Anda di halaman 1dari 16

Buletin Al-Turas

Mimbar Sejarah,Sastra,Budaya, dan Agama - Vol. XXIV No.2, Juli 2018

Puisi Arab Bersajak Karya Zaini-Solo;


Kajian Paedagogik Islam-Modern dalam Manuskrip
Nusantara1
Iin Suryaningsih2

Abstract
The presence of various modern Paedagogical currents carried by the Psychologists and observers of
Western education, has made a new mapping in the study of modern education in Indonesia. Indeed the
study has been popular since the early 20th century AD evidenced by one of the manuscripts entitled
Mir’ātu Afkār al-Rijāl Nadzm Ta’līm al-Muta’līm by a scholar from Solo-Indonesia. This study
proves that the content of modern Paedagogical study by a scholar in Indonesia looks very specific
and holistic. The method used is a method of philology that includes textual criticism in manuscripts.
This method will also capture the superiority of the study of Archipelago Paedagogical written with
Arabic script. The results of this study that the study of Contemporary modernPaedagogical can be
clearly found in the traces of the history of the past in the archipelago of Manuscript.
Keywords : Contemporary Paedagogical, Mir’ātu Afkār al-Rijāl, Arabic Poetry, Archipelago’s
Manuscript
Abstrak
Hadirnya berbagai aliran Pendidikan Modern yang diusung oleh para Psikolog dan pemerhati
Pendidikan Barat, telah membuat pemetaan baru dalam kajian ilmu Pendidikan Modern di
Indonesia. Sejatinya kajian ini sudah populer sejak awal abad 20 Masehi yang dibuktikan dengan
hadirnya salah satu manuskrip berjudul Mir’ātu Afkār al-Rijāl Nadzm Ta’līm al-Muta’līm karya
seorang cendikia asal Solo-indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa muatan
kajian Paedagogik yang ada dalam karya cendikia asal Solo- Indonesia ini terlihat sangat spesifik
dan holistik, mengungguli kajian Pendidikan Modern yang dibangun oleh generasi masa kini.
Metode yang digunakan adalah metode filologi yang mencakup kritik teks pada manuskrip. Metode
ini juga akan memotret keunggulan kajian Paedagogik Nusantara yang ditulis dengan skrip Arab.
Hasil penelitian ini bahwa kajian Paedagogik Islam Modern secara nyata dapat kita temukan dalam
jejak sejarah keilmuan masa lalu berupa Manuskrip.
Kata Kunci : Paedagogik Modern, Mir’ātu Afkār al-Rijāl, Puisi Arab bersajak, Manuskrip
Nusantara

1
Substansi dari deskripsi naskah dan konten secara umum teks pada manuskrip “Mir’āt afkār al-Ri-
jal-Nadzm ta’lim al-Muta’lim” yang menjadi data utama penelitian ini, pernah disampaikan dalam
tulisan sebelumnya yang dalam masa persiapan terbit di Jurnal Resia,Vol 1, No.1 UIN Jakarta, na-
mun berbeda pada focus kajian diantara keduanya, khususnya pada pengambilan data specifik sep-
erti penggalan bait yang dijadikan bukti kajian.
2
Sastra Arab, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Al-Azhar Indonesia, Jakarta, email :
iin.suryaningsih@uai.ac.id / qonitasalwaazkiya@gmail.com

363
Iin Suryaningsih :
Puisi Arab Bersajak Karya Zaini-Solo; Kajian Paedagogik
Islam ...

A. Pendahuluan (matn) buku yang ditulis oleh pengarang


Penelitian berbasis manuskrip dari rentang masa dan latar belakang
akan memperkenalkan kepada kita yang berbeda. Adalah Tajuddīn Nu’man
jejak sejarah dan budaya lokal tertentu ibn Ibrāhim al-Khalīl al-Zarnūji (570
yang sangat terkait dengan munculnya H) , salah seorang pengarang kenamaan
ilmu pengetahuan yang memiliki Zarand -salah satu daerah di wilayah
kultur lokal. Penelitian-penelitian Persia yang pernah menjadi ibu kota
yang terfokus pada data berupa Sidjistan yang terletak disebelah selatan
manuskrip dari berbagai disiplin ilmu, Herat- di bidang ilmu paedagogi dan
telah membuktikan bahwa khazanah kajian keislaman.
keilmuan yang dibawa oleh manuskrip Sebuah pernyataan tegas yang
sangatlah beragam dan potensial untuk disampaikan oleh Dr. Khalid ibn
diangkat pada pembahasan masa Hamid al-Hazimi5 bahwa banyaknya
kini3. Manuskrip Nusantara umumnya buku hasil pemikiran cendikia Arab
ditulis menggunakan aksara tradisional muslim terdahulu tentang pendidikan
dan bahasa lokal daerah tertentu, dan Islam, adalah bukti jelas bahwa kajian
aksara seperti ini yang sudah banyak ini sudah menjadi fokus pembahasan
ditinggalkan oleh type masyarakat masa yang di anggap penting dalam Islam
kini karena satu dan beberapa sebab, sejak beberapa abad lamanya. Para
diantaranya karena kesulitan dalam cendikia muslim sama sekali tidak
membaca isinya. Salah satu unsur dari meninggalkan celah sedikitpun tentang
kebudayaan adalah bahasa, dan dalam pembahasan pendidikan Islam sampai
manuskrip tertulis bentuk bahasa yang muncul anggapan bahwa pembahasan
digunakan pada zaman itu. Di dalamnya pendidikan merupakan kajian yang
memuat pesan yang sangat berhubungan berasal dari Barat dan mereka
dengan filsafat hidup sebuah komunitas mengambilnya dari para pembesar
tertentu pada masanya4 Yunani. Tentu butuh analisis panjang
Salah satu bukti karya sastra untuk mencermati dugaan tersebut, dan
paedagogi Islam berupa nadzm yang salah satu upaya kita sebagai generasi
sangat nyata diadopsi dari keilmuan muslim masa depan adalah perlunya
Islam Arab oleh cendikia asal Solo- kembali pada konsep awal bagaimana
Indonesia tahun 1934 M adalah Islam meletakkan kajian pendidikan
manuskrip berjudul Mir’ātu Afkār al- Islam di awal sejarah agar kita
Rijāl Nadzm Ta’līm al-Muta’līm yang mengetahui perkembangan yang telah
menjadi data penelitian pada artikel ini. dilakukan oleh konsep tersebut dengan
Manuskrip ini ditulis dengan sistematika kombinasi dari konsep pendidikan yang
puisi bersajak, sebuah komentar dari datang setelahnya.

3
B. Pembahasan
A Iswanto - Al-Qalam and undefined
2016, ‘Kecenderungan Kajian Manuskrip 1. Paradigma dalam Paedagogi;
Keislaman Di Uin Syarif Hidayatullah Jakarta’,
Jurnalalqalam.or.Id <http://jurnalalqalam.or.id/ Sebuah Landasan Normatif Agama
index.php/Alqalam/article/view/202> [accessed dan Teoretis Modern
28 July 2018].
4 5
Tedi Permadi and others, ‘Naskah Nusantara al-Hazimi, Hamid, Khalid, Dr. Ushul al-Tarbi-
Dan Berbagai Aspek Yang Menyertainya’ (Ar- yah al-Islamiyah , Dar ‘alam al-Kutub- Fihri-
tikel. http://www. file. upi. edu. Diakses pada sah, Maktabah al-Malik Fahd al-Wathaniyyah-
Sabtu, 2017). 1420 H/ 2000 M

