa qurban sudah dibagikan, tepat sehari
setelah pembagian daging qurban selesai dilakukan. Sohibul
qurban yang mempercayakan qurbannya melalui Projekt-Q
Lazismu bersyukur karena adanya proyek qurban ini, maka
keinginan sebagian warga Muslim di Jerman-Austria berqurban
dapat terlaksana. Berkaca pada keberhasilan proyek qurban
perdana Lazismu Jerman 1439 H ini, banyak hal yang dapat
dijadikan bahan evaluasi untuk pengembangan proyek qurban ke
depannya. Diharapkan, partisipasi warga Muslim di wilayah PCIM
Jerman Raya akan meningkat untuk proyek qurban tahun

97
Sang Surya di Eropa

berikutnya.

C. Aksi Kemanusiaan Muhammadiyah Jerman


1. Ajak Misi Kemanusiaan, Lazismu Jerman Luncurkan GIRO
Setelah Lazismu Jerman resmi berdiri pada beberapa bulan
lalu melalui keputusan resmi PCIM Jerman Raya No.
022/KEP/PCIM-JR/IX/2016 pada tanggal 19 September 2016,
agenda aksi pertama yang diluncurkan adalah Gerakan Infaq Satu
Euro atau disingkat GIRO. Gerakan ini bertujuan mengajak warga
Jerman dan negara Eropa pada umumnya untuk menyisihkan
sebagian kecil hartanya berupa 1 Euro tiap bulannya untuk diinfaq-
kan ke Lazismu Jerman. Ketua LazisMu Jerman, Ria Tristya Amalia,
mengatakan bahwa hasil infaq tersebut akan digunakan untuk
keperluan bantuan sosial seperti bencana, santunan keluarga
kurang mampu atau tujuan pendidikan seperti beasiswa. Sasaran
dana ini adalah negara-negara yang sering terkena bencana
ataupun negara-negara rawan konflik, seperti beberapa negara di
Timur Tengah dan juga Indonesia yang sering terkena bencana.

98
Ridho Al-Hamdi

Gambar 4.23 Poster Gerakan Infaq Satu Euro (GIRO)

Sumber Foto: Dok PCIM Kerman Raya.

99
Sang Surya di Eropa

“Saat ini, GIRO sedang berjalan. Saya dan sekretaris Lazismu


Jerman sedang menyebarluaskan informasi ini ke berbagai pihak.
Kami akan membuat laporan rutin secara berkala yang akan kami
informasikan kepada pemberi infaq,” jelas Ria. Ketua PCIM Jerman
Raya, Ridho Al-Hamdi, menambahkan bahwa GIRO merupakan
salah satu program unggulan PCIM Jerman Raya juga. Selain GIRO,
program unggulan lainnya adalah Pengajian Online Uni-Eropa
(PENNA) termasuk juga seni bela diri Tapak Suci Jerman. Dengan
adanya gerakan GIRO ini, Ridho berharap bahwa nilai-nilai
kedermawanan (filantropi) masyarakat Jerman dan Eropa pada
umumnya dapat tersalurkan ke negara-negara yang
membutuhkan.
Karena itu, Lazismu Jerman mengundang warga Jerman dan
Eropa pada umumnya untuk sama-sama berpartisipasi dalam
agenda GIRO tersebut dengan hanya menyisihkan uang 1 Euro per
bulan, tapi memiliki dampak yang luar biasa untuk pembangunan
dunia. Dana dapat ditransfer ke rekening berikut ini:

Bank Sparkasse Koblenz


A.n. Ria Tristya Amalia
No. Rekening: 103659546
IBAN: DE15 5705 0120 0103 6595 46
BIC: MALADE51KOB

Silakan tulis tujuan transfer, missal: Infaq 1 Euro atas nama


Ahmad.Jika ada pertanyaan lebih lanjut, bisa menghubungi Ria
Tristya Amalia di email ini lazismu.jerman@gmail.com atau No
HP/WA (+4915733241107). Informasi juga bisa didapatkan di
website berikut ini: http://jerman-
raya.muhammadiyah.or.id/pengumuman-441-detail-gerakan-
infaq-1-euro.html. Semoga agenda GIRO bisa mengajak warga
Jerman dan Eropa untuk tujuan-tujuan kemanusian.

100
Ridho Al-Hamdi

2. Lazismu Jerman Salurkan Donasi untuk Gempa Aceh,


Aleppo, dan Rohingya
LazisMu Jerman juga telah menyalurkan bantuan dana yang
telah dihimpun dari warga Jerman. Ada tiga jenis donasi yang telah
disumbangkan oleh LazisMu Jerman. Pertama adalah donasi untuk
gempa Aceh yang terjadi pada Bulan Desember 2016. Bantuan yang
dikirimkan oleh LazisMu Jerman adalah sebesar Rp. 2.100.300,-
atau setara 150 Euro pada saat transfer yang dilakukan dari Bank
Mandiri ke rekening LazisMu Aceh. Ketua LazisMu Jerman, Ria
Tristya Amalia, sudah berkomunikasi terlebih dahulu dengan
penanggung jawab gempa Aceh, Muhammad Yamin. Dikonfirmasi,
transfer telah diterima.
Kedua adalah donasi untuk korban konflik perang di Aleppo,
Syiria. Bantuan dari LazisMu Jerman adalah sebesar Rp.
2.000.000,-. Ketiga adalah donasi untuk korban konflik etnis
Rohingya di Myanmar. Donasi adalah sebesar Rp. 2.182.291,-.
Donasi kedua dan ketiga ini ditransfer ke rekening LazisMu Pusat
di Jakarta untuk kemudian diteruskan ke pihak Aleppo dan
Rohingya. Kurs donasi kedua dan ketiga adalah sebesar 300 Euro
dan ditransfer melalui jasa TransferWise dengan sedikit biaya
administrasi. Ria menjelaskan bahwa pada awalnya LazisMu
Jerman berkeinginan untuk langsung menyalurkan bantuan
tersebut ke negara yang bersangkutan, tetapi mengurungkan niat
karena alasan bahwa LazisMu Jerman belum mendapatkan kontak
lokal di negara yang bersangkutan yang dapat dijadikan mitra
terpercaya. “Karena itu, pada akhirnya kami mentransfer bantuan
tersebut ke LazisMu Pusat yang memang juga memiliki program
penyaluran dana ke Aleppo dan Rohingya,” tambah Ria.

101
Sang Surya di Eropa

Gambar 4.24 Poster dan Bukti Transfer Donasi Aleppo dan Rohingya
Lazismu Jerman

Sumber Foto: Dok PCIM Kerman Raya.


Namun demikian, ke depan LazisMu Jerman akan tetap terus
membangun jejaring dengan dunia internasional untuk dapat
menyalurkan bantuan dana yang dimiliki lembaga tersebut.
Dengan demikian, LazisMu Jerman mengucapkan banyak terima
kasih pada para donatur yang telah mempercayakan dananya
untuk disalurkan kepada lembaga kami. Laporan sumbangan akan
terus kami laporkan tiap bulannya sebagai bentuk
pertanggungjawaban. Semoga LazisMu Jerman dapat senantiasa
amanah dan dipercaya oleh masyarakat luas.

