JOCOB REWI
NIM: P07120220190234
JOCOB REWI
NIM: P07120220190234
Jacob Rewi
NIM. P07120220190234
Mengetahui
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
iv
Wonreli, juli 2020
Mengetahui :
Kemenkes Maluku, pada tanggal 2020 dan dinyatakan telah diterima serta
memenuhi syarat sesuai keputusan Tim Penguji Usulan Karya Tulis Ilmiah
Ketua Penguji
Anggota Penguji
Penguji I Penguji II
Mengesahkan Mengetahui
Direktur Politeknik Kesehatan Ketua Pogram Studi Keperawatan Tual
Kemenkes Maluku
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
Usulan Karya Tulis Ilmiah dengan judul : “Asuhan Keperawatan Pada Pasien
Usulan Karya Tulis Ilmiah ini yaitu untuk memenuhi salah satu syarat dalam
penyusunan Usulan ini masih banyak kekurangan, namun berkat bimbingan dan
bantuan dari berbaagai pihak akhirnya penyusunan Usulan Penelitian ini dapat
kasih kepada:
Kemenkes Maluku.
2. Ardon W. Loira, SKM, selaku Plt Kepala Dinas Kesehatan Maluku Barat Daya
Keperawatan Tual
MBD
8. Kedua Orang Tua,istri dan anak2 serta keluarga besar yang selalu mendukung
vi
Penulis menyadari sungguh bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
Penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembacah dan semoga Tuhan yang
(Penulis)
vii
DAFTAR ISI
viii
METODE STUDI KASUS..................................................................................................................32
3.1. Rancangan Studi Kasus........................................................................................................32
3.2. Subjek Studi Kasus..............................................................................................................32
3.3. Fokus Studi Kasus...............................................................................................................33
3.4. Definisi Operasional Studi Kasus Peneliti...........................................................................33
3.5. Instrumen Studi Kasus.........................................................................................................34
3.6. Metode Penelitian Studi Kasus............................................................................................34
3.7. Waktu dan Tempat Penelitian.............................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................35
INFORMED CONSENT.....................................................................................................................37
(Persetujuan Menjadi Partisipan).........................................................................................................38
PENJELASAN UNTUK MENGIKUTI PENELITIAN......................................................................39
Jadwal Penelitian.................................................................................................................................40
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA........................................................41
ix
DAFTAR LAMPIRAN
1. Jadwal Penelitian
4. Informaed Concent
x
DAFTAR TABEL
Keperawatan................................................................26
xi
DAFTAR ARTI LAMBANG,SINGKATAN DAN ISTILAH
LAMBANG
1. % : Persentase
3. Kg : Kilogram
4. m : Meter
5. cm : Sentimeter
6. BB : Berat Badan
SINGKATAN
xii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Sehat tidak dilihat dari segi fisik saja tetapi juga dari segi mental. Seseorang
yang terganggu dari segi mental dan tidak bisa menggunakan pikirannya secara
normal maka bisa dikatakan mengalami gangguan jiwa (Purnama, 2016). Sehat
tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti
dengan orang lain (Keliat, 2011). Individu dengan isolasi sosial menunjukkan
perilaku menarik diri, tidak komunikatif, mencoba menyendiri, tidak ada kontak
mata, sedih, afek tumpul, menyatakan perasaan sepih atau ditolak, kesulitan
A,dkk. 2015).
Sesuai hasil penelitian Winddyasih, (2008) bahwa perilaku yang muncul pada
yakni perilaku agresif atau melawan atau menentang terhadap orang lain yang
2
terjadi perilaku menarik diri yaitu usaha untuk menghindari interaksi dengan
orang lain.
usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar 14 juta orang atau 6% dari jumlah
skizofrenia mencapai sekitar 400.000 orang atau sebanyak 1,7 per 1.000
tahun 2016 berjumlah 94.457 orang. Sedangkan data yang didapatkan dari profil
berjumlah 8 orang. Dari data Puskesmas pasien jiwa pada tahun 2018
sebanyak 5 orang, pada tahun 2019 pasien Isolasi sosial sebanyak 5 orang,
Salah satu masalah yang dialami pasien isolasi sosial adalah tidak berinteraksi
dengan orang lain. Tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien dengan
isolasi sosial menurut Keliat, (2011) adalah dengan cara mengajarkan klien
keuntungan dan kerugian klien berhubungan dengan orang lain. Melatih klien
cara berkenalan dengan orang lain, melatih klien berkenalan secara bertahap
adalah psikoterapi. Salah satu terapi yang efektif dilakukan untuk pasien isolasi
sosial adalah terapi kognitif. Terapi kognitif merupakan rangkaian dengan terapi
perilaku yang disebut sebagai terapi kognitif dan perilaku, karena mengingat
jiwa Seperti dalam penelitian yang dilakukan oleh Fauziah (2009) bahwa dengan
klien melakukan interaksi sosial sehingga klien tetap menjaga hubungan atau
sehingga perilaku negatif yang muncul akan menjadi perilaku yang positif .
diharapkan putusnya hubungan antara pikiran dan perilaku yang negatif pada
studi kasus tentang “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Isolasi Sosial dalam
Pulau-Pulau Terselatan .?
4
Pulau-Pulau Terselatan
sosial.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1.1. Pengkajian
data dan perumusan masalah klien. Bagian ini berisi pedoman agar
meliputi:
a. Identitas Klien
Data identitas klien yang meliputi; Nama pasien, umur, jenis kelamin,
b. Keluhan Utama
Data obyektif yang ditemukan yaitu pasien sering menyendiri dan tidak
pembicaraan.
a. Faktor biologis
Hal yang dikaji pada faktor biologis meliputi adanya faktor herediter
jiwa. Adanya risiko bunuh diri, riwayat penyakit atau trauma kepala,
b. Faktor psikologis
individu tidak percaya diri, tidak percaya pada orang lain, ragu, takut
terabaikan.
masyarakat yang sering tidak sesuai dengan pasien dan konflik antar
e. Pemeriksaan Fisik
8
f. Pengkajian Psikososial
a. Genogram
b. Konsep diri
1. Citra tubuh
2. Identitas diri
3. Peran diri
4. Ideal diri
5. Harga diri
9
pasien.
d. Hubungan sosial
serta dalam
e. Spiritual
f. Status mental
1. Penampilan
2. Pembicaraan
3. Aktivitas motorik
10
Aktivitas motorik berkenan dengan gerakan fisik perlu dicatat dalam hal tingkat
menyertai suatu pikiran dan berlangsung relative lama dan dengan sedikit
6. Persepsi sensori
7. Proses pikir
8. Kesadaran
9. Memori
menjawab pertanyaan sesuai dengan yang ditanyakan oleh perawat atau tidak
dengan kebutuhan dan data yang diperoleh. Menurut Keliat, (2011) Data dapat
a. Data objektif
Adalah data yang ditemukan secara nyata, data ini diperoleh melalui observasi
b. Data subjektif
Adalah data yang disampaikan secara lisan oleh pasien dan keluarga. Data ini
Menurut Keliat, (2011) Diagnosa keperawatan ditetapkan melalui tahapan Analisa data
yang ditemukan baik data subjektif maupun data objektif. Masalah keperawatan yang
dapat ditemukan pada pasien isolasi sosial berdasarkan pohon masalah adalah:
Pohon masalah
Gambar 2.1
Causa
Harga diri rendah
Menurut Nurhalimah, (2016) Berdasarkan gambar 2.1 dapat dijelaskan sebagai berikut:
Masalah utama (Core problem) pada gambar diatas adalah isolasi sosial. Penyebab
12
pasien mengalami isolasi sosial dikarenakan pasien memiliki harga diri rendah. Apabila
2.1.4.Perencanaan
Menurut Keliat, (2011) Perencanaan keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
Dengan tujuan, setelah tindakan keperawatan pasien mampu melakukan hal berikut :
yang anda sukai, serta tanyakan nama dan nama panggilan pasien.
4) Buat kontrak asuhan, misalnya apa yang anda akan lakukan bersama
kepentingan terapi.
orang lain.
3) Diskusikan keuntungan bila pasien memiliki banyak teman dan bergaul akrab
dengan mereka.