364
Buletin Al-Turas
Mimbar Sejarah,Sastra,Budaya, dan Agama - Vol. XXIV No.2, Juli 2018

Pembahasan pemikiran and wisdom-based pedagogy, akan


pendidikan Islam dibangun atas membangun prinsip komprehensif,
nilai-nilai normatif religi, namun integratif, keseimbangan, ketuhanan,
tetap memperhatikan perkembangan kasih sayang, dan keteladanan, demikian
pemaknaan landasan yang berupa makna dari paparan Prof. H. Furqon,
filosofis, psikologis, dan sosiologis yang Ph.D dalam The 1st UPI International
nyatanya saling berkaitan satu sama Conference On Islamic Education, 
lain.6 Sebut saja idealisme, realisme, FPIPS UPI, Bandung, (2016/9/26).
pragmatisme, eksistensialisme; Adalah Al-Syaibāni yang
merupakan paradigma filosofis yang menunjukkan bahwa reflektif akar
mendasar7. Karya dari konsep dibidang pemikirannya berasal dari agama berupa
tersebut fokus pada pendalaman metode al-qur`an dan al-hadis; menurutnya
praktis dalam mendidik, salah satunya faktor psikologis dapat dijadikan dasar
mengusung metode Sandeson, Mason untuk menentukan semua aspek dalam
dan Montessori, disempurnakan dengan pembelajaran yang meliputi tujuan,
pijakan konsep Aristoles, Socrates, kurikulum, silabus, metode, sarana
Plato, Ibnu Sina, al-Farabi, John locke dan lainnya.9 Salah satu pembuktian
dan Dewey.8 keterkaitan landasan yang berupa
Kepribadian muslim terbentuk normatif dengan hakikat yang nyata
oleh pendidikan Islam, yang akan berdasarkan sosiologis adalah pada
mengarahkan pada terjadinya sebuah anjuran Islam terhadap kompetensi
perubahan sikap dan tingkah laku Paedagogik bagi para pendidik berupa
peserta didik sesuai dengan petunjuk nilai-nilai sosial yang melingkupinya
ajaran Islam itu sendiri untuk dan kemampuan-kemampuan tersebut
membentuk manusia sempurna atau sudah dicontohkan sejak masa
manusia paripurna. Pendidikan yang Rasullah SAW, sekaligus menunjukkan
didasarkan pada Islamic Spirituality bahwa kompetensi yang mendasar
dari paedagogik sudah diatur dan
6
Dr, Nur’aini ahmad, M.Hum, Pendidikan Islam diperhatikan oleh konsep pengajaran
Humanis; Kajian pemikiran A.Malik Fadjar, Islam, sebagaimana beberapa dalil
Onglam books, Cet.Pertama 2017, hal 39
7 agama yang menjelaskan hal tersebut
William F. O’neil, Ideology-Ideologi
Pendidikan; terj. Omi Intan Naomi (Yogyakarta,
adalah sebagai berikut :
Pustaka Pelajar, 2001) hal.73 a. Landasan Kependidikan
8
Hal 10-1; John Dewey (1859-1952) adalah
seorang Profesor di Universitas Chicago dan ُ ‫ َحدَّثَنَا َح ْفصُ ب ُْن‬:َ‫َّار قَال‬
َ‫سلَ ْي َمان‬ ٍ ‫عم‬ َ ‫َحدَّثَنَا ِهشَا ُم ب ُْن‬
Colombia (Amerika), teori Dewey tentang ، َ‫س ِيرين‬ ِ ‫ ع َْن ُم َح َّم ِد ب ِْن‬،‫ش ْن ِظ ٍير‬ ِ ‫ير ب ُْن‬ ُ ‫ َحدَّثَنَا َك ِث‬:َ‫قَال‬
sekolah adalah “Progressivim” yang lebih ‫علَ ْي ِه‬
َ ُ‫صلى هللا‬ َّ َ ِ‫الل‬ َّ ‫ قَا َل َرسُو ُل‬:َ‫ع َْن أَنَ ِس ب ِْن َمالِكٍ قَال‬
menekankan pada anak didik dan minatnya ‫اض ُع‬ ِ ‫ َو َو‬،‫س ِل ٍم‬ َ ٌ‫ « َطلَبُ ْال ِع ْل ِم فَ ِريضَة‬:‫سلَّ َم‬
ْ ‫علَى ُك ِ ّل ُم‬ َ ‫َو‬
daripada mata pelajarannya sendiri. Maka
muncul lah “Child Centered Curiculum”
‫غي ِْر أ َ ْه ِل ِه َك ُمقَ ِلّ ِد ْال َخنَ ِاز ِير ْال َجوْ َه َر َواللُّ ْؤلُ َؤ‬
َ َ‫ْال ِع ْل ِم ِع ْند‬
dan “Child Centered School”. Progresivisme »‫ب‬ َ ‫َوالذَّ َه‬
mempersiapkan anak masa kini di banding …Anas ibn Malik ra ia berkata :
masa depan yang belum jelas, sebagaimana
yang di ungkapkan Dewey dalam bukunya “My Rasullah SAW telah bersabda “Mencari
Paedagogical Creed”, bahwa pendidikan adalah ilmu itu wajib hukumnya kepada seluruh
9
proses dari kehidupan dan bukan persiapan Al-Syaibāni, Muhammad ‘Umar al-Taumi,
masa yang akan datang. Aplikasi ide Dewey, Falsafah al-Tarbiyyah al-Islāmiyyah, Tripoli:
anak-anak banyak berpartisipasi dalam kegiatan al-Mansya’ah al-`Ămmah li al-Nasyr wa al-
fisik baru peminatan. Tauzī’ wa al-I’lām 1985, hal. 8

365
Iin Suryaningsih :
Puisi Arab Bersajak Karya Zaini-Solo; Kajian Paedagogik
Islam ...

muslim. Dan meletakkan ilmu bukan sangat penting memperhatikan


pada ahlinya seperti mengalungi babi kesepemahaman antara dua belah pihak,
dengan permata, mutiara dan emas”. yaitu pembelajar dan pengajarnya.
(HR. Ibnu Majah; 17:224). Perilaku edukatif yang dicontohkan
Secara tegas, pernyataan rasulullah di atas adalah perilaku yang muncul
SAW ini telah menjadi acuan dalam dari diri rasulullah SAW sejak berabad
memaknai keutamaan lamanya. Pembuktian ini menjadi
pendidikan
yang harus ditempuh oleh kita sebagai semakin nyata bahwa kearifan budi
muslim tanpa terkecuali, laki-laki atau dalam jiwa pendidik yang dicontohkan
perempuan. Gambaran yang diberikan oleh beliau merupakan keunggulan arah
selanjutnya adalah merupakan gambaran pendidikan Islam dalam memperhatikan
bagi manusia yang memberikan amanah teknis sebuah pembelajaran.
ilmu kepada yang bukan sepantasnya, c. Pengembangan Kurikulum
seperti memberikan kalung emas dan atau Silabus.
perak kepada seekor babi. ….‫علموا أوالد كم فإنّهم‬ : ‫رضي هللا عنه‬ ‫قال علي‬
b. Tuntutan Kesepahaman antar ‫خلقوا لزمان غير زمانكم‬
Pendidik dengan Audiensnya Ali ibn Abi Thalib berkata : “Ajarkanlah
‫ بَ ْينَا أَنَا‬:َ‫ قَال‬،ِ‫سلَ ِم ّي‬ ُّ ‫ …ع َْن ُمعَا ِويَةَ ب ِْن ْال َحك َِم ال‬anak-anak kalian maka sesungguhnya
‫س‬ َ ‫ع َط‬ َ ‫ إِ ْذ‬،‫سلَّ َم‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬َ ُ‫صلَّى هللا‬ َ ِ‫ص ِلّي َم َع َرسُو ِل هللا‬ َ ُ ‫ أ‬mereka diciptakan untuk suatu zaman
‫ يَرْ َح ُمكَ هللاُ فَ َر َما ِني ْالقَوْ ُم‬:‫ت‬ ُ ‫ فَقُ ْل‬،‫ َر ُج ٌل ِمنَ ْالقَوْ ِم‬yang bukan zaman kalian” 10
َ‫ظ ُرون‬ ُ ‫ َما شَأْنُ ُك ْم؟ ت َ ْن‬،ْ‫ َواث ُ ْك َل أ ُ ِ ّميَاه‬:‫ت‬ ُ ‫ فَقُ ْل‬،‫ص ِار ِه ْم‬ َ ‫ِبأ َ ْب‬
ْ Pendidikan perlu menjadi
َ َ
‫ فلمَّا‬،‫على أفخا ِذ ِه ْم‬ َ َ َ َ ‫ِيه ْم‬ َ ُ َ
ِ ‫ ف َجعَلوا يَض ِربُونَ بِأ ْيد‬،‫ إِلَ َّي‬bekal demi kesiapan manusia untuk
ْ
ِ‫صلَّى َرسُو ُل هللا‬ َ ‫ فَلَمَّا‬،‫َت‬ ُّ ‫سك‬َ ‫ص ِ ّمتُونَنِي لَ ِك ِنّي‬ َ ُ‫ َرأ َ ْيت ُ ُه ْم ي‬memahami keberagaman manifestasi
ّ
‫ْت ُمعَ ِل ًما‬ َ ُ
ُ ‫ َما َرأي‬،‫ فبِأبِي ُه َو َوأ ِ ّمي‬،‫سل َم‬ َ َ َّ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬ َ nilai-nilai dalam peri kehidupannya
‫ َما َك َه َر ِني َو َل‬،ِ‫ فَ َوهللا‬،ُ‫سنَ ت َ ْع ِلي ًما ِم ْنه‬ َ ‫ح‬ْ َ ‫أ‬ ُ ‫ه‬َ ‫د‬ ْ
‫ع‬ َ َ ‫ قَ ْب‬sebagai anggota masyarakat. Peserta
‫ب‬ ‫ل‬َ ‫و‬ ُ ‫ه‬ َ ‫ل‬
‫صلُ ُح‬ ْ َ‫ «إِ َّن َه ِذ ِه الص ََّلةَ َل ي‬:َ‫ قَال‬،‫شت َ َمنِي‬ َ ‫ ض ََربَنِي َو َل‬didik harus diperkenalkan ke berbagai
‫ير‬ ْ َّ
ُ ِ‫سبِي ُح َوالتكب‬ َّ ُ
ْ ‫ إِن َما ه َو الت‬،‫اس‬ َّ َّ
ِ ‫ فِي َها ش َْي ٌء ِم ْن كَل ِم الن‬bidang. Perkenalan itu akhirnya
َ
»‫آن‬ ِ ْ‫ َوقِ َرا َءةُ ْالقُر‬membuka perspektif bagi seseorang
…dari Muāwiyah ibn al-Hakam al- untuk membuat pilihan. Pandangan
Sulamiyyu, …seorang lelaki tadi, dia holistik dalam pendidikan Islam11
berkata : Sesungguhnya demi ayahku dan adalah pendidikan bermula dari prinsip
ibuku, tidak pernah aku melihat seorang tauhîd (keutuhan dan keterpusatan pada
pengajar pun sebelumnya (Rasullah Tuhan). Hal inilah yang menjadi dasar
SAW) ataupun sesudah-nya yang lebih pijakan dalam pandangan terhadap
baik mengajar darinya. Dan demi Allah, pendidikan. Prinsip tauhîd mencakup
ia tak pernah membenciku, tidak pula konsep filosofis maupun metodologis
pernah memukulku atau mencaciku. yang terstruktur dan koheren terhadap
Rasulullah SAW kemudian berkata pemahaman kita terhadap dunia dan
: “Sesunguhnya dalam shalat tidak seluruh aspek kehidupan.
layak sedikitpun pembicaraan. kecuali Dalam beberapa karya
hanya tasbih, takbir dan membaca al-
Qur’an”. (HR.Muslim735:33) 10
A. Zakaria, Zakaria. A (2003)  Jami’ul Bayan
fi Ulumul Qur’an. Garut : Ibn Azka. 2003: 191
Kronologis dari hadis tersebut 11
M. Zainuddin, ‘Paradigma Pendidikan Islam
menjelaskan kepada kita bahwa dalam Holistik’, ULUMUNA, 15.1 (2011), 73 <https://
proses pembelajaran yang terbangun doi.org/10.20414/ujis.v15i1.210>.