102
Ridho Al-Hamdi

3. Pada 2017, LazisMu Jerman Salurkan Bantuan ke Berbagai


Lokasi Banjir7
Sebagai salah satu lembaga sosial yang bertujuan untuk misi
kemanusiaan, Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah
Muhammadiyah (LazisMu) Jerman telah mengirimkan bantuan
dana ke berbagai lokasi banjir yang terj adi di Indonesia selama
tahun 2017. Hingga berita ini terbit, LazisMu Jerman sudah empat
kali mengirimkan bantuan dana ke empat lokasi banjir yang
berbeda. Pertama, banjir yang terjadi di salah satu lokasi di
Provinsi Aceh. Bantuan dana yang dikirimkan ke rekening LasizMu
Aceh adalah sebesar Rp. 2.300.000,- dan berkoordinasi dengan
ketua posko banjir yaitu Bapak Muhammad Yamin. Bantuan dana
ditransfer pada Bulan Maret 2017.
Gambar 4.25 Penyerahan Bantuan PCIM Jerman Raya ke Korban Banjir di
Magelang, Jawa Tengah

Sumber Foto: Dok PCIM Kerman Raya. Ket: Penyerahan oleh wakil ketua
MDM, Arief Jamali Muis, ke salah satu relawan di lokasi bencana.
Kedua, banjir di Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Dana yang diberikan adalah sebesar Rp. 1.500.000,- melalui Bapak
Arif Jamali Muis, wakil ketua MDMC PP Muhammadiyah, untuk

7
Berita ini pernah dimuat oleh website PCIM Jerman Raya (2017b).

103
Sang Surya di Eropa

kemudian diteruskan langsung kepada tim posko MDMC di lokasi


banjir. Dana diberikan pada tanggal 11 Mei 2017. Ketiga, banjir yang
terjadi di Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah. Dana sebesar Rp.
2.300.000,- ditransfer ke rekening PDM Tolitoli pada tanggal 29
Juni 2017. Koordinasi dilakukan dengan ketua LazisMu Tolitoli,
Bapak Arif. Keempat, banjir yang terjadi di Kabupaten Belitung
Timur. Dana yang diberikan adalah sebesar Rp. 2.300.000,- melalui
rekening PDM Belitung Timur (Beltim). Koordinasi dilakukan
dengan salah satu pengurus Muhammadiyah Beltim, Bapak
Sumarno. Dana ditransfer pada tanggal 7 Agustus 2017.
Ria Tristya Amalia, ketua LazisMu Jerman, mengatakan bahwa
dana bantuan tersebut berasal dari warga Muhammadiyah dan
warga Muslim Jerman. “Meskipun jumlah dana bantuan di tiap
lokasi banjir tidak begitu besar, tapi kami berharap bantuan
tersebut bisa merata dan berkesinambungan untuk di daerah
lainnya,” lanjut Ria. LazisMu Jerman baru secara resmi berdiri
setahun lalu, di 2016. Jadi kami akan terus berusaha melakukan
yang terbaik di Jerman ini untuk menyebarluaskan dan
mensyiarkan tujuan global kemanusiaan agar Islam benar-benar
bermanfaat untuk alam semesta

104
Ridho Al-Hamdi

Gambar 4.26. Penyerahan Bantuan PCIM Jerman Raya ke Korban Banjir


Toli-Toli Sulawesi Tengah

Sumber Foto: Dok PCIM Kerman Raya. Ket: Penyerahan oleh ketua MDM
Toli-Toli, Arief, ke salah satu warga di lokasi bencana.

105
Sang Surya di Eropa

4. PCIM Jerman Raya Serahkan Bantuan untuk MBS Cilacap8


Pada Hari Ahad, 18 Juni 2017, PCIM Jerman Raya menyerahkan
bantuan sebesar Rp. 2.200.000,- (dua juta dua ratus ribu rupiah)
kepada panitia pembangunan Rumah Tahfidz dan Asrama Santri
Yatim Dhu’afa Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah
Boarding School (Ponpes MBS) Cilacap Jawa Tengah. Secara teknis,
dana tersebut ditransfer oleh ketua LazisMu Jerman, Ria Tristya
Amalia, dan masih dalam bentuk euro sebesar 150 Euro melalui
jasa transferwise.com ke rekening Ridho Al-Hamdi.

Penyerahan secara resmi diberikan oleh ketua PCIM Jerman


Raya, Ridho Al-Hamdi, kepada Ketua PCM Kedungreja, Ustadz
Mustolih, di depan Gedung PP Muhammadiyah Jalan KHA No. 103
Yogyakarta, pada Ahad pagi hari sekitar jam 08.00 WIB. Ustadz
Mustolih ditemani oleh tiga orang lainnya antara lain ketua Majelis
Didkasmen PCM Kedungreja Rubito Sukarso, Direktur MBS
Cilacap, Bapak Tarkum, M.Pd dan satu orang pengurus PCM
Kedungreja. “Kami berangkat rombongan berempat dari Cilacap
semalem jam 11 (Sabtu malam, red.) dan sampai di Jogja saat sahur
sekitar jam 03.30-an WIB. Setelah sahur, kami lanjut menuju
kantor PP Muhammadiyah untuk ketemu Mas Ridho,” terang
Tarkum saat menjelaskan kepada Ridho di kantor LPCR PP
Muhammadiyah.
Dalam obrolan saat menjamu rombongan MBS Cilacap, Ridho
menyampaikan pesan hangat dari warga Muhammadiyah Jerman
kepada keluarga besar MBS Cilacap. “Meski tidak besar bantuan
kami, semoga titipan dari LazisMu Jerman ini menjadi amal jariyah
dan bermanfaat untuk membesarkan MBS Cilacap agar menjadi
kekuatan pendidikan Muhammadiyah di Kabupaten Cilacap,”
terang Ridho. Setelah obrolan sekitar sejam-an tersebut,
dilanjutkan serah terima dan foto bersama. Kemudian, rombongan
MBS Cilacap langsung melanjutkan perjalanan pulang menuju

8
Berita ini dimuat oleh website PCIM Jerman Raya (2017a).

106
Ridho Al-Hamdi

Cilacap untuk agenda lainnya.


Gambar 4.27 Penyerahan Bantuan PCIM Jerman Raya untuk MBS Cilacap
Jawa Tengah

Sumber Foto: Dok PCIM Jerman Raya.

