Anda di halaman 1dari 15

STUDI ISLAM

PENDEKATAN NORMATIF DAN HISTORIS


DIAJUKAN DALAM RANGKA MEMENUHI TUGAS
MATA KULIAH METODE DAN PENDEKATAN STUDI ISLAM
PROGRAM DOKTOR PSIKOLOGI PENDIDIKAN ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
DOSEN PENGAMPU :
PROF. DR. SISWANTO MASRURI, M.A.
DR. MUHAMMAD AZHAR, M.AG.

OLEH :
MUH. IKHWAN AHADA
PENGERTIAN
sudut legal-
formal
NORMATIF
Nash /Dalil
STUDI ISLAM
Realitas masa
lalu
HISTORIS
Bukan
idealitas
Pendekatan Teori Normatif
Kebenaran dan dibuktikan

Normatif - scr empirik dan


eksperimental (ar-Ra’yu)

Teologis
Tidak mudah dibuktikan
scr empirik dan
eksperimental (Ghaib)

Studi Islam Teologis- Memahami dan


Normatif Filosofis mengintepretasikan Nash
secara objekti /subjektif

Disiplin ke- Ushul, tafsir, fikih, hadits, dll


Ilmu-an
Pendekatan Teori Normatif
Pendekatan terahadap
Nash TIDAK
TERGATUNG KONTEKS
(Tekstualis) -Deduktif

Kelebihannya : Kekurangan :
Studi Islam Normatif- Militansi dalam Eksklusif
beragama Dogmatis
Normatif Sosiologis

Pendekatan terhadapan
Nash tergantung pada
konteks (tempat, waktu
dan asbab an Nuzul)
Klasifikasi Pendekatan Normatif
 Pendekatan Missionaris Tradisional : Pendekatan ini dilakukan oleh para pendeta dari gereja, aliran,
dan sekte – sekte dalam Kristen di Eropa, yang gerakannya menjadi satu prinsip dengan penjajah
kolonial untuk merubah suatu komunitas masyarakat agar masuk ke dalam agama Kristen serta
meyakinkan masyarakat akan pentingnya peradaban Barat.

 Pendekatan Apologetik : dimaknai sebagai respon mentalitas umat Islam terhadap kondisi
umat Islam secara umum ketika dihadapkan pada kenyataan masyarakat dunia yang global
dan modernitas masyarakat setempat. Selain itu, apologetik ini muncul didasari oleh
kesadaran seorang yang ingin keluar dari kebobrokan internal dalam komunitasnya dan dari
jerat penjajahan peradaban Barat.
 Pendekatan Irenic adalah semacam usaha untuk membuat jembatan antara cara pandang para
orientalis terdahulu yang penuh dengan motivasi negatif, dan para pengikut Islam yang
merasa hasil kajian para orientalis tersebut banyak mengandung penyimpangan.
Implementasi Pendekatan Normatif

 Penerapan metode secara normatif dalam kenyataannya


cenderung ke arah tekstuailis. Apabila pendekatan ini dilakukan
pada dalil atau nash – nash yang al – qath’y tidak terlalu banyak
mengalami permasalahan, beitu pula sebaliknya.
 Dengan demikian Islam normatif adalah Islam pada dimensi
sakral yang diakui adanya realitas transendetal yang bersifat
mutlak dan universal, melampaui ruang dan waktu atau
sering disebut realitas ke-Tuhan-an.
Pendekatan Sejarah

 Pendekatan ini berarti memahami al-Qur’an melalui sejarah turunnya


al-Qur’an atau kejadian-kejadian yang mengiringi turunnya ayat – ayat
dan atau surat dalalm al-Qur’an (Asbab an Nuzul atau ilmu tentang
sebab sebab turunya ayat ayat al-Qur’an) yang pada intinya berisi
sejarah turunya ayat al-Qur’an. Ilmu asbabun an – Nuzul ini ,
menjadikan seseorang akan dapat mengetahui hikmah yang
terkandung dalam suatu ayat yang berkenaan dengan hukum tertentu
dan ditujukan untuk memelihara syariat dari kekeliruan
memahaminya.
 Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta : 2008), hlm. 35-38.
LIMA LANDASAN TEORI
A. Diakronik adalah penelusuran sejarah dan perkembangan satu fenomena yang sedang diteliti
B. Idealisme Approach adalah seorang peneliti yang berusaha memahami dan menafsirkan
fakta sejarah dengan mempercayai secara penuh fakta yang ada tanpa keraguan.
C.  Reductionalist Approach yaitu seorang peneliti yang berusaha memahami dan menafsirkan
fakta sejarah dengan penuh keraguan.
D. Sinkronik adalah kontekstualisasi atau sosiologis kehidupan yang mengitari f enomena yang
sedang diteliti.
E. Teorik adalah penelitian yang menulusuri latar belakang dan perkembangan fenomena yang
lengkap dengan sejarah sosio-historis dan nilai budaya yang mengitarinya.