4) Diskusikan kerugian bila pasien hanya mengurung diri dan tidak bergaul dengan
orang lain.
4) Mulailah bantu pasien berinteraksi dengan satu orang teman atau anggota
keluarga.
6) Beri pujian untuk setiap kemajuan interaksi yang telah dilakukan oleh pasien.
interaksinya
b. Jelaskan tentang hal berikut; Masalah isolasi sosial dan dampaknya pada pasien,
Penyebab isolasi sosial, Sikap keluarga untuk membantu pasien mengatasi isolasi
dengan pasien.
2.1.5 Pelaksanaan
14
2011)adalah:
yang anda sukai, serta tanyakan nama dan nama panggilan pasien.
4) Membuat kontrak asuhan, misalnya apa yang anda akan lakukan bersama
kepentingan terapi.
2) Tanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak ingin berinteraksi dengan orang
lain.
3) Diskusikan keuntungan bila pasien memiliki banyak teman dan bergaul akrab
dengan mereka.
4) Diskusikan kerugian bila pasien hanya mengurung diri dan tidak bergaul dengan
orang lain.
3) Beri kesempatan pasien mempraktikkan cara berinteraksi dengan orang lain yang
4) bantu pasien berinteraksi dengan satu orang teman atau anggota keluarga.
6) Beri pujian untuk setiap kemajuan interaksi yang telah dilakukan oleh pasien.
interaksinya.
b. Jelaskan tentang hal berikut; Masalah isolasi sosial dan dampaknya pada pasien,
Penyebab isolasi sosial, Sikap keluarga untuk membantu pasien mengatasi isolasi
dengan pasien.
2.1.6. Evaluasi
dengan ditandai dengan pasien mau bekerja sama secara aktif dalam
dengan orang lain, kerugian tidak mau bergaul, dan keuntungan bergaul dengan
orang lain.
bertahap.
Keluarga ikut bekerja sama merawat pasien sesuai anjuran yang anda berikan.
2.1.7. Dokumentasi
bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya.
membina hubungan yang berarti dengan orang lain (Keliat, 2011). Isolasi sosial
adalah suatu keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang karena orang lain
Suatu hubungan antar manusia akan berada pada rentang respon adaptif dan
Adaptif Maladaptif
c. Saling bergantung
(interdependence)
1. Respon Adaptif
Respon adaptif adalah respon individu dalam menyelesaikan dengan cara yang
a. Menyendiri
Merupakan respon yang dilakukan individu untuk merenungkan apa yang telah
terjadi atau dilakukan, dan sebagai salah satu cara dalam mengevaluasi diri.
b. Otonomi
c. Kebersamaan
d. Saling ketergantungan
2. Respon Maladaptif
18
tersebut adalah:
a) Manipulasi
objek, hubungan terpusat pada masalah mengendalikan orang lain dan individu
sebagai pertahanan terhadap kegagalan atau frustasi dan dapat mejadi alat ukur
b) Impulsif
Merupakan respon sosial yang ditandai dengan individu sebagai subjek yang tidak
mampu merencanakan tidak mampu untuk belajar dari pengalaman dan miskin
penilaian.
c) Narsisme
Respon sosial ditandai dengan individu memiliki tingkah laku ogosentris, harga diri
d) Isolasi sosial
sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Pasien
mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina
lain.
19
3. Manipulasi: individu berorientasi pada diri sendiri dan tujuan yang hendak
pengaruh yang sangat penting untuk kehidupan bayi di masa datang. respons
lingkungan yang sesuai akan mengembangkan rasa percaya diri bayi akan
perilakunya dan rasa percaya bayi pada orang lain. Kegagalan pemenuhan
kebutuhan pada masa ini akan mengakibatkan rasa tidak percaya pada diri
hal pemberian pengakuan yang positif terhadap perilaku anak yang adaptif
dimilikinya. Hal tersebut merupakan dasar rasa otonomi anak yang nantinya
yang negatif akan mengakibatkan anak menjadi tidak mampu mengontrol diri,
tidak mandiri, ragu, menarik diri, kurang percaya diri, pesimis, dan takut
perilakunya salah.
usia ini anak akan mengenal kerja sama, kompetisi, dan kompromi.