366
Buletin Al-Turas
Mimbar Sejarah,Sastra,Budaya, dan Agama - Vol. XXIV No.2, Juli 2018

paedagogi termasuk di dalamnya adalah terdapat masalah bagi pemenuhan


ulama Nusantara, yaitu : “Ta’lîm al- kebutuhan fisik seperti terganggunya
Muta’allim” karangan al-Zarnûjî, “al- jadwal tidur akibat sesuatu hal.
Risâlah al-Mufashshalah li Ahwâl al- Dalam Paedagogi dinilai merujuk
Muta’allimîn” karangan Abû al-Hasan pada penggunaan yang tepat dalam
al-Qâbisî, “Tadzkirah al-Sâmi’ wa al- strategi mengajar. Sehubungan dengan
Mutakallim” karangan Ibn Jamâ’ah, strategi mengajar itu, filosofi mengajar
“al-Jâmi’ li Akhlâq al-Râwî wa Âdâb diterapkan dan sangat dipengaruhi
al-Sâmi’” karangan al-Khatîb al- oleh latar belakang pengetahuan
Baghdâdî, juga kitab “Âdâb al-‘Âlim dan pengalamannya, situasi pribadi,
wa al-Muta’allim dan al-Nûr al-Mubîn lingkungan, serta tujuan pembelajaran
fî Mahabbah Sayyid al-Mursalîn” yang dirumuskan oleh peserta didik dan
karangan KH. Hasyim Asy’ari 12 pendidik14 Salah satu contohnya adalah
Paradigma menurut Maslow aliran pemikiran Socrates. Sumbangsih
manusia yang dapat mengaktualisasikan Socrates yang terpenting bagi pemikiran
dirinya akan memiliki banyak puncak Barat adalah metode penyelidikannya,
dari pengalamannya dalam hidup. yang dikenal sebagai metode elenchos,
Ia mengasumsikan bahwa manusia yang banyak diterapkan untuk menguji
memiliki esensi biologis, karenanya konsep moral yang mendasar dan ini
pencarian jati diri menghadirkan tekanan sangat erat kaitannya dengan aspek
yang nantinya mengindikasikan bahwa psikologis peserta didik. Karena
seseorang adalah bagian dari alam itu Socrates dikenal sebagai bapak
sebagaimana unique being. Karenanya dan sumber etika atau filsafat moral
dalam dunia pendidikan, teori Maslow dan umum.  Kata yang berhubungan
yang berkaitan dengan motivasi menjadi dengan paedagogi dan atau pendidikan,
referensi bagi para guru untuk mendeteksi sekarang digunakan untuk merujuk pada
berbagai persoalan kecenderungan keseluruhan konteks pembelajaran,
motivasi rendah yang dialami peserta belajar, dan berbagai kegiatan yang
didik dalam proses pembelajaran.13 berhubungan dengan hal tersebut.
Guru tidak diperkenankan menghakimi Prinsip pendidikan modern
peserta didik sebelum mempelajari menurut cara pandang Rogers15
kemungkinan terdapatnya proses tidak bahwa peserta didik belajar hal-hal
terpenuhinya kebutuhan anak yang yang bermakna bagi dirinya, dapat
berada di level kebutuhan untuk tahu mengorganisasikan bahan dan ide
dan mengerti. Seperti kemungkinan sebagai bagian dari pembelajaran yang
terdapatnya masalah keluarga yang memiliki makna, dan belajar bermakna
membuatnya menjadi ketakutan, tidak merupakan pembelajaran proses dan
tenang, depresi dan cemas, atau karena ini sejalan dengan konsep pendidikan
12
Iin Suryaningsih, ‘Iin Suryaningsih, Shȕrat
14
Al-Adab Al-Insāni’;, 1.1 (2018), 1–19. Pauline W U Chinn, ‘Developing Teachers’
13
MZ Ismail, MK Othman - Jurnal Penyelidikan Place-Based and Culture-Based Paedagogical
Dedikasi, and undefined 2018, ‘Amalan Peda- Content Knowledge and Agency’, in Second
gogi Abad Ke-21 Dalam Kalangan Guru Pela- International Handbook of Science Education
tih Program Ijazah Sarjana Muda Perguruan (Springer, 2012), pp. 323–34.
15
(Pismp) Pendidikan Islam DI’, Ipgmipoh.Edu. Iin Suryaningsih; Resia,vol 1, No.1 2018,
My <http://www.ipgmipoh.edu.my/journal/in- Zainuddin, M. (2011). Paradigma Pendidikan
dex.php/dedikasi/article/view/70> [accessed 19 Islam Holistik. Ulumuna, 15(1), 73. https://doi.
July 2018]; Zainuddin. org/10.20414/ujis.v15i1.210