5. PCIM Jerman Raya Berdonasi untuk Rehabilitasi Gempa


Lombok dan Palu 20189
Gempa di Lombok yang kemudian disusul dengan gempa dan
tsunami yang meluluh lantakkan Palu, Donggala, dan sekitarnya
membuat Indonesia berduka. Para mahasiswa dan dispora di
Jerman pun terketuk hatinya untuk ikut membantu meringankan
beban para korban.
PCIM Jerman Raya dan Lazismu Jerman telah membuka
layanan donasi dan menyalurkannya melalui jaringan yang ada di
Indonesia. Kali ini PCIM Jerman Raya dan LazisMu Jerman bekerja
sama dengan Muhammadiyah Disaster Management Center
(MDMC) menyalurkan donasi dari mahasiswa dan dispora
INdonesia ditambah dengan uang kas PCIM Jerman Raya. Uang kas
tersebut berasal dari GIRO (Gerakan Infaq Satu Euro) yang

9
Berita ini pernah dimuat oleh website PCIM Jerman Raya (2018c).

107
Sang Surya di Eropa

diinisiasi PCIM Jerman Raya sejak hampir 3 tahun yang lalu.


Gambar 4.28 Poster Pengumpuan Bantuan Lazismu Jerman untuk Korban
Bencana Lombok dan Palu 2018

Sumber Poster: Dok PCIM Jerman Raya.

108
Ridho Al-Hamdi

Langkah PCIM ini mendapat sambutan yang luar biasa. Donasi


yang berhasil dikumpulkan adalah 415 Euro (Rp 7.202.000),
kemudian dari Kas PCIM sebesar 485 Euro (Rp 8.417.000). Total
uang 900 Euro (Rp 15.619.000) tersebut telah dikirimkan ke
rekening MDMC kemarin (28.10.2018), dengan rincian 300 Euro
untuk gempa Lombok dan 600 Euro untuk Gempa Palu dan
Donggala. Adapun nama-nama donasi telah dilaporkan kepada
para donatur baik melalui private message maupun di Group
WhatsApp.
PCIM Jerman Raya dan LazisMu Jerman mengucapkan terima
kasih kepada seluruh mahasiswa dan dispora di Jerman baik yang
berdonasi dan ikut mendoakan para korban. Semoga langkah kecil
ini mampu sedikit meringankan dan membantu rehabilitasi para
korban.

D. Silaturahim dan Membangun Sinergi


1. Silaturahim PCIM Jerman Raya dan PCINU Jerman di
Berlin 201610
PCIM Jerman Raya, baru-baru ini mengadakan silaturahim dan
obrolan santai antara aktivis PCIM Jerman Raya dan PCI NU Jerman
di kediaman salah satu petinggi KBRI Berlin, Prof Agus Subiyanto,
pada Hari Ahad, 14 Februari 2016. Pertemuan nonformal ini diikuti
sekitar 20 orang lebih baik dari unsur PCIM maupun PCINU. Dalam
pertemuan yang hangat dan sangat cair ini, Ridho Al-Hamdi selaku
ketua PCIM Jerman Raya mengungkapkan bahwa Muhammadiyah
dan NU di Jerman tidak perlu lagi berdebat soal internal terus. “Kita
lelah kalau ribut intern yang tidak ada ujung pangkalnya.
Keberadaan kita di Jerman ini harus jadi momentum untuk sama-
sama menyuarakan Islam Indonesia yaitu Islam nusantara yang
berkemajuan di kancah dunia,” ungkap Ridho yang sedang
menempuh studi doktor ilmu politik di TU Dortmund University.

10
Berita ini pernah dimuat oleh Suara Muhammadiyah (2016b).

109
Sang Surya di Eropa

Hal yang sama juga disampaikan oleh Zacky Khairul Umam,


ketua PCINU Jerman. Zacky mengatakan bahwa dua organisasi
Islam terbesar di Indonesia ini harus mengambil momentum
strategis bahwa Islam dan demokrasi dapat bersatu di tengah
situasi politik di kawasan Timur Tengah sedang kacau balau. Hal
ini dipertegas oleh Prof Agus bahwa Muhammadiyah dan NU harus
mempromosikan bahwa demokrasi dan Islam bisa sukses di
Indonesia sebagai negara dengan mayoritas muslim terbesar di
dunia. Lebih lanjut, pertemuan tersebut membahas hal-hal yang
mungkin bisa dikerjasamakan antara Muhammadiyah dan NU
untuk merespon terkait isu seputar islamophobia di Eropa. Apakah
berupa seminar, konferensi pers ke media Jerman, atau pelatihan.
Hubungan bilateral yang baik antara Indonesia dan Jerman patut
dijaga dan dibuktikan bahwa Islam itu bukan teroris dan tidak
identik dengan kekerasan.
Gambar 4.29 Foto Bersama antara PCIM Jerman Raya dan PCINU Jerman
Seusai Pertemuan

Sumber Foto: Dok PCIM Jerman Raya.

Selain itu, Ridho juga menegaskan bahwa saat ini adalah


momentum yang baik bagi Muhammadiyah dan NU untuk
sama-sama bermain cantik di kancah internasional melalui

110
Ridho Al-Hamdi

Jerman di saat Timur Tengah terkena badai konflik dan politik


yang tidak stabil. “Siapa yang tidak tau Jerman, negara yang
kuat dan mapan secara politik, ekonomi dan kesejahteraan
rakyat. Di sini pula ada sumber teknologi, science, kedokteran,
kesehatan bahkan filsafat dan seni pun kuat di dalamnya. Jadi,
tentu PCIM dan PCINU di Jerman punya nilai lebih dan nilai
stategis di tingkat dunia,” tegas Ridho. Acara ini diakhiri dengan
Abendessen alias makan malam bersama. Tuan rumah yang
berasal dari Surabaya sudah menyiapkan sajian rawon pedas
serta makanan pendamping lainnya.

2. Dengan Interfaith Dialogue, KBRI Berlin Gandeng PCIM


Jerman Raya Perkuat Hubungan Bilateral Indonesia-
Jerman11
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin menerima
kunjungan PCIM Jerman Raya pada Hari Senin, 15 Februari 2016
pukul 11.00-12.00 CET atau pukul 17.00-18.00 WIB di ruang kerja
Dubes Dr. Ing. Fauzi Bowo. Utusan PCIM Jerman Raya yang hadir
adalah Ridho Al-Hamdi selaku ketua ditemani beberapa pengurus
lainnya seperti Ahmad Muktaf Haifani, Zainal Sjamsi, Adi Nur
Cahyo, Chatila Maharani, dan Chusnul Septina Ari.
Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo, sangat senang menerima
kunjungan PCIM Jerman Raya, karena menurutnya, sebagai
organisasi sosial modern yang kuat di bidang intelektual harus
mampu berperan tidak hanya di Indonesia tetapi juga di tingkat
internasional. Lebih lanjut Foke menegaskan, bahwa Indonesia
adalah a great nation dan like west country di dunia, hanya saja
orang Indonesia terkadang tidak sadar kalau kita ini bangsa yang
kuat dengan penduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia.
“Hubungan bilateral Indonesia dan Jerman saat ini sangat baik. Kita
harus terus memperkut hubungan ini melalui interfaith dialogue,”