Pergaulan karena dapat menjadi sumber pendukung bagi anak. Hal itu
dibutuhkan karena konflik sering kali terjadi akibat adanya dengan orang
tidak adekuat, serta inkonsistensi dari orang tua akan menimbulkan rasa
sejenis atau lawan jenis dan teman seusia, sehingga anak remaja biasanya
percaya diri.
dengan orang tua dan teman sebaya. Individu akan belajar mengambil
Pada umumnya pada usia ini individu telah berpisah tempat tinggal dengan
dukungan yang baru. Kegagalan pada tahap ini akan mengakibatkan individu
Dimasa ini, individu akan mengalami banyak kehilangan, misalnya fungsi fisik,
timbul perasaan tidak berguna. Selain itu, kemandirian akan menurun dan
Faktor Predisposisi
1) Faktor Biologis
Hal yang dikaji pada faktor biologis meliputi adanya faktor herediter dimana
ada riwayat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Adanya risiko
22
bunuh diri, riwayat penyakit atau trauma kepala, dan riwayat penggunaan
NAPZA.
2) Faktor Psikologis
maladaptif.
masalah solasi sosial, hal ini disebabkan karena pola asuh yang keluarga
dengan masalah isolasi sosial. Ciri-ciri pasien dengan kepribadian ini adalah
menutup diri dari orang sekitarnya. Selain itu pembelajaran moral yang tidak
adekuat dari keluarga merupakan faktor lain yang dapat menyebabkan pasien
percaya diri, tidak percaya pada orang lain, ragu, takut salah, pesimis, putus
asa terhadap hubungan dengan orang lain, menghindar dari orang lain, tidak
menghindar dari orang lain, lebih menyukai berdiam diri sendiri, kegiatan
sehari-hari terabaikan.
sering kali diakibatkan karena pasien berasal dari golongan sosial ekonomi
Stuart dan Townsend (2005) mengatakan bahwa faktor usia merupakan salah
lingkungan.
b. Faktor Presipitasi
tidak sesuai dengan pasien dan konflik antar masyarakat. Selain itu Pada
atau cita-cita, serta kurangnya penghargaan baik dari diri sendiri maupun
berinteraksi sosial dengan orang lain, yang pada akhirnya menjadi masalah
isolasi sosial.
Menurut Nurhalima, (2016) Tanda dan gejala isolasi sosial dapat dinilai dari
sosial dan didukung dengan data hasil observasi. Data tersebut meliputi:
a. Data subjektif:
1) Perasaan sepi
4) Ketidakmampun berkonsentrasi
5) Perasaan ditolak
b. Data Objektif:
1) Banyak diam
3) Menyendiri
5) Tampak sedih
25
Pohon masalah
Gambar 2.2
berikut: Masalah utama (Core problem) pada gambar diatas adalah isolasi sosial.
Penyebab pasien mengalami isolasi sosial dikarenakan pasien memiliki harga diri
rendah. Apabila pasien isolasi sosial tidak diberikan asuhan keperawatan akan
2.3.1 Definisi
Terapi kognitif adalah terapi jangka pendek dan dilakukan secara teratur,
merupakan aplikasi dari beberapa teori belajar yang bervariasi. Pendekatan ini
26
lebih dikenal dengan terapi kognitif yang berfokus pada cara memodifikasi cara
berpikir, sikap, dan keyakinan sebaik mungkin untuk membentuk suatu perilaku.
menerapkan terapi kognitif ini serta mendampingi pasien untuk memodifikasi cara
pikir, sikap, dan keyakinan untuk memutuskan perilaku yang tepat dalam
1. Mengubah pikiran dari tidak logis dan negatif menjadi objektif, rasional,
dan positif.
2. Meningkatnya aktivitas.
1. Menarik diri
2. Penurunan motivasi.
ECT.