 Khoirudin Nasution, Pengantar Studi Islam, (Yogyakarta :2009), hlm.223 – 224.


RUANG LINGKUP
a.   Islam sebagai doktrin dari Tuhan yang sebenarnya bagi para pemeluknya sudah final dalam
arti absolute, dan diterima apa adanya (Islam berdimensi normatif ) dan Islam
berdimensi historis.
Kedua aspek ini terdapat hubungan yang menyatu, tidak dapat dipisahkan, tetapi dapat
dibedakan. Pertama; aspek normatif yakni wahyu harus diterima sebagaimana adanya,
mengikat semua pihak dan berlaku universal. Kedua ; aspek historis yakni, kekhalifahan
senantiasa dapat berubah, menerima diskusi karena produk zaman tertentu, dan hal itu bukan
hal yang sakral.
b.   Islam sebagai gejala budaya, yang berarti seluruh yang menjadi kreasi manusia dalam
kaitannya dengan agama, termasuk pemahaman orang terhadap doktrin agamanya.
c.   Islam sebagai interaksi sosial, yaitu realitas umat islam.
d.   Islam sebagai peroduk historis M. Nurhakim, Metode Studi Islam,  
Fungsi dan Implementasi
Pendekatan historis dalam pengkajian Islam untuk
merekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif dengan
cara mengumpulkan, mengevaluasi, m emverifikasi, serta
mensistematisasikan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan
memperoleh kesimpulan yang kuat.

Menurut Kuntowijoyo kegunaan intrinsik (terkait dengan keilmuan dan


pembinaan profesi kesejarahan) dan kegunaan ekstrinsik (fungsi yang
terkait dengan proses penanaman nilai dan proses pendidikan.)

M.Yatimin Abdullah, Studi Islam Kontemporer, (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2006), hlm. 222.
SIMPULAN
 

Kajian Islam melalui pendekatan normatif dan historis memang


selayaknya tidak berdiri sendiri, karena dua hal tersebut saling mengisi
ruang kosong seseorang dalam memahami agama Islam. Setidaknya
pendekatan normatif yang sakral dan transenden pada aspek Ilahiyyah,
dapat dilihat dari sudut pandang kesejarahan dalam konteks agama
sebagai realitas yang membumi.
objek
peristiwa
(what)

BAGAI PELAKU
MANA
(How} (who)

PENDEK
ATAN
SEJARAH

latar Waktu
belakang
(why} (when)

tempat
(where)
Hasil karya dengan pendekatan sejarah

• Cerita
Objektif
• Gambaran
• Merujuk pada
• Pengetahuan
kejaddian
• (Hasil rekonstruksi • Penggambarannya
Penulis)
mll proses Sejarah
• (fakta sejarah)

Subjektif
Pendekatan Sejarah berdasar Historiografi
Menurut Husein Anshar :
PERIODE 1. Aliran Madinah
KLASIK 2. Aliran Iraq
3. Aliran Yaman

PENDEKATAN
STUDI ISLAM PERIODE
BERDASAR PERTENGA Periode kemunduran
HASIL H Hulagu Khan
PENULISAN
AN Pada Masa Khilafah ‘Abbasyiyah
SEJARAH

Kebangkitan, akhir abad ke-18 awal abad ke-19,


PERIODE
perintis kebangkitan kembali Islam : Abdurrahman
MODERN al-Jabarti (w.124 H/1825 M) mengembangkan
corak penulisam  hawliyat dan
metode Maudu’iyat (tematik).
Pendekatan Sejarah berdasar Periodesasi

Studi Islam Periodesasi

periode modern
periode klasik pertengahan
(1800 -
(650-1250M), (1250-1800M),
sekarang).
Kebangkitan Dunia
Barat

Anda mungkin juga menyukai