11
Berita ini pernah dimuat oleh Suara Muhammadiyah (2016c).

111
Sang Surya di Eropa

papar Foke.
Melalui forum ini juga, Foke juga meminta PCIM Jerman Raya
menjadi mitra kerja dalam bidang interfaith dialogue. Selanjutnya,
Ridho Al-Hamdi dalam sambutannya mengatakan bahwa PCIM
Jerman Raya siap menjadi partner strategis KBRI Berlin untuk
memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Jerman.
“Kami merasa terhormat jika KBRI Berlin menjadikan PCIM Jerman
Raya sebagai mitra strategis di bidang dialog antar agama
tersebut,” respon Ridho. Selain itu, Ahmad Muktaf Haifani,
koordinator PCIM Chapter Berlin menambahkan bahwa PCIM
Jerman Raya akan bergerak untuk memetakan potensi kadernya
serta mulai memberikan peran kepada mereka di semua bidang
sesuai ķeahlian mereka.
Gambar 4.30 Kunjungan PCIM Jerman Raya Disambut Dubes RI untuk
Jerman Fauzi Bowo, 2016

Sumber Foto: Dok PCIM Jerman Raya.


Karena itulah, ada beberapa harapan Foke terhadap PCIM
Jerman Raya. Pertama, PCIM harus menyiapkan SDM unggul untuk
kegiatan dialog intelektual dengan berbagai komunitas di Jerman.
Kedua, bersama KBRI Berlin menyebarkan kebudayaan Indonesia
yang penuh toleransi terhadap sesama manusia. Ketiga,
menjembatani kebutuhan spiritual warga Indonesia di Jerman

112
Ridho Al-Hamdi

melalui kegiatan keagamaan. Keempat, harus responsif dalam


menyikapi perubahan geopolitik dan ekonomi dunia.
Selain itu, dalam obrolan yang didampingi oleh petinggi KBRI
lainnya seperti Ibu Lefiyana, Fatah Hardiwinangun dan
Muhammad Anis, dibicarakan juga seputar hal lain seperti bisnis
dan ekonomi serta peran Indonesia yang masih kalah dengan
Thailand dan Vietnam. Produk-produk dari kedua negara ini punya
jalur ekonomi masuk ke Jerman, sedangkan produk Indonesia
sangat sedikit sekali. Itu saja sudah untung. “Mari kita bersama-
sama memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Jerman,” tambah
Foke.

3. Ketua PCIM Jerman Raya Khotbah Idul Fitri di Kota


Duisburg 201612
Perkembangan Islam yang dibawa oleh Indonesia di Jerman
mulai terasa dari waktu ke waktu. Hal ini setidaknya dibuktikan
dengan diadakannya sejumlah titik pelaksanaan shalat idhul fitri di
beberapa kota di Jerman, salah satunya di Duisburg, sebuah kota
yang terletak di Jerman bagian Barat di mana perkembangan umat
Muslim di kota ini cukup signifikan. Sebagai salah satu organisasi
Islam yang akhir-akhir ini telah menggeliat di kancah
internasional, Muhammadiyah pun berperan aktif untuk mewarnai
dakwah Islam di Jerman. Hal ini dibuktikan dengan tampilnya ketua
Muhammadiyah Jerman atau yang dikenal dengan PCIM Jerman
Raya, Ridho Al-Hamdi, sebagai khatib shalat idhul fitri. Lokasi
shalat ied dilaksanakan di sebuah gedung milik orang Turki yang
terletak di Hochfeldstr. 2, 47053 Duisburg.
Ridho mengatakan bahwa dirinya sudah diminta oleh pihak
penyelenggara jauh-jauh hari sejak awal Ramadhan. Ketika panitia
meminta dirinya menjadi khatib, kandidat doktor ilmu politik ini
langsung mengiyakannya. Shalat ied ini diselenggarakan oleh

12
Berita ini pernah dimuat oleh Suara Muhammadiyah (2016d).

113
Sang Surya di Eropa

Komunitas Muslim Ruhr (KMR). “Khutbah yang saya sampaikan


adalah terkait tentang bagaimana menjadi Muslim yang kembali
kepada fitrahnya yang suci, tentu dengan konteks di Eropa sini,”
terangnya. Dalam khutbahnya yang kurang lebih memakan waktu
25 menit ini, Ridho mengawali penjelasan tentang makna puasa
Ramadhan sebagai madrasah untuk mensucikan pribadi-pribadi
Muslim menuju jiwa yang suci, jiwa yang kembali ke asal mula
tanpa dosa. Selain itu, Ridho mencoba mengulas fenomena Islam
yang akhir-akhir ini sering disudutkan oleh dunia Barat bahkan
segala tindakan terorisme selalu dilekatkan dengan Islam.
Tetapi di balik itu semua, lanjutnya, kenyataan tidak membuat
Islam terpuruk tetapi semakin menunjukkan adanya izzatul Islam
(kemenangan Islam). Seraya mengutip hasil riset yang dirilis oleh
sebuah lembaga independen Amerika, Pew Research Institute,
dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini menegaskan
dalam khutbahnya, bahwa pemeluk Islam pada 2050 akan
mendekati jumlah pemeluk Kristiani. “Jika umat Kristen
prosentasenya 31 persen dari penduduk dunia, umat Muslim ada di
30 persen. Hampir sama. Di Eropa, jika umat Muslim di 2010
jumlahnya baru 43 juta, nanti di 2050 jumlahnya meningkat jadi 71
juta,” terangnya.
Shalat ied ini diikuti oleh kurang lebih 300 jamaah yang datang
dari berbagai kota. Mereka tidak hanya orang Indonesia saja, tetapi
ada juga warga Muslim lokal Jerman maupun Muslim pendatang
dari berbagai negara yang turut meramaikan suasana shalat ied
tersebut. Jadi, dari anak-anak hingga usia senja berkumpul semua
dalam suasana kegembiraan. Penetapan 1 syawal oleh komunitas
Muslim Jerman berbeda dengan beberapa negara di Eropa lainnya.
Meski beberapa negara Eropa menetapkan 1 syawal jatuh pada 6
Juli 2016, sebagian besar Muslim Jerman menetapkan 1 Syawal
jatuh pada 5 Juli. Mereka sama-sama menggunakan metode ilmu
hisab. Beberapa negara lain juga sama dengan Jerman seperti
Findandia, Swedia dan Irlandia.

114
Ridho Al-Hamdi

Gambar 4.31 Suasana Shalat Idul Fitri Kaum Muslim di Kota Duisburg,
NRW, Jerman

Sumber Foto: Dok PCIM Jerman Raya.


“Meski Indonesia termasuk Muhammadiyah menetapkan 1
syawal jatuh pada 6 Juli, kami mengikuti keputusan Muslim Jerman.
Minimnya jumlah warga Muhammadiyah juga tidak
memungkinkan kita mengadakan shalat ied sendiri. Jadi, kita ambil
hikmahnya saja seperti sebuah hadits yang artinya, perbedaan di
antara ummatku dalah rahmat,” ungkap Ridho. Shalat ied dimulai
pada pukul 09:00 pagi hari waktu setempat. Setelah shalat ied,
jamaah melakukan jabat tangan untuk saling meminta maaf satu
sama lain dan diakhiri dengan santap hidangan ala Indonesia.