367
Iin Suryaningsih :
Puisi Arab Bersajak Karya Zaini-Solo; Kajian Paedagogik
Islam ...

karakter yang di usung sebagai sering kali dilakukan secara berulang-


kearifan dari keaneragaman nilai dan ulang oleh murid, murid dari muridnya
budaya kehidupan bermasyarakat bahkan kerabat dan orang penyalin yang
dan upaya seseorang membuka diri tidak semasa lagi dengan penulisnya
untuk menjalani kehidupan bersama itu18. Tradisi penulisan teks seperti
dengan melihat realitas plural yang Hidayatullah Jakarta, di Wisma YPI, Ciawi
terjadi. Oleh karena itu selayaknya Bogor, 27 Maret 2000).
pendidikan harus diletakan pada posisi 18
I Suryaningsih, H Hendrawanto - JURNAL
yang tepat. Pembelajaran diharapkan Al-AZHAR INDONESIA, and universitas Al-
Azhar Indonesia 2018, ‘Ilmu Balaghah: Tasybih
memenuhi kaidah prinsip humanistik Dalam Manuskrip “Syarh Fī Bayān Al-Majāz
dengan mengedepankan proses yang Wa Al-Tasybīh Wa Al-Kināyah”’, Jurnal.
memberikan kesempatan terwujudnya Uai.Ac.Id, 4 (2018) <http://jurnal.uai.ac.id/
pembelajaran bermakna. index.php/SH/article/view/245> [accessed 29
July 2018].comes from exchanges of science
2. Filologi; Asumsi Memberlakukan scholars who studied the archipelago to Mecca
Kritik pada Teks and Medina and then returned to carrying the
Arabic script, then the script is a learned society
Sebuah penelitian filologis scientific studies in Indonesia.Expression of
berawal dari asumsi dasar yang nampak tasybih popular used by the Arabic poets since
dalam karakteristik naskah-naskah the golden age of literature in history etched
lama, di dalamnya mengandung ide in the period of Ignorance. The language style
of tasybih is an attempt to express something
pikiran, perasaan, tradisi, adat-istiadat,
with speakers equate the things he meant by
dan budaya yang pernah ada pada masa something else that has similarities to the effects
tertentu, dan dianggap sangat relevan and consequences. Bayan science in language
jika diterapkan pada kondisi kekinian is the explanation, disclosure and description.
dan masa depan16. Di sisi lain, perlu While the term science in bayan means basic
or rule that describes the desire to achieve the
kita ingat kembali bahwa nilai-nilai
one meaning with various styles of language.
berharga yang tersimpan dalam naskah- The method used in this research is divided into
naskah tersebut, tertulis dalam media two stages, the first method is Philology, used
yang sangat rentan bertahan di beberapa for reading and analyzing texts in manuscript
situasi dan kondisi, dimakan usia. Sebut precisely, and second: descriptive methodswith
objective approach, amethod which will focus
saja kertas, dluwang, daun lontar, atau
only on a single text, analysis and elaborate on
bambu, dengan tinta di atasnya. Jika the contents of the text thoroughly and clearly.
melihat tradisi penyalinannya, dalam This research is expected to complement
hampir semua naskah yang kita jumpai previous studies as well as broaden insights
bukan merupakan naskah asli yang into the corpus of knowledge that is contained
in the manuscript. Thus, the analysis of
ditulis langsung oleh pengarangnya
the scientific information contained in the
otograf) 17melainkan hasil salinan yang manuscript could be developed and examined
in more details.”,”author”:[{“dropping-pa
16
Ma’mun, Titin Nurhayati; Atikan, T. M.-, rticle”:””,”family”:”Suryaningsih”,”give
& 2016, undefined. (n.d.). Lektur Agama n”:”I”,”non-dropping-particle”:””,”parse-
Islam: Konsep dan Penanganan Naskah Klasik names”:false,”suffix”:””},{“dropping-pa
Nusantara. Mindamas-Journals.Com. Retrieved rticle”:””,”family”:”INDONESIA”,”g
from http://mindamas-journals.com/index.php/ iven”:”H Hendrawanto - JURNAL Al-
atikan/article/view/107 AZHAR”,”non-dropping-particle”:””,”parse-
17
Oman Fathurahman - Filologi dan Penelitian names”:false,”suffix”:””},{“dropping-par
Teks-Teks Keagamaan (substansi makalah ini ticle”:””,”family”:”2018”,”given”:”univer
pernah disampaikan Workshop Pengembangan sitas Al-Azhar Indonesia”,”non-dropping-
Agenda Riset, yang diselenggarakan oleh Local particle”:””,”parse-names”:false,”suf
Project Implementing Unit (LPIU) UIN Syarif f i x ” : ” ” } ] , ” c o n t a i n e r- t i t l e ” : ” j u r n a l . u a i .

368
Buletin Al-Turas
Mimbar Sejarah,Sastra,Budaya, dan Agama - Vol. XXIV No.2, Juli 2018

inilah yang akhirnya menimbulkan apa naskah mana yang akan dijadikan
varian (teks- teks salinan); sangat rentan landasan pengkajian tertentu20.
terhadap perubahan, baik yang disengaja Pemerian naskah mencakup data-data
maupun tidak, sehingga tidak jarang teks pokok berikut, diantaranya : kode
yang kita jumpai butuh penyelidikan dan nomor naskah, judul, pengarang,
kembali otentisitasnya melalui tahapan penyalin, tahun penyalinan, tempat
yang dinamakan metode filologi. penyimpanan, asal naskah, pemilik,
Berikut secara singkat adalah media tulis naskah, kondisi fisik naskah
tahapan yang dilakukan dalam kajian dll.21 (3) Kritik terhadap Teks; dalam
filologi: (1) Inventarisasi Naskah; konteks filologi, kritik teks bertujuan
salah satu tujuan inventarisasi naskah untuk mendapatkan bentuk teks yang
yang sangat penting adalah untuk asli, teks yang otentik, yang ditulis
mendaftarkan semua naskah yang akan oleh pengarang sendiri (otograf). Target
diteliti dari berbagai tempat penyimpanan seperti ini sebenarnya jarang sekali
naskah19 seperti perpustakaan, museum, terpenuhi, oleh karenanya, sebuah kritik
bahkan pada koleksi perorangan. teks paling tidak ditujukan untuk dapat
Mendata keberadaan naskah penelitian mencapai ketetapan teks (constitutio
ini perlu ketelitian karena seringkali textus), yaitu teks tersebut bisa sedekat
sebuah teks terdapat dalam beberapa mungkin dengan aslinya, bersih dari
salinan, sehingga kekurangan teks yang penyimpangan- penyimpangan atau
satu bisa ditutupi oleh teks lainnya. (2) kekeliruan, sehingga ia bisa dianggap
Pemerian Naskah; Tahap penelitian sebagai tipe mula atau naskah arketip
berikutnya adalah memetakan semua (archetypus).22
naskah yang bertujuan agar keadaan 20
lihat : Baried, Siti Baroroh. 1983, Oman
naskah diketahui secara detail dan valid Fathurahman, Filologi dan Penelitian Teks-
secara fisik maupun kandungan isinya. Teks Keagamaan. Sites.Google.Com. Retrieved
Dengan pemerian naskah ini peneliti juga from https://sites.google.com/site/omanwae/
akan dapat melakukan perbandingan FilologidanPenelitianTeksKeagamaan.pdf
naskah, dan akhirnya menentukan 21
O Fathurahman - dalam Seminar Lokal
ac.id”,”id”:”ITEM-1”,”issued”:{“date- Project Implementing Unit and Undefined
parts”:[[“2018”]]},”title”:”Ilmu Balaghah: 2003, ‘Filologi Dan Penelitian Teks-
Tasybih dalam Manuskrip “Syarh Fī Teks Keagamaan’, Sites.Google.Com
Bayān al-Majāz wa al-Tasybīh wa al- <https://sites.google.com/site/omanwae/
Kināyah””,”type”:”article-journal”,”volum FilologidanPenelitianTeksKeagamaan.pdf>
e”:”4”},”uris”:[“http://www.mendeley.com/ [accessed 29 July 2018].
documents/?uuid=76d59f75-d94f-3090-8335-
22 Suryaningsih, INDONESIA, and 2018.
comes from exchanges of science scholars who
74272e82a3c8”]}],”mendeley”:{“formatted studied the archipelago to Mecca and Medina and
Citation”:”I Suryaningsih, H Hendrawanto then returned to carrying the Arabic script, then
- JURNAL Al-AZHAR INDONESIA, and the script is a learned society scientific studies in
universitas Al-Azhar Indonesia 2018, ‘Ilmu Indonesia.Expression of tasybih popular used by
Balaghah: Tasybih Dalam Manuskrip “Syarh the Arabic poets since the golden age of litera-
Fī Bayān Al-Majāz Wa Al-Tasybīh Wa Al- ture in history etched in the period of Ignorance.
Kināyah”’, <i>Jurnal.Uai.Ac.Id</i>, 4 (2018 The language style of tasybih is an attempt to ex-
press something with speakers equate the things
19 Iin Suryaningsih.-P. K., & 2016, U.
he meant by something else that has similarities
(2016). Sastra Islam Dalam Manuskrip (Kajian to the effects and consequences. Bayan science
Teks Ber-Aksara Jawi Sebagai Salah Satu Ba- in language is the explanation, disclosure and
han Ajar Mahasiswa. In prosiding.arab-um.com description. While the term science in bayan
(Vol. 1, p. 541). Malang: UM. Retrieved from means basic or rule that describes the desire
http://prosiding.arab-um.com/index.php/konas- to achieve the one meaning with various styles
bara/article/viewFile/100/93 of language. The method used in this research

