Anda di halaman 1dari 6

Nama Mahasiswa : Moh.

Adji Firdaus

NIM : 2283180013

Mata Kuliah : Filsafat Pendidikan


A. Resensi Buku Filsafat Pendidikan Islam : Konteks kajian kekinian

Judul Buku : Filsafat Pendidikan Islam : Konteks kajian kekinian

Penulis : Noor Amirudin ,M.Pd.I

Penerbit : Caremedia Comunication

Tahun terbit : 2018

Dimensi : 20×14 cm

Tebal : 252 halaman

ISBN : 978-602-50990-8-3

Rangkuman Buku :

Buku ini merupakan sesuai dengan judulnya, buku ini berisi tentang Filsafat Pendidikan Islam : Konteks
kajian kekinian, sangat menarik dan mengedukasi khususnya bagi umat islam yang haus akan
pengetahuan tentang filsafat islam dan ingin memperluas pengetahuannya di bidang filsafat pendidikan
islam.

Buku ini menjabarkan secara lengkap mengenai hal-hal yang menyangkut masalah filsafat dengan
rincinya mengenai filsafat pendidikan islam.

Buku Filsafat Pendidikan Islam : Konteks kajian kekinian hasil karya Noor Amirudin ,M.Pd.I, menjelaskan
tentang kajian-kajian yang ada dalam filsafat pendidikan Islam didunia yg modern ini . Filsafat tidak bisa
lepas dari dari kehidupan manusia, karena sejarah filsafat erat kaitannya dengan sejarah manusia pada
masa lalu. Filsafat yang dijadikan sebagi pandangan hidup, erat kaitannya dengan nilai-nilai tentang
manusia yang dianggap benar.

Pendahuluan
Buku ini Membahas tentang kajian kajian diantaranya filsafat pendidikan islam , hakikat filsafat
pendidikan islam, fungsi dan dimensi filsafat pendidikan Islam secara ringkas serta latar belakang penulis
dalam mengangkat tema ini.

BAB I Pengertian Filsafat dari Berbagai Aspek, Pada Bab pembahasan ini menampilkan pengetian
Filsafat ditinjau dari berbagai aspek, baik dari aspek bahasa, termenologi, sampai kepada aspek
pengertian menurut pendapat para tokoh filosof baik muslim maupun barat.

Dalam memberikan pengertian filsafat menurut para ahli filsafat, Noor Amirudin ,M.Pd.I mengambil
pendapat Sidi Gazalba yang meninjau term flsafat dengan menampilkan beberapa tokoh diantaranya:
Plato, Aristoteles, Kant, al-Kindi, Ibnu Sina, Al-Farabi dan termasuk jalaludin dan lidi .

Yang perlu dikritisi pada bagian ini adalah pada halaman 16 yang menjelaskan bahwa

Kebijaksanaan seperti itu perlu dilatih dan dibiasakan untuk bersikap keritis terhadap kepercayaan dan
sikap sikap atau pandangan pandangan yang selama ini diterima dan dijungjung tinggi semua no rma
hukum dan peraturan juga harus ditanggapi secara keritis

BAB II Hakikat filsafat dan hubungannya

Yang menarik dalam pandangannya adalah bahwa ketika kit abaca pada buku ini kita akan tau apa itu
filsafat dan yang lainnya

Dalam uraian selanjutnya bahwa ternyata pendidikan saat ini telah berhadapan dengan berbagai macam
problem sehingga memerlukan bantuan berbagai disiplin ilmu untuk memecahkannya. Dalam pada ini
ditampilkan beberapa contoh yang realistis dan salah satunya adalah “apakah hakikat pribadi manusia
itu?”.

Dalam menghadapi problem-problem yang muncul sedemikian itu Noor Amirudin ,M.Pd.I mencoba
melakukan kajian sedemikian rupa agar berjalan sesuai apa yang akan dilakukan pada saat kajian

Pada sub pokok bahasan kedua, dikemukakan hubungan fungsional antara filsafat dengan teori
pendidikan : yang intinya adalah: pertama, filsafat sebagai pisau analisis merupakan salah satu cara
pendekatan yang dilakukan oleh para ahli pendidikan dalam memecaahkan problem pendidikan. Kedua,
Filsafat berfungsi arah agar teori pendidikan yang telah dikembangkan oleh para ahlinya mempunyai
relevansi dengan kehidupan nyata. Ketiga, filsafat juga mempunyai fungsi memberikan petunjuk dan
arah dalam pengembangan teori-teori ilmu pendidikan.

BAB III Makna kegunaan dan ruang lingkup , Dalam bab lalu telah mendapat gambaran tentang filsafat
yg meliputi pengertian , objek , dan hubungan filsafat terus berkaitan dengan hal tersebut dalam bab ini
terturut dikaji tentang (a) makna filsafat (b) kegunaan filsafat pendidikan dan (c) ruang lingkup filsafat
pendidikan .
BAB IV Aliran Filsafat modern dalam pendidikan , Bab ini dimulai dengan menampilkan pembahasan
mengenai filsafat modern dan aliran kontenporer aliran kontenporer disatukan dengan aliran modern
karena pada dasarnya aliran modern dan kontenporer memiliki kesamaan

Dalam pembahasan ini dipaparkan bahwa terdapat aliran aliran yaitu (a) aliran pragmatisme adalah
aliran filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar adalah segala sesuatu yang membuktikan dirinya
sebagai yang benar dengan melihat kepada akibat-akibat atau hasilnya yang bermanfaat secara praktis.
(b) aliran eksistensialisme menurut pengertian terminologinya adalah suatu aliran dalam ilmu filsafat
yang menekankan segala sesuatu terhadap manusia dan segala sesuatu yang mengiringinya, dan dimana
manusia dipandang sebagai suatu mahluk yang harus bereksistensi atau aktif dengan sesuatu yang ada
disekelilingnya, (c) aliran Perenialisme memendang bahwa kepercayaan-kepercayaan aksiomatis zaman
kuno dan abad pertemngahan perlu dijadikan dasar penyusunan konsep filsafat dan pendidikan zaman
sekarang. (d) aliran esensialisme adalah pendidikan yang didasarkan kepada nilai-nilai kebudayaan yang
telah ada sejak peradaban umat manusia. Esensialisme memandang bahwa pendidikan harus berpijak
pada nila-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama yang memberikan kestabilan dan nilai-nilai yang
mempunyai tata jelas (e) aliran rekonstruksionisme adalah suatu aliran yang berusaha merombak tata
susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern. ... Keduanya
mempunyai visi dan cara yang berbeda dalam pemecahan yang akan ditempuh untuk mengembalikan
kebudayaan yang serasi dalam kehidupan. (f) aliran behaviorisme terbuka bagi manusia modern yang
mengutamakan metodologi ilmiah dan “obyektivitas” seperti sektor yang dapat diukur dari komunitas
bisnis yang menilai hasil, efisiensi, dan ekonomi yang terlihat mendesak (g) aliran Progressivisme
mempunyai konsep yang didasari oleh pengetahuan dan kepercayaan bahwa manusia itu mempunyai
kemampuan-kemampuan yang wajar dan dapat menghadapi masalah yang menekan atau mengecam
adanya manusia itu sendiri.

BAB V Aliran filsafat tradisonal dalam pendidikan , Bab ini menampilkan dua sub pokok bahasan yakni;
merupakan didalam duinia ini kita harus menanamkan kebiasaan kebiasaan yang telah dilakukan halnya
tradisional

BAB VI Aliran filsafat modern dalam pendidikan, Bab ini memaparkan hubungan manusia dengan alam
merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Tetapi bukan berearti manusia bukan seperti pribadi
yang dari alam sekitarnya, melainkan bersama-sama dengan alam sekitarnya alirannya yakni :
pragmatism , eksistensialisme , progresivisme, perenialisme , esensialisme ,rekonstruksionisme,
behaviorisme

BAB VII Filsafat pendidikan Pancasila dalam tinjauan ontologi epistimologi dan aksiologi , Dalalm bab ini
membahas tentang filsafat pendidikan pacasila dan terbagi menjadi tiga yaitu :

- Filsafat pendidikan pancasila dalam tinjauan Ontologi


- Filsafat pendidikan pancasila dalam tinjauan epistimologi
- Filsafat pendidikan pancasila dalam tinjauan aksiologi
-
BAB VIII menciptakan pendidikan islam berwawasan ke Indonesia an, Bab ini menjelaskan bahwa filsafat
dan berfilsafat dalam dunia Islam sudah dikenal dan bahkan sudah dikerjakan sebealum istilah filsafat
dan bukunya di pelajari dan diterjemahkan oleh para filosof muslim termasuk di Indonesia Hal ini
karena filsafat di dalam Islam sering dipakai bergantian dengan kata al-Hikmah, sementara al-Hikmauh
sumber utamanya ada dalam al-Qur’an.

BAB IX. Ieologi Pancasila menghadapi ideologi- ideologi besar dunia dalam mengembangkan pendidikan
islam

a) Metode Filsafat Pendidikan Islam

Disini dikemukakan bahwa metode yang digunakan dalam memecahkan problem yang dihadapi
pendidikan dalam Islam adalah: metode spekulatif dan komparatif, Pendekatan normative, analisa
konsep, pendekatan histori, pendekatan ilmiah dengan menampilkan satu ayat al-Qur’an, pendekatan
dalam system filsafat Islam sesuai denan ideologi pancasila .

b) Peranan Filsafat Pendidikan Islam

Disini diuraikan secara singkat peranan filsafat pendidikan Islam diantaranya: pertama, meberikan solusi
jawaban atas problema pendidikan Islam sasuai norma norma yang ada di Indonesia , kedua,
memberikan pandangan tertentu tentang manusia menurut Islam, ketiga, menjelaskan tentang adanya
fitrah (potensi bawaan) yang harus dikembangkan dalam diri manusia. Keempat, memberikan informasi
pendidikan islam yang ideal.

BAB X. Pengembangan organisasi pendidikan islam dalam persaingan global

Pemikiran-pemikiran baru dalam pendidikan Islam

Dalam sub ini digambarkan bahwa perkembangan pemikiran Islam dalam tataran filosofis terbagi dua
yakni pandangan filosofis yang sufistis dan pandangan filososfis yang rasinalis. Kedua pandangan ini
berebut pengaruh sehingga pandangan filosofis sufistis mendapat apresisasi pada aumat Islam dibagian
timur. Sementara umat Islam dibagian barat lebih condong kepada pandangan fislosofis yang Rasionalis.
Dibagian timur nampaknya terpengaruh oleh pemikiran yang dikembangkan oleh Imam Al-Gazali.
Sementara dibagian barat lebih mengikuti pengaruh pemikiran Ibnu Rusyd.

Implikasi dari dua apresiasi yang berbeda dikalangan Umat Islam melahirkan kesenjangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Barat dalam hal ini ternyta lebih maju sehingga terjadilah penjajahan barat
terhadap dunia timur. Ini berarti bahwa filosofis rasionalis yang dicetuskan oleh Islam mengalahkan
filososfis sufistis yang juga dikembangkan oleh Islam. Namun demikian dijelaskan juga bahwa pada abad
19 mulailah dunia Islam bergeliat bangkit dari ketertinggalan ditandai dengan munculnya pemikiran
pembahwaru dalam dunia Islam seperti Muhammad Ali Pasya dimesir dan gerakan Turki Muda di Turki
dll.
BAB XI, Membangun pendidikan islam berdasarkan falsafah pancasila

a. Konsep filosofis tentang arti pendidikan Islam.

Dalam sub ini dijelaskan berbagai pengetian pendidikan dengan berbagai pandangan tokoh pendidikan.
Namun term pendidikan disini masih secara umum karena belum mengarah kepada pendidikan Islam itu
sendiri. Dalam hal ini pndidikan Islam sendiri diartikan sebagai usaha yang diariahkan kepada
pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam sehingga segala aktivitasnya tercermin
nilai-nilai Islam.

b. Analisa tentang Dasar-dasra Pendidikan Islam

Disini dungkapkan ada dua dasar pendidikan Islam yang paling mendasar yakni al-Qur’an dan al-Hadits.
Adapun urutan prioritas pendidikan tersebut adalah Pendidikan keimanan, pendidikan akhlakul karimah,
dan pendidikan ibadah.

c. Analisa tentang Tujuan Pendidikan Islam

Secara umum tujuan pendidikan Islam adalah untuk mencapai kebahagiaan dunia dan kebahagiaan
akhir. Dalam hal ini penulis buku mengungkapkan tidak cukup dengan tujuan tersebut karena sangat
normative dan belum operatif. Oleh sebab itu perlu dirnci dalam btuk tujuan khusus dan tujuan umum
sehingga dengan demikian dapat tergambar secara luas yang dikehendaki oleh pendidikan Islam.

KELEBIHAN : buku ini sangat menarik untuk dibaca karena dalam pemilihan kosa kata sangat bagus dan
mudahuntuk dipahami

KEKURANGAN : Ada beberapa pembahahasan yang sudah ada di bab sebelumnya di ulang di bab
berikutnya, sehingga terkesan membosankan bagi si pembaca sendiri.

KESIMPULAN : Buku ini membantu pembaca dalam hal pengetahuan secara rinci filsafat pendidikan
islam itu sendiri. Buku ini berisi tentang filsafat pendidikan islam, sangat menarik dan mengedukasi
khususnya bagi umat islam yang haus akan pengetahuan tentang filsafat islam dan ingin memperluas
pengetahuannya di bidang filsafat pendidikan islam. Buku ini menjabarkan secara lengkap mengenai hal-
hal yang menyangkut masalah filsafat dengan rincinya mengenai filsafat pendidikan islam.

Anda mungkin juga menyukai