115
Sang Surya di Eropa

Momen-momen seperti Idul Fitri ini menjadi kesempatan bagi


warga Indonesia untuk menghilangkan kerinduan dengan masakan
khas tanah air yg sulit dijumpai di Eropa.

E. Mengenal Tapak Suci Jerman


Jauh sebelum PCIM Jerman lahir, Tapak Suci (TS) sebagai salah
satu organisasi otonom (Ortom) Muhammadiyah telah berdiri di
Jerman yang berpusat di Bonn di bawah asuhan Pendekar Joko
Suseno. Kegiatan TS telah berjalan sejak tahun 1990-an sebelum
PCIM Jerman resmi berdiri. Puluhan warga Jerman telah ikut
bergabung dalam seni bela diri ini sehingga Tapak Suci menjadi
jalur dakwah Muhammadiyah kepada warga Jerman yang non-
Muslim. Saat ini, Tapak Suci Jerman berpusat di Kota Bonn/Köln,
Jerman bagian barat. Mayoritas anggotanya adalah warga lokal
Jerman baik dewasa maupun anak-anak.
Berbagai kegiatan berskala nasional dan internasional pun
telah diikuti oleh Tapak Suci Jerman. Dengan Tapak Suci, orang
Jerman dapat mengenal budaya Indonesia sekaligus tertarik untuk
belajar bahasa Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut tentang
Tapak Suci Jerman, anda dapat berkunjung ke websitenya berikut
ini: https://www.tapak-suci.de/der-stil-tapak-suci/.

116
Ridho Al-Hamdi

Gambar 4.32. Laman Website Tapak Suci Jerman

Kantor Sekretariat Tapak Suci Jerman:


Tapak Suci e.V. Indonesische Kampfkunst Pencak Silat
Oderstr. 5, 53332 Bornheim, Germany
Telefon: 02222-8389714
E-Mail: info@tapak-suci.de

117
Sang Surya di Eropa

118
BAB V
PCIM JERMAN RAYA DAN MEDIA

Bab ini menjelaskan tentang dua hal. Pertama, akun-akun


media social (medsos) PCIM Jerman Raya. Kedua, pemberitaan dan
artikel yang dipublikasikan oleh media massa baik online maupun
cetak. Penejelasan juga dilengkapi dengan foto atau gambar.

A. Akun Media Sosial PCIM Jerman Raya


Ada tiga akun medsos yang dimiliki oleh PCIM Jerman Raya
dan satu media komunikasi internal warga Muhammadiyah, yaitu
website PCIM Jerman Raya, akun channel Youtube, akun Fanpage
FB, akun Instagram, dan WA Group. Berikut ini adalah contoh
tampilan depan akun-akun dan WAG PCIM Jerman Raya.

119
Sang Surya di Eropa

Gambar 5.1 Laman Website Resmi PCIM Jerman Raya

Sumber: jerman-raya.muhammadiyah.or.id
Gambar 5.2 Channel Youtube PCIM Jerman Raya

Sumber:
https://www.youtube.com/channel/UCyc6d3gO6Bi3B5yxfCbNU8g

120
Ridho Al-Hamdi

Gambar 5.3 Fanpage FB PCIM Jerman Raya

Sumber:
https://www.facebook.com/PCIMuhammadiyahJermanRaya/photos/?
ref=page_internal

121
Sang Surya di Eropa

Gambar 5.4 Akun Instagram PCIM Jerman Raya

Sumber: https://www.instagram.com/pcim_jermanraya/

Gambar 5.5 WA Group “Muhammadiyah Jerman Raya”

Sumber: Dok pribadi penulis.

122
Ridho Al-Hamdi

B. Berita PCIM Jerman Raya di Media Massa


Pemberitaan tentang kegiatan-kegiatan PCIM Jerman Raya di
media massa mulai muncul sejak 2015 hingga kini. Media yang
paling sering memberitakan tentang kegiatan PCIM Jerman Raya
adalah Republika Online, Suara Muhammadiyah serta sesekali
muncul di Muhammadiyah.or.id, Anak Panah, IB Times, pwm.mu,
Lazismu, NU Online, khittah.co, dan lain sebagainya. Berikut ini
foto-foto dan link URL pemberitaan tentang PCIM Jerman Raya.
Gambar 5.6 Pemberitaan PCIM Jerman Raya di Portal Republika Online

123
Sang Surya di Eropa

Berikut ini adalah beberapa link URL berita seputar PCIM


Jerman Raya yang pernah dimuat di Portal Republika Online:

1. Muhammadiyah Cabang Jerman Perkuat Dakwah di Eropa


URL:
https://www.republika.co.id/berita/nz1of9365/muham
madiyah-cabang-jerman-perkuat-dakwah-di-eropa
2. PCIM Jerman Raya Kecam Teror Bom Sarinah
URL:
https://www.republika.co.id/berita/o0xv3y313/pcim-
jerman-raya-kecam-teror-bom-sarinah
3. PCIM Jerman Raya Bertekad Promosikan Islam Damai

124
Ridho Al-Hamdi

URL:
https://www.republika.co.id/berita/nz19y2372/pcim-
jerman-raya-bertekad-promosikan-islam-damai
4. PCIM Jerman: Muhammadiyah Butuh Pemimpin
Berawasan Internasional
URL: https://republika.co.id/berita/nsimej313/pcim-
jerman-muhammadiyah-butuh-pemimpin-berawasan-
internasional
5. Muhammadiyah Jerman Serahkan Zakat ke Panti Asuhan
Bantul
URL:
https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/sang-
pencerah/17/06/20/oru8ef-muhammadiyah-jerman-
serahkan-zakat-ke-panti-asuhan-bantul
6. PCIM Jerman Raya Datangkan Shamsi Ali untuk Safari
Dakwah
URL:
https://nasional.republika.co.id/berita/q5puwk383/pci
m-jerman-raya-datangkan-shamsi-ali-untuk-safari-
dakwah
7. M. Rokib Terpilih Jadi Ketua PCIM Muhammadiyah Jerman
Raya
URL: https://republika.co.id/berita/qgxqeg368/m-
rokib-terpilih-jadi-ketua-pcim-muhammadiyah-jerman-
raya
8. PCIM Jerman Raya Helat Forum Perkaderan Baitul Arqam
URL:
https://www.republika.co.id/berita/qqps1n483/pcim-
jerman-raya-helat-forum-perkaderan-baitul-arqam

125
Sang Surya di Eropa

Gambar 5.7 Pemberitaan PCIM Jerman Raya di Portal Suara


Muhammadiyah

Berikut ini adalah bebrapa link URL berita seputar PCIM


Jerman Raya yang pernah dimuat di portal Suara Muhammadiyah:

1. Bincang Santai PCIM Jerman Raya Dan PCINU Jerman


URL:

126
Ridho Al-Hamdi

https://suaramuhammadiyah.id/2016/02/16/pcim-
jerman-raya-rangkul-pcinu-jerman-untuk-promosikan-
demokrasi-ala-nusantara-yang-berkemajuan/
2. Program Perdana Zakat PCIM Jerman Raya
URL:
https://suaramuhammadiyah.id/2016/07/09/program
-perdana-zakat-pcim-jerman-raya/
3. Semarakkan Ramadhan, PCIM Jerman Raya Bahas Pemilu
Amerika Hingga Himpun Zakat Fitrah
URL:
https://suaramuhammadiyah.id/2016/06/30/semarak
kan-ramadhan-pcim-jerman-raya-bahas-pemilu-
amerika-hingga-himpun-zakat-fitrah/
4. Lazismu Jerman Salurkan Zakat Fitri 32,6 Juta Ke Desa
Petir Gunungkidul
URL:
https://suaramuhammadiyah.id/2021/05/12/lazismu-
jerman-salurkan-zakat-fitri-326-juta-ke-desa-petir-
gunungkidul/
5. PCIM Jerman Raya Kaji Peluang Serta Tantangan
Kendaraan Otonom Di Dunia
URL:
https://suaramuhammadiyah.id/2021/04/11/pcim-
jerman-raya-kaji-peluang-serta-tantangan-kendaraan-
otonom-di-dunia/
6. Adakan Pengajian Umum, IMG E.V. Dan PCIM Jerman Raya
Hadirkan Abdul Mu’ti
URL:
https://suaramuhammadiyah.id/2016/09/18/adakan-
pengajian-umum-img-e-v-dan-pcim-jerman-raya-

127
Sang Surya di Eropa

hadirkan-abdul-muti/
7. PCIM Jerman Raya Ajak Muslim Diaspora Pahami Produk
Halal
URL:
https://suaramuhammadiyah.id/2020/11/19/pcim-
jerman-raya-ajak-muslim-diaspora-pahami-produk-
halal/

Gambar 5.8 Pemberitaan PCIM Jerman Raya di Portal Anak Panah

Berikut ini adalah beberapa link URL berita seputar PCIM


Jerman Raya yang pernah dimuat di portal Anak Panah:

1. PCIM Jerman Raya Sambut Ramadhan Bersama Syamsi Ali


URL: https://www.anakpanah.id/pcim-jerman-raya-
sambut-ramadhan-bersama-syamsi-ali/

128
Ridho Al-Hamdi

2. PCIM Jerman Raya Kaji Peluang dan Tantangan Kendaraan


Otonom di Dunia
URL: https://www.anakpanah.id/pcim-jerman-raya-
kaji-peluang-dan-tantangan-kendaraan-otonom-di-
dunia/
3. Lazismu Jerman Salurkan Zakat Fitri 32,6 Juta ke Desa
Petir Gunungkidul - Anak Panah
URL: https://www.anakpanah.id/lazismu-jerman-
salurkan-zakat-fitri-326-juta-ke-desa-petir-
gunungkidul/
Gambar 5.9 Pemberitaan PCIM Jerman Raya di Portal PWM-Mu

Berikut ini adalah beberapa link URL berita seputar PCIM


Jerman Raya yang pernah dimuat di portal pwm.mu:

1. PCIM Jerman Raya Gagas Pusat Riset dan Sertifikasi Halal


URL: https://pwmu.co/189960/05/03/pcim-jerman-
raya-gagas-pusat-riset-dan-sertifikasi-halal/
2. PCIM Jerman Raya Hadirkan Syamsi Ali Sambut Ramadhan
URL: https://pwmu.co/186727/04/12/pcim-jerman-
raya-hadirkan-syamsi-ali-sambut-ramadhan/

129
Sang Surya di Eropa

Gambar 5.10 Pemberitaan PCIM Jerman Raya di Portal


muhammadiyah.or.id

Sumber: https://muhammadiyah.or.id/persiapkan-wajah-muhammadiyah-di-eropa-
muhammadiyah-jerman-raya-gelar-darul-arqam/

Gambar 5.11 Pemberitaan PCIM Jerman Raya di Portal NU Online

Sumber: https://www.nu.or.id/post/read/65816/

130
Ridho Al-Hamdi

Gambar 5.12 Pemberitaan PCIM Jerman Raya di Portal Sang Pencerah

Sumber: https://sangpencerah.id/2015/07/pcim-jerman-raya-danke-mr-din-
wilkommen/

Gambar 5.13 Pemberitaan PCIM Jerman Raya di Portal IB Times

Sumber: https://ibtimes.id/pcim-jerman-raya-ajak-muslim-di-jerman-pahami-
produk-halal/

131
Sang Surya di Eropa

Gambar 5.14 Pemberitaan PCIM Jerman Raya di Portal Lazismu

Sumber: https://lazismu.org/view/lazismu-jerman-salurkan-zakat-fitrah-di-
gunungkidul

132
BAB V
PENUTUP

Sampai buku ini ditulis, Muhammadiyah telah memiliki 27


Cabang Istimewa di luar negeri. PCIM Jerman merupakan cabang
istimewa yang kelima yang telah berdiri. Dalam perkembangannya,
PCIM Jerman kemudian merubah nama menjadi “PCIM Jerman
Raya” dengan pertimbangan perluasan dakwah Muhammadiyah
dan belum berdirinya PCIM di negara sekitar Jerman.
Alhamdulillah pada 2021, PCIM Jerman Raya telah berbadan hukum
resmi secara dengan nama “Muhammadiyah Deutschland e.V”
berkedudukan di Kota Frankfurt, Jerman.
Sejak berdirinya, Muhammadiyah sudah mengalami
pergantian kepengurusan sebanyak empat kali dengan
dinamikanya sendiri-sendiri. Para ketua PCIM Jerman Raya adalah
Soeparwata, Ridho Al-Hamdi, Muktaf Haifani, dan Mohammad
Rokib. Untuk mengaktifkan kegiatan organisasi, PCIM Jerman Raya
menggunakan strategi dakwah internal dan dakwah eksternal.
Kegiatan yang pernah dilakukan untuk dakwah internal adalah
pengajian bersama tokoh-tokoh Muhammadiyah baik yang datang
secara langsung ke Jerman maupun secara daring. Selain itu,
penyelenggaraan Baitul Arqom yang bertujuan agar pengurus dan