369
Iin Suryaningsih :
Puisi Arab Bersajak Karya Zaini-Solo; Kajian Paedagogik
Islam ...

3. Karya tradisi Intelektual Cendikia dan hasyiah ditulis untuk memberikan


Nusantara penjelasan terhadap matn. Karya klasik
Dalam tradisi intelektual Islam Nusantara yang terdiri dari matn syarh
Nusantara,23 pengertian teks dibedakan hasyiyah sangatlah banyak, sehingga
menjadi matan (matn), komentar kajian filologis naskah keislaman
(syarh) , dan penjelasan (hasyiyah). Nusantara klasik tidak hanya dibatasi
Matan adalah teks utama yang menjadi pada pengertian matn syarh hasyiyah
landasan bagi setiap pengarang. teks saja, melainkan diperkaya dengan
Umumnya, ditulis bukan oleh ketiga istilah lainnya. sebagaimana
pengarang matan itu, sedangkan syarh berkembang pula tradisi tulis narasi
dan puisi. Banyak kitab matan yang
is divided into two stages, the first method is berbentuk puisi, dibuatkan syarah-
Philology, used for reading and analyzing texts nya berbentuk narasi. Banyak pula
in manuscript precisely, and second: descrip-
tive methodswith objective approach, amethod kitab narasi yang dibuatkan kitab baru
which will focus only on a single text, analysis berbentuk puisi. Al-Ajurumiyyah adalah
and elaborate on the contents of the text thor- kitab matan narasi untuk kajian tata
oughly and clearly.This research is expected to
complement previous studies as well as broaden bahasa Arab yang menjadi kajian utama
insights into the corpus of knowledge that is con- santri pemula. Lepas Al-Ajurumiyyah,
tained in the manuscript. Thus, the analysis of santri mengenal kitab ‘Imrithi yang
the scientific information contained in the manu-
script could be developed and examined in more berbentuk nadzm atau puisi (Sunda
details.”,”author”:[{“dropping-particle”:””,”- = nadoman, Jawa = nembang) yang
family”:”Suryaningsih”,”given”:”I”,”non-drop- merupakan puisi dari Al-Ajurumiyyah.
ping-particle”:””,”parse-names”:false,”suffix-
”:””},{“dropping-particle”:””,”family”:”INDO- Tradisi ini tidak sekadar menjadi
NESIA”,”given”:”H Hendrawanto - JURNAL kajian, namun berkembang pula menjadi
Al-AZHAR”,”non-dropping-particle”:””,”parse-names”:- karya-karya baru para priyai dan santri-
false,”suffix”:””},{“dropping-particle”:””,”-
family”:”2018”,”given”:”universitas Al-Azhar santri Indonesia khususnya di Pulau
Indonesia”,”non-dropping-particle”:””,”parse-names”:- Jawa. Bila kita menengok madrasah-
false,”suffix”:””}],”container-title”:”jur- madrasah diniah di pedesaan kita akan
nal.uai.ac.id”,”id”:”ITEM-1”,”issued”:{“-
date-parts”:[[“2018”]]},”title”:”Ilmu Balaghah: menjumpai murid Madrasah Diniah
Tasybih dalam Manuskrip “Syarh Fī Bayān al-Ma- mendapatkan pelajaran berbentuk nadzm
jāz wa al-Tasybīh wa al-Kināyah””,”type”:”ar- dalam bahasa daerahnya. Orang Jawa
ticle-journal”,”volume”:”4”},”uris”:[“http://
www.mendeley.com/documents/?uuid=76d59f dengan nadzm Jawa dan lain sebagainya,
75-d94f-3090-8335-74272e82a3c8”]}],”men- Nadzm tersebut adalah karya para priyai
deley”:{“formattedCitation”:”Suryaningsih, dan santri di Jawa24. Para santri kerap
INDONESIA, and 2018.”,”plainTextFormat-
tedCitation”:”Suryaningsih, INDONESIA, and
kali menuliskan namanya pada lembar
2018.”,”previouslyFormattedCitation”:”Sury- pertama kitab yang mereka miliki.
aningsih, INDONESIA, and 2018.”},”prop- Pada lembaran-lembaran berikutnya,
erties”:{“noteIndex”:23},”schema”:”https:// tak sekadar membubuhkan makna dari
github.com/citation-style-language/schema/
raw/master/csl-citation.json”} teks inti, tetapi mereka juga terkadang
23
KM Luthfi - IBDA:Metodologi Dan menuliskan hal-hal lain pada ruang-
Kontekstualisasi Filologi Dalam Kajian Teks- ruang kosong di setiap halamannya,
teks Islam Nusantara and Institut Pesantren keterangan dari kyainya, misalkan :
Mathali’ul Falah 2016, ‘Metodologi Dan
24
Kontekstualisasi Filologi Dalam Kajian Kabul Astuti, Aspek Tasawuf Dalam Manuskrip
Teks-Teks Islam Nusantara’, Ejournal. Beraksara Pegon: Kajian Atas Serat Munjiyat
Iainpurwokerto.Ac.Id, 14 (2016), 114 <http:// Karya Kyai Saleh Darat Dan Singir Parase
ejournal.iainpurwokerto.ac.id/index.php/ibda/ Nabi Karya Anonim, 2014 <http://eprints.ums.
article/view/523> [accessed 28 July 2018]. ac.id/38306/> [accessed 18 July 2018].

370
Buletin Al-Turas
Mimbar Sejarah,Sastra,Budaya, dan Agama - Vol. XXIV No.2, Juli 2018

pada lembar terakhir, para santri akan Muta’lim”. Teks di tulis dengan bahasa
mencatat titimangsa waktu dan tempat Arab fusha (formal), dengan karakter
ia menyelesaikan kitab tersebut bersama puisi berpola dan memiliki konsistensi
kyainya itu. rima pada setiap bait nya, sesuai dengan
Nadzm dan karya tulis tersebut kekhususan pada karakter puisi Arab
tidak lepas dari nilai-nilai sastrawi25 masa klasik.
bisa kita temukan bagaimana priyai Sebagaimana diketahui gaya
itu membuat puisi bersajak. Bahkan penulisan kitab klasik Arab pada
dapat dicermati dalam berbagai momen umumnya, pengarang menuliskan
tablīgh, ceramah, dan tausiyyah, tradisi muqaddimah yang panjang; di dalamnya
puisi bersajak menjadi bagian dari menuliskan ungkapan pembuka dan rasa
model dan gaya penyampaian para syukur serta memperkenalkan secara
priyai. Dalam kajian sastra Arab, genre umum maksud tujuan dari karangannya
sastra tulis adalah puisi dan prosa. itu. Maka demikianlah juga kitab
Puisi merupakan ungkapan yang terikat ini, sepanjang bait pertama sampai
dengan pola rima (qafiyah) dan irama bait ke delapan; penulisnya membuat
(bahr) tertentu (Hasyimi:1998). Definisi rangkaian pendahuluan yang di awali
ini akhirnya memunculkan pembagian dengan ucapan hamdalah, shalawat
puisi berdasarkan kepatuhan pola untuk nabi SAW dan para sahabat, lalu
tersebut, menjadi : al-syi’ru al-‘Amūdi beliau menegaskan bahwa benar kitab
(puisi dengan pola kepatuhan rima ini adalah nadzm dari kitab ta’lim al-
dan iramanya), al-syi’ru al-hurr (puisi muta’lim karya ulama Arab muslim
bebas, dengan kepatuhan pola rima dan bernama al-Zarnūji, namun kemudian
iramanya yang sangat minimal), dan ia memberinya nama dengan mir’āt
al-syi’ru al-Mantsur (puisi bebas tanpa afkār al-rijāl (mir’āt al-afkār:baris 1-7)26
kepatuhan pola sama sekali, bentuknya merupakan kitab yang akan memberikan
narasi seperti prosa). (Dhayf:1998). informasi tentang etika dan tata cara
Pola inilah yang akan menjadi salah satu memahami ilmu. Teks ini berjumlah
fokus peneliti dalam upaya menemukan 272 bait, menerapkan metrum/bahr
penetrasi keilmuan Islam Arab di Jawa. rojaz, aksara/skrip di tulis dengan huruf
4. Puisi Arab Bersajak; Keunggulan Arab formal/fusha, karangan ini selesai
Kajian Paedagogi Islam dalam ditulis selama 10 hari , dan informasi
27

Manuskrip Nusantara ini diabadikan dalam penutup bait


nadzm dengan ungkapan :
Deskripsi Naskah
‫نظمتها في عشرة األيام بقدرة المهيمن العالم‬
“Mir’āt Afkār al-Rijāl” di tulis
oleh salah seorang ulama kenamaan Jika ditulis menggunakan versi
Solo. Berdasarkan data yang tertulis di ilmu metrum Arab (‘Arudh) maka
lembar utama naskah, kitab ini berjudul terlihat
26
dengan jelas penerapan ilmu ini
“Mir’āt afkār al-Rijal-Nadzm ta’lim al- Mir’āt Afkār al-Rijāl; Manuskrip karya ahmad
Zaini – Solo, hal 1, baris 1-7
25 27
TN Ma’mun and Lektur agama Islam; Konsep Deskripsi naskah “Mir’āt Afkār al-Rijāl”ini
dan Penanganan Naskah Klasik Nusantara 2016, pernah penulis sampaikan juga dalam sub pem-
‘Lektur Agama Islam: Konsep Dan Penanganan bahasan artikel pada Jurnal Resia (Review of
Naskah Klasik Nusantara’, Mindamas-Journals. Islam southeast Asia), Vol.1 No. 1, 2018 yang
Com, 1 (2011) <http://mindamas-journals.com/ sedang dalam proses terbit, merupakan salah
index.php/atikan/article/view/107> [accessed satu rintisan Jurnal fakultas Adab dan Humanio-
29 July 2018]. ra UIN Jakarta

