9
persyaratan spesifikasi proyek yang ditentukan dalam batasan biaya, mutu dan
waktu.
Tahapan perencanaan yaitu tahapan dimana owner selaku pemberi tugas
melakukan rekruitmen konsultan (MK, perencana) untuk menerjemahkan
kebutuhan pemilik, membuat Term Of Reference, survey, feasibility study
kelayakan proyek, pemilihan desain, schematic design, program dan budget
serta financing.
Proyek MTH 27 Office Suites memiliki estimasi waktu pelaksanaan 15,5
bulan, sedangkan metode penjadwalan yang digunakan adalah Kurva S. Kurva S
adalah suatu grafik hubungan antara waktu pelaksanaan proyek dengan nilai
akumulasi progres pelaksanaan proyek mulai dari awal hingga proyek selesai,
dengan demikian kurva S dapat digambarkan kemajuan volume pekerjaan yang
diselesaikan sepanjang berlangsungnya proyek atau pekerjaan dalam bagian
dari proyek.
10
Secara umum pihak yang terkait di lingkup sebuah proyek pembangunan yang
dimulai dari riset dan perencanaan sampai dengan tahap pelaksanaan adalah
sebagai berikut:
1. Owner (Pemilik)
Pemilik proyek atau pemberi tugas adalah orang atau badan yang
memiliki proyek dan memberikan pekerjaan kepada pihak penyedia jasa dan
yang membayar biaya pekerjaan tersebut. Owner pada Proyek MTH 27 Office
Suites adalah PT. Adhi Commuter Properti.
2. Konsultan
Konsultan merupakan seseorang atau badan hukum yang ditunjuk oleh
pemilik proyek untuk melakukan perencanaan maupun pengawasan. Terdapat
dua konsultan dalam Proyek MTH 27 Office Suites yaitu konsultan pengawas
dan konsultan perencana. Adapun penjelasan dari keduanya yaitu sebagai
berikut:
a. Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas adalah pihak yang ditunjuk oleh owner untuk
melaksanakan pekerjaan pengawasan agar pembangunan dapat tercapai.
Konsultan pengawas dapat berupa badan usaha atau perorangan.
b. Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas
untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan, perencana dapat berupa
perorangan atau badan usaha baik swasta maupun pemerintah. Konsultan
perencana struktur pada Proyek MTH 27 Office Suites adalah PT. Haerte
Widya Konsultan (HRT) untuk konsultan arsitektur PT. Indo Megah sedangkan
untuk konsultan mechanical electrical adalah PT. Matrik.
3. Kontraktor Pelaksana
Kontraktor pelaksana adalah badan usaha yang yang dipilih untuk
melaksanakan proyek pekerjaan konstruksi sesuai dengan biaya dan waktu
yang telah disepakati oleh pemilik proyek dan konsultan perencana.
Kontraktor bertanggung jawab langsung pada owner. Dalam menjalankan
pekerjaannya, kontraktor pelaksana diawasi oleh konsultan pengawas serta
dapat berkonsultasi langsung dengan konsultan pengawas apabila terjadi
permasalahan dalam pelaksanaan. Kontraktor pelaksana pada Proyek MTH
27 Office Suites ini adalah PT. Adhi Persada Gedung.
11
3.3.1 Project Manager
Project Manager (PM) merupakan pemimpin dalam pelaksanaan suatu
proyek konstruksi yang mana memiliki tanggung jawab besar atas keberhasilan
proyek. Tugas dan tanggung jawab dari seorang project manager adalah sebagai
berikut:
1. Menyusun Rencana Pelaksanaan dan Anggaran Pelaksanaan Proyek
(RPAPP) berdasarkan RPAPP awal dari Comercial Manager dan
mempresentasikan pada direksi hingga diperoleh persetujuan dan
membuat rencana cash flow proyek.
2. Membuat jadwal (master construction schedule) pekerjaan dan network
planning.
3. Bersama dengan QC dan Site Manager (SM) pada awal proyek
menyusun pembuatan rencana mutu dan K3 proyek, termasuk jadwal
serta metode kerja.
4. Melakukan koordinasi dengan fungsi lain terkait untuk kelancaran
pelaksanaan proyek (surat menyurat/meeting, dll).
5. Melakukan koordinasi dengan pihak eksternal (owner, konsultan,
subkontraktor dan masyarakat sekitar proyek) terkait dengan lingkup
pekerjaan untuk kelancaran pelaksanaan proyek.
6. Mengendalikan dan memastikan pelaksanaan kegiatan proyek berjalan
sesuai dengan target biaya, mutu, waktu dan safety.
7. Memastikan tagihan progress pekerjaan kepada owner telah
direalisasikan oleh bagian keuangan
12
3. Mengontrol pelaksanaan sistem manajemen mutu.
4. Mengontrol pelaksanaan dan hasil pekerjaan sesuai dengan spesifikasi
dan standar kualitas yang ditentukan.