133
Sang Surya di Eropa

kader Muhammadiyah benar-benar memahami ideologi


Muhammadiyah. Pada aspek dakwah eksternal, kegiatan yang
pernah dilakukan adalah (1) kajian umum, pengajian, dan safari
dakwah para tokoh Muhammadiyah; (2) pengumpulan zakat, infaq,
dan shadaqoh serta idul qurban yang dikelola oleh Lazismu Jerman.
Selain ZIS dan qurban, Lazismu Jerman juga mengelola program
GIRO sebagai sarana penyaluran dana untuk tujuan program-
program kemanusiaan baik di Indonesia maupun negara-negara
lain; dan (3) pengadaan program PENNA yang sudah aktif sejak
awal 2016 hingga sekarang dan PENNA menjadi salah program
unggulan PCIM Jerman Raya.
Selain dakwah internal maupun eksternal tersebut,
mambangun sinergi dan silaturahmi ke sejumlah pihak di Jerman
juga telah dilakukan baik ke KBRI maupun KJRI, komunitas Muslim
Indonesia yang ada di Jerman serta keterlibatan para kader-kader
Muhammadiyah dalam aktivitas keislaman dan akademik terutama
di Jerman. Keberadaan Tapak Suci Jerman di bawah binaan
pendekar Joko Suseno juga turut membantu pengembangan
Muhammadiyah sebagai jalur budaya ke masyarakat Eropa. Hal
yang penting untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan tersebut,
PCIM Jerman Raya memiliki sejumlah akun media sosial (fanpage
Facebook, Instagram, Youtube) serta pengiriman berita ke
sejumlah media massa agar dapat diketahui luas oleh masyarakat.
Ada sejumlah masukan dan rekomendasi untuk
pengembangan PCIM Jerman Raya. Pertama, penguatan program
untuk internal kader dan pengurus yang dilakukan secara rutin
agar benar-benar memahami cara berislam dan
bermuhammadiyah dengan baik. Kedua, pelibatan para mukimin
dalam kegiatan dan program agar tetap terjaga kesinambungan
PCIM Jerman Raya dari satu periode ke periode berikutnya. Ketiga,
karena PCIM JR sudah berbadan hukum resmi, maka perluasan
program bisa benar-benar dimanfaatkan untuk eksistensi
Muhammadiyah di Jerman. Keempat, pemilihan topik untuk kajian

134
Ridho Al-Hamdi

PENNA lebih difokuskan pada tema-tema seputar Islam dan


perkembangan dunia saintis Eropa agar menjadi sarana untuk
menyebarluaskan perkembangan ke-Eropa-an kepada masyarakat
Indonesia. Kelima, mengaktifkan lebih giat lagi program GIRO
untuk tujuan kemanusiaan. Kelima, perlunya menginisiasi
pendirian sejumlah PCIM di negara-negara Eropa lain yang
potensial seperti di Austria, Polandia, Swiss, Italia, Belgia, dan lain
sebagainya. Semoga cahaya sang surya terus menyinari daratan
negeri para orientalis.

135
Sang Surya di Eropa

136
DAFTAR PUSTAKA

Al-Hamdi, R. (2019). Gerakan perdamaian global melalui Cabang


Istimewa Muhammadiyah. Dalam Al-Hamdi, R., Efendi., D.,
Kurniawan, B. D., & Latief, H. (Eds.), Politik Inklusif
Muhammadiyah: Narasi Pencerahan Islam untuk Indonesia
Berkemajuan. Yogyakarta: UMY Press.
Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah.
(2019). Yogyakarta: PP Muhammadiyah.
PCIM Jerman Raya. (2017a). Muhammadiyah Jerman serahkan
bantuan untuk MBS Cilacap. Diambil 14 Juni 2021 dari
jerman-raya.muhammadiyah.or.id/berita-11054-detail-
muhammadiyah-jerman-serahkan-bantuan-untuk-mbs-
cilacap.html
PCIM Jerman Raya. (2017b). Selama 2017 Lazismu Jerman
salurkan bantuan ke berbagai lokasi banjir. Diambil 10 Mei
2021 dari jerman-raya.muhammadiyah.or.id/berita-11599-
detail-selama-2017-lazismu-jerman-salurkan-bantuan-
ke-berbagai-lokasi-banjir.html
PCIM Jerman Raya. (2018a). Muhammadiyah Jerman Raya
salurkan zakat ke Desa Hargomulyo Kulonprogo. Diambil

137
Sang Surya di Eropa

04 Juni 2021 dari jerman-


raya.muhammadiyah.or.id/berita-14240-detail-
muhammadiyah-jerman-raya-salurkan-zakat-ke-desa-
hargomulyo-kulonprogo-.html
PCIM Jerman Raya. (2018b). ProjektQ proyek perdana Lazismu
Jerman menyalurkan qurban ke desa terpencil. Diambil 23
Mei 2021 dari jerman-raya.muhammadiyah.or.id/berita-
14699-detail-projektq-proyek-perdana-lazismu-jerman-
menyalurkan-qurban-ke-desa-terpencil-.html
PCIM Jerman Raya. (2018c). PCIM Jerman Raya berdonasi untuk
rehabilitasi gempa Lombok dan Palu. Diambil 04 Juni 2021
dari jerman-raya.muhammadiyah.or.id/berita-15165-
detail-pcim-jerman-raya--berdonasi-untuk-rehabilitasi-
gempa-lombok-dan-palu-.html
PCIM Jerman Raya. (2019). Sedekah Ramadan 2019 M Lazismu
Jerman ke Sierra Leone. Diambil 14 Juni 2021 dari jerman-
raya.muhammadiyah.or.id/berita-16871-detail-sedekah-
ramadan-2019m-lazismu-jerman-ke-sierra-leone.html
Suara Muhammadiyah. (2016a). Program perdana zakat PCIM
Jerman Raya. Diambil 10 Mei 2021 dari
https://suaramuhammadiyah.id/2016/07/09/program-
perdana-zakat-pcim-jerman-raya/
Suara Muhammadiyah. (2016b). PCIM Jerman Raya rangkul
PCINU Jerman untuk promosikan demokrasi ala nusantara
yang berkemajuan. Diambil 10 Juni 2021 dari
https://suaramuhammadiyah.id/2016/02/16/pcim-
jerman-raya-rangkul-pcinu-jerman-untuk-promosikan-
demokrasi-ala-nusantara-yang-berkemajuan/
Suara Muhammadiyah. (2016c). Dengan interfaith dialogue,
KBRI Berlin gandeng PCIM Jerman Raya perkuat hubungan
bilateral Indonesia-Jerman. Diambil 10 Juni 2021 dari
https://suaramuhammadiyah.id/2016/02/21/dengan-
interfaith-dialogue-kbri-berlin-gandeng-pcim-jerman-
raya-perkuat-hubungan-bilateral-indonesia-jerman/

138
Ridho Al-Hamdi

Suara Muhammadiyah. (2016d). Ketua Muhammadiyah Jerman


khutbah Idul Fitri di Duisburg. Diambil 07 Juni 2021 dari
https://suaramuhammadiyah.id/2016/07/06/ketua-
muhammadiyah-jerman-khotbah-idul-fitri-di-duisburg/
Suara Muhammadiyah. (2020). Kolaborasi lintas benua PCIM
Jerman Raya PRM Hargomulyo di masa pandemi. Diambil
30 Mei 2021 dari
https://suaramuhammadiyah.id/2020/07/14/kolaborasi-
lintas-benua-pcim-jerman-raya-prm-hargomulyo-di-masa-
pandemi/
Suara Muhammadiyah. (2021). Lazismu Jerman salurkan zakat
fitri 32,6 juta ke Desa Petir Gunungkidul. Diambil 03 Mei
2021 dari
https://suaramuhammadiyah.id/2021/05/12/lazismu-
jerman-salurkan-zakat-fitri-326-juta-ke-desa-petir-
gunungkidul/

Daftar Wawancara
Ahmad Norma Permata, salah satu pendiri dan bendahara PCIM
Jerman pertama. Wawancara dilakukan secara daring via
aplikasi WhatsApp (WA) pada tanggal 17-18 Juni 2021.
Rasjid Soeparwata, pendiri dan ketua PCIM Jerman pertama,
wawancara dilakukan secara daring via aplikasi WhatsApp
(WA) pada tanggal 17-18 Juni 2021.