371
Iin Suryaningsih :
Puisi Arab Bersajak Karya Zaini-Solo; Kajian Paedagogik
Islam ...

dalam teks, adalah : oleh maktabah al-halabīy Cairo.29


‫بقدرتل‬ # ‫نظظمتها في عشرتل أييام‬ Penulis menemukan manuskrip
‫مهيمنل عالم‬ ini dalam bentuk kitab PDF yang ada
‫متفعلن‬ ‫متفعلن‬ # ‫مستفعلن مستفع‬ ‫ن‬
‫مستفعل‬ pada koleksi pribadi salah seorang
‫مستفع‬ kolektor dan peneliti naskah Nusantara,
dan telah menelusurinya secara
nadzamtuhā fī asyrati al-ayyāmi, bi ilmiah keberadaan dan asal usul teks,
qadri al-muhaymini al-‘alāmi berkesimpulan bahwa teks ini belum
“saya membuat nadzam ini dalam “saya pernah diteliti secara ilmiah kecuali
merangkai puisi ini dalam waktu sepuluh deskripsi singkat/ulasan yang dilakukan
hari, dengan kekuatan yang Allah SWT oleh pemilik naskah ini. Berdasarkan
berikan” (mir’āt al-afkār:baris 269) hal tersebut, maka penulis sangat yakin
untuk meneliti kitab ini dan menjadikan
# Qafiyah (rima) yang digunakan dalam
kitab ini sebagai sumber data artikel
bait ini adalah qafiyah harf Mīm dengan
ilmiah yang akan mengangkat tema
bahr Rajaz
penting seputar pembuktian terhadap
Kitab ini diverifikasi oleh pengaruh paedagogi islam dan ilmu
seorang ulama Universitas Al-Azhar bahasa Arab di Nusantara.
Cairo, beliau menjabat sebagai direktur
a. Karakter Puisi Arab; tinjauan ilmu
pimpinan redaksi; bernama : Ahmad
Metrum arab (‘Arȕdh wa al-Qawāfī)
Sā’id ‘Ăli, dengan penanggung jawab
penerbitan ; Muhammad Amīn ‘Imrān, Penulisan nadzam pada ilmu
dan direktur penerbitan : Rustam Paedagogi dalam bahasa Arab yang
Mustafā al-Halabīy.28 dihasilkan dari pemikiran cendikia
Nusantara asal Solo ini memperlihatkan
Tema pembahasan dari kitab
adanya proses adaptasi pola puisi
ini sepenuhnya mengikuti struktur
Arab ke dalam puisi karya tokoh di
tema pada kitab Ta’līm al-Muta’lim
Solo-Nusantara. Adaptasi pada tataran
fi Tharīqat al-Ta’allum karya Burhān
puitika tersebut dengan sendirinya juga
al-Din al-Jarnūzi (w-593H), terdiri
menunjukkan respon pengarangnya
dari pendahuluan, dan 11 (sebelas)
terhadap kesusastraan yang berasal
pembahasan. Hasil dari proses
dari luar, yang tidak hanya mengambil
editing yang telah dilakukan terhadap
atau menerima begitu saja, melainkan
manuskrip ini adalah teks yang sudah
menyesuaikan secara kreatif dengan
siap baca dilengkapi dengan tanda baca
budayanya sendiri, yakni Solo-Jawa.30
di beberapa kata yang di nilai sulit, versi
Dengan demikian, penting bagi penulis
tulisan ketik rapi dengan media modern
untuk menggambarkan secara umum
yaitu komputer, diberi tanda nomor
beberapa yang menjadi perhatian khusus
baris pada tiap 5 baris teks nya sebagai
untuk mengenal dan mempelajari
upaya memudahkan pembaca dalam
karakter puisi Arab melalui pemetaan
mempelajari teks tersebut, diterbitkan
29
Iin Suryaningsih, Resia ,vol 1, No.1 2018
30
Agus Iswanto; Peneliti Lektur dan Khazanah
28
Penulis sudah mendapatkan naskah ini beru- Keagamaan pada Balai Litbang Agama Sema-
pa PDF yang siap unggah dan siap baca den- rang,Review Buku: Tradisi Islam, Tradisi Arab
gan kelengkapan tanda bacanya pada beberapa dan Tradisi Jawa: Membaca Karya dan Pe-
bagian kata yang dianggap sulit oleh umumnya mikiran K.H. Ahmad ar-Rifai Kalisalak, https://
pembaca. Jurnallekturkeagamaan.kemenag.go

372
Buletin Al-Turas
Mimbar Sejarah,Sastra,Budaya, dan Agama - Vol. XXIV No.2, Juli 2018

pola dalam ilmu metrum atau yang biasa tertentu yang meliputi harakah (huruf
disebut dengan istilah ilmu ‘Arȕdh wa hidup)  dan  sakanah (huruf mati) yang
al-Qāwafī. melahirkan taf’ilah-taf’ilah dan bahr
Faedah Ilmu ‘Arȕdh syair.

Ilmu ‘Arudh mempunyai banyak Zihāf, adalah perubahan yang


faedah, yang diantarnya adalah untuk ditentukan oleh huruf yang keduanya
membedakan antara pola tulisan puisi sabab (sabab khofīf / tsaqīl) secara
= dengan Prosa. Alquran bukanlah muthlaq. Sedangkan zihaf tidak bisa
kumpulan sya’ir-sya’ir Arab, meskipun masuk kepada huruf awal dan huruf ke
Nampak beberapa pola kata yang tiga juga huruf ke enam dari juz tafaā’il.
tersusun dalam kaliamat di dalamnya ‘Illah, pengertian ‘illah dalam ilmu
memiliki susunan seindah syair. Banyak ‘Arudh adalah perubahan yang terjadi
ulama yang berpendapat seperti Syekh pada sabab dan watad dari taf’ilah
Hanafi : “bahwasanya mempelajari ‘arudh dan taf’ilah dharab. ‘illah
sesuatu yang bisa membedakan antara sifatnya lazim, artinya apabila terjadi
Alquran dengan sya’ir hukumnya fardlu pada ‘arudh dan dharab atau pada
‘ain”. Sebab hal itu bisa mencegah salah satunya maka semua bait harus
subordinasi dalam akidah. Di samping mengikutinya. 
itu, dengan ilmu ‘Arȕdh kita juga bisa Qafiyah, adalah sebuah ilmu yang
terhindar dari kerancauan satu pola membahas ujung kata di dalam bait syiir
bahr dengan yang lain, serta menjaga yang terdiri dari huruf akhir yang mati
puisi dari perubahan. Dengan semua di ujung bait sampai dengan huruf hidup
kelebihan itu, jelaslah bahwa ilmu sebelum huruf mati.
‘Arudh memiliki faidah yang sangat
besar. Bait, menurut istilah dalam ilmu
‘arudh Bait adalah suatu ungkapan
Sasaran/objek ilmu ini adalah sastra yang kata-katanya tersusun rapi
puisi Arab yang memiliki kekhususan untuk mengikuti not-not yang tersedia
pola dalam ritme, rima dan iramanya. dalam taf’ilah-taf’ilah dan diakhiri
Dengan mempelajari ilmu ini, para dengan qafiyah.
pengkaji sastra Arab akan mengetahui
adanya pola tertentu dalam pembentukan Bahr, adalah wazan (timbangan)
puisi tersebut dan pola itu di adopsi dari tertentu yang dijadikan pola dalam
generasi-generasi awal masyarakat Arab menggubah syi’ir arab.
yaitu masa Jahiliyah.31 Berikut adalah ilustrasi beberapa istilah
Beberapa istilah yang perlu diketahui di atas seperti sabab dan watad dalam
dalam ilmu ‘Arudh: pembentukan taf’ilah :
Wazan, yang dimaksud disini adalah Maqtha’ Arudhiy
kumpulan dari untaian nada yang Penggalan suku kata dalam tiap pola
harmonis bagi kalimat-kalimat yang (wazan) pada puisi Arab yang terdiri
tersusun dari satuan-satuan bunyi dari minimal 2 (dua) hiruf, sampai
31
paling banyak terdiri dari 5 (lima) huruf.
Substansi pembahasan ilmu ‘Arudh dan
Dari beberapa pola yang terdapat dalam
faedahnya ini, penulis sampaikan dalam buku
berjudul “Kajian Puisi dan Prosa Arab” yang intonasi puisi Arab tersebut, berikut ini
sedang dalam proses layout dan cetak, diterbit- adalah diantaranya :
kan oleh UAI Press