3.3.5 Cashier
Cashier merupakan pihak yang bertanggung jawab atas pemasukkan dan
pengeluaran dana dari awal proyek hingga berakhirnya proyek. Tugas dan
tanggung jawab dari seorang cashier adalah sebagai berikut:
13
1. Mengatur dan merencanakan pengeluaran yang disesuaikan dengan
permintaan dana.
2. Melakukan pembayaran mandor dan pengeluaran rutin proyek dengan
persetujuan project manager/site manager.
3. Mengecek penerimaan dan pengeluaran kas.
3.3.7 Drafter
Drafter bertanggung jawab untuk membuat atau menyiapkan gambar
yaitu gambar kerja teknik dari proses desain menjadi gambar kerja terjemahan,
sehingga gambar tersebut dapat dengan jelas dan mudah di mengerti pada saat
pelaksanaan di lapangan. Tugas dan tanggung jawab dari seorang drafter adalah
sebagai berikut:
1. Membuat dan mengatur filling soft copy di komputer dan hard copy
2. Membuat gambar-gambar kerja sesuai pengarahan engineer proyek dan
schedule yang ditetapkan.
3. Memeriksa kesesuaian gambar for construction dari konsultan / owner
terkait dengan bidang kerja lainnya (Mechanichal Electrical Plumbing
(MEP), sipil/arsitek, landscape, dll) untuk diterapkan dalam pembuatan
shop drawing.
14
4. Memelihara semua gambar yang menjadi arsip di proyek.
15
4. Menganalisa hasil pelaksanaan kegiatan proyek untuk melihat kesesuaian
antara rencana dan realisasinya.
3.3.11 Supervisor
Supervisor merupakan merupakan bertanggung jawab dalam membuat,
mengatur, melaksanakan dan mengontrol kegiatan operasional proyek. Tugas
dan tanggung jawab dari seorang supervisor adalah sebagai berikut:
1. Membuat perencanaan kegiatan konstruksi struktur.
2. Merencanakan jadwal pekerjaan untuk supervisor dan mandor.
3. Merencanakan dan menghitung kebutuhan dan penempatan material
maupun tenaga kerja.
4. Mengkoordinasikan shop drawing yang diterima dari site manager untuk
diaplikasikan/dilaksanakan dalam pekerjaan lapangan.
5. Menjalankan tugas lapangan sesuai schedule mingguan/bulanan.
6. Menganalisa hasil kegiatan pelaksanaan proyek untuk melihat kesesuaian
antara rencana dan realisasinya (terhadap biaya, mutu, waktu dan
safety).
16
3.3.12 Surveyor
Surveyor bertanggung jawab untuk menerjemahkan bentuk dan ukuran
gambar kedalam pelaksanaan konstruksi bangunan. Tugas dan tanggung jawab
dari seorang surveyor adalah sebagai berikut:
1. Membuat rencana kemudian mengusulkan kepada site manager akan
kebutuhan alat-alat ukur (Theodolite, Autolevel dan Accessoriesnya)
sesuai dengan besarnya area dan schedule master kerja.
2. Merencanakan schedule dan metode kerja survei.
3. Melakukan koordinasi dengan departemen lain terkait survei.
4. Tidak mengerjakan dan mengembalikan gambar kerja yang tidak sesuai
rencana, kecuali ada perubahan yang terkendali (sesuai prosedur).
5. Memeriksa hasil kerja surveyor secara visual dan dengan alat ukur
khususnya untuk hasil yang meragukan sebelum pekerjaan berikutnya
dimulai.
6. Mengontrol kalibrasi peralatan survei.
3.3.13 Mechanic
Mechanic merupakan bagian yang bertanggung jawab atas
peralatanperalatan yang digunakan dalam pelaksanaan proyek. Tugas dan
tanggung jawab dari seorang mechanic adalah sebagai berikut:
1. Membuat perencanaan kegiatan operasional mekanik.
2. Merencanakan pengecekan, perawatan, penggantian suku cadang dan
perbaikan ringan.
3. Merencanakan program kerja harian sesuai dengan lingkup tugas dan
tanggung jawabnya.
4. Melakukan perawatan, perbaikan dan penggantian suku cadang
peralatan yang sedang digunakan maupun stand-by.
5. Membuat laporan kerusakan peralatan yang ada untuk segera
ditindaklanjuti/dilakukan perbaikan kepada atasan.
6. Mengontrol kesiapan peralatan proyek.
7. Mengontrol penggunaan peralatan.
17
3.3.14 Storekeeper
Storekeeper atau gudang yaitu berperan dalam membuat perencanaan
kegiatan operasional permintaan, kedatangan, penyimpanan dan pengeluaran.
Tugas dan tanggung jawab dari seorang storekeeper adalah sebagai berikut:
1. Merencanakan permintaan material untuk diajukan kepada pihak terkait
sesuai kebutuhan proyek.
2. Merencanakan teknik penyimpanan dan penempatan material di area
proyek.
3. Melakukan koordinasi dengan bagian lain terkait dengan kegiatan
pemesanan, pengiriman dan pengeluaran material.