139
Sang Surya di Eropa

140
BIODATA PENULIS

Dr. phil. Ridho Al-Hamdi, MA adalah dosen


Program Studi Ilmu Pemerintahan, FISIPOL,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
(UMY) dengan konsentrasi ilmu politik
terutama terkait isu partai politik, pemilu,
demokrasi serta Islam dan politik. Karena itu,
mata kuliah yang diampunya antara lain:
Studi Partai Politik, Tata Kelola Pemilu,
Penelitian Kualitatif, dan Proses Legislasi. Pada tahun 2018-2021,
dia pernah menjadi direktur International Program of Government
Affairs and Administration (IGOV) UMY. Sejak 2021-2025, dia
adalah Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Al-
Islam Kemuhammadiyah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FISIPOL UMY). Latar
belakang pendidikannya, studi doktor di bidang ilmu politik
diselesaikan di TU Dortmund University, Jerman (beasiswa BPPLN
Kemenristekdikti RI, 2014-2017). Pendidikan sarjana dan masternya
ditamatkan di UIN Sunan Kalijaga dan Universitas Gadjah Mada.

141
Sang Surya di Eropa

Sebelum ke jenjang universitas, dia pernah menjadi santri selama


enam tahun di Pondok Pesantren Modern Mu’allimin
Muhammadiyah Yogyakarta.

Pada Spring Season 2018, dia pernah menjadi dosen tamu di


Universitat Pompeu Fabra, Barcelona, Spanyol (Erasmus+ Grant)
dan Asia University, Taiwan (Collaborative Grant, 2018). Pada
semester ganjil tahun ajaran 2021/2022, dia juga menjadi dosen
tamu di School of Government, Universiti Utara Malaysia (SoG
UUM). Kini, dia menggagas pendirian pusat studi bernama
PUSDEPPOL (Centre for Democracy, Election, and Political Parties).

Di Muhammadiyah, dia pernah menjadi salah satu ketua


Pimpinan Pusat IPM (2006-2010) serta pernah menjadi ketua Tim
Eksistensi perubahan nama dari IRM Kembali ke IPM pada
Muktamar IPM 2008 di Kota Surakarta Jawa Tengah. Pernah juga
menjadi salah satu redaktur Majalah Kuntum sejak 2004-2010.
Setelah itu, dia menjadi sekretaris LPCR PP Muhammadiyah (2011-
2014), ketua PCIM Jerman Raya (2015-2017), dan wakil ketua LHKP
PP Muhammadiyah (2020-2022). Sejak 2015 hingga kini, dia adalah
admin WAG PCIM LN. Selain itu, Ridho juga aktif di PRM
Tamantirto Selatan Bantul sebagai ketua Divisi Kader.

Sejumlah buku pernah ditulisnya, seperti Partai Politik Islam:


Teori dan Praktik di Indonesia (Graha Ilmu, 2013), Indonesian
Political Ideology: Political Parties and Local Governance in
Yogyakarta Municipality 1998-2015 (Tectum, 2017), Islam dan
Politik di Indonesia: Pemikiran Muslim Modernis Pasca Orde Baru
(Calpulis, 2018. Diterbitkan ulang oleh Suluh Media pada 2019),
Epistemologi Oksidentalisme: Membongkar Mitos Superioritas
Barat, Membangun Kesetaraan Peradaban (Samudra Biru, 2019),
Teknik Alokasi Suara Menjadi Kursi di Parlemen (Lab IP UMY, 2019),
Pemilu 2019 di Mata Milenial: Catatan dari Bilik Suara 17 April 2019
(Samudra Biru, 2020), Paradigma Politik Muhammadiyah:
Epistemologi Berpikir dan Bertindak Kaum Reformis (IRCISOD,

142
Ridho Al-Hamdi

2020), Penelitian Kualitatif: Pegangan Mahasiswa Ilmu


Pemerintahan (Pustaka Pelajar, 2020), dan Ambang Batas Pemilu:
Pertarungan Partai Politik dan Pudarnya Ideologi di Indonesia
(UMY Press, 2020), Soliditas Partai Islam: Pengalaman PKS di
Pemilu 2014 (Samudra Biru, 2021), Disenchanted Voters: Varian dan
Faktor Penyebab Surat Suara Tidak Sah (Samudra Biru, 2021).

Pernah juga menjadi editor beberapa buku, seperti Pemilu 2019


di Mata Milenial: Catatan dari Bilik Suara 17 April 2019 (Lab Ilmu
Pemerintahan UMY & Samudra Biru, 2020) dan Pilkada Era
Pandemi: Catatan Kritis Demokratisasi Daerah Tahun 2020
(Pustaka Pelajar, 2021). Aktif juga menulis artikel ilmiah di berbagai
jurnal nasional maupun internasional yang bisa diakses secara
online serta menulis opini di sejumlah koran harian nasional
maupun portal daring serta reviewer di beberapa jurnal nasional
maupun internasional.
Saat ini, dia beserta tim sedang menyelesaikan salah satu
penelitian berskala besar skema PDUPT Kemenristek-Dikti RI
untuk jangka waktu tiga tahun (2021-2023) dengan judul penelitian
“Desain Sistem Representasi Proposional, Ambang Batas, dan
Keserentakan Pemilu di Indonesia: Studi Kasus di Enam Provinsi
dan Sembilan Kabupaten/Kota”. Selain itu, dia juga mendapatkan
Hibah Riset Keilmuan Mandiri Dosen yang didanai oleh
Kemendibud-Ristek RI dan LPDP dengan judul “Pelajar Bertanya,
Pemilu Menjawab: Penguatan Pendidikan Pemilih Pemula di
Kalangan Mahasiswa Yogyakarta” (2021-2022). Hibah riset semi
pengabdian ini juga didukung mitra utrama yaitu KPU DIY. Hibah
penelitian lain juga pernah diraihnya. Untuk berkomunikasi, bisa
melalui e-mail: ridhoalhamdi@umy.ac.id atau bisa dijumpai di
https://ridhoalhamdi.id

143

Anda mungkin juga menyukai