373
Iin Suryaningsih :
Puisi Arab Bersajak Karya Zaini-Solo; Kajian Paedagogik
Islam ...

‫ فعولن مفاعيلن فعولن مفاعيلن‬# ‫مفاعيلن‬


2. Bahr Madīd
Juz tafa’ilnya adalah: ‫فاعالتن فاعلن فاعالتن‬
‫ فاعالتن فاعلنفاعالتن فاعلن‬# ‫فاعلن‬
3. Bahr Basīth
Juz tafa’ilnya adalah: ‫مستفعلن فاعلن‬
‫ مستفعلن فاعلنمستفعلن فاعلن‬# ‫مستفعلن فاعلن‬
4. Bahr Wafir
Juz tafa’ilnya adalah: ‫مفاعلتن مفاعلتن‬
‫ مفاعلتن مفاعلتن مفاعلتن‬# ‫مفاعلتن‬
Tabel 1. Macam-macam Maqtha’ 5. Bahr Kāmil
Arudhy, klasifikasi dan contohnya
Juz tafa’ilnya adalah: ‫متفاعلن متفاعلن‬
‫ متفاعلن متفاعلن متفاعلن‬# ‫متفاعلن‬
6. Bahr Hazj
Juz tafa’ilnya adalah: ‫مفاعيلن مفاعيلن‬
‫ مفاعيلن مفاعيلن مفاعيلن‬# ‫مفاعيل‬
7. Bahr Rajaz
Juz tafa’ilnya adalah: ‫مستفعلن مستفعلن‬
‫ مستفعلن مستفعلن مستفعلن‬# ‫مستفعلن‬
8. Bahr Raml
Juz tafa’ilnya adalah: ‫فاعالتن فاعالتن‬
‫ فاعالتن فاعالتن فاعالتن‬# ‫فاعالتن‬
9. Bahr Sarī’
Juz tafa’ilnya adalah: ‫مستفعلن مستفعلن‬
‫ مستفعلن مستفعلن مفعوالت‬# ‫مفعوالت‬
10. Bahr Khofīf
Table 2 Maqtha’ Arudhy, Taf’ilah dan Juz tafa’ilnya adalah:‫فاعالتن مستفع لن‬
Rumuz (simbol cara penulisan tiap ‫ فاعالتن مستفع لن فاعالتن‬# ‫فاعالتن‬
suku kata)32
11. Bahr Mudhāri’
Menurut Imam Kholil, jumlah
bahr ada 15, sedangkan menurut Juz tafa’ilnya adalah:‫مفاعيلن فاع التن‬
imam Akhfasy jumlah bahar ada 16, ‫ مفاعيلن فاع التن مفاعيلن‬# ‫مفاعيلن‬
dengan menambahkan satu bahar lagi, 12. Bahr Muqtadhab
yakni bahar mutadarik. 
Juz tafa’ilnya adalah: ‫مفعوالت مستفعلن‬
Berikut adalah macam-macam bahr ‫ مفعوالت مستفعلن مستفعلن‬# ‫مستفعلن‬
dalam ‘Ilmu ‘Arudh :
1. Bahr Thawīl 13. Bahr Mutaqārib

Juz tafa’ilnya adalah ‫فعولن مفاعيلن فعولن‬ Juz tafa’ilnya adalah: ‫فعولن فعولن فعولن‬
32
‫ فعولن فعولن فعولن فعولن‬# ‫فعولن‬
Chatibul Umam, al-‘Arȕdh, 1992, hal.10

374
Buletin Al-Turas
Mimbar Sejarah,Sastra,Budaya, dan Agama - Vol. XXIV No.2, Juli 2018

Bentuk puisi Arab tradisional ‫ ألحدن لفرقبي نايلفى‬# ‫وكللعل منشرفن ال يخفى‬
sejak masa pra-Islam sampai sekarang ‫ متفعل متفعلن مستفعل‬# ‫متفعلن مستعلن مستفعل‬
masih digunakan oleh para penyair.
Bentuk ini adalah bentuk yang Wa kullu ‘ilmin syarafun lā yakhfā, Li
diperkenalkan oleh al-Khalīl al-Farīhidiy ahadin li farqi bainā yalfā
al-Basriy, salah seorang pelopor linguis “…dan setiap ilmu adalah mulia, tidak
Arab, yang menciptakan ilmu pola puisi ada yang hampa bagi kita manusia”
yang disebut ilmu `arūd dan Qāfiyah. (mir’āt al-afkār:baris 15)
Pola puisi dalam ilmu `arudh ada Qafiyah (rima) yang digunakan#
16 pola yang disebut bahr, yaitu 4 pola dalam bait ini adalah qafiyah harf Alif
bermetrum delapan, 8 pola bermetrum maqsurah
enam, dan 4 pola bermetrum empat.
Pelengkap materi yang sangat
Berikut adalah perincian bahr rajaz yang
unggul dari pemahaman teks di atas
diterapkan dalam data penelitian ini :
adalah juga bahwa memuliakan hamba
‫ُم ْست َ ْف ِعلُ ْن ُم ْست َ ْف ِعلُ ْن ُم ْست َ ْف ِعلُ ْن‬ Allah SWT yang terdiri dari makhluk
‫ُم ْست َ ْف ِعلُ ْن ُم ْست َ ْف ِعلُ ْن ُم ْست َ ْف ِعلُ ْن‬ hidup, di langit dan bumi seperti binatang
/././/. /././/. /././/. /././/. dan tumbuh-tumbuhan; merupakan salah
/././/. /././/. satu cara kita bersyukur dan memuliakan
penciptanya, yaitu Allah SWT. Dapat
5. Kajian terhadap Teks; kita bandingkan bahwa tidak satupun
Pembahasan pertama dalam teori pendidikan Barat yang dominan
kitab ini fokus pada kategorisasi ilmu, berlandaskan pemikiran Yunani dapat
pengetahuan tentang kategori tersebut secara spesifik membicarakan dimensi
serta pengetahuan tentang para ahli di ketuhanan tersebut secara khusus dan
bidangnya. Pembahasan ini menjabarkan mendalam, dan ini secara nyata terekam
dengan rinci tentang kategori ilmu; dalam bait kitab klasik karya Zaini,
yaitu mulai dari ilmu utama yang harus berupa :
dipelajari seperti shalat, zakat, puasa dan ‫وبين مخلوق كنملة وما دب على األرض وما فوق‬
haji, demikian juga hal nya ilmu jual beli ‫السماء‬
yang akan memberikan pengetahuan
kepada kita tentang penjagaan diri dari Tinjauan analisis ilmu pendidikan Barat,
pemerolehan dari yang syubhat. Yang senantiasa mendahulukan tinjauan nilai
lebih menarik juga adalah, pengarang humanis yang muncul secara alami
menyatakan bahwa semua ilmu itu mulia dalam diri tiap manusia, kerap kali tidak
dan pantas untuk dipelajari dengan baik membahas pengaruh dari upaya yang
selama kegunaan ilmu tersebutpun muncul hasil dari dimensi vertikal -yaitu
untuk memuliakan makhluk hidup baik hubungan makhluk terhadap tuhannya-
di bumi maupun di langit. Ungkapan ini yang dibangun. Kemudian, sang
terekam dalam bait nadzmnya sebagai pengarang memberikan motivasi bagi
berikut : para pembelajar bahwa implementasi
ilmu nanti akan dirasakan oleh masing-
‫وكل علم شرف ال يخفى ألحد لفرق بينا يلفى‬ masing kita sebagai bentuk timbal balik
Jika ditulis menggunakan versi ilmu yang alamiah dari proses panjang yang
metrum Arab (‘Arudh) maka terlihat telah dibangun selama pembelajaran
dengan jelas penerapan ilmu ini dalam berlangsung. Berikut
teks, adalah : adalah penggalan bait teks puisinya