4. Mengontrol kesesuaian stok material.
5. Mengontrol kesesuaian pemakaian material dengan kebutuhan lapangan.
18
1. Membantu management representative dalam menjalankan prosedur
pengendalian dokumen dan rekaman mutu.
2. Memasukkan data dokumen ke dalam daftar dokumen dan memastikan
bahwa informasi yang diberikan akurat dan up to date.
3. Memastikan dokumen disahkan sebelum didistribusikan.
4. Melakukan perubahan dokumen bila diperlukan dengan berkoordinasi
dengan management representative.
19
5. Mengontrol penggunaan sarana dan prasarana termasuk kendaraan
proyek.
6. Mengontrol pelaksanaan semua program kerja urusan umum.
3.3.19 Security
Security bertanggung jawab melakukan keamanan fisik dalam
penyelenggaraan keamanan di lingkungan proyek. Tugas dan tanggung jawab
dari seorang security adalah sebagai berikut:
1. Membuat perencanaan kegiatan pengamanan di proyek.
2. Melakukan koordinasi dan serah terima pekerjaan dengan petugas
satpam pengganti/shift berikutnya.
3. Melakukan koordinasi dengan bagian lain terkait dengan kegiatan
pengamanan proyek.
4. Melakukan tugas pengaturan keluar masuk kendaraan.
5. Melakukan pengecekan identitas dan memberikan kartu tamu kepada
setiap tamu yang datang.
6. Mengontrol keamanan lokasi proyek.
3.3.20 Driver
Tugas dan tanggung jawab dari seorang driver adalah sebagai berikut:
1. Membuat perencanaan kegiatan operasional transportasi.
2. Mengusulkan rencana perawatan kendaraan.
3. Melakukan pengiriman barang sesuai dengan surat jalan dan daya angkut
kendaraan.
4. Melakukan kegiatan pengantaran/penjemputan baik tamu, karyawan,
maupun dokumen dengan tepat waktu dan sesuai dengan prosedur.
5. Memelihara aset yang ada dengan baik.
20
4. Merawat peralatan makan minum termasuk kebersihan pantry.
5. Mengontrol kebersihan ruang kerja dan lingkungan kantor.
21
3.4.3 Laporan Bulanan
Laporan bulanan merupakan laporan yang paling lengkap, laporan
tersebut akumulasi dari satu bulan pekerjaan. Laporan bulanan menggambarkan
mengenai kemajuan dan prestasi kerja selama satu bulan. Laporan ini biasanya
memuat informasi-informasi sebagai berikut:
1. Data teknis proyek
2. Struktur organisasi
3. Laporan progres akhir bulan
4. Cash flow
5. Laporan sasaran mutu
6. Laporan ketidaksesuaian produk
7. Laporan keluhan pelanggan
8. Laporan safety
9. Laporan ketenaga kerjaan dan peralatan
10. Permasalahan dalam lapangan dan solusi
11. Laporan monitoring cuaca
12. Dokumentasi progres bangunan yang dilihat dari berbagai sisi sebagai
parameter kemajuan proyek
22
3.5.1 Pengendalian Mutu Proyek
Pengendalian mutu proyek merupakan pengendalian jalannya
pelaksanaan proyek agar mendapatkan mutu yang baik dan sesuai dengan
syarat yang ditentukan dalam kontrak. Pengendalian mutu dilaksanakan agar
pekerjaan struktur sesuai dengan standar dalam kontrak dan dapat
dipertanggung jawabkan.
Pengendalian mutu berjalan dengan lancar apabila pengawasan
dilakukan. Pengawasan tersebut berperan sebagai monitoring untuk
mendapatkan mutu kerja dan bahan material yang berkualitas tinggi. Bentuk
pengendalian mutu bahan material tersebut dapat berupa sistem pengujian dan
persyaratan mutu yang telah disepakati, diantaranya sebagai berikut:
1. Slump Test
Slump test adalah metode yang digunakan untuk menentukan tingkat
workability. Slump test dilakukan untuk mengetahui mutu beton yang
digunakan apakah sesuai dengan perencanaan, jika nilai tersebut tidak
sesuai dengan kebutuhan, maka beton dapat di kembalikan dan ditukar
ke batching plan tersebut.
23
tersebut akan hancur yang sudah ditentukan pada saat umur tertentu.
Pengujian ini juga berfungsi untuk memperkirakan waktu untuk
melepaskan bekisting kolom, balok, dan pelat.
3. Tes Kuat Tarik Beton
Besi tulangan beton merupakan salah satu bahan yang umum digunakan
dalam suatu komponen struktur bangunan dalam pembetonan. Besi
merupakan material yang kat terhadap tarik. Kekuatan tarik itu sendiri
merupakan kemampuan bahan untuk menereima beban tarik tanpa
mengalami kerusakan dan dinyatakan sebagai tegangan maksimum
sebelum putus. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui
besarnya tegangan leleh dan kuat tarik baja.
24
direncanakan. Pengendalian biaya di proyek dilakukan dengan cara membuat
rekapitulasi biaya yang telah dikeluarkan. Besarnya biaya yang dikeluarkan
selanjutnya akan dibandingkan dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
25