8. Masalah keperawatan
a. Risiko bunuh diri ; Tindakan agresif yang merusak dri sendiri dan dapat
mengakhiri kehidupan.
c. Harga diri rendah; penilaian pribadi terhadap hasl yang dicapai dan
Masalah Tujuan
1. Risiko bunuh diri 1. Ide bunuh diri hilang
2. Isolasi sosial 2. Meningkatkan hubungan Sosial
3. Harga diri rendah 3. Meningkatkan harga diri
4.Defisit perawatan diri 4. Kemampuan merawat diri
rasional.
2. Panah vertikal
Yaitu belajar memberi pendapat secara rasional, yang bisa diterima oleh akal
Pelaksanaan terapi kognitif pada pasien isolasi sosial menurut Yusuf A, dkk.
masalahnya.
pendekatan edukasi.
a. kembali sesi I; Tanyakan kembali tentang apa yang telah dijelaskan pada
sesi I
c. Beri respons atau tanggapan; Berikan respon yang baik agar membantu
masalah.
a. Beri respons/tanggapan dan umpan balik agar klien merasa tidak diabaikan.
masalah.
30
d. Tanyakan hambatan yang dialami; Gali apa yang menjadi hambatan klien
kemampuan
e. Tanyakan kesulitan dan diskusikan cara penggunaan yang efektif; Agar klien
BAB 3
dalam bentuk studi kasus Asuhan Keperawatan Pada Pasien Isolasi Sosial
atau subjek yang menjadi pusat perhatian atau sasaran penelitian (Arikunto,
2006). Subjek pada studi kasus ini adalah pasien Isolasi sosial dalam
penerapan terapi kognitif. Pada studi kasus ini, subjek penelitian yang akan
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh
responden
dengan baik
responden
dengan baik
Fokus studi kasus identik dengan variabel penelitian yaitu perilaku atau
2011). Fokus studi kasus dalam penelitian ini adalah asuhan keperawatan
3. Terapi kognitif adalah salah satu terapi yang berfungsi untuk mengubah
Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan instrumen yaitu lembar asuhan
keperawatan yhang digunakan oleh institusi. Data yang diperoleh dari suatu
1. Wawancara
2. Observasi
di Puskesmas woreli.
1. Waktu Penelitian
Waktu studi kasus adalah waktu yang digunakan oleh peneliti dalam
dilaksanakan pada Bulan Agustus 2020, (jadwal penelitian dan surat izin
2. Tempat Peneltian
kegiata studi kasus (Hidayat, 2008). Studi kasus ini dilakukan di wilayah
Penyajian data dalam studi kasus ini akan disajikan dalam bentuk tekstular
(Notoatmodjo, 2010). Hasil dari penelitian studi kasus ini akan disusun
dalam bentuk tabel dan narasi secara mendalam dan terperinci tentang
kognitif.
sebagai berikut:
antara lain:
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Edisi Revisi VI.
Jakarta: Rineka Cipta.
Farida, Kusumawati. 2012. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : Salemba Medika.
Hawari, 2000. Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia. Jakarta: FKUI.
Hidayat, A.A. 2008. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Lilianty, S.E. 2012. Model Integrasi Self Care Dan Familiy Centered Nursing.
Yogyakarta: Pustaka Timur. Hal 48.
Nurhalimah, 2016. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan
Setiadi, 2013. Konsep Dan Praktek Penulisan Riset Keperawatan. Edisi Revisi 2.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Stuart, G.W. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta : EGC
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah
mendapat penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang
akan dilakukan oleh JOPI REWI dengan judul Asuhan Keperawatan Jiwa Pada
Pulau-Pulau Terselatan
Yang Memberikan
Persetujuan
……………………………….
Saksi
……………………………….