375
Iin Suryaningsih :
Puisi Arab Bersajak Karya Zaini-Solo; Kajian Paedagogik
Islam ...

: yang menyatakan hal tersebut di lakukan. Niat juga menjadi indikasi


‫فضل وعنوان لحاصد‬ ‫ تعلم العلم فزين ألهله‬keberhasilan dan keberkahan dalam
‫ له‬ilmu, banyak pembelajar yang dalam
kenyataan sepanjang usianya belajar
‫زيادة واصحب أناسا‬ ‫ كن مستفيدا كل يوم علما‬dia tidak mendapatkan hakikatnya ilmu
‫ علما‬sebagaimana seharusnya. Islam datang
Ta’allam al-Ilma fa zaynun li ahlihi, dengan kemulyaan, maka hendaknya
fadhlun wa ‘inwanun li hashidin lahu muslim menjaga kemuliaan iru dengan
berupaya meninggalkan kebodohan.
Kun mstafidan kulla yaumin ‘ilman,
Menguatkan diri dan jiwa untuk
ziyadatan wash-hab unasan ‘ilman
senantiasa zuhud dan bertakwa kepada
“Pelajarilah ilmu maka ia akan allah SWT dalam menghadapi ujian
menghiasimu, engkau akan mendapatkan dan cobaan dunia; contohnya seperti
hasil dari yang telah kamu upayakan. menghadang sikap malas yang kerap
Jadilah manusia yang dapat mengambil melanda pada umumnya manusia. Saat
manfaat dari ilmu setiap harinya dan kondisi inilah, jihad diri dimotivasi oleh
terus bertambah, dan berinteraksilah agama melalui teks-teks agama berupa
dengan banyak manusia..” al-qur’an, al-hadis dan pendapat para
#qafiyah (rima) yang digunakan dalam ulama.
2 (dua) bait di atas adalah harf Hā dan Fondasi ini yang nyatanya juga
Alif bahs rajaz diperkenalkan, tertata baik dan bahkan
Dalam pembahasan khusus berkesinambungan dalam sistem
yang menjadi ciri khas pada pendidikan pendidikan Islam beberapa abad silam
Islam adalah peran penting niat yang kemudian di adopsi oleh pendidikan
seorang pembelajar sebagai tolak ukur Barat juga diresepsi oleh muslim di
keberhasilannya dalam meraih harapan Nusantara ini melalui produk pemikiran
dan cita-cita masa depan. Ini tentu nya. Sebagaimana yang dimaksudkan
sejalan dengan karakter pembelajaran oleh Zaini dalam penggalan berikut ini :
humanistik yqng merupakan salah ‫وانو بأخذ العلم محو الجهل وعزة اإلسالم ترك‬
satu aliran paedagogi modern; adalah ‫الغفل‬
gagasan penting teori belajar yaitu ‫ال علم فكن مجتهدا ال‬ ‫وال يصح الزهد والتقوى ب‬
bahwa pembelajar harus  mampu ‫تكسال‬
mengarahkan dirinya sendiri dalam
Wanwi bi akhdzi al-‘ilmi mahwa al-jahl,
kegiatan belajar mengajar sehingga
wa ‘izzat al-islāmi tarku al-ghafli.
mengetahui apa yang dipelajarinya serta
tahu seberapa besar siswa tersebut dapat Wa lā yashihhu al-zuhdu wa al-taqwā bi
memahaminya. Penafsiran konsep ini lā ‘ilmin, fakun mujtahidan la taksalā
merupakan bagian penting dari aplikatif “berniatlah bahwa dengan menuntut
sebuah niat. Seseorang akan termotivasi ilmu akan menghapus kebodohan,
dan berjuang keras dalam upaya nya karena kemuliaan Islam adalah dengan
meraih mimpi itu karena pijakan niatnya meninggalkan kebodohan dalam diri
yang sangat kuat. Islam meletakkan niat kita. Ilmu adlah syarat utama kita agar
sebagai dasar evaluasi dari perjalanan dapat bertindak zuhud dan taqwa kepada
para pembelajar , niat bahkan selayaknya Allah SWT, maka berusahalah dengan
harus dievaluasi guna memperbaiki cara keras..jangan jadi pemalas”
pemerolehan yang sebelumnya telah (mir’āt al-afkār:baris 39-40)

376
Buletin Al-Turas
Mimbar Sejarah,Sastra,Budaya, dan Agama - Vol. XXIV No.2, Juli 2018

Pendekatan yang juga menarik manuskrip yang berjudul “Mir’āt Afkār


dalam pembahasan pembelajaran dari al-Rijāl” adalah bahwa :
teks Zaini ini adalah pola kesabaran Histori yang ada dalam rangkaian
yang ditanamkan oleh Islam dalam produk pemikiran seseorang yang
upaya manusia memperoleh kearifannya kemudian dituangkan ke dalam bentuk
melalui belajar, yaitu kesabaran tulisan masa lalu seperti manuskrip
terhadap guru dan buku yang menjadi merupakan sebuah khazanah ilmu
teman belajar; dengan menyatakan Pengetahuan, tradisi dan budaya yang
bahwa hendaknya tidaklah menarik diri terekam jelas, sangat berguna untuk
dari kedua perkara tersebut sekalipun memberikan informasi jejak sejarah
mungkin kita akan menemukan kesulitan yang sudah pernah dilalui oleh sebuah
dari berinteraksi dengan keduanya. Dan komunitas tertentu di sebuah wilayah
kebenaran hakikat ilmu pun akan didapat dalam sebuah negara dan dapat di jadikan
dari keduanya pula. Data yang memuat sebagai salah satu solusi penyelesaian
kisi tersebut ada dalam manuskrip ini masa kini dan akan datang dalam bidang
berupa : yang sama.
‫ب ال تنتقل بل اتل‬ ‫واصبر على األستاذ والكتا‬ Paedagogi Islam yang pondasinya
‫بالصواب‬ berasal dari konsep al-qur’an dan al-
Washbir ‘ala al-ustādz wa al-kitāb, lā hadis, dikembangkan secara luas melalui
tantaqilu bal utlu bi al-shawāb pemikiran-pemikiran para akademisi
“bersabarlah atas arahan seorang muslim dari masa ke masa termasuk
pengajar dan buku, jangan beranjak di dalamnya adalah di Nusantara,
tergesa-gesa, namun tela’ahlah dengan seyogyanya ini tetap menjadi sebuah
baik dan benar” (mir’āt al-afkār:baris acuan penting bagi pendidikan kita saat
75) ini khususnya bagi negara mayoritas
Kajian menarik tentang teks pemeluk Islam seperti Indonesia.
ini penetrasi keilmuan bahasa Arab Teori dan aliran dalam ilmu
di Nusantara, yaitu tercermin dalam pendidikan Modern yang marak
munculnya skrip/aksara Arab fusha/ dibicarakan oleh para ahli pendidikan
formal yang menjadi media tulis Zaini dan psikologi Barat, adalah sebuah
dalam nadzm ini, pembentukan pola kenyataan untuk kembali memahami
rima, irama dan ritme sebuah karya konsep pendidikan Islam yang
berkarakter puisi, yang terbangun dari sebelumnya sudah ada dan tersimpan
proses adopsi cabang keilmuan bahasa dalam dokumen seperti manuskrip sejak
Arab yaitu ilmu metrum. Jika kita beberapa masa yang lalu. Realitas ini
kaji, manuskrip karya Zaini ini secara harusnya membawa kita pada referensi
jelas menggambarkan tentang nilai klasik yang mengungkap produk
pendidikan Islam yang secara jelas pemikiran para cendikia masa lalu yang
mengcover hal mendasar dan lebih telah menuliskannya dalam guratan
spesifik dari kajian aliran pendidikan bukti sejarah bernama manuskrip
modern di Barat. Pola rima –huruf akhir yang
C. Kesimpulan sama antara setengah baris kanan dan
Dari kajian ini, hal penting yang setengah baris kiri-, irama -penggalan
dapat penulis ambil sebagai intisari pola kata yang sesuai dengan penggalan
sebuah penelusuran terhadap data berupa pola kata dalam puisi Arab (taf’ilah),
dan ritme – kumpulan penggalan

377
Iin Suryaningsih :
Puisi Arab Bersajak Karya Zaini-Solo; Kajian Paedagogik
Islam ...

pola kata (bahr)- nyata terlihat dalam (PISMP) PENDIDIKAN ISLAM


pembentukan kata dalam kalimat pada DI’, Ipgmipoh.Edu.My <http://
nadzm manuskrip Mir’āt Afkār al- www.ipgmipoh.edu.my/journal/
Rijāl, adalah bukti adanya penepotret index.php/dedikasi/article/
penerapan ilmu metrum Arab (‘Arudh view/70> [accessed 19 July 2018]
wa al-Qawafi) yang diadopsi oleh salah Kanisius, TR, Paradigma
satu cendikia muslim ahmad Zaini asal Pedagogi Reflektif, 2010
Solo, Nusantara. Produk pemikiran <https://books.google.com/
tentang ilmu paedagogi Islam yang books?hl=en&lr=&id=DeYO21_
memiliki warna khusus ini, terlihat
lebih sempurna dengan digunakannya
skrip Arab formal dengan menerapkan
pembentukan pola puisi Arab di dalam
teks nya.
Daftar Pustaka :
Al-Qalam, A Iswanto -, and undefined
2016, ‘KECENDERUNGAN
KAJIAN MANUSKRIP
KEISLAMAN DI UIN SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA’,
Jurnalalqalam.or.Id <http://
jurnalalqalam.or.id/index.php/
Alqalam/article/view/202>
[accessed 28 July 2018]
Astuti, Kabul, Aspek Tasawuf Dalam
Manuskrip Beraksara Pegon:
Kajian Atas Serat Munjiyat Karya
Kyai Saleh Darat Dan Singir
Parase Nabi Karya Anonim,2014
<http://eprints.ums.ac.id/38306/>
[accessed 18 July 2018]
Chinn, Pauline W U, ‘Developing
Teachers’ Place-Based and
Culture-Based Pedagogical
Content Knowledge and Agency’,
in Second International Handbook
of Science Education (Springer,
2012), pp. 323–34
Ismail, MZ, MK Othman - Jurnal
Penyelidikan Dedikasi, and
undefined 2018, ‘AMALAN
PEDAGOGI ABAD KE-21
DALAM KALANGAN GURU
PELATIH PROGRAM IJAZAH
SARJANA MUDA PERGURUAN

378

Anda mungkin juga menyukai