Peneliti
JACOB REWI
NIM. P07120220190234
39
PENJELASAN UNTUK MENGIKUTI PENELITIAN
(PSP)
1. Saya adalah Peneliti berasal dari Program Studi Keperawatan Tual dengan
ini meminta anda untuk berpartisipasi dengan sukarela dalam penelitian yang
berjudul Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Pasien Dengan Isolasi Sosial:
Menarik Diri Dipuskesmas Wonreli Kecamatan Pulau-Pulau Terselatan
4. Keuntungan yang anda peroleh dalam keikutsertaan anda pada penelitian ini
adalah Anda turut terlibat aktif mengikuti perkembangan asuhan/tindakan
yang diberikan
5. Nama dan jati diri anda beserta seluruh informasi saudara sampaikan akan
tetap dirahasiakan
PENELITI
JACOB REWI
NIM. P07120220190234
40
Jadwal Penelitian
Bulan
No Kegiatan
April Mei Juni Juli Agustus
Konsultasi judul
1 Proposal
2 Konsultasi Proposal
3 Perbaikan Proposal
4 Seminar Proposal
5 Penelitian
6 Analisa data
7 Penyusunan hasil
8 Seminar hasil
9 Perbaikan hasil
41
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial :__________________ (L/P) Tanggal Pengkajian:
________________________
Umur :__________________ RM No. :_______________
Informan :__________________
b. Keluhan Utama
Aniaya Fisik
Aniaya Seksual
Penolakan
Tindakan kriminal
Jelaskan No.1,2,3 :
Masalah Keperawatan:
42
Masalah keperawatan yang mungkin muncul:
Perubahan pertumbuhan dan perkembangan
Berduka antisipasi
Berduka disfungsional
Respon pasca trauma
Sindroma trauma perkosaan
Risiko tinggi kekerasan
Masalah keperawatan:
V. FISIK
Jelaskan:
_________________________________________________________________
43
Masalah keperawatan :
VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Jelaskan:___________________________________________________
Masalah Keperawatan:_____________________________________
2. Konsep Diri
a. Citra
Tubuh:__________________________________________
_______________________________________________
b. Identitas :________________________________
_________
___________________________________________
c. Peran :_____________________________________
___________
________________________________________________
d. Ideal Diri
:________________________________________
__________________________________________
e. Harga Diri
:__________________________________________
43
44
Masalah Keperawatan:_______________________________________
3. Hubungan sosial
a. Orang terdekat
:_______________________________________________________
_________________________________________________________
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan:
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
b. Kegiatan ibadah :
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
Masalah Keperawatan:_____________________________________________
2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
3. Aktivitas motorik
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
Jelaskan:__________________________________________
Masalah Keperawatan:_________________________________
5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan:__________________________________________
Masalah Keperawatan:____________________________________
Pengecapan Penghidu
Jelaskan:___________________________________________
Masalah Keperawatan:__________________________________
8. Proses Berpikir
A. Arus Pikir
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi
C. Waham
Jelaskan:________________________________________________
Masalah Keperawatan:_______________________________________
Disorientasi
Jelaskan:___________________________________________
Masalah Keperawatan:___________________________________
10. Memori
Jelaskan:________________________________________
Masalah Keperawatan:_______________________________
Jelaskan:_____________________________________________
Masalah Keperawatan:____________________________________
Jelaskan:__________________________________
Masalah Keperawatan:________________________
2. BAB/BAK
3. Mandi
6. Penggunaan obat
Bantuan minimal Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan lanjutan
Sistem Pendukung
Mencuci pakaian
Pengaturan keuangan
Transportasi
Lain-lain
Jelaskan:_______________________________________________
Masalah Keperawatan:____________________________________
51
Lainnya Lainnya
Masalah Keperawatan:__________________________________________
_______________________________________________________________
Masalah berhubunagn dengan lingkungan, uraikan
________________________________________________________________
Masalah dengan pendidikan, uraikan
52
_______________________________________________________________
Masalah dengan pekerjaan,uraikan
________________________________________________________________
Masalah dengan perumahan, uraikan
________________________________________________________________
Masalah dengan ekonomi, uraikan
________________________________________________________________
Masalah dengan pelayanan kesehatan, uraikan
______________________________________________________________
Masalah lainnya, uraikan
_______________________________________________________________
Masalah Keperawatan:_______________________________________
XI. KURANG PENGETAHUAN TENTANG:
Penyakit Jiwa Sistem Pendukung
Koping Obat-obatan
Lainnya
Masalah Keperawatan:_____________________________________________
Mahasiswa,
54
XIV. ANALISA DATA
ANALISA DATA
Nama Klien :__________________
Ruangan :__________________
No. Register :__________________
NO DATA PENUNJANG